• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HA S IL BELAJ AR KIMIA SISW A SMA Y AN G DIBELAJA RKAN DE NGAN ME NGGUN AKAN MODEL

PEMBELAJARAN CPBL DAN KOOPERATIF TIPE STAD DEN GAN MED IA POWER POINT

PADA MATERI HI DROKARBO N

Oleh Riani NIM 4102131016

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia SMA yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran CPBL dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Power Point pada Materi Hidrokarbon ”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibuk Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Bapak Drs. Simson Tarigan, M.Pd, Bapak Drs.Eddyanto, Ph.D, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Pardinan,S.Ag selaku Kepala Sekolah SMA Al-Hidayah Medan, Ibu Hamidah Hannum Nasution, S.Pd selaku guru kimia dan Khusus kepada Observer Ely Sulistiara, Sri Ardina dan Fitri Purnama Sari serta siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

(5)

v

penulis sampaikan kepada abangda penulis, yakni Bang Iskandar yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi warna dalam kehidupan selama diperkuliyahan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan selama bertahun- tahun serta terimakasih kepada teman–teman satu bimbingan skripsi Ayu Gustina, Amrita Julfantina dan Khairatunnisa. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada keluarga besar kosan yang akan dirindukan Ima, Hilda, Isti, dan Hariani yang memberikan motivasi yang tiada henti dan mendoakan penulis.

Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2014 Penulis

Riani

(6)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN CBPL DAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA

MATERI HIDROKARBON

Riani (4102131016) Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) dengan model pembelajaran kooperative tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Al-Hidayah Medan pada materi Hidrokarbon dengan menggunakan media Power point. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Al-Hidayah Medan yang terdiri dari 2 kelas. Sampel terdiri dari kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas eksperimen I kelas eksperimen II berjumlah 70 siswa.

Hasil belajar yang ditinjau dari penelitian ini mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa pre-test dan post-test, penilaian psikomotorik siswa diamati melalui lembar observasi indikator standar pengukuran psikomotorik dan penilaian afektif mencakup dari sikap komunikatif siswa melalui lembar observasi indikator standar pengukuran karakter komunikatif.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tumbuh kembangnya sikap komunikatif, psikomotorik, dan hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dengan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (Sig 0,000 < 0,05). Peningkatan hasil belajar pada kelas yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning sebesar 75,15 % dan peningkatan hasil belajar pada kelas yang dibelajarkan dengan model Student Teams Achievement Division sebesar 59,23 %. Sehingga selisih peningkatan hasil belajar siswa antara kedua model tersebut sebesar 16%.

(7)
(8)

vi

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Hakikat Belajar Kimia 8

2.1.2 Hasil Belajar Kimia 9

2.1.3 Karakteristik Ilmu Kimia 12

2.1.4 Pendidikan Karakter 13

2.1.5 Komunikatif/Kecakapan 16

2.1.6 Model Pembelajaran 19

2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.8 Cooperative Problem Based Learning (CPBL) 21 2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 25

2.1.10 Media Pembelajaran 26

(9)

vii

2.2. Hidrokarbon 31

2.3. Kerangka Konseptual 54

2.4. Hipotesis Penelitian 55

BAB III METODE PENELITIAN 56

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 56

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 56

3.2.1 Populasi 56

3.2.2 Sampel 56

3.3. Variabel Penelitian 56

3.3.1 Variabel Bebas 56

3.3.2 Variabel Terikat 57

3.3.3 Variabel Kontrol 57

3.4 Instrumen Penelitian dan Analisis Data 57

3.4.1 Instrumen Penelitian 57

3.4.2 Validitas Tes 58

3.4.3 Realibilitas Tes 58

3.4.4 Indeks Kesukaran Tes 59

3.4.4 Daya Pembeda Soal 59

3.5. Rancangan atau Design Penelitian 60

3.6. Prosedur Penelitian 47

3.7 Alat Pengumpul Data 47

(10)

