• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK BERBANTUAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK BERBANTUAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanIlmuKomputer

Oleh

NisfaRahadianiSaj’dah 0800013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

(3)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh

NisfaRahadianiSaj’dah

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarsarjanapadaFakultasPendidikanM atematikadanIlmuPengetahuanAlam

© NisfaRahadianiSaj’dah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(5)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Drs. H.HeriSutarno, MT

NIP :195607141984031002

Pembimbing II,

Drs. H. EkaFitrajayaRahman, M.T

NIP : 196402141990031003

DiketahuiOleh

KetuaJurusanPendidikanIlmuKomputer

Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M.Kom

(6)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

(7)

NOVICK LEARNING MODEL APPLICATION TO IMPROVE UNDERSTANDING AIDED MULTIMEDIA INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY

IN PRIMARY SCHOOL STUDENTS

NisfaRahadianiSaj'dah, 0800013, nira.sajdah@gmail.com

ABSTRACT

The research was motivated by several issues including the rapid development of ICT so that the impact on the development of education.So the lesson using ICT is essential to be taught as a separate subject in elementary schools in order to improve the quality and educational purposes.However, in the field of ICT for teaching elementary school usually is limited to the teacher centre activities that students are lacking the ability to think properly chaneledTherefore, one of the learning model considered can help Increasing students' understanding of the learning model is Novick.The study was conducted to determine whether the application of learning models Novick can improve elementary school students' understanding of the ICT subjects.The research method used is the method by Quasi-Experimental graders sample VB and VC grade elementary school students Isola Bandung Pretest-Posttest design with Non-Equivalent Control Group Design. Instrument used in this study in the form of test (pretest and posttest) and observation sheet activities of teachers and students.Based on the overall analysis of the stages of the research found that: 1) Understanding students using Novick learning model is better than using a conventional teaching class, 2) Improved understanding of the students using learning model Novick higher than students using conventional learning, 3) student given treatment using multimedia-assisted learning model Novick overall increase understanding in ICT subjects

(8)

v

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 9

1. Definisi Belajar ... 9

2. Proses Belajar... 12

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 13

B.Teori Konstruktivisme ... 15

C. Novick ... 20

D. Multimedia Pembelajaran ... 23

1. Pengertian Multimedia ... 23

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Multimedia Interaktif ... 28

1. Langkah-LangkahPengembangan Multimedia Interaktif ... 28

2. TahapPerancangandanProduksi ... 28

B. MetodePenelitian ... 30

C. DesainPenelitian... 30

D. Lokasi, PopulasidanSampelPenelitian ... 31

1. LokasiPenelitian ... 31

F. TeknikPengumpulan Data ... 35

1. TesHasilBelajar... 35

2. LembarObservasi ... 40

G. HasilUjiCobaInstrumen ... 40

1. HasilUjiCoba Pretest ... 40

2. HasilUjiCoba Posttest ... 41

H. TeknikAnalisis Data ... 42

1. TesHasilBelajar... 43

2. Data Kualitatif ... 49

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data HasilPenelitian ... 50

1. DataHasilPretest ... 51

2. Data Hasil Posttest ... 54

3. HasilAnalisis Data Gain ... 57

(10)

vii

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V LANDASAN TEORI

A. Kesimpulan ... 61

B.Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design ... 31

3.2. DerajatValiditasAlatEvaluasi ... 37

3.3. DerajatReliabilitasAlatEvaluasi ... 38

3.4 KriteriaInterpretasi Tingkat Kesukaran ... 39

3.5 KriteriaInterpretasiDayaPembeda... 40

3.6 HasilUjiCobaSoal Pretest ... 40

3.7 HasilUjiCobaSoalPosttest ... 41

3.8 KriteriaInterpretasiNilai Gain Ternormalisasi ... 48

3.9 SkorSkalaLikert ... 49

3.10SkalaKategoriHasilObservasi ... 49

4.1 RekapitulasiSkor Test HasilBelajarSiswa ... 50

4.2 StatistikDeskriptif Data Pretest ... 51

4.3 HasilUjiNormalitas Pretest ... 52

4.4 HasilUjiHomogenitas Pretest ... 53

4.5 HasilUji-t Pretest ... 54

4.6 StatistikDeskriptif Data Posttest ... 54

4.7 HasilUjiNormalitas Posttest ... 55

4.8 HasilUjiHomogenitas Posttest ... 55

4.9 HasilUji-t Posttest ... 56

(12)

iv

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar

3.1. AlurPenelitian ... 34

4.1. GrafikRekapitulasiSkorTesHasilBelajarSiswa ... 51

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu cabang

ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat. Perkembangan TIK dewasa ini

juga ikut berdampak pada perkembangan pendidikan. Terlebih lagi, ketika KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mulai diberlakukan di Indonesia, TIK

menjadi salah satu mata pelajaran tambahan. (Munir, 2010:8)

Pelajaran TIK kini dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran

tersendiri mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain

memberikan bekal ilmu kepada siswa, mata pelajaran TIK dimaksudkan sebagai

wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan mutu dan tujuan

pendidikan.

Munir dalam bukunya Kurikulum Berbantuan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (2010:181) menguraikan tujuan mempelajari TIK dalam pendidikan,

antara lain :

1. Pada aspek kognitif dapat mengetahui, mengenal, atau memahami TIK.

Meningkatkan pengetahuan dan minat siswa pada teknologi, serta

meningkatkan kemampuan berfikir ilmiah sekaligus persiapan untuk

pendidikan, dunia kerja, dan peran di masyarakat.

2. Pada aspek afektif dapat bersikap aktif, kreatif, apresiatif, dan mandiri

dalam penggunaan TIK.

