DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang Masalah………. 1
1.2. Rumusan Masalah... 6
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 7
1.3.1. Maksud Penelitian... 7
1.3.2. Tujuan Penelitian... 7
1.4. Kegunaan Penelitian... 8
1.4.1. Secara Teoritis………... 8
1.4.2. Secara Praktis... 8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Belajar ... 10
2.1.1. Teori Konvergensi ... 10
2.2. Motivasi Belajar... 11
2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar... 11
2.2.2. Jenis-jenis Motivasi... 15
2.2.3. Motivasi Intrinsik... 16
2.2.4. Indikator Motivasi Intrinsik... 17
2.2.5. Cara Menumbuhkan Motivasi Intrinsik……… 18
2.2.6. Peran Motivasi Intrinsik Dalam Belajar... 18
2.3. Lingkungan Keluarga... 22
2.3.1. Pengertian Lingkungan Keluarga dan Hubungan Antar Anggota Keluarga... 22
2.3.2. Fungsi Keluarga... 25
2.3.3. Hubungan Antar Anggota Keluarga... 25
2.3.5. Peran Hubungan Antar Anggota Keluarga Dalam Belajar... 30
2.4. Prestasi Belajar………... 31
2.4.1. Pengertian Prestasi Belajar………... 31
2.4.2. Indikator Prestasi Belajar... 34
2.4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 35
2.5. Pembelajaran Akuntansi di SMA... 37
2.5.1. Pengertian Akuntansi... 37
2.5.2. Proses Akuntansi... 38
2.6. Penelitian Terdahulu... 40
2.7. Kerangka Pemikiran... 41
2.8. Hipotesis... 47
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian... 48
3.2. Operasionalisasi Variabel... 48
3.3. Populasi dan Sampel... 50
3.3.1. Populasi... 50
3.3.2. Sampel... 51
3.4. Teknik Pengumpulan Data... 54
3.5. Pengujian Instrumen Penelitian... 56
3.5.1. Uji Validitas... 56
3.5.2. Uji Reliabilitas... 60
3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis... 62
3.6.1. Uji Asumsi Klasik... 62
3.6.2. Uji Normalitas... 63
3.6.3. Uji Linieritas... 65
3.6.4. Regresi Linier Berganda... 66
3.6.5. Hipotesis Statistik... 67
3.6.6. Pengujian Hipotesis... 68
3.6.6.1. Uji F... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Objek Penelitian... 70
4.1.1. Identitas MAN 2 Kota Bandung... 70
4.1.2. Gambaran MAN 2 Bandung dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah... 70
4.1.3. Visi dan Misi MAN 2 Bandung... 71
4.1.4. Target Pendidikan MAN 2 Bandung... 72
4.1.5. Struktur Organisasi MAN 2 Bandung... 73
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 74
4.2.1. Gambaran Motivasi Intrinsik Siswa... 74
4.2.2. Gambaran Lingkungan Keluarga Siswa... 81
4.2.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 86
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian... 87
4.3.1. Uji Asumsi Klasik... 87
4.3.1.1. Uji Multikolinieritas... 87
4.3.1.2. Uji Heteroskedastisitas... 88
4.3.2. Uji Normalitas... 89
4.3.3. Uji Linieritas... 91
4.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda... 92
4.3.5. Uji Hipotesis... 94
4.3.5.1. Uji F... 94
4.3.5.2. Uji t... 95
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian... 98
4.4.1. Pengaruh Motivasi Intrinsik Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 98
4.4.2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 100
4.4.3. Pengaruh Motivasi Intrinsik Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 104
DAFTAR PUSTAKA... 107
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai rata-rata UAS setiap kelas XI IPS MAN 2 Bandung……. 2
Tabel 2.1 Pengaruh pola hubungan antar anggota keluarga terhadap perilaku siswa……….. 29
Tabel 2.2 Jenis, indikator dan cara evaluasi prestasi belajar... 34
Tabel 2.3 Hasil penelitian terdahulu... 40
Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel... 49
Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung... 51
Tabel 3.3 Jumlah sampel... 54
Tabel 3.4 Penilaian skala numerik……….. 55
Tabel 3.5 Hasil uji validitas motivasi intrinsik... 58
Tabel 3.6 Hasil uji validitas lingkungan keluarga... 59
Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas motivasi intrinsik... 61
Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas lingkungan keluarga... 62
Tabel 4.1 Gambaran motivasi intrinsik siswa... 74
Tabel 4.2 Adanya bukti yang jelas tentang keterlibatan, kreatifitas dan rasa menikmati pelajaran dalam diri siswa selama pembelajaran berlangsung………... 75
Tabel 4.3 Adanya suasana hati yang positif seperti keseriusan dan keceriaan... 76
Tabel 4.4 Munculnya pertanyaan dan pertanyaan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata………. 77
