• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang Masalah………. 1

1.2. Rumusan Masalah... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1. Maksud Penelitian... 7

1.3.2. Tujuan Penelitian... 7

1.4. Kegunaan Penelitian... 8

1.4.1. Secara Teoritis………... 8

1.4.2. Secara Praktis... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Belajar ... 10

2.1.1. Teori Konvergensi ... 10

2.2. Motivasi Belajar... 11

2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar... 11

2.2.2. Jenis-jenis Motivasi... 15

2.2.3. Motivasi Intrinsik... 16

2.2.4. Indikator Motivasi Intrinsik... 17

2.2.5. Cara Menumbuhkan Motivasi Intrinsik……… 18

2.2.6. Peran Motivasi Intrinsik Dalam Belajar... 18

2.3. Lingkungan Keluarga... 22

2.3.1. Pengertian Lingkungan Keluarga dan Hubungan Antar Anggota Keluarga... 22

2.3.2. Fungsi Keluarga... 25

2.3.3. Hubungan Antar Anggota Keluarga... 25

(2)

2.3.5. Peran Hubungan Antar Anggota Keluarga Dalam Belajar... 30

2.4. Prestasi Belajar………... 31

2.4.1. Pengertian Prestasi Belajar………... 31

2.4.2. Indikator Prestasi Belajar... 34

2.4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 35

2.5. Pembelajaran Akuntansi di SMA... 37

2.5.1. Pengertian Akuntansi... 37

2.5.2. Proses Akuntansi... 38

2.6. Penelitian Terdahulu... 40

2.7. Kerangka Pemikiran... 41

2.8. Hipotesis... 47

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian... 48

3.2. Operasionalisasi Variabel... 48

3.3. Populasi dan Sampel... 50

3.3.1. Populasi... 50

3.3.2. Sampel... 51

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 54

3.5. Pengujian Instrumen Penelitian... 56

3.5.1. Uji Validitas... 56

3.5.2. Uji Reliabilitas... 60

3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis... 62

3.6.1. Uji Asumsi Klasik... 62

3.6.2. Uji Normalitas... 63

3.6.3. Uji Linieritas... 65

3.6.4. Regresi Linier Berganda... 66

3.6.5. Hipotesis Statistik... 67

3.6.6. Pengujian Hipotesis... 68

3.6.6.1. Uji F... 68

(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Objek Penelitian... 70

4.1.1. Identitas MAN 2 Kota Bandung... 70

4.1.2. Gambaran MAN 2 Bandung dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah... 70

4.1.3. Visi dan Misi MAN 2 Bandung... 71

4.1.4. Target Pendidikan MAN 2 Bandung... 72

4.1.5. Struktur Organisasi MAN 2 Bandung... 73

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 74

4.2.1. Gambaran Motivasi Intrinsik Siswa... 74

4.2.2. Gambaran Lingkungan Keluarga Siswa... 81

4.2.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 86

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian... 87

4.3.1. Uji Asumsi Klasik... 87

4.3.1.1. Uji Multikolinieritas... 87

4.3.1.2. Uji Heteroskedastisitas... 88

4.3.2. Uji Normalitas... 89

4.3.3. Uji Linieritas... 91

4.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda... 92

4.3.5. Uji Hipotesis... 94

4.3.5.1. Uji F... 94

4.3.5.2. Uji t... 95

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian... 98

4.4.1. Pengaruh Motivasi Intrinsik Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 98

4.4.2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 100

4.4.3. Pengaruh Motivasi Intrinsik Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 104

(4)

DAFTAR PUSTAKA... 107

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai rata-rata UAS setiap kelas XI IPS MAN 2 Bandung……. 2

Tabel 2.1 Pengaruh pola hubungan antar anggota keluarga terhadap perilaku siswa……….. 29

