ABSTRAK
Dalam perkembangan pemerintahan di negara Indonesia ini, pendidikan merupakan kunci utama untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia seharusnya mulai menyadari arti pentingnya pendidikan dan tidak menyepelekan hal-ihwal yang berkaitan erat dengan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sektor industri jasa karena itu kualitas pelayanan jasa merupakan faktor penentu kesuksesan, eksistensi usaha, serta merupakan hal yang utama untuk meningkatkan daya saing.
SMAK 1 BPK Penabur Bandung sebagai lembaga pendidikan, saat ini belum mengetahui cara mengukur kualitas pelayanan dan indikator kualitas pelayanan yang dapat digunakan sebagai sistem evaluasi untuk mengukur kualitas pelayanan pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur, sehingga pihak SMAK 1 BPK Penabur belum mengetahui dengan jelas kondisi pelayanan pendidikannya terhadap siswa/i selama ini.
Untuk mengetahui dan mengukur kualitas pelayanan pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur Bandung, penulis menggunakan Metode Servqual dan uji hipotesis. Pengukuran tersebut dilakukan untuk lima dimensi kualitas jasa Parasuraman dkk dengan mengukur kesenjangan antara harapan dan persepsi siswa/i (Gap 5), kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dengan harapan konsumen sebenarnya (Gap 1), kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dengan standar spesifikasi kualitas jasa (Gap 2), dan kesenjangan antara standar spesifikasi kualitas jasa dengan penyampaian jasa (Gap 3).
Nilai total rata-rata TSQ (Total Service Quality) pada penelitian kualitas jasa di SMAK 1 BPK Penabur Bandung adalah sebesar –0,8537 dengan kesenjangan terbesar terjadi pada dimensi emphaty sebesar –0,2426. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan pendidikan yang diberikan SMAK 1 BPK Penabur Bandung belum dapat memuaskan konsumennya. Ketidakpuasan siswa/i ini disebabkan karena pihak manajemen belum mengerti sepenuhnya apa yang konsumen harapkan, masih adanya beberapa hal yang belum dikomunikasikan oleh pihak manajemen kepada staff pengajar sehingga hal ini dapat menimbulkan perbedaan persepsi antara pihak manajemen dan staff pengajar karena staff pengajar tidak mengetahui standar tersebut, dan meskipun menurut pihak manajemen hasil kerja karyawan (staff pengajar) sudah dapat dikatakan baik karena telah mampu memenuhi standar secara konsisten akan tetapi jika hal ini dihubungkan dengan ketidakpuasan siswa/i, maka dapat dianalisis lebih lanjut bahwa hal ini disebabkan pihak manajemen kurang mengerti dengan apa yang dirasakan oleh karyawan (staff pengajar) yang berhubungan langsung dengan konsumen dan masih adanya harapan siswa/i yang belum diketahui oleh pihak manajemen.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………..iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ………..v
DAFTAR ISI ………..viii
DAFTAR TABEL ………..xii
DAFTAR GAMBAR ………....xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………...xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ………...1 - 1
1.2. Identifikasi Masalah ………..1 - 2
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi ……….1 - 3
1.4. Perumusan Masalah ………...1 - 4
1.5. Tujuan Penelitian ………..1 - 5
1.6. Manfaat Penelitian ……….. ..1 - 5
1.7. Sistematika Penulisan ………...1 - 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jasa ………2 – 1
2.1.1. Konsep dan Pengertian Jasa ………....2 – 1
2.1.2. Klasifikasi Jasa ………....2 – 2
2.1.3. Karakteristik Jasa ………....2 – 4
2.2. Kualitas Jasa ………...………...2 – 6
2.2.1. Pengertian Kualitas ………2 – 6
2.2.2. Perspektif Terhadap Kualitas ……….2 – 7
2.2.3. Produktivitas, Kualitas dan Profitabilitas ………...2 – 8
