• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam"

Copied!
345
0
0

Teks penuh

(1)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpin an-dalam-pendidikan-islam/

SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

Oleh Prof. Dr. Tobroni, M.Si.[1]

The mind issue of this paper is to describe the spiritual leadership or leadership SQ. Spiritual leadership  in my opinion is the problem solver crisis of leadership in Islamic Education.  Experts in emotional spiritual quotient (ESQ) like Zohar and Agustian argue that  spirituality has extraordinary power which enables human beings to solve any problems. Experts in religious ethics like Weber and Izutsu state that religious ethics is the formation     base for morality and behavior. Behavior of people which tends to asceticism or mysticism depends on ethic values that become basic for morality. Effectiveness of human behavior that results in achievement, depends on spirituality and religious ethics. In this aericle, interrelation between spirituality, religious ethics and asceticism in the human being will make spiritual leadership.

The conclusions of this article are: first, dominant power in Islamic education development depends on cultural power. The cultural power depends on leadership and the leadership power depends on the commitment of the leaders in  the religious ethics that derives from ethical behavior of God to human beings. These are spiritual leaders who can present God in their hearts and therefore, their souls become calm (nafs al-mutmainnah), their hearts become clean and peaceful (qalbun munîb, qalbun salîm), their minds become healthy and bright (aql ul-salîm) and their bodies become healthy (jism ul-salîm). The one meaning of a spiritual leader is the leader that has intellectual, emotional and spiritual intelligence. Because they have close relationship with worldly spirit, super natural and Ilahi, they can manage emotion and their hearts become calm and peaceful;

God Sport is open, conscience and spirituality are working fully; bright minds and logic work normally and IQ, EQ and SQ are integrated to produce the ultimate intelligence.

Second, spiritual leadership is the leadership that is based on piety, leadership by holy war spirit and total leadership. Their hearts, heads and hands are used for serving and obedience for the sake of God (mardlôtillah).

Third, Spiritual leadership proves to be able to make effective school. The standard of effectiveness in this research is based on three perspectives: conducive school organization culture; effective school organization process and learning innovation.

Forth, spirituality that develops in the leadership is ascetic spirituality. Ascetic spirituality is intensity obedience to God resulting in good deed.

A. Pendahuluan

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan tentang keberadaan lembaga pendidikan Islam[2] di tanah air yang sebagian besar mutunya belum menggembirakan.[3] Semangat umat untuk menyelenggarakan pendidikan sebenarnya sangat tinggi yang ditandai dengan banyaknya jumlah lembaga pendidikan Islam. Akan tetapi semangat yang tinggi tersebut seringkali kurang disertai dengan sikap profesionalisme dalam penyelenggaraan sehingga pendidikan Islam di tanah air sebagian besar berada dalam siklus negatif atau lingkaran setan permasalahan (not solvable problem). Siswa sedikit dan bermutu rendah, fisik dan fasilitas minim, kualitas, profesionalisme dan gaji guru rendah, proses pembelajaran tidak efektif, kualitas out put rendah, kepercayaan masyarakat rendah dan seterusnya.

Untuk memecahkan permasalahan tersebut dan sekaligus dalam rangka melakukan pembaharuan pendidikan Islam menjadi sekolah yang baik (good school) atau sekolah yang efektif (effective school) atau sekolah unggul (excellence school), bukan sekedar membutuhkan berbagai teori modernisasi dan pemberdayaan, melainkan jihad; yaitu usaha kerja keras lahir dan batin, penuh kesungguhan, keihlasan, pengorbanan, kepahlawanan,  keteladanan dan kepedulian  dengan memobilisasi segala sumber daya untuk mencapai suatu cita-cita bersama, suci dan luhur.  Jihad dengan demikian merupakan kata kunci ( key word) untuk merubah kondisi pendidikan Islam dari tidak diminati menjadi berprestasi, dari tidak berkualitas menjadi berkualitas, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Beratnya perjuangan untuk melakukan perubahan terhadap pendidikan Islam disebabkan kondisi pendidikan Islam yang sebagian besar menghadapi siklus negatip atau terbelenggu oleh lingkaran

page 1 / 345

(2)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

setan ketidakberdayaan.

