LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era penyelenggaraan pemerintahan 2010-2014, telah ditetapkan 11 prioritas pembangunan nasional yang menempatkan Reformasi Birokrasi dan tata kelola sebagai prioritas pertama untuk dilaksanakan. Sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Untuk melaksanakan amanat strategis tersebut, Presiden Republik Indonesia telah memberikan tugas pokok kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 untuk menyelenggarakan urusan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi Birokrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Tugas tersebut harus senantiasa dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, efektif, efisien dan akuntabel.
Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan tahun 2005 – 2025 telah ditetapkan visi, misi dan strategi Pembangunan Kesehatan, hal tersebut selanjutnya menjadi acuan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto dalam menyusun visi, misi serta rencana program dan kegiatan tahun 2010-2014.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 2 Visi Pembangunan Kesehatan
Keadaan masa depan masyarakat Indonesia yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, baik jasmani, rohani maupun sosial, dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Hal ini dituangkan dalam visi pembangunan kesehatan yaitu “Indonesia Sehat 2025”.
Misi Pembangunan Kesehatan
Dengan berlandaskan pada dasar Pembangunan Kesehatan, dan untuk mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2025, ditetapkan 4 (empat) misi Pembangunan Kesehatan, yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan.
Strategi
Strategi Pembangunan Kesehatan yang akan ditempuh sampai tahun 2025 adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan 2. Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah
3. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan Kesehatan
4. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 5. Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan merupakan salah satu unit utama yang berada di bawah Kementerian Kesehatan yang memiliki tugas mengembangkan dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 3 memberdayakan sumberdaya manusia kesehatan. Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Badan PPSDM Kesehatan. Sebagai UPT, BBPK Ciloto mempunyai kewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip).
Adapun ruang lingkup Lakip yang disusun meliputi kegiatan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BBPK Ciloto tahun 2013 antara lain:
2079.994 Layanan Perkantoran
2079.002 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Program dan Anggaran 2079.003 Laporan Kegiatan dan Pembinaan
2079.004 Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara 2079.005 Laporan Kinerja
2079.007 Peralatan Fasilitas Perkantoran 2079.018 Aparatur yang mengikuti Pelatihan
2079.022 Masyarakat Yang Mengikuti Pelatihan Bidang Kesehatan 2079.030 Tenaga Kesehatan Yang Mengikuti Pelatihan Teknis
Sebagai instansi/organisasi pemerintah, BBPK Ciloto mempunyai kewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerjanya.
B. Dasar Hukum Penyusunan Lakip
Laporan kinerja institusi pemerinta(Lakip) merupakan bentuk dokumen pertanggung jawaban. Dasar hokum penyusunan Lakip adalah sebagai berikut:
1. Inpres Nomor. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Inpres Nomo. 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
3. Permenkes Nomor. 5 tahun 988/Menkes/Per/XI/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Departemen Kesehatan;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 4 4. Permenkes Nomor. 950/Menkes/Per/VII/2010 tentang Pedoman Tehnis
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Permenpan Reformasi dan Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
C. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1. Tugas
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 2361/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan tertulis bahwa “BBPK mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan(Diklat) serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat”.
2. Fungsi
Berdasarkan tugas tersebut di atas, maka BBPK Ciloto mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
b. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
d. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, pemantauan, evaluasi,system informasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
e. Penyiapan pengembangan kemitraan;
f. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan, dan
g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 5 3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi BBPK Ciloto sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2361/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 dapat dilihat pada gambar 1. Berikut.
Gambar 1.
Struktur Organisasi BBPK Ciloto
Secara rinci Struktur organisasi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Kepala
2. Kepala Bagian Tata Usaha, terdiri atas:
a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu, terdiri atas:
a. Seksi Pengendalian Mutu
b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 6 4. Bidang Penyelenggara Diklat, terdiri atas:
a. Seksi Rencana dan Evaluasi b. Seksi Pelaksana Diklat
Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing unit di BBPK adalah sebagai berikut:
1. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan, pengelolaan keuangan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan;
b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, dan
c. Pengelolaan urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan.
