• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena fenomena atas menurunnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena fenomena atas menurunnya"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya yang berada di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena fenomena atas menurunnya tingkat produktivitas terjadi pada Batik Tulis Gedog Tuban. Yang merupakan perintis batik pertama di Indonesia yang masuk ke dalam kategori variabel yang akan diteliti oleh peneliti.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang merupakan perbandingan antar hubungan variabel dengan menggunakan analisis numerik (angka) dengan metode pengumpulan data berupa survei, peneliti mengumpulkan informasi responden dengan membuat kuisioner.

(Martono 2010) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa angka , kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah. Metode survey merupakan metode pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti membuat kuisioner, wawancara, dan observasi pada perusahaan.

(2)

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Menurut (Sugiyono 2002) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi yang peneliti pilih sebagai obyek penelitian adalah seluruh karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya pada bagian produksi yang berjumlah 50 orang.

Tabel 3.1

Data Jumlah Karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya

No. Bagian Produksi Jumlah

1. Pengrajin Batik 34

2. Pengrajin Kain Gedog 7

3. Pewarnaan 5

4. Pemlorotan dan Pencucian 4

Total 50

Sumber: Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya, 2019

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiono (2013) sampel merupakan bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut (Arikunto 2006) Apabila subjek populasi kurang dari 100 maka sampel akan diambil semua dari jumlah populasi, sedangkan apabila subjek populasi lebih dari 100 maka pengambilan sampel sebesar 10% - 15% atau 20% - 25%. Karena pada penelitian ini sampel kurang dari 100 maka menggunakan teknik total sampling atau boring sampling, dimana teknik sampling tersebut digunakan apabila peneliti mengambil sampel pada semua jumlah populasi yang ada.

(3)

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen pada penelitian ini adalah Produktivitas Kerja (Y), sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah Tipe Kepribadian (X1) dengan Stress Kerja (Z) sebagai variabel intervening (mediasi).

1. Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Menurut Yuniarsih (2013) produktivitas kerja merupakan hasil nyata yang dihasilkan oleh karyawan dalam waktu yang ditentukan pada suatu proses kerja yang meliputi Kuantitas, Kualitas, Waktu dan Kecepatan. Sedangkan menurut Sulisiyani dan Rosidah dalam (Lucia et al.

2015) salah satu indikator yang digunakan adalah Pengetahuan. Berikut ini merupakan indikator dari produktivitas kerjapada Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya yaitu:

a) Kuantitas adalah banyaknya jumlah produk yang dihasilkan oleh karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

b) Kualitas adalah kesesuaian output yang dihasilkan karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya dengan standart mutu yang ditetapkan serta memperhatikan ketelitian dan kerapian.

c) Waktu dan kecepatan kerja adalah lamanya penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya. Sedangkan kecepatan kerja merupakan kemampuan

(4)

karyawan untuk melakukan pekerjaannya dalm waktu yang sesingkat- singkatnya.

d) Pengetahuan merupakan hal yang mendasari pencapaian produktivitas kerja karyawan. Dalam Batik tulis Gedog Tuban UD Budi Karya pengetahuan berorientasi pada daya pikir dan wawasan karyawan.

2. Tipe Kepribadian (X)

Tipe kepribadian adalah watak atau karakter yang ada pada diri manusia yang bersifat permanen dan konsisten pada individualitasnya dalam kondisi atau situasi tertentu. Watak dan karakter karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya meliputi, Keterbukaan Terhadap Hal- hal Baru, Kehati-hatian, Ekstraversi, Mudah Akur/Mudah Bersepakat, dan Kestabilan Emosi. Indikator tipe kepribadian menurut Allport dan Cattell dalam (Prasetyaningrum dan Rahma 2016) adalah:

a. Openness to experience (keterbukaan terhadap hal-hal baru) merupakan fleksibilitas karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya dengan keinginan dan ketertarikan untuk mengetahui serta mempelajari halbaru ketika diberikan tugas-tugas baru.

