• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Ane Suandani, 2013

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN

BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)

Diajukan Untuk Memenuhi Prasyarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH ANE SUANDANI

NIM . 0811363

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2012

(2)

Ane Suandani, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN

BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

OLEH ANE SUANDANI

NIM.0811363

Pembimbing I

Drs.H.Sufyani Prabawanto,M.Ed Nip.19600830.198603.1.003

Pembimbing II

Dr.Hj.Ernawulan Syaodih,M.Pd Nip.19651001.199802.2.001

Diketahui,

Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(3)

Ane Suandani, 2013

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan Bilangan Pecahan Dengan Menggunakan Media Gambar” pada

siswa kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung ini sepenuhnya

karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya

ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2012

Yang membuat pernyataan

(4)

i

Ane Suandani, 2013

ABSTRAK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)

ANE SUANDANI 0811363

(5)

Ane Suandani, 2013

ABSTRACT

IMPROVING THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF USING ADDITIVE FRACTIONS MEDIA IMAGES

(Classroom Action Research In Fourth Grade Students of SDN Cipeundeuy Banjaran Regency Bandung District)

ANE SUANDANI 0811363

(6)

ii Ane Suandani, 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan laporan yang berupa skripsi ini, tidak lupa shalawat beserta salam

semoga senantiasa tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan kita nabi

Muhammad SAW dan kepada kita semua selaku umatnya.

Sripsi ini berjudul “Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan

Pecahan Dengan Menggunakan Media Gambar.” Penelitian Tindakan Kelas

pada siswa kelas IV SDN Cipeundeuy kecamatan Banjaran Kabupaten

Bandung. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan

Indonesia Bandung.

Penulis menyadari sepenuhnya akan berbagai kekurangan yang ada

dalam penyusunan skripsi ini, baik dalam bentuk penyajian, penyusunan

kata-kata maupun hasil penelitian. Oleh karena itu, penulis senantiasa menantikan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Amin.

Bandung, Oktober 2012

(7)

iii Ane Suandani, 2013

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai kendala.

Dengan bantuan, dorongan, dan motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah

skipsi ini dapat selesai sesuai harapan. Untuk itu perkenankalah pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Drs.H.Dede Somarya,M.Pd, sebagai Ketua Prodi Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar FIP UPI yang telah memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs.H.Sufyani Prabawanto,M.Ed, sebagai dosen pembimbing I dengan

penuh kesabaran memberikan saran, arahan dan bimbingan yang sangat

membantu penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

3. Dr.Hj.Ernawulan Syaodih,M.Pd, sebagai dosen pembimbing II dengan

penuh kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk, perbaikan, motivasi,

serta saran yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Komarayati,S.Pd, sebagai Kepala Sekolah dan seluruh guru-guru SDN

Cipeundeuy yang memberikan izin untuk melaksanakan penelitian skripsi ini, mengarahkan dan senantiasa memberikan motivasi dan do’anya hingga

(8)

iv Ane Suandani, 2013

5. Rekan-rekan mahasiswa PLP yang telah banyak membantu dan berbagi

selama penulisan skripsi ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa PGSD dan UPI yang senantiasa membantu dan

bekerjasama selama melaksanakan perkuliahan di UPI.

7. Sahabat-sahabat semua yang membantu baik secara moril maupun materil

selama penulisan skripsi ini.

8. Suamiku tercinta Cucu Rusli yang telah memberikan bantuan baik moril

maupun materil, serta senantiasa dengan penuh keikhlasan membantu,

memotivasi, dan menjadikan tempat bertukar pikiran dalam memecahkan

permasalahan serta hadir menemani di setiap keadaan, serta telah begitu

sabar dan menyayangi penulis selama ini. Terima kasih telah selalu

menjadi pendengar terbaikku dan telah menjadi bagian penting dalam

hidupku.

9. Anak-anakku yang tercinta Devi Mutia dan M.Ikhwan Gumelar, yang

senantiasa memotivasi, memberikan dorongan dan semangat untuk terus

maju melangkah menapaki hari-hari yang dilakukan saat bergelut dengan

setumpuk teks book.