Pembaharuan suatu lembaga pendidikan perlu lebih ditekankan pada  faktor budaya yang antara lain berupa kepemimpinan kepala sekolah yang kuat (strong leadership).  Kepemimpinan yang kuat adalah kepemimpinan yang visioner, mampu membangun budaya dan proses orgasisasi yang efektif dan iklim pembelajaran yang kondusif.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan pendidikan yang efektif dengan sekolah yang efektif. Penelitian Edmonds mengemukakan, sekolah-sekolah yang dinamis yang senantiasa berupaya meningkatkan prestasi kerjanya dipimpin oleh kepala sekolah yang baik[4] dan penelitian Hallinger dan Lithwood yang menyimpulkan bahwa sekolah yang efektif senantiasa dipimpin oleh kepala sekolah yang efektif pula.[5] Kedua penelitian tersebut didasarkan pada asumsi bahwa kepala sekolah  merupakan pemimpin dan salah satu agen perubahan sekolah yang terpenting. Kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan yang kuat menurut Blumberg dan Greenfield mampu memerankan diri dalam delapan peran: organisator (the organizer), pengakrobat berdasarkan nilai (the value-based juggler), penolong sejati (the authentic helper), perantara (the broker), humanis (the humanist), katalis (the catalyst), rasionalis (the rationalist), dan politicus (the politician).[6]

Persoalannya adalah model kepemimpinan yang bagaimana yang cocok dan mampu merubah pendidikan Islam yang sebagian besar terbelenggu dalam lingkaran ketidakberdayaan (siklus negatip) menjadi lingkaran keberdayaan (siklus positip)?, kepemimpinan yang mampu mengembangkan ruh al-jihâd?  kepemimpinan yang mampu mengembangkan pendidikan Islam menjadi pendidikan yang efektif? Model kepemimpinan yang dimaksud tentu bukan model kepemimpinan yang biasa, melainkan kepemimpinan yang luar biasa. Model kepemimpinan apakah itu?.[7]

Model kepemimpinan itu menurut Percy  adalah “the leadership SQ” atau  “kepemimpinan spiritual”[viii] atau “the corporate mystic” menurut Hendricks dan Ludeman[ix], “kepemimpinan dimensi keempat” menurut Herry Tjahjono,[x], “kepemimpinan yang mengembangkan kecerdasan emosi” menurut Coleman[xi], “executive EQ” menurut Cooper dan Sawaf[xii] dan powerful leaders menurut Ary Ginanjar Agustian.

B. Konsep Spiritual Leadership

Istilah “kepemimpinan” telah banyak kita kenal, baik secara akademik maupun sosiologik. Akan tetapi ketika kata

kepemimpinan dirangkai dengan  konsep SQ kemudian menjadi leadership SQ menjadi ambigu. Dalam tulisan ini selanjutnya, konsep Leadership SQ akan diterjemahkan sebagai  “kepemimpinan spiritual”. Istilah “spiritual” adalah bahasa Inggris berasal dari kata dasar “spirit”. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary misalnya,  istilah spirit antara lain memiliki cakupan makna: jiwa,  arwah / roh, semangat, hantu, moral dan tujuan atau makna  yang hakiki[xiii].  Sedangkan dalam Bahasa Arab, istilah spiritual terkait dengan yang ruhani dan ma’nawi dari segala sesuatu.

Makna inti dari kata spirit berikut kata jadiannya seperti spiritual dan spiritualitas (spirituality) adalah bermuara kepada kehakikian, keabadian dan  ruh; bukan yang sifatnya sementara dan  tiruan. Dalam perspektif Islam, dimensi spiritualitas senantiasa berkaitan secara langsung dengan realitas Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa (tauhid). Spiritualitas bukan sesuatu yang asing bagi manusia, karena merupakan inti (core) kemanusiaan itu sendiri. Manusia terdisi dari unsur material dan spiritual atau unsur jasmani dan ruhani. Perilaku manusia merupakan produk tarik-menarik antara energi spiritual dan material atau antara dimensi ruhaniah dan jasmaniah. Dorongan spiritual senantiasa membuat kemungkinan membawa dimensi material manusia kepada dimensi spiritualnya (ruh, keilahian). Caranya adalah dengan  memahami dan menginternalisasi

sifat-sifat-Nya, menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk-Nya dan  meneladani Rasul-Nya Tujuannya adalah memperoleh ridlo-Nya, menjadi “sahabat” Allah, “kekasih” (wali) Allah. Inilah manusia yang suci, yang beberadaannya membawa kegembiraan bagi manusia-manusia lainnya.

Kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi spiritual (keilahian).

Tuhan adalah pemimpin sejati yang mengilhami, mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani  hamba-Nya dengan cara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Karena itu kepemimpinan spiritual disebut juga sebagai kepemimpinan yang berdasarkan etika religius. Kepemimpinan yang mampu mengilhami, membangkitkan,

mempengaruhi dan menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, kasih sayang dan implementasi nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan, proses, budaya dan perilaku kepemimpinan.

page 2 / 345

(3)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Dalam perspektif sejarah, kepemimpinan spiritual telah dicontohkan dengan sangat sempurna oleh Muhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan gelar sebagai al-amin (terpercaya), Muhammad SAW mampu

mengembangkan kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat manusia[xiv]. Sifat-sifatnya yang utama yaitu siddiq (integrity), amanah (trust), fathanah (smart) dan tabligh (openly) mampu

mempengaruhi orang lain dengan cara mengilhami tanpa mengindoktrinasi, menyadarkan tanpa menyakiti, membangkitkan tanpa memaksa dan mengajak tanpa memerintah.

