Ane Suandani, 2013
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN
BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)
Diajukan Untuk Memenuhi Prasyarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH ANE SUANDANI
NIM . 0811363
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
Ane Suandani, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN
BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
OLEH ANE SUANDANI
NIM.0811363
Pembimbing I
Drs.H.Sufyani Prabawanto,M.Ed Nip.19600830.198603.1.003
Pembimbing II
Dr.Hj.Ernawulan Syaodih,M.Pd Nip.19651001.199802.2.001
Diketahui,
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ane Suandani, 2013
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan Bilangan Pecahan Dengan Menggunakan Media Gambar” pada
siswa kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung ini sepenuhnya
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya
ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2012
Yang membuat pernyataan
i
Ane Suandani, 2013
ABSTRAK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)
ANE SUANDANI 0811363
Ane Suandani, 2013
ABSTRACT
IMPROVING THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF USING ADDITIVE FRACTIONS MEDIA IMAGES
(Classroom Action Research In Fourth Grade Students of SDN Cipeundeuy Banjaran Regency Bandung District)
ANE SUANDANI 0811363
ii Ane Suandani, 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan laporan yang berupa skripsi ini, tidak lupa shalawat beserta salam
semoga senantiasa tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW dan kepada kita semua selaku umatnya.
Sripsi ini berjudul “Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan
Pecahan Dengan Menggunakan Media Gambar.” Penelitian Tindakan Kelas
pada siswa kelas IV SDN Cipeundeuy kecamatan Banjaran Kabupaten
Bandung. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung.
Penulis menyadari sepenuhnya akan berbagai kekurangan yang ada
dalam penyusunan skripsi ini, baik dalam bentuk penyajian, penyusunan
kata-kata maupun hasil penelitian. Oleh karena itu, penulis senantiasa menantikan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Amin.
Bandung, Oktober 2012
iii Ane Suandani, 2013
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai kendala.
Dengan bantuan, dorongan, dan motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah
skipsi ini dapat selesai sesuai harapan. Untuk itu perkenankalah pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Drs.H.Dede Somarya,M.Pd, sebagai Ketua Prodi Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar FIP UPI yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs.H.Sufyani Prabawanto,M.Ed, sebagai dosen pembimbing I dengan
penuh kesabaran memberikan saran, arahan dan bimbingan yang sangat
membantu penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
3. Dr.Hj.Ernawulan Syaodih,M.Pd, sebagai dosen pembimbing II dengan
penuh kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk, perbaikan, motivasi,
serta saran yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Komarayati,S.Pd, sebagai Kepala Sekolah dan seluruh guru-guru SDN
Cipeundeuy yang memberikan izin untuk melaksanakan penelitian skripsi ini, mengarahkan dan senantiasa memberikan motivasi dan do’anya hingga
iv Ane Suandani, 2013
5. Rekan-rekan mahasiswa PLP yang telah banyak membantu dan berbagi
selama penulisan skripsi ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa PGSD dan UPI yang senantiasa membantu dan
bekerjasama selama melaksanakan perkuliahan di UPI.
7. Sahabat-sahabat semua yang membantu baik secara moril maupun materil
selama penulisan skripsi ini.
8. Suamiku tercinta Cucu Rusli yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil, serta senantiasa dengan penuh keikhlasan membantu,
memotivasi, dan menjadikan tempat bertukar pikiran dalam memecahkan
permasalahan serta hadir menemani di setiap keadaan, serta telah begitu
sabar dan menyayangi penulis selama ini. Terima kasih telah selalu
menjadi pendengar terbaikku dan telah menjadi bagian penting dalam
hidupku.
9. Anak-anakku yang tercinta Devi Mutia dan M.Ikhwan Gumelar, yang
senantiasa memotivasi, memberikan dorongan dan semangat untuk terus
maju melangkah menapaki hari-hari yang dilakukan saat bergelut dengan
setumpuk teks book.