10.ayahanda H. Unang Suandani,S.Pd, dan Ibunda Hj. Neneng Darisah

tercinta yang selalu sabar menghadapi anak-anaknya, memberikan begitu

banyak dukungan, semangat dan kasih sayang, bantuan moril maupun

materi serta doa yang tak pernah putus untuk anaknya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh tanggung jawab. Semoga Allah

(9)

v Ane Suandani, 2013

11.Kakakku Ine Suandani,S.Pd yang selalu menjadi penolong disaat yang

dibutuhkan, selalu mengalah pada adik-adiknya dan selalu menyanyangi

penulis. Semoga Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan.

12.Adikku Ina Suandani, yang selalu memberikan motivasi kepada penulis

agar selalu menjadi manusia yang lebih baik dan dapat menjadi contoh

bagi adiknya. Semoga Allah selalu melindungimu.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan, semoga kebaikan yang

diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT dengan kebaikan

yang berlipat ganda. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

(10)

vi Ane Suandani, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 4

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ………. 5

E. Hipotesis Tindakan ……… 6

F. Penjelasan Istilah ….……….. 6

(11)

vii Ane Suandani, 2013

A. Konsep Pemahaman ……….. 8

B. Konsep Operasi Penjumlahan ……… 10

C. Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran … 11 D. Media Gambar Dalam Pembelajaran ……… 14

BAB III METODE PENELITIAN ………... 18

A. Metode Penelitian ………. 18

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ……… 21

C. Prosedur Penelitian ……… 21

D. Instrumen Penelitian ……….. 28

E. Pengumpulan Dan Analisis Data ………... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 33

A.Hasil Penelitian ………... 33

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 49

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 53

A. Kesimpulan ……… 53

B. Rekomendasi ………. 55

DAFTAR PUSTAKA ………... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………... 58

(12)

viii Ane Suandani, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Siklus I ………. 38

Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I …………... 39

Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus II ……… 43

Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II …………. 44

Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I Ke

(13)

ix Ane Suandani, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ………… 19

Gambar 4.1 Diagram Batang Rata-rata Skor Siswa Tiap Siklus …... 46

Gambar 4.2 Diagram Batang Perkembangan Ketuntasan Belajar

(14)

x Ane Suandani, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Instrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian

A.1 RPP Siklus I ………. 58

A.2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….. 63

A.3 Lembar Soal Evaluasi Siklus I ………. 65

A.4 Lembar Observasi Siklus I ………... 67

A.5 RPP Siklus II ……… 69

A.6 Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….. 75

A.7 Lembar Soal Evaluasi Siklus II ………... 78

A.8 Lembar Observasi Siklus II ………. 81

Lampiran B Hasil Penelitian B.1 Analisis Indeks Kesukaran Tes Sklus I ……… 83

B.2 Analisis Indeks Kesukaran Tes Sklus II ……….. 84

B.3 Analisis Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ………….. 85

(15)

xi Ane Suandani, 2013

B.5 Analisis Reliabititas Siklus I ……… 87

B.6 Analisis Reliabititas Siklus II ………. 88

B.7 Perbandingan Skor dan Rata-rata Skor Tiap Siklus … 89 B.8 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….. 90

B.9 Hasil Lembar Evaluasi Siklus I ………... 96

B.10 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ……… 106

B.11 Hasil Lembar Evaluasi Siklus II ……….. 118

B.12 Dokumentasi ……… 134

Lampiran C Surat-Surat Penelitian C.1 Surat Izin Mengadakan Penelitian Fakultas ………. 138

C.2 Surat Izin Mengadakan Penelitian UPI ……… 139

C.3 Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi ……… 140

C.4 Surat Keterangan Dari Sekolah ……… 141

C.5 Kartu Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing I ……….. 142

(16)

1

Ane Suandani, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya orang berpendapat bahwa matematika merupakan mata

pelajaran yang sulit untuk diajarkan maupun dipelajari. Salah satu alasannya

karena matematika merupakan pelajaran yang memiliki kemampuan berpikir

tingkat tinggi.Hal ini tak berarti bahwa terdapat suatu tata urut yang mutlak

yang diperlukan untuk mempelajari matematika tersebut, tetapi kemampuan

untuk mempelajari materi baru seringkali memerlukan pemahaman yang

memadai tentang satu atau lebih materi yang telah dipelajari sebelumnya.