Uraian di atas menggambarkan bahwa persoalan spiritualitas semakin diterima dalam abad 21 yang oleh para futurolog seperti Aburdene dan Fukuyama dikatakan sebagai abad nilai (the new age). Dalam perspektif sejarah  Islam, spiritualitas telah terbukti menjadi kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan individu-individu yang suci, memiliki integritas dan akhlakul karimah yang keberadaannya bermanfaat (membawa kegembiraan) kepada yang lain. Secara sosial, spiritualitas mampu membangun masyarakat Islam mencapai puncak peradaban, mampu mencapai predikat khaira ummat dan keberadaannya membawa kebahagiaan untuk semua (rahmatan lil’âlamin).

Kepemimpinan spiritual diyakini sebagai solusi terhadap krisis kepemimpinan saat ini. Kepemimpinan spiritual merupakan puncak evolusi model atau pendekatan kepemimpinan karena berangkat dari paradigma manusia sebagai makhluk yang rasional, emosional dan spiritual atau makhluk yang struktur kepribadiannya terdiri dari jasad, nafsu, akal, kalbu dan ruh.

Kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang sejati dan pemimpin yang sesungguhnya. Dia memimpin dengan etika religius yang mampu membentuk karakter, integritas dan keteladanan yang luar biasa. Ia bukan seorang pemimpin karena pangkat, kedudukan, jabatan, keturunan, kekuasaan dan kekayaan.

Kepemimpinan spiritual bukan berarti kepemimpinan yang anti intelektual. Kepemimpinan spiritual bukan hanya sangat rasional, melainkan justru menjernihkan rasionalitas dengan bimbingan hati nuraninya. Kepemimpinan spiritual juga tidak berarti kepemimpinan dengan kekuatan gaib sebagaimana terkandung dalam istilah “tokoh spiritual” atau  “penasehat spiritual”, melainkan kepemimpinan dengan menggunakan kecerdasan spiritual, ketajaman mata batin atau indera keenam.

Kepemimpinan spiritual juga tidak bisa disamakan dengan yang serba esoteris (batin) yang dilawankan dengan yang serba eksoteris (lahir, formal), melainkan berupaya membawa dan memberi nilai dan makna yang lahir menuju rumah batin ( spiritual) atau memberi muatan spiritualitas dan kesucian terhadap segala yang profan.

Kajian dan penelitian tentang kepemimpinan spiritual dengan berbagai variasi peristilahannya semakin menarik dan semakin banyak dilakukan akhir-akhir ini. Demikian juga pelatihan dan buku-buku atau majalah-majalah  tentang spiritualitas termasuk di dalamnya kecerdasan spiritual semakin banyak bermunculan dengan tiras yang tinggi.

Kajian tentang kepemimpinan spiritual dalam berbagai bidang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu antara lain oleh beberapa peneliti sebagaimana dikemukakan di atas dan terbukti sangat efektif. Dalam konteks pendidikan Islam dengan berbagai persoalan yang menyertainya, kepemimpinan spiritual adalah salah satu solusi paling efektif untuk melakukan perubahan.

C. Spiritual Leadership Diantara Model Kepemimpinan Lainnya

Pada dasarnya kepemimpinan itu tidak ditentukan oleh pangkat, jabatan dan kedudukan seseorang. Kepemimpinan muncul bukan dari kondisi eksternal dari keindahan  seseorang (other beauty of human being), melainkan dari keindahann jiwanya ( inner beauty of spiritual human being). Kepemimpinan muncul dari sebuah proses panjang dan sebuah keputusan untuk menjadi pemimpin. Ketika seseorang menemukan keyakinan dasar (core belief) dan nilai-nilai dasar (core values) yang dijadikan pegangan hidupnya, ketika seseorang menetapkan visi dan misi hidupnya,  ketika seseorang merasa damai dalam dirinya (inner peace), memiliki karakter yang kokoh (integritas), ketika ucapan dan tindakannya mampu memberikan pengaruh kepada orang lain secara suka rela, ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang menjadi pemimpin yang sesungguhnya.

Terdapat dua model kepemimpinan apabila dilihat sumber tindakan kepemimpinan yaitu kepemimpinan konvensional dan  kepemimpinan spiritual. Yang dimaksud kepemimpinan konvensional  adalah kepemimpinan yang lazim diterapkan dalam berbagai lembaga formal dan sebagaimana dikemukakan dalam literatur-literatur ilmiah selama ini. Kepemimpinan

konvensional menggunakan paradigma positivistik atau paradigma ilmiah dalam perilaku kepemimpinannya. Blanchard dalam

page 3 / 345

(4)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

hal ini mengatakan, kalau kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang muncul dari dalam diri keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya (leadership from inside out), kepemimpinan konvensional sebaliknya, muncul dari luar ke dalam ( leadership from outside in) lewat penghormatan dan pujian (honor and praise).[xv]

Kepemimpinan spiritual dalam tulisan ini bukan berarti kepemimpinan yang tidak rasional atau yang serba supra rasional.

