• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Jumlah Spermatozoa Pada Bukan Perokok dan Perokok Dewasa yang Dikelompokkan Berdasarkan Indeks Brinkman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Jumlah Spermatozoa Pada Bukan Perokok dan Perokok Dewasa yang Dikelompokkan Berdasarkan Indeks Brinkman."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PERBANDINGAN JUMLAH SPERMATOZOA PADA BUKAN PEROKOK DAN PEROKOK DEWASA

YANG DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN

Dila Fadila, 2016

Pembimbing Utama : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing Pendamping : Johan Lucianus, dr., M.Si.

Latar Belakang Pada tahun 2015, Indonesia merupakan negara konsumen rokok terbesar keempat di dunia. Merokok dapat mempengaruhi kuantitas spermatozoa. Jumlah rokok yang dihisap dapat menurunkan jumlah spermatozoa karena komponen toksik pada rokok yang meningkatkan radikal bebas pada cairan seminal dan akhirnya menyebabkan stres oksidatif.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui perbandingan jumlah spermatozoa pada bukan perokok dan pada beberapa kelompok perokok yang dikelompokan berdasarkan indeks Brinkman.

Desain penelitian Bersifat observasional dan komparatif, dengan subjek Penelitian berjumlah 24 orang laki-laki berusia 20-55 tahun yang terbagi dalam 4 kelompok (n = 6): kelompok bukan perokok, kelompok perokok ringan, kelompok perokok sedang dan kelompok perokok berat. Data yang diukur adalah jumlah spermatozoa. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis.

Hasil penelitian Uji Kruskal Wallis diperoleh p = 0,742. Hal ini menunjukkan perbedaan jumlah spermatozoa yang tidak bermakna (p-value > 0,05) pada bukan perokok dan beberapa kelompok perokok.

Simpulan penelitian Tidak terdapat perbedaan jumlah spermatozoa pada bukan perokok, perokok ringan, perokok sedang, dan perokok berat.

Kata kunci : rokok, jumlah spermatozoa, indeks Brinkman.

(2)

v

ABSTRACT

THE COMPARISON OF THE AMOUNT OF SPERMATOZOON IN ADULT NON-SMOKERS AND SMOKERS THAT DIVIDED

INTO GROUPS BY BRINKMAN INDEX

Dila Fadila, 2016

1st Tutor : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes. 2nd Tutor : Johan Lucianus, dr., M Si.

Background In 2015, Indonesia as fourth biggest cigarette using country in the world. Smoking can affect the quantity of spermatozoon. The amount of cigarette’s consumption can decrease the amount of spermatozoon because of the toxic component in cigarette that’s increasing the amount of free radicals in seminal fluid and resulting oxidative stress.

This research purpose is to find the comparison of the amount of spermatozoon in a non-smokers and a few groups that was divided by Brinkman index.

Method study designs were obsevational and comparative with 24 research subjects, age 20-55 years that were divided into 4 groups (n=6): a group of non-smokers, a group of light non-smokers, a group of medium non-smokers, a group of heavy smokers. The data that being tested was the amount of spermatozoon. The Statistical analysis used Kruskal Wallis test.

The Result of the Kruskal Wallis test is p= 0,742, this shows that there’s no significant comparison (p>0,05).of the amount of spermatozoon in a few groups. Conclution there’s no comparison of the amount of spermtozoon in a groups of the non-smokers, the light smokers, the medium smokers, and the heavy smokers.

Keywords : cigarette, amount of spermatozoon, Brinkman index.