Tabel 2.2 Jenis, indikator dan cara evaluasi prestasi belajar... 34

Tabel 2.3 Hasil penelitian terdahulu... 40

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel... 49

Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung... 51

Tabel 3.3 Jumlah sampel... 54

Tabel 3.4 Penilaian skala numerik……….. 55

Tabel 3.5 Hasil uji validitas motivasi intrinsik... 58

Tabel 3.6 Hasil uji validitas lingkungan keluarga... 59

Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas motivasi intrinsik... 61

Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas lingkungan keluarga... 62

Tabel 4.1 Gambaran motivasi intrinsik siswa... 74

Tabel 4.2 Adanya bukti yang jelas tentang keterlibatan, kreatifitas dan rasa menikmati pelajaran dalam diri siswa selama pembelajaran berlangsung………... 75

Tabel 4.3 Adanya suasana hati yang positif seperti keseriusan dan keceriaan... 76

Tabel 4.4 Munculnya pertanyaan dan pertanyaan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata………. 77

Tabel 4.5 Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesainya jam pelajaran……….. 77

Tabel 4.6 Menyerahkan tugas tanpa diingatkan oleh guru……….. 78

Tabel 4.7 Berusaha keras dan tidak cepat menyerah dalam mengatasi kesulitan belajar………... 79

Tabel 4.8 Menetapkan tugas yang relevan untuk diri sendiri……….. 79

Tabel 4.9 Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai strategi dan sumber belajar………….. 80

Tabel 4.10 Gambaran lingkungan keluarga siswa... 81

Tabel 4.11 Hubungan yang akrab dan dekat... 82

Tabel 4.12 Hubungan yang penuh rasa sayang menyayangi………. 83

Tabel 4.13 Saling mempercayai……… 83

(6)

Tabel 4.15 Saling tenggang rasa... 85

Tabel 4.16 Saling mengerti... 85

Tabel 4.17 Nilai rata-rata UAS kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi... 86

Tabel 4.18 Tabel coefficients multikolinieritas... 88

Tabel 4.19 Tabel ANOVA motivasi intrinsik... 91

Tabel 4.20 Tabel ANOVA lingkungan keluarga... 92

Tabel 4.21 Tabel coefficients regresi... 93

Tabel 4.22 Tabel ANOVA... 94

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Akuntansi………. 39

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran……… 45

Gambar 2.3 Hubungan Variabel... 46

Gambar 4.1 Scatterplot regresi untuk heteroskedastisitas………... 89

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

pendidikan merupakan sarana utama dalam pembentukan generasi penerus bangsa.

Semakin tinggi kualitas pendidikan maka kualitas sumber daya manusia yang

dihasilkan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kualitas sumber daya

manusia, maka akan mendorong kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik

dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan

berlangsung untuk membantu mengembangkan potensi, keterampilan dan kecakapan

peserta didik, sehingga apabila proses pendidikan berjalan dengan baik, maka akan

menghasilkan peserta didik yang memperoleh prestasi belajar yang maksimal dan

berkualitas serta sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Menurut Sukmadinata (2009:4) “tujuan pendidikan tersebut bisa menyangkut

kepentingan peserta didik sendiri, kepentingan masyarakat dan tuntutan lapangan

pekerjaan.”

Berbicara mengenai pendidikan tidak akan lepas dari proses belajar. Salah

satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar adalah melalui

(9)

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar belum sepenuhnya dapat

terlaksana dengan baik, sering kali terdapat hambatan yang dapat ditemukan dalam

kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan tujuan pengajaran yakni prestasi

belajar yang diinginkan belum dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, yaitu kelas XI IPS di MAN 2

Kota Bandung, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran

Akuntansi masih rendah. Terbukti dengan diperolehnya data nilai rata-rata Ujian

Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Akuntansi seluruh kelas XI IPS pada semester

dua tahun ajaran 2011-2012 yaitu sebesar 66,3 sedangkan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 73. Di bawah ini merupakan

daftar rincian nilai rata-rata UAS semester dua untuk masing-masing kelas XI IPS di

MAN 2 Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata UAS Setiap Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi

Periode Semester Genap 2011/2012 MAN 2 Bandung (berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester)

Kelas Jumlah

(10)

Berdasarkan Tabel 1.1, nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 2, kelas

XI IPS 3 dan XI IPS 4 di MAN 2 Kota Bandung menunjukkan nilai yang rendah

karena berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 73. Pada

setiap kelas terdapat banyak siswa yang tidak mencapai KKM, seperti kelas XI IPS 2

sebanyak 63,4% atau 26 dari 41 siswa, kelas XI IPS 3 sebanyak 89% atau 34 dari 42

siswa dan kelas XI IPS 4 sebanyak 100% atau seluruh siswa yakni 40 siswanya

memperoleh nilai di bawah KKM. Sedangkan pada kelas XI IPS 1 nilai rata-rata

UASnya memang di atas KKM, akan tetapi terdapat dua orang siswa yang memiliki

nilai di bawah KKM. Dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa kemudian

membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan

bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum optimal. Permasalahan

rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa MAN 2 Kota Bandung ini harus

diperhatikan, karena prestasi belajar merupakan salah satu tujuan akhir sebuah proses

pendidikan.

Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari

faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono (2004:138), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah :

a. Faktor internal : faktor jasmaniah (faktor penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya), faktor psikologis (kecerdasan, bakat, kecakapan, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi dan penyesuaian diri), faktor kematangan fisik maupun psikis.

(11)

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar adalah motivasi. Karena dengan motivasi yang tinggi, siswa akan belajar

dengan sungguh-sungguh, sehingga akan berpengaruh terhadap prestasinya. Seperti

halnya penelitian yang dilakukan oleh Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina (2011)

dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar yang menyatakan bahwa “jika seseorang memiliki motivasi dalam belajar,

maka prestasi belajarnya pun akan baik (tinggi), sebaliknya apabila siswa memiliki

motivasi belajar yang rendah, maka prestasi belajarnya pun akan buruk (rendah).”

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih menekankan pada motivasi

intrinsik yang dimiliki siswa. Menurut Syah (2010:134) “motivasi yang lebih

signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta

tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.”

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang ada dalam diri siswa untuk

melakukan tindakan belajar, seperti mengerjakan tugas, memperhatikan pada saat

guru menjelaskan, ulet dan tekun dalam belajar. Motivasi intrinsik akan menentukan

kualitas prestasi belajar yang diperoleh. Motivasi intrinsik yang tinggi dapat

membantu siswa untuk meningkatkan intensitas siswa dalam belajar, sehingga

apabila intensitas belajarnya tinggi maka prestasi belajar yang diperoleh akan

maksimal.

Selain motivasi intrinsik siswa untuk belajar, lingkungan yang berasal dari

luar diri siswa juga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu faktor eksternal

(12)

merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi seseorang dalam memperoleh

pendidikan. Menurut Sukmadinata (2009:163) “keluarga merupakan lingkungan

pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar

pada lingkungan sekolah dan masyarakat.” Sehingga apabila pendidikan di

lingkungan keluarganya berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi kegiatan

belajar yang dilakukan oleh siswa di sekolah.

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Lia Nur Oktaviana (2011)

dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan

Keluarga Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang menyatakan bahwa “lingkungan

keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar.” Sehingga apabila dukungan dari

lingkungan keluarga berjalan dengan baik, maka prestasi belajar yang diperoleh akan

maksimal.

Dimensi lingkungan keluarga yang diteliti oleh peneliti lebih menekankan

pada dimensi hubungan antar anggota keluarga. Karena menurut Sukmadinata

(2009:164) “hubungan antar anggota keluarga memegang peranan penting dalam

belajar.” Jika hubungan antar anggota keluarga berjalan dengan baik, maka siswa

akan merasa didukung dan bersemangat untuk belajar, sehingga akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar yang diperolehnya.