Bagian Tata Usaha terdiri atas : 1) Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan.
2) Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi.
2. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu
Bidang pengembangan dan pengendalian mutu mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program, pengembangan dan pengendalian mutu, pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 7 pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat serta evaluasi dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana program pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat;
b. Pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat;
c. Penyusunan dan pengembangan kurikulum dan bahan ajar pelatihan, metode dan teknologi pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat;
d. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan serta evaluasi dan pelaporan;
e. Penyiapan pengembangan kemitraan
Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu terdiri atas:
1) Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan, kurikulum pelatihan, metode dan teknologi pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat.
2) Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengendalian mutu, sertifikasi dan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat.
3. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan, advokasi dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat, serta kerjasama baik nasional maupun internasional.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 8 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan urusan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumberdaya
manusia kesehatan dan masyarakat;
b. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat,
c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat, dan
d. Pengembangan metode pelatihan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan informasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat,
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan terdiri atas :
a) Seksi Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan serta informasi pendidikan dan pelatihan;
b) Seksi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, kerjasama nasional dan internasional dalam bidang pengembangan pendidikan dan pelatihan kesehatan, serta advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kesehatan.
4. Instalasi
Instalasi merupakan fasilitas penunjang di bidang pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan dan masyarakat yang dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan nonstruktural. Adapun jenis instalasi yang terdapat di BBPK Ciloto adalah sebagai berikut :
1. Instalasi Gizi;
2. Instalasi Asrama;
3. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana;
4. Instalasi Perpustakaan;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 9 5. Instalasi Laboratorium Pembelajaran;
6. Instalasi Pemasaran;
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fngsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Ketentuan dalam Kelompok jabatan fungsional adalah sebagai berikut :
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala BBPK.
c. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, di atur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. Visi dan Misi BBPK Ciloto 1. Visi
Visi merupakan tujuan jangka panjang dari sebuah organisasi. Visi dari BBPK Ciloto adalah:
“Menjadi Institusi Diklat Berstandar Internasional bagi Aparatur dan Tenaga Kesehatan.”
Penjelasan:
Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto berperan sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi aparatur, tenaga kesehatan dan masyarakat baik di wilayah kemitraan maupun nasional. BBPK Ciloto merupakan tempat untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme SDM di bidang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 10 kesehatan. Untuk itu sudah selayaknya BBPK Ciloto mengembangkan diri menjadi wahana kediklatan berstandar Internasional.
2. Misi
Misi BBPK Ciloto adalah sebagai berikut:.
a. Menyelenggarakan diklat aparatur dan tenaga kesehatan yang bermutu.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM kediklatan.
c. Menerapkan tata kelola kediklatan yang bersih.
E. Sumber Daya 1. Ketenagaan
Jumlah dan jenis ketenagaan di BBPK Ciloto secara rinci dapat di lihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis, Golongan, Jenis Kelamin dan Jabatan
PEGAWAI NEGERI SIPIL TENAGA
JABATAN GOL I GOL II GOL III GOL IV JLH
L P L P L P L P L P
PNS 2 0 33 3 28 17 5 5 68 25 93
Struktural: 0 0 0 0 6 1 3 0 9 1 10
Eselon II 1 0 1
Eselon III 1 0 2 0 3
Eselon IV 5 1 0 0 6
Fungs.Tehnis : 0 0 0 0 9 4 2 5 11 9 20
- WI Pratama 3 2 0 0 5
- WI Muda 6 2 0 5 13
- WI Madya 1 0 1
- WI Utama 1 0 1
Fungs.Umum : 2 0 33 3 13 12 0 0 48 15 63
NON PNS 34 7 41
PNS+NON 2 0 33 3 43 22 10 10 102 32 134
Sumber : Bagian Tata Usaha, BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 11 BBPK Ciloto merupakan salah satu UPT Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala dengan Eselon II-B. Perangkat yang ada di BBPK Ciloto terdiri dari 3 orang pejabat struktural eselon III-A, 6 orang pejabat struktural eselon IV-A. Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat), BBPK Ciloto mempunyai tenaga fungsional umum dan fungsional tehnis yaitu Widyaiswara.
