ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA BERBASIS KURIKULUM 2013
KELAS VII SMP DI KABUPATEN KARO
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
NOPRIANI
NIM 2103111044
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
▸ Baca selengkapnya: contoh deskripsi raport bahasa indonesia kurikulum 2013
(2)▸ Baca selengkapnya: rpp bahasa indonesia kelas 6 semester 2 kurikulum 2013
(3)(4)(5)(6)i
ABSTRAK
Noprani, NIM 2103111044, Analisis Rencana Pelaksanaan pembelajaran Guru Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 Kelas VII SMP di Kabupaten Karo. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini membahas tentang RPP Kurikulum 2013 yang disusun oleh guru-guru bahasa Indonesia di sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa Indonesia Kelas VII SMP, semester genap, materi teks cerpen di Kabupaten Karo dengan Permendikbud 81 A tahun 2013. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah RPP bahasa Indonesia kelas VII SMP di SMPN 2 Berastagi dan SMP Swasta Masehi Berastagi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan membaca efektif. Teknik analisis data terhadap kesesuaian kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa Indonesia Kelas VII SMP di Kabupaten Karo dengan Permendikbud 81 A tahun 2013.
Hasil data analisis yang diperoleh yakni dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru bahasa Indonesia, materi teks cerpen di kabupaten Karo memiliki tingkat kesesuaian yang rendah terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013, hal ini dapat kita lihat dari persentase hasil analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Kabupaten Karo < 60 % yakni, mencapai 33,9 %. Artinya RPP tersebut termasuk kategori tidak sesuai. Hasil tersebut merupakan nilai rata-rata total persentase RPP SMP N 2 Berastagi sebesar 53,57 % dan SMP Swasta Masehi Berastagi 14,28 %.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa RPP tersebut masih jauh dari sempurna, dalam hal ini kita dapat mengetahu bahwa pemahaman guru-guru bahasa Indonesia di Kabupaten Karo mengenai penyususun RPP kurikulum 2013 masih kurang. Artinya pelatihan ataupun sosialisasi kurikulum 2013 yang diadakan pemerintah 2013 dinilai tidak berhasil.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul judul “Analisis Rencana Pelaksanaan pembelajaran Guru Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 Kelas VII SMP di Kabupaten Karo”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia sekaligus Dosen Penguji I.
4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.Ikom., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
5. Dr. Wisman Hadi, S.Pd.,M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia sekaligus Dosen Penguji II.
6. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si. selaku Pembimbing Skripsi.
7. Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd.(Alm), selaku Dosen Pembimbing Akademik. 8. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
iii
9. Kepala Sekolah, Guru Bahasa Indonesia kelas VII, tata usaha SMP Negeri 2
Berastagi dan SMP Swasta Masehi Berastagi yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
10. Teristimewa untuk kedua orangtuaku, Ayahanda T.Sihombing (+) dan Ibunda E.Siburian yang selalu menjadi motivasi buat penulis.
11. Kakak (K’Danu, K’Dika, K’Etha, K’Putri, K’Delima, K’Uli, K’Eme dan spesial buat Nopriana, kembarku tersayang) yang selalu memberikan dukungan doa dan motivasi yang membuat penulis semakin semangat mengerjakan tugas akhir.
12. K’Ida dan K’Erma yang selalu menerima penulis untuk tinggal di rumahnya
saat penelitian di Berastagi
13. Sahabat-sahabatku Surya Samosir, Lastri Elfrida Simajuntak, Elprida
Ginting, Ulfa Zaini, Ate Sheila Salera, Dinda, David,Daniel Pardede, Syofiandi, Tulang Frans, Rostina Nst, Zwi Z.F. Devi, serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang memberikan motivasi kepada penulis.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Januari 2015 Penulis,
Nopriani
iv
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 8
2. Komponen dan Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 9
3. Prinsip Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 10
4. Tujuan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 11
5. Komponen RPP dan Penyusunan RPP ... 11
6. Teks Cerpen (KD 3.1 dan 4.1) ... 21
B. Pertanyaan Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
v
1. Populasi ... 27
2. Sampel ... 27
C. Metodologi Penelitian... 28
D. Teknik Pengumpul Data ... 29
E. Indikator Penilaian ... 30
F. Teknik Analisis Data... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian... 55
B. Hasil Penelitian ... 56
C. Pembahasan ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komponen dan Sistematika RPP 2013 ... 9
Tabel 2. Penurunan KD-Indikator ... 13
Tabel 3. Penentuan Tujuan Pembelajaran ... 13
Tabel 4. Menentukan Materi Ajar ... 14
Tabel 5. Menyusun Langkah-langkah Pembelajaran ... 17
Tabel 6. Indikator penilaian KD-Indikator ... 30
Tabel 7. Indikator penilaian Menentukan Tujuan Pembelajaran ... 33
Tabel 8. Indikator penilaian Menentukan Materi Ajar ... 37
Tabel 9. Indikator Penilaian Metode Pembelajaran ... 39
Tabel 10. Tabel Kegiatan Pendahuluan ... 41
Tabel 11. Kegiatan Inti... 39
Tabel 12. Kegiatan Penutup ... 39
Tabel 13. Penilaian Tes Tertulis ... 39
Tabel 14. Penentuan Tingkat Kesesuaian RPP... 54
Tabel 15. Hasil Analisis RPP SMP N 2 Berastagi ... 57
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sekolah Penerima Bahan Ajar
Kurikulum 2013 Tingkat SMP Provinsi Sumut ... 85
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Kehadiran kurikulum 2013 memang menuai keluhan dari berbagai pihak. Pesimistis terhadap
implementasi kurikulum 2013 muncul dari berbagai pihak. Kurikulum 2013
dinilai terlalu tergesa-gesa karena kurikulum sebelumnya (KTSP) juga belum
tuntas untuk diterapkan, sekarang muncul kurkulum baru. Kurikulum ini mulai
diterapkan sejak tahun tahun 2013. Seperti yang diungkapkan Kemendikbud,
Kurikulum 2013 bukanlah kurikulum baru di dunia sebab kurikulum semacam ini
sudah diterapkan di Finlandia, Jerman dan Prancis. Husamah dan Yanur Nigrum
Setyaningrum (2013:5). Artinya, kurikulum 2013 bukan hanya sekedar kurikulum
baru rancangan pemerintah, tetapi kurikulum tersebut diadopsi dari negara-negara
yang berhasil menerapkannya dan disesuaikan dengan corak pendidikan di
Indonesia.
Perubahan Kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 mencatatkan rekor
kurikulum nasional mengalami perubahan sebanyak sembilan kali sejak tahun
1945. (Imas, 2013:1). Wilayah Sumatera Utara sendiri, implementasi kurikulum
2013 itu sendiri sudah dilaksanakan oleh, masing-masing SD 106 sekolah, SMP
50 sekolah, SMA 70 sekolah dan 34 SMK sudah menerapkan kurikulum 2013.
(Feriansyah Nasution, 2013).
2
1
Perubahan-perubahan tersebut tentu akan mempengaruhi kinerja guru
bahasa Indonesia dalam mengajar, khususnya dalam hal perencanaan, yakni
dalam penyususan RPP. Penyusunan rencana pembelajaran merupakan salah satu
hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas karena bagi guru, RPP merupakan acuan atau skenario yang harus dilalui tahap demi tahap dalam memberikan materi kepada siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, setiap guru wajib dan menjadi syarat mutlak untuk membuat RPP. RPP digunakan oleh setiap guru sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, mengenai tujuan, materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan instrumen penilaian yang harus digunakan.
Penghapusan Standar Kompetensi dan adanya Kompetensi Inti dalam RPP merupakan salah satu perubahan dalam RPP kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, guru tidak lagi menyusun silabus karena sudah disediakan oleh pemerintah. Hal itu tentu meringankan beban guru. Namun, masalah ataupun kesulitan dalam menyusun RPP telah ada sejak lama, hal ini diperjelas oleh Betaria (2010) menemukan beberapa hambatan yang dialami guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), diantaranya guru merasa kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran.
3
implementasi kurikulum 2013, masih banyak guru bahasa Indonesia belum mengerti konsep kurikulum 2013 itu sendiri dan belum memahami tata cara penyusunan RPP sesuai dengan Permendikbud 81 A. Salah satu penyebabnya adalah dikarenakan instruktur pelatihan kurikulum 2013 dari bidang disiplin ilmu lain.
Berdasarkan masalah yang timbul maka masalah mengenai penyusunan RPP kurikulum 2013 menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih judul “ Analisis Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Guru Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 Kelas VII SMP di Kabupaten Karo”
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ditemukan
masalah, yakni:
1. Guru merasa kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat 2. Guru menggangap proses pembelajaran yang terpenting adalah
substansinya bukan membuat RPP yang kadang dibuat bingung formatnya. 3. Guru bahasa Indonesia belum memahami tata cara penyusunan RPP sesuai
dengan Permendikbud 81 A.