Dengan demikian kurangnya motivasi intrinsik siswa untuk belajar dan

(13)

kurang maksimal. Oleh karena itu faktor motivasi intrinsik dan faktor lingkungan

keluarga menjadi hal penting dalam pencapaian prestasi belajar yang maksimal.

Berdasarkan fenomena dan data-data di atas, untuk mengetahui bagaimana

pengaruh motivasi intrinsik dan pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung,

maka penulis tertarik untuk mengajukan penelitian dengan judul: “Pengaruh

Motivasi Intrinsik dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran motivasi intrinsik siswa dalam mempelajari akuntansi.

2. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

4. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar pada mata

pelajaran akuntansi

5. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata

pelajaran akuntansi

6. Bagaimana pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap

(14)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi

intrinsik siswa dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk memperoleh gambaran motivasi intrinsik siswa dalam mempelaari

akuntansi

b. Untuk memperoleh gambaran lingkungan keluarga siswa

c. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

akuntansi.

d. Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar pada

mata pelajaran akuntansi.

e. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada

mata pelajaran akuntansi.

f. Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga

(15)

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Secara Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran

terhadap pentingnya motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga siswa dalam

peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai

motivasi intrinsik.

c. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai

pengaruh lingkungan keluarga.

1.4.2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan untuk bahan pertimbangan

bagi peningkatan prestasi belajar siswa dan menambah pengetahuan bagi guru

khususnya guru mata pelajaran akuntansi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi

yakni faktor motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa dalam

rangka mengembangkan motivasi dari dalam dirinya dan memberikan pengetahuan

akan pentingnya faktor lingkungan keluarga dalam mencapai prestasi, sehingga

(16)

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan

dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

Sugiyono (2010:207) “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya.” Metode penelitian verifikatif menurut Hasan (2006:22) “merupakan

penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah

ada sebelumnya.” Dengan demikian metode penelitian verifikatif adalah metode

penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran atau teori yang sudah ada, tetapi

bukan untuk menciptakan teori baru.

3.2. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni motivasi intrinsik dan lingkungan

keluarga siswa yang bersangkutan, sehingga variabel-variabel yang terdapat dalam

penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik siswa.

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk

(18)

terlihat dari siswa tersebut menyukai sesuatu hal, ingin memahami suatu konsep,

ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.

2. Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi

kehidupan siswa. Lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi

siswa dalam belajar. Salah satu dimensi lingkungan keluarga yang memegang

peranan penting dalam belajar adalah hubungan antar anggota keluarga.

3. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan

belajar mengajar. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai UTS maupun nilai

UAS.

Variabel-variabel di atas selanjutnya dioperasionalisasikan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item

Motivasi

3.Munculnya pertanyaan dan pengamatan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata

(19)

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item

4.Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesainya jam pelajaran

7,8

5.Menyerahkan tugas atau kerja proyek tanpa diingatkan oleh guru

9,10

6.Berusaha keras dan tidak

cepat menyerah dalam

mengatasi kesulitan belajar atau komunikasi serta penyelesaian tugas

11,12,13

7.Mengusulkan atau

menetapkan tugas yang relevan untuk dirinya sendiri

14,15

8.Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan

memanfaatkan berbagai

3. Saling mempercayai 23

4. Saling membantu 24,25

5.Saling tenggang rasa 26,27

6. Saling mengerti 28,29,30

Prestasi Belajar Siswa

(Y)

Nilai

Nilai UAS semester 2 seluruh kelas XI IPS Tahun ajaran

2011/2012

Interval

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek

(20)

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

jurusan IPS di MAN 2 Kota Bandung. Berikut tabel yang menunjukkan populasi

siswa kelas XI Jurusan IPS di MAN 2 Kota Bandung.