Widyaiswara yang ada di BBPK Ciloto sebanyak 20 orang dengan rincian : 5 orang Widyaiswara Pratama, 13 orang Widyaiswara Muda, 1 orang Widyaiswara Madya dan 1 orang Widyaiswara Utama.
Secara umum distribusi jumlah pegawai negeri sipil berdasarkan golongan dan jenjang pendidikan dan kelompok umur dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar. 2
Jumlah PNS BBPK Ciloto Tahun 2013 menurut Tingkat Pendidikan
Sumber Data : Sub Bagian Umum, BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 12 Gambar. 3.
Jumlah PNS BBPK Ciloto Menurut Kelompok Umur
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPK Ciloto Tahun 2013
Gambar 4.
Jumlah PNS BBPK Ciloto Menurut Kelompok Umur
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 13 Dari gambar di atas diketahui bahwa pegawai negeri sipil di BBPK Ciloto sebanyak 93 orang dengan rincian menurut jenjang golongan adalah : golongan I sebanyak 2 orang, golongan II sebanyak 36 orang, golongan III sebanyak 45 orang dan golongan IV sebanyak 10 orang. Sedangkan rincian menurut jenis kelamin kelamin terdiri dari 68 orang laki-laki dan 25 orang perempuan. Menurut jenjang pendidikan maka terdapat 5 orang pendidikan SD, 1 orang pendidikan SLTP, 33 orang pendidikan SLTA, 4 orang pendidikan DIII Non Kesehatan, 1 orang pendidikan DIV Kesehatan, 13 Sarjana Non Kesehatan, 7 orang Sarjana Kesehatan, 11 orang S2 Non Kesehatan, 17 orang S2 Kesehatan dan 1 orang S3 Non Kesehatan. Menurut kelompok umur terdiri dari : 6 orang umur sampai dengan 30 tahun, 28 orang umur 31 s/d 40 tahun, 42 orang umur 41 – 50 tahun dan 17 orang umur lebih dari 50 tahun.
Selain pegawai negeri sipil, di BBPK Ciloto masih terdapat 41 orang pegawai honorer yang bekerja sebagai pramuwisma, petugas kebersihan kebun dan halaman kantor/asrama. Jumlah tenaga honorer menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :
Gambar 5.
Jumlah Tenaga Kontrak Menurut Jenjang Pendidikan
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 14 2. Dana
Jumlah pagu dana Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto tahun 2013 untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tehnis Lainnya, Kementerian Kesehatan RI sebesar Rp 24.589.711.000,- dengan rincian Belanja terdiri dari : 1) Belanja Modal sebesar Rp 2.541.390.000,-, 2) Belanja Pegawai sebesar Rp 5.717.863.000,- dan 3) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp 16.330.458.000,- . Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 6:
Rincian Jenis Belanja Tahun 2013
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPK Ciloto Tahun 2013
Alokasi anggaran tersebut di atas, terbagi atas 9 output sesuai rincian pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Alokasi Anggaran Berdasarkat Output
NO: NAMA OUTPUT PAGU ANGGARAN
1. Dokumen perencanaan dan pengelolaan program dan anggaran Rp 133.313.000,-
2. Laporan Kegiatan dan Pembinaan Rp 3.484.636.000,-
3. Laporan Manajemen Keuangan dan kekayaan Negara Rp 169.350.000,-
4. Laporan kinerja Rp 55.125.000,-
5. Peralatan fasilitas perkantoran Rp 2.195.775.000,-
6. Aparatur daerah yang mengikuti pelatihan Rp 3.103.194.000,- 7. Masyarakat yang mengikuti pelatihan bidang kesehatan Rp 2.346.256.000,- 8. Tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis Rp 293.560.000,-
9. Layanan Perkantoran Rp 12.808.502.000,-
J U M L A H Rp 24.589.711.000,-
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 15 3. Sarana dan Prasarana
Jumlah dan jenis sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BBPK Ciloto kondisi pada akhir Desember 2013 adalah sebagai berikut :
1). Tanah
BBPK Ciloto mempunyai 2 lokasi tanah yang telah bersertifikat yaitu :
a. Tanah seluas 62.445 m2 (nilai aset Rp 5.841.402.000,-) dengan Sertifikat Nomor 10. 13. 17.1 1.4.00029 tanggal 8 September 1992 yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Cianjur. Tanah tersebut telah dimanfaatkan untuk bangunan kantor pemerintah seluas 61.395 M2, untuk asrama diklat, aula, ruang kelas serta penunjang diklat lainnya seluas 11.698 M2. Sedangkan sisanya seluas 49.546 M2 merupakan lahan kosong yang dimanfaatkan sebagai lahan penghijauan dan areal pertanian.