C. Pembatasan Masalah
Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP,
ada lima teks yang akan dipelajari, yakni teks observasi, teks deskriptif, teks
4
diteliti, perlu pembatasan masalah agar dapat menghasilkan pembahasan yang
lebih terperinci. Oleh karena itu, masalah yang diteliti dibatas :
1. Hanya pada analisis kesesuian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru
bahasa Indonesia materi teks cerpen berdasarkan Permendikbud 81 A tahun
2013, yang meliputi: (1) memahami teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan, (2) Membedakan teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan, (3) mengklasifikasi teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan, (4)Mengidentifikasi kekurangan teks cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan, (5) menangkap makna teks cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan, (6) 4.2 menyusun teks cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan, (7) menelaah dan merevisi teks cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan, (8) meringkas teks cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan. 2. Penelitian dilakukan di SMP sasaran implementasi kurikulum 2013, tahun
pelajaran 2013/2014, kelas VII di Kabupaten Karo. Artinya RPP tersebut
disusun oleh guru-guru yang mengikuti pelatihan kurikulum 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di
atas, yang menjadi rumusan masalah yakni:
1. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam penurunan
5
2. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menetukan tujuan
pembelajaran terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013?
3. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menentukan materi
pokok terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013?
4. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam memilih metode
pembelajaran terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013?
5. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menentukan
alat/media ataupun sumber belajar terhadap Permendikbud 81 A tahun
2013?
6. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menyusun
langkah-langkah pembelajaran terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013?
7. Bagaimana tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menyusun instrumen
penilaian dan pedoman penskoran terhadap Permendikbud 81 A tahun
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu.
1. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru
bahasa Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam penurunan
KD-Indikator terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013.
2. Untuk mengetahui kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru bahasa
Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menetukan tujuan
pembelajaran terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013?
3. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru
bahasa Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menentukan
materi pokok terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013.
4. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru
bahasa Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam memilih
metode pembelajaran terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013.
5. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru
bahasa Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menentukan
alat/media ataupun sumber belajar terhadap Permendikbud 81 A tahun
2013.
6. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru
bahasa Indonesia SMP kelas VII di Kabupaten Karo dalam menyusun
langkah-langkah pembelajaran terhadap Permendikbud 81 A tahun 2013.
7. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru
7
instrumen penilaian dan pedoman penskoran terhadap Permendikbud 81
A tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah manfaat
yang memperkaya wawasan dalam memahami peran guru bahasa dan sastra
Indonesia dalam implementasi kurikulum 2013.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1. Mampu meningkatkan kinerja guru.
2. Mendorong guru untuk menyusun RPP yang inovatif berdasarkan
kurikulum 2013
b. Bagi Peneliti
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti.
2. Mengaplikasikan teori yang telah diperoleh.
c. Bagi Kepala Sekolah
1. Sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kompetensi guru di
sekolah sehingga mampu membenahi berbagai aspek untuk
meningkatkan kualitas guru.
2. Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah untuk ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan keberhasilan implementasi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. tingkat kesesuaian RPP yang disusun oleh guru-guru SMP di kabupaten
Karo dengan Permendikbud 81 A tahun 2013 termasuk dalam kategori
tidak sesuai. Hal ini terlihat pada persentase kesesuaian < 60%, yakni 33,9.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut masih jauh dari sempurna, dalam hal ini kita dapat mengetahui bahwa pemahaman guru-guru bahasa Indonesia di Kabupaten Karo mengenai penyususun RPP kurikulum 2013 masih kurang. Artinya pelatihan ataupun sosialisasi kurikulum 2013 yang diadakan pemerintah 2013 dinilai berhasil
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan:
1. Mengingat pentingnya pendidikan diharapkan guru, kepala sekolah dan
phak yang berperan dengan dunia pendidikan dapat lebih berperan aktif
dan bekerja sama dalam pengembangan RPP maupun pengembangan
sumber daya pengajar guna meningkatkan kualitas pendidikan yang
bermutu.
2. Pergantian Kurikulum 2013 kembali menjadi KTSP merupakan bukti
bahwa pendidikan di Indonesia masih perlu pembenahan dalam dunia
82
pendidikan karena terbukti pelatihan saja tidak cukup berperan akan
keberhasilan sebauh kurikulum. Artinya, diharapkan pemerintah bisa lebih
peka dalam menetukan kurikulum yang baru. Misalnya terjun ke lapangan,
karena pada dasarnya Indonesia masih harus melewati jalan panjang
menuju ke sana.
3. Diharapkan agar peneliti selanjutnya yang ingin meneliti RPP mengenai
kurikulum 2013 lebih memperhatikan penilaian/tolok ukur RPP yang baik,