• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang (studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu olahraga Nike)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang (studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu olahraga Nike)"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Andrian NIM : 132214094

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Andrian NIM : 132214094

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto dan Persembahan

Life is like riding a bicycle

To keep your balance, you must keep moving.

-Albert Einstein-

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Persepsi Konsumen pada Kualitas Produk Nike terhadap Minat Beli Ulang. Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(9)

viii

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar dan teliti membimbing, mengoreksi, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Herry Maridjo M,Si, selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi dan mengarahkan penuluis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup. 7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

8. Papa saya Tjap Cen Hie dan Mama saya Magdalena yang terus mendukung, memberikan doa dalam menyelesaikan studi ini

9. cece saya Devi Octaviani yang selalu memberikan semangat kepada saya dan membiayai saya sampai saya menyelesaikan studi.

10.Keluarga Kontrakan Ediyanto, George Setiawan Kusuma dan Erren Egesta. Terimakasih atas kepeduliannya, kegembiraannya, dan canda tawanya selama ini.

(10)

ix

12.Amelia Cristin Widiayanti. Terimakasih atas support dan teguran-teguran yang membuat saya menjadi lebih baik dan sedik demi sedikit meninggalkan kebiasaan buruk saya.

13.Teman Anak Kampung Gangsar Upoyo, Satrio Yedo, Florensia, Maria, Alvin Alfian, kristo, Marten, Willy. Terimakasih atas canda tawa yang telah kita lewati setiap malamnya dengan sebotol tuak.

14.Keluarga kecil Everything About Us Rian Sutrisno, Alvin Alfian, Reza Yulio, Gregorius Dolok, Riky Fauzi, Falmita Sari, Remsy Saputri, Katarina Sari, dan Afra Avelina. Terimakasih atas masa-masa indah yang telah kita lalui bersama.

15.Keluarga UKM Basket. Terimakasih atas dukungan yang kalian berikan. 16.Para owner GARA HT, Alvin Alfian, Riky Fauzi, dan Gunadi Prayitno.

Terimakasih telah berjuang bersama belajar berwirausaha di GARA HT. 17.Teman-teman satu bimbingan skripsi Ivan, Mita, Rina, Remsi, Marten,

Sidney, Floren yang saling mendukung satu sama lain untuk bisa lulus bersama.

18.Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak bisa penulis sebut satu persatu, tetap semangat dalam berproses semoga kedepannya menjadi lebih baik. 19.Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas

(11)
(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ... I

HALAMANPERSETUJUANPEMBIMBING ... II

HALAMAN PENGESAHAN ... III

HALAMAN PERSEMBAHAN ... IV

HALAMANPERNYATAANKEASLIANKARYATULIS ... V

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ... VI HALAMANKATAPENGANTAR ... VII

HALAMANDAFTARISI……….XI

HALAMANDAFTARTABEL ... XIV

HALAMANDAFTARGAMBAR ... XV

HALAMANDAFTARLAMPIRAN ... XVII

HALAMANABSTRAK ... XVIII

HALAMANABSTRACT ... XIX .

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori... 6

1. Pengertian Pemasaran ... 6

2. Konsep Pemasaran ... 7

(13)

xii

4. Produk ... 8

a.Pengertian produk ... 8

b.Karakteristik Produk ... 9

c.Klasifikasi Produk ... 10

d.Kualitas Produk ... 11

5.Minat Beli Ulang ... 13

B.Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 16

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 17

D. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 21

1. Subyek Penelitian ... 21

2. Obyek Penelitian ... 21

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 21

1.Waktu Penelitian... 21

2. Lokasi Penelitian ... 22

D. Variabel Penelitian ... 22

1. Identifikasi Variabel ... 22

2. Definisi Variabel ... 24

3. Pengukuran Variabel ... 25

E. Populasi dan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 27

F. Teknik Pengambilan Sampling ... 29

G. Sumber Data ... 39

1. Data Primer ... 29

2. Data Sekunder ... 29

(14)

xiii

1. Metode Kuesioner ... 31

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 30

1. Pengujian Validitas ... 30

2. Pengujian Reliabilitas... 31

J. Teknik Analisis Data ... 31

1. Analisis Deskriptif ... 32

2. Analisis Regresi Sederhana ... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 37

A. Sejarah ... 37

E. Produk Sepatu Olahraga Nike ... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Pengujian Instrumen ... 44

1. Hasil Uji Validitas ... 44

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 46

B. Teknik Analisis Data ... 47

1. Analisis Deskriptif ... 47

2. Deskriptif Variabel ... 49

C. Analisis Regresi Sederhana ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Regresi Sederhana ... 53

3. Uji t ... 55

D. Pembahsan ... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 60

(15)

xiv

A. Saran ... 60 B. Keterbatasan Penelitian ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Kategori Skor yang Dikelompokan ... 26

III.2 Kategori Skor yang Dikelompokan ... 27

V.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 45

V.2 Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang ... 45

V.3 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 46

V.4 Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli Ulang ... 56

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 59

V.8 Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 50

V.9 Hasil Analisis Deskriptif Minat Beli Ulang ... 51

V.10 Hasil Uji Normalitas ... 53

V.11 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 54

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Lima Tingkatan Produk ... 10

II.2 Kerangka Konsetual Penelitian ... 18

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lam Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 65

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ... 71

Lampiran 3 Tabel r ... 76

Lampiran 4 Tabel t ... 78

(19)

xviii

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

Andrian

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi konusmen pada kualitas produk Nike berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu Nike. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling dengan kriteria konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu Nike. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Mayoritas pengguna sepatu nike adalah laki-laki yang berusia diatas 20 tahun dan telah melakukan pembelian sebanyak dua kali, 2) Persepsi konsumen pada kualitas produk termasuk dalam kategori baik, 3) minat beli ulang termasuk dalam kategori tinggi, 4) persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.