b. Tanah seluas 700 M2(nilai aset Rp 700.000.000,-) dengan Sertifikat No.10.13.28.17.4.00043 tanggal 15 Mei 2008. Tanah tersebut terletak di pinggir Jalan Raya Puncak yang terpisah dengan lokasi perkantoran dan asrama yang telah disebutkan di atas. Pada tahun 2012 di atas tanah tersebut telah dibangun gedung transit dan informasi Diklat. Pada tahun 2013 gedung tersebut telah dilengkapi dengan mebeler dan keperluan interiornya sehingga diharapkan pada tahun 2014 gedung ini telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
2). Bangunan
Jenis dan nama-nama bangunan yang terdapat di BBPK Ciloto beserta kapasitasnya adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas Diklat
Jenis dan kapasitas fasilitas diklat yang terdapat di BBPK Ciloto beserta pemanfaatannya adalah sebagai berikut :
a). Wisma atau Asrama
Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, maka keberadaan wisma/asrama bagi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 16 peserta Diklat sangat menentukan besar kecilnya instusi. Nama-nama dan kapasitas wisma dapat dilihat pada tabel 1.3.
Tabel 1.3.
Nama-nama dan Kapasitas Wisma
No: Nama Wisma Kapasitas Keterangan
Kamar Tempat Tidur
1 Cendrawasih 10 20 tt @ 2 tt
2 Candra Dimuka 20 40 tt @ 2 tt
3 Candra Kirana 16 32 tt @ 2 tt
4 Candra Loka 8 16 tt @2 tt
5 Gedung III 12 24 tt 3 Bungalow
6 Candra Husada 25 75 tt @ 3 tt
7 Candra Buana 16 48 tt @ 3 tt
J u m l a h 115 271 tt
Sumber Data: Sub Bagian Umum BBPK Ciloto Tahun 2013
b). Kelas
Ruang kelas yang ada di BBPK Ciloto sebanyak 7 buah, dengan rincian dapat dilihat pada tabel 1.4. berikut:
Tabel 1.4.
Nama dan Kapasitas Kelas
No: Tempat Kelas Keterangan
Jumlah Kapasitas 1 Kantor(Cempaka, Dahlia) 1 30
2 Candra Dimuka 1 40
3 Candra Kirana(Seruni, Seroja) 2 60
4 Candra Loka 1 30
5 Auditorium Loby(Anyelir) 1 30
6 Candra Laksmana 1 1 30
J u m l a h 7 220
Sumber Data: Sub Bagian Umum BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 17 c). Ruang Makan
Ruang makan yang ada dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.5.
Nama dan Kapasitas Ruang Makan
No: Nama Tempat Kapasitas
1 Ruang Makan Utama 200 orang
2 Ruang Makan Candra Dimuka 70 orang 3 Ruang Makan Candra Kirana 30 orang
4 Ruang Makan Cendrawasih 20 orang
J u m l a h 320 orang
Sumber Data: Sub Bagian Umum BBPK Ciloto Tahun 2013
d). Ruang Pertemuan
Terdapat 1 buah ruang pertemuan/auditorium yaitu “Candra Ageung”
dengan kapasitas 300 orang.
b. Fasilitas Penunjang Diklat a). Perpustakaan
Bangunan Perpustakaan yang ada sebanyak 1 buah dengan koleksi buku sebanyak 3.679 buku serta 1.181 kepustakaan lain. Jumlah pengunjung tahun 2013 sebanyak 568 kunjungan, 87 %(492 kunjungan) pengunjung dari karyawan BBPK Ciloto sendiri. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan.
b). Laboratorium
Nama dan jenis bangunan laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.6.