viii

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 67

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 70

4.3.1. Uji Normalitas Data 71

4.3.2. Uji Homogenitas Data 71

4.4. Uji Hipotesis 72

4.4.1. Pengujian Hipotesis I 72

4.4.2. Pengujian Hipotesis II 73

4.4.3. Pengujian Hipotesis III 74

4.5. Peningkatan Hasil Belajar 75

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 79

5.2. Saran 79

(11)

x

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 20

2.2 Nama Awal Senyawa Alkana 38

2.3 Penamaan Gugus Alkil 39

2.4 Lima Suku Pertama Alkena 41

2.5 Empat Suku Pertama Alkuna 44

3.1. Matriks Rancangan Penelitian 60 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Karakter

Komunikatif Kelompok Sampel 68

4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data

Psikomotorik Kelompok Sampel 68

4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Pretest

Hasil Belajar Kelompok Sampel 69 4.4. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Postest

Hasil Belajar Kelompok Sampel 69

4.5. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Gain Hasil

Belajar Kelompok Sampel 70

4.6. Hasil Uji Normalitas Data 71

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kerucut Pengalaman Edger Dale ... 28 Gambar 2.2 Percobaan untuk Menunjukkan Karbon dan Hidrogen dalam

Senyawa Organik ... 32

Gambar 3.1 Skema Skema Penelitian untuk Karakter Komunikatif

dan Psikomotorik 62

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 86 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 89 Lampiran 3a. Kisi- Kisi Soal (Sebelum Divalidasi) 123 Lampiran 3b. Kisi- Kisi Soal (Setelah Divalidasi) 141 Lampiran 4a. Instrumen Tes (Soal Belum Valid) 163 Lampiran 4b. Instrumen Tes (Soal Valid) 172 Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes 177 Lampiran 6a. Format Lembar Jawaban (Soal Sebelum Divalidasi) 178 Lampiran 6b. Format Lembar Jawaban (Soal Setelah Divalidasi) 179 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa dan Jawabannya 180 Lampiran 8. Apersepsi dan Psikomotorik 200 Lampiran 9. Lembar Pengamatan Karakter Komunikatif 204 Lampiran 10. Lembar Pengamatan Psikomotorik/Keterampilan 205 Lampiran 11. Perhitungan Validitas Test 206 Lampiran 12. Perhitungan Reabilitas Test 209 Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 211 Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 213 Lampiran 15. Tabel Data Tes Awal, Tes Akhir, dan Gain Hasil Belajar 215 Lampiran 16. Tabel Data Hasil Observasi Komunikatif Siswa 217 Lampiran 17. Tabel Nilai Tumbuh Kembang Komunikatif Siswa 219 Lampiran 18. Tabel Data Hasil Observasi Psikomotorik Siswa 220 Lampiran 19. Tabel Nilai Psikomotorik Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 221

Lampiran 20. Uji Normalitas Data 222

Lampiran 21. Uji Homogenitas Data 230

Lampiran 22. Uji Hipotesis 231

Lampiran 23. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 234 Lampiran 24. Tabel r-Product Moment 235

Lampiran 25. Glosarium 236

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 237

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan banyak bergantung dari bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah SMA/sederajat adalah mata pelajaran kimia.

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai siswa jurusan IPA karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional. Namun pada saat ini tingkat penguasaan materi siswa terhadap pelajaran kimia masih sangat rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syah dalam Chusna, dkk (2013) menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan adanya faktor yang mempengaruhi seorang siswa dapat mencapai keberhasilan belajar kimia, antara lain faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa dan faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

(15)

2

hidrokarbon yang agak rumit dan beberapa reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon, dengan demikian untuk mempelajari materi ini banyak siswa yang mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia dikelas agar siswa lebih aktif dengan menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat.

Menurut Jurnal Ellizar (2009) menyatakan berkembangnya anggapan pada sebagian siswa bahwa kimia itu sulit, menyebabkan hasil belajar semakin rendah dalam belajar kimia. Anggapan bahwa kimia itu sulit disebabkan karena pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan. Selain itu, hal ini disebabkan oleh penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan membosankan, dimana konsep dasar kimia menjadi tidak menarik dan semakin sulit dipahami siswa.

