• Tidak ada hasil yang ditemukan

a 2 = 0 atau a 3 = 0 a = 2 a = 3 A 2 a 5a 2. Hitunglah nilai-nilai a yang memenuhi det A = 0. det A = 0 det A = Oleh karena det A = 0 maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a 2 = 0 atau a 3 = 0 a = 2 a = 3 A 2 a 5a 2. Hitunglah nilai-nilai a yang memenuhi det A = 0. det A = 0 det A = Oleh karena det A = 0 maka"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Pada bagian sebelumnya, Anda telah mengenal matriks persegi, yaitu matriks yang banyak barisnya sama dengan banyak kolomnya. Pembahasan materi determinan matriks persegi yang dibahas di materi kali ini dibatasi hanya sampai matriks 3×3

Matriks berordo 2 ×2 yang terdiri atas dua baris dan dua kolom. Pada bagian ini akan dibahas determinan dari suatu matriks berordo 2 ×2. Misalkan Aadalah matriks persegi ordo 2 ×2 dengan bentuk ⸷

Determinan matriks berordo dua

d

c

b

a

A

2 2 maka Contoh : 1. Jika matriks A =

6

4

3

2

cari determinan matriks A !

Jawab: det A = |A|=

a

d

b

c

=

2

6

3

4

= 12 – 12 = 0 Diketahui matriks A =

a

a

3

4

10

2

.

2.

Hitunglah

nilai-nilai

a

yang memenuhi det A = 0.

Jawab:

det A = 0

det A =

a

a

3

4

10

2

4)

×

(–3

)

×

10)

((2

a

a

12

+

10

2

=

a

2

a

Oleh karena det A = 0 maka

0

12

+

10

2

a

2

a

0

6

+

5

2

a

a

0

2)

3)(

(

a

a

a

– 2 = 0 atau

a

– 3 = 0

a

= 2

a

= 3

Jadi, nilai

a

yang memenuhi adalah 2 dan 3.

det A =

|A|=

a

d

b

c

Diagonal sekunder

(5)

1. Adjoint Matriks

Adjoint disingkat Adj.

Adjoint suatu matriks bujur sangkar adalah :

Jika matriks A =

d

c

b

a

, maka Adj A =

a

c

b

d

Contoh Soal :

Tentukan matriks adjoint dari :

1. A =

2

1

7

4

, maka Adj A =

4

1

7

2

2. B =

2

1

3

10

, maka Adj B=

10

)

2

(

3

1

=

10

2

3

1

3. C =

4

7

1

2

, maka Adj C =

2

)

7

(

)

1

(

4

=

2

7

1

4

2. Invers Matriks

Jika A sebuah matriks maka invers matriks A adalah A–1dan A

A–1= I, dimana I adalah

matriks identitas.

Berikut ini adalah syarat suatu matriks A mempunyai invers.

• Jika |A| = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan matriks A sebagai matriks singular.

• Jika |A|≠ 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan matriks A sebagai matriks nonsingular.

Misalkan matriks A =

d

c

b

a

invers dari A adalah A–1, yaitu

dengan det A ≠ 0

Ketika di SMP, Anda telah mempelajari operasi hitung pada bilangan. Pada saat mempelajari konsep tersebut, Anda dikenalkan dengan istilah invers (kebalikan) bilangan. Suatu bilangan jika dikalikan dengan inversnya akan menghasilkan unsur identitas. Senada dengan hal tersebut, dalam aljabar matriks pun berlaku ketentuan seperti itu. Ketika Anda mengalikan suatu matriks dengan matriks inversnya, akan dihasilkan identitas, yang dalam hal ini adalah matriks identitas.