Nama dan Kapasitas Laboratorium
No: Nama Tempat Jumlah Kapasitas
1 Lab. Entomologi 1 unit 30 orang
2 Lab. Kesehatan Dasar 1 unit 30 orang
3 Lab. Bahasa 1 unit 25 orang
4 Lab. Komputer 1 unit 14 orang
5 Lab. Perilaku 1 unit 6 orang
Sumber Data: Sub Bagian Umum BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 18 c). Sarana Olahraga dan Sarana Penunjang Lainnya
Nama bangunan sarana olahraga dan sarana penunjang lainnya beserta kelengkapannya dapat dilihat pada tabel 1.7. berikut :
Tabel 1.7.
Nama Sarana Olahraga dan Sarana Penunjang Lainnya
No: Nama Tempat Jumlah Keterangan
A Sarana Olahraga
1 Lapangan Bola Volley 1 bh 2 Lapangan Tennis 1 bh 3 Lapangan Bulutangkis 2 bh 4 Lapangan Tennis Meja 1 bh
5 Meja Bilyard 2 bh
6 Fitness Center 1 bh
7 Outbond/Futsal 1 bh
B Sarana Hiburan
1 Alat Karaoke 3 unit
2 Alat Band 1 unit
3 Angklung 1 set
4 Organ Tunggal 1 bh
C Sarana Ibadah
1 Masjid 1 bh
2 Mushola 2 bh
D Penunjang Lain
1 Incenerator 1 unit
2 Laundry 1 unit
Sumber Data: Sub Bagian Umum BBPK Ciloto Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 19 c. Sarana Transportasi, Komunikasi, Peralatan dan Mesin
a). Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang dimiliki terdiri dari kendaraan roda 4 dan roda 3 dan roda 2 dengan spesifikasi dan penggunaan dan kondisi sebagai berikut :
Tabel 1.8.
Jumlah dan Pemanfaatan Sarana Transportasi
No: Nama Sarana
Transportasi Pemanfaatan Jumlah
Kondisi
Keterangan Baik Rusak
Ringan
Rusak Berat 1 Kendaraan Roda 4 Fasilitas Jabatan 4 unit V
Operasional 2 unit V
2 Kendaraan Roda 3 Operasional 3 unit V
3 Kendaraan Roda 2 Fasilitas Jabatan 4 unit V Operasional 1 unit V Sumber Data: Sub Bagian Umum BBPK Ciloto Tahun 2013
b). Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi yang ada meliputi : 1) Telepon dengan nomor : (0263) 512404 2) Faximile dengan nomor : (0263) 516179 3) PABX
4) Website : http://www.bbpk_ciloto.or.id 5) E-mail : bbpk_ciloto@yahoo.co.id 6) Radio RIG/HT
7) Jaringan Internet(LAN dan Wifi)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 20 A. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja BBPK Ciloto terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, tusi, visi dan misi, struktur oraganisasi, sumber daya manusia di BBPK Ciloto dan sistematika penulisan laporan ini.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja di BBPK Ciloto.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam bab ini diuraikan secara singkat pencapaian sasaran strategis pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja tahun 2013.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini menyimpulkan tentang target kinerja, akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan serta permasalahannya secara singkat.
BAB V PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 21
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Tujuan
1. Terselenggaranya diklat aparatur dan tenaga kesehatan yang bermutu.
2. Terwujudnya aparatur dan tenaga kesehatan yang kompeten.
3. Terwujudnya tata kelola diklat yang bersih.
4. Terciptanya kurikulum diklat yang sesuai kebutuhan pelanggan.
5. Terwujudnya jejaring dan aliansi diklat berskala nasional dan internasional.
B. Strategi
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka semua program dan sumber daya yang tersedia diarahkan untuk mendukung strategi BBPK Ciloto yang mengarah kepada penanganan isu strategi di atas, yaitu :
1. Menyelenggarakan pelatihan yang fokus pada target dan sasaran MDGs.
Tujuan :
a. Menyiapkan aparatur dan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugas kesehariannya.
b. Menyiapkan aparatur dan tenaga kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan pelayanan dan pelanggan kesehatan.
c. Melaksanakan kalakarya.
d. Memfasilitasi pendampingan alumni di institusi tempat bekerja.