Hasil belajar dapat diketahui dengan menggunakan tes, kemudian diolah dan dinilai oleh guru. Arikunto (2006), menggunakan tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran dan guru dapat mengetahui kelemahan siswa serta penyebabnya, sehingga lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.

Menurut Hamalik dalam Rohmah (2011) mengatakan ada tiga ranah hasil belajar yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut, yakni hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kementerian pendidikan dan kebudayaan di Indonesia telah menetapkannya dalam aturan kurikulum 2013 yang dimulai pada juli 2013 lalu. Kurikulum ini lebih menerapkan karakter pendidikan anak didik dimulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Implementasi kurikulum 2013 sangat membutuhkan model yang memungkinkan untuk siswa aktif belajar. Model pembelajaran tradisional dimana pembelajaran berpusat pada guru (teacher center), tidak bisa lagi digunakan pada saat ini. Oleh karena itu, agar pendidikan

(16)

3

Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif adalah model pembelajaran cooperative problem based learning. Model pembelajaran ini merupakan kombinasi dari model pembelajaran Problem based learning dengan model kooperatif. Model cooperative problem based learning dikembangkan dengan mengambil keuntungan dari Problem based learning dikombinasikan dengan kelebihan yang ada dalam model kooperatif. Model pembelajaran cooperative problem based learning memiliki beberapa keunggulan seperti siswa

ditantang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang (Suharta dan Luthan, 2013). Dengan demikian maka pengetahuan siswa akan bertambah sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan meningkat. Dalam tahapan CPBL siswa dituntut untuk beraktivitas seperti pada tahapan kelima yaitu siswa mempresentasikan hasil kerja mereka, diikuti dengan pertanyaan dan jawaban. Maka dari aktivitas-aktivitas inilah karakter komunikatif akan muncul.

Perilaku komunikatif siswa yang diharapkan meliputi siswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menyampaikan gagasan dengan tepat, meminta saran dari orang lain, bertanya pada teman atau guru, menyampaikan pendapat terhadap gagasan orang lain, menyampaikan kesimpulan, berpartisipasi aktif dalam kelompok, bertanggung jawab pada tugas masing-masing, meminta pendapat orang lain, menghargai pekerjaan orang lain, ringan tangan membantu teman, bila terjadi konflik dapat menyelesaikan dengan baik (Suharta dan Syafriani, 2012).

(17)

4

model pembelajaran yang mampu membangun nilai karakter mulia siswa serta meningkatkan hasil belajar.

Untuk melihat seberapa efektifnya cooperative problem based learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan juga dalam pembentukan karakternya, maka perlu dilakukan sebuah perbandingan. Dalam penelitian ini nantinya model yang menjadi pembandingnya ialah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam perbandingan ini hal yang disoroti ialah hasil belajar siswa yang terbentuk seiring berjalannya proses belajar-mengajar. Dilihat dari sisi kesamaannya, kedua model ini sama-sama berporos pada kelompok-kelompok kecil pada proses pembelajarannya (kooperatif) sehingga memungkinkan adanya perkembangan karakter pada saat berjalannya proses pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2010), menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 76% pada kelas eksperimen I (STAD) dan 67% pada kelas eksperimen II (konvensional). Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Wulansari dan Indah Sari (2010) menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal dengan benar pada kelas eksperimen (80%) lebih tinggi dari pada kelas kontrol (61%).

(18)

5

digunakan untuk mempermudah memahami materi kimia. Power point adalah salah satu media persentasi pembelajaran audio – visual berbasis komputer yang mudah dan sering digunakan untuk membuat media pembelajaran. Di dalam power point terdapat menu-menu yang memungkinkan pengguna membuat dan

mengembangkan media pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif dan lebih menyenangkan (Annisha, 2012).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukkan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran CPBL dan Kooperatif Tipe STAD dengan Media Power Point Pada Materi Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:.