Tabel 3.2

Populasi siswa kelas XI Jurusan IPS MAN 2 Kota Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 42 Siswa

2 XI IPS 2 41 Siswa

3 XI IPS 3 42 Siswa

4 XI IPS 4 40 Siswa

Jumlah 165 Siswa

Sumber : Data diolah

3.3.2. Sampel

Menurut Arikunto (2010 : 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”, sedangkan menurut Sugiyono (2009 : 118) “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Apabila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka

sampel dari populasi tersebut harus diambil dan harus betul-betul representatif atau

mewakili karakteristik populasi tersebut.

Dalam penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah simple random

(21)

sampel random atau sampel acak yang dalam pelaksanaannya peneliti “mencampur”

subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama.”

Pengambilan sampel untuk jumlah siswa yang akan diteliti dengan

menggunakan derajat kepercayaan ∝ = 0,05 dan Bound of Error yang diinginkan

adalah 5% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, yaitu

menggunakan rumus Al-Rasyid (dalam Riduwan 2011 : 22), yaitu :

Dengan kriteria sebagai berikut:

Jika n0 ≤ 0,05 N, maka n = n0

Jika n0 > 0,05 N, maka =

1+ −1

Keterangan :

α = Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0,05

N = Jumlah populasi 165 siswa

BE = Bound of error diambil 5%

Zα = Nilai dalam tabel Z 1,99

Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung :

= 2

2

= 1,99 2 (0,05)

2

=

(22)

= [19,9]2

= 396,01

dan n0 = 0,05 N = 0,05 (165) = 8,25 = 8

Karena > 0,05 atau 396,01 > 8 maka sampel dapat dihitung dengan rumus:

= 396,01 1 +396,01165−1

= 396,01 3,394

= 116,68 = 117

Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 117 orang.

Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus :

Riduwan (2011:25)

Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum

n : jumlah sampel seluruhnya

Ni : jumlah populasi menurut stratum

N : jumlah populasi seluruhnya

=

+

=

(23)

Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya Siswa Sampel

XI IPS 1 42 42

165x 117 = 29,78 = 30

XI IPS 2 41 41

165x 117 = 29,07 = 29

XI IPS 3 42 42

165x 117 = 29,78 = 30

XI IPS 4 40 40

165x 117 = 28,36 = 28

Jumlah 165 117

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah :

a. Angket atau Kuesioner

Menurut Arikunto (2010:194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak memerlukan hadirnya

peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat

terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang

(24)

Angket yang digunakan untuk meneliti motivasi intrinsik siswa dan lingkungan

keluarga adalah angket tertutup. Menurut Pabundu (2006:61) angket tertutup

adalah “suatu angket di mana pertanyaan dan alternatif jawabanya telah

ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan”.

Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical

scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai

dari angka 1 sampai dengan angka 5. Angket untuk motivasi intrinsik dan

lingkungan keluarga ini berisi 30 pertanyaan, 18 pertanyaan untuk motivasi

intrinsik dan 12 pertanyaan untuk lingkungan keluarga dimana masing-masing

pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1

menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi.

Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No Item

Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:

1)Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi

2)Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi

(25)

4)Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah

5)Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah

b. Teknik dokumentasi

Yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

sebagainya.

Di dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti nilai UAS yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran

akuntansi. Teknik dokumentasi ini, digunakan untuk memperoleh data

mengenai hasil prestasi belajar siswa.

3.5. Pengujian Instrumen Penelitian

3.5.1. Uji Validitas

Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji

validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari

Pearson sebagai berikut:

Arikunto (2009:72)

� = � ∑ − ∑ (∑ )

(26)

Keterangan : = koefisien korelasi

N = jumlah responden uji coba

X = skor tiap item

Y = skor seluruh item responden uji coba

Setelah menghitung , hal yang harus dilakukan adalah membandingkan

dan dengan taraf signifikansi 5%. Jika > berarti valid,

sebaliknya jika ≤ berarti tidak valid.