2.2.4. Definisi Kualitas Jasa ………..2 – 8
2.2.5. Persepsi Terhadap Kualitas Jasa ……….2 – 9
2.2.6. Harapan Pelanggan ………..2 – 9
2.2.7. Dimensi Kualitas Jasa ………..2 – 11
2.2.8. Prinsip-prinsip Kualitas Jasa ………..2 – 14
2.2.9. Model Kualitas Jasa ………2 – 16
2.3. Kepuasan Pelanggan ………..2 – 20
2.4. Pengukuran Kualitas Jasa ………..2 – 22
2.5. Jasa Pendidikan dan Kualitas Manusia ……….2 – 24
2.6. Teknik Pengumpulan Data ………2 – 25
2.7. Populasi dan Sampel ……….2 – 26
2.8. Teknik Sampling ………..2 – 27
2.9. Skala Pengukuran ………..2 – 29
2.9.1. Macam-macam Skala Pengukuran ………...2 – 29
2.9.2. Tipe Skala Pengukuran ……….2 – 30
2.10. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………2 – 31
2.11. Uji Hipotesis ………2 – 33
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1. Studi Pendahuluan ………..….3 – 3
3.1.2. Studi Literatur ………..…3 – 3
3.2. Identifikasi Masalah ………..…3 – 3
3.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi ………..…...3 – 4
3.4. Perumusan Masalah ………..….3 – 5
3.5. Tujuan Penelitian ………....3 – 6
3.6. Pengumpulan Data Pendahuluan ………....3 – 6
3.7. Melakukan Konsultasi Dengan Dosen Ahli ………...3 – 7
3.8. Identifikasi Variabel Penelitian ………..3 – 7
3.9. Menentukan Populasi, Sampel, Teknik Sampling, & Distribusi
Penyebaran Kuesioner ………..3 – 9
3.10. Menyusun Instrumen Pengumpulan Data (Kuesioner Penelitian
Awal) ………3 – 11
3.10.1. Kuesioner Konsumen ………...3 – 12
3.10.2. Kuesioner Manajemen ………..3 – 13
3.10.3. Kuesioner Karyawan ………...3 – 15
3.11. Uji Validitas Internal Konstruksi ……….3 – 15
3.12. Peneyebaran, Pengumpulan, dan Pemeriksaan Data
Kuesioner Awal ………3 – 15
3.13. Uji Validitas Eksternal Item Kuesioner ……….3 – 16
3.14. Uji Reliabilitas Kuesioner ……….3 – 16
3.15. Penyebaran, Pengumpulan, dan Pemeriksaan Data
Kuesioner Penelitian Akhir ………3 – 16
3.16. Pengolahan Data dan Analisis ………3 – 17
3.17. Kesimpulan dan Saran ………3 – 17
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1. Data Umum Lembaga / Institusi ………...4 – 1
4.1.1. Sejarah Singkat Lembaga / Institusi ………4 – 1
4.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan ………4 – 3
4.1.3. Struktur Organisasi ………...4 – 3
4.1.4. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) ……….4 – 4 4.2. Pengumpulan Data Pendahuluan ………...4 – 5
4.3. Penyebaran, Pengumpulan, dan Pemeriksaan Data
Kuesioner Awal ………...4 – 6
4.4. Penyebaran, Pengumpulan, dan Pemeriksaan Data
Kuesioner Penelitian ……….4 – 6
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1. Pengolahan Data Pendahuluan ………..5 – 1
5.1.1. Uji Validitas Kuesioner ………...5 – 1
5.1.2. Uji Reliabilitas Kuesioner ………...5 – 3
5.2. Pengukuran Dan Analisis Gap 5 ………...5 – 4
5.2.1. Pengukuran Gap 5 ………5 – 5
5.2.2. Uji Hipotesis Gap 5 ………..5 – 7
5.2.3. Analisis Gap 5 ……….5 – 12
5.3. Pengukuran Dan Analisis Gap 1 ………5 – 20
5.3.1. Pengukuran Gap 1 ………..5 – 20
5.3.2. Uji Hipotesis Gap 1 ………..5 – 24
5.3.3. Analisis Gap 1 ………..5 – 28
5.3.4. Analisis Penyebab Gap 1 ………..5 – 31
5.4. Pengukuran Dan Analisis Gap 2 ………5 – 33
5.4.1. Analisis Penyebab Gap 2 ………..5 – 38
5.5. Pengukuran Dan Analisis Gap 3 ………5 – 40
5.5.1. Analisis Penyebab Gap 3 ………..5 – 45
5.5.2. Analisis Gap 3 ………...5 – 48
5.6. Analisis Keterkaitan Gap 5 dengan Gap 1-3 ………..5 – 49
5.7. Usulan ……….5 – 57
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ……….6 – 1
6.2. Saran ………6 – 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
DATA PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
3.1 Variabel Penelitian 3 – 7
3.2 Distribusi Penyebaran Kuesioner 3 – 11
4.1 Distribusi Penyebaran Kuesioner 4 – 6
5.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi Konsumen 5 – 2