10.ayahanda H. Unang Suandani,S.Pd, dan Ibunda Hj. Neneng Darisah
tercinta yang selalu sabar menghadapi anak-anaknya, memberikan begitu
banyak dukungan, semangat dan kasih sayang, bantuan moril maupun
materi serta doa yang tak pernah putus untuk anaknya sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh tanggung jawab. Semoga Allah
v Ane Suandani, 2013
11.Kakakku Ine Suandani,S.Pd yang selalu menjadi penolong disaat yang
dibutuhkan, selalu mengalah pada adik-adiknya dan selalu menyanyangi
penulis. Semoga Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan.
12.Adikku Ina Suandani, yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
agar selalu menjadi manusia yang lebih baik dan dapat menjadi contoh
bagi adiknya. Semoga Allah selalu melindungimu.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan, semoga kebaikan yang
diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT dengan kebaikan
yang berlipat ganda. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
vi Ane Suandani, 2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……… i
KATA PENGANTAR ………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii
DAFTAR ISI ……… vi
DAFTAR TABEL ……… viii
DAFTAR GAMBAR ……… ix
DAFTAR LAMPIRAN ……… x
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
A. Latar Belakang ……….. 1
B. Rumusan Masalah ……….. 4
C. Tujuan Penelitian ………... 5
D. Manfaat Penelitian ………. 5
E. Hipotesis Tindakan ……… 6
F. Penjelasan Istilah ….……….. 6
vii Ane Suandani, 2013
A. Konsep Pemahaman ……….. 8
B. Konsep Operasi Penjumlahan ……… 10
C. Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran … 11 D. Media Gambar Dalam Pembelajaran ……… 14
BAB III METODE PENELITIAN ………... 18
A. Metode Penelitian ………. 18
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ……… 21
C. Prosedur Penelitian ……… 21
D. Instrumen Penelitian ……….. 28
E. Pengumpulan Dan Analisis Data ………... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 33
A.Hasil Penelitian ………... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 49
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 53
A. Kesimpulan ……… 53
B. Rekomendasi ………. 55
DAFTAR PUSTAKA ………... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………... 58
viii Ane Suandani, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Tes Siklus I ………. 38
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I …………... 39
Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus II ……… 43
Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II …………. 44
Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I Ke
ix Ane Suandani, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ………… 19
Gambar 4.1 Diagram Batang Rata-rata Skor Siswa Tiap Siklus …... 46
Gambar 4.2 Diagram Batang Perkembangan Ketuntasan Belajar
x Ane Suandani, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Instrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
A.1 RPP Siklus I ………. 58
A.2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….. 63
A.3 Lembar Soal Evaluasi Siklus I ………. 65
A.4 Lembar Observasi Siklus I ………... 67
A.5 RPP Siklus II ……… 69
A.6 Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….. 75
A.7 Lembar Soal Evaluasi Siklus II ………... 78
A.8 Lembar Observasi Siklus II ………. 81
Lampiran B Hasil Penelitian B.1 Analisis Indeks Kesukaran Tes Sklus I ……… 83
B.2 Analisis Indeks Kesukaran Tes Sklus II ……….. 84
B.3 Analisis Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ………….. 85
xi Ane Suandani, 2013
B.5 Analisis Reliabititas Siklus I ……… 87
B.6 Analisis Reliabititas Siklus II ………. 88
B.7 Perbandingan Skor dan Rata-rata Skor Tiap Siklus … 89 B.8 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….. 90
B.9 Hasil Lembar Evaluasi Siklus I ………... 96
B.10 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ……… 106
B.11 Hasil Lembar Evaluasi Siklus II ……….. 118
B.12 Dokumentasi ……… 134
Lampiran C Surat-Surat Penelitian C.1 Surat Izin Mengadakan Penelitian Fakultas ………. 138
C.2 Surat Izin Mengadakan Penelitian UPI ……… 139
C.3 Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi ……… 140
C.4 Surat Keterangan Dari Sekolah ……… 141
C.5 Kartu Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing I ……….. 142
1
Ane Suandani, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya orang berpendapat bahwa matematika merupakan mata
pelajaran yang sulit untuk diajarkan maupun dipelajari. Salah satu alasannya
karena matematika merupakan pelajaran yang memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi.Hal ini tak berarti bahwa terdapat suatu tata urut yang mutlak
yang diperlukan untuk mempelajari matematika tersebut, tetapi kemampuan
untuk mempelajari materi baru seringkali memerlukan pemahaman yang
memadai tentang satu atau lebih materi yang telah dipelajari sebelumnya.