1. Guru jarang menggunakan media sehingga siswa kurang tertarik. 2. Hasil belajar siswa dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya faktor

model pembelajaran dan media yang digunakan. 3. Hasil belajar kimia masih rendah.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dan siswa yang dibelajarkan dengan model Student Teams Achievement Division?

(19)

6

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dan siswa yang dibelajarkan dengan model Student Teams Achievement Division ?

1.4. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

2. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah CPBL dan STAD. 3. Media yang digunakan adalah media power point.

4. Hasil belajar kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa pre-test dan post-test, penilaian psikomotorik siswa diamati melalui lembar observasi indikator standar pengukuran psikomotorik dan penilaian afektif mencakup dari sikap komunikatif siswa melalui lembar observasi indikator standar pengukuran karakter komunikatif. 5. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI SMA Al-Hidayah Medan.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL) dan model pembelajaran Kooperatif Tipe

(20)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari diadakannya penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa

Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan model pembelajaran yang lebih baik, sehingga dapat mengoptimalkan potensi dan kreativitas yang dimilikinya.

2. Manfaat bagi guru

Memberikan masukan kepada guru mengenai model pembelajaran dan penggunaan media yang lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Manfaat bagi peneliti

Memperoleh pengalaman mengenai model dan media pembelajaran dan mengembangkan seleksi instrumen.

4. Manfaat bagi masyarakat

Menambah khasanah data ilmiah dan sebagai masukan bagi para peneliti lebih lanjut.

1.7. Defenisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara operasional sebagai berikut:

1. Model pembelajaaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL) adalah suatu kombinasi dari Cooperative Learning (CL) dengan Problem Based Learning (PBL) yang menerapkan tantangan pada siswa untuk

dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.

(21)

8

3. Power point adalah salah satu program (software) yang menawarkan kemudahan membuat media presentasi pembelajaran audio-visual berbasis komputer (Annisha, 2012).

4. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Benjamin, S. Bloom dalam Tambunan, M.M (2010) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan yaitu Recall of data (Hapalan/C1), Comprehension (Pemahaman/C2), Application

(Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis (Sintesis/C5), dan

Evaluation (Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diamati

mencakup tiga aspek yaitu ranah kognitif yang terdiri dari C1 sampai

dengan C4, ranah afektif mencakup aspek komunikatif siswa dalam

kelompok belajar dan ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak seseorang menerima pengalaman belajar tertentu

5. Karakter komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

(22)

81

DAFTAR PUSTAKA

Al-maqassary,Ardi, (2013), Pengertian Kerja Sama, Http://psychologymania .com/2013/02/pengertian-kerja-sama.html (diakses 16 februari 2014) Annisha., (2012), Power Point, http://miyazakiannisha. com/2012/04/media-

berbasis-komputer-dan-media-berbantu-power-point.html, (Diakses tanggal :14 Maret 2013).

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arsyad, Azhar., (1997), Media Pengajaran, Grafindo Persada, Jakarta.

Chusna,C.,dkk, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Macromedia Flash dengan Handout Inovatif Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Prestasi Belajar Materi Pokok Koloid Siswa Kelas XI MA Darul Huda Ponorogo TP 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 102-111.

Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolaan Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.

Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Hasan., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Setiawan, W.,dkk, (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (PTIK) ISSN 1979-9462, 3 : 7-10.

Fatimah, Siti., (2009), Proses Belajar Kaitannya dengan Kecerdasan dan Kreativitas, http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/19/proses-belajar-kaitannya-dengan-kecerdasan-dan-kreativitas-320283.html, (diakses 25 Januari 2014.

Faturrohman, P. dkk., (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama, Bandung.

Fessenden, Ralph J., Joan S Fessenden., (2010), Dasar-Dasar Kimia Organik, Binarupa Aksara, Tangerang.

Hamalik, (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara, Jakarta.