5.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Harapan Konsumen 5 – 3
5.3 Rangkuman Score Servqual Gap 5 5 – 5
5.4 Uji Hipotesis Gap 5 (Dimensi) 5 – 7
5.5 Uji Hipotesis Gap 5 (Item) 5 – 9
5.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Score Servqual Gap 1 5 – 21
5.7 Uji Hipotesis Gap 1 (Dimensi) 5 – 24
5.8 Uji Hipotesis Gap 1 (Item) 5 – 26
5.9 Faktor Penyebab Gap 1 5 – 31
5.10 Rangkuman Hasil Perbandingan untuk Gap 2
(Per Dimensi) 5 – 33
5.11 Rangkuman Hasil Perbandingan untuk Gap 2
(Per Item) 5 – 35
5.12 Faktor Penyebab Gap 2 5 – 39
5.12 Rangkuman Hasil Perbandingan untuk Gap 3
(Per Dimensi) 5 – 41
5.13 Rangkuman Hasil Perbandingan untuk Gap 3
(Per Item) 5 – 43
5.15 Faktor Penyebab Gap 3 5 – 45
5.16 Keterkaitan Gap 5 Dengan Gap 1-3 5 – 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Model Konseptual Service Quality 2 – 18
2.2 The Extended Gaps Model of Service Quality 2 – 19
(Model Service Quality yang sudah Diperluas)
2.3 Konsep Kepuasan Pelanggan 2 – 20
2.4 Teknik Sampling 2 – 27
3.1 Metodologi Penelitian 3 – 1
4.1 Struktur Organisasi SMAK 1 BPK Penabur 4 – 3
Bandung
5.1 Diagram Batang Gap 5 5 – 5
5.2 Diagram Batang Gap 1 5 – 21
5.3 Diagram Batang Gap Persepsi Manajemen- 5 – 22
Harapan Konsumen
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Konsumen, Manajemen, Karyawan L1 – 1
2 Data Mentah Gap 5,1,2,3, dan Penyebab Gap L2 – 1
3 Hasil Pengujian SPSS : Validitas & Reliabilitas L3 – 1
4 Pengolahan Data Gap 5,1,2,3, dan Penyebab L4 – 1
Gap 1,2,3
5 Tabel-Tabel Statistik L5 – 1
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
Nama Mahasiswa : Joanna Hartono
NRP : 0023063
Judul Tugas Akhir : Pengukuran dan Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen
Terhadap Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMAK
1 BPK Penabur Bandung)
Komentar-komentar Dosen Penguji :
1. Sebaiknya saran untuk memperbaiki penyebab gap spesifik untuk setiap
penyebab, jangan langsung generalisasi contoh pemberian training (jangan
general tapi training apa dan untuk atasi gap berapa ?)
2. Apakah faktor-faktor (variabel-variabel) penyebab gap begitu penting dan
berperan untuk menentukan penyebab gap yang sesungguhnya ?
3. Pencarian penyebab gap 5 bagaimana ? Karena yang ditanya kebanyakan
manajemen, jadi tidak terlihat gapnya di mana.
4. Gap 2 & 3 ?
5. Usulan lebih konkrit.
DATA PENULIS
Nama : Joanna Hartono
Alamat di Bandung : Taman Rahayu I Blok E1/5
No. Telp Bandung : (022) 5423-007
No. Handphone : 0856-210-9863
Alamat email : anlie_01@yahoo.com
Pendidikan : SMAK 1 BPK Penabur, Bandung
Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha
Nilai Tugas Akhir : A
Tanggal USTA : 12 Januari 2005
Bab 1 Pendahuluan 1 - 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan pemerintahan di negara Indonesia ini,
pendidikan merupakan kunci utama untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, masyarakat Indonesia seharusnya mulai menyadari arti pentingnya
pendidikan dan tidak menyepelekan hal-ihwal yang berkaitan erat dengan
pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sektor industri jasa karena itu
kualitas pelayanan jasa merupakan faktor penentu kesuksesan, eksistensi usaha,
serta merupakan hal yang utama untuk meningkatkan daya saing. Oleh karena itu,
para penyelenggara pendidikan harus terus berusaha untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pelayanannya seperti peningkatan kualitas pengajar dan
pelayanannya, penyediaan sarana dan fasilitas pendidikan yang memadai,
penyediaan fasilitas bagi pengajar dan karyawan, perbaikan komunikasi antara
pihak penyelenggara pendidikan dengan konsumen, dll.
Selanjutnya, konsumenlah yang akan menilai tinggi-rendah,
baik-buruknya kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh badan penyelenggara
pendidikan karena sekarang ini sukses sebuah usaha tidak terlepas dari peran
konsumen atau pelanggan.
SMAK 1 BPK Penabur Bandung, merupakan salah satu badan
penyelenggara pendidikan yang ingin terus meningkatkan kualitas pelayanannya
untuk mempertahankan nama baik dan sejumlah kesuksesan yang pernah diraih
agar tidak hanya menjadi kenangan yang indah di masa lampau. Apalagi
mengingat bahwa, SMAK 1 BPK Penabur Bandung akan segera membentuk
institusi pendidikan bertaraf internasional ; tentunya kualitas pelayanan yang ada
harus terus diperhatikan dan ditingkatkan menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Bab 1 Pendahuluan 1 - 2
Pepatah orang bijak mengatakan, “Mempertahankan kesuksesan lebih sulit
daripada mencapai kesuksesan”.
Apabila pelayanan pendidikan yang diberikan kurang memuaskan atau
bahkan tidak memuaskan sama sekali tentu dapat merugikan kedua belah pihak,
baik pihak sekolah maupun siswa/i sebagai konsumen karena ketidakmampuan
sekolah dalam memenuhi harapan siswa-siswinya dapat menimbulkan persepsi
negatif dari siswa/i terhadap pihak sekolah, yang selanjutnya persepsi negatif ini
akan cepat tersebar ke dalam masyarakat melalui word of mouth. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan menurunnya image sekolah di mata masyarakat. Oleh karena pihak manajemen SMAK 1 BPK Penabur Bandung belum mengetahui cara
untuk mengukur kualitas pelayanan, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai masalah tersebut untuk membantu pihak SMAK 1
BPK Penabur Bandung dengan judul “Pengukuran Dan Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMAK 1 BPK Penabur Bandung)”.
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi pihak manajemen SMAK 1 BPK Penabur
Bandung saat ini yaitu belum mengetahui cara mengukur kualitas pelayanan dan
indikator kualitas pelayanan yang dapat digunakan sebagai sistem evaluasi untuk
mengukur kualitas pelayanan pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur, sehingga
pihak SMAK 1 BPK Penabur belum mengetahui dengan jelas kondisi pelayanan
pendidikannya terhadap siswa/i selama ini. Padahal pihak manajemen SMAK 1
BPK Penabur yang menetapkan standar kerja staff pengajar dan apakah standar
kerja yang ditetapkan oleh pihak manajemen kepada staff pengajar tersebut sudah
sesuai dengan harapan konsumen atau tidak, oleh karena itu perlu dilakukan
pengukuran dan identifikasi penyebab kesenjangan antara harapan dan persepsi
konsumen, kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan konsumen
dengan harapan konsumen yang sebenarnya, kesenjangan antara persepsi
manajemen tentang harapan konsumen dengan standar spesifikasi kualitas jasa,
Bab 1 Pendahuluan 1 - 3
dan kesenjangan antara standar spesifikasi kualitas jasa dengan penyampaian
layanan.
Penilaian kualitas pelayanan tersebut diperlukan pihak SMAK 1 BPK
Penabur Bandung untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen serta dapat
digunakan sebagai evaluasi dan upaya antisipatif untuk semakin meningkatkan
kualitas pelayanan pendidikannya di masa yang akan datang, apalagi dengan
adanya persaingan di bidang penyelenggara pendidikan yang semakin ketat.
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi
Mengingat ruang lingkup penelitian yang cukup luas dan adanya
keterbatasan waktu, kemampuan, serta pengetahuan yang dimiliki penulis ; agar
penelitian yang dilakukan lebih jelas dan terarah, maka perlu dilakukan
pembatasan-pembatasan masalah dan asumsi dalam penelitian ini.