(Wahyudin, 2008:1)
Seringkali terungkap bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang
berbeda-beda, karena anak-anak dan orang dewasa memiliki kecepatan yang
sangat berbeda-beda dalam mempelajari matematika. Sebuah konsep yang
dapat dikuasai dalam satu kali pertemuan saja oleh seseorang, dapat
memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu bagi yang
lainnya, dan mungkin menjadi tak dapat terpecahkan oleh mereka yang kurang
pemahamannya tentang konsep-konsep yang diperlukan untuk memahami
konsep tersebut. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar
dalam pencapaian belajar matematika diantara anak yang sama usianya.
Berdasarkan kenyataan bahwa tingkat pencapaian dan kecepatan
pembelajaran matematika dari siswa yang satu dengan siswa yang lainnya
2
Ane Suandani, 2013
pemahaman tidak akan terbentuk: (b) jika laju pengajaran terlalu lambat, maka
para siswa akan menjadi bosan. Banyaknya materi yang tepat diberikan pada
suatu rentang waktu yang sama juga beragam dan sangat tergantung kepada
pencapaian dari para siswa. Mereka yang pencapaiannya tinggi, seringkali
mampu berjalan sekian jauh dalam suatu rentang waktu, tetapi bagi mereka
yang pencapaiannya rendah perlu berjalan dalam tahapan-tahapan yang lebih
kecil serta perlu mengulang kembali materi atau bahan yang telah diberikan
sebelumnya.
Pembahasan operasi penjumlahan pecahan menjadi bagian penting
dalam pelajaran matematika, dengan memahami operasi penjumlahan
pecahan, siswa dapat memahami cara pembagian suatu benda menjadi
beberapa bagian yang sama, sehingga mereka dapat berlaku adil dalam
pembagian. (Novianti, 2010:1)
Guru dituntut untuk bisa membimbing dengan baik agar siswa dapat
memahami pembahasan operasi penjumlahan pecahan, setelah siswa dapat
memahami operasi penjumlahan pecahan, selanjutnya siswa diharapkan dapat
menganalisis permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata, khususnya
menggunakan konsep operasi penjumlahan pecahan
Tapi pada kenyataannya banyak siswa yang tidak memahami
pembahasan ini. Ini terbukti dengan hasil tes siswa yang rendah, selama ini
siswa menghafalkan cara melakukan operasi penjumlahan pecahan tanpa
memahami konsep operasi penjumlahan pecahan tersebut. Dalam pengerjaan
soal masih banyak yang bingung ketika penyebut yang berbeda harus
3
Ane Suandani, 2013
penyebut untuk mengerjakan operasi penjumlahan pecahan. Ini menjadi
kendala yang harus segera ditangani agar siswa dapat memahami benar
pembahasan operasi penjumlahan pecahan sehingga hasil belajar siswa
meninggkat.
Untuk menanggani permasalahan yang diungkap diatas, peneliti
mencoba menggunakan media gambar, kiranya merupakan solusi yang tepat
karena banyak siswa yang tidak memahami operasi penjumlahan pecahan
mengingat konsep yang diberikan bersipat abstrak, guru hanya memberikan
pemahaman bahwa dalam melakukan operasi penjumlahan pecahan
berpenyebut berbeda harus disamakan terlebih dahulu penyebutnya. Bagi
siswa yang daya tangkapnya cepat akan cepat pula dipahami tapi bagi siswa
yang lambat membutuhkan bantuan untuk memahaminya.
Menurut Gagne (Rudi, 2009:6) media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara
itu Briggs (Rudi, 2009:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media
yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar.