Ibrahim, M., (2008), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, UNES

(23)

82

Lie, A., (2002), Cooperatif Learning, Gramedia, Jakarta.

Maksudin, (2013), Pendidikan Karakter Nondikotomik, Jurnal Pendidikan Karakter, 3: 137-152.

Permana., (2009), Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung. Rijani, Endang Wahju,. 2010. Implementasi metode latihan berjenjang Untuk

meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal hitungan pada materi kimia di SMA. E-Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya, 1: 1-6 Rohmah, S., (2011), Penerapan Pendekatan Problem Solving Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Terhadap Konsop Mol dalam Stoikiometri.,http://repository.library.uinsyah.edu/ (Diakses tanggal 09 Februari 2014).

Rostianingrum, Hertina., (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia pada Topik Indikator Asam Basa Alami yang Layak Diterapkan di SMA, Skipsi, FMIPA, UPI, Bandung.

Rosyad, Fiki., (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon Dengan Pembelajaran Kooperatif Type TAI (Team Assisted Individualization) Di SMAN 1 Semarang T.A.2006/2007, Skripsi, FMIPA, UNS, Semarang.

Rukiyati, (2013) Urgensi Pendidikan Karakter

Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Shalih, Ismail., (2013), Media Pembelajaran, Artikel, http://ismail403.wordpress. com/2013/01/06/pengertian-media-pembelajaran/ (diakses 3 Februari 2014).

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan , Penerbit FMIPA Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.

Sinaga, W., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pengajaran Kimia Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Asam-Basa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sitorus, Marham., (2010), Kimia Organik Umum, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Subagio, I Wayan., (2003), Restrukturisasi Pelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA, Universitas Negeri Singaraja, Singaraja.

Sudjana, Nana., (2005), Media Pembelajaran, CV Sinar Baru, Bandung.

(24)

83

Siswa Dalam Pelajaran Kimia Di SMA, Universitas Negeri Medan,Medan.

Suharta dan Syafriani,D. (2012), Sistem Pembelajaran Yang Optimal Untuk Menumbuhkan Perilaku Demokratis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Universitas Negeri Medan,Medan.

Sunardi,dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, Penerbit PT.SEWU, Bandung.

Suharningsih, (2012), Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV A SD N 104202 Bandar Setia T.P.2011/2012 Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, PascaSarjana Universitas Negeri Medan

Syafriani,D.,2012,Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, PascaSarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Tambunan, M.M., (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan. Tina ,Sheba S.C.,(2013), Model Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PKN

di sekolah menengah pertama kelas VII SMP N.37 dan SMP Budi Murni 1 Medan T.P. 2012/2013, PascaSarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Wulansari, dan Indah, S., (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Malang Pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang.

Yusof,K.M., Hasan,S.H.A.S., Jamaluddin,M.Z., dan Harun,N.F., (2010), Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering Education Conference, 6: 366-373.

Gambar

TABEL
Gambar 2.1Kerucut Pengalaman Edger Dale

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan hukum etnis Rohingya dan perlindungannya menurut Hukum Pengungsi Internasional serta untuk mengetahui pemenuhan

 Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam menyampaikan suatu maksud.. Bahasa yang baik tidak selalu harus

Suatu perusahaan akan dapat menguasai pangsa pasar yang luas apabila memiliki performance yang baik dalam arti luas termasuk dalam melakukan efisiensi sumber-sumber ekonomi

Tujuan penelitian ini untuk : (1) Mengetahui pengaruh komposisi dan struktur mikro daerah las hasil repair welding dengan metode pengelasan TIG dengan perlakuan

Hasil penelitian ini yaitu: (1) terdapat pengaruh perhatian orang tua, sikap guru matematika kepada siswa dan motivasi melanjutkan studi terhadap prestasi belajar

Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Visual Branding Grup Band “Holy Spirit”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah merancang promosi “Holy Spirit” agar lebih di

Apabila memperhatikan Core bussines (M. Bryson, 1995 : 87) dalam kaitannya dengan kewenangan akademik sekolahdan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah, maka, tujuan