1. Uji Validitas Variabel Motivasi Intrinsik Siswa

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni

untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas

yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengujicobakan angket penelitian

kepada 48 siswa MAN 2 Kota Bandung dengan jumlah item pertanyaan 18. 48

siswa tersebut diambil dari 4 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas

tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 48

responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,285. Hasil uji validitas variabel

motivasi intrinsik siswa dari tiap item yang menggunakan rumus product moment

dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel

(27)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Motivasi Intrinsik

No

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 18 pernyataan

mengenai motivasi intrinsik yang disebarkan kepada responden terdapat satu

pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 7. Pernyataan yang tidak

valid tersebut kemudian dapat digugurkan atau dihilangkan, sehingga jumlah

pernyataan yang valid berjumlah 17 pernyataan yang akan diujikan kembali

kepada responden.

2. Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan

(28)

dengan mengujicobakan angket penelitian kepada 48 siswa MAN 2 Kota

Bandung dengan jumlah 12 item pertanyaan. 48 siswa tersebut diambil dari 4

kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan

dengan , dapat diketahui bahwa untuk 48 responden dengan taraf

signifikansi 0,05 adalah 0,285. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel

lingkungan keluarga dari tiap item yang menggunakan rumus product moment

dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga

No

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 12 pernyataan

mengenai lingkungan keluarga seluruhnya valid. Seluruh item pernyataan tersebut

(29)

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari

instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun

dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan

rumus alpha sebagai berikut:

Arikunto (2009 : 109)

Keterangan : r11 = Reliabilitas yang dicari

n = Jumlah item

� = Jumlah varians skor tiap item

� = Varians total

Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:

Arikunto (2009:110)

Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan ketentuan

jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak reliabel.

� =

− −

∑ � �

2

=

∑ 2−

(∑ 2 )

(30)

1. Uji reliabilitas motivasi intrinsik siswa

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam

mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang

berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan

rtabel. Untuk variabel motivasi intrinsik diperoleh rtabel dari responden yang

berjumlah 48 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,285. Dalam tabel 3.7

ditampilkan hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi intrinsik siswa

menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for

windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Intrinsik

r tabel Keterangan

0,901 0,285 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel

motivasi intrinsik dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .

2. Uji reliabilitas lingkungan keluarga

Uji reliabilitas untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan uji yang sama

dengan uji reliabilitas variabel motivasi intrinsik. Untuk variabel lingkungan

keluarga diperoleh dari responden yang berjumlah 48 siswa dengan taraf

signifikansi 0,05 sebesar 0,285. Dalam tabel 3.8 ditampilkan hasil uji reliabilitas

untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan rumus alpha dengan

(31)

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga

r tabel Keterangan

0,862 0,285 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel

lingkungan keluarga dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .

3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2012:151) “multikolinieritas adalah keadaan dimana pada

model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati

sempurna antar variabel independen.” Pada model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel

bebas. Metode yang digunakan untuk uji multikolinieritas dalam penelitian ini

adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) pada

model regresi dengan menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows. Model

regresi bebas dari multikolinieritas, dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Mempunyai nilai VIF kurang dari 10

(32)

2. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2012:158) “pengujian heteroskedastisistas berfungsi untuk

melihat apakah keadaan di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak.” Uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat pola titik-titik pada

scatterplots regresi dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for

windows. Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara

standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID).

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang

jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Priyatno, 2012:165)

3.6.2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah

statistik parametrik. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang

digunakan adalah statistik non parametrik. Adapun pengujian normalitas data yang

digunakan adalah teknik Chi-Kuadrat dengan menggunaka bantuan software IBM

(33)

Langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji

Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :

1)Menentukan skor terbesar dan terkecil 2)Menentukan rentangan (R)

R = Skor terbesar – Skor terkecil 3)Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) 4)Menentukan panjang kelas (i)

=

5)Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas Interval f Nilai Tengah ( Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2

7)Menentukan simpangan baku (S)

S = .∑ 2−(∑ ) 2

.( −1)

8)Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan :

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

b)Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus :

Z = −

c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nirmal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas

d)Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnpertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

(34)

f) Mencari Chi – Kuadrat (� 2 hitung) dengan rumus :

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel

terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam penelitian ini, uji linieritas

dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.