b. Conscientiousness (kehati-hatian) merupakan karakteristik karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya yang cenderung lebih teliti dalam menyelesaikan pekerjaan dan banyak pertimbangan serta keteraturan menyelesaikan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan.

c. Extraversion (ekstraversi) karyawan Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya lebih cenderung pada tingkat kenyamanan dalam

(5)

berinteraksi dengan karyawan lain serta mudah bersosialisi dan senang bergaul.

d. Aggreebleness (mudah akur/mudah bersepakat) karakteristik karyawan yang cenderung menghindari konflik serta lebih mudah memahami atau menerima pendapat karyawan lain.

e. Neuroticism (kestabilan emosi) karyawan cenderung memiliki tingkat kestabilan emosi (emotional stability), dengan emosioal yang stabil karyawan cenderung tenang saat menghadapi masalah dan percaya diri.

3. Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi (Z)

Stress kerja merupakan kondisi ketegangan yang dialami karyawan yang mempengaruhi proses berpikir, emosi dan kondisi seseorang yang dapat mempengaruhi pekerjaannya. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk melihat stres kerja pada karyawan menurut (Mulyadi, et al. 2009) yaitu yang digunakan pada Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya adalah Kondisi Pekerjaan dan Hubungan Interpersonal. Sedangkan menurut Robbins (2010:68) gejala stres dibagi menjadi tiga aspek yaitu Stres Fisiologis, Stres Psikologis, dan Stres Perilaku. Berikut Indikator yang digunakan adalah:

1. Stres kerja fisiologis, merupakan stres yang berdampak pada terjadinya perubahan kondisi tubuh seseorag secara fisik, meliputi:

a. Meningkatnya detak jantung, kondisi dimana jantung berdebar- debar saat melakukan pekerjaan.

(6)

b. Meningkatnya tekanan darah dikarenakan adanya peningkatan tekanan dalam bekerja.

c. Sakit kepala, terjadi karena tekanan darah tinggi pada saat bekerja.

2. Stres kerja psikologis, merupakan stres yang terjadi pada karyawan yang mengalami perubahan psikis, yaitu:

a. Ketidakpuasan seorang karyawan dalam proses menyelesaikan pekerjaannya.

b. Ketegangan, dimana terjadinya pertentangan dalam diri karyawan dengan tekanan yang ada dalam penyelesaian pekerjaan.

c. Timbulnya rasa cemas pada karyawan akan pekerjaannya disaat bekerja.

d. Mudah emosi atau marah, terjadi pada karyawan tanpa sebab yang jelas dan berarti pada karyawan pada saat bekerja.

3. Stres perilaku, merupakan stres pada seorang karyawan yang mengalami perubahan tindakan atau perilaku:

a. Menurunnya tingkat produktivitas, yaitu menurunnya hasil kerja karyawan.

b. Menurunnya tingkat absensi, yaitu menurunnya keinginan karyawan dalam bekerja yang menyebabkan absen karyawan meningkat atau sering tidak masuk kerja.

c. Menunda atau menghindari pekerjaan, kecenderungan karyawan untuk menunda dan menghindari pekerjaan yang diberikan.

(7)

4. Kondisi Pekerjaan merupakan kondisi yang dialamikaryawan yang dapat menyebabkan stres kerja meliputi:

a. Beban kerja, yaitu terlalu banyak pekerjaan yang diterima karyawan

b. Jam kerja yang berlebihan, menyebabkan karyawan bekerja diluar jam kerjanya.

5. Hubungan Interpersonal, merupakan hubungan antar individu satu dengan individu lainnya yang saling bergantung satu sama lain.

a. Hubungan antara karyawan satu dengan karyawan lain, karyawan cenderung memiliki hubungan yang kurang baik dengan karyawan lain.

b. Hubungan antara karyawan dengan atasannya, karyawan cenderung memiliki hubungan yang kurang baik dengan atasan.