Tabel 4.5 Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesainya jam pelajaran……….. 77
Tabel 4.6 Menyerahkan tugas tanpa diingatkan oleh guru……….. 78
Tabel 4.7 Berusaha keras dan tidak cepat menyerah dalam mengatasi kesulitan belajar………... 79
Tabel 4.8 Menetapkan tugas yang relevan untuk diri sendiri……….. 79
Tabel 4.9 Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai strategi dan sumber belajar………….. 80
Tabel 4.10 Gambaran lingkungan keluarga siswa... 81
Tabel 4.11 Hubungan yang akrab dan dekat... 82
Tabel 4.12 Hubungan yang penuh rasa sayang menyayangi………. 83
Tabel 4.13 Saling mempercayai……… 83
Tabel 4.15 Saling tenggang rasa... 85
Tabel 4.16 Saling mengerti... 85
Tabel 4.17 Nilai rata-rata UAS kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi... 86
Tabel 4.18 Tabel coefficients multikolinieritas... 88
Tabel 4.19 Tabel ANOVA motivasi intrinsik... 91
Tabel 4.20 Tabel ANOVA lingkungan keluarga... 92
Tabel 4.21 Tabel coefficients regresi... 93
Tabel 4.22 Tabel ANOVA... 94
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Akuntansi………. 39
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran……… 45
Gambar 2.3 Hubungan Variabel... 46
Gambar 4.1 Scatterplot regresi untuk heteroskedastisitas………... 89
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena
pendidikan merupakan sarana utama dalam pembentukan generasi penerus bangsa.
Semakin tinggi kualitas pendidikan maka kualitas sumber daya manusia yang
dihasilkan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kualitas sumber daya
manusia, maka akan mendorong kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik
dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan
berlangsung untuk membantu mengembangkan potensi, keterampilan dan kecakapan
peserta didik, sehingga apabila proses pendidikan berjalan dengan baik, maka akan
menghasilkan peserta didik yang memperoleh prestasi belajar yang maksimal dan
berkualitas serta sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Menurut Sukmadinata (2009:4) “tujuan pendidikan tersebut bisa menyangkut
kepentingan peserta didik sendiri, kepentingan masyarakat dan tuntutan lapangan
pekerjaan.”
Berbicara mengenai pendidikan tidak akan lepas dari proses belajar. Salah
satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar adalah melalui
Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar belum sepenuhnya dapat
terlaksana dengan baik, sering kali terdapat hambatan yang dapat ditemukan dalam
kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan tujuan pengajaran yakni prestasi
belajar yang diinginkan belum dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, yaitu kelas XI IPS di MAN 2
Kota Bandung, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran
Akuntansi masih rendah. Terbukti dengan diperolehnya data nilai rata-rata Ujian
Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Akuntansi seluruh kelas XI IPS pada semester
dua tahun ajaran 2011-2012 yaitu sebesar 66,3 sedangkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 73. Di bawah ini merupakan
daftar rincian nilai rata-rata UAS semester dua untuk masing-masing kelas XI IPS di
MAN 2 Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata UAS Setiap Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi
Periode Semester Genap 2011/2012 MAN 2 Bandung (berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester)
Kelas Jumlah
Berdasarkan Tabel 1.1, nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 2, kelas
XI IPS 3 dan XI IPS 4 di MAN 2 Kota Bandung menunjukkan nilai yang rendah
karena berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 73. Pada
setiap kelas terdapat banyak siswa yang tidak mencapai KKM, seperti kelas XI IPS 2
sebanyak 63,4% atau 26 dari 41 siswa, kelas XI IPS 3 sebanyak 89% atau 34 dari 42
siswa dan kelas XI IPS 4 sebanyak 100% atau seluruh siswa yakni 40 siswanya
memperoleh nilai di bawah KKM. Sedangkan pada kelas XI IPS 1 nilai rata-rata
UASnya memang di atas KKM, akan tetapi terdapat dua orang siswa yang memiliki
nilai di bawah KKM. Dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa kemudian
membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum optimal. Permasalahan
rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa MAN 2 Kota Bandung ini harus
diperhatikan, karena prestasi belajar merupakan salah satu tujuan akhir sebuah proses
pendidikan.
Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono (2004:138), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah :
a. Faktor internal : faktor jasmaniah (faktor penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya), faktor psikologis (kecerdasan, bakat, kecakapan, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi dan penyesuaian diri), faktor kematangan fisik maupun psikis.
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap prestasi
belajar adalah motivasi. Karena dengan motivasi yang tinggi, siswa akan belajar
dengan sungguh-sungguh, sehingga akan berpengaruh terhadap prestasinya. Seperti
halnya penelitian yang dilakukan oleh Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina (2011)
dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar yang menyatakan bahwa “jika seseorang memiliki motivasi dalam belajar,
maka prestasi belajarnya pun akan baik (tinggi), sebaliknya apabila siswa memiliki
motivasi belajar yang rendah, maka prestasi belajarnya pun akan buruk (rendah).”
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih menekankan pada motivasi
intrinsik yang dimiliki siswa. Menurut Syah (2010:134) “motivasi yang lebih
signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta
tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.”
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang ada dalam diri siswa untuk
melakukan tindakan belajar, seperti mengerjakan tugas, memperhatikan pada saat
guru menjelaskan, ulet dan tekun dalam belajar. Motivasi intrinsik akan menentukan
kualitas prestasi belajar yang diperoleh. Motivasi intrinsik yang tinggi dapat
membantu siswa untuk meningkatkan intensitas siswa dalam belajar, sehingga
apabila intensitas belajarnya tinggi maka prestasi belajar yang diperoleh akan
maksimal.
Selain motivasi intrinsik siswa untuk belajar, lingkungan yang berasal dari
luar diri siswa juga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu faktor eksternal
merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi seseorang dalam memperoleh
pendidikan. Menurut Sukmadinata (2009:163) “keluarga merupakan lingkungan
pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar
pada lingkungan sekolah dan masyarakat.” Sehingga apabila pendidikan di
lingkungan keluarganya berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi kegiatan
belajar yang dilakukan oleh siswa di sekolah.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Lia Nur Oktaviana (2011)
dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang menyatakan bahwa “lingkungan
keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar.” Sehingga apabila dukungan dari
lingkungan keluarga berjalan dengan baik, maka prestasi belajar yang diperoleh akan
maksimal.
Dimensi lingkungan keluarga yang diteliti oleh peneliti lebih menekankan
pada dimensi hubungan antar anggota keluarga. Karena menurut Sukmadinata
(2009:164) “hubungan antar anggota keluarga memegang peranan penting dalam
belajar.” Jika hubungan antar anggota keluarga berjalan dengan baik, maka siswa
akan merasa didukung dan bersemangat untuk belajar, sehingga akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar yang diperolehnya.
Dengan demikian kurangnya motivasi intrinsik siswa untuk belajar dan
kurang maksimal. Oleh karena itu faktor motivasi intrinsik dan faktor lingkungan
keluarga menjadi hal penting dalam pencapaian prestasi belajar yang maksimal.
Berdasarkan fenomena dan data-data di atas, untuk mengetahui bagaimana
pengaruh motivasi intrinsik dan pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung,
maka penulis tertarik untuk mengajukan penelitian dengan judul: “Pengaruh
Motivasi Intrinsik dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran motivasi intrinsik siswa dalam mempelajari akuntansi.
2. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa.
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.
4. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar pada mata
pelajaran akuntansi
5. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata
pelajaran akuntansi
6. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi
intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk memperoleh gambaran motivasi intrinsik siswa dalam mempelaari
akuntansi
b. Untuk memperoleh gambaran lingkungan keluarga siswa
c. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
akuntansi.
d. Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar pada
mata pelajaran akuntansi.
e. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada
mata pelajaran akuntansi.
f. Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Secara Teoritis
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran
terhadap pentingnya motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga siswa dalam
peningkatan prestasi belajar siswa.
b. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai
motivasi intrinsik.
c. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai
pengaruh lingkungan keluarga.