(Wahyudin, 2008:1)

Seringkali terungkap bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang

berbeda-beda, karena anak-anak dan orang dewasa memiliki kecepatan yang

sangat berbeda-beda dalam mempelajari matematika. Sebuah konsep yang

dapat dikuasai dalam satu kali pertemuan saja oleh seseorang, dapat

memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu bagi yang

lainnya, dan mungkin menjadi tak dapat terpecahkan oleh mereka yang kurang

pemahamannya tentang konsep-konsep yang diperlukan untuk memahami

konsep tersebut. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar

dalam pencapaian belajar matematika diantara anak yang sama usianya.

Berdasarkan kenyataan bahwa tingkat pencapaian dan kecepatan

pembelajaran matematika dari siswa yang satu dengan siswa yang lainnya

(17)

2

Ane Suandani, 2013

pemahaman tidak akan terbentuk: (b) jika laju pengajaran terlalu lambat, maka

para siswa akan menjadi bosan. Banyaknya materi yang tepat diberikan pada

suatu rentang waktu yang sama juga beragam dan sangat tergantung kepada

pencapaian dari para siswa. Mereka yang pencapaiannya tinggi, seringkali

mampu berjalan sekian jauh dalam suatu rentang waktu, tetapi bagi mereka

yang pencapaiannya rendah perlu berjalan dalam tahapan-tahapan yang lebih

kecil serta perlu mengulang kembali materi atau bahan yang telah diberikan

sebelumnya.

Pembahasan operasi penjumlahan pecahan menjadi bagian penting

dalam pelajaran matematika, dengan memahami operasi penjumlahan

pecahan, siswa dapat memahami cara pembagian suatu benda menjadi

beberapa bagian yang sama, sehingga mereka dapat berlaku adil dalam

pembagian. (Novianti, 2010:1)

Guru dituntut untuk bisa membimbing dengan baik agar siswa dapat

memahami pembahasan operasi penjumlahan pecahan, setelah siswa dapat

memahami operasi penjumlahan pecahan, selanjutnya siswa diharapkan dapat

menganalisis permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata, khususnya

menggunakan konsep operasi penjumlahan pecahan

Tapi pada kenyataannya banyak siswa yang tidak memahami

pembahasan ini. Ini terbukti dengan hasil tes siswa yang rendah, selama ini

siswa menghafalkan cara melakukan operasi penjumlahan pecahan tanpa

memahami konsep operasi penjumlahan pecahan tersebut. Dalam pengerjaan

soal masih banyak yang bingung ketika penyebut yang berbeda harus

(18)

3

Ane Suandani, 2013

penyebut untuk mengerjakan operasi penjumlahan pecahan. Ini menjadi

kendala yang harus segera ditangani agar siswa dapat memahami benar

pembahasan operasi penjumlahan pecahan sehingga hasil belajar siswa

meninggkat.

Untuk menanggani permasalahan yang diungkap diatas, peneliti

mencoba menggunakan media gambar, kiranya merupakan solusi yang tepat

karena banyak siswa yang tidak memahami operasi penjumlahan pecahan

mengingat konsep yang diberikan bersipat abstrak, guru hanya memberikan

pemahaman bahwa dalam melakukan operasi penjumlahan pecahan

berpenyebut berbeda harus disamakan terlebih dahulu penyebutnya. Bagi

siswa yang daya tangkapnya cepat akan cepat pula dipahami tapi bagi siswa

yang lambat membutuhkan bantuan untuk memahaminya.

Menurut Gagne (Rudi, 2009:6) media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara

itu Briggs (Rudi, 2009:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media

yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar.

Media gambar yang digunakan untuk membantu siswa mamahani

operasi penjumlahan pecahan tidaklah harus mengeluarkan biaya, cukup

dengan menggunakan kertas berpetak tetapi dapat menunjang pemahaman

siswa, sehingga media gambar yang digunakan dapat efektif dan efisien, perlu

memperhatikan beberapa hal antara lain kesesuaian dengan tujuan,

memperhitungkan keterampilan guru dan siswa dalam menggunakan media

(19)

4

Ane Suandani, 2013

Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat

memahami konsep operasi penjumlahan pecahan yang disajikan dalam

permasalahan. Dengan menggunakan media gambar tersebut, siswa

diharapkan dapat mengembangkan gagasan atau ide mengenai permasalahan

matematika melalui latihan mencari pemecahan masalah dengan

menggunakan kebebasan berfikir, serta mengakomodasikan kesempatan siswa

untuk melakukan segala sesuatu secara bebas dengan kehendak mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,

maka dalam penelitian ini difokuskan pada peningkatan pemahaman pada

pokok bahasan penjumlahan pecahan melalui penggunaan media gambar pada

siswa kelas IV sekolah dasar.