2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan diklat.
Tujuan :
a. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
b. Memberikan pengetahuan yang terkini, memberi contoh perilaku dan mengajarkan keterampilan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 22 c. Melaksanakan diklat yang efektif dan efisien.
3. Meningkatkan tata kelola kediklatan yang bersih
Tujuan:
a. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan profesionalisme pengelola diklat.
c. Meningkatkan mutu pelaksanaan diklat.
d. Mewujudkan penataan struktur administrasi dan penempatan SDM yang profesional.
e. Menyediakan SDM yang fleksibel sesuai kebutuhan.
f. Melakukan penilaian kinerja secara obyektif dan dapat diterima.
g. Menerapkan sistem insentif berbasis kinerja.
h. Melakukan penataan sistem keuangan yang bersih dan tansparan.
4. Meningkatkan jejaring dan aliansi yang saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan.
Tujuan :
a. Mendapatkan pasokan sumber daya yang terbaik.
b. Menyelenggarakan berbagai pengetahuan dan informasi terkini (knowledge management).
c. Meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi fungsi BBPK Ciloto sebagai sentra diklat nasional.
d. Mengembangkan kerjasama dengan UPT kesehatan lain.
e. Melaksanakan kerjasama bidang pendidikan dan pelatihan dan lainnya termasuk perluasan pelayanan kediklatan.
5. Meningkatkan ketersediaan anggaran diklat.
Tujuan:
a. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang diklat.
b. Meningkatkan cakupan jenis dan jumlah pelatihan.
c. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.
d. Meningkatkan jumlah pelanggan.
e. Meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
f. Meningkatkan kenyamanan bekerja bagi pengelola diklat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 23 C. Rencana Kerja Berdasarkan Rencana Program dan Kegiatan
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Strategis Badan PPSDM Kesehatan tahun 2010-2014, maka disusun Rencana Program dan Kegiatan BBPK Ciloto. Untuk tahun 2013, rencana program dan kegiatan BBPK Ciloto dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Rencana Program dan Kegiatan BBPK CilotoTahun 2013 Berdasarkan Dokumen RPK Tahun 2010-2014
NO: KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET PENANGGUNG
JAWAB A Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
1 Perencanaan dan Evaluasi Diklat
a. Perencanaan Diklat Persentase kelengkapan dokumen rencana diklat
100 % Kasie Renval
b. Monitoring Diklat Persentase kelengkapan dokumen monitoring diklat
100 % Kasie Renval
c. Evaluasi Diklat Persentase kelengkapan dokumen evaluasi diklat
100 % Kasie Renval
d. Penyusunan Laporan Diklat
Persentase kelengkapan dokumen laporan diklat
100 % Kasie Renval
e. Sistim Informasi Diklat
Persentase kelengkapan dokumen sistem informasi diklat
100 % Kasie Renval
f. Penyusunan Bahan Lintas Program Diklat
Jumlah paket lintas program diklat. 1 paket Kasie Renval
2 Perencanaan Diklat a. Pelatihan
Penjenjangan
Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan penjenjangan
500 orang Kasie Pelaks Diklat
b. Pelatihan Manajemen
Jumlah aparatur dan tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan manajemen
750 orang Kasie Pelaks Diklat
c. Pelatihan Teknis Jumlah aparatur dan tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis
750 orang Kasie Pelaks Diklat
d. Pelatihan Fungsional
Jumlah aparatur dan tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan fungsional.
750 orang Kasie Pelaks Diklat
e. Pelatihan Masyarakat
Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan kesehatan
333 orang Kasie Pelaks Diklat
f. Advokasi dan Kerjasama Penyelenggaraan Diklat
Jumlah MoU / MoA kediklatan 1 paket Kasie Pelaks
Diklat
g. Pengelolaan Lab.