(20)

xix

ABSTRACT

THE INFLUENCE CONSUMERS PERCEPTIONS TOWARD THE NIKE PRODUCT QUALITY TO THE RE-BUYING INTEREST

The Case Study on Nike Sport Shoes Consumers, the Studends of Sanata Dharma University

This thesis aims to examine the impact toward the interest of re-buying Nike shoes through the perceptions of the consumers concerning about the quality of the products of Nike. The kind of research which is conducted by the writer is associative research. Convenience sampling is the sampling data method for the data collection which is used in this thesis. It is also known as accidental sampling. The writer uses this technique concerning with the criteria from the consumers who have been buying and wearing Nike shoes. This study uses 100 (one hundred) respondents samples. The instruments testing technique which is used in this study are validity and reliability tests. Meanwhile, for the data analysis, the writer uses classical assumption test, simple linear regression analysis and descriptive analysis of data. The results of this research show that: 1) The majority of users or consumers of Nike shoes are men over 20 years old and have made more than two purchases. 2) Consumers’ perceptions toward the quality of the product are categorized well/good. 3) The interests of the consumers to re-buy the product are categorized high. 4) The consumers’ perceptions toward the quality affect the interest of the consumers to re-buy the shoes from Nike.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia kini menghadapi era globalisasi yang di tandai dengan kemajuan teknologi dan trasnportasi. Globalisasi ini sendiri mengandung pengertian bahwa setiap negara, bahkan setiap bisnis dan perushaan menghadapi persaingan global, baik secara tidak langung maupun secara langung. Dengan masuknya era globalisasi ini akan terjadi persaingan yang sangat ketat pada dunia usaha, sehingga perusahaan-perusahaan mengkoordinasi setiap divisinya untuk belomba-lomba melakukan inovasi pada produknya demi menyaingi produk dari perushaan lain dan ingin menjadi yang terbaik di mata konsumen.

(22)

Perusahaan NIKE sendiri adalah perusaahan sepatu yang telah lama berdiri dan sampai sekarang NIKE sendiri masih tetap bertahan dengan ketatnya persaingan yang ada. NIKE memproduksi sepatu dalam beragam gaya dan berbagai tujuan, serta memiliki lini khusus untuk pria, wanita, dan anak-anak. Lini produk NIKE termasuk sepatu jalan (walking shoes), sepatu lari (running shoes), sepatu basket, dan banyak lagi yang lainnya. Selain menawarkan berbagai macam lini produk, NIKE juga menawarkan kualitas yang sangat baik dan telah dikenal banyak orang. Telah terbukti 9 dari 10 responden pengguna sepatu NIKE yang saya tanyanyakan mengatakan bahwa NIKE memiliki kualitas yang sangat bagus dibandingkan dengan sepatu dari pesaing lainnya.

(23)

Dari latar belakang di atas, konsumen menyimpulkan bahwa kualitas dalam suatu produk sangatlah penting untuk menimbulkan rasa loyal pada konsumen sehingga konsumen secara langsung ataupun tidak langsung akan berminat untuk mengkonsumsi barang tersebut secara barulang. Berdasarkan dengan ulasan di atas, maka penulis tertarik melalakukan penelitian dengan

judul “PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS

PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah persepsi konusmen pada kualitas produk NIKE berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu NIKE?

C. Pembatasan Masalah

Agar dalam melakukan penelitian ini penulis dapat lebih fokus dan tidak terlalu luas dan melebar dari pembahasan, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan diteliti. Batasan masalah-masalah yang dilakukan penulis pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Produk ( berupa barang ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepatu NIKE

(24)

3. Variabel independen yang diteliti meliputi : persepsi konsumen pada kualitas produk yaitu, dimensi kinerja, daya tahan, servicealbility, estetika, citra dan reputasi merek. Sedangkan variabel dependen yang ingin diteliti meliputi : minat beli ulang yaitu, minat referensial, minat preferensial, minat eksploratif

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut :

Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu NIKE.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perushaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan sepatu NIKE supaya perushaan tersebut dapat mengetahui pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang konsumennya. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan kualitas dari produk mereka.

2. Bagi Universitas

(25)

3. Bagi Penulis

(26)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2003:10) “marketing is a social and managerial process

by which individuals and proup abtain what need went trough cr eating,

offering, and exchanging product of value with others” yang berarti pemasaran adalah suatu proses dimana individual atau kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:5) pemaasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses, untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelolah hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.

(27)

tersebut dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen yang mengkonsumsinya.

Pada dasarnya pemasaran itu merupakan suatu proses yang dilakukan sekelompok orang guna untuk menyediakan dan menyampaikan barang atau jasa bagi sekelompok individu lain yang membutuhkan dan dapat timbal balik di antara kedua belah pihak.

2. Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efisien menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelolah dengan baik pula.

Filsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dalam kebutuhan konsumen. kegiatan perusahaan yang berdasarkan pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perushaan. Secara devinitif dapat dikatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha dan Irwan, 2006:6).

3. Persepsi

Menurut Walgito (2010:99), “ sejak individu dilahirkan, sejak saat itu individu berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula individu secara langsung menerima stimulus dari luar dirinya, dan ini berkaitan dengan

(28)

stimulus sama, tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi antara idividu satu dengan yang lain tidak sama. Keadaan tersebut memberikan gambaran bahwa persepsi itu bersifat individu. Poin utamanya adalah persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam dirinya.

4. Produk

a. Pengertian Produk

(29)

dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan pasar. Berdasarkan perspektif konsumen, produk adalah segala sesuatu yang diterima pelanggan dari sebuah pertukaran dengan pemasar.

b. Karakteristik Produk

(30)

Gambar II.1

Lima tingkatan produk

Sumber www.wordpress.com diakses tanggal 19 Oktober 2016

Keteranga gambar :

Core benefit = manfaaat inti

Basic product = produk dasar / produk generic

Expeted Product = produk yang di harapkan

Augmented product = produk tambahan

Potential product = produk potensial

c. Klasifikasi produk

(31)

kebutuhannya. Menurut Kotler dan Keller (2009:6) barang konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Barang sehari-hari

Barang sehari-hari adalah barang yang pembelinya dilakukan dengan mendadak dan dengan usaha yang minimum. Contoh: pulsa, sabun, minuman ringan, dan lain-lain.

2) Barang belanja

Barang belanja adalah barang yang secara karakteristik dibedakan berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Contoh: perabotan rumah tangga, peralatan elektronik, pakaian, sepatu dan lain-lain. 3) Barang khusus

Barang khusus adalah barang yang mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh : peralatan fotografi, busana pria, mobil dan lain-lain.