Adapun pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut :
• Pelayanan tata usaha tidak diamati karena pelayanan tata usaha tidak dirasakan
oleh semua siswa.
• Konsumen yang diteliti adalah siswa-siswi kelas 2, 3-IPA, dan 3-IPS di
SMAK 1 BPK Penabur Bandung karena konsumen tersebut dianggap telah
mengetahui dan terbiasa dengan pelayanan pendidikan yang diberikan pihak
SMAK 1 BPK Penabur Bandung.
• Siswa-siswi kelas 1 dianggap belum terbiasa dengan pelayanan pendidikan
yang diberikan pihak SMAK 1 BPK Penabur Bandung sehingga tidak diteliti.
• Siswa-siswi kelas 2 akselerasi (kelas akselerasi adalah program studi di SMA
hanya selama 2 tahun saja) di SMAK 1 BPK Penabur Bandung tidak diamati
karena kecepatan belajar-mengajar berbeda dengan kelas reguler dan jumlah
siswanya hanya 7 orang.
• Pihak manajemen yang diteliti adalah pihak manajemen SMAK 1 BPK Penabur Bandung.
Bab 1 Pendahuluan 1 - 4
• Pihak karyawan yang diteliti adalah staff pengajar (guru mata pelajaran dan
guru praktikum) di SMAK 1 BPK Penabur Bandung.
• Model dasar penelitian diadaptasi dari Gap 1, Gap 2, Gap 3, dan Gap 5 Parasuraman dkk.
• Pengukuran Gap 4 tidak dilakukan dalam penelitian ini, disebabkan karena
pihak SMAK 1 BPK Penabur Bandung tidak pernah melakukan komunikasi
eksternal (janji) kepada siswa-siswi sebagai konsumen secara spesifik.
Adapun asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Situasi dan kondisi SMAK 1 BPK Penabur Bandung tidak mengalami
perubahan yang berarti saat dilakukan penelitian ini.
Tingkat ketelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%.
Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Bagaimanakah kualitas pelayanan pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur
Bandung berdasarkan harapan dan persepsi siswa/i (GAP 5) ?
• Bagaimana kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan siswa/i
dengan harapan siswa/i yang sebenarnya di SMAK 1 BPK Penabur Bandung
(GAP 1) ?
• Bagaimana kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan siswa/i
dengan standar spesifikasi kualitas jasa di SMAK 1 BPK Penabur Bandung
(GAP 2) ?
• Bagaimana kesenjangan antara standar spesifikasi kualitas jasa dengan
penyampaian jasa di SMAK 1 BPK Penabur Bandung (GAP 3) ?
• Upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan oleh pihak SMAK 1 BPK Penabur Bandung untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikannya agar dapat
memenuhi harapan siswa/i ?
Bab 1 Pendahuluan 1 - 5
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Untuk mengetahui kualitas pelayanan pendidikan di SMAK 1 BPK Penabur
Bandung berdasarkan harapan dan persepsi siswa/i (GAP 5).
• Untuk mengetahui kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan
siswa/i dengan harapan siswa/i yang sebenarnya di SMAK 1 BPK Penabur
Bandung (GAP 1).
• Untuk mengetahui kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan
siswa/i dengan standar spesifikasi kualitas jasa di SMAK 1 BPK Penabur
Bandung (GAP 2).
• Untuk mengetahui kesenjangan antara standar spesifikasi kualitas jasa yang diterapkan dengan penyampaian jasa di SMAK 1 BPK Penabur Bandung
(GAP 3).
• Memberikan usulan mengenai upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh pihak
SMAK 1 BPK Penabur Bandung untuk meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikannya agar dapat memenuhi harapan siswa/i.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
☺ Bagi Penulis :
Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memperkaya ilmu pengetahuan
dan wawasan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan jasa serta dapat
memperluas wawasan mengenai pentingnya kualitas jasa layanan terhadap
kepuasan konsumen di bidang pendidikan.
☺ Bagi Perusahaan :
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan yang
bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk membantu memperbaiki,
meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan pendidikannya.