3. Pada asfek psikomotor, siswa dapat dapat terampil memanfaatkan TIK

untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari.

(14)

2 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan dari

tingkat dasar, menengah sampai perguruan tinggi‟.

Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat

memiliki pengetahuan keterampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan

perilaku sebagai hasil belajar. Perubahan ini biasanya dilakukan oleh pendidik dengan

menggunakan beberapa metode untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga

siswa aktif di dalamnya.

Dalam melakukan proses pembelajaran, pendidik dapat memilih dan

menggunakan beberapa metode mengajar. Metode mengajar banyak sekali jenisnya

dan masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan suatu

metode dapat ditutup dengan metode yang lain sehingga pendidik dapat

menggunakan beberapa metode dalam melakukan proses pembelajaran. Menurut

Sumadi Suryabrata (Wibawati, 2009:1), „pemilihan suatu metode perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran,

waktu yang tersedia, jumlah siswa, jenis atau jumlah mata pelajaran, fasilitas, dan

kondisi siswa dalam pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan

siswa dalam proses pembelajaran‟. Menurut Syatrul Iman (2011:3) :

Proses pembelajaran di sekolah harus dilakukan dengan interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Oleh karena itu, jika proses pembelajaran TIK dilakukan dengan

menyenangkan, menantang, memberikan inspiratif, interaktif, dan memotivasi siswa

untuk berpartisipasi aktif, maka diharapkan nantinya dapat membentuk pemahaman

konsep TIK yang baik pada diri siswa sehingga tujuan pembelajaran TIK sebagai

(15)

pengetahuan dan teknologi guna memecahkan masalah di dalam kehidupan

sehari-hari dapat tercapai.

Namun pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran TIK yang seharusnya

konsep-konsep ditemukan dan diolah oleh siswa melalui pemberian pengalaman oleh

pendidik ternyata tidak banyak dialami siswa, terlebih lagi siswa sekolah dasar yang

masih dalam proses perkembangan pembentukan daya pikir.

Dalam perkembangannya, anak-anak merupakan sumber daya manusia yang

dipandang sebagai masa keemasan sekaligus periode yang sangat kritis dalam

tahap perkembangan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak

sangat menentukan kualitas manusia pada tahap berikutnya. Dengan demikian

pengembangan anak-anak merupakan investasi sangat penting bagi sumber daya

manusia yang berkualitas.

Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan anak harus

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan yang optimal. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan

beranjak dari berfungsinya otak anak. Oleh karena itu, dalam upaya pendidikan anak,

baik pendidik maupun orang tua dalam mengarahkan belajar anak perlu

memperhatikan masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan psikologis,

perkembangan inteligensi, emosional dan motivasi, serta pengembangan kreativitas

anak.

Pembelajaran komputer pada anak sekolah dasar biasanya masih terbatas

kepada pengenalan bentuk-bentuk CPU, Monitor, dan Infokus sebagai alat untuk

belajar, dan tidak sedikit sekolah yang memperkenalkan komputer hanya melalui

buku saja. Akan tetapi, mengingat adanya keberagaman karakteristik sasaran

pendidikan dan proses belajar mengajar yang dilakukan, maka semua karakteristik

harus dibangun menjadi satu kesatuan yang utuh untuk memenuhi kebutuhan siswa.

Pendidik bertanggung jawab terhadap pengaturan proses belajar mengajar yang

bertujuan untuk mengarahkan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang

(16)

4 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

software komputer yang secara realita memang dapat membantu siswa belajar dan

bermain dengan komputer yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan jenis

kompetensi yang hendak dikembangkan dengan bimbingan dari orang tua ataupun

pendidik. Menurut Edgar Dale dan Peter Shea (Munir, 2010:67), „pengalaman belajar seseorang 10% diperoleh dari membaca, 20% dari mendengarkan, 30% dari apa yang

kita lihat, dan 50% dari melihat dan mendengarkan, 70% dari apa yang kita katakan

atau diskusikan, 90% dari apa yang siswa menjalani pembelajaran dengan mengatakan dan melakukan‟.

Jacobs dan Schade (Munir, 2010: 232) melakukan penelitian dan menunjukan

hasilnya bahwa daya ingat seseorang yang hanya membaca hanya 1%, daya ingat ini

dapat ditingkatkan hingga 30% dengan bantuan media lain, dan daya ingat akan

semakin meningkat dengan penggunaan multimedia 3D secara efisien dan efektif

dengan kurikulum pembelajaran yang dirancang secara sistematik, komunikatif,

daninteraktif sepanjang proses pembelajaran. Untuk itu, baik pendidik maupun siswa

harus dapat memilih aplikasi yang dapat membantu mengembangkan pemahaman

anak mengenai fungsi TIK pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hal-hal diatas maka sangat perlu diupayakan pendekatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman TIK pada siswa SD sekaligus

dapat menghadirkan dan diamati siswa dalam kehidupannya sehari-hari untuk

membangun pemahaman dan kemampuan berpikir pada siswa dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu model pembelajaran yang dianggap dapat membantu meningkatkan

pemahaman TIK pada siswa adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh

Novick Shimson yang dikenal dengan model pembelajaran Novick. Dalam

pelaksanaan pembelajarannya, akan dibantu dengan menggunakan multimedia

pembelajaran. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran ini sangat penting karena

untuk menambah daya tarik siswa untuk mempelajari TIK dan menganggap TIK itu

menyenangkan. Selain itu, penggunaan multimedia dalam pembelajaran ini juga

(17)

peneliti akan mengangkat judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Pemahaman Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Siswa Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah gambaran umum mengenai ruang lingkup dan

pembatasan bidang penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan beberapa

rumusan masalah diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman awal antara siswa yang

diberikan model pembelajaran novick dengan siswa yang diberikan pembelajaran

konvensional?

