KORELASI KAPASITAS WORKING MEMORY PEMBELAJAR BAHASA
JEPANG DENGAN KEMAMPUAN DOKKAI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh
Mega Sari
0902531
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KORELASI KAPASITAS WORKING MEMORY PEMBELAJAR BAHASA
JEPANG DENGAN KEMAMPUAN DOKKAI
Oleh Mega Sari
0902531
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Mega Sari 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : KORELASI KAPASITAS WORKING MEMORY
PEMBELAJAR BAHASA JEPANG DENGAN
KEMAMPUAN DOKKAI
Nama : Mega Sari
NIM : 0902531
Nomor SK : 1847/UN40.3/DT/2013
Disetujui Dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I,
Herniwati, S.Pd., M.Hum NIP. 197206021996032001
Pembimbing II,
Juju Juangsih, M.Pd NIP. 197308302008012010
Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
UPI
KORELASI KAPASITAS WORKING MEMORY PEMBELAJAR BAHASA
JEPANG DENGAN KEMAMPUAN DOKKAI
Mega Sari 0902531
ABSTRAK
Dalam kegiatan membaca sering dijumpai kondisi dimana seseorang telah berhasil mencapai baris terakhir dari suatu bacaan namun ia tidak ingat apa yang telah ia baca. Karena itu, dalam pembelajaran dokkai selain menekankan pada kemampuan kanji, kosakata, tata bahasa dan pemahaman, dibutuhkan pula adanya working memory atau ingatan sesaat pada setiap kalimat yang dibaca.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya korelasi antara kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013, terutama untuk mengetahui (1) Bagaimana kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I; (2) Berapa kapasitas working memory mahasiswa tingkat I ; (3) Apakah terdapat hubungan antara kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai dan jika terdapat hubungan diantara keduanya, apakah hubungan tersebut merupakan hubungan yang signifikan atau kebetulan belaka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan mengambil 40 mahasiswa sebagai sampel. Instrumen yang digunakan yaitu tes. Tes dokkai dilakukan sebanyak 1 kali untuk mengetahui variabel X, sementara nilai untuk variabel Y diambil dari hasil Reading Span Test. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I tergolong cukup baik dengan nilai rata-rata 71.87 dari skala 100 dan kapasitas working memory yang tinggi dengan rata-rata 62.75 dari skala 70. Dari kedua data tersebut diperoleh rhitung = 0.742 dan db = 38, r tabel (1%) 0.413. Karena rhitung > r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas working memory memiliki
hubungan yang signifikan dengan kemampuan dokkai mahasiswa.
CORRELATION OF WORKING MEMORY CAPACITY OF JAPANESE
LANGUAGE LEARNING WITH THE DOKKAI ABILITY
Mega Sari 0902531
ABSTRACT
In reading activities, there is common condition where a person has made it to the last line of the passage but does not remember what he has read. Thus, in dokkai learning beside kanji ability, vocabulary, grammar and comprehension, working memory or a moment memory is also needed in each sentence read.
The purpose of this study was to determine the correlation between working memory capacity with the dokkai ability of 1st grade college students majoring in Japanese Language Education, Faculty of Language and Arts Learning UPI academic year 2012/2013, especially to determine (1) how is level of dokkai ability of the students; (2) how much is the working memory capacity of the student, (3) are there any relationship between working memory capacity with the dokkai ability and if there is a relationship between them, whether the relationship is a significant or coincidence relationship.