Berdasarkan definisi dari indikator-indikator tersebut dapat dilihat tabel sebagai berikut:

No. Variabel Definisi Indikator

1. Produktivitas Kerja (Y)

hasil nyata yang dihasilkan oleh karyawan dalam waktu yang ditentukan pada suatu proses kerja yang meliputi Kuantitas, Kualitas, Waktu dan Kecepatan. (Lucia et al.

2015)

1. Kuantitas 2. Kualitas

3. Ketepatan Waktu 4. Pengetahuan

(8)

No. Variabel Definisi Indikator 2. Tipe

Kepribadian (X)

watak atau karakter yang ada pada diri manusia yang bersifat permanen dan konsisten pada individualitasnya dalam kondisi atau situasi tertentu.

1. Oppenes to Experience (tebuka terhadap hal-hal baru)

2. Conscientiousness (kehati-hatian) 3. Extraversion (ekstraversi) 4. Aggreebleness (keramahan) 5. Neuroticism (kestabilan emosi) 3. Stres Kerja

(Z)

kondisi ketegangan yang dialami karyawan yang mempengaruhi proses berpikir, emosi dan kondisi seseorang yang dapat mempengaruhi pekerjaannya

1. Stres Fisiologis 2. Stres Psikologis 3. Stres Perilaku 4. Kondisi Pekerjaan 5. Hubungan

Interpersonal

(9)

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data kuantitatif dan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari narasumber baik individu maupun kelompok yang dilakukan secara langsung dengan observasi pada Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya, sedangkan sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang telah diolah, data sekunder diperoleh dari penelitian ilmiah terdahulu pada Batik Tulis Gedog Tuban.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan:

1. Teknik Kuisioner

Merupakan metode yang dilakukan dengan cara memberi daftar pertanyaan pada responden secara tertulis untuk dijawab yang isinya mengenai gambaran umum dan pendapat responden tentang penelitian yang dilakukan.

G. Teknik Pengukuran Data

Pada penelitian ini analisis data diperoleh dari wawancara, observasi, dan menyebar kuisioner dengan cara mengolah data ke dalam kategori,

(10)

mengelompokkan, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih yang mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh penulis dan pembaca.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala likert. Sugiyono (2014) skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi subyek tentang penelitian yang dilakukan. Skala likert membagi nilai jawaban responden dalam 5 tingkat, yaitu:

Tabel 3.2

Ketentuan Penilaian Pengukuran Variabel

Jawaban Item Pertanyaan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2014:93)

Dari jawaban responden selanjutnya data akan dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju diberi nilai 5 (lima) sebagai tingkat tertinggi dalam pengukuran

b. Jawaban Setuju diberi nilai 4 (empat) sebagai tingkat tinggi dalam pengukuran

(11)

c. Jawaban Netral diberi nilai 3 (tiga) sebagai tingkat cukup tinggi dalam pengukuran

d. Jawaban Tidak Setuju diberi nilai 2 (dua) sebagai tingkat rendah dalam pengukuran

e. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1 (satu) sebagai tingkat sangat rendah dalam pengukuran

H. Teknik Pengujian Instrumen

Tujuan dilakukannya uji instrumen adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas instrument sudah atau belum memenuhi persyaratan yang digunakan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:211) baik buruknya instrument akan berpengaruh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh, sedangkan benar tidaknya sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Instrumen yang baik selain valid juga harus reliable, artinya dapat diandalkan, uji instrument pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung setiap item dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel dan positif sama dengan lebih besar dari 0,30 maka pertanyaan tersebut bisa dikatakan valid (Sugiyono,2014).