2. Apakah peningkatan pemahaman siswa yang diberikan model pembelajaran

novick lebih tinggi daripada siswa yang diberikan pembelajaran konvensional?

3. Bagaimanakah peningkatan pemahaman siswa secara keseluruhan setelah

diterapkan model pembelajaran novick berbantuan multimedia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk mengatahui secara jelas

tentang Penerapan model pembelajaran novick berbantuan multimedia untuk

meningkatkan pemahaman teknologi informasi dan komunikasi pada siswa sekolah

dasar yang diukur dari nilai pre test dan post test.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal antara siswa yang diberikan model

pembelajaran novick dengan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa yang diberikan model

pembelajaran novick, jika dibandingkan dengan siswa yang diberikan

pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa secara keseluruhan setelah

(18)

6 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian yang diharapkan peneliti dapat tercapai, maka

manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk pendidik

Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih solusi atas permasalahan

pembelajaran TIK yang kadang dialami oleh pendidik selama kegiatan belajar

mengajar.

2. Untuk Peneliti

Dengan melakukan penelitian ini akan menambah wawasan peneliti untuk lebih

kreatif dalam menerapkan metode pembelajaran terutama penerapan model

pembelajaran novick terhadap pemahaman siswa.

3. Untuk Siswa

Membantu memotivasi anak untuk mengenal dan belajar sambil bermain

komputer, dengan menggunakan metode pembelajaran novick berbantuan

multimedia.

4. Untuk Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengkaji

permasalahan terkait secara lebih mendalam berkenaan dengan pengembangan

model pembelajaran novick.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan dalam

penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian yang akan

(19)

novick dapat meningkatkan pemahaman siswa daripada metode pembelajaran

konvensional. Oleh karena itu, variabel yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Variabel Bebas : Model Pembelajaran Novick Berantuan Multimedia

b. Variabel Terikat : Pemahaman Siswa

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah atau pengertian yang

terdapat dalam penelitian ini, maka dipandang sangatlah perlu untuk menjabarkan

istilah-istilah yang terdapat dalam variabel terkait.

Definisi operasional penelitian adalah batasan pengertian yang dibuat oleh

peneliti terhadap variabel penelitian sehingga diharapkan terdapat suatu kejelasan

pemahaman terhadap konsep atau pengertian yang ada dalam penelitian. Adapun

beberapa definisi operasional yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :

1. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Menurut Munir (2010:8), “TIK adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan

mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.”

2. Model Pembelajaran

Menurut Akhmad Sudrajat (2008), “Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang

disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran

merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran.” 3. Model Pembelajaran Novick

Model pembelajaran novick adalah salah satu model pembelajaran yang

berawal dari konsep belajar sebagai perubahan konseptual yang dikembangkan

(20)

8 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Konstruktivisme

Pendekatan pembelajaran yang menugaskan siswa untuk membaca, mengamati,

bereksperimen, atau tanya jawab kemudian hasilnya, siswa mengkonstruksi

pengetahuannya dalam struktur kognitif, dengan miskonsepsi atau keliru

konsep yang dikonstruksinya.

5. Multimedia

Thompson (Munir, 2010:233), „multimedia adalah suatu sistem yang menggabungkan gambar, video, animasi, suara secara interaktif‟.

dan pembelajaran dapat tersampaikan.

6. Pemahaman

Pemahaman dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mengetahui

dan mengerti tentang ide, gagasan, dan objek-objek suatu proses atau peristiwa

yang telah digambarkan.

7. Metode konvensional

Pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan di sekolah

(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Multimedia Interaktif

1. Langkah-langkah Pengembangan Multimedia Interaktif

Dalam mengembangkan multimedia pembelajaran ini, perlu adanya

langkah-langkah pengembangan program agar lebih terarah dan terstruktur guna

menjadi media yang layak digunakan.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pengembangan multimedia

pembelajaran, yaitu :

a. Tahap Perencanaan

1) Persiapan pokok bahasan materi pembelajaran yang sesuai dengan SK

dan KD

2) Perancangan flowchart program

3) Perancangan storyboard program

b. Tahap Produksi

Pada tahap ini akan dilakukan proses pembuatan program.Proses

pembuatan program dilakukan dengan menggunakan program aplikasi Adobe

Flash CS3 dan Adobe Photoshop. Proses produksi tersebut menggunakan berbagai

toolsyang telah disediakan, dan juga kombinasi actionscript 3 dan berbagai

components yang ada pada program aplikasi tersebut.

c. Tahap Judgement Program

Pada tahap ini dilakukan pen-judgement-an programoleh dosen ahli untuk

mengetahui kualitas program yang telah dibuat.

2. Tahap Perancangan dan Produksi a. Materi Pembelajaran

Pada tahap ini dilakukan persiapan pokok bahasan untuk materi

pembelajaran yang akan disajikan di dalam program multimedia pembelajaran

(22)

29 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun SK dan KD dari mata pelajaran TIK SD yang akan diambil

adalah:

Standar Kompetensi : 1. Menunjukan Menu StandarPerangkat Lunak

Pengolah Kata

Kompetensi Dasar : 1.5. Mengenal Software PengolahKata (Word

Processing) dengan Menu Standar

b. Flowchart Program

Flowchart adalah bagan-bagan atau alat bantu untuk merepresentasikan

cara dalam menyusun media.(Mulyanta dan Marlon, 2009:37)

Tujuan membuat flowchart adalah menggambarkan suatu tahapan

penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas serta menggunakan

simbol-simbol standar.

c. Storyboard Program

Dari perancangan flowchart yang telah dibuat, selanjutnya dilakukan

perancangan storyboard program dari multimedia interaktif yang akan

dikembangkan. Secara umum storyboard yang dirancang oleh penulis terdiri dari :

1) Halaman Intro, sebagai halaman utama awal program.

2) Halaman Menu materi, sebagai halaman untuk memilih materi. Pada

halaman ini berisi 4 materi pokok yang bisa dipelajari oleh siswa.

Untuk dapat mengakses materi berikutnya, siswa terlebih dahulu harus

selesai membahas materi yang sebelumnya.

3) Halaman evaluasi, sebagai halaman untuk mengetahui pemahaman

(23)

B.Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen

Semu (Quasi Eksperimenal Research).Pada metode ini, kelompok subjek

penelitian ditentukan secara acak, sehingga diperoleh kesetaraan kelompok yang

berdasar dalam batas-batas fluktuasi acak.Namun kondisi tersebut tidak selalu

memungkinkan untuk dilakukan karena peneliti menerima keadaan subjek secara

alami dan telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact

group), seperti kelompok siswa dalam satu kelas.Dalam penelitian Quasi

Eksperimentaldigunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi

perlakuan, bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak seperti yang dikatakan oleh Ali (Wandasari N, 2011:35), „Kuasi Eksperimen hampir sama dengan eksperimen yang sebenarnya.Perbedaannya terletak pada penggunaan

subyek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada‟.

C.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kelompok pretest-posttest

Non-Equivalent Control Group Designyang merupakan bentuk desain penelitian dalam

metode kuasi eksperimen. Desain ini mirip dengan desian kelompok

pretest-posttest control, hanya tidak melibatkan penempatan subjek secara random. Dua

kelompok yang ada diberi pretestkemudian postest (Sugiyono,2011 : 79) adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1. Pretest-posttest Non-Equivalent Control Group Design

Kelompok Pre Test Treatment Post Test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

Keterangan :

X : Perlakuan (Treatment) yang diberikan kepada siswa dengan menggunakan

model pembelajaran Novick berbantuan multimedia pembelajaran.

(24)

31 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu O2: Tes Akhir (Post Test) pada kelas eksperimen

O3 : Tes Awal (Pre Test) pada kelas kontrol

O4 : Tes Akhir (Post Test) pada kelas kontrol

Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan

kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai

kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan model pembelajaran novick

berbantuan multimedia pembelajaran ditetapkan sebagai kelas eksperimen,

sedangkan kelompok dengan menggunakan metode konvensional atau metode

yang biasa digunakan pada sekolah tersebut ditetapkan sebagai kelompok kontrol.

Sebelum diberi perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

diberikan pretest terlebih dahulu.Kemudian dilanjutkan dengan memberikan

perlakuan pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

novick berbantuan multimedia pembelajaran, dan kelompok kontrol yang

mempergunakan metode pembelajaran konvensional.

Penelitian ini bermaksud untuk menguji penggunaan model pembelajaran

novick berbantuan multimedia sebagai variabel bebas dan pemahaman siswa

sebagai variabel terikat.

D.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar yang ada di kota

Bandung. Pemilihan sekolah berdasarkan dengan adanya fasilitas komputer di

sekolah yang bersangkutan.

2. Populasi Penelitian

Setiap penelitian yang akan dilakukan pastinya mempunyai objek sebagai

fokus penelitian dan dijadikan sumber data. Objek itu yang akan menjadi populasi

dalam sebuah penelitian. Populasi penelitian dapat berupa manusia, benda, atau

peristiwa yang memungkinkan untuk diambil datanya. Teori tersebut sesuai sesuai

(25)

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN.

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:81),“Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik oleh populasi tersebut”.

Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan lain sebagainya peneliti tidak

dapat melakukan penelitian dari semua populasi tersebut. Sampel dalam penelitian

ini adalah 2 kelas dari seluruh kelas V SDN Isola, yaitu VB dan VC.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster

sampling. Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

pemilihannya mengacu pada kelompok bukan individu (Sugiyono, 2011:83). Pada

teknik ini populasi diberi kesempatan yang sama dijadikan sampel.

Pemilihan sampel ini tidak lepas dari informasi guru di sekolah tersebut

bahwa semua kelas memiliki karakteristik akademis yang hampir sama (merata)

untuk mata pelajaran TIK.

E.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan alur penelitian yang akan dilakukan.

Prosedur penelitian ini berfungsi agar penelitian yang direncanakan terstruktur

dengan baik sehingga memudahkan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan.

Adapun alur dari penelitian yang direncanakan ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penelitian

a.) Telaah Kurikulum mata pelajaran TIK SD.

b.) Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

c.) Observasi awal, meliputi pengamatan langsung pembelajaran di kelas,

wawancara dengan guru dan siswa, dilakukan untuk mengetahui

kondisi kelas, kondisi siswa dan pembelajaran yang biasa

dilaksanakan.

(26)

33 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu e.) Mengurus surat izin penelitian

f.) Studi literature mengenai model pembelajaran Novick

g.) Menentukan materi pembelajaran yang dijadikan materi pembelajaran

dalam penelitian.

h.) Menyusun RPP dan instrumen penelitian.

i.) Judgementinstrument kepada satu orang dosen pendidikan ilmu

komputer dan satu orang dosen ilmu komputer

j.) Melakukan perbaikan instrumen jika ada instrument yang kurang tepat

k.) Melakukan uji coba instrumen pada sampel

l.) Menjudgemen media dan lembar observasi kepada dosen ahli

m.) Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan reabilitas sehingga layak dipakai untuk

pretest dan postest.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a.) Penentuan sampel penelitian yang terdiri dari 2 kelas.

b.) Menentukan kelas control dan kelas eksperimen

c.) Memberikan pretest dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana

tingkat kemampuan siswa.

d.) Memberikan perlakuan kepada siswa/siswi dengan menerapkan

metode pembelajaran yang akan diterapkan pada pembelajaran. Pada

kelas eksperimen, siswa diberikan model pembelajaran novick

berbantuan multimedia. Sedangkan untuk kelas kontrol, siswa

diberikan metode konvensional atau metode yang digunakan

disekolah tersebut.

e.) Memberikan postest untuk mengetahui penguasaan konsep dan

pemahaman terhadap materi yang disampaikan setelah pembelajaran.