Kepemimpinan spiritual yang dimaksud di sini adalah kepemimpinan yang lebih banyak mengandalkan kecerdasan spiritual (ruhani, soul, ruh, hati nurani) dalam kegiatan kepemimpinan. Sinetar mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai pemikiran yang terilhami … yaitu ketajaman pemikiran yang tinggi yang sering kita katakan menghasilkan sifat-sifat supernatural:

intuisi, petunjuk moral yang kokoh, kekuasaan atau otoritas batin, kemampuan membedakan yang salah dan yang benar dan kebijaksanaan.[xvi]

Sementara itu Zohar dan Marshal menyebut kecerdasan spiritual sebagai the ultimate intelligence. Kalau dalam diri manusia terdapat ketiga jenis kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (intellectual quotient, IQ), kecerdasan emosional (emotional quotient, EQ) dan kecerdasan spiritual (spiritual quotient, SQ), maka kata Zohar dan Marshal, SQ merupakan fundasi yang diperlukan  bagi keefektifan dua kecerdasan yang lain, "SQ is the necessary foundation for the functioning of both IQ and EQ.

It is our ultimate intelligence".[xvii]

Kepemimpinan spiritual juga bisa diartikan sebagai kepemimpinan yang sangat menjaga nilai-nilai etis dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual.[xviii] Mereka melakukan pekerjaan dengan cara yang memuaskan hati lewat pemberdayan, memulihkan dan menguntungkan siapa saja yang berhubungan dengannya. Mereka tidak hanya mampu menghadirkan uang, tetapi juga hati dan jiwa mereka dalam bekerja. Mereka terlibat sepenuhnya (involve) dalam aktivitas organisasi (bisnis) yang

dipimpinnya sebagai bentuk komitmennya yang paling dalam yaitu komitmen spiritualitas. Percy dalam hal ini mengatakan :"dan ketika anda bermukim di rumah spiritualitas, tidak ada lagi jurang menganga dan daerah perbatasan antara keyakinan dan tindakan. Jurang itu diisi dengan esensi dan selaku manusia yang utuh. Anda dan obyek komitmen anda telah menyatu sempurna".[xix]

Kepemimpinan spiritual oleh Tjahjono disebut sebagai kepemimpinan dimensi keempat, yaitu kepemimpinan yang lebih mendasarkan pada iman dan hati nurani dalam kualitas kepemimpinannya atau kepemimpinan yang membersihkan hati, memberi, melayani, mencerahkan dan memenangkan jiwa berdasarkan semangat syukur dan kasih.[xx]

Barangkali, kepemimpinan spiritual identik dengan kepemimpinan profetik, meminjam istilahnya kuntowijoyo, yaitu

kepemimpinan yang mengemban  visi dan misi  suci sebagai sebuah panggilan kedalaman religius (ketuhanan) mengandung tiga komponen: humanisasi/emansipasi, liberalisasi dan transendensi[xxi] atau pencerahan, pembebasan dan spiritualisasi.

Prijosaksono mengemukakan konsep Q-Leader. Sejalan dengan konsep multiple quotient. Q dalam Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki IQ, EQ dan SQ.[xxii]

Kepemimpinan spiritual yang dimaksud dalam tulisan ini berparadigma pada etika religius  dalam setiap perilaku dan proses kepemimpinannya. Etika religius yang dimaksud di sini tidak semata-mata etika yang dieksplorasi dari keyakinan religius, melainkan juga etika yang lahir dari pengalaman spiritual seorang pemimpin, spiritualitas yang hidup dalam aktivitas keseharian. Sebab agama terutama agama terorganisasi (organized religion)  biasanya terkait dengan aspek-aspek

spiritualitas yang terorganisasi yang meliputi seperangkan peraturan, iman, dan tradisi. Kepemimpinan spiritual dan beberapa istilah lain seperti kepemimpinan atas nama Tuhan, kepemimpinan dengan ESQ (emotional spiritual quotient), kepemimpinan dimensi keempat, kepemimpinan yang mencontoh Tuhan dan  kepemimpinan profetik merupakan kepemimpinan yang mendasarkan diri pada etika religius atau cara hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Etika religius adalah prinsip-prinsip moral-etis yang diderivasi dari perilaku etis Tuhan terhadap hamba-Nya (manusia), perilaku etis manusia terhadap Tuhannya dan perilaku etis manusia terhadap sesamanya. Nilai-nilai etis itu dalam kadar yang sempurna telah dicontohkan oleh Nabi dengan bantuan dan anugerah yang datang dalam bentuk wahyu al-Qur’an.