Dari rumusan masalah pokok diatas maka diperinci rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran penjumlahan bilangan pecahan

dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri

Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung?

2. Bagaimana aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan

Banjaran Kabupaten Bandung?

3. Berapa besar pemahaman konsep penjumlahan bilangan pecahan siswa

kelas IV SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung

(20)

5

Ane Suandani, 2013

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa sekolah dasar, adapun secara khusus, penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran penjumlahan bilangan

pecahan dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD

Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran operasi

penjumlahan pecahan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV

SD Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembahasan operasi penjumlahan

pecahan setelah menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD

Negeri Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

(21)

6

Ane Suandani, 2013

Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai

penggunaan media gambar dan juga implikasinya terhadap hasil belajar

siswa.

2. Bagi Peserta Didik

Pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih

kepada siswa dan juga diikuti oleh meningkatnya hasil belajar siswa

sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

3. Bagi Sekolah

Masukan bagi sekolah dalam usaha penyediaan dan pengolahan media

untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Dan dapat dijadikan

sebagai rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait

dengan implementasi model-model pembelajaran.

E. Hipotesis Tindakan

Jika siswa kelas IV SDN Cipeundeuy mengikuti pembelajaran

penjumlahan pecahan dengan media gambar, maka hasil belajar siswa akan

meningkat.

(22)

7

Ane Suandani, 2013

1. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika tentang

operasi penjumlahan pecahan.

2. Operasi Penjumlahan Pecahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penjumlahan yang berkenaan dengan bilangan-bilangan pecahan yang

sejenis dan berpenyebut sama atau berbeda.

3. Menurut Gagne (Rudi, 2009:6) media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dari

berbagai pandangan, disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima,

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa

sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadi proses belajar. Media

yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar yang

(23)

18

Ane Suandani, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

penelitian tindakan kelas (PTK) atau sering disebut Classroom Action

Reserch. Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserch) menawarkan

satu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau

profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. (Mohammad

Asrori,2009:4). Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat

memperbaiki praktik pembelajaran menjadi efektif. Disamping itu guru juga

dapat belajar secara lebih sistematis dari pengalamannya sendiri.

Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserch) mengacu pada

apa yang dilakukan guru di dalam kelas untuk melihat kembali, mengkaji

secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang kurang

atau dirasakan kekurangan agar menjadi lebih berhasil atau lebih efektif,

efisien, dan menarik. Adapun tujuan dari pelaksanaan Penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Reserch) ini adalah (1) meningkatkan kualitas

praktik belajar di sekolah dasar, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil

pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan Pendidikan.

Prosedur penelitian yang akan dilakukan diadaptasi dari model

(24)

19

Ane Suandani, 2013

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari

empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan

refleksi. Desain tersebut dapat dilihat dalam gambar 3.1 sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Siklus pelaksanaan Tindakan Kelas Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Observasi I Refleksi I

Siklus I

Permasalahan

Baru hasil

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II Siklus II

Penyimpulan

dan pemaknaan

Jika permasalahan belum terselesaikan

(25)

20

Ane Suandani, 2013

Secara rinci tahapan-tahapan penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan di mulai dengan mengidentifikasi masalah yang ada

dikelas IV SDN Cipeundeuy kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, yaitu

dengan melihat kondisi kelas dan mengidentifikasi masalah yang harus segera

di pecahkan.

2. Pelaksanaan (Action)

Tahapan pelaksanaan dilakukan setelah kegiatan perencanaan

dilakukan. Kegiatanya berupa penerapan suatu model pembelajaran

matematika. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan realistik

dan dibagi menjadi tiga tindakan pembelajaran matematika. Tindakan pertama

membahas pecahan biasa dan pecahan bernilai sama, tindakan kedua

membahas penjumlahan pecahan dengan penyebut sama dan tindakan ketiga

membahas penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama.

3. Pengamatan (Observation)

Pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan palaksanaan

pembelajaran penjumlahan pecahan. Observasi dilakukan oleh observer pada

setiap tindakan pembelajaran. Kegiatan observer ini bertujuan untuk mngamati

aktifitas yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran penjumlahan pecahan

menggunakan media gambar dan memeriksa apakah kegiatan pembelajaran

yang dilakukan sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang seharusnya

dilakukan.

4. Reflesksi ( Reflection)

Refleksi dilakukan sebagai evaluasi dari kegiatan pembelajaran yang

(26)

21

Ane Suandani, 2013

dilaksanakan dengan baik dengan pencapaian hasil sesuai harapan ataukah

belum. Jika dirasakan hasil yang diperoleh belum sesuai harapan dan banyak

hambatan yang ditemui, maka harus dilakukan tindakan lanjutan dengan

perbaikan yang sudah dilakukan dari hasil evaluasi pada tindakan

pembelajaran sebelumnya.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan diadakan di kelas IV SDN Cipeundeuy. Lokasi

SDN Cipeundeuy di kampung Taraju Desa Tarajusari Kecamatan Banjaran

Kabupaten Bandung.

2. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumlah 30

orang dengan sebaran 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur dari penelitian yang dilaksanakan melalui beberapa langkah,

yaitu sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan permulaan dengan mencari semua

informasi sehingga ditemukan masalah, kemudian dilakukan identifikasi

masalah, analisis masalah, hingga didapat perumusan masalah. Selanjutnya

peneliti membuat perencanaan pelaksanaan perbaikan, diantaranya adalah :

(27)

22

Ane Suandani, 2013

kegiatan pembelajaran, mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan,

membuat media gambar yang akan digunakan, menyusun lembar kerja siswa,

menyusun lembar evaluasi, dan mempersiapkan instrument penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Setelah melakukan persiapan, peneliti melakukan tindakan perbaikan

dan pengamatan. Tahapan ini merupakan tahap inti dan pokok dalam

penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran

penjumlahan pecahan menggunakan media gambar.

Tes siklus dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dengan lembar tes

yang sudah disiapkan sebelumnya.

3. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan untuk mengetahui proses yang terjadi selama

pembelajaran penjumlahan pecahan berlangsung. Observasi dilakukan

terhadap siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Terhadap

siswa untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran

penjumlahan pecahan menggunakan media gambar dilaksanakan, dan terhadap

guru dilakukan sebagai kontrol apakah pembelajaran yang dilakukan sesuai

dengan pembelajaran yang seharusnya dilakukan. Observasi dilakukan oleh

seorang guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.

Format observasi dari pembelajaran pada siklus I adalah sebagai

(28)

23

Ane Suandani, 2013

Lembar Observasi guru dan siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Diskripsi Guru Diskripsi Siswa 1 Kegiatan Awal

(29)

24 hasil diskusi kelas dalam mengkonstruksi

(30)

25

Ane Suandani, 2013

sama

4. Analisis dan Refleksi

Analisis dilakukan setelah semua data terkumpul. Analisis diolah

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Refleksi dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah

terjadi, apa yang belum dilaksanakan, kekurangan dalam pembelajaran, apa

yang dihasilkan, hambatan yang ditemui, dan tindakan yang akan dilakukan

untuk melakukan perbaikan.

Siklus II

1. Perencanaan tindakan perbaikan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, pembelajaran harus diperbaiki pada

siklus II sehingga peneliti memulai menyusun perencanaan untuk pelaksanaan

siklus II. Adapun perencanaan yang disusun berdasarkan hasil refleksi dari

siklus I. Berikutnya peneliti membuat perencanaan tindakan perbaikan,

diantaranya adalah: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, mempersiapkan alat dan bahan yang

diperlukan, membuat media gambar yang akan digunakan, menyusun lembar

kerja siswa, menyusun lembar evaluasi, dan mempersiapkan instrument

penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan perbaikan

Setelah melakukan persiapan, peneliti melakukan tindakan perbaikan

dan pengamatan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan pembelajaran

(31)

26

Ane Suandani, 2013

Tes siklus dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dengan lembar tes

yang sudah disiapkan sebelumnya.