3. Tahap Akhir

a.) Mengolah dan menganalisis data hasil pretest, postest, serta instrumen

(27)

b.) Menganalisis hasil penelitian.

c.) Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran terhadap

kekurangan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Telaah kurikulum mata pelajaran TIK SD untuk kelas 5

Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

Observasi awal

Perumusan masalah penelitian Mengurus surat izin penelitian Studi literature mengenai model pembelajaran Novick

Menentukan materi pembelajaran dalam penelitian

Menyusun RPP dan Instrumen Penelitian

Judgement instrumen kepada 2 orang dosen ahli

Uji coba instrumen

Perbaikan instrumen

Penentuan Sampel Penelitian

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pemberian pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa

Pembelajaran Novick Pembelajaran Konvensional

Pemberian Postest

Angket Lembar Observasi

Pengolahan Siswa

Analisis data & pembahasan hasil

Penarikan Kesimpulan

(28)

35 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, karena itu selain

menggunakan metode yang tepat, kita juga harus memilih teknik dan alat

pengumpul data yang relevan. Alat ukur yang biasanya dilakukan dalam

penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi, untuk memperoleh data yang

sesuai dengan tujuan penelitian ini, penulis akan melakukan pengumpulan data

dengan cara menyebarkan instrumen penelitian, berupa instrumen pretest, postest,

dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Sugiyono (2011:102), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati .secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.

1. Tes Hasil Belajar a. Tes Awal

Tes awal (pretest) adalah tes yang diberikan sebelum materi

diajarkan.Tujuan dilakukannya tes awal pembelajaran adalah untuk mengukur

kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Tes Akhir

Tes akhir (posttest) adalah tes yang diberikan sebelum materi

diajarkan.Tujuan dilakukannya tes akhir adalah untuk melihat kemajuan atau

peningkatan hasil belajar pada kedua kelas tersebut.

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis tipe

pilihan ganda.Tes ini terdiri dari tes peningkatan pemahaman siswa.Untuk soal

pretest dan posttest digunakan soal yang berbeda namun satu tipe.Jumlah soal

pretest dan posttest sebanyak 20 soal.

Sebelum dipakai, instrumen tes ini diujicobakan terlebih dahulu untuk

mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran

masing-masing butir soal yang menentukan kualitas dari tes.Sehingga dari hasil

tersebut dapat diketahui apakah tes yang telah dibuat layak digunakan dalam

(29)

a. Instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk melihat

validitas teoritik.

b. Judgement soal dengan dosen dari Prodi Ilmu komputer dan dosen dari Prodi

Pendidikan Ilmu Komputer.

c. Instrumen di uji cobakan pada siswa.

d. Setelah di uji cobakan pada siswa, dilakukan pengolahan data.

Adapun pengolahan data hasil uji coba instrumen dilakukan sebagai

berikut:

a. Validitas Instrumen

Validitas merupakan ketetapan atau kejituan alat pengukur serta

ketelitian, kesamaan atau ketetapan pengukuran apa yang sebenarnya

diukur.

Menurut Arikunto (2011:65), “Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur

apa yang hendak diukur.”

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan

data dari variabel yang diteliti secara tepat, yaitu apabila butir-butir yang

membentuk instrumen tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Untuk

menguji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment, sebagai

berikut:

√{ }{ }

(Arikunto, 2009:72)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi yang dicari

N = banyaknya siswa yang mengikuti tes

X = skor item tes

(30)

37 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2. Derajat Validitas Alat Evaluasi

Koefisien Validitas Interpretasi menyatakan konsistensi ukur yang digunakan.”

Instrumen dikatakan reliabel apabila butir-butir yang membentuk

instrumen sesuai dengan kenyataan, oleh karena itu berapa kalipun data

diambil, hasilnya tetap akan sama. Reabilitas menunjukkan tingkat

keterandalan suatu instrumen, sehingga bila instrumen itu reliabel berarti

data yang diperoleh dapat dipercaya dan diandalkan.

Berikut adalah rumus untuk menghitung reabilitas soal untuk

(31)

Setelah koefisien reliabilitas diperoleh kemudian di interpretasikan

dengan menggunakan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford

yang diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:

Tabel 3.3. Derajat Reabilitas Alat Evaluasi

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat Reliabilitas Sangat Tinggi 0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat Reliabilitas Tinggi

0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat Reliabilitas Sedang

0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat Reliabilitas Rendah

0,00 ≤ r11 < 0,20 Derajat Reliabilitas Sangat Rendah

r11 < 0,00 Tidak Reliabilitas

c. Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Suatu perangkat evaluasi yang baik akan menghasilkan skor

atau nilai yang membentuk distribusi normal. Untuk menguji tingkat

kesukaran soal uraian digunakan rumus :

(Arikunto, 2009:208)

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah nilai tingkat kesukaran diperoleh kemudian diinterpretasikan

(32)

39 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4. Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Interpretasi

membedakan antara siswa yang menguasai materi dengan siswa yang tidak

menguasai materi pelajaran.

Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

DP = Indeks daya pembeda suatu butir soal

A = jumlah skor kelompok atas

B = jumlah skor kelompok bawah

N = jumlah siswa kelompok atas/bawah

Smaks = skor tertinggi tiap soal uraian

Smin = skor terendah tiap soal uraian

Setelah nilai daya pembeda diperoleh kemudian di interpretasikan

(33)

Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Daya Pembeda

Nilai Daya Pembeda Interpretasi 0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2011:145) mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yangtersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikologis. Observasi yang digunakan dalam

penelitian ini berupa observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang

secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.

G. Hasil Uji Coba Instrumen

Tujuan uji coba instrumen adalah untuk mendapatkan instrumen yang

layak sehingga dapat dipakai dalam penelitian.Uji coba diberikan kepada siswa

yang sebelumnya telah mendapatkan materi mengenal menu standar pengolah

kata.Dalam uji coba ini, dilakukan pada siswa kelas 6B SD Negeri Isola

Bandung.Data hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, daya

pembeda, tingkat kesukaran, dan realibilitas.

Hasil uji coba instrumen dapat dirangkum pada table-tabel berikut :

1. Hasil Uji Coba Pretest

Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Pretest

No Soal

Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keputusan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 0,6 Tinggi 0,5 Sedang 0,5 Baik Digunakan

(34)

41 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari table diatas, dapat diketahui bahwa instrumen valid

dengan.Berdasarkan reliabilitanya, instrument tes ini memiliki nilai 0,414 yang

berarti cukup.Oleh karena itu, soal diatas dapat digunakan sebagai instrument

penelitian.

2. Hasil Uji Coba Posttest

Tabel 3.7. Hasil Uji Coba Posttest

Terusan dari table 3.6. Hasil Uji Coba Pretest

3 0,4 Cukup 0,5 Sedang 0,3 Cukup Digunakan

Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keputusan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

(35)

Dari table diatas, dapat diketahui bahwa instrument valid dengan.

Berdasarkan daya pembeda, instrument yang memenuhi kriteria untuk digunakan

sebagai instrument penelitian. Berdasarkan tingkat kesukaran

sebanyak.Berdasarkan hasil reliabilitasnya, instrument tes ini memiliki nilai 0,670

yang berarti tinggi.

Berdasarkan data diatas, maka soal yang berjumlah 20 butir dapat

digunakan sebagai instrument penelitian.

H.Teknik Analisis Data

2 0,5 Cukup 0,4 Sedang 0,6 Baik Digunakan

Terusan dari table 3.7. Hasil Uji Coba Posttest

3 0,6 Tinggi 0,6 Sedang 0,5 Baik Digunakan

4 0,5 Cukup 0,4 Sedang 0,3 Cukup Digunakan

5 0,5 Cukup 0,5 Sedang 0,4 Baik Digunakan

6 0,5 Cukup 0,5 Sedang 0,4 Baik Digunakan

7 0,5 Cukup 0,5 Sedang 0,5 Baik Digunakan

8 0,4 Cukup 0,6 Sedang 0,3 Cukup Digunakan

9 0,4 Cukup 0,7 Mudah 0,3 Cukup Digunakan

10 0,4 Cukup 0,8 Mudah 0,2 Cukup Digunakan

11 0,7 Tinggi 0,4 Sedang 0,6 Baik Digunakan

12 0,8 Sangat Tinggi 0,3 Sukar 0,5 Baik Digunakan

13 0,5 Cukup 0,4 Sedang 0,5 Baik Digunakan

14 0,8 Sangat Tinggi 0,4 sedang 0,6 Baik Digunakan

15 0,7 Tinggi 0,6 Sedang 0,6 Baik Digunakan

16 0,5 Cukup 0,6 Sedang 0,3 Cukup Digunakan

17 0,5 Cukup 0,6 Sedang 0,6 Baik Digunakan

18 0,5 Cukup 0,4 Sedang 0,5 Baik Digunakan

19 0,6 Tinggi 0,5 Sedang 0,5 Baik Digunakan

(36)

43 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terdapat dua jenis data yang akan diolah, yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah

siswa.Sedangkan data kualitatif diperoleh dari angket siswa dan lembar observasi.

1. Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, data skor tes digunakan untuk mengukur

peningkatan hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa.Skor

tes ini berasal dari nilai pretest dan posttest. Pengolahan data yang

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pemberian Skor

Berikut adalah pedoman penskoran untuk pilihan ganda adalah :

Penskoran tanpa ada koreksi yaitu penskoran dengan cara setiap butir

soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (tergantung dari bobot

butir soal), sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah

dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar.

Rumusnya sebagai berikut.

(dikti, 2011:1) Keterangan :

B = banyaknya butir yang dijawab benar

N = adalah banyaknya butir soal

b. Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk

melakukan pengecekannya.Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan

mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter

populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik (Sudjana,

(37)

Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu

diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau

ditolak.Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima

atau menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis (Sudjana,

2005:219).

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan

pengujian normalitas data.Pengujian normalitas data dilakukan untuk

mengetahui pengujian statistik mana yang tepat untuk digunakan. Jika

data berdistribusi normal, maka uji statistik parametrik yang

digunakan, namun jika data tidak berdistribusi normal maka uji

statistik non-parametrik yang digunakan

1) Uji Normalitas

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas data.Pada penelitian ini digunakan Chi Kuadrat untuk

menguji normalitas data.

Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi

Kuadrat adalah sebagai berikut:

a) Hitung rata-rata untuk masing-masing kelas dengan rumus :

̅

(Sudjana, 2005:67)

Keterangan :

̅ = rata-rata

= jumlah semua harga x

= jumlah data

b) Hitung standar deviasi untuk masing-masing kelas dengan

rumus :

̅

(38)

45 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

= standard deviasi

̅ = rata-rata

= jumlah semua harga x

= jumlah siswa

c) Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil.

Rentang = data terbesar – data terkecil

(Sudjana, 2005:91)

d) Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan aturan Sturges, yaitu :

(Sudjana, 2005:47)

Keterangan :

K = banyak kelas

n = jumlah siswa

e) Tentukan panjang kelas interval dengan rumus :

(Sudjana, 2005:47)

Keterangan :

p =panjang kelas interval

f) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus

merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi

Kuadrat.

g) Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval.

Batas atas diperoleh dari ujung kelas atas ditambah 0,5

sedangkan batas bawah diperoleh dari ujung kelas bawah

dikurangi 0,5.

h) Menghitung z skor batas nyata masing-masing kelas interval

(39)

̅

(Ruseffendi,1998:294)

Keterangan :

Z = batas nyata

= batas atas kelas interval

= rata-rata

= simpangan baku untuk distribusi

i) Menentukan proporsi kumulatif (pk) dengan cara membaca

table z dari nilai z yang diperoleh.

j) Mencari frekuensi kumulatif (fk) dengan cara mengalikan pk

dan jumlah siswa (n). (Ruseffendi, 1998:294)

k) Menentukan frekuensi ekspetasi (Fe) dengan cara mengurangi

fk yang ada diatasnya dengn fk yang berada tepat

dibawahnya. (Ruseffendi, 1998:294)

l) Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi Kuadrat

dengan rumus :

(Ruseffendi, 1998:294)

Keterangan : χ2

= Chi kuadrat

= Frekuensi observasi

= Frekuensi ekspetasi

m) Mengkonsultasikan harga χ2 dari hasil perhitungan dengan

tabel Chi-Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar

banyak kelas dikurangi tiga (dk = banyak kelas - 3) dengan

taraf signifikansi pengujian sebesar 0,01. Taraf signifikansi

(40)

penelitian-47 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf

signifikansi 0,01 atau 0,05 (Arikunto, 2006: 76)

Jika diperoleh χ2hitung<χ2tabel pada taraf signifikansi tertentu,

maka sampel berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, jika diketahui datanya

berdistribusi normal maka kita gunakan uji statistik parametrik.Untuk

menggunakan uji statistik parametrik yang tepat untuk digunakan

diperlukan satu uji lagi yaitu uji homogenitas.

2) Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah

kedua sampel yang diambil yaitu kelompok eksperimen dan kontrol

mempunyai varians yang homogen atau tidak. Rumus yang digunakan

untuk menghitung homogenitas varians adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2005:250)

Setelah mendapatkan Fhitung, maka dibandingkan dengan Ftabel

dengan dk = n-1. Jika Fhitung< Ftabel, maka kedua sampel homogen.

Jika varians anatara kedua kelas homogen, berarti data gain

kedua kelas tersebut terdistribusi normal dan memiliki varians

homogen, maka uji parametrik yang bisa digunakan adalah uji t.

3) Uji t

Uji t dilakukan untuk dapat mengambil kesimpulan dalam

penerimaan hipotesis penelitian.Rumus t-test yang digunakan untuk

menguji hipotesis komparatif dua sampel independen, adalah :

̅ ̅ √

(41)

Akan tetapi, untuk bisa menghitung t dengan rumus Separated

Varians, diperlukan s2yaitu dengan menggunakan rumus :

(Sudjana, 2005:239)

Keterangan :

t = Nilai t

̅ = Rata-rata nilai kelas eksperimen ̅ = Rata-rata nilai kelas kontrol s = Simpangan baku

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

s2 = Variansi

Hasil perolehan thitung dikonsultasikan pada tabel distribusi t

dengan taraf signifikansi 0,01 dan dk = n1 + n2 - 2.

Sesuai dengan kriteria pengujian, untuk uji hipotesis pretest,

jika jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima yang berarti

kemampuan pemecahan masalah kedua kelompok sama. Namun, untuk

uji hipotesis posttest, jika thitung< ttabel, maka H0 diterima dan H1

ditolak.

c. Analisis Data Indeks Gain

Uji gain ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan

kemampuan pemahaman siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran.

Untuk perhitungan nilai gain yang dinormalisasi dan

pengklasifikasiannya akan digunakan sebagai berikut:

Hasil perhitungan diinterprestasikan dengan menggunakan gain

(42)

49 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.8. Kriteria Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi

Nilai G Interpretasi

Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk

keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya :

Tabel 3.9. Skor Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju / sangat positif 5

Setuju / positif 4

Ragu-ragu / netral 3

Tidak setuju / negatif 2

Sangat Tidak Setuju/ sangat negatif 1

(Sugiyono, 2011:135)

a. Observasi

Untuk menghitung lembar observasi digunakan penilaian

menggunakan Skala Likert. Skala ini disusun dalam bentuk suatu

pernyataan dan diikuti oleh lima respons yang menunjukan tingkatan.

Berikut tabel konversi nilai untuk lembar observasi :

Tabel 3.10. Skala Kategori Hasil Observasi

(43)

(44)

61 Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh

pada pretest, posttest, dan lembar observasi yang dilaksanakan di SD Negeri

Isola Bandung maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan pemahaman awal siswa pada mata pelajaran TIK tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hal itu berarti keadaan awal siswa kelas

eksperimen dan kontrol mempunyai kemampuan pemecahan masalah

yang sama. Hal ini berdasarkan dari diterimanya H0 atau ditolaknya H1

2. Hasil Belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran novick

lebih baik daripada siswa yang hanya menggunakan model

pembelajaran konvensional. Walaupun perbedaan itu tidak terlalu jauh

karena dilihat dari pengetahuan awal kedua kelas yang hampir seimbang

dan gain ternormalisasi untuk kedua kelas masuk kedalam kategori

sedang.

3. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajran novick

berbantuan multimedia mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan

dari hasil pretest (sebelum diberikan perlakuan) yang mendapatkan nilai

rata-rata 52,50 dengan skor maksimum 80 dan skor minimum 40.

Kemudian dari hasil posttest (setelah diberikan perlakuan) siswa

mendapatkan skor rata-rata 77 dengan skor maksimum 90 dan skor

minimum 55. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest pada kelas

(45)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka beberapa

saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Teori Novick dapat dijadikan dasar untuk mengolah model-model

pembelajaran konstruktivisme lainnya, sehingga dapat digunakan

sebagai alternative pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti, diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai

pengembangan dari novick itu sendiri. Karena sedikitnya sumber yang

membahas mengenai novick sehingga masih sulit untuk

diimplementasikan di lapangan.

3. Untuk melakukan penelitian dengan model novick pada siswa sekolah

dasar harus lebih interaktif dan teliti karena masih kurangnya

pemahaman siswa dalam cara berinteraksi. Oleh karena itu, guru harus

selalu fokus untuk selalu mengarahkan dan membimbing pola berpikir

siswa. Sehingga siswa dapat mengungkapkan apa yang mereka ketahui

(46)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (EdisiRevisi). Jakarta : Bumi Aksara

Baharuddin, Drs. H. danEsaNurWahyuni.(2008). TeoriBelajardanPembelajaran.Jogjakarta :Ar-ruzz Media

Dikti, (2011).AssessmenPembalajaran 6. [Online].Tersedia

:http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal

/Assesment%20Pembelajaran/BAC/assessmen_pembelajaran_6.pdf

(21 februari 2013)

Fathurohman, Prof. Pupuhdan M. SobrySutikno, Mpd. (2009).StrategiBelajarMengajarMelaluiPenanamanKonsepUmum Dan Konsep Islam.Bandung :RefikaAditama

Fathoni, Prof. Dr. H. Abdurrahmat. (2006). MetodologiPenelitian&TeknikPenyusunanSkripsi. Jakarta: RinekaCipta

Hamzah. (2008). Hakikat Anak Menurut Pandangan Teori Belajar Konstruktivisme. [Online]. Tersedia :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstriktivisme/ (11 Februari 2012)

Iman, Syatrul. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Multimedia PadaMateri Ajar Teori Kinetik Gas Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMA. Skripsi Sarjana Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009).Model Of Teaching (model-model pengajaran). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kholid, M. (2009). Multimedia dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http:/maskholid.multiply.com/journal/item/14/ (7 maret 2012)

(47)

Mulyanta, Drs. St, M.Komdan Marlon Leong, S.Kom, M.Kom. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media Pembelajaran.Yogyakarta :UniversitasAtma Jaya

Munir.(2010). KurikulumBerbasisTeknologiInformasidanKomunikasi. Bandung: Alfabeta

Nurhayati, Annisaa. (2012).

PenerapanStrategiPembelajaranPeningkatanKemampuanBerpikir (Sppkb) UntukMeningkatkanKemampuanPemecahanMasalahSiswaPadaMateriAlgorit ma Dan Pemrograman.Skripsi Sarjana Pendidikan IlmuKomputer FPMIPA UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Ratnaningdyah, Dwi. (dwi.dyalovai@gmail.com).(2012, 15 Oktober, pukul 16:52).JurnalNovick. Email kepadaNisfaRahadianiSaj’dah

(nira.sajdah@gmail.com)

Rahardjo, Subroto, S.Pd.(2009). TeknologiInformasi&KomunikasiKelas 5 SD. Jakarta :Yudhistira

Rostika, Deti. (2003). PembelajarandenganMenggunakan Media UntukMeningkatkanpemahamandanKreatifitasMahasiswa PGSD dalamMatematika.TesisPendidikan IPA UPI. Bandung :Tidakditerbitkan.

Sudjana.(2005). MetodaStatistika.Bandung :Tarsito

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian KuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Triantro. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : BumiAksara

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia

Walgito, Prof. Dr. Bimo. (2010). PengantarPsikologiUmum.Yogyakarta :Andi.

Wandasari, Novita. (2011).

EfektivitasPenggunaanMetodeEksperimenVerifikasiBerbasis Multimedia InteraktifTerhadapHasilBelajarSiswaPada Mata Pelajaran TIK

(StudiKuasiEksperimen di SMAN 2

Cimahi).SkripsiSarjanaPendidikanIlmuKomputer FPMIPA UPI. Bandung :Tidakditerbitkan.

Wibawati, Fina. (2009). PenerapanPembelajaranKooperatifSscs (Search Solve

(48)

Nisfa Rahadiani Sajdah, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Novick Berbantuan Media Untuk Meningkatkan Pemahaman TIK Pada Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar

Tabel 3.1. Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design ..........................
Gambar 3.1. AlurPenelitian .........................................................................................
Tabel 3.1. Pretest-posttest Non-Equivalent Control Group Design
Gambar 3.1. Alur Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

An Investigation Into The Relationship Between Emotional Intelligence And Students’ English Speaking Ability.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu1.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi lapangan yaitu data diperoleh dengan penelitian lapangan dalam perusahaan yang dijadikan obyek penelitian dengan

Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP , Jurnal Cakrawala Pendidikan , Th. XXXII,

populasi Alat Analisis: The Structural Equation Model (SEM) dari paket AMOS Pengujian Hipotesis:  Kualitas Hubungan Bisnis dengan Outlet berpengaruh positif terhadap

Hasil penelitian ini diantaranya menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menerapkan Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan proses dan hasil