Kepemimpinan spiritual merupakan model kepemimpinan komprehensip yang menggabungkan berbagai pendekatan dan sekaligus  kekuatan penggerak kepemimpinan seperti kekuatan  intelektual, moral, emosional, dan spiritual. Kepemimpinan spiritual merupakan gabungan dari model kepemimpinan etik, asketik dan mistik. Kepemimpinan  spiritual bukan sekedar orang yang kaya tentang pengetahuan spiritual, melainkan lebih menekankan pada kesadaran spiritual (spiritual awareness)

page 4 / 345

(5)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

yaitu sebuah penghayatan hidup. Kalau Levin mengatakan bahwa kecerdasan spiritual merupakan puncak kecerdasan  (the highest level of intelligence)[xxiii] , maka kepemimpinan spiritual merupakan kepemimpinan yang menggunakan seluruh kecerdasan atau puncak kecerdasan kepemimpinan.

Dalam millenium ketiga yang juga dikenal sebagai the new age dimana nilai-nilai etis dan spiritual memegang peran penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia di satu sisi, dan kecepatan laju perubahan dan persaingan global yang mengarah pada pola kehidupan yang turbulent di sisi lain, kepemimpinan spiritual akan memegang peran penting tidak hanya dalam bidang sosial dan keagamaan, melainkan dalam bisnis global. Dunia pendidikan sebagai noble industry[xxiv]dan merupakan institusi yang paling bertanggungjawab terhadap kualitas sumber daya manusia dan kualitas peradaban di masa depan paling tepat menerapkan kepemimpinan spiritual ini.

Kepemimpinan spiritual diantara model kepemimpinan lainnya digambarkan dalam tabel berikut:

TABEL

KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DIANTARA MODEL KEPEMIMPINAN LAINNYA

Uraian Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan Spiritual Hakekat

kepemimpi-nan

Fasilitas, kepercayaan manusia (bawahan)

Amanat dari sesama manusia

Ujian, amanat dari Tuhan dan manusia

Fungsi kepemimpinan

Untuk membesarkan diri dan kelompoknya atas biaya orang lain melalui kekuasaan

Untuk memberdayakan pengikut dengan kekuasaan keahlian dan  dan

keteladanan

Untuk memberdayakan dan mencerahkan iman dan hati nurani  pengikut  melalui jihad 

(pengorbanan) dan amal shaleh (altruistik) Etos kepemimpinan Mendedikasikan usahanya

kepada manusia untuk memperoleh imbalan / posisi yang lebih

Mendedikasikan usahanya kepada sesama untuk kehidupan bersama yang lebih baik

Mendedikasikan usahanya kepada Allah dan sesama manusia (ibadah) tanpa pamrih apa pun

Sasaran tindakan kepemimpinan

Pikiran dan tindakan yang  kasat mata

Pikiran dan hati nurani Spiritualitas dan hati nurani

Pendekatan kepemimpinan

Posisi dan kekuasaan Kekuasaan, keahlian dan keteladanan

Hati nurani dan keteladanan

Dalam

mempengaruhi yang dipimpin

Kekuasaan, perintah, uang, sistem, mengembangkan interes, transaksional

Kekuasaan keahlian dan kekuasaan referensi

Keteladanan, mengilhami, membangkitkan,

memberdayakan, memanusiakan

Cara mempengaruhi Menaklukkan jiwa dan

membangun kewibawaan melalui kekuasaan

Memenangkan jiwa dan membangun karisma

Memenangkan jiwa, membangkit-kan iman

page 5 / 345

(6)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpin an-dalam-pendidikan-islam/

Target kepemimpinan

page 6 / 345

(7)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpin an-dalam-pendidikan-islam/

Membangun jaringan kekuasaan

page 7 / 345

(8)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpin an-dalam-pendidikan-islam/

Membangun kebersamaan

page 8 / 345

(9)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpin an-dalam-pendidikan-islam/

Membangun kasih, menebar kebajikan dan penyalur rahmat Tuhan

page 9 / 345

(10)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpin an-dalam-pendidikan-islam/

page 10 / 345

(11)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

D. Karakteristik kepemimpinan Spiritual

page 11 / 345

(12)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Seiring dengan ditemukannya konsep kecerdasan spiritual yang justru dianggap sebagai the ultimate intelligence dan sebagai

page 12 / 345

(13)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

fundasi yang diperlukan bagi keefektifan dua bentuk kecerdasan yang lain (intellectual quotient atau IQ dan emotional

page 13 / 345

(14)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

quotient atau EQ), muncul pula berbagai konsep kepemimpinan yang mendasarkan diri pada paradigma, konsep dan

page 14 / 345

(15)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

karakteristik kecerdasan spiritual tersebut. Hendricks dan Ludeman misalnya mengemukakan The Corporate Mystic sebagai

page 15 / 345

(16)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

konsep kepemimpinan spiritual[xxv]; Parcy mengemukakan Going Deep, sebuah eksplorasi kedalaman spriritual dalam hidup