Langkah-langkah uji linieritas regresi dalam Riduwan (2011 : 200) adalah sebagai

berikut :

3. Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus : = 2 - [ | ] - [ ]

4. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( [ ]) dengan rumus :

[ ] = [ ]

5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( [ | ]) dengan rumus :

=

6. Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :

=

−2

(35)

= ∑ ∑ 2− ∑ 2

Sebelum menghitung , urutkan data 1 mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar, berikut adalah tabel penolongnya :

No Urut Kelompok n Y

1 ……….. ……… ……… …….

2 ……….. ……… ……… …….

3 ……….. ……… ……… …….

8. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus : = -

9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus :

=

−2

10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus :

=

11. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

Fhitung =

12. Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier

Ha = Tidak linier dan Ho = Linier

13. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus :

Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)

14. Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan :

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier.

3.6.4. Regresi Linier Berganda

Menurut Sudjana (2004:200) “analisis regresi mempelajari hubungan yang

ada diantara variabel-variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh kita dapat

menaksir variabel yang satu apabila variabel lainnya diketahui.” Persamaan regresi

linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(36)

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows.

3.6.5. Hipotesis Statistik

Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan

sebagai berikut:

�0 : 1 = 0, Motivasi intrinsik siswa tidak memiliki pengaruh terhadap

prestasi belajar siswa

�1 : 1≠ 0, Motivasi intrinsik siswa memiliki pengaruh terhadap

prestasi belajar siswa

�0 : 2 = 0, Lingkungan keluarga siswa tidak memiliki pengaruh

terhadap prestasi belajar siswa

�1 : 2 ≠ 0, Lingkungan keluarga siswa memiliki pengaruh terhadap

prestasi belajar siswa

�0 : 1= 2 = 0, Motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga siswa

tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�1: tidak semua = 0, Motivasi intrinsik siswa dan lingkungan keluarga siswa

(37)

3.6.6. Uji Hipotesis

3.6.6.1. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi. Rumus yang digunakan

untuk uji F ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 91)

Keterangan :

= 11 + 22 + . . . + 33

= ∑ 2− ( )

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih

besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi

tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf

nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti. Uji F dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for

windows.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel , maka �1 diterima dan �0 ditolak

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka �1 ditolak dan �0 diterima.

=

/

(38)

3.6.6.2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian koefisien regresi. Rumus yang

digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 31)

Selanjutnya harus digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2),

berdasarkan kriteria �0 diterima jika thitung ≤ ttabel dan �0 ditolak jika thitung > ttabel. Uji

t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data mengenai motivasi intrinsik, menunjukkan bahwa motivasi

intrinsik siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota

Bandung berada dalam kategori sedang.

2. Hasil pengolahan data mengenai lingkungan keluarga, menunjukkan bahwa

lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2

Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS

pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung berada dalam kategori

rendah.

4. Motivasi intrinsik memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS

pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

5. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI

IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota Bandung.

6. Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi

belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di MAN 2 Kota

(40)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Motivasi intrinsik dan lingkungan keluarga terbukti dapat mempengaruhi prestasi

belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah

untuk lebih berupaya dalam menumbuhkan motivasi intrinsik dan menjalin

hubungan yang lebih erat dengan keluarga siswa dengan memberikan

pengarahan-pengarahan agar sekolah dan keluarga siswa dapat bekerja sama

untuk memberikan bimbingan, arahan dan dukungan kepada siswa dalam belajar.

2. Bagi Guru

Guru harus lebih berupaya untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Karena

dengan adanya motivasi intrinsik yang tinggi, maka prestasi yang diperoleh akan

semakin meningkat. Salah satu cara guru untuk menumbuhkan motivasi intrinsik

siswa adalah dengan membangkitkan ketertarikan siswa terhadap materi yang

akan dipelajari dan memberikan pengetahuan kepada siswa akan sasaran dan

manfaat dari materi yang akan dipelajari.