4) Barang tidak dicari

Barang tidak dicar adalah barang yang dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contoh : asuransi jiwa, daerah pemakaman dan lain-lain.

d. Kualitas Produk

(32)

termasuk keseluruhan durabilitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk, juga atribut lainnya. Menurut Kotler (2003:84) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memusaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersitat. menurut G Hendra Poerwanto dalam webside nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk

kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen atau tentang kesesuaian terhadap spesifikasi. Sedangkan kualitas produk sendiri adalah aspek ciri karakteristik produk untuk melihat kualitas produk. Dari perspektif ini, ciri karakteristik kualitas dari sebuah produk dapat dikelompokan menjadi empat dimensi, yaitu :

1. Dimensi kinerja (Performance), yaitu dimensi ini menyangkut karakteristik fungsi produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat berfungsi sebagaimana fungsi utama produk tersebut.

2. Dimensi karakteristik pelengkap (Features), yaitu menyangkut kelengkapan fitur-fitur tambahan . maksudnya suatu produk selain mempunyai fungsi utama, biasanya juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi lain yang bersifat komplemen.

(33)

4. Dimensi Kesesuaian (Confermace), yaitu dimensi yang melihat kualitas produk dari bentuk, ukuran, warna, berat, dan lain-lain yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

5. Dimensi daya tahan (Durability), yaitu dimensi yang melihat seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu tertentu.

6. Dimensi servicealibity , dimensi ini melihat kualitas barang dari kemudahan untuk pengoprasian produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti.

7. Dimensi estetika (Sensory Characteristic), dimensi ini melihat kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor lainya. Dimensi ini juga menyangkut keserasian, keindahan, kesesuaian yang enak di pandang atau dirasakan.

8. Dimensi citra dan reputasi (Perceived), dimensi ini berbicara tentang kualitas dari sisi persepsi konsumen seperti nama besar atau reputasi perushaan, atau merek. Dari dimesi ini, kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk.

5. Minat Beli Ulang

(34)

yang akan dibeli. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berprilaku menguasi produk tersebut. sebaiknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari objek yang bersangkutan. Implikasi dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Oleh karena itu prilaku konsumen akan minat beli terhadap produk tertentu sangat diperlukan oleh pemasar untuk memprediksi bagaimana prilaku dan minat konsumen akan produk di masa datang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu : a. Sikap atau pendirian orang lain

Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternatif konsumen dalam minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain membawa sikap positif atau negatif. Semakin negatif pengaruh yang diberikan maka konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli.

b. Faktor situasi dan diantisipasi

(35)

c. Kepribadian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:107), kepribadian dalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang ditentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang mempunyai respon terhadap lingkungannya.

d. Motivasi

Motivasi adalah penggerak dalam diri individu yang mendorong seseorang untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan.

Menurut Ferdinand (2002:129) indikator-indokator yang mempengaruhi minat beli ulang yaitu :

1) Minat transaksional

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi.

2) Minat refrensial

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar dibeli juga oleh orang lain dengan referensi pengalaman konsumsinya.

3) Minat preferensial

(36)

4) Minat explorative

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif produk yang ia loyalkan.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Benediktus Bima Kencana Wieaubhaya mahasiswa S1 universitas Sanata Dharma, dengan judul skripsinya “Pengaruh Persepsi Konsumen Pada Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Jasa Warnet”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen secara parsial kepada konsumen warnet merapi online. Sampling yang digunakan sebanyak 100 responden dengan menggunakan metode Accindental Sampling.

Pengumpula data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Tehnik analisis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen jasa warnet dan adanya pengaruh positif.

Yang kedua penelitian dari Derma Agustina Br. P mahasiswa universitas

Sanata Dharma, dengan judul penelitian “Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Kualitas Produk Dan Harga Produk Tehadap Minat Beli Ulang Konsumen Pda Online Shope”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

(37)

kasusyang melibatkan 200 orang responden. Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpukan data yaitu : wawancara, dukumentasi/studi pustaka, dan kuisioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitiannya adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data uang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis presentase yang bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen mengenai kualitas produk, harga pada online shop pada minet beli konsumen. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas produk

fashion online shop dalah baik (43,3%). Persepsi konsumen terhadap harga produk realtif sedang (53%). Hasil analisis regresi dan regresi linier berganda menunjukan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen. Sedangkan persepsi konsumen mengenei harga produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang. Sedangkan persepsi konsumen pada harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

(38)

merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Berdasarkan hal tersebut persepsi konsumen pada kualitas produk diartikan sebagai makna variabel tersebut. Persepsi dapat mempengaruhi prilaku konsumen. Jika persepsi konsumen pada kualitas produk itu baik, maka konsumen akan memberikan tannggapan positif dan merasa puas terhadap produk yang dikonsumsinya. Dengan demikian persepsi konsumen pada kualitas produk akan mengarahkan konsumen untuk cenderung melakukan pembelian ulang pada produk tersebut. bisa dikatakan konsumen yang melakukan pembelian ulang tersebut memiliki loyalitas yang tinggi.

Kerangka pemikiran dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Gambar II.2

Gambar Kerangka Konseptual

Dari gambar diatas menunjukan bahwa persepsi konsumen pada kualitas produk sebagai variabel independen. Minat beli ulang sebagai variabel dependen. Persepsi konsume pada kualitas produk semakin baik atau positif menunjukan kosumen yang puas. Dengan demikian jika persepsi konsumen pada kualitas produk semakin baik maka berkemungkinan akan terjadinya pembelian yang berulang.

Persepsi pada

(39)

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan bahwa, persepsi pada konsumen pada kualitas produk semakin baik atau positif menunjukan perasaan konsumen yang puas. Dengan demikian jika persepsi pada kualitas produk semakin baik maka berkemungkinan akan terjadinya pembelian yang berulang. Maka hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

(40)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalah penelitian asosiatif. Munurut Sugiono (2003:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil subjek pada konsumen yang menggunakan sepatu NIKE.

2. Obyek Penelitian

Pada melakukan penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian penulis adalah persepsi konsumen pada kualitas produk sepatu NIKE terhadap minat beli ulang.