page 16 / 345

(17)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dan kepemimpinan[xxvi]; Zaluchu, mengemukakan kepemimpinan spiritual dalam perspektif al-Kitab[xxvii]; Tjahjono

page 17 / 345

(18)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

mengemukakan kepemimpinan domensi keempat sebagai konsep kepemimpinan spiritual dan sebagai jawaban atas krisis

page 18 / 345

(19)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kepemimpinan. Agustian mengemukakan kepemimpinan spiritual berdasarkan rukun iman dan rukun Islam yang dia sebut

page 19 / 345

(20)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sebagai powerfull leader [xxviii], Prijosaksono mengemukakan konsep kepemimpinan sejati[xxix] dan Blancard

page 20 / 345

(21)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

mengemukakan konsep servant leadership (kepemimpinan yang melayani)[xxx],   dan mungkin masih banyak lagi kajian

page 21 / 345

(22)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

tentang kepemimpinan spiritual dalam ragam perspektif dan dalam ragam kasus.

page 22 / 345

(23)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Blanchard dan kawan-kawan memiliki konsep yang menarik tentang kepemimpinan yang berbasis etik ini. Dalam bukunya

page 23 / 345

(24)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

yang sangat terkenal “Leadership by The Book” ia mengemukakan konsep servant leadership (kepemimpinan yang melayani)

page 24 / 345

(25)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

yang menurut penulis identik dengan kepemimpinan yang berbasis etis ini. Servant leadership menurut Blanchard dan

page 25 / 345

(26)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kawan-kawan merupakan kepemimpinan yang nyaris sempurna karena terkandung di dalamnya tiga karakter yaitu pendeta,

page 26 / 345

(27)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

profesor dan profesional. Tiga kekuatan karakter tersebut memiliki potensi luar biasa untuk membawa keberhasilan dalam

page 27 / 345

(28)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kepemimpinan di dunia bisnis. Tiga aspek kepemimpinan tersebut adalah hati yang melayani (servant heart), kepala atau

page 28 / 345

(29)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

pikiran yang melayani (servant head) dan tangan yang melayani (servant hand)[xxxi].

page 29 / 345

(30)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Sebagaimana dikemukakan di muka, kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang berbasis pada etika religius,

page 30 / 345

(31)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kepemimpinan atas nama Tuhan,  yaitu kepemimpinan yang terilhami oleh perilaku etis Tuhan dalam memimpin

page 31 / 345

(32)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

makhluk-makhluk-Nya. Dalam panggung sejarah, para Rasul Tuhan adalah contoh terbaik bagaimana kepemimpinan spiritual

page 32 / 345

(33)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

ditegakkan. Para Rasul Tuhan itu terilhami bagaimana kepemimpinan Tuhan dan untuk selanjutnya mereka terapkan dalam

page 33 / 345

(34)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

memimpin sesama manusia.

page 34 / 345

(35)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Berikut dikemukakan pokok-pokok karakteristik kepemimpinan spiritual yang berbasis pada etika religius: kejujuran sejati,

page 35 / 345

(36)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

fairness, pengenalan diri sendiri, fokus pada alam shaleh, spiritualisme yang tidak dogmatis, bekerja lebih efisien,

page 36 / 345

(37)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

membangkitkan yang terbaik dalam diri sendiri  dan orang lain, keterbukaan menerima perubahan, think globally act locally,

page 37 / 345

(38)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

disiplin tetapi tetap fleksibel, santai dan cerdas, dan kerendahan hati.

page 38 / 345

(39)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

1. Kejujuran sejati.

page 39 / 345

(40)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Rahasia sukses para pemimpin besar dalam mengemban misinya adalah memegang teguh kejujuran. Bahkan dalam

page 40 / 345

(41)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

berperangpun kejujuran tetap ditegakkan walaupun harus dilakukan secara taktis-diplomatis. Berlaku jujur senantiasa

page 41 / 345

(42)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

membawa kepada keberhasilan dan kebahagiaan pada akhirnya, walaupun mungkin pada boleh jadi terasa pahit. Orang yang

page 42 / 345

(43)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

jujur adalah orang yang memiliki integritas dan kepribadian yang utuh sehingga dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya

page 43 / 345

(44)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dalam situasi apapun. Orang yang jujur adalah orang yang memiliki integritas dan integritas adalah mulia dan menjadi

page 44 / 345

(45)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kekuatan yang luar biasa untuk meraih kesuksesan. Integritas adalah sebuah kejujuran, tidak pernah berbohong dan

page 45 / 345

(46)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Dengan integritas seseorang akan dipercaya, dan kepercayaan akan

page 46 / 345

(47)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

menciptakan pengaruh dan pengikut

page 47 / 345

(48)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Tugas yang berat tidak mungkin diserahkan dan diemban oleh orang yang tidak jujur, tidak amanah. Dengan kejujuran

page 48 / 345

(49)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sesuatu yang dianggap oleh orang lain sebagai mimpi atau angan-angan, tetapi bisa dilakukan dengan baik oleh orang yang

page 49 / 345

(50)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

jujur. Keberhasilan Muhammad menghadapi kekuatan kafir Quraisy yang dominan dalam kultur dan struktur jahiliyah adalah

page 50 / 345

(51)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sesuatu yang luar biasa dan mission impossible bagi orang biasa. Tapi bagi Nabi yang mendapatkan predikat al-amin (yang

page 51 / 345

(52)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dapat dipercaya), kejujuran adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan terbukti sukses.

page 52 / 345

(53)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Sebaliknya kebohongan senantiasa membawa kehancuran dan kesulitan. Orang yang berbohong adalah orang yang

page 53 / 345

(54)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

memperkosa suara hati nuraninya sendiri dan berakibat pada kegelisahan. Orang yang sekali  berbohong akan melakukan hal

page 54 / 345

(55)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

yang sama untuk menutupi kebohongan sebelumnya dan seterusnya sampai ia mendapatkan predikat pembohong. Orang

page 55 / 345

(56)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

yang berbohong bagaikan menggali lubang kuburnya  sendiri yang semakin lama semakin dalam. Dalam berbisnis untung

page 56 / 345

(57)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dan rugi itu hal biasa, akan tetapi kalau kebohongan   bukan hanya akan mendapatkan kerugian tetapi juga kehinaan.

page 57 / 345

(58)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Sifat lain yang bertolak belakang dari kejujuran adalah kepura-puraan. Antara kebohongan dan kepura-puraan bagaikan dua

page 58 / 345

(59)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sisi mata uang.  Kalau kebohongan biasanya secara eksplisit diucapkan lewat lisan atau tulisan dan relatif mudah dideteksi,

page 59 / 345

(60)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sedangkan kepura-puraan berupa tindakan yang lebih sulit dideteksi tetapi dampaknya bisa jadi lebih parah. Kepura-puraan

page 60 / 345

(61)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

adalah tindakan yang dilakukan tidak dengan sepenuh hati yang pasti akan melahirkan kegagalan. Pendidik yang mengajar

page 61 / 345

(62)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dengan setengah hati, pegawai yang memeberikan layanan setengah hati, dokter yang mengobati pasien dengan setengah

page 62 / 345

(63)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

hati, petani yang bertani dengan setengah hati tidak akan memperoleh hasil kecuali sebuah kegagalan. Kepura-puraan

page 63 / 345

(64)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

adalah penyakit masyarakat dan  bangsa yang sangat berbahaya.

page 64 / 345

(65)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

2. Fairness

page 65 / 345

(66)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Pemimpin spiritual mengemban misi sosial menegakkan keadilan di muka bumi, baik adil terhadap diri sendiri, keluarga dan

page 66 / 345

(67)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

orang lain. Bagi para pemimpin spiritual, menegakkan keadilan bukan sekedar kewajiban moral religius dan tujuan akhir dari

page 67 / 345

(68)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sebuah tatanan sosial yang adil,  melainkan sekaligus dalam proses dan prosedurnya (strategi)  keberhasilan

page 68 / 345

(69)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kepemimpinannya. Fairness menurut Rawls merupakan strategi untuk memecahkan moralitas sosial melalui sebuah kontrak

page 69 / 345

(70)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sosial berdasarkan the principle of greatest equal liberty dan the principle of fair equality of opportunity.[xxxii]

page 70 / 345

(71)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Seorang pemimpin yang ketahuan bahwa dia tidak berlaku adil terhadap orang lain terutama yang dipimpinnya, maka akan

page 71 / 345

(72)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

sia-sialah perkataan, peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah dibuatnya: tidak akan ditaati dan dihormati secara

page 72 / 345

(73)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

tulus/sukarela. Percy dalam hal ini mengatakan “tanpa kepemimpinan tidak akan ada pengikut dan tiada pengikut (follower)

page 73 / 345

(74)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

tanpa kejujuran dan inspirasi” (no leadership without follower and no follower without honest and inspiration. [xxxiii]

page 74 / 345

(75)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

3. Semangat amal shaleh

page 75 / 345

(76)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Kebanyakan pemimpin suatu lembaga, mereka sebenarnya bekerja bukan untuk orang dan  lembaga yang dipimpin,

page 76 / 345

(77)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

melainkan untuk "keamanan", “kemapanan” dan “kejayaan” dirinya. Tetapi pemimpin spiritual bersikap sebaliknya, yaitu

page 77 / 345

(78)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

untuk memberikan konstribusi, dhrama atau amal saleh bagi lembaga dan orang-orang yang dipimpinnya. Seorang spiritualis

page 78 / 345

(79)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

rela  bersusah payah,   bekerja tak kenal waktu dan lelah untuk bisa memberikan kontribusi terbaiknya, mumpung masih

page 79 / 345

(80)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

punya kesempatan dan kemampuan untuk berdedikasi kepada Tuhan dan sesama. Mereka bekerja bukan semata-mata

page 80 / 345

(81)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

karena jabatannya, melainkan sebuah panggilan (calling) hati nuraninya, panggilan spiritualitasnya sebagai hamba Tuhan dan

page 81 / 345

(82)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Orientasi hidup seorang spiritualis  bukan untuk "memiliki" sesuatu (to have)

page 82 / 345

(83)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

apakah berupa kekayaan, jabatan, dan simbol-simbol kebanggaan duniawi lainnya, melainkan untuk "menjadi" sesuatu (to be

page 83 / 345

(84)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

).

page 84 / 345

(85)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

4. Membenci formalitas dan organized religion

page 85 / 345

(86)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Bagi seorang spiritualis, formalitas tanpa isi bagaikan pepesan kosong.  Organized religion biasanya hanya mengedepankan

page 86 / 345

(87)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dogma, peraturan, perilaku dan hubungan sosial yang terstruktur yang berpotensi memecah belah.. Tindakan formalitas perlu

page 87 / 345

(88)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

dilakukan untuk memperkokoh makna dari substansi tindakan itu sendiri dan dalam rangka merayakan sebuah kesuksesan,

page 88 / 345

(89)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kemenangan. Pemimpin spiritual lebih mengedepankan tindakan yang genuine dan substantif (esoteric). Kepuasan  dan

page 89 / 345

(90)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

kemenangan bukan ketika mendapatkan pujian, piala dan sejenisnya, melainkan ketika memberdayakan (empowerment),

page 90 / 345

(91)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

memampukan (enable) mencerahkan (enlighten)  dan membebaskan (liberation) orang dan lembaga yang dipimpinnya. Ia

page 91 / 345

(92)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

puas ketika dapat memberikan sesuatu dan bukan ketika menerima sesuatu. Pujian dan sanjungan manusia  apabila tidak

page 92 / 345

(93)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

disikapi secara arif justru dapat membahayakan dan mengancam kemurnian dan kualitas karya dan kepribadiannya. Karena

page 93 / 345

(94)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

itu pujian yang ia harapkan adalah pujian dan keridloan Tuhan semata.

page 94 / 345

(95)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

5. Sedikit bicara banyak kerja dan santai

page 95 / 345

(96)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Banyak bicara banyak salahnya, banyak musuhnya, banyak dosanya serta sedikit kontemplasinya dan sedikit karyanya.

page 96 / 345

(97)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Seorang pemimpin spiritual  adalah pemimpin yang sedikit bicara banyak kerja. Dia paham betul dengan pepatah Arab yang

page 97 / 345

(98)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

mengatakan qaul hal afshah min lisân al maqal (keteladanan lebih menghunjam dari pada perkataan) Serta hadits: "man kâna

page 98 / 345

(99)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

yu'minu bi il-lah wa al yaum il-âkhir fal yaqul khairan au liyasmut" atau tarkuhu mâ lâ ya'ni. (Barang siapa beriman kepada

page 99 / 345

(100)

Khalifatu Rabb | SPIRITUAL LEADERSHIP The Problem Solver Krisis Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam Copyright tobroni tobroni@umm.ac.id

http://tobroni.staff.umm.ac.id/2010/11/29/spiritual-leadership-the-problem-solver-krisis-kepemimpina n-dalam-pendidikan-islam/

Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata yang baik atau diam). Dalam hadits lain ditambahkan “Barang siapa beriman

page 100 / 345

Referensi

Dokumen terkait

maka kami Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas Perhubungan Kota Makassar mengumumkan sebagai berikut :.

1) Perubahan nilai sosial masyarakat, yaitu kecenderungan munculnya nilai sosial yang dapat mengakibatkan menurunnya penghargaan dan penghormatan kepada lanjut usia. Dalam

Berdasarkan hasil penelitian melalui hasil pengamatan, pengumpulan data dan proses wawancara yang peneliti lakukan, maka penelitian mengenai Pemenuhan Dimensi-Dimensi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang

mengkaji permasalahan yang diangkat mengenai Perkembangan Seni Pertunjukan Longser di Kabupaten Bandung Tahun 1975-2002: Suatu Tinjauan Tentang Peranan Ateng Japar

Preparation and Characterization of Microxrystalline Hydroxyapatite Using Sol Gel Method.. Trends Mater Artif

Metode pengolahan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi logistik ( logistic regression ) karena variabel dependen bersifat dikotomi (Pendapatan

6LVWHP 3HQGXNXQJ .HSXWXVDQ 3HQHULPDDQ .DU\DZDQ 3DGD 37 6XU\DLQWDQ 7UL /HVWDUL 'HQJDQ 0HQJJXQDNDQ 0HWRGH $+3 %HUEDVLV :HE ,QL FDUD XQWXN EDJDLPDQD PHODNXNDQ SHPLOLKDQ GDODP