3. Bagi Keluarga

Keluarga yakni orang tua dan anggota keluarga lainnya disarankan untuk

membina hubungan yang baik dan erat dengan anak. Karena terbukti bahwa

lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh

(41)

belajar. Penulis menyarankan agar orang tua dan anggota keluarga lainnya

membina hubungan yang akrab, dekat, saling sayang menyayangi, harmonis,

saling tenggang rasa dan saling mengerti dengan anak, sehingga anak tersebut

lebih bersemangat pada saat belajar, karena merasa didukung oleh keluarganya.

4. Bagi Siswa

Siswa harus mempunyai pemahaman mengenai motivasi intrinsik, yaitu dengan

cara berusaha untuk menyenangi materi akuntansi dan memperhatikan pada saat

guru menjelaskan serta tidak cepat menyerah apabila menemukan kesulitan dalam

belajar. Karena apabila motivasi intrinsik untuk belajar tinggi, maka prestasi yang

diperoleh akan semakin meningkat. Siswa juga harus membina hubungan baik

dan berusaha dekat dengan keluarga serta menumbuhkan sikap saling mengerti,

saling membantu dan saling tenggang rasa antar sesama anggota keluarga.

Apabila hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik, maka akan tumbuh

semangat untuk belajar dan berusaha membuat keluarga bangga dengan apa yang

kita capai.

5. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

---. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda Karya Offset

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Djamarah, S,B. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung: Humaniora

Gunarsa, S,D. (2010). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia

Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hartinah, S. (2008).Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama

Hasan, A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Hidayanto, D,N. (2008).Mengenal manusia dan pendidikan. Yogyakarta : Liberty

Ihsan, F. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruz Media Grup

(43)

Mustaqim dan Abdul Wahib. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Pabundu, M, T. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Prayitno, E. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud P2LPTK

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)

Purwanto, Ng. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosda Karya

Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Santrock, J,W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group

Makmun, A,S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Slavin, R,E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta : Indeks

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

--- . (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niga II. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Syamsu Yusuf dan Nani M Sugandhi. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sukmadinata, N,S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tirtaraharja dan Sula. (1995). Pengantar Pendidikan. Jakara : Depdikbud

(44)

Sumber Jurnal :

Ghullam Hamdu, Lisa Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas IV SN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasik). Vol.12 No.1, April 2011

Sumber Skripsi :

Anita Wiani. (2008). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Eksplanatory Pada Peserta Didik Kelas X di SMA negeri Kabupaten Subang). Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Lia Nur Oktaviana. (2011). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Ni Luh Made Ratnasari Ningsih. (2011). Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi. Bandung : Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar

Gambar 2.1 Proses Akuntansi……………………………………………….
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata UAS Setiap Kelas XI IPS
Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XI Jurusan IPS
Tabel 3.3 Jumlah Sampel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pada kawasan tersebut banyak permukiman penduduk, maka akibat yang timbul dari dampak perencanaan penerapan sumur resapan ini sangat perlu diterapkan

Widjaja Martokusumo yang sedang menjabat Ketua Prodi Magister dan Doktor Arsitektur dan Ketua Prodi Magister Rancang Kota telah diangkat sebagai Waki' Dekan

Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Materi Bangun

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang.. dikembangkan oleh Kemmis

Tidak perlu diminta pernyataan batal (nietig verklaring). Risiko kerugian dibagi dua antara pihak yang menyewakan dengan pihak si penyewa. Segera setelah musnahnya seluruh

Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi, dimana dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi dan video disatukan dalam komputer

Puli berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan dari motor yang selanjutnya diteruskan lagi ke v-belt dan akan memutar poros.. Puli dibuat dari besi cor atau

Borland Delphi 7.0 adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang berasal dari bahasa pemrograman Pascal. Dengan bahasa Pemrograman Delphi kita dapat membuat program-program