Media gambar yang digunakan untuk membantu siswa mamahani
operasi penjumlahan pecahan tidaklah harus mengeluarkan biaya, cukup
dengan menggunakan kertas berpetak tetapi dapat menunjang pemahaman
siswa, sehingga media gambar yang digunakan dapat efektif dan efisien, perlu
memperhatikan beberapa hal antara lain kesesuaian dengan tujuan,
memperhitungkan keterampilan guru dan siswa dalam menggunakan media
4
Ane Suandani, 2013
Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat
memahami konsep operasi penjumlahan pecahan yang disajikan dalam
permasalahan. Dengan menggunakan media gambar tersebut, siswa
diharapkan dapat mengembangkan gagasan atau ide mengenai permasalahan
matematika melalui latihan mencari pemecahan masalah dengan
menggunakan kebebasan berfikir, serta mengakomodasikan kesempatan siswa
untuk melakukan segala sesuatu secara bebas dengan kehendak mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,
maka dalam penelitian ini difokuskan pada peningkatan pemahaman pada
pokok bahasan penjumlahan pecahan melalui penggunaan media gambar pada
siswa kelas IV sekolah dasar.
Dari rumusan masalah pokok diatas maka diperinci rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran penjumlahan bilangan pecahan
dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri
Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan
Banjaran Kabupaten Bandung?
3. Berapa besar pemahaman konsep penjumlahan bilangan pecahan siswa
kelas IV SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung
5
Ane Suandani, 2013
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa sekolah dasar, adapun secara khusus, penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran penjumlahan bilangan
pecahan dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD
Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran operasi
penjumlahan pecahan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV
SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembahasan operasi penjumlahan
pecahan setelah menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD
Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
6
Ane Suandani, 2013
Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai
penggunaan media gambar dan juga implikasinya terhadap hasil belajar
siswa.
2. Bagi Peserta Didik
Pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
kepada siswa dan juga diikuti oleh meningkatnya hasil belajar siswa
sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
3. Bagi Sekolah
Masukan bagi sekolah dalam usaha penyediaan dan pengolahan media
untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Dan dapat dijadikan
sebagai rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait
dengan implementasi model-model pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan
Jika siswa kelas IV SDN Cipeundeuy mengikuti pembelajaran
penjumlahan pecahan dengan media gambar, maka hasil belajar siswa akan
meningkat.
7
Ane Suandani, 2013
1. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika tentang
operasi penjumlahan pecahan.
2. Operasi Penjumlahan Pecahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
penjumlahan yang berkenaan dengan bilangan-bilangan pecahan yang
sejenis dan berpenyebut sama atau berbeda.
3. Menurut Gagne (Rudi, 2009:6) media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dari
berbagai pandangan, disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima,
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadi proses belajar. Media
yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar yang
18
Ane Suandani, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
penelitian tindakan kelas (PTK) atau sering disebut Classroom Action
Reserch. Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserch) menawarkan
satu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau
profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. (Mohammad
Asrori,2009:4). Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat
memperbaiki praktik pembelajaran menjadi efektif. Disamping itu guru juga
dapat belajar secara lebih sistematis dari pengalamannya sendiri.
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserch) mengacu pada
apa yang dilakukan guru di dalam kelas untuk melihat kembali, mengkaji
secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang kurang
atau dirasakan kekurangan agar menjadi lebih berhasil atau lebih efektif,
efisien, dan menarik. Adapun tujuan dari pelaksanaan Penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Reserch) ini adalah (1) meningkatkan kualitas
praktik belajar di sekolah dasar, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil
pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan Pendidikan.
Prosedur penelitian yang akan dilakukan diadaptasi dari model
19
Ane Suandani, 2013
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari
empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan
refleksi. Desain tersebut dapat dilihat dalam gambar 3.1 sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Siklus pelaksanaan Tindakan Kelas Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi I Refleksi I
Siklus I
Permasalahan
Baru hasil
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II Siklus II
Penyimpulan
dan pemaknaan
Jika permasalahan belum terselesaikan
20
Ane Suandani, 2013
Secara rinci tahapan-tahapan penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan di mulai dengan mengidentifikasi masalah yang ada
dikelas IV SDN Cipeundeuy kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, yaitu
dengan melihat kondisi kelas dan mengidentifikasi masalah yang harus segera
di pecahkan.