3. Pengamatan (observasi)

Observasi dilakukan untuk mengetahui proses yang terjadi selama

pembelajaran penjumlahan pecahan berlangsung. Observasi dilakukan

terhadap siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Terhadap

siswa untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran

penjumlahan pecahan menggunakan media gambar dilaksanakan, dan terhadap

guru dilakukan sebagai kontrol apakah pembelajaran yang dilakukan sesuai

dengan pembelajaran yang seharusnya dilakukan. Observasi dilakukan oleh

seorang guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.

Format observasi dari pembelajaran pada siklus II adalah sebagai

berikut :

Lembar Observasi guru dan siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Diskripsi Guru Diskripsi Siswa 1 Kegiatan Awal

 Menggali pengetahuan awal siswa dengan mengaitkan

 Melibatkan siswa secara mandiri

Guru memberikan kesempatan

(32)

27

Ane Suandani, 2013

untuk mencari informasi yang luas tentang beberapa cara yang mungkin dilakukan untuk melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda.

 Memfasilitasi siswa melalui diskusi kelompok untuk

mendiskusikan hasil pengamatan pada saat guru melakukan demonstrasi media gambar pada konsep penjumlahan bilangan pecahan yang berpenyebut berbeda.

 Membimbing dan mengarahkan kegiatan menyimpulkan hasil-hasil diskusi kelas dalam mengkonstruksi pemahaman  Wakil dari setiap

(33)

28

Ane Suandani, 2013

menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.

3 Kegiatan Akhir

Membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan

Guru menyimpulkan hasil kegiatan yang dilakukan

Siswa bersama guru menyimpulkan dan merefleksi kegiatan yang telah

dilakukan

4. Analisis dan refleksi

Analisis dilakukan setelah semua data terkumpul. Analisis diolah

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Refleksi dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah

terjadi, apa yang belum dilaksanakan, kekurangan dalam pembelajaran, apa

yang dihasilkan, hambatan yang ditemui, dan tindakan yang akan dilakukan

untuk melakukan perbaikan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen pembelajaran yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan adalah dengan

menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar

Kerja Siswa). Materi pokok pembelajaran di kelas IV adalah operasi hitung

pecahan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar disesuaikan dengan

(34)

29

Ane Suandani, 2013

instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

instrument tes dan non tes.

1. Instrument Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau

pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang

harus dilakukan oleh orang yang di tes dengan tujuan untuk mengukur suatu

aspek perilaku atau memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan

dari orang yang di tes. Dalam setiap pertanyaan, pernyataan, atau tugas yang

diberikan tersebut terdapat jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.

Dengan demikian maka setiap tes akan menuntut respon atau jawaban dari

oaring yang di tes (subjek/testee) yang dapat disimpulkan sebagai trait dari

subjek yang sedang dicari informasinya. Dari uraian ini tersirat bahwa tes

berfungsi sebagai alat (instrument) ataupun sebagai cara pengungkap

informasi atau pengumpulan data tentang sesuatu. (Uyu Wahyudin, 2006:106)

Tes adalah instrument yang penting untuk memperoleh informasi

tentang apa yang dapat dilakukan dan diketahui siswa. Bentuk tes yang

dipakai dalam penelitian ini adalah tes siklus, yaitu tes akhir pada setiap siklus

dan dikerjakan secara individu, tes dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa melalui skor. Alat evaluasi yang baik dapat

ditinjau berdasarkan indeks kesukaran item tes.

Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang

disebut taraf kesukaran. Uji taraf kesukaran ini menggunakan rumus (Uyu

(35)

30

Ane Suandani, 2013

TK

Keterangan: TK = Tingkat kesukaran

= Jumlah siswa yang menjawab benar

N = Jumlah siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

bersangkutan

Kriteria taraf kesukaranya adalah sebagai berikut :

IK = 0,00 soal terlalu sukar

0,00 IK 0,30 soal sukar

0,30 IK 0,70 soal sedang

0,70 IK 1,00 soal mudah

IK 1,00 soal terlalu mudah

Untuk mengetahui taraf kesukaran dan daya pembeda tiap soal yang peneliti

analisis, peneliti menggunakan anates versi 4 (Karno To, 2003)

2. Instrumen Non Tes

Bentuk non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian

hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan pecahan menggunakan media

gambar. Observasi adalah suatu teknik evaluasi non tes yang

menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam

kegiatan belajarnya dan dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku

(36)

31

Ane Suandani, 2013

Observasi juga bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran

mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa melalui observer

dan hasil belajar siswa.

2. Analisis Data

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan kemudian diolah dan

dianalisis. Jenis data yang dapat dalam penelitian ini yaitu data kuantiatif dan

data kualitatif.

a. Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar matematika

siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan

langkah-langkah analisis sebagai berikut :

1) Penskoran

Sebelum tes diberikan kepada siswa, dipersiapkan aturan penskoran

hasil tes siswa untuk setiap itemnya. Aturan penskoran tersebut adalah

sebagai berikut :

(37)

32

Ane Suandani, 2013

0 Siswa tidak merespon sama sekali

5 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban salah 10 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban benar 15 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban salah 20 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban benar

2) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :

=

= total nilai yang diperoleh siswa

jumlah siswa

= nilai rata-rata kelas

3) Menghitung persentase ketuntasan belajar dengan rumus :

Persentase hasil belajar =

b. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi guru dan lembar

observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan guru saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan

lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa

(38)

53

Ane Suandani, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian dari mulai perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan pembelajaran, refleksi

pembelajaran, dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian dapat

dirumuskan beberapa kesimpulan mengenai pembelajaran matematika pada

pokok bahasan operasi penjumlahan pecahan dengan menggunakan media

gambar pada siswa kela IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten

Bandung, sebagai berikut:

1. Berdasarkan perencanaan pembelajaran Pelaksanaan Siklus dilakukan

tahapan demi tahapan. Pada Siklus I membahas materi operasi

penjumlahan bilangan pecahan yang berpenyebut sama dengan

menggunakan media gambar. Pada Siklus II membahas materi operasi

penjumlahan bilangan pecahan berpenyebut berbeda dengan menggunakan

media gambar. Pembelajaran dilakukan sesuai skenario pembelajaran yang

telah dibuat. Menggunakan media gambar pada operasi penjumlahan

bilangan pecahan merupakan hal yang baru bagi siswa namun siswa

merasa senang dan tertarik mengerjakan soal karena siswa dapat

menggambarkan pecahan sesuai dengan pemahaman masing-masing. Pada

awal penggunaan media gambar mengalami kendala namun setelah

(39)

54

Ane Suandani, 2013

2. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran, pada siklus I cukup baik, mulai

dari pembukaan, kegiatan inti, sampai penutupan dilaksanakan sesuai

rencana. Begitu juga dengan respon yang diberikan oleh siswa,

menunjukkan hasil yang cukup baik, namun ada beberapa kendala

tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki: 1)belum bisa mengelola

kelas dengan baik sehingga masih ada beberapa siswa yang tidak

mengikuti pembelajaran, seperti mengobrol dengan temannya; 2) waktu

yang diberikan untuk pembelajaran terkesan terburu-buru, akibatnya siswa

harus terburu-buru dalam mengerjakan soal dan ada beberapa siswa tidak

bisa menyelesaikan soal tepat pada waktunya. Pada pelaksanaan siklus II

mengalami perbaikan dan peningkatan yang cukup signifikan. Catatan

yang harus diperbaiki pada siklus I untuk siklus II pun dilaksanakan

dengan baik. Pada tes siklus II, siswa mulai yakin dalam menjawab

soal-soal tes. Ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang berusaha

menyelesaikan sendiri soal yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran

selama dua siklus menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari

partisipasi siswa saat pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat sangat

antusias ketika mengikuti pembelajaran. Siswa pun aktif dalam kelas,

bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain

itu, siswa pun mulai berfikir secara kreatif sehingga tanpa diberi

pengarahan oleh guru, siswa dapat mengerjakan soal dengan benar.

3. Berdasarkan hasil tes siklus yang telah dilaksanakan, dapat diketahui

bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Cipeundeuy dengan

menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika mengalami

(40)

55

Ane Suandani, 2013

siklus I sampai siklus II. Pada siklus I diperoleh rata-rata skor siswa 77,66

dan meningkat pada siklus II yaitu memperoleh rata-rata skor siswa 86,50

dengan KKM 70. Pada siklus I terdapat 23 siswa yang tuntas dan

meningkat pada siklus II yaitu terdapat 25 siswa yang tuntas dari jumlah

seluruh siswa 30 siswa. Peningkatan hasil belajar mempengaruhi pada

peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika pokok

bahasan operasi penjumlahan pecahan dengan menggunakan media

gambar.