Bab 1 Pendahuluan 1 - 6
1.7. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran keseluruhan dari isi penelitian ini, berikut adalah
garis besar uraian dari penelitian ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, penentuan tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai teori-teori yang menunjang topik penelitian dan
merupakan tahapan-tahapan teoritis yang digunakan dalam pengolahan
data.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai langkah-langkah penelitian secara sistematis
mulai dari studi pendahuluan hingga pembuatan kesimpulan dan saran.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi mengenai pengumpulan data-data yang diperlukan dalam
penelitian seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi,
deskripsi pekerjaan, data-data yang diperlukan dalam pengolahan data,
dan lain sebagainya.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi mengenai pengolahan data yang dilakukan dengan
menggunakan metode SERVQUAL dan analisis hasil pengolahan data.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian
yang dilakukan.
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran 6 - 1
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan analisis, maka dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian ini.
Gap 5
Nilai total rata-rata TSQ (Total Service Quality) pada penelitian kualitas jasa di SMAK 1 BPK Penabur Bandung adalah sebesar –0,8537 dengan nilai
rata-rata TSQ untuk masing-masing dimensi dengan urutan ketidakpuasan tertinggi
sampai terendah adalah sebagai berikut :
-Emphaty sebesar –0,2426
Tangible sebesar –0,2254
Assurance sebesar –0,1729
Responsiveness sebesar –0,1510
Reliability sebesar –0,0617
Nilai rata-rata TSQ yang kurang dari 0 menunjukkan bahwa pelayanan
pendidikan yang diberikan SMAK 1 BPK Penabur Bandung belum dapat
memuaskan konsumennya. Hasil uji hipotesis untuk tiap dimensi kualitas jasa
dan tiap item pernyataan juga menunjukkan hasil bahwa terdapat
ketidakpuasan yang nyata antara persepsi konsumen dengan harapan
konsumen. Terkecuali untuk kerapihan penampilan guru praktikum
(pernyataan ke-8), nilai servqual score sebesar -0,0826 (negatif) sehingga
untuk pernyataan ini masih terdapat kesenjangan antara persepsi konsumen
dengan harapan konsumen akan tetapi dari hasil uji hipotesisnya menunjukkan
terdapat kepuasan yang nyata antara persepsi konsumen dengan harapan
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran 6 - 2
Gap 1
Pada dimensi emphaty terdapat kesenjangan yang negatif yaitu sebesar –0,0597 dan dari hasil uji hipotesis pada dimensi ini juga terdapat
ketidakjelasan yang nyata antara persepsi manajemen dengan harapan
konsumen.
-Pada dimensi tangible terjadi kesenjangan yang negatif yaitu sebesar –0,0415 akan tetapi dari hasil uji hipotesisnya tidak menunjukkan adanya
ketidakjelasan yang nyata antara persepsi manajemen dengan harapan
konsumen.
Pada dimensi reliability, responsiveness, dan assurance terjadi kesenjangan yang positif dan hasil uji hipotesisnya menunjukkan bahwa
tidak terdapat ketidakjelasan yang nyata antara persepsi manajemen
dengan harapan konsumen.
Gap 2
Secara keseluruhan, standar kinerja yang diterapkan di SMAK 1 BPK Penabur
Bandung dapat dikatakan baik karena sudah ada standar kinerjanya meskipun
sebagian besar masih berupa standar lisan dan sudah dikomunikasikan. Akan
tetapi masih ada beberapa standar kinerja yang dianggap penting oleh pihak
manajemen SMAK 1 BPK Penabur Bandung yang belum dikomunikasikan
kepada seluruh staff pengajar. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
perbedaan persepsi antara pihak manajemen dan staff pengajar, karena staff
pengajar tidak mengetahui standar kinerja tersebut.
Gap 3
Secara keseluruhan, pihak manajemen berpersepsi bahwa karyawan (staff
pengajar) di SMAK 1 BPK Penabur Bandung cukup konsisten untuk
menghasilkan unjuk kerja yang baik. Akan tetapi, karyawan (staff pengajar)
mengatakan bahwa terjadinya kesenjangan gap 3 tersebut disebabkan karena
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran 6 - 3
- Pelayanan ekstra bagi siswa-siswi tidak menghasilkan imbalan tambahan
atau penghargaan.
- Jika kami melayani siswa-siswi dengan lebih baik, tidak akan diberi
penghargaan atau tambahan imbalan dibanding yang lainnya.
- Pekerjaan administrasi menghambat saya untuk dapat melayani konsumen
secara efektif.