2. Pelaksanaan (Action)
Tahapan pelaksanaan dilakukan setelah kegiatan perencanaan
dilakukan. Kegiatanya berupa penerapan suatu model pembelajaran
matematika. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan realistik
dan dibagi menjadi tiga tindakan pembelajaran matematika. Tindakan pertama
membahas pecahan biasa dan pecahan bernilai sama, tindakan kedua
membahas penjumlahan pecahan dengan penyebut sama dan tindakan ketiga
membahas penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama.
3. Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan palaksanaan
pembelajaran penjumlahan pecahan. Observasi dilakukan oleh observer pada
setiap tindakan pembelajaran. Kegiatan observer ini bertujuan untuk mngamati
aktifitas yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran penjumlahan pecahan
menggunakan media gambar dan memeriksa apakah kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang seharusnya
dilakukan.
4. Reflesksi ( Reflection)
Refleksi dilakukan sebagai evaluasi dari kegiatan pembelajaran yang
21
Ane Suandani, 2013
dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian hasil sesuai harapan ataukah
belum. Jika dirasakan hasil yang diperoleh belum sesuai harapan dan banyak
hambatan yang ditemui, maka harus dilakukan tindakan lanjutan dengan
perbaikan yang sudah dilakukan dari hasil evaluasi pada tindakan
pembelajaran sebelumnya.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan diadakan di kelas IV SDN Cipeundeuy. Lokasi
SDN Cipeundeuy di kampung Taraju Desa Tarajusari Kecamatan Banjaran
Kabupaten Bandung.
2. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumlah 30
orang dengan sebaran 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur dari penelitian yang dilaksanakan melalui beberapa langkah,
yaitu sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan permulaan dengan mencari semua
informasi sehingga ditemukan masalah, kemudian dilakukan identifikasi
masalah, analisis masalah, hingga didapat perumusan masalah. Selanjutnya
peneliti membuat perencanaan pelaksanaan perbaikan, diantaranya adalah :
22
Ane Suandani, 2013
kegiatan pembelajaran, mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
membuat media gambar yang akan digunakan, menyusun lembar kerja siswa,
menyusun lembar evaluasi, dan mempersiapkan instrument penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah melakukan persiapan, peneliti melakukan tindakan perbaikan
dan pengamatan. Tahapan ini merupakan tahap inti dan pokok dalam
penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran
penjumlahan pecahan menggunakan media gambar.
Tes siklus dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dengan lembar tes
yang sudah disiapkan sebelumnya.
3. Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan untuk mengetahui proses yang terjadi selama
pembelajaran penjumlahan pecahan berlangsung. Observasi dilakukan
terhadap siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Terhadap
siswa untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran
penjumlahan pecahan menggunakan media gambar dilaksanakan, dan terhadap
guru dilakukan sebagai kontrol apakah pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan pembelajaran yang seharusnya dilakukan. Observasi dilakukan oleh
seorang guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
Format observasi dari pembelajaran pada siklus I adalah sebagai
23
Ane Suandani, 2013
Lembar Observasi guru dan siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Diskripsi Guru Diskripsi Siswa 1 Kegiatan Awal
24 hasil diskusi kelas dalam mengkonstruksi
25
Ane Suandani, 2013
sama
4. Analisis dan Refleksi
Analisis dilakukan setelah semua data terkumpul. Analisis diolah
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Refleksi dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi, apa yang belum dilaksanakan, kekurangan dalam pembelajaran, apa
yang dihasilkan, hambatan yang ditemui, dan tindakan yang akan dilakukan
untuk melakukan perbaikan.