1.4.2. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan untuk bahan pertimbangan
bagi peningkatan prestasi belajar siswa dan menambah pengetahuan bagi guru
khususnya guru mata pelajaran akuntansi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi
yakni faktor motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa dalam
rangka mengembangkan motivasi dari dalam dirinya dan memberikan pengetahuan
akan pentingnya faktor lingkungan keluarga dalam mencapai prestasi, sehingga
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan
dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut
Sugiyono (2010:207) “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya.” Metode penelitian verifikatif menurut Hasan (2006:22) “merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah
ada sebelumnya.” Dengan demikian metode penelitian verifikatif adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran atau teori yang sudah ada, tetapi
bukan untuk menciptakan teori baru.
3.2. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni motivasi intrinsik dan lingkungan
keluarga siswa yang bersangkutan, sehingga variabel-variabel yang terdapat dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik siswa.
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk
terlihat dari siswa tersebut menyukai sesuatu hal, ingin memahami suatu konsep,
ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.
2. Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi
kehidupan siswa. Lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi
siswa dalam belajar. Salah satu dimensi lingkungan keluarga yang memegang
peranan penting dalam belajar adalah hubungan antar anggota keluarga.
3. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai UTS maupun nilai
UAS.
Variabel-variabel di atas selanjutnya dioperasionalisasikan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala No Item
Motivasi
3.Munculnya pertanyaan dan pengamatan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata
Variabel Dimensi Indikator Skala No Item
4.Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesainya jam pelajaran
7,8
5.Menyerahkan tugas atau kerja proyek tanpa diingatkan oleh guru
9,10
6.Berusaha keras dan tidak
cepat menyerah dalam
mengatasi kesulitan belajar atau komunikasi serta penyelesaian tugas
11,12,13
7.Mengusulkan atau
menetapkan tugas yang relevan untuk dirinya sendiri
14,15
8.Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan
memanfaatkan berbagai
3. Saling mempercayai 23
4. Saling membantu 24,25
5.Saling tenggang rasa 26,27
6. Saling mengerti 28,29,30
Prestasi Belajar Siswa
(Y)
Nilai
Nilai UAS semester 2 seluruh kelas XI IPS Tahun ajaran
2011/2012
Interval
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
jurusan IPS di MAN 2 Kota Bandung. Berikut tabel yang menunjukkan populasi
siswa kelas XI Jurusan IPS di MAN 2 Kota Bandung.
Tabel 3.2
Populasi siswa kelas XI Jurusan IPS MAN 2 Kota Bandung
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 42 Siswa
2 XI IPS 2 41 Siswa
3 XI IPS 3 42 Siswa
4 XI IPS 4 40 Siswa
Jumlah 165 Siswa
Sumber : Data diolah
3.3.2. Sampel
Menurut Arikunto (2010 : 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti”, sedangkan menurut Sugiyono (2009 : 118) “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Apabila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka
sampel dari populasi tersebut harus diambil dan harus betul-betul representatif atau
mewakili karakteristik populasi tersebut.
Dalam penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah simple random
sampel random atau sampel acak yang dalam pelaksanaannya peneliti “mencampur”
subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama.”
Pengambilan sampel untuk jumlah siswa yang akan diteliti dengan
menggunakan derajat kepercayaan ∝ = 0,05 dan Bound of Error yang diinginkan
adalah 5% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, yaitu
menggunakan rumus Al-Rasyid (dalam Riduwan 2011 : 22), yaitu :
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika n0 ≤ 0,05 N, maka n = n0
Jika n0 > 0,05 N, maka =
1+ �−1
Keterangan :
α = Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0,05
N = Jumlah populasi 165 siswa
BE = Bound of error diambil 5%
Zα = Nilai dalam tabel Z 1,99
Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung :
= 2
2
= 1,99 2 (0,05)
2
=
�
= [19,9]2
= 396,01
dan n0 = 0,05 N = 0,05 (165) = 8,25 = 8
Karena > 0,05 atau 396,01 > 8 maka sampel dapat dihitung dengan rumus:
= 396,01 1 +396,01165−1
= 396,01 3,394
= 116,68 = 117
Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 117 orang.
Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus :
Riduwan (2011:25)
Keterangan :
ni : jumlah sampel menurut stratum
n : jumlah sampel seluruhnya
Ni : jumlah populasi menurut stratum
N : jumlah populasi seluruhnya
=
+
−
�
=
�
Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah Sampel
Kelas Banyaknya Siswa Sampel
XI IPS 1 42 42
165x 117 = 29,78 = 30
XI IPS 2 41 41
165x 117 = 29,07 = 29
XI IPS 3 42 42
165x 117 = 29,78 = 30
XI IPS 4 40 40
165x 117 = 28,36 = 28
Jumlah 165 117
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah :
a. Angket atau Kuesioner
Menurut Arikunto (2010:194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak memerlukan hadirnya
peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat
terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang
Angket yang digunakan untuk meneliti motivasi intrinsik siswa dan lingkungan
keluarga adalah angket tertutup. Menurut Pabundu (2006:61) angket tertutup
adalah “suatu angket di mana pertanyaan dan alternatif jawabanya telah
ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan”.
Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical
scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai
dari angka 1 sampai dengan angka 5. Angket untuk motivasi intrinsik dan
lingkungan keluarga ini berisi 30 pertanyaan, 18 pertanyaan untuk motivasi
intrinsik dan 12 pertanyaan untuk lingkungan keluarga dimana masing-masing
pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1
menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi.
Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini :
Tabel 3.4
Penilaian Skala Numerik
No Item
Skor
5 4 3 2 1
Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:
1)Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi
2)Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi
4)Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah
5)Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah
b. Teknik dokumentasi
Yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.
Di dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti nilai UAS yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran
akuntansi. Teknik dokumentasi ini, digunakan untuk memperoleh data
mengenai hasil prestasi belajar siswa.
3.5. Pengujian Instrumen Penelitian
3.5.1. Uji Validitas
Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji
validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari
Pearson sebagai berikut:
Arikunto (2009:72)
� = � ∑ − ∑ (∑ )
Keterangan : = koefisien korelasi
N = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
Setelah menghitung , hal yang harus dilakukan adalah membandingkan
dan dengan taraf signifikansi 5%. Jika > berarti valid,
sebaliknya jika ≤ berarti tidak valid.
1. Uji Validitas Variabel Motivasi Intrinsik Siswa
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni
untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas
yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengujicobakan angket penelitian
kepada 48 siswa MAN 2 Kota Bandung dengan jumlah item pertanyaan 18. 48
siswa tersebut diambil dari 4 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas
tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 48
responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,285. Hasil uji validitas variabel
motivasi intrinsik siswa dari tiap item yang menggunakan rumus product moment
dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Motivasi Intrinsik
No
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 18 pernyataan
mengenai motivasi intrinsik yang disebarkan kepada responden terdapat satu
pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 7. Pernyataan yang tidak
valid tersebut kemudian dapat digugurkan atau dihilangkan, sehingga jumlah
pernyataan yang valid berjumlah 17 pernyataan yang akan diujikan kembali
kepada responden.
2. Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga
Uji validitas yang dilakukan untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan
dengan mengujicobakan angket penelitian kepada 48 siswa MAN 2 Kota
Bandung dengan jumlah 12 item pertanyaan. 48 siswa tersebut diambil dari 4
kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan
dengan , dapat diketahui bahwa untuk 48 responden dengan taraf
signifikansi 0,05 adalah 0,285. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel
lingkungan keluarga dari tiap item yang menggunakan rumus product moment
dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga
No
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 12 pernyataan
mengenai lingkungan keluarga seluruhnya valid. Seluruh item pernyataan tersebut
3.5.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari
instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun
dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan
rumus alpha sebagai berikut:
Arikunto (2009 : 109)
Keterangan : r11 = Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item
� = Jumlah varians skor tiap item
� = Varians total
Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:
Arikunto (2009:110)
Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan ketentuan
jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak reliabel.
� =
− −
∑ � �
�
2=
∑ 2−(∑ 2 )
1. Uji reliabilitas motivasi intrinsik siswa
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam
mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang
berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan
rtabel. Untuk variabel motivasi intrinsik diperoleh rtabel dari responden yang
berjumlah 48 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,285. Dalam tabel 3.7
ditampilkan hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi intrinsik siswa
menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for
windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Intrinsik
� r tabel Keterangan
0,901 0,285 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel
motivasi intrinsik dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .
2. Uji reliabilitas lingkungan keluarga
Uji reliabilitas untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan uji yang sama
dengan uji reliabilitas variabel motivasi intrinsik. Untuk variabel lingkungan
keluarga diperoleh dari responden yang berjumlah 48 siswa dengan taraf
signifikansi 0,05 sebesar 0,285. Dalam tabel 3.8 ditampilkan hasil uji reliabilitas
untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan rumus alpha dengan
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga
� r tabel Keterangan
0,862 0,285 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel
lingkungan keluarga dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .
3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
1. Multikolinieritas
Menurut Priyatno (2012:151) “multikolinieritas adalah keadaan dimana pada
model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati
sempurna antar variabel independen.” Pada model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel
bebas. Metode yang digunakan untuk uji multikolinieritas dalam penelitian ini
adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) pada
model regresi dengan menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows. Model
regresi bebas dari multikolinieritas, dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Mempunyai nilai VIF kurang dari 10
2. Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2012:158) “pengujian heteroskedastisistas berfungsi untuk
melihat apakah keadaan di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak.” Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat pola titik-titik pada
scatterplots regresi dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for
windows. Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara
standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID).
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang
jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Priyatno, 2012:165)
3.6.2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah
statistik parametrik. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang
digunakan adalah statistik non parametrik. Adapun pengujian normalitas data yang
digunakan adalah teknik Chi-Kuadrat dengan menggunaka bantuan software IBM
Langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji
Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :
1)Menentukan skor terbesar dan terkecil 2)Menentukan rentangan (R)
R = Skor terbesar – Skor terkecil 3)Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) 4)Menentukan panjang kelas (i)
=
5)Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No Kelas Interval f Nilai Tengah ( Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2
7)Menentukan simpangan baku (S)
S = .∑ 2−(∑ ) 2
.( −1)
8)Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan :
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
b)Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus :
Z = −
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nirmal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas
d)Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnpertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
f) Mencari Chi – Kuadrat (� 2 hitung) dengan rumus :
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel
terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam penelitian ini, uji linieritas
dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.
Langkah-langkah uji linieritas regresi dalam Riduwan (2011 : 200) adalah sebagai
berikut :
3. Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus : = 2 - [ | ] - [ ]
4. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( [ ]) dengan rumus :
[ ] = [ ]
5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( [ | ]) dengan rumus :
=
6. Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :
=
−2
= ∑ ∑ 2− ∑ 2
Sebelum menghitung , urutkan data 1 mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar, berikut adalah tabel penolongnya :
No Urut Kelompok n Y
1 ……….. ……… ……… …….
2 ……….. ……… ……… …….
3 ……….. ……… ……… …….
8. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus : = -
9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus :
=
−2
10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus :
=
−
11. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :
Fhitung =
12. Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier
Ha = Tidak linier dan Ho = Linier
13. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus :
Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)
14. Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan :
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier.
3.6.4. Regresi Linier Berganda
Menurut Sudjana (2004:200) “analisis regresi mempelajari hubungan yang
ada diantara variabel-variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh kita dapat
menaksir variabel yang satu apabila variabel lainnya diketahui.” Persamaan regresi
linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows.
3.6.5. Hipotesis Statistik
Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan
sebagai berikut:
�0 : 1 = 0, Motivasi intrinsik siswa tidak memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa
�1 : 1≠ 0, Motivasi intrinsik siswa memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa
�0 : 2 = 0, Lingkungan keluarga siswa tidak memiliki pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa
�1 : 2 ≠ 0, Lingkungan keluarga siswa memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa
�0 : 1= 2 = 0, Motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga siswa
tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa
�1: tidak semua = 0, Motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga siswa
3.6.6. Uji Hipotesis
3.6.6.1. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi. Rumus yang digunakan
untuk uji F ini adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2003 : 91)
Keterangan :
= 1∑ 1 + 2∑ 2 + . . . + 3∑ 3
= ∑ 2− ( )
Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih
besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi
tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf
nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti. Uji F dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for
windows.
Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika Fhitung > Ftabel , maka �1 diterima dan �0 ditolak
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka �1 ditolak dan �0 diterima.