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian... 3

1.3.2 Tujuan Penelitan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II ... 6

2.1 Sistem Reproduksi Laki-Laki ... 6

2.1.1 Testis ... 7

2.1.2 Duktus Ekskretorius ... 14

2.1.3 Kelenjar Assesoris ... 15

2.1.4 Penis ... 17

2.2 Sistem Hormon Laki-Laki ... 17

(4)

ix

2.3.1 Kandungan Rokok ... 20

2.3.2 Pengaruh Rokok Terhadap Spermatozoa ... 22

BAB III ... 27

3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 27

3.1.1 Alat Penelitian... 27

3.1.2 Bahan Penelitian ... 27

3.1.3 Subjek Penelitian ... 27

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.3 Metode Penelitian ... 29

3.3.1 Desain Penelitian ... 29

3.3.2 Data yang Diukur ... 29

3.3.3 Definisi Konsepsional Variabel ... 29

3.3.4 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.3.5 Besar Sampel Penelitian ... 30

3.4 Persiapan dan Prosedur Penelitian... 30

3.4.1 Persiapan Bahan Uji... 30

3.4.2 Pesiapan Sebelum Tes ... 30

3.4.3 Prosedur Penelitian ... 31

3.5 Metode Analisis ... 32

3.6 Hipotesis Statistik dan Kriteria Uji... 32

3.6.1 Hipotesis Statistik ... 32

3.6.2 Kriteria Uji ... 33

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 33

BAB IV ... 34

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 34

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

BAB V ... 39

5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

(5)

x

LAMPIRAN I ... 43

LAMPIRAN II ... 44

LAMPIRAN III ... 45

LAMPIRAN IV ... 46

LAMPIRAN V ... 48

LAMPIRAN VI ... 49

RIWAYAT HIDUP ... 50

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 4.1 Jumlah Spermatozoa ... 34 Tabel 4.1 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ... 35 Tabel 4.3 Hasil Uji Kruskal Wallis ... 36

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2. 1 Sistem Reproduksi Laki-Laki ...………... 7

Gambar 2. 2 Spermatogenesis …...………... 10

Gambar 2. 3 Spermatozoa ………... 13

Gambar 2. 4 Sistem Hormon Laki-Laki …...………... 20

Gambar 2. 5 Rokok …...………... 21

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jumlah perokok pada saat ini semakin meningkat di berbagai usia baik pada laki-laki maupun perempuan. World Health Organization (WHO) menyebutkan jumlah perokok meningkat 2,1 persen pertahun di negara berkembang sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun (Putri, 2015). Pada tahun 2015, Indonesia merupakan negara konsumen rokok terbesar keempat di dunia. Pengguna tembakau pada laki-laki sebesar 67,4% dan pada perempuan sebesar 4,5%. Mayoritas pengguna tembakau adalah perokok (WHO, 2015).

Prevalensi perokok di Indonesia mecapai 34,7%. Pada kelompok umur 45-54 sebanyak 38,2%, dengan perbandingan laki-laki 65,9% lebih banyak daripada wanita 4,2%. Rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap perhari 1-10 batang oleh kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 65,8% (Riskesdas, 2010)

Rokok merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan sel karena di dalam rokok mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas. Radikal bebas adalah produk yang dihasilkan dari berbagai proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme sel, pernapasan, olah raga yang berlebihan) dan juga terdapat dari lingkungan yang terpapar oleh asap rokok, asap kendaraan, bahan pencemar dan juga radiasi (Sari, 2014).

(9)

2

Literatur medis mengindikasikan bahwa merokok dapat memberikan efek negatif pada seluruh aspek sistim reproduksi laki-laki (Haque et al., 2014).

Menurut World Health Organization (WHO), lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, juga asap rokok dapat menimbulkan gangguan infertilitas yang ditandai dengan penurunan jumlah spermatozoa dan gangguan spermatogenesis, menurunnya viabilitas spermatozoa dan menyebabkan adanya bahan toksik pada spermatozoa. Kemampuan spermatozoa membuahi sel telur dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa. Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki keturunan setelah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 sampai 3 kali seminggu dalam 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun (Djuwantono, 2008).

Dari penelitian yang ditemukan, efek negatif dari merokok pada parameter spermatozoa sepertinya berhubungan dengan ‘dose-dependet effect’, dan jumlah rokok yang dihisap memiliki hubungan dengan penurunan jumlah spermatozoa. Hal tersebut dikarenakan komponen toksik pada rokok yang meningkatkan radikal bebas pada cairan seminal dan stres oksidatif memiliki efek destruksi pada membran spermatozoa dan DNA (Colagar et al., 2007).

Perokok sendiri dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, perokok ringan, sedang, dan berat menurut indeks Brinkman. Perokok ringan memiliki nilai indeks Brinkman 1-200, perokok sedang 200-600, dan perokok berat memiliki indeks Brinkman diatas 600 (PDPI, 2003).

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mengetahui perbandingan jumlah spermatozoa pada kelompok bukan perokok dan beberapa kelompok perokok yang diklasifikasikan oleh indeks Brinkman.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, identifikasi masalah penulisan karya tulis ini adalah apakah terdapat perbedaan jumlah spermatozoa pada bukan perokok, perokok ringan, perokok sedang, dan perokok berat.

(10)

3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh merokok pada spermatozoa.

1.3.2 Tujuan Penelitan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah spermatozoa pada kelompok bukan perokok dan beberapa kelompok perokok yang dikelompokkan berdasarkan indeks Brinkman.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi dalam bidang andrologi mengenai pengaruh banyaknya konsumsi rokok pada jumlah spermatozoa.

1.4.2 Manfaat Praktis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi pada

masyarakat dan praktisi kesehatan mengenai efek banyaknya konsumsi rokok terhadap jumlah spermatozoa.

(11)

4 1.5Kerangka Pemikiran

Merokok mengurangi jumlah spermatozoa dan kesuburan pada laki-laki. Transfer aktif beberapa komponen terjadi dari asap rokok melalui blood barrier-testis. Kehadiran komponen ini dalam plasma mani dapat menyebabkan degradasi parameter sperma dan kualitas inti spermatozoa (Aryanpur et al., 2011). Salah satu mekanisme yang menyebabkan penurunan jumlah spermatozoa adalah adanya stres oksidatif pada semen. Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan radikal bebas yang mengandung oksigen yang memiliki kemampuan untuk merusak DNA dan sel. Timbulnya ROS dalam tubuh diimbangi dengan mekanisme pertahanan endogen yang disebut antioksidan. Antioksidan adalah suatu molekul yang dapat menetralisasi dari ROS dan mencegah terbentuknya stres oksidatif. Ketika ditemukan ketidakseimbangan antara pembentukan ROS dan netralisasi, stres oksiatif muncul sehingga memicu kerusakan lipid, asam nukleat, protein, dan karbohidrat (Colagar et al., 2007; Haque et al., 2014).

Telah terbukti pada suatu studi bahwa merokok dapat meningkatkan kadar ROS sebanyak 107%. Beberapa ROS yang terdapat dalam plasma semen yaitu anion superoksida (O2), hidrogen peroksida (H2O), dan radikal hidroksil (OH). Pada semen manusia didapatkan antioksidan, yaitu asam askorbat, tetapi pada perokok ditemukan penurunan antioksidan pada semen sebanyak 20-40% (Colagar et al., 2007; Haque et al., 2014).

Spermatozoa mudah dirusak oleh ROS karena membran plasmanya memiliki polyunsaturated fatty acids dalam jumlah banyak dan memiliki sitoplasma yang

kecil yang berisi enzim dengan konsentrasi rendah dan antioksidan. Maka dari itu produksi ROS dalam kadar yang tinggi pada traktus reproduksi tidak hanya berpengaruh pada cairan dan fungsi dari spermatozoa saja, tetapi mengenai integritas DNA pada nukleus spermatozoa juga. Kadar ROS yang sangat tinggi dapat mempercepat proses apoptosis dari sel germinal (Colagar et al., 2007; Haque et al., 2014)

(12)

5

mengaktivasi leukosit. Leukosit yang teraktivasi dapat meningkatkan kadar ROS dalam semen, akan berujung pada ketidakseimbangan dengan antioksidan dan menghasilkan stres oksidatif (Colagar et al., 2007).

Dengan demikian, rokok dapat menurunkan jumlah spermatozoa.

1.6Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan jumlah spermatozoa pada kelompok bukan perokok, perokok ringan, perokok sedang, dan perokok berat.