Rumus korelasinya adalah sebagai berikut:

(12)

𝑟 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√[𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2 – (∑ 𝑌)2]

Keterangan:

rxy = korelasi antara variabel x dan y n = jumlah responden

x = skor butir instrument y = skor total item instrument

∑ x = jumlah skor x

∑ y = jumlah skor y

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2015), uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur sama. Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0.60 maka secara keseluruhan pernyataan tersebut dinyatakan andal (reliable). Uji reliabilitasnya menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑅 = 𝑎 = 𝑅 = 𝑁

𝑁 − 1(𝑆2(1 − ∑ 𝑆𝑖)2

𝑆2 )

Keterangan:

α = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

(13)

𝑆2 = Varians skor keseluruhan

𝑆𝑖2 = Varians masing-masing

I. Metode Analisis Data

1. Rentang Skala

Rentang Skala merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Rentang skala pada penelitian ini akan digunakan untuk menggambarkan tipe kepribadian, stress kerja, dan produktivitas kerja karyawan pada Batik Tulis Gedog Tuban UD Budi Karya dengan sebagai berikut:

Rs = n (m − 1) m

Keterangan:

Rs = Rentang Skala

n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif jawaban

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh perhitungan dengan rentang skala sebagai berikut:

Rs = 50 (5−1)

5 = 200

5 = 40

(14)

Jadi nilai rentang skala yang diperoleh adalah 40. Dengan demikian untuk menentukan rentang skala pengukuran tinggi rendahnya dari setiap kriteria dengan total dari jumlah sampel. Bobot terendah adalah 50 dan tertinggi adalah 250. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rentang Skala dan Pengukuran Variabel Tipe Kepribadian, Stress Kerja, dan Produktivitas Kerja

Rentang Skala

Variabel

Tipe Kepribadian Stress Kerja Produktivitas kerja 50 – 89 Sangat Tidak Sesuai Sangat Rendah Sangat Rendah

90 – 130 Tidak Sesuai Rendah Rendah

131 – 171 Cukup Cukup Cukup

172 – 212 Sesuai Tinggi Tinggi

213 – 253 Sangat Sesuai Sangat tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur (path analysis) merupakan analisis untuk menguji korelasi antar variabel (Ariyanto, 2005). Analisis jalur digunakan untuk menganalisa besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur atau pola hubungan antar variabel tipe kepribadian (X), stres kerja (Z) dan produktivitas kerja karyawan (Y) dengan tujuan mengetahui pengaruh lansgsung dan tidak langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Kemudian untuk besar pengaruh hubungan antar variabel dinyatakan dalam, sebagai berikut:

1) b1 merupakan besar pengaruh variabel X terhadap Y

2) b2 merupakan besar pengaruh variabel X terhadap Z

(15)

3) b3 merupakan besar pengaruh variabel Z terhadap Y

4) Pengaruh total dinyatakan dalam b1 + (b2 x b3)

Untuk menguji signifikansi komitmen organisasi (Z) sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara kepuasan kerja (X) dan turnover intention (Y)maka digunakan uji sobel. Uji sobel digunakan untuk menguji hipotesis mediasi (Ghozali, 2013).

a. Analsisis Jalur Tahap Pertama

Analisis jalur tahap pertama pada penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana, hasil penelitian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 25. Tahap pertama ini dilakukan untuk menguji pengaruh Tipe Kepribadian (X) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Dapat dirumuskan dalam persamaan: Y = a + bX

Y : Produktivitas Kerja Karyawan

X : Tipe Kepribadian

a : konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b : koefisien regresi (nilai peningkatan maupun penurunan)

b. Analsisis Jalur Tahap Kedua

Analisis jalur tahap kedua pada penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda, hasil penelitian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 25. Tahap kedua dilakukan untuk menguji pengaruh variabel

(16)

Tipe Kepribadian (X) dan Stres Kerja (Z) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y). Kemudian untuk analisis regresi berganda pada jalur 2 dan 3 dapat dilihat pada persamaan berikut:

Y = a + bX1 + bX2

Keterangan:

a = nilai konstanta kepuasan kerja bX1 = koefisien kepuasan kerja bX2 = koefisien kepuasan kerja

c. Analisis Jalur Total

Analisis jalur secara total dilakukan dengan melihat tiap-tiap besar pengaruh pada masing-masing jalur yaitu b1,b2 dan b3. Kemudian melihat pengaruh secara keseluruhan variabel (X) terhadap (Y) melalui (Z) dengan

menggunakan persamaan = b1 + (b2 x b3).