C. Waktu dan Lokasi penelitian

1. Waktu Penelitian

(41)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus II Sanata Dharma, Mrican, dan kampus III Sanata Dharma.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen, (Sugiyono, 2010:59). Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen pada kualitas produk. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk yang berupa barang. Berikut adalah aspek atau dimensi kualitas produk (produk yang berupa barang) yang hendak dipersepsikan : 1) Dimensi kinerja (Performance). Berkait tentang fungsi utama

produk. Item dari dimensi ini yang ingi diteliti yaitu, kenyamanan sepatu pada saat digunakan dan melindungi kaki dari apapun yang bisa melukai atau mencederai kaki.

2) Dimensi daya tahan (Durability). Berkait tentang penggunaan sepatu NIKE dalam jangka waktu yang relatif lama. Item dari dimensi ini yang ingin teliti yaitu, keaweatan sepatu NIKE. 3) Dimensi Serviceability. Berkaitan tentang kemudahan

(42)

komponen pengganti. Item dari dimensi ini yang ingin diteliti yaitu, kemudahan dalam merawat sepatu NIKE, kemudahan mendapatkan komponen pengganti (tali dan alas kaki) sepatu NIKE.

4) Dimensi estetika (Sensorory Characteristic). Berkaitan tentang kualitas suatu barang dari daya tarik, penampilan dan kesesuaian bagi pengguna. Item dari dimensi ini yang ingin diteliti yaitu, tampilan sepatu NIKE mengikuti trend.

5) Dimensi citra merek dan reputasi (Perceived). Berkaitan tentang kesan pelanggan terhadap produk NIKE. Item dari dimensi ini yang ingin diteliti yaitu, kepercayaan diri konsumen saat menggunakan sepatu NIKE, dan mengikuti trend (jadi merasa trendy)

b. Variabel dependen (Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dupengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli ulang. Untuk menjelaskan minat beli ulang maka diajukan indikator minat beli ulang yaitu :

(43)

2) Minat Preferensial, yaitu kecenderungan konsumen tertarik dan menginginkan sepatu NIKE daripada sepatu merek lain 3) Minat Eksploratif, yaitu kecenderungan konsumen mencari

informasi mengenai sepatu NIKE

2. Definisi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:59). Dimensi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persepsi pada kualitas produk

menurut G Hendra Poerwanto dalam webside

nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen atau tentang kesesuaian terhadap spesifikasi. Sedangkan kualitas produk sendiri adalah aspek ciri karakteristik produk untuk melihat kualitas produk.

b. Minat beli ulang

(44)

pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa tersebut dan ada kecendrungan dilakukan secara berkala.

3. Pengukuran Variabel

Alat ukur yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah sakala likert. Menurut Sugiono (2012:93) skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapakan secara spesifik. Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan.

(45)

SS = Sangat setuju diberi skor 5

Untuk variabel persepsi konsumen pada kualitas, semakin tinggi skor persepsi maka dapat diartikan sangat positif atau sangat bagus, apabila sebaliknya jika semakin rendah skor persepsi maka dapat diartikan semakin negatif atau semakin buruk. Kategori skornya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel III.1

Kategori skor yang dikelompokkan

Rentang skor Penjelasan

1,00 – 1,79

Persepsi konsumen pada kualitas produk sangat negatif atau sangat buruk

1,80 – 2,59

Persepsi konsumen pada kualitas produk negatif atau buruk

2,60 – 3,39

Persepsi konsumen pada kualitas produk netral (tidak baik dan tidak buruk)

3,40 – 4,19

Persepsi konsumen pada kualitas produk positif atau baik

4,20 – 5,00

(46)

Untuk variabel minat beli ulang, semakin tinggi skor minat beli ulang maka dapat diartikan minat beli ulang konsumen semakin tinggi, apabila sebaliknya skor semakin rendah maka dapat diartikan minat beli ulang konsumen rendah.

Tabel III.2

Kategori skor yang dikelompokkan

Rentang skor Penjelasan

1,00 – 1,79 Minat beli ulang konsumen sangat rendah 1,80 – 2,59 Minat beli ulang konsumen rendah 2,60 – 3,39 Minat beli ulang konsumen netral (tidak

tinggi dan tidak rendah)

3,40 – 4,19 Minat beli ulang konsumen tinggi 4,20 – 5,00 Minat beli ulang konsumen sangat tinggi

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Siregar (2013:56) poulasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswi pengguna sepatu NIKE di universitas Sanata Dharma. Populasi pada konsumen pengguna sepatu NIKE ini termasuk dalam kategori tidak diketahui.

2. Sampel

(47)

sifat-sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Syofian Siregar, 2013:56). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa mahasiswi yang pernah membeli sepatu olahraga NIKE di universitas Sanata Dharma.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probality Sampling yang berarti setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui ( Siregar 2013:60).

Dalam penelitian ini karena populasi yang ingin diteliti tidak diketahui, maka perhitungan yang digunakan untuk menetukan jumlah sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

n= / 4 n= / 4 n= 96.04

Keterangan : n = jumlah sampel

Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel

(48)

Mo = margin of error atau kesalahan maksimum yang ditoleransi biasanya 10 %.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam penelitian in adalah 96.04 yang penulis bulatkan menjadi 100 responden.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling. Menurut Riady (2016: 36), yaitu siapa saja secara kebetulan yang ketemu dengan peneliti dan dianggap cocok dengan sumber data.

G. Sumber Data

1. Data Primer

Pada penelitian ini data yang diperoleh merupakan dari konsumen sepatu olahraga NIKE, berdasarkan jawaban konsumen atas persepsi konsumen pada kualitas produk dan minat beli ulang dari pertanyaan kuisioner. 2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari pihak lain seperti, buku-buku studi pustaka,

webside, dokumentasi, dan data tertulis yang dijadikan bahan referensi.