Method used in this research is descriptive quantitative method. Instrument used is a test. Dokkai tests did one times to find out the variable x, while for the variable y is taken from the reading span test. Based on the survey results revealed that the students’ dokkai ability is good enough with average score of 71.87 on a scale of 100 and working memory capacity are quite high with average score of 62.75 on a scale of 70. From both data, we are obtained rcount = 0.741 and db = 39,
rtable (1%) is 0.408. Because of rcount > rtable, it can be concluded that the capacity
of working memory has a significant relationship with students’ dokkai abilities.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………. i
KATA PENGANTAR ……… xii
DAFTAR ISI……… xiv
DAFTAR TABEL ……… xvi
DAFTAR GAMBAR ………... xviii
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah ……….... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ………. 4
1.4 Definisi Operasional ………. 5
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis ………. 6
1.6 Metode Penelitian ……….... 6
1.6.1 Metode Penelitian ………. 6
1.6.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……… 7
1.7 Variabel Penelitian ……….... 7
1.8 Instrumen dan Sumber Data Penelitian ……….... 7
1.9 Teknik Pengolahan Data ………... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….... 10
2.1Membaca ……… 10
2.1.1 Definisi Membaca ………. 10
2.1.2 Tujuan Membaca ………... 11
2.1.3 Aspek-Aspek Membaca ……… 12
2.1.4 Jenis-Jenis Membaca ……… 13
2.2Dokkai ……… 15
2.2.1 Definisi Dokkai ………. 15
2.2.2 Tujuan dan Strategi Pengajaran Dokkai ……… 15
2.2.3 Aspek-Aspek Dokkai ……… 17
2.3Memori ……….. 19
xv
2.5Kapasitas Working Memori ………... 24
2.6Reading Span Test (RST) ………... 25
BAB III METODE PENELITIAN ……… 31
3.1Metode Peneliitian ……….... 31
3.2Objek Penelitian ……… 32
3.2.1 Populasi ……….. 32
3.2.2 Sampel……… 32
3.3Variabel Penelitian ………. 32
3.4Instrumen Penelitian ……….. 33
3.4.1 Tes ……… 33
3.4.2 Teknik Wawwancara ……… 37
3.5Teknik Pengumpulan Data ………... 38
3.5.1 Studi Pustaka ……….... 38
3.5.2 Studi Lapangan ……… 38
3.6Teknik Pengolahan Data ……… 38
3.6.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Tes ………. 38
3.7Tahap-Tahap Penelitian ………. 41
3.7.1 Tahap Awal (Persiapan Penelitian) ……… 42
3.7.2 Tahap Pelaksanaan (Pelaksanaan Pengumpulan Data) …….. 42
3.7.3 Tahap Akhir (Tahap Pengambilan Kesimpulan)……… 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 44
4.1Deskripsi Hasil Penelitian ……… 44
4.1.1 Uji Coba Instrumen Penelitian ……… 44
4.1.2 Analisis Hasil Tes Dokkai ……… 45
4.1.3 Analisis Hasil Reading Span Test ……… 61
4.1.4 Analisis Hasil Penelitian ………..…… 70
4.2Pembahasan Hasil Penelitian ……… 74
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 78
5.1Kesimpulan ……… 78
5.2Rekomendasi ……….………… 79
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Dokkai ……… 34
Tabel 3.2 Standar Penilaian UPI ………... 39
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Perseentasi Tiap Kategori …… 40
Tabel 3.4 Penafsiran Angka Korelasi ……….. 41
Tabel 4.1 Analisis Soal 1 ………... 46
Tabel 4.2 Analisis Soal 2 ………. 46
Tabel 4.3 Analisis Soal 3 ……….. 47
Tabel 4.4 Analisis Soal 4 ……….. 47
Tabel 4.5 Analisis Soal 5 ……….. 48
Tabel 4.6 Analisis Soal 6 ………. 48
Tabel 4.7 Analisis Soal 7 ……….. 49
Tabel 4.8 Analisis Soal 8 ………. 50
Tabel 4.9 Analisis Soal 9 ………. 51
Tabel 4.10 Analisis Soal 10 ………. 52
Tabel 4.11 Analisis Soal 11 ……….. 52
Tabel 4.12 Analisis Soal 12 ……….. 53
Tabel 4.13 Analisis Soal 13 ……….. 54
Tabel 4.14 Analisis Soal 14 ………. 55
Tabel 4.15 Analisis Soal 15 ……….. 56
Tabel 4.16 Analisis Soal 16 ………. 56
Tabel 4.17 Analisis Soal 17 ……… 57
Tabel 4.1 8 Analisis Soal 18 ………. 58
Tabel 4.19 Analisis Soal 19 ………. 59
Tabel 4.20 Analisis Soal 20 ……….. 59
Tabel 4.21 Nilai Tes Dokkai ……… 60
Tabel 4.22 Jumlah Huruf dalam Kalimat Reading Span Test ……… 66
Tabel 4.23 Jenis Kata dari Kata Target Reading Span test ……….. 66
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Working Memory Baddeley & Hitch (1974) ………... 22 Gambar 2.2 Komponen atau Model Working Memory Gathercole & Alloway … 23 Gambar 2.3 Contoh Kalimat Reading Span Test ……….. 27 Gambar 3.1 Tahap-Tahap Pelaksanaan Reading Span Test ………. 35 Gambar 4.1 Hubungan Kapasitas Working Memory dengan Kemampuan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan unsur paling integral dari suatu komunikasi. Ada pakar yang menyebutkan istilah pemerolehan bahasa (language acquisution) dan ada pula yang menyebutkan pembelajaran bahasa (language learning) (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008:77). Yang dimaksud pemerolehan bahasa adalah bahasa yang dikuasai pertama kali secara alamiah dan informal. Maksudnya pemerolehan bahasa itu didapat oleh seseorang yang tinggal di suatu tempat melalui proses peniruan. Sedangkan pembelajaran bahasa adalah bahasa yang dikuasai dengan cara sengaja dan sadar melalui proses belajar dalam pendidikan formal maupun informal. Istilah pembelajaran bahasa (language learning) sering digunakan untuk mempelajari bahasa kedua, ketiga dan seterusnya termasuk pembelajaran bahasa Jepang.