- Permintaan siswa-siswi dan perintah atasan biasanya tidak sama.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen kurang mengerti
dengan apa yang dirasakan oleh karyawan (staff pengajar) yang berhubungan
langsung dengan konsumen.
Upaya-upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan SMAK 1 BPK Penabur Bandung, sebaiknya pihak manajemen :
- Lebih sering berinteraksi dengan siswa/i sehingga dapat mengetahui
harapan siswa/i secara lebih mendalam.
- Menyediakan kotak kritik saran di sekolah, memeriksa dan mengevaluasi
kritik dan saran yang dimasukkan dalam kotak tersebut.
- Mengadakan pertemuan secara berkala dengan staff pengajar (misal : 1
bulan sekali).
- Mengkomunikasikan standar yang belum dikomunikasikan kepada staff
pengajar dan membuat standar tulisan yang baku dan jelas dari standar
lisan yang ada.
- Mempertimbangkan untuk memberikan imbalan tambahan / penghargaan
(reward) kepada staff pengajar sehingga mereka merasa tertantang untuk dapat bekerja dengan lebih baik.
- Memberikan training / pelatihan yang berguna bagi staff pengajar.
- Menunjuk supervisor kebersihan yang dapat memperhatikan kebersihan
ruang kelas, kebersihan fasilitas sekolah (WC, kantin, ruang kebaktian,
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran 6 - 4
- Melakukan peninjauan terhadap fasilitas KBM (meja, kursi, panggung
untuk tempat guru duduk, trap tangga papan tulis, papan tulis, dll) dalam
tiap ruang kelas yang sudah tidak memadai dalam periode tertentu.
- Melakukan peninjauan terhadap sirkulasi udara, suhu, dan penerangan di
tiap ruang kelas dalam periode tertentu.
- Menyediakan fasilitas internet gratis khusus untuk siswa/i.
- Menyediakan papan pengumuman kecil di setiap ruang kelas dan
memberitahukan pengumuman dari jauh-jauh hari.
- Menginformasikan kepada staff pengajar agar metode mengajar
divariasikan, dan lebih terbuka dalam menerima saran dan kritik dari
siswa/i.
-Membuat lembar penilaian kinerja staff pengajar secara berkala.
Menegakkan peraturan sekolah secara lebih konsisten.
6.2. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang penulis ajukan untuk penelitian
selanjutnya :
☺ Dilakukan penelitian gap 1-5 untuk sistem belajar yang baru (sistem KBK /
Kurikulum Berbasis Kompetensi).
☺ Melakukan perbandingan kualitas pelayanan pendidikan dengan sekolah
pesaing sehingga pihak SMAK 1 BPK Penabur Bandung dapat memperbaiki
kekurangan, membandingkan, dan menyerap hal-hal yang lebih baik dari
sekolah pesaing.
Untuk rencana jangka panjang di masa depan, apabila sekolah hendak diperbesar
atau akan pindah lokasi, maka :
⋄ Sebaiknya dibangun fasilitas olahraga sendiri yang memadai (lapangan olahraga serbaguna yang luas, kolam renang, dll) karena saat ini banyak
siswa/i yang mengeluh karena harus berpindah-pindah tempat bila
berolahraga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alma, Prof. DR. Buchari.; “Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan”, cetakan
ke-1, Alfabeta, Bandung, 2003.
2. Blank, Leland. ; “Statistical Procedures For Engineering, Management, And
Science”, McGraw-Hill, Inc., Tokyo, 1982.
3. Kotler, Philip.; “Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol”, Jilid ke-2, Edisi ke-9, Jakarta, 1997.
4. Santoso, Singgih. ; “SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional”,
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1999.
5. Singarimbun, Masri, Effendi, Sofian.; “Metode Penelitian Survai”, Edisi
Revisi, LP3ES, Jakarta, 1989.
6. Sugiyono, Dr. ; “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, Bandung, 1994.
7. Sugiyono, Dr. ; “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2003.
8. Tjiptono, Fandy.; “Manajemen Jasa”, cetakan ke-1, CV. Andi, Yogyakarta,
1996.
9. Walpole, Ronald E.; “Pengantar Statistika”, Edisi ke-3, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1995.
10.Zeithaml, Valarie A., Parasuraman, A., Berry, Leonard L ; “Delivering
Quality Service : Balancing Customer Perceptions and Expectations”, The