H. Teknik Pengumpulan Data

(49)

a. Identitas responden

b. Pernyataan tentang persepsi konsumen pada kualitas sepatu NIKE c. Pernyataan tentang minat beli ulang

I. Teknik Pengujian Instrument

1. Uji Validitas

Menurut Siregar (2013:75) validitas “is a valid measure if it succesfull

yang berarti menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk uji validitas dengan teknik korelasi :

=

√[ ] [ ]

Keteranga :

n = jumlah responden x = skor variabel

y = skor total dari variabel untuk responden ke-n

untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidaknya digunakan ketentuan sebagai berikut :

(50)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2013:87) reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten , apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mennggunakan alat pengukur yang sama pula. Untuk menguji data tersebut digunakan rumus

alpha cronbach :

=

[

] [

1 -

]

Keterangan :

n = Jumlah sampel

= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

ƩX = Total jawaban responden untuk setiap butir pertnyaan = Varaian total

Ʃ = Jumlah Varian Butir

k = Jumlah butir pertnyaan

= Koefisien reabilitas konsumen

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, apabila koefisien reliabilitas ( ) > 0.6.

J. Teknik Analisis Data

(51)

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan unttuk mendapatkan gambaran tentang : a. Deskripsi Responden

Analisis deskripsi responden digunakan untuk memisahkan atau mengelompokan responden agar diperoleh gambaran mengenai umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan berapa kali telah membeli sepatu NIKE

b. Diskripsi Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel mean, modus, dan median. Dengan menggunakan prosedur sebagai berikut :

1) Menghitung nilai mean, median, dan modus untuk setiap variabel/obyek/item

2) Membuat kategori nilai mean dengan langkah sebagai berikut: a) Menentukan skor maksimum dalam hal ini 5

b) Menentukan skor minimum dalam hal ini 1

c) Menentukan rentang kategori dengan cara skor maksimum – skor minimum dengan banyak alternatif jawaban (5). Dalam penelitian ini maka rentang kategorinya :

(52)

2. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian. Analisis regresi linier sederhana dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

a. Melakukan Uji Norrnalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data bersistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik nonparametrik. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Metode

Kolmogorov-Smirnov beretujuan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi secara normal adalah jika signifikan lebih dari 0,05 ( sign > 0,05 )

b. Mencari Persamaan Regresi Sederhana

(53)

Keterangan :

Y = Variabel Dependen ( Minat beli Ulang ) a = harga Y bila X=0 ( harga konstan)

b = angka arah koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel yang di dasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = Variabel Independen ( persepsi konsumen pada kualitas sepatu NIKE)

Jika sudah ditetapkan a dan b maka selanjutnya nilai tersebut dimasukan ke dalam persamaan regresi sederhana untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel Y berdasarkan nilai variabel X yang diketahui.

c. Pengujian Hipotesis ( Uji t )

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan varibel bebas, yaitu pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE terhadap variabel terikat,yaitu minat beli ulang. Pada penelitian ini digunakan uji satu pihak kanan dengan tingkat

(54)

kepercayaan sebesar 0,05. Dalam melakukan uji t dilakukan prosedur sebagai berikut :

1) Merumuskan Hipotesis

H0 ; β = 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE

tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang

Ha ; β ≠ 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE

berpengaruh terhadap minat beli ulang 2) Menentukan level of significance(α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat signiifikansinya sebsar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) = n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian, k merupakan jumlah variabel Independen.

3) Menentukan nilai thitung dan ttabel

Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel

statistik pada signifikansi 0,05

4) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai (Sig) ≥ ½ α (uji dua sisi) maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak

berpengaruh.

(55)

5) Membuat kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti persepsi konsumen

pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang, begitu juga sebaliknya jika H0 diterima Ha ditolak

(56)

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan NIKE

Nike Inc. awalnya dikenal dengan nama Blue Ribbon Sports yang berkantor pusat di Oregon. Nike Inc. didirikan oleh Philip Knight yang merupakan seorang atlet lari bersama pelatihnya yang bernama Billy Bowerman pada 25 Januari tahun 1964. Pada masa awal berdirinya Nike di tahun 1964, perusahaan beroperasi sebagai distributor sepatu asal Jepang yang bernama Onitsuka Tiger hingga hubungan tersebut berakhir pada tahun 1971.

Pada tahun 1971, perusahaan mulai membuat produk sendiri dan menggunakan nama Nike untuk produknya, pada saat yang bersamaan hubungan sebagai distributor dengan perusahaan Onitsuka terputus. Nama Nike diusulkan oleh salah satu tenaga penjual pertama bernama Jeff Johnson. Logo Nike Inc. dapat dilihat pada Gambar IV.1. Bill dan Philip meminta bantuan mahasiswi desain grafis bernama Carolyn Davidson dan terciptalah

(57)

Gambar IV.1 Logo Nike Inc.

Sumber: Nike (2015)

Kata Nike berasal dari bahasa Yunani yang berarti kemenangan. Dalam sejarah bangsa Yunani terdapat dewi yang bernama Dewi Nike yaitu seorang dewi kemenangan atau keberhasilan. Nike diharapkan dapat berhasil memberikan kemenangan pada semua orang, sehingga semua orang yang memakai produk Nike akan menjadi seorang pemenang. Makna dari logo Nike adalah sebagai berikut.

1. Swooh

Memberikan arti sebuah kecepatan dan pergerakan 2. Slogan

Slogan “Just Do It” menyampaikan pesan “lakukanlah”. Lebih luasnya

slogan ini memiliki arti ketika ingin meraih kemenangan dan keberhasilan, hanya cukup lakukanlah karena tidak akan pernah tahu apa yang ada di depan jika tidak melakukannya.

Slogan “Just Do It” ini sangat mudah diingat dibenak konsumen.

(58)

geografis maupun demografis. Tidak hanya itu, Nike juga melakukan beberapa diversifikasi produk agar dapat melayani kebutuhan konsumen, terutama di dunia olahraga. Nike terus mengikuti perkembangan konsumen dan memakai sejumlah endorser dari tokoh-tokoh olahragawan terkenal.

Nike merupakan sport equipment companies dengan menawarkan produk yang menunjang beberapa kegiatan olahraga seperti Nike Basketball, Nike Golf, Nike Running, Nike Tennis, Nike Sportswear, dan Nike Football. (Nike, 2015). Produk Nike tersebar di beberapa negara di dunia seperti benua Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Middle East. Pada benua Asia terdiri dari negara Australia, Hong Kong, India, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Thailand, Korea, Jepang, Taiwan, China, dan salah satunya adalah Indonesia.