A

–1

=

bc

ad 

1

a

c

b

d

(6)

Contoh Soal : Diketahui matriks A =

4

1

7

2

Maka invers matriks A A–1 =

c

a

b

d

bc

ad

1

=

1

2

7

4

1

7

4

2

1

=

1

2

7

4

7

8

1

=

2

1

7

4

1

1

=

2

1

7

4

Sifat-Sifat Invers suatu Matriks

Misalkan A dan B adalah matriks sebarang yang memiliki invers, AB dan BA juga memiliki invers maka berlaku hubungan berikut. 1. (AB)–1 = B –1 · A–1

2. (BA)–1 = A–1 · B–1

Pada bagian ini, Anda akan mempelajari determinan mariks berordo 3 ×3. Misalkan A matriks persegi berordo 3 ×3 dengan bentuk

3

3

A

=

33 32 31 23 22 21 13 12 11

a

a

a

a

a

a

a

a

a

Untuk mencari determinan dari matriks persegi berordo 3 ×3, akan digunakan suatu metode yang dinamakan metode Sarrus. Adapun langkahlangkah yang harus Anda lakukan untuk mencari determinan matriks berordo 3 ×3 dengan metode Sarrusadalah sebagai berikut:

3

3

A

=

33 32 31 23 22 21 13 12 11

a

a

a

a

a

a

a

a

a

det A =|A|=

32 31 22 21 12 11 33 32 31 23 22 21 13 12 11

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

det A=|A|=

a

11

a

12

a

33

a

12

a

23

a

31

a

13

a

21

a

32

a

31

a

22

a

13

a

32

a

23

a

11

a

33

a

21

a

12

+

+

+

_

_

_

(7)

Contoh Soal :

Tentukan determinan matriks

3

1

5

1

2

4

4

1

2

A

.

Jawab:

det

1

5

2

4

1

2

3

1

5

1

2

4

4

1

2

A

det A

=

2

2

3

1

1

5

4

4

1

5

2

4

1

1

2

3

4

1

= 12 + 5 + 16 – 40 – 2 – 12

= -21

Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan metode grafik, metode eliminasi,dan metode substitusi. Pada bab ini, kita akan menyelesaikan sistem persamaan linear tersebut dengan menggunakan matriks. Misalkan, sistem persamaan linear berikut:

P

by

ax

Q

dy

cx

Bila ditulis dalam bentuk matriks :

d

c

b

a

y

x

=

Q

P

Maka :

Contoh Soal :

1. Tentukan matriks koefisien dari sistem persamaan linear berikut. 2x – 3y = 4

3x – y = –1 –2x + 2y = 2 Jawab:

Matriks koefisien dari sistem persamaan linear tersebut adalah

2

2

1

3

3

2

.

2. Tentukan nilai

x

dan

y

dari persamaan berikut dengan cara matriks

y

x

2

= 8

y

x 3

5 

= 21 Jawab :

y

x

3

5

1

2

=

21

8

+

_

y

x

= A

–1

Q

P

(8)

y

x

=

Q

P

A 1

=

5

2

1

3

1

bc

ad

21

8

=

5

2

1

3

1

5

3

2

1

21

8

=

2

3

1

3

1

1

21

8

= 1

2

3

1

3

21

8

=

21

2

8

5

21

)

1

(

8

3

=

42

40

21

24

=

2

3

Jadi,

x

= 3 dan

y

= 2

3. Ibu membeli 5 kg tepung dan 3 kaleng mentega dan harus membayar Rp. 30.500,-. Kakak membeli 2 kg tepung dan 1 kaleng mentega dan ia harus membayar Rp. 7.500,- tulis pernyataan di atas dalam bentuk matriks !

Jawab :

500

.

30

3

5

x

y

y

x

2

= 7.500

Dalam bentuk matriks :

y

x

1

2

3

5

=

7500

30500

Selain dengan cara di atas, sistem persamaan linear dapat juga diselesaikan dengan menggunakan aturan Cramer berikut.

Jika AX = B maka

A

A

x

1 1

,

A

A

x

2 2

, ...,

A

A

x

j

j . j

A

matriks yang didapat dengan mengganti elemen-elemen pada kolom-j dari matriks A dengan elemen-elemen matriks B.

Contoh soal :

Tentukanlah penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan aturan Cramer!

3x - 4y = 5 5x + 6y = 1

(9)

Jawab:

Terlebih dahulu, tentukan |A|, |A1|, dan |A2|

22

25

3

5

.

5

1

.

3

1

5

5

3

34

4

30

1

).

4

(

6

.

5

6

1

4

5

38

20

18

5

).

4

(

6

.

3

6

5

4

3

2 1

A

A

A

Jadi,

19

17

38

34

1

A

A

x

dan

19

11

38

22

2

A

A

y

Dengan demikian, penyelesaian sistem persamaan linear tersebut

adalah

19

17

x

dan

19

11

y

.

I. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan cara

invers matriks.

1.

6

2

8

2

2

y

x

y

x

3.

6

2

9

4

3

y

x

y

x

2.

5

2

7

2

3

b

a

b

a

4.

0

7

2

3

0

12

5

2

y

x

y

x

II. Harga 3 rim kertas HVS folio dan 2 rim kertas CD Rp. 35.000,- harga 4 rim kertas

HVS folio dan 5 rim kertas CD Rp. 56.000,- jika pernyataan tersebut di tulis

dalam bentuk matriks adalah ….

III. Pada liburan semester, sekolah A dan sekolah B mengadakan karyawisata ke Bali.

Sekolah A menyewa 10 bus dan 5 mobil. Sekolah B menyewa 7 bus dan 3 mobil.

Biaya sewa kendaraan sekolah A sebesar Rp41.250.000,00, sedangkan sekolah B

Rp28.250.000,00. Jika diasumsikan biaya sewa per bus dan per mobil kedua

sekolah tersebut sama, tentukan harga sewa 1 bus dan 1 mobil.

1. Sifat – sifat tranpose matriks :

1. (A

t

)

t

= A

2. (A + B)

t

= A

t

+ B

t

3. (K A)

t

= KA

t

4. (A

B)

t

= B

t

A

t

(10)

2. Invers Matriks.

Jika A =

a b

c d

 

 

 

, maka invers dari matriks A adalah

Dengan Determinan A,

Det A = ad – bc

3. Sifat-Sifat Invers suatu Matriks

Misalkan A dan B adalah matriks sebarang yang memiliki invers, AB dan BA juga

memiliki invers maka berlaku hubungan berikut.

1. (AB)

–1

= B

–1

· A

–1

2. (BA)

–1

= A

–1

· B

–1

1.

Invers dari Matriks P dilambangkan dengan …

A.

B.

C.

D.

E.

2.

Tentukan invers dari Matriks

A.

B.

C.

D.

E.

3.

Tentukan invers dari Matriks

A.

B.

C.

D.

E.

A

-1

=

1 d b c a ad bc      

(11)

4.

Tentukan invers dari Matriks

A.

B.

C.

D.

E.

5.

Determinan Matriks

adalah …

A. -13

B. -9

C. 4

D. 13

E. 18

1. Permendikbud, 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Kemdikbud.

2. Buku Siswa. Matematika Kelas XI Kurikulum 2013. Kemdikbud. 3. Buku Guru. Matematika Kelas XI Kurikulum 2013. Kemdikbud 4. Kasmina, Toali, Matematika SMK XI. Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

INTERNASIONAL. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian terhadap pelaksanaan Agreement between the Government of the

Limpasan air yang berlebih (banjir) di daerah studi dapat ditanggulangi dengan tindak lanjut secara teknis oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Padang, yaitu

Namun tidak semua sungai memiliki rekaman data tersebut, sehingga untuk daerah yang terbatas rekaman data debit atau ketinggian muka airnya, maka debit banjir

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sampai dengan Triwulan III-2015, Komponen Konsumsi Rumah Tangga memiliki sumber pertumbuhan

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam proyek seharusnya

Sedangkan kreasi seni di sekolah yang dimunculkan dari nilai-nilai budaya setempat juga akan semakin menggelora karena pengajarnya memiliki wawasan dalam menciptakan karya

Dari sini dapat disimpulkan bahwa ontologi ilmu merupakan  pembahasan tentang sesuatu yang ada atau wujud, riil, serta universal dengan mencari inti yang termuat