Pembelajaran bahasa Jepang pada dasarnya mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan berbicara (speaking skills), keteampilan menyimak (listening skills), keterampilan menulis (writing skills) dan keterampilan membaca (reading skills). Dalam bahasa Jepang
keterampilan membaca merupakan hal yang penting untuk dimiliki karena dengan membaca kita akan memperoleh informasi secara tertulis dari suatu teks.
Dokkai merupakan kegiatan membaca suatu teks dalam bahasa
Jepang sekaligus memahami arti dari teks tersebut. Dokkai menjadi suatu pelajaran yang dapat menunjang kemampuan bahasa Jepang lainnya seperti kanji, kosakata dan tata bahasa. Namun tidak sedikit mahasiswa UPI yang mengalami kesulitan dalam mempelajari dokkai. Hal ini terbukti dengan rendahnya nilai atau kemampuan mahasiswa dalam pelajaran tersebut.
aspek listening. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Danasasmita yang disampaikan saat Seminar Internasonal Linguistik Bahasa Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang ke-4 pada tanggal 23 Oktober 2012 bahwa hasil Nihongo Nouryokushiken tahun 2010 menunjukkan kemampuan bahasa Jepang pada aspek Choukai (listening) mahasiswa UPI pada semua level cukup menonjol ketimbang aspek lainnya (pengetahuan bahasa dan reading). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sejalan dengan konteks
budaya lisan (orality) yang menitikberatkan pada budaya mendengar ketimbang budaya membaca.
Dalam kegiatan membaca sering dijumpai kondisi dimana seseorang telah berhasil mencapai baris terakhir dari suatu bacaan namun ia tidak ingat apa yang telah ia baca. Karena itu, dalam pembelajaran dokkai selain kemampuan kanji, kosakata, tata bahasa dan pemahaman, dibutuhkan pula adanya working memory atau ingatan sesaat pada setiap kalimat yang dibaca.
Contoh
明日 日曜日で 。朝日本語 本 読 。午後 パー へ
行き 。そこで母 誕生日
た ょうび
プレゼン 買い 。
Untuk memahami kalimat 2 diperlukan informasi yang diingat dari kalimat 1. Misalnya kata “朝” dan “午後” pada kalimat 2 dan 3 menunjukkan
“日曜日” pada kalimat sebelumnya. Kemudian kata “そこで” pada kalimat
そ こ で 母 誕生日
た ょうび
プ レ ゼン 買い menunjukkan “ パ ー ”
pada kalimat sebelumnya. Hal inilah yang disebut working memory.
Dalam jurnal Watanabe (2011) yang berjudul working memory capacity of Japanese learners menyebutkan bahwa working memory adalah
sistem menyimpan sejumlah informasi dalam waktu singkat dimana informasi tersebut diperoleh dengan cepat.
3
bahasa Inggris. Osaka & Osaka (1994) melakukan penelitian serupa dalam versi bahasa Jepang. Penelitian ini pun menunjukkan hasil yang sama.
Working memory juga banyak di perdebatkan dalam penelitian B2
(bahasa kedua). Harrington & Sawyer (1992) dalam Watanabe menemukan adanya hubungan yang kuat antara kemampuan B2 dengan working memory yang diukur dengan Reading Span Test dalam B2. Dengan merujuk pada penelitian tersebut, Watanabe (2012) mengukur kapasitas working memory dengan sampel pelajar asing berlatar belakang kanji yang mempelajari bahasa Jepang sebagai B2 di Universitas Cina. Namun dalam penelitiannya, Watanabe hanya mengukur kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang saja dan tidak terlalu menekankan pada bidang pendidikan bahasa Jepang. Kemudian bagaimana dengan pembelajar bahasa Jepang yang tidak berlatar belakang kanji? jika dikorelasikan dengan kemampuan membaca apakah akan diperoleh hasil serupa?
Beranjak dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, penulis bemaksud mengadakan penelitian dengan judul KORELASI KAPASITAS WORKING MEMORY PEMBELAJAR BAHASA JEPANG DENGAN KEMAMPUAN
DOKKAI.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah (1) adakah hubungan kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai. (2) jika terdapat hubungan diantara keduanya, apakah hubungan tersebut merupakan hubungan yang signifikan atau kebetulan belaka.
Dari masalah pokok di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013?
3. Apakah kapasitas working memory berkorelasi dengan kemampuan dokkai ?
Agar pembahasan yang diteliti tidak terlalu meluas, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya meneliti kemampuan mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013 dalam mata kuliah shokyuu dokkai.
2. Penelitian ini hanya mengukur kapasitas working memory dalam kegiatan membaca.
3. Penelitian ini menganalisis hubungan kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai berdasakan tingkat korelasinya.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013.
2. Mengetahui berapa kapasitas working memory mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013.
3. Mengetahui korelasi kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
5
dapat dijadikan dasar untuk pengembangan penelitian lanjutan dan penelitian pada bidang lainnya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi pengajar
Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk pembelajaran dokkai dan diharapkan dapat memberi kontribusi yang mampu
memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran dokkai di kelas. b. Manfaat bagi pembelajar
Dengan membaca dan mengaplikasikan teori yang ada dalam penelitian ini, pembelajar akan mampu melatih daya ingatnya sendiri dan mengetahui kapasitas working memory yang dimilikinya sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi diri, khususnya dalam pembelajaran dokkai.
c. Manfaat bagi penulis
Dengan penelitian ini penulis dapat memperoleh informasi mengenai working memory dan pemahaman dokkai serta dapat mengetahui
gambaran korelasi kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai.
d. Manfaat bagi peneliti lain
Dengan berbagai teori dan hasil data dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu acuan atau bahan referensi untuk mengadakan penelitian lanjutan dan penelitian pada bidang lainnya.
1.4 Definisi Operasional
Korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidak adanya hubungan antara dua variable atau lebih dan seberapakah tingkat hubungannya (Darmadi, 2011:165)
Working memory merupakan istilah yang sering digunakan para
Reading Span Test (RST) menurut Daneman & Carpenter dalam
Osaka & Osaka (1994) adalah tes yang dikembangkan untuk mengukur efisinsi proses working memory yang berhubungan langsung dengan proses membaca pada masing-masing individu.
Dokkai menurut Kimura dalam Nihongo Kyouiku Jiten (1982:113)
adalah membaca kalimat-kalimat dari suatu bacaan kemudian memahami isi bacaan tersebut.
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman membaca (dokkai) tidak hanya menekankan pada kemampuan kanji, kosakata dan tata bahasa saja, namun dibutuhkan pula adanya working memory atau ingatan pada setiap kalimat yang dibaca sehingga proses penyerapan informasi berjalan dengan baik.
2. Setiap individu memiliki kapasitas working memory yang berbeda-beda.
3. Working memory memiliki peranan penting dalam kegiatan membaca.
Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hk : terdapat korelasi yang signifikan antara kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Penelitian
7
1.6.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013 dengan sampel mahasiswa tingkat I sebanyak 40 orang. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik random dari beberapa kelas.
1.7 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Kemampuan dokkai sebagai variabel terikat (X) 2. Kapasitas working memory sebagai variabel bebas (Y)
1.8 Instrumen dan Sumber Data Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa 2 jenis tes yaitu tes dokkai dan Reading Span Test serta teknik wawancara.
1. Tes dokkai
Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I. Tes dokkai dalam penelitian ini berupa tes objektif atau pilihan ganda berjumlah 20 soal yang diambil dari soal Nihongo Nouryokushiken (JLPT) level 4 dan N5.
2. Reading Span Test (RST)
3. Teknik wawancara
Wawancara dilakukan kepada 15 mahasiswa (5 mahasiswa pada masing-masing kelompok tinggi, sedang dan rendah) untuk memperoleh informasi serta mendapat jawaban atau tanggapan (respons) seputar pelaksanaan reading span test dan mengonfirmasi pemahaman membaca mahasiswa.
1.9 Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik statistik korelasional dengan cara mencari angka koefisien korelasi (r) untuk mengetahui bagaimana hubungan kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai dan mengetahui apakah terdapat hubungan atau korelasi yang
signifikan diantara keduanya.
Berikut langkah-langkah kongkrit yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu studi literature (kepustakaan) yang diambil dari buku-buku, internet, jurnal serta sumber-sumber lain yang relevan guna mencari landasan teori mengenai working memory dan dokkai. Selain itu, dilakukan pula tes kepada mahasiswa tingkat I guna memperoleh data kuantitatif untuk selanjutnya diolah secara statistik.
b. Analisis Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menilai dan mengkaji tes dokkai untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kemampuan mahasiswa tingkat I dalam pembelajaran dokkai.
2. Menilai dan mengkaji RST untuk mengetahui kapasitas working memory mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
9
3. Mencari dan mengkaji tingkat korelasi kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai.
4. Melakukan analisis data dengan studi korelasi serta mengolah dan mengkaji hasil wawancara.
c. Generalisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:2). Suatu penelitian akan menggunakan metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari suatu masalah.
Penelitian ini merupakan penelitian pendidikan karena menyangkut dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan bahasa Jepang. Sutedi (2011:25) menjelaskan bahwa penelitian pendidikan bahasa Jepang pada prinsipnya dilakukan untuk memperbaiki dan memecahkan segala masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran bahasa Jepang, mulai dari program pengajaran, proses pembelajaran, sampai pada hasil belajar. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek kajian kependidikan yang berfokus pada hasil belajar peserta didik dalam keterampilan membaca.
Dalam penelitian ini tidak dilakukan treatment pada sampel penelitian dan tidak melakukan kontrol serta manipulasi variabel penelitian, sehingga digunakan pendekatan non eksperimen. Pendekatan non eksperimen dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif, historis dan filosofis.
Menurut Sutedi (2011:58) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. West dalam Darmadi (2011:145) menjelaskan bahwa dengan metode deskriptif, penulis memungkinkan untuk melakukan hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.
32
diperoleh berupa angka-angka yang diolah dengan menggunakan metode statistik.
Metode deskriptif kuantitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan data atau fakta yang telah diperoleh, lalu data atau fakta tersebut dianalisis sehingga terdapat angka sebagai hasil akhirnya. Karena penelitian ini melakukan hubungan antarvariabel, maka digunakan studi korelasi yaitu studi hubungan antara dua variabel atau lebih.
Jadi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dalam jenis studi korelasi. Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui dan mendeskripsikan sejauhmana korelasi kapasitas working memory pembelajar Bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai.
3.2 Objek Penelitian
3.2.1Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013.
3.2.2Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013 sebanyak 40 orang. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik random dari dua kelas (2A & 2B) dengan pertimbangan bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat I memiliki karakter dan kemampuan yang sama atau mendekati homogen.
3.3 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut :
kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013.
2. Variabel bebas (Y) yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat. Dalam hal ini yaitu kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011:155).
Pemilihan instrumen sangat ditentukan oleh beberapa hal yaitu objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga penulis dan teknik yang digunakan dalam mengolah data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari dua bentuk tes dan teknik wawancara. Adapun instrumen penelitian tersebut yaitu sebagai berikut :
3.4.1 Tes
Instrumen tes bersifat mengukur karena alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu. Karena penulis ingin mendeskripsikan hubungan dua variabel antara kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai maka dibutuhkan dua tes yang
berbeda. Adapun kedua tes tersebut yaitu :
a. Tes Dokkai
Tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I. Tes dokkai yang diberikan dalam
34
Tabel 3.1
Kisi Kisi Soal Tes Dokkai
No Indikator Soal Jumlah Soal Nomor Soal 1 Mengisi bagian kosong
pada wacana
5 Soal 1, 2, 3, 4, 5
2 Mengisi bagian kosong pada percakapan
b. Reading Span Test (RST)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kapasitas working memory yang dimiliki mahasiswa tingkat I. RST adalah tes untuk
mengukur berapa kosakata yang dapat diingat oleh pembelajar dari beberapa kalimat. Prosedur RST yang digunakan adalah RST versi bahasa Jepang dari Osaka (2002) dengan sedikit modifikasi. Tes tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Kalimat yang diujikan sebanyak 70 kalimat yang terdiri dari 4 kondisi yaitu 2 kalimat, 3 kalimat, 4 kalimat dan 5 kalimat. b. Masing-masing kondisi dilakukan sebanyak 5 kali percobaan. c. Masing-masing kalimat ditulis dalam kartu dengan panjang 15
cm dan lebar 5 cm.
d. Kata target dalam setiap kalimat ditandai dengan membubuhi garis bawah.
Adapun prosedur dari RST versi bahasa Jepang ini yaitu sebagai berikut :
b. Setelah selesai membaca, peserta harus menuliskan kembali kata target dari awal sampai akhir dalam satu kondisi kalimat secara berurutan pada lembar jawaban yang telah disediakan. c. Saat menuliskann kembali kata target, waktu peserta dibatasi
selama 5 detik untuk 1 kata target.
d. Sebelum melaksanakan tes, peserta diberi contoh dan latihan terlebih dahulu.
Berikut tahap-tahap pelaksanaan reading span test dalam penelitian ini:
Gambar 3.1
Tahap-tahap pelaksanaan reading span test
Pembagian kartu (keadaan tertutup)
Kondisi 2 kalimat Membuka kartu 1
Membaca kalimat 1 dan mengingat
kata target 1
Menutup kartu 1
Membuka kartu 2 Membaca kalimat
2 dan mengingat kata target 2 Menutup
kartu 2
36
3.4.2 Teknik Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara dilakukan kepada 15 mahasiswa (5 mahasiswa pada masing-masing kelompok tinggi, sedang dan rendah) untuk memperoleh informasi serta mendapat jawaban atau tanggapan (respons) seputar pelaksanaan reading span test seperti kesulitan yang Kondisi 5 kalimat Membuka
38
dialami dan strategi yang digunakan saat melaksanakan tes serta mengonfirmasi pemahaman mahasiswa terhadap kalimat-kalimat reading span test yang diberikan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan guna memperoleh informasi dengan mempelajari beberapa rujukan kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini diambil dari buku-buku, internet, jurnal serta sumber-sumber lain yang relevan.
3.5.2 Studi Lapangan
Penulis melakukan studi lapangan secara langsung untuk mengambil data hasil tes yang diberikan kepada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2012/2013 yang dijadikan sampel penelitian.
3.6 Teknik Pengolahan Data
3.6.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
Dalam proses pengolahan data, penulis menggunakan perhitungan pada masing-masing tes. Adapun rumus perhitungan dari kedua tes tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Tes Dokkai
Untuk mengukur tes dokkai digunakan rumus berikut :
Tabel 3.2
Standar Penilaian UPI
Rentang skor Keterangan
86 - 100 Baik sekali
76 – 85 Baik
66 – 75 Cukup
56 – 65 Kurang
45 – 55 Kurang sekali
0 - 45 Gagal
b. Reading Span Test (RST)
Hasil dari tes ini dihitung dengan metode penilaian total words (Friedman & Miyake, 2000; Tirre & Peña, 1992;Turner &
Engle, 1989).
Sk =
Ʃ
B
Total words merupakan metode panilaian reading span test
yang menghitung jumlah total kata target yang dapat dituliskan kembali dengan benar. 1 kata target yang dapat dituliskan kembali bernilai 1 poin. Jadi nilai maksimum yang dapat diterima oleh peserta sama dengan jumlah kalimat yang diujikan. Jumlah kalimat yang diujikan dalam penelitian ini sebanyak 70 kalimat, sehingga nilai maksimum yang dapat diterima peserta tes adalah 70 poin.
Selain itu, dijabarkan pula hasil uji coba instrumen reading span test yang diberikan kepada 20 mahasiswa di luar sampel
penelitian untuk mengetahui kosakata dan kanji yang belum diketahui agar proses membaca dalam tes ini berjalan lancar.
40
M =
∑SD =
∑Selanjutnya dijabarkan pula persentasi dari masing-masing kata target yang dapat dituliskan kembali dengan benar oleh peserta tes. Pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional, yaitu melihat persentasi jumlah jawaban responden dengan rumus sebagai berikut :
P =
x 100%
Keterangan : f = Frekuensi setiap jawaban dari responden N = Jumlah kata target
P = Persentasi jawaban
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentasi Tiap Kategori
Interval Persentase Kriteria
0% Tak ada satu pun
1% - 5% Hampir tidak ada
6% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Lebih dari setengahnya 76% - 95% Sebagian besar 96% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
Persentase Kriteria
0%-25% Rendah
26%-50% Sedang
51%-75% Cukup tinggi
76%-100% Tinggi
Setelah data kuntitatif dari kedua tes tersebut terkumpul, selanjutnya diolah dengan menggunakan teknik statistik korelasional dengan cara mencari angka koefisien korelasi (r) untuk mengetahui bagaimana hubungan kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai dan mengetahui apakah terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan diantara keduanya.
r.xy =
∑ ∑ ∑√ ∑ ∑ ∑ ∑
Tabel 3.4
Penafsiran Angka Korelasi
Rentang angka korelasi Tafsiran
0,00 ~ 0,20 Sangat rendah
0,21 ~ 0,40 Rendah
0,41 ~ 0,60 Sedang
0,61 ~ 0,80 Kuat
0,81 ~ 1,00 Sangat Kuat
3.7 Tahap-tahap Penelitian
42
3.7.1 Tahap Awal (Persiapan Penelitian)
a. Mengadakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian. Selain itu studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi objektif penelitian yang ada di lapangan sebagai bahan pertimbangan agar penelitian dapat dilaksanakan dengan optimal.
b. Menyusun Instrumen Penelitian
Kegiatan penyusunan instrumen dalam penelitian ini terdiri dari : 1) Penyusunan soal tes dokkai
Soal tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I. Tes ini dipilih dan diambil dari soal Nihongo Nouryokushiken (JLPT) level 4 dan N5 dari tahun
yang berbeda dan disusun kembali oleh penulis. 2) Penyusunan kalimat untuk reading span test
Reading span test ini merupakan instrumen berupa kumpulan
kalimat-kalimat pendek yang dipilih dan diambil dari berbagai buku pelajaran Bahasa Jepang yang relevan.
c. Uji Coba Instrumen
Instrument yang telah disusun di uji cobakan terlebih dahulu pada mahasiswa tingkat I di luar sampel pada tanggal 7 Mei 2013 dan memperoleh expert judgment pada tanggal 8 Mei 2013.
3.7.2 Tahap Pelaksanaan (Pelaksanaan Pengumpulan Data)
Penulis melakukan tes secara langsung pada sampel penelitian guna memperoleh dan mengumpulkan data penelitian. Pelaksanaan tes dokkai dan reading span test dilakukan pada tanggal 21-22 Mei 2013.
3.7.3 Tahap Akhir (Tahap Pengambilan Kesimpulan)
Pada tahap akhir, penulis akan melakukan generalisasi secara induktif untuk menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh secara jelas. Kesimpulan yang diperoleh merupakan jawaban dari masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan secara garis besar dalam peneltian ini akan menjawab bagaimana hubungan kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai.
Adapun langkah akhir dalam pengumpulan dan analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengolah data tes dokkai, reading span test dan wawancara. b. Menganalisis data tes dokkai, reading span test dan wawancara. c. Menginterpretasi data tes dokkai, reading span test dan
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan tes dokkai yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI yaitu 71.87 dari skala 100. Sesuai dengan acuan penilaian untuk mata kuliah dokkai, angka tersebut dapat dikategorikan cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan dokkai mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2012/2013 tergolong cukup baik. Hal ini karena perolehan nilai mahasiswa cukup bervariasi dan diantaranya memperoleh nilai yang sangat rendah, sehingga diperoleh nilai rata-rata yang tidak terlalu tinggi.