Pihak-pihak yang mengelola pendistribusian sepatu Nike Indonesia antara lain adalah Nike Factory Store, Nike Store Indonesia, konter, outlet, dan website resmi Nike. Pendistribusian sepatu Nike menjadi lebih mudah 3 karena di Indonesia juga terdapat beberapa pabrik atau sentra produksi sendiri. (https://niketangsel.wordpress.com/, yang diunduh pada 2 Maret 2017)

B. Visi, Misi dan Tujuan NIKE, Inc

Visi : “To Bring inspiration and innovation to every athlete in the world”

(59)

Tujuan : “ menjadi perushaan dalam bidang olahraga yang terkemuka di dunia

yang dapat terus menerus diatas para pesaingnya”.

(https://niketangsel.wordpress.com/, yang diunduh pada 2 Maret 2017)

C. Nike, Inc di Asia

Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasil di manufaktur AS, sepatu Nike selalu di buat di Asia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea Selatan dan Taiwan, dan kemudian di China dan Asia Tenggara. Nike memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena tertarik oleh tenaga kerja yang murah di sana, dan segera bergabung dengan perusahaan lainnya seperti Adidas dan Reebok. Tapi, Nike kemudian memulai langkah lebih jauh. Alih-alih memiliki pabrik sendiri, mereka dikontrak produksi lokak di Korea dan Taiwan.

Sebagai perushaan bos Nike Philp Knight mengatakan “tidak ada nilai pasti dalam membuat suatu hal. Nilai tersebut akan dimbahkan oleh penelitian

yang cermat, dengan iovasi dan pemasaran”. Produk nike pada dasarnya

(60)

Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di Korea Selatan, peningkatan tingkat upah dan hilangya control dari tempat kerja oleh otoritas Korea telah membuat negara tersebut menjadi kurang dilirik oleh investor, baik asing mamupun dalam negeri. Nike lantas memindahkan operasi mereka ke Thailand selatan dan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja yang lebih murah. Upah dikedua negara tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang murah karena hanya memakai seperempat tarif yang di bayarkan di Korea Selatan. Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di Asia Tenggara.

Alasan lain untuk pindah ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik Korea Selatan dan Taiwan kehilangan akses khusus untuk pasar AS yang telah lama mereka nikmati. Investor Korea dan Taiwan lantas bergerak ke pabrik Thailand, Indonesia dengan menggunakan pembuatan hak istimewa GPS dari negara-negara miskin. Dari tujuh nike pemasok atas sepatu olahraga pada tahun 1992, tiga adalah perushaan Taiwan yang memproduksi produknya di Cina, dan tiganya beroperasi di Korea Selatan, dan juga di Indonesia, dan satu adalah sebuah perushaan di Thailand. (https://niketangsel.wordpress.com/,yang diunduh pada 2 Maret 2017)

D. Nike di Indonesia

(61)

Band, mengatakan perushaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Diantaranya merupakan bekas-bekas basis peruasahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan yang juga pada saat yang sama menghasilkan untuk merek seperti Reebok, Adidas dan Puma. Hubungan antata Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap porsenil Nike di setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang mmenhi persyaratan ketat Nike. sebagian pabrik yang memproduksi Nike berlokasi di daerah yang baru berkembang seperti Tanggerang dan Serang, sebelah Jakarta Barat. (https://niketangsel.wordpress.com/,yang diunduh pada 2 Maret 2017)

E. Produk Sepatu Olahraga Nike

Pada umumnya Nike tidak hanya memproduksi sepatu saja. Banyak barang-barang lain seperti baju, botol minum, aksesoris seperti gelang, sandal dan lain-lainnya. Berikut adalah macam-macam produk sepatu olahraga Nike : 1. Basket

Lebron James

(62)

Kobe Briyant

Air Jordan

Hyper Dunk

2. Sepak Bola

(63)

43

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 30 responden untuk uji validitas dan reliabilitas. Kemudian penulis memberikan kuesioner yang telah lolos uji validitas dan reabilitas kepada 100 responden. Kriteria responden adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu merek NIKE di Universitas Sanata Dharma. Kuesioner diisi oleh responden dengan memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang telah penulis susun. Setiap

butiran pernyataan dicantumkan 5 pilihan yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N”

netral, “TS” tidak setuju, dan “STS” sangat tidak setuju. Responden hanya

diperbolehkan memilih satu jawaban untuk setiap butiran pernyataan yang diberikan.

A. Hasil Pengujian Instrumen

1. Hasil Uji Validitas

(64)

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk

Variabel Item Butir

Pernyataan r

hitung r tabel keterangan Persepsi Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel validitas V.1, 10 pernyataan dari persepsi konsumen pada kualitas produk dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel

(0,374).

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang

Variabel Butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Minat Beli

Ulang

1 0,607 0,374 Valid

2 0,601 0,374 Valid

3 0,496 0,374 Valid

(65)

Berdasarkan tabel validitas V.2, 3 pernyataan minat beli ulang dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel (0,374).

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha

lebih besar dari 0,06. Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang penulis dapatkan :

Tabel V.3

Hasil Uji Reliabilitas

Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.825 10

Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.3 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan variabel persepsi konsumen pada kualitas dinyatakan reliabel, karena nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,06.

(66)

Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.4 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan variabel minat beli ulang dinyatakan reliabel, karena Cronbach Alpha

lebih besar dari 0,06.

B. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif variabel penelitian yang dilakukan. Teknik analisis deskriptif dibagi menjadi dua yaitu :

a. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada sub bab ini karakteristik responden yang digunakan untuk mengukur gambaran tentang responden yang diteliti keudian dilakukan perhitungan menggunakan statistik deskriptif. Adapun karakteristik responden diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Usia

Dalam klasifikasi ini, usia dikelompokan menjadi dua kelompok, seperti tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.5

(67)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 43 dari 100 responden berusia 20 tahun ke bawah dengan persentase sebesar 43% dan 57 dari 100 responden berusia diatas 20 tahun keatas dengan persentase sebesar 57%.

2) Jenis Kelamin

Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 64 64%

Wanita 36 36%

Jumlah 100 100%

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna sepatu NIKE di Universitas Sanata Dharma kampus II Merican dan kampus III Paingan adalah pria, sebesar 64% dan wanita 36%.

3) Frekuensi Pembelian

(68)

Tabel V.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Frekuensi Pemakaian Jumlah Persentase

1 kali 23 23%

2 kali 41 41%

3 kali 26 26%

>3 kali 10 10%

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi pembelian sepatu NIKE oleh konsumen sebagai berikur : kelompok dengan frekuensi pemakamaian sepatu 1 kali, yaitu 23 orang (23%), kelompok frekuensi pemakaian sepatu 2 kali, yaitu 41 orang (41%), kelompok frekuensi pemakaian sepatu 3 kali, yaitu 26 orang (26%), dan kelompok frekuensi pemakaian sepatu lebih dari 3 kali, yaitu 10 orang (10%).

2. Deskriptif Variabel

(69)

a. Persepsi konsumen pada kualitas produk

Variabel persepsi konsumen pada kualitas produk (barang), terbagi menjadi 5 dimensi yaitu, kinerja (Performance), daya tahan (Durability), serviceability, estetika (Sensory Characteristic), dan citra reputasi (Perceived).

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel persepsi konsumen pada kualitas produk memperoleh rata-rata sebesar 3,99 yang berarti

(70)

(Sensory Characteristic) diperoleh 3,9, Citra dan Reputasi (Perceived) memperoleh 4,04. Rata-rata terendah diantara dimensi-dimensi yang ada adalah Estetika (Sensory Characteristic) dengan skor 3,9 dan dengan 2 item yaitu desain/model-model sepatu NIKE mengikuti trend

dan desain/model-model sepatu yang ditawarkan NIKE menarik. b. Minat Beli Ulang

Variabel minat beli ulang menggunakan 3 indikator, yaitu minat

Referensial (kecenderungan konsumen merekomendasikan kepada orang lain), minat Preferensial (kecenderungan konsumen lebih memilih sepatu merek NIKE dari pada sepatu dari merek lain), minat

Eksploratif (kecenderungan konsumen mencari informasi positif mengenai sepatu NIKE). Adapun tabel skor rata-rata dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

Tabel V.9

Minat Beli Ulang

Variabel Indikator Mean Minat Beli

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

(71)

konsumen “Tinggi”. Indikator Referensial memperoleh rata-rata 3,99. Indikator Preferensial memperoleh rata-rata 4,11. Indikator

Eksploratif memperoleh rata-rata 3,99.

C. Analisis Regresi

1. Uji Normalitas

Uji ini dilakuan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal. Metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data residual peneliti berdistribusi normal atau tidak adalah uji Kolmogorov-smirnov dengan SPSS.

Dasar pengambilan keputusan normalitas adalah dengan melihat angka probabilitas signifikansinya, jika > 0,05 berarti data berdistribusi normal. Berikut adalah tabel hasil uji normalitas yang doperoleh penulis :

Tabel V.10

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .30643922

Most Extreme Differences Absolute .093

Positive .071

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .927

Asymp. Sig. (2-tailed) .357

(72)

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

Berdasarkan tabel V.10 dapat dilihat nilai sig. pada bagian

Kolmogorov-smimov sebesar 0,357. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh penulis berdistribusi normal karena nilai

Kolmogorov-smimov lebih besar dari 0,05.

2. Uji Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen selain untuk mengetahui arah hubungan kedua variabel analisis regresi sederhana juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun hasil analisis regresi sederhana sebagai berikut :

Tabel V.11

a. Dependent Variable: minat beli ulang

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

(73)

Y = 0,605 + 0,454X Dimana :

Y = Minat Beli Ulang

X = Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk

3. Uji t

Uji t dugunakan untuk mengukur hipotesis persepsi konsumen pada kualitas produk Nike berpengaruh terhadap minat beli ulang. Maka dari

a. Dependent Variable: minat beli ulang

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017 a. Menentukan hipotesis

H0 : b1 = 0, artinya kualitas produk Nike tidak berpengaruh

terhadap minat beli ulang.

Ha : b1 ≠ 0, artinya kualitas produk Nike berpengaruh terhadap

(74)

b. Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tingkat signifikan sebesar 0,05 (5%)

c. Menentukan nilai t hitung dan t tabel

Nilai t hitung adalah 4,828 (lihat pada tabel V.12). Nilai t hitung adalah 7,258 (lihat pada tabel V.12). Dengan tingkat kepercayaan 95%, maka nilai a = 0,05. Rumus t tabel adalah 0,05/2 = 0,025 (uji dua sisi), derajat bebas (df) = n-k atau 100-2 = 98 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,98447.

d. Kriteria Pengujian

Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai (Sig) ≥ ½ α (uji dua sisi) maka H0

diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak berpengaruh.

Jika t hitung > t tabel atau nilai (Sig) < ½ α (uji dua sisi) maka H0

ditolak dan Ha diterima yang berarti berpengaruh.

e. Membuat kesimpulan

Dapat disimpulkan pada tabel V.12 bahwa nilai t hitung untuk variabel kualitas produk (X) sebesar 4,828 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,005 dan t hitung lebih besar dari 1,66055, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Artinya persepsi konsumen pada kualitas produk Nike

(75)

D. Pembahasan

Berdasarkan usia yang penulis peroleh dari 100 responden mayoritas adalah mahasiswa mahasiswi yang berusia diatas 20 tahun, dengan jumlah 57 orang (57%) dan sisanya mahasiswa berusia dibawah 20 tahun dengan 43 orang (43%).

Berdasarkan jenis kelamin yang penulis peroleh dari 100 responden didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 64 orang (64%) dan sisanya adalah wanita yang berjumlah 36 orang (36%). Karena studi kasus pada penelitian ini adalah sepatu olahraga, jadi penulis beranggpaan bahwa laki-laki lebih mendominasi dikarenakan laki-laki lebih aktif mengikuti kegiatan olahraga dibandingkan wanita.

Berdasarkan dari jawaban frekuensi pemakaian yang penulis peroleh dari 100 responden, penulis mendapatkan jawaban bahwa kebanyakan responden telah memakai lebih dari 1 kali. jumlah Responden yang memakai sepepatu olahraga Nike hanya 1 kali yaitu 23 orang (%), 2 kali sebanyak 41 orang (41%), 3 kali sebanyak 26 orang (26%), dan lebih dari 3 kali 10 orang (10%). Dari hasil ini penulis beranggapan bahwa konsumen yang telah membeli dan menggunakan sepatu olahraga Nike berkemungkinan akan membeli lagi karena konsumen merasa puas dengan kualtias produk yang ditawarkan.

(76)

serviceability, estetika, citra merek dan reputasi yaitu 3,99 yang tergolong dalam kategori baik (B). Skor rata-rata tertinggi pada 5 dimensi tersebut terdapat pada dimensi kinerja, citra dan reputasi yaitu dengan skor 4,04 yang termasuk dalam kategori baik (B). Hal ini menunjukan bahwa sepatu Nike dapat menjalankan fungsi utama produk itu dengan baik dan citra merek dan reputasi Nike juga sudah dianggap baik oleh para konsumen, terbukti dari jawaban konsumen yang mendapatkan skor rata-rata 4,04 yang tergolong dalam kategori baik. Skor terendah terdapat pada dimensi estetika yaitu dengan skor 3,9 yang termasuk dalam kategori baik (B) juga. Penulis beranggapan eatetika mendapat skor sta-rata terendah dikarenakan pengupgrade disain dan model sepatu Nike cenderung memerlukan waktu yang agak lama sehingga estetika mendapatkan skor rata-rata terendah.

Hasil rata-rata variabel pada minat beli ulang (tabel V.10) yang terdiri dari idikator referensial, preferensial, eksploratif yaitu 4,03 yang tergolong dalam kategori baik (B). Skor rata-rata tertinggi pada 3 indikator tesebut terdapat pada preferesisal yaitu 4,11 yang termasuk dalam kategori baik (B). Sedangkan skor rata-rata terendah terdapat pada indikator referensial dan

eksploratif dengan skor yang sama yaitu 3,99 yang termasuk dalam kategori baik (B) juga.

(77)

ulang. Hal ini terbukti dengan dilakukanya uji t dengan thitung sebesar 4,828

dengan tingkat signifikansi 0,0000. Nilai thitung tersebut lebih besar dari pada

ttabel (1,98472) dan nilai signifikansi (Sig) 0,000 lebih kecil dari ½ α 5%

(0,000 < 0,025). Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen pada kualitas produk (X) berpengaruh terhadap minat beli ulang (Y). Kemudian hasil regresi sederhana diperolah sebagai berikut Y = 0,605 + 0,454 X. pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk menyumbang perubahan minat beli ulang sebesar 0,454. Koefisien yang positif menunjukan bahwa ada pengaruh possitif persepsi konsumen pada kualitas produk teradap minat beli ulang. Koefisien positif ditunjukan dengan adanya tanda positif (+) pada persamaan regresi.

(78)
(79)

59

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk Nike terhadap minat beli ulang pada bab v, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada variabel persepsi konsumen pada kualitas produk, dimensi estetika memiliki skor rata-rata paling rendah sebesar 3,84.

2. Pada variabel minat beli ulang konsumen ada 2 indikator yang memiliki skor rata-rata yang paling rendah yaitu sebesar 3,99 yang terdapat minat referensial dan minat eksploratif.

3. Persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpualan diatas, kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen. Akan tetapi ada beberapa kekurangan yang harus penulis kemukakan dan dijadikan saran kepada pihak perushaan, maupun bagi penulis lain yang ingin meneliti tentang hal yang sama. Maka ada beberapa saran yang dapat penulis berikan kepada pihak-pihak tersebut. Saran tersebut adalah :

(80)

Disini pernyataan kedua pada dimensi estetika “desain / model sepatu Nike mengikuti trend” mempunyai nilai rata-rata item terendah dibandingkan yang lainnya (3,84). Oleh karena itu untuk meningkatkan minat beli ulang konsumen, jangka waktu pen-gupgrade-an pada model sepatu tidak boleh lebih dari satu tahun, sehingga konsumen merasa sepatu Nike selalu mengikuti trend seperti sepatu-sepatu merek lainnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis berusha sebaik dan semaksimal mungkin. Tapi, penulis menyadari akan banyaknya keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, yaitu :

1. Keterbatasan variabel yang hanya menggunakan variabel kualitas produk. Sedangkan untuk melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli ulang masih banyak yang dapat digunakan. 2. Dikarenakan penelitian ini bersifat studi kasus, maka hasil penelitian

(81)

DAFTAR PUSTAKA

Adisucipto, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, YKPN.

Arnouuld, E Price dan L. Zinkan, G. 2005. Consumer 2nd ed. Singapore : McGraw-Hill/Irwan.

Wiraubhaya, Benidiktus Bima Kencana. Skripsi : Pengaruh Persepsi Konsumen pada Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Jasa Warnet. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Dharmmesta, Basu Swasta dan Irawan. 2006. Manajemen Pemasaran Moderen, Liberty, Yogyakarta.

Ferdinand, Agusty, 2002. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponnogoro.

Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2001. (terj, Ancella Nitawati Hermawan).

Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip dan Garry Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianta, SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba.

Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks

Siregar, Syofian 2013. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : Caps.

(82)

Tjiptono, Fandy. 2006. Perilaku Konsumen dan Strategi pemasaran, Bandung: Rosdakarya.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : c.v ANDI OFFISET.

(83)

63

Gambar

Gambar        Judul                                                                                                          Halaman
Gambar II.1
Gambar II.2
Tabel III.1 Kategori skor yang dikelompokkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Marketing terhadap loyalitas konsumen, penelitian ini menggunakan kusioner sebagai instrument untuk mengambil sampel sebanyak 100 orang responden, yang merupakan konsumen

Uji validitas menggunakan analisis faktor (Explanatory factor Analysis) dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BELl ULANG DI SHOPEE

Selanjutnya masuk proses analisa, proses analisa ini menggunakan pengujian instrument yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan penyetaraan produktivitas, kemudian

Dalam analisis statistik pada penelitian, uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat konsistensi suatu angket yang digunakan oleh peneliti, sehingga angket

Pengujian instrumen menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas.Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil uji tes rangking-bertanda wilcoxon untuk data

Analisis uji validitas terhadap ke empat variabel yang di gunakan pada penelitian ini, yakni penjualan, pelayanan jasa dan minat beli dengan 100 sampel

Untuk penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa tidak berpengaruhnya merek, desain dan harga terhadap niat beli terjadi karena responden dari penelitian ini adalah mereka