Diklat Kelas
Jumlah pemanfaatan laboratorium diklat kelas
100 % Kasie Pelaks
Diklat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 24
NO: KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET PENANGGUNG
JAWAB h. Pengelolaan
Laboratorium Diklat lapangan
Persentase kesesuaian pemanfaatan laboratorium diklat lapangan dengan jenis pelatihan
100 % Kasie Pelaks
Diklat i. Pengelolaan
Perpustakaan
Rata – rata kunjungan anggota ke perpustakaan dalam satu tahun.
100 % Kasie Pelaks
Diklat B Pengembangan program dan pengendalian mutu diklat
1 Pengkajian dan Pengembangan a. Pengkajian
Kebutuhan Pelatihan (TNA)
Jumlah paket kegiatan TNA 1 paket Kasie Kajibang
b. Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan
Jumlah paket kurikulum dan modul pelatihan
1 paket Kasie Kajibang
c. Akreditasi Institusi Pelatihan
Jumlah paket kegiatan akreditasi institusi 1 paket Kasie Dalmut
d. Pelaksanaan Akreditasi Pelatihan
Jumlah Pelatihan yang terakreditasi 100 % Kasie Dalmut
e. Pelaksanaan Standarisasi Pelatihan
Persentase pelatihan yang terstandarisasi 100 % Kasie Dalmut
f. Pelaksanaan Sertifikasi Pelatihan
Persentase pelatihan yang bersertifikat 100 % Kasie Dalmut
g. Evaluasi Paska Pelatihan (EPP)
Jumlah paket kegiatan EPP 1 paket Kasie Dalmut
h. Kajian Inovatif Jumlah paket kegiatan kajian inovatif. 4 paket Kasie Kajibang
i. Pengembangan Daerah Binaan
Jumlah paket pengembangan daerah binaan.
2 paket Kasie Dalmut
2 Pengendalian Mutu a. Perencanaan
Program dan Anggaran
Jumlah dokumen rencana program dan anggaran
3 dokumen Kasie Dalmut
b. Pengendalian Mutu Program dan Pelatihan
Persentase pengendalian mutu program dan pelatihan (AMI)
- jumlah dokumen pengendalian mutu program(AMI) per tahun
- jumlah dokumen pengendalian mutu pelatihan(QC) per tahun
100 % Kasie Dalmut
c. Monitoring Evaluasi Program dan Anggaran
Persentase kelengkapan dokumen monitoring evaluasi program dan anggaran
100 % Kasie Dalmut
d. Penyusunan Laporan Program dan Anggaran
Persentase kelengkapan laporan program dan anggaran (lap bulanan 12 x, lap triwulan 4 x, lap semester 2 x, lap. Tahunan 1 x)
100 % Kasie Dalmut
C Penyelenggaraan Ketatausahaan 1 Pengelolaan Keuangan
a. Pengelolaan Gaji dan Tunjangan
Persentase terbayarnya gaji dan tunjangan 100 % Ka Sub Bag Keuangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 25
NO: KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET PENANGGUNG
JAWAB b. Pengelolaan
Akuntansi Instansi
Jumlah paket kegiatan pengelolaan akuntansi instansi
1 paket Ka Sub Bag
Keuangan
2 Pengelolaan Urusan Umum a. Pengelolaan
Kepegawaian
Penyusunan dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan administrasi kepegawaian
1 paket Ka Sub Bag
Umum
Jumlah pejabat struktural yang ditingkatkan kompetensinya
10 orang Ka Sub Bag
Umum
Jumlah WI yang ditingkatkan kompetensinya
15 orang Ka Sub Bag
Umum
Jumlah staf yang ditingkatkan kompetensinya
78 orang Ka Sub Bag
Umum
b. Pengelolaan Barang Milik Negara
Persentase pelaksanaan pengelolaan BMN 100 % Ka Sub Bag Umum
c. Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Persentase pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana
100 % Ka Sub Bag
Umum
d. Pengelolaan Pemasaran
Persentase pelaksanaan pengelolaan pemasaran
100 % Ka Sub Bag
Umum
e. Pengelolaan Gizi dan Asrama
Persentase pelaksanaan pengelolaan gizi dan asrama
100 % Ka Sub Bag
Umum
f. Pengelolaan Keamanan, Ketertiban, dan Keindahan
Persentase pelaksanaan pengelolaan keamanan, ketertiban, dan keindahan
100 % Ka Sub Bag
Umum
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 26 D. Penetapan Kinerja
Kinerja BBPK Ciloto disusun oleh Kepala BBPK Ciloto dan ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan dengan mengacu pada dokumen RKAKL BBPK Ciloto tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Penetapan Kinerja BBPK Ciloto Tahun 2013
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Menjadi penyelenggara pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan prajabatan yang berkualitas bagi aparatur kesehatan.
a. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis
510 orang b. Jumlah aparatur kesehatan yang
mengikuti jabatan fungsional.
150 orang c. Jumlah aparatur kesehatan yang
mengikuti penjenjangan.
- d. Jumlah aparatur kesehatan yang
mengikuti prajabatan.
- 2. Menjadi penyelenggara pelatihan
teknis yang telah terakreditasi bagi tenaga kesehatan.
Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis.
90 orang
3. Menjadi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat.
Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan di bidangkesehatan.
600 orang
4. Menjadi pelaksana pengembang Diklat Kesehatan yang berstandar.
a. Jumlah paket kegiatan kajian kebutuhan pelatihan (TNA).
1 paket b. Jumlah paket kurikulum
pelatihan yang disusun.
1 paket c. Jumlah paket modul pelatihan
yang disusun
1 paket 5. Menjadi rujukan bagi
penyelenggara Diklat yang bermutu dan berkualitas.
a. Jumlah pelatihan yang terakreditasi
28 pelatihan b. Jumlah pelatihan yang
dievaluasi (Evaluasi Pasca Pelatihan)
1 pelatihan
6 Menjadi penyedia informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Jumlah media informasi IPTEK kesehatan yang dikembangkan meliputi:
- Buletin - Website
- Company Profile
2 kl terbit 1 pkt 1 pkt
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 27
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan, yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur, dengan sasaran /target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja melaksanakan kewajibannya melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) BBPK Ciloto sesuai dengan Inpres No.
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran, program/ kegiatan serta indikator yang tercantum dalam Rencana Program dan Kegiatan BBPK Ciloto Tahun 2013.
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.Hasil pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi dan analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis BBPK Ciloto dan sebab-sebab tercapainya dan tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 Page 28 A. Pengukuran Kinerja BBPK Ciloto Tahun 2013
Hasil pengukuran kinerja BBPK Ciloto tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Pengukuran Kinerja BBPK Ciloto Tahun 2013
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REAL (%)
1 Menjadi penyelenggara pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan prajabatan yang berkualitas bagi aparatur kesehatan
a. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis
510 577 113,14
b. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan jabatan fungsional
150 143 95,33
c. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan penjenjangan.
0 0 -
d. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan
0 0 -
2 Menjadi penyelenggara pelatihan teknis yang berkualitas bagi tenaga kesehatan.
Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis
90 148 164,44
3 Menjadi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan di bidang kesehatan
600 622 103,67
4 Menjadi pelaksana pengembang Diklat
Kesehatan yang
berstandar.
a. Jumlah dokumen hasil kajian kebutuhan pelatihan(TNA)
1 1 100,00
b. Jumlah kurikulum pelatihan yang disusun.
1 1 100,00
c. Jumlah modul pelatihan yang disusun
1 1 100,00
5 Menjadi rujukan bagi penyelenggara Diklat yang sesuai standar Diklat yang ada.
a. Jumlah pelatihan yang terakreditasi
28 28 100,00 b. Jumlah pelatihan yang
dievaluasi (Evaluasi Pasca Pelatihan)
1 1 100,00
6 Menjadi penyedia informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
Jumlah media informasi IPTEK kesehatan yang dikembangkan meliputi:
- Buletin - Website
- Company Profile
2 kl 1 kl 1 kl
2 kl 1 kl 1 kl
100 100 100