tergolong tinggi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu tingkat kefokusan/konsentrasi, kondisi mental serta batas memori peserta tes. Sedangkan hasil persentasasi pemahaman kalimat reading span test yang diperoleh mahasiswa kelompok tinggi dan sedang
secara berurutan tidak jauh berbeda yaitu 67.14% dan 57.86%. Persentasi tersebut tergolong cukup tinggi. Meskipun tidak mengartikan kalimat secara keseluruhan, namun mahasiswa pada kelompok tinggi dan kelompok sedang mampu mengambil intisari dari kalimat yang telah dibaca. Perbedaan persentasi pemahaman terlihat pada mahasiswa kelompok rendah yaitu 20.71%. Persentasi tersebut tergolong rendah karena mereka hanya mampu mengetahui beberapa arti dari kata target yang diingat bahkan beberapa dari mereka tidak mampu mengingat kata target yang diberikan. Hal ini karena dalam waktu singkat mereka tidak mampu membagi perhatiannya secara seimbang disela-sela aktifitas yang berbeda itu.
3. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai korelasi antara kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai adalah sebesar 0.742 dan jika ditafsirkan dengan tabel rentang angka korelasi termasuk dalam kategori kuat. Kemudiaan koefisien korelasi ini dibandingkan dengan r tabel dan hasilnya rhitung >
r tabel, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini
berarti bahwa terdapat korelasi yang kuat secara signifikan antara kapasitas working memory pembelajar bahasa Jepang dengan kemampuan dokkai.
5.2Rekomendasi
80
dalam penelitian selanjutnya, penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Dalam pembelajaran dokkai tidak hanya pemahaman kanji, kosakata dan tata bahasa saja yang harus dipelajari, tapi perlu adanya working memory. Hal ini terbukti dengan adanya hubungan positif antara
kapasitas working memory dengan kemampuan dokkai. Karena itu dibutuhkan strategi atau metode pembelajaran dokkai dengan mempertimbangkan working memory.
2. Working memory dalam penelitian ini terbatas pada kegiatan membaca
saja. Pada dasarnya working memory juga dapat digunakan dalam kegiatan lain seperti mendengar. Sehingga perlu adanya penelitian lanjutan mengenai working memory dalam kegiatan mendengar (choukai).
3. Dengan kapasitas working memory yang tinggi diperoleh kemampuan dokkai mahasiswa yang cukup baik. Sehingga penulis berasumsi
DAFTAR PUSTAKA
姫子、正子.1987.日本語教育辞典.東京.
小川、芳男.1992.日本語教育辞典.東京:大修館書店.
石田.日本語教授法.東京.大修館書店.
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Conway, A. R. A., Kane, M. J., Bunting, M. F., Hambrick, D. Z., Wilhelm, O., & Engle, R. W. 2005. Working memory span task: A methodological review and user’s guide. Psychonomic Bulletin and Review,12, 764-789.
Friedman, N.P., & Miyake, A. 2005. Comparison of four scoring methods for the reading span test. Behavior Research Methods,37, 581-590.
Gathercole, S.E., & Alloway, T.P. 2009. Memori Kerja & Proses Belajar. Jakarta: Indeks.
Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.
Iskandarwassid. Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lestari, Ratih Tia. 2011. Korelasi antara Kemampuan Membaca terhadap Kemampuan Mengarang (Studi Kasus terhadap Mahasiswa Tingkat I
Program PBJ UPI Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi FPBS UPI: Tidak
Diterbitkan.
Osaka, M., & Osaka, N. 1994. Working memory capacity related to reading: measurement with the Japanese version of reading span test. Japanese Journal of Psychology, 65, 339-345.
82
Rahmi, Andem. 2011. Analisis Hubungan antara Kemampuan Bahasa Inggris dan Kemampuan Gairaigo dalam Bahasa Jepang. Skripsi FPBS UPI:
Tidak Diterbitkan.
Rasiban, Linna Melia. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Tingkat Menengah (Chuukyuu Dokkai) Melalui Teknik Top-Down (Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
UPI). Jurnal Nihongo, Vol 3, No. 1.
Ratnawulan, Dea. 2012. Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi
FPBS UPI: Tidak Diterbitkan.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Subyantoro, 2011. Pengebangan Keterampilan Membaca Cepat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Tampubolon, D. P. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan
Efisien. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Watanebe, F. 2011. Working memory capacity of Japanese learners. Japanese Language Education Methods, vol 18 No.2.
________. 2012. Reading span test for Japanese language learners: measuring working memory capacity in L2 reading. Japanese Language & Japanese Language Education,40, 113-119.