Tipe Kepribadian (X) terhadap Produktvitas Kerja Karyawan (Y) melalui Stres Kerja (Z)

b3 b2

b1 Tipe

Kepribadian (X)

Stres Kerja (Z)

Produktivitas Kerja

(Y)

(17)

3. Uji Mediasi

Uji mediasi dilakukan untuk melihat apakah variabel mediasi memediasi pengaruh antara varabel independen terhadap variabel dependen. Uji sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel tipe kerpibadian (X) terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y) melalui variabel stres kerja (Z).

Menurut Ghozali (2018) uji sobel dilakukan untuk menguji pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan rumus sobel sebagai berikut:

Keterangan:

Sa = standart eror X-Z Sb = standart eror Z-Y b = koefisien regresi Z-Y a = koefisien regresi X-Z

ab = hasil perkalian koefisien X-Z dengan koefisien M-Y Sab = standart error tidak langsung

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung maka menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:

𝑧 = 𝑎𝑏 𝑆𝑎𝑏

(18)

Apabila pengujian z lebih besar dari 1,96 (standart mutlak nilai z) maka terjadi pengaruh medisai. Uji sobel dalam penelitian ini menggunakan aplikasi online pada situs website (http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm).

Untuk mengetahui pengambilan keputusan uji hipotesis, maka dilakukan dengan cara membandingkan p-value dan alpha (0,05), dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika p-value<alpha (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, jadi variabel mediasi memiliki pengaruh mediasi nyata terhadap variabel dependen dan independen.

b. Jika p-value>alpha (0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, jadi variabel mediasi tidak memiliki pengaruh mediasi nyata terhadap variabel dependen dan independen.

J. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipoesis yang telah diajukan dan untuk menguji pengaruh variabel mediasi dalam memediasi variabel independen terhadap variabel dependen digunakan metode analisis linier sederhana, analisis jalur, dan uji sobel.

Dalam menguji hipotesis yang diajukan, peneliti menggunakan Uji t.

Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh secara parsial variabel independen tipe kerpibadian dan variabel intervening stres kerja berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja karyawan dari hasil analisis dengan kriteria uji sebagai berikut:

a. Jika -thitung ≥ -ttabel atau ttabel ≥ thitung maka H0 diterima, berarti Ha

ditolak

(19)

b. Jika – thitung ≤ ttabel atau ttabel ≤ thitung maka H0 ditolak dan Ha

diterima

Gambar 3.5

Kurva daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t

Keterangan:

H0 = Diduga variabel tipe kepribadian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan

Ha = Diduga variabel tipe kepribadian memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel produktivtas karyawan secara parsial

H0 = Diduga variabel stres kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan

Ha = Diduga variabel stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel prosuktivitas kerja karyawan secara parsial

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 5.1 dapat dilihat dari ketiga rasio utama dari Overall Equipment Effectiveness, nilai terkecil adalah Availability dengan demikian melalui penelitian ini dapat

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses klientisasi, yaitu: (a) Faktor ekonomi; petani mempunyai modal yang terbatas sehingga mereka sering melakukan pinjaman ke

Sejauh mana analisa differential cost dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat frame sendiri pada perusahaan

Jika Anda ingin membuat sebuah gambar transparan, tutup kotak dialog ini, klik tombol Set Transparent Color ( ) pada toolbar Picture , lalu klik bagian gambar yang Anda

Mengawali belajar mengajar, mengawali dengan salam, berdoa, apersepsi, penyampaian materi, praktek, Sebelum pelajaran diakhiri, mahasiswa menyampaikan kesimpulan dari

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai seluruh jawaban 1.441 dengan 1.225 nilai jawaban mengatakan sangat setuju (SS), 204 nilai jawaban mengatakan setuju (S),

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang