• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Minuman Bersoda Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Wanita Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Minuman Bersoda Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Wanita Dewasa."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

PENGARUH MINUMAN BERSODA

TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA WANITA DEWASA

Martapuji Lestari, 2010. Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno,dr.,Drs.,AIF. Pembimbing II : Dra. Endang Evacuasiany.,Apt.,AFK.

Minuman bersoda dapat diartikan sebagai minuman ringan berkarbonasi. Karbonasi merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2 (karbon dioksida) ke dalam

minuman sehingga memberi bentuk bergelembung-gelembung. Komposisi minuman ringan ini umumnya sangat sederhana, yaitu terdiri dari 90% air dan sisanya merupakan kombinasi pemanis buatan, gas CO2, penyedap rasa, pewarna, asam

fosfat, kafein, dan beberapa mineral terutama aluminium. Kafein merupakan perangsang Sistem Saraf Pusat (SSP) yang kuat. Orang yang minum kafein merasakan tidak begitu mengantuk, tidak begitu lelah, dan daya pikirannya lebih cepat dan lebih jernih ; tetapi kemampuannya berkurang dalam pekerjaan yang membutuhkan koordinasi otot halus (kerapihan), ketepatan waktu atau ketepatan berhitung.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah minuman bersoda mempengaruhi ketelitian dan kewaspadaan. Metode penelitian, prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan memakai rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur : ketelitian dengan Additional Test dan kewaspadaan dengan Johnson Pascal Test. Analisis data dengan cara uji ‘t’ yang berpasangan (α=0,05).

Hasil penelitian, kewaspadaan sebelum minum minuman bersoda berkisar antara 92 - 210 detik dengan rata-rata 127,86 detik. Kewaspadaan 15 menit pertama setelah minum minuman bersoda berkisar antara 72 - 171 detik dengan rata-rata 106,56 detik, dan kewaspadaan 15 menit kedua setelah minum minuman bersoda berkisar antara 76 - 145 detik dengan rata-rata 99,56 detik. Ketelitian sebelum minum minuman bersoda berkisar antara 9,4 – 67,75 angka dengan rata-rata 40,18 angka. Ketelitian 15 menit pertama setelah minum minuman bersoda berkisar antara 10,8 – 83,67 angka dengan rata-rata 49,44 angka, dan ketelitian 15 menit kedua setelah minum minuman bersoda berkisar antara 20,8 – 92,67 angka dengan rata-rata 53,17 angka.

Kesimpulan penelitian adalah terdapat peningkatan ketelitian dan kewaspadaan pada 30 wanita dewasa.

(2)

iv ABSTRACT

THE EFFECT OF SOFT DRINK

ON CAREFULNESS AND ALERTNESS IN ADULT FEMALE

Martapuji Lestari, 2010. 1st Tutor : Pinandjojo Djojosoewarno, dr.,Drs.,AIF.

2nd Tutor : Dra. Endang Evacuasiany.,Apt.,AFK.

Soft drinks can be interpreted as carbonated drinks. Carbonation is an injection process of CO2 (carbon dioxide) into the drink that gives buble shape. The

composition of these beverage are generally simple, consisting of 90% water and a combination between artificial sweeteners, CO2 gas, falvor, coloring, phosphoric

acid, caffeine, and some minerals, especially aluminium. Caffeine is a strong Central Nervous System (CNS) stimulant. People who drink caffeine would feel sleepyless, tiredless, and thought faster and more clearly; but reduced ability in work that requires fine muscle coordination, timelineless or accuracy ability of counting. Objectives, is to figure out the effect of drinking of soda water on the carefulness and alertness. Observation methods used true prospective experimental with complete randomized design (RAL), comparative, with pre-test and post-test design, in thirty adult female. Measure data, carefulness used Additional Test and alertness used Johnson Pascal Test. Data analysis used paired student t test with α = 0,05. Result, alertness before drinking of soda water revolve 92 – 210 seconds, average 127,86 seconds. Alertness of first 15 minutes after drinking of soda water revolve 72 - 171 seconds, average 106,56 seconds. Alertness of second 15 minutes revolve 76 – 145 seconds, average 99,56 seconds. Carefulness before drinking of soda water revolve 9,4 – 67,75, average 40,188. Carefulness of first 15 minutes after drinking of soda water revolve 10,8 – 83,67, average 49,44. And carefulness of second 15 minutes after drinking of soda water revolve 20,8 – 92,67, average 53,17.

Conclution, there are variation of increase and depletion about carefulness and alertness, but commonly there is an increase of carefulness and depletion of alertness on an adult female.

Keywords : soft drink, carefulness, alertness.

(3)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Kegunaan Penelitian ... 2

1.5 Kerangka pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.6 Metoda penelitian ... 3

1.7 Waktu dan lokasi penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cairan Tubuh ... 5

2.1.1 Kompartemen Cairan Tubuh ... 5

2.1.2 Asupan Cairan Tubuh ... 8

2.1.3 Pengeluaran Cairan Tubuh Harian ... 8

2.1.3.1 Pengeluaran Cairan Tubuh yang Tidak Dirasakan ... 8

2.1.3.2 Kehilangan Cairan Lewat Keringat ... 10

(4)

viii

2.1.3.4 Kehilangan Cairan Lewat Ginjal ... 10

2.1.4 Fungsi Cairan Tubuh ... 13

2.1.5 Komposisi Cairan Tubuh ... 13

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit 15 2.1.7 Peranan Rasa Haus Dalam Mengatur Osmolaritas Cairan ... 17

2.1.8 Pusat-pusat Sistem saraf Pusat Terhadap Rasa Haus ... 17

2.1.9 Stimulus Terhadap Rasa Haus ... 18

2.1.10 Ambang Batas stimulus Osmolar untuk Minum ... 20

2.2 Minuman Bersoda ... 20

2.2.1 Asal Usul Minuman Bersoda ... 20

2.2.2 Kegunaan Minuman Bersoda ... 21

2.2.3 Komposisi ... 22

2.2.4 Kafein dalam Minuman Bersoda ... 22

2.2.4.1 Kafein ... 22

2.2.4.2 Peranan Kafein ... 23

2.2.5 Resiko Minuman Bersoda ... 25

2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 28

2.3.1 Definisi ... 28

2.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ketelitian dan Kewaspadaan ... 29

2.3.3 Formatio Reticularis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ... 32

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 32

3.3 Metode Penelitian ... 32

3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 32

(5)

ix

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

4.1 Hasil penelitian dan Pembahasan ... 36

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 46

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persentase Total Cairan Tubuh Dibandingkan Berat Badan ... 7

Tabel 2.2 Nilai Rata-rata Cairan Ekstraseluler dan Cairan Intraseluler ... 8

Tabel 2.3 Keseimbangan Cairan Tubuh pada Pria Dewasa dengan Aktifitas Sedang pada Suhu Lingkungan 18-20°C ... 11

Tabel 2.4 Intake dan Output Rata-rata Harian dari Unsur Tubuh yang Utama ... 11

Tabel 2.5 Jumlah Kehilangan Air dan Elektrolit per 100kcal Bahan Metabolik ... 12

Tabel 2.6 Distribusi Air dalam Jaringan Tubuh ... 12

Tabel 2.7 Distribusi Cairan Tubuh ... 12

Tabel 2.8 Unsur Utama Kompartemen Cairan Tubuh ... 14

Tabel 2.9 Unsur-unsur Kompartemen Cairan Tubuh ... 15

Tabel 2.10 Kandungan Elektrolit Cairan Tubuh ... 15

Tabel 2.11 Perubahan Total Air dalam Tuibuh sesuai Usia... 16

Tabel 2.12 Pengaturan Rasa Haus ... 19

Tabel 4.1 Kewaspadaan sebelum dan Sesudah Minum Minuman Bersoda... 36

Tabel 4.2 Persentase Peningkatan atau Penurunan Kewaspadaan Pada 15 dan 30 Menit Setelah Minum Minuman Bersoda ... 37

Tabel 4.3 Ketelitian Sebelum dan Sesudah Minum Minuman Bersoda ... 39

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh ... 6

Gambar 2.2 Pusat Rasa Haus ... 18

Gambar 2.3 Struktur Kimia Kafein ... 23

(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Johnson Pascal Test ... 46

Lembar Additional Test ... 49

Lembar Informed Consent ... 52

(9)

46

LAMPIRAN

JOHNSON PASCAL TEST

1. PRE TEST

KUNCI JAWABAN

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N K P E J O C G U Z D T V H I M L K F Y A W S O E R

JAWABAN

Waktu :……… Detik

Kesalahan :……….

Score :……….

(10)

47

JOHNSON PASCAL TEST

2. POST TEST I

KUNCI JAWABAN

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N X P V J N C A U S D Z V R I F L B F I A M S P E K

JAWABAN

Waktu :……… Detik

Kesalahan :……….

Score :……….

(11)

48

JOHNSON PASCAL TEST

3. POST TEST II

KUNCI JAWABAN

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Q X E V T N U A O S W Z D R C F Y B G I H M J P L K

JAWABAN

Waktu :……… Detik

Kesalahan :……….

Score :……….

(12)

49

ADDITION SHEET 1. PRE TEST

5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9

9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2

1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7

6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0

8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9

1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2

1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6

9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3

3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5

0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6

2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6

6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0

6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4

5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2

8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2

0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4

0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4

2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3

3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9

7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0

3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6

0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5

0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7

0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1

9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4

9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9

(13)

50

ADDITION SHEET 2. POST TEST I

5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9

1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7

6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0

7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0

8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9

9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2

1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2

9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3

1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6

3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5

5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2

0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6

2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6

6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0

8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2

0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4

0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4

2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3

0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7

6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4

3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6

0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5

9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9

0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1

9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4

3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9

(14)

51

ADDITION SHEET 3. POST TEST II

5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9

1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7

7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0

8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9

9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2

8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2

9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3

3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5

5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2

1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2

0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6

2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6

0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4

1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6

0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1

0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4

6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0

0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7

6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4

3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6

0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5

2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3

6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0

9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9

9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4

3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9

(15)

52

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tgl lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Martapuji Lestari, 0510162 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat Persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan maupun paksaan darimanapun.

Bandung,...2009

...

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tgl lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Martapuji Lestari, 0510162 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat Persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan maupun paksaan darimanapun.

Bandung,...2009

(16)

53

T-TEST

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 sebelum1 127,87 30 28,827 5,263

johnson1 105,90 30 24,263 4,430

Pair 2 sebelum1 127,87 30 28,827 5,263

johnson2 99,57 30 15,653 2,858

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum1 & johnson1 30 ,797 ,000 Pair 2 sebelum1 & johnson2 30 ,730 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1 sebelum1 -

johnson1 21,967 17,454 3,187 15,449 28,484 6,893 29 ,000 Pair 2 sebelum1 -

(17)

54

T TEST

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 additional1 49,4439 30 16,51679 3,01554

sebelum2 40,1883 30 13,53867 2,47181 Pair 2 additional2 53,1744 30 15,44898 2,82058 sebelum2 40,1883 30 13,53867 2,47181

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 additional1 & sebelum2 30 ,957 ,000 Pair 2 additional2 & sebelum2 30 ,957 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1 additional1 -

sebelum2 9,25556 5,30420 ,96841 7,27493 11,23618 9,557 29 ,000 Pair 2 additional2 -

(18)

55

RIWAYAT HIDUP

Nama : Martapuji Lestari

Nomor Pokok Mahasiswa : 0510162

Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 12 Maret 1987

Alamat : Jl. Taman Siswa no 7 Bandung

Riwayat Pendidikan :

1. 1993, Lulus TK Puspa Dharmarini, Pekanbaru 2. 1999, Lulus SD. Ign. Slamet Riyadi, Bandung 3. 2002, Lulus SMPN 5, Bandung

4. 2005, Lulus SMAN 5, Bandung

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suasana panas dan melelahkan, pada umumnya orang akan meminum minuman yang segar dan dingin. Salah satu dari jenis minuman yang sangat populer untuk mengusir rasa haus adalah soft drinks (minuman ringan/minuman bersoda). Minuman bersoda kini begitu disukai oleh banyak orang, terutama kaum muda. Selain menghilangkan haus, mengkonsumsi soft drink dianggap memiliki prestise tertentu. Hal ini ditunjang oleh kemasannya yang lebih modern, juga harganya yang relatif mahal daripada air minum dalam kemasan nonkarbonasi (Kompas, 2009). Minuman ringan diciptakan di Amerika Serikat pada tahun 1830. Konsumsinya meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini terjadi di negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Akhir-akhir ini konsumsi minuman ringan bersoda terus meningkat sesuai dengan perubahan pola makan, khususnya di kalangan masyarakat perkotaan. Paket-paket makanan yang ditawarkan oleh beberapa restoran cepat saji selalu menyediakan minuman dari salah satu jenis minuman ringan bersoda yang populer. Minuman ringan dalam berbagai bentuk kemasan mudah dibeli, bahkan di warung-warung terdekat (http://kwani9a27.blogspot.com/, 2008). Minuman bersoda dapat diartikan sebagai minuman ringan berkarbonasi. Karbonasi merupakan proses penginjeksian gas – gas karbon dioksida (CO2) ke

dalam minuman sehingga memberi bentuk bergelembung – gelembung. Komposisi minuman ringan ini umumnya sangat sederhana, yaitu terdiri dari 90% air dan sisanya merupakan kombinasi pemanis buatan, gas CO2, penyedap rasa, pewarna, asam

fosfat, kafein, dan beberapa mineral terutama aluminium (Kompas, 2009).

(20)

2

membutuhkan koordinasi otot halus (kerapihan), ketepatan waktu atau ketepatan berhitung (Melva Louisa, 2007).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah pengaruh minuman bersoda meningkatkan ketelitian. Apakah pengaruh minuman bersoda meningkatkan kewaspadaan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Mengetahui apakah minuman bersoda mempengaruhi ketelitian.

Mengetahui apakah minuman bersoda mempengaruhi kewaspadaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya dan para remaja pada khususnya mengenai efek mengkonsumsi minuman bersoda terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Mengkonsumsi minuman ringan sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat dunia sekarang ini terutama masyarakat perkotaan. Angka konsumsi minuman ringan terus meningkat seiring perubahan pola makan dan pola hidup dengan konsumen terbesar adalah remaja. Hal ini menimbulkan kecemasan di kalangan dunia kesehatan karena banyak penelitian telah membuktikan dampak negatif minuman ringan bagi kesehatan (Kompas, 2009).

Komposisi minuman ringan sangat sederhana, terdiri dari 90 % air dan sisanya kombinasi dari pemanis buatan, gas CO2, penyedap rasa, pewarna, asam fosfat kafein,

(21)

3

Kafein merupakan perangsang sistem saraf pusat yang kuat. Orang yang minum kafein merasakan tidak begitu mengantuk, tidak begitu lelah, dan daya pikirnya lebih cepat dan lebih jernih ; tetapi kemampuannya berkurang dalam pekerjaan yang membutuhkan koordinasi otot halus (kerapihan), ketepatan waktu atau ketepatan berhitung (Melva Louisa, 2007).

Ketelitian adalah ciri pribadi seseorang dalam menjalankan kerja yang memerlukan konsentrasi (contoh : menulis, melukis) serta fungsi intelektual (contoh :

berhitung) dengan mencurahkan sepenuh perhatian.

(http://www.google.com/search?q=ketelitian, 2004). Sedangkan kewaspadaan adalah kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap rangsang atau stimulus adequate (contoh : penglihatan, pendengaran) yang diberikan (Priguna Sidharta, 1999).

Formatio reticularis turut memegang peranan dalam menentukan tingkat kepekaan dan kewaspadaan seseorang. Formation Reticularis adalah suatu jaringan atau

network yang dibentuk oleh sel-sel syaraf yang tampak tidak beraturan. Jaringan ini dapat dijumpai pada batang otak, medulla spinalis, dan juga telencephalon. Jaringan ini menerima impuls dari hampir semua reseptor sensoris yang mempunyai hubungan efferent dengan semua tingkatan di susunan syaraf pusat (Daniel Wibowo,1994).

Hipotesis Penelitian

Minuman bersoda meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.6 Metoda Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan memakai rancangan pre-test dan

post-test.

Data yang diukur, yaitu ketelitian menggunakan Additional Test dan kewaspadaan menggunakan Johnson Pascal Test.

(22)

4

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian

Ruang kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Waktu

(23)

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kewaspadaan setelah minum minuman bersoda meningkat bila dibandingkan dengan sebelum minum minuman bersoda.

Ketelitian setelah minum minuman bersoda meningkat bila dibandingkan dengan sebelum minum minuman bersoda.

5.2 Saran

Sebaiknya dilakukan percobaan dengan menggunakan air biasa sebagai pembanding.

Pada dasarnya pengaruh minuman bersoda dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan, namun perlu diteliti juga efek penggunaan minuman bersoda dengan dosis yang lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih panjang terhadap fungsi fisiologis tubuh yang lain.

(24)

44

DAFTAR PUSTAKA

Ardawibowo, 2009. Soda. http://www.koran-jakarta.com/soda, 8 Oktober 2009

Azway Agoes. 2001. Farmakologi : Ulasan Bergambar Edisi 2. Jakarta: Widya Medika. 99-100

_____. 2005. Definisi Ketelitian. http://www.google.com/search?q=ketelitian, 1 Mei 2009.

_____. 2009. Secara Berlebihan, Minuman Bersoda Dapat Berbahaya. http://pesatnews.com, 1 Mei 2009

Daniel Wibowo. 1994. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Jakarta: EGC. 41

Duus. P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta: EGC. 146-148

Gannong. W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. 227-231, 276-289, 461-462, 598

Guyton. A. C. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta: EGC. 990-997, 1038-1050,1063-1099

Houssay. 1955. Human Physiology. Second Edition. New York: Mc Graw-Hill Book Company. 328, 1067

Kompas. 2006. Minuman Ringan : Kenikmatan Membawa Sengsara. http://www.google.com/search?q=minuman_soda, 1 Mei 2009

KR. 2008. Pengaruh Minuman Bersoda Terhadap Kesehatan Tubuh.. http://kwani9a27.blogspot.com, 10 Oktober 2009

(25)

45

Rizkiki. 2006. Joseph Priestley (17-1804) : Rajanya Penemu Gas. http://www.chem-is-try.org/, 10 Oktober 2009

Vera Farah. 2009. Cara Lidah merasakan Minuman Bersoda.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan ada hub- ungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi pemberian asi ek- sklusif, penggunaan air bersih, penggunaan

Minister Bambang also described the Public Private Partnership and the Non-Budget Investment Financing (PINA) as an alternative financing in the development of

Penelitian yang dilakukan oleh Amelia Aghnes (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek

Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan dua tahapan analisis, yang pertama adalah menentukan kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri

perkembangan karier tersebut adalah memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh kejelasan minat karier, mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan

Dalam keperawatan penanganan yang dapat dilakukan meliputi: meminimalkan prosedur invasive untuk mengurangi risiko terjadi infeksi, menganjurkan kepada ibu untuk

Sesuai dengan tujuan perancangan visual merchandising sebagai media promosi untuk memperkenalkan, mencitrakan dan meningkatkan daya minat konsumen kepada produk