Siklus II
1. Perencanaan tindakan perbaikan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, pembelajaran harus diperbaiki pada
siklus II sehingga peneliti memulai menyusun perencanaan untuk pelaksanaan
siklus II. Adapun perencanaan yang disusun berdasarkan hasil refleksi dari
siklus I. Berikutnya peneliti membuat perencanaan tindakan perbaikan,
diantaranya adalah: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, membuat media gambar yang akan digunakan, menyusun lembar
kerja siswa, menyusun lembar evaluasi, dan mempersiapkan instrument
penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan perbaikan
Setelah melakukan persiapan, peneliti melakukan tindakan perbaikan
dan pengamatan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran
26
Ane Suandani, 2013
Tes siklus dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dengan lembar tes
yang sudah disiapkan sebelumnya.
3. Pengamatan (observasi)
Observasi dilakukan untuk mengetahui proses yang terjadi selama
pembelajaran penjumlahan pecahan berlangsung. Observasi dilakukan
terhadap siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Terhadap
siswa untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran
penjumlahan pecahan menggunakan media gambar dilaksanakan, dan terhadap
guru dilakukan sebagai kontrol apakah pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan pembelajaran yang seharusnya dilakukan. Observasi dilakukan oleh
seorang guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
Format observasi dari pembelajaran pada siklus II adalah sebagai
berikut :
Lembar Observasi guru dan siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Diskripsi Guru Diskripsi Siswa 1 Kegiatan Awal
Menggali pengetahuan awal siswa dengan mengaitkan
Melibatkan siswa secara mandiri
Guru memberikan kesempatan
27
Ane Suandani, 2013
untuk mencari informasi yang luas tentang beberapa cara yang mungkin dilakukan untuk melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda.
Memfasilitasi siswa melalui diskusi kelompok untuk
mendiskusikan hasil pengamatan pada saat guru melakukan demonstrasi media gambar pada konsep penjumlahan bilangan pecahan yang berpenyebut berbeda.
Membimbing dan mengarahkan kegiatan menyimpulkan hasil-hasil diskusi kelas dalam mengkonstruksi pemahaman Wakil dari setiap
28
Ane Suandani, 2013
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.
3 Kegiatan Akhir
Membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan
Guru menyimpulkan hasil kegiatan yang dilakukan
Siswa bersama guru menyimpulkan dan merefleksi kegiatan yang telah
dilakukan
4. Analisis dan refleksi
Analisis dilakukan setelah semua data terkumpul. Analisis diolah
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Refleksi dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi, apa yang belum dilaksanakan, kekurangan dalam pembelajaran, apa
yang dihasilkan, hambatan yang ditemui, dan tindakan yang akan dilakukan
untuk melakukan perbaikan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen pembelajaran yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan adalah dengan
menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar
Kerja Siswa). Materi pokok pembelajaran di kelas IV adalah operasi hitung
pecahan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar disesuaikan dengan
29
Ane Suandani, 2013
instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
instrument tes dan non tes.
1. Instrument Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau
pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh orang yang di tes dengan tujuan untuk mengukur suatu
aspek perilaku atau memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan
dari orang yang di tes. Dalam setiap pertanyaan, pernyataan, atau tugas yang
diberikan tersebut terdapat jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Dengan demikian maka setiap tes akan menuntut respon atau jawaban dari
oaring yang di tes (subjek/testee) yang dapat disimpulkan sebagai trait dari
subjek yang sedang dicari informasinya. Dari uraian ini tersirat bahwa tes
berfungsi sebagai alat (instrument) ataupun sebagai cara pengungkap
informasi atau pengumpulan data tentang sesuatu. (Uyu Wahyudin, 2006:106)
Tes adalah instrument yang penting untuk memperoleh informasi
tentang apa yang dapat dilakukan dan diketahui siswa. Bentuk tes yang
dipakai dalam penelitian ini adalah tes siklus, yaitu tes akhir pada setiap siklus
dan dikerjakan secara individu, tes dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa melalui skor. Alat evaluasi yang baik dapat
ditinjau berdasarkan indeks kesukaran item tes.
Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang
disebut taraf kesukaran. Uji taraf kesukaran ini menggunakan rumus (Uyu
30
Ane Suandani, 2013
TK
Keterangan: TK = Tingkat kesukaran
= Jumlah siswa yang menjawab benar
N = Jumlah siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
bersangkutan
Kriteria taraf kesukaranya adalah sebagai berikut :
IK = 0,00 soal terlalu sukar
0,00 IK 0,30 soal sukar
0,30 IK 0,70 soal sedang
0,70 IK 1,00 soal mudah
IK 1,00 soal terlalu mudah
Untuk mengetahui taraf kesukaran dan daya pembeda tiap soal yang peneliti
analisis, peneliti menggunakan anates versi 4 (Karno To, 2003)
2. Instrumen Non Tes
Bentuk non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian
hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan aktivitas
siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan pecahan menggunakan media
gambar. Observasi adalah suatu teknik evaluasi non tes yang
menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam
kegiatan belajarnya dan dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku
31
Ane Suandani, 2013
Observasi juga bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran
mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
E. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa melalui observer
dan hasil belajar siswa.
2. Analisis Data
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan kemudian diolah dan
dianalisis. Jenis data yang dapat dalam penelitian ini yaitu data kuantiatif dan
data kualitatif.
a. Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar matematika
siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
1) Penskoran
Sebelum tes diberikan kepada siswa, dipersiapkan aturan penskoran
hasil tes siswa untuk setiap itemnya. Aturan penskoran tersebut adalah
sebagai berikut :
32
Ane Suandani, 2013
0 Siswa tidak merespon sama sekali
5 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban salah 10 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban benar 15 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban salah 20 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban benar
2) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :
=
= total nilai yang diperoleh siswa
jumlah siswa
= nilai rata-rata kelas
3) Menghitung persentase ketuntasan belajar dengan rumus :
Persentase hasil belajar =
b. Kualitatif
Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan guru saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan
lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa
53
Ane Suandani, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian dari mulai perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan pembelajaran, refleksi
pembelajaran, dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian dapat
dirumuskan beberapa kesimpulan mengenai pembelajaran matematika pada
pokok bahasan operasi penjumlahan pecahan dengan menggunakan media
gambar pada siswa kela IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten
Bandung, sebagai berikut:
1. Berdasarkan perencanaan pembelajaran Pelaksanaan Siklus dilakukan
tahapan demi tahapan. Pada Siklus I membahas materi operasi
penjumlahan bilangan pecahan yang berpenyebut sama dengan
menggunakan media gambar. Pada Siklus II membahas materi operasi
penjumlahan bilangan pecahan berpenyebut berbeda dengan menggunakan
media gambar. Pembelajaran dilakukan sesuai skenario pembelajaran yang
telah dibuat. Menggunakan media gambar pada operasi penjumlahan
bilangan pecahan merupakan hal yang baru bagi siswa namun siswa
merasa senang dan tertarik mengerjakan soal karena siswa dapat
menggambarkan pecahan sesuai dengan pemahaman masing-masing. Pada
awal penggunaan media gambar mengalami kendala namun setelah
54
Ane Suandani, 2013
2. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran, pada siklus I cukup baik, mulai
dari pembukaan, kegiatan inti, sampai penutupan dilaksanakan sesuai
rencana. Begitu juga dengan respon yang diberikan oleh siswa,
menunjukkan hasil yang cukup baik, namun ada beberapa kendala
tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki: 1)belum bisa mengelola
kelas dengan baik sehingga masih ada beberapa siswa yang tidak
mengikuti pembelajaran, seperti mengobrol dengan temannya; 2) waktu
yang diberikan untuk pembelajaran terkesan terburu-buru, akibatnya siswa
harus terburu-buru dalam mengerjakan soal dan ada beberapa siswa tidak
bisa menyelesaikan soal tepat pada waktunya. Pada pelaksanaan siklus II
mengalami perbaikan dan peningkatan yang cukup signifikan. Catatan
yang harus diperbaiki pada siklus I untuk siklus II pun dilaksanakan
dengan baik. Pada tes siklus II, siswa mulai yakin dalam menjawab
soal-soal tes. Ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang berusaha
menyelesaikan sendiri soal yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran
selama dua siklus menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari
partisipasi siswa saat pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat sangat
antusias ketika mengikuti pembelajaran. Siswa pun aktif dalam kelas,
bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain
itu, siswa pun mulai berfikir secara kreatif sehingga tanpa diberi
pengarahan oleh guru, siswa dapat mengerjakan soal dengan benar.
3. Berdasarkan hasil tes siklus yang telah dilaksanakan, dapat diketahui
bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Cipeundeuy dengan
menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika mengalami
55
Ane Suandani, 2013
siklus I sampai siklus II. Pada siklus I diperoleh rata-rata skor siswa 77,66
dan meningkat pada siklus II yaitu memperoleh rata-rata skor siswa 86,50
dengan KKM 70. Pada siklus I terdapat 23 siswa yang tuntas dan
meningkat pada siklus II yaitu terdapat 25 siswa yang tuntas dari jumlah
seluruh siswa 30 siswa. Peningkatan hasil belajar mempengaruhi pada
peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika pokok
bahasan operasi penjumlahan pecahan dengan menggunakan media
gambar.
B. Rekomendasi
Dalam rangka menindaklanjuti penelitian ini, peneliti memberikan
rekomendasi atau saran terkait pembelajaran matematika dengan
menggunakan media gambar pada pokok bahasan operasi penjumlahan
pecahan. Adapun rekomendasi yang peneliti sampaikan adalah:
1. Bagi Guru
Sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
pembelajaran, maka guru harus mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat
meningkatkan kemampuan matematika siswa khususnya siswa dalam
subjek penelitian ini. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan
media gambar dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran
matematika.
2. Bagi Siswa
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika, menuntut
56
Ane Suandani, 2013
harus mampu membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan
pengalaman belajar yang telah didapat dan memperoleh pengetahuan
sebaiknya tidak hanya diperoleh dari guru saja.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa
pada pembelajaran matematika pokok bahasan penjumlahan pecahan
dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SDN
Cipeundeuy. Penelitian dengan menggunakan media gambar disarankan
untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian yang lain dan pada kajian yang
lebih luas, misalnya pada materi, subjek, ataupun kompetensi matematika
lainnya. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan
dalam berbagai hal, penulis menyarankan agar dilakukan penelitian
lanjutan sehingga kelemahan dalam penelitian ini dapat diperbaiki, baik
dari segi perencanaan maupun pelaksanaan.
4. Bagi sekolah
penggunaan media gambar ini sebagai media pembelajaran yang inovatif
dan memotivasi guru-guru untuk melakukan inovasi-inovasi pembelajaran
57
Ane Suandani, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Aas Siti Mutiah,. (2012). Penggunaan Media Stik Ice Cream. Skripsi pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Asep Herry, Badru Zaman dan Cepi Riana. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.
Departemen Pendidikan Nasional.(2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP.
Ella Yulaelawati. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Pakar Raya.
Hamidjo. (2010). www.erfitaningsih.wordpress.com/2010/10/12/ fungsi-media-pembelajaran
Iman Rajasa. (2009). Mengenal Pecahan. Bandung: Graha Bandung Kencana .
Karno To dan Yudi Wibisono. (2003). Anates Versi 4. Bandung: UPI.
Mohammad Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wahana Prima.
Novianti. (2010). Penggunaan Alat Peraga Gambar. Skripsi pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan
Rudi Susilana dan Cepi Riyana.(2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wahana Prima.
Sufyani Prabawanto dan Puji Rahayu.(2009). Bilangan. Bandung: UPI PRESS.
Taofik Hidayat. (2007). Mengenal Bilangan. Jakarta Timur: Grafindo Media Pratama.
Uyu Wahyudin dan Ade rukmana. (2008). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.