(13)

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Tidak terdapat perbedaan jumlah spermatozoa antar kelompok bukan perokok, perokok ringan, perokok sedang, dan kelompok berat.

5.2Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh berbagai macam jenis rokok terhadap jumlah spermatozoa pada perokok dewasa.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan pengaruh rokok pada perokok yang bekerja di tempat dengan risiko terpapar radikal bebas yang tinggi terhadap jumlah spermatozoa.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsumsi makanan yang mengandung antioksidan terhadap jumlah spermatozoa perokok.

(14)

PERBANDINGAN JUMLAH SPERMATOZOA

PADA BUKAN PEROKOK DAN PEROKOK DEWASA

YANG DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN

INDEKS BRINKMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjanan Kedokteran

DILA FADILA

1310189

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya

yang sangat besar sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perbandingan

Jumlah Spermatozoa pada Bukan Perokok dan Perokok Dewasa yang Dikelompokkan Berdasarkan Indeks Brinkman” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Selama proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak menjumpai hambatan dan kesulitan, tetapi dengan bantuan berbagai pihak pada akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Fenny, Sp.PK., M.Kes selaku pembimbing utama penulis yang telah memberikan waktu, bimbingan, tenaga, pikiran, kesabaran, serta dorongan moral kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

2. dr. Johan Lucianus, M.Si selaku pembimbing pendamping penulis yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, kesabaran, serta dorongan moral kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

3. Prof. Dr. Susy Tjahjani, dr., M.Kes selaku dosen wali yang memberi arahan dan dukungan moril kepada penulis.

4. Orang tua tercinta, Epen Supena dan Didah Farida yang senantiasa memberikan doa, perhatian, kesabaran, dukungan, serta dorongan moral maupun materil untuk menyelesaikan penelitian ini.

5. Kakak-kakak, Sandy Suwandy, Rian Damayanti, Rio Badar Tubani, Rian Dewi Amani, Fury Zakiah Marzan, dan Diar Faroha yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis agar dapat menyelesaikan penelitian ini.

(16)

vii

7. Raden Alvin Kurnia Putra yang telah mendampingi dan memberi motivasi kepada penulis dari awal sampai akhir hingga Karya Tulia Ilmiah ini selesai dikerjakan.

8. Regina Amalia Putri, Ardeliana Rizkita, Mohammad Iqbal Rizki, Kristian Pasgha Tutuhatunewa, Yunan Pangestu Yuzar, Dwinan Rahmandi, Khoirul Umam selaku sahabat, yang memberi dukungan, bantuan, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

9. Degitha Agtiani Puteri, Aristia Ayu, Ryan Reinhart, dan Alfonsus Zeus yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Pa Bambang dan Bu Yuli selaku staf Laboratorium Patologi Klinik UKM atas segenap bantuan untuk mempersiapkan segala kebutuhan selama proses

penelitian ini.

11. Subjek Penelitian yang telah bersedia membantu dan tanpa paksaan dalam penelitian ini.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dengan pahala dan rahmat-Nya yang tak terhingga.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh pihak yang membaca dan bagi perkembangan ilmu kedokteran. Terimakasih.

Bandung, Desember 2016

(Dila Fadila)

(17)

40

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal A, Saleh RA, Bedaiwy MA. 2003. Role of reactive oxygen species in the pathophysiology of human reproduction. Fertility and Sterility, 79: 829-43. Agarwal A, Nallela KP, Allamaneni S SR, Said TM. 2004. Role of antioxidants in

treatment of male infertility: an overview of the literature. Reproductive BioMedicine Online. p. 617.

Amarudin. 2012. Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Sperma Pada Laki-laki Dengan Masalah Infertilitas Studi Kasus Kontrol di Jakarta 2011. Thesis.

American Lung Association. Smoking Fact., http://www.lung.org/stop-smoking/smoking-facts/whats-in-a-cigarette.html.

Aryanpur M, Tarahomi M, Sharifi H, Heydari G, Hessami Z, Akhoundi M, et al. 2011. Comparison of Spermatozoa Quality in Male Smokers and

Nonsmokers of Iranian Infertile Couples. Royan Institute International Journal of Fertility and Sterility, 3(5): 152-7.

Aryati Pratama Putri. 2015. Efek Vitamin C Terhadap Kualitas Spermatozoa Yang Diberi Paparan Asap Rokok. J Majority, 1(4): 1-3.

A Husaini. 2006. Tobat Merkok, Rahasia & Cara Empatik Berhenti Merokok. Depok: Pustaka IMaN.

A Sembiring, 2011. Kretek., http://baltyra.com/2011/09/16/kretek/., 16 November, 2016.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Colagar A H, Jorsaraee G A, Marzony E T. 2007. Cigarette Smoking and the Risk of Male Infertility. Pakistan Journal of Biological Sciences, 10(21): 3873.

Daniel S Wibowo. 2015. Anatomi Klinis Esensial. Jakarta: EGC. h. 126-7.

(18)

41

Daniel S Wibowo, Widjaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung:Graha Ilmu. p. 412-3.

Dewi Susanna, Budi Hartono, Hendra Fauzan. 2003. Penentuan Kadar Nikotin dalam Asap Rokok. Makara, Kesehatan, 2(7): 49.

Guyton AC and Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Fungsi

Reproduksi dan Hormonal Laki-laki (dan Fungsi Kelenjar Pineal). 11th ed. Jakarta: EGC. p 1048-59.

Harjadi Widjaja. 2011. Anatomi Pelvis. Jakarta: EGC. h. 104-17.

Haque O, Vitale J A, Agarwal A, Plessis S S. 2014. The Effect of Smoking on Male Infertility. Male Infertility: A Complete Guide to Lifestyle and Environmental Factors. New York: Springer. p. 20-27.

Immanuel Van Donn Batubara, Wantouw B, Tendean L. 2013. Pengaruh Paparan Asap Rokok Kretek terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit Jantan (Mus Musculus). Jurnal e-Biomedik , 1(1): 331.

Infodatin. Infodatin Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013.

Mangku Sitepoe,. 2000. Kekhususan rokok Indonesia: Mempermasalahkan PP no. 81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Masrizal Khaidir. 2006. Penilaian Tingkat Fertilitas dan Penatalaksanaannya pada Laki-laki. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (1): 31.

Novac J, Filtered vs. Unfiltered Cigarette., http://cigarettesreporter.com/filtered- unfiletered-cigarettes/., November 16th, 2016.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2003. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Pedoman Diagnostik & Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Indonesia.

Pradila Desty Sari. 2014. Effect Of Cigarette Smoke In Quality And Quantity Spermatozoa. J Majority, 7(3): 102-3.

(19)

42

Sherwood L. 2007. The Reproductive System. Human Physiology From Cell to System. 6th ed. Belmont: Thomson Higher Education. p. 739-48.

Sherwood L. 2011. Sistem Reproduksi. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. hal. 820-27.

Snell, R S. 2008. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC.

Strasinger, Susan King & Marjorie Schaub Di Lorenzo. 2001. Urinalysis and body fluids. 4th ed. Philadelphia: F. A. Davis Co.

Tono Djuwantono, et.al. 2008. Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas. Bandung: PT Refika Aditama.

WHO. 2015. Country Profiles on implementation of the WHO Framework Convention on Tobacco Control in the WHO South-East Asia Region

Gambar

Tabel 4.3 Hasil Uji Kruskal Wallis .....................................................................
Gambar 2. 5 Rokok …................................................………………………...... 21

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka pada penelitian ini dapat diidentifikasi masalah yakni apakah terdapat perbedaan tingkat

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan pandangan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hasil penilitian KTI (Karya Tulis Ilmiah) ini

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah spermatozoa morfologi normal pada mencit yang diberikan latihan fisik berlebih memiliki perbedaan yang

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan wanita usia

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah

Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara saturasi oksigen perokok dan bukan perokok di dataran tinggi, dimana saturasi

Penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang berjudul “Perbedaan