B. Rekomendasi

Dalam rangka menindaklanjuti penelitian ini, peneliti memberikan

rekomendasi atau saran terkait pembelajaran matematika dengan

menggunakan media gambar pada pokok bahasan operasi penjumlahan

pecahan. Adapun rekomendasi yang peneliti sampaikan adalah:

1. Bagi Guru

Sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam

pembelajaran, maka guru harus mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan kemampuan matematika siswa khususnya siswa dalam

subjek penelitian ini. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan

media gambar dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran

matematika.

2. Bagi Siswa

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika, menuntut

(41)

56

Ane Suandani, 2013

harus mampu membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan

pengalaman belajar yang telah didapat dan memperoleh pengetahuan

sebaiknya tidak hanya diperoleh dari guru saja.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa

pada pembelajaran matematika pokok bahasan penjumlahan pecahan

dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SDN

Cipeundeuy. Penelitian dengan menggunakan media gambar disarankan

untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian yang lain dan pada kajian yang

lebih luas, misalnya pada materi, subjek, ataupun kompetensi matematika

lainnya. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan

dalam berbagai hal, penulis menyarankan agar dilakukan penelitian

lanjutan sehingga kelemahan dalam penelitian ini dapat diperbaiki, baik

dari segi perencanaan maupun pelaksanaan.

4. Bagi sekolah

penggunaan media gambar ini sebagai media pembelajaran yang inovatif

dan memotivasi guru-guru untuk melakukan inovasi-inovasi pembelajaran

(42)

57

Ane Suandani, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aas Siti Mutiah,. (2012). Penggunaan Media Stik Ice Cream. Skripsi pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Asep Herry, Badru Zaman dan Cepi Riana. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.

Departemen Pendidikan Nasional.(2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP.

Ella Yulaelawati. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Pakar Raya.

Hamidjo. (2010). www.erfitaningsih.wordpress.com/2010/10/12/ fungsi-media-pembelajaran

Iman Rajasa. (2009). Mengenal Pecahan. Bandung: Graha Bandung Kencana .

Karno To dan Yudi Wibisono. (2003). Anates Versi 4. Bandung: UPI.

Mohammad Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wahana Prima.

Novianti. (2010). Penggunaan Alat Peraga Gambar. Skripsi pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan

Rudi Susilana dan Cepi Riyana.(2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wahana Prima.

Sufyani Prabawanto dan Puji Rahayu.(2009). Bilangan. Bandung: UPI PRESS.

Taofik Hidayat. (2007). Mengenal Bilangan. Jakarta Timur: Grafindo Media Pratama.

Uyu Wahyudin dan Ade rukmana. (2008). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Tes Siklus I ………………………………….
Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas …………
gambar.
Gambar  3.1 Diagram Siklus pelaksanaan Tindakan Kelas
+5

Referensi

Dokumen terkait

C Variasi Kue Berbahan Baku Ketela Mulai Digemari Di Jogja (edisi kemarin

Kamus khususnya jamur merang masih sangat potensial untuk dikembangkan // Selain dari keuntungan yang berlipat ganda / kini masyarakat mulai menyukai masakan jamur dan membuat

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa good corporate governance dan struktur kepemilikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting

mengusulkan produk (perlengkapan) pada fasilitas kamar kos yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mendukung aktivitasnya di kamar.. Agar mendapatkan kenyamanan maka ukuran

Kejaksaan tinggi DIY memberikan catatan khusus kepada kejaksaan negeri wates dalam melakukan penanganan perkara// Hal ini berkaitan dengan kasus yang ditangani yang sebagian

(2010) Analisis Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Resporting (ISR) perusahaan yang termasuk dalam

Dari hasil perhitungan dengan metode simpleks, pada tabel simpleks optimal diketahui jika Toko Kue Manis ingin memperoleh keuntungan maksimal, maka perusahaan harus memproduksi

Siswa memberi respons positif terhadap proses pembelajaran dan dapat disimpulkan bahwa penerapan debat inisiasi berorientasi karakter efektif meningkatkan keterampilan