=
/
3.6.6.2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian koefisien regresi. Rumus yang
digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2003 : 31)
Selanjutnya harus digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2),
berdasarkan kriteria �0 diterima jika thitung ≤ ttabel dan �0 ditolak jika thitung > ttabel. Uji
t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengolahan data mengenai motivasi intrinsik, menunjukkan bahwa motivasi
intrinsik siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota
Bandung berada dalam kategori sedang.
2. Hasil pengolahan data mengenai lingkungan keluarga, menunjukkan bahwa
lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2
Kota Bandung berada dalam kategori sedang.
3. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS
pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori
rendah.
4. Motivasi intrinsik memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS
pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.
5. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.
6. Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga terbukti dapat mempengaruhi prestasi
belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah
untuk lebih berupaya dalam menumbuhkan motivasi intrinsik dan menjalin
hubungan yang lebih erat dengan keluarga siswa dengan memberikan
pengarahan-pengarahan agar sekolah dan keluarga siswa dapat bekerja sama
untuk memberikan bimbingan, arahan dan dukungan kepada siswa dalam belajar.
2. Bagi Guru
Guru harus lebih berupaya untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Karena
dengan adanya motivasi intrinsik yang tinggi, maka prestasi yang diperoleh akan
semakin meningkat. Salah satu cara guru untuk menumbuhkan motivasi intrinsik
siswa adalah dengan membangkitkan ketertarikan siswa terhadap materi yang
akan dipelajari dan memberikan pengetahuan kepada siswa akan sasaran dan
manfaat dari materi yang akan dipelajari.
3. Bagi Keluarga
Keluarga yakni orang tua dan anggota keluarga lainnya disarankan untuk
membina hubungan yang baik dan erat dengan anak. Karena terbukti bahwa
lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh
belajar. Penulis menyarankan agar orang tua dan anggota keluarga lainnya
membina hubungan yang akrab, dekat, saling sayang menyayangi, harmonis,
saling tenggang rasa dan saling mengerti dengan anak, sehingga anak tersebut
lebih bersemangat pada saat belajar, karena merasa didukung oleh keluarganya.
4. Bagi Siswa
Siswa harus mempunyai pemahaman mengenai motivasi intrinsik, yaitu dengan
cara berusaha untuk menyenangi materi akuntansi dan memperhatikan pada saat
guru menjelaskan serta tidak cepat menyerah apabila menemukan kesulitan dalam
belajar. Karena apabila motivasi intrinsik untuk belajar tinggi, maka prestasi yang
diperoleh akan semakin meningkat. Siswa juga harus membina hubungan baik
dan berusaha dekat dengan keluarga serta menumbuhkan sikap saling mengerti,
saling membantu dan saling tenggang rasa antar sesama anggota keluarga.
Apabila hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik, maka akan tumbuh
semangat untuk belajar dan berusaha membuat keluarga bangga dengan apa yang
kita capai.
5. Bagi Peneliti Lain
Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
---. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda Karya Offset
Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Djamarah, S,B. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung: Humaniora
Gunarsa, S,D. (2010). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara
Hartinah, S. (2008).Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama
Hasan, A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Hidayanto, D,N. (2008).Mengenal manusia dan pendidikan. Yogyakarta : Liberty
Ihsan, F. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruz Media Grup
Mustaqim dan Abdul Wahib. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Pabundu, M, T. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara
Prayitno, E. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud P2LPTK
Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset
Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)
Purwanto, Ng. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosda Karya
Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Santrock, J,W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group
Makmun, A,S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
Slavin, R,E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta : Indeks
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito
--- . (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niga II. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
Syamsu Yusuf dan Nani M Sugandhi. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sukmadinata, N,S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tirtaraharja dan Sula. (1995). Pengantar Pendidikan. Jakara : Depdikbud
Sumber Jurnal :
Ghullam Hamdu, Lisa Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas IV SN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasik). Vol.12 No.1, April 2011
Sumber Skripsi :
Anita Wiani. (2008). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Eksplanatory Pada Peserta Didik Kelas X di SMA negeri Kabupaten Subang). Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
Lia Nur Oktaviana. (2011). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
Ni Luh Made Ratnasari Ningsih. (2011). Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia