• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan Kekerasan Reception Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Kekerasan Fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan Kekerasan Reception Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Kekerasan Fisik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

82 Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan

Kekerasan Reception Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Kekerasan

Fisik

Dominan - - - Ekspresi Rama saat

melihat kekerasan fisik adalah tertawa dan menganggap kekerasan fisik sebagai bagian dari komedi yang lucu.

Kekerasan Fisik

Negosiasi Deni tertawa saat melihat kekerasan fisik seperti memukul yang ada dalam film Hangout. Namun saat melihat kekerasan fisik menampar, Deni memberikan simpati kepada korban kekerasan fisik.

Dina tertawa saat melihat kekerasan fisik menampar dalam film Hangout. Namun kemudian Dina

menganggap kekerasan fisik seperti

pembunuhan dan menampilkan darah bukan termasuk komedi

Lina tertawa saat melihat kekerasan fisik yang ada dalam film Hangout. Namun kemudian Lina memberikan simpati kepada korban kekerasan fisik.

-

(2)

Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan (sambungan) Kekerasan

Fisik

Oposisional - - - -

Kekerasan Psikologis

Dominan Deni tertawa melihat kekerasan psikologis karena menganggap hal tersebut lucu dan sering dirinya lakukan ketika bersama teman- temannya.

- Lina tertawa saat

melihat kekerasan psikologis yang dikemas komedi yang terkandung dalam film Hangout. Lina berkata hal tersebut hanya guyonan. Dirinya juga sering melakukan hal tersebut ketika bersama teman-temannya.

-

Kekerasan Psikologis

Negosiasi - Dina berkata bahwa

kekerasan psikologis tidak patut dicontoh namun Dina tertawa saat melihat kekerasan

- Rama tertawa saat

melihat adegan kekerasan psikologis dalam film Hangout karena lucu. Namun

(3)

84 Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan (sambungan)

psikologis yang dikemas komedi yang terkandung dalam film Hangout.

Rama memberikan rasa iba kepada korban kekerasan dengan berkomentar

“kalau diejek gitu sih bisa beneran sakit hati.”

Kekerasan Psikologis

Oposisional - - - -

Kekerasan Seksual

Dominan Deni tertawa saat melihat kekerasan seksual berupa perkataan seksual yang ada pada film Hangout. Deni menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang lucu.

- - Rama tertawa saat

melihat kekerasan seksual berupa gurauan seksual yang ada pada film Hangout. Rama menganggap hal

tersebut sebagai sesuatu yang lucu dengan

(4)

Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan (sambungan)

menunjukkan ekspresi tertawa

Kekerasan Seksual

Negosiasi - - Lina tertawa saat

melihat kekerasan seksual berupa gurauan seksual yang dikatakan oleh Bayu Skak namun kemudian Lina

berkomentar “ngomong jorok.”

-

Kekerasan Seksual

Oposisional - Dina menganggap

bahwa gurauan Bayu Skak adalah hal yang tidak sopan dengan berkomentar“jorok pikirannya Bayu Skak.”

- -

(5)

86 Lampiran 1: Matrik Penerimaan Informan (sambungan)

Kekerasan Fungsional

Dominan Deni menganggap kekerasan fungsional seperti memaksa dengan cara

mengancam seperti yang terkandung dalam film Hangout merupakan sebuah hal yang lucu

Dina menganggap kekerasan fungsional seperti memaksa dengan cara

mengancam seperti yang terkandung dalam film Hangout

merupakan sebuah hal yang lucu

Lina menganggap kekerasan fungsional seperti memaksa dengan cara

mengancam seperti yang terkandung dalam film Hangout

merupakan sebuah hal yang lucu

Rama menganggap kekerasan fungsional seperti memaksa dengan cara

mengancam seperti yang terkandung dalam film Hangout

merupakan sebuah hal yang lucu

Kekerasan Fungsional

Negosiasi - - - -

Kekerasan Fungsional

Oposisional - - - -

(6)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara Transkrip Wawancara

Informan 1

Nama : Deni (bukan nama sebenarnya) Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 3 Oktober 2004

Asal : Lumajang

Anak ke- : 2 dari 2 bersaudara

Umur : 13 tahun

Sekolah : SMPN 1 Buduran (kelas 1)

Transkrip wawancara Informan 1

1. (Apakah kamu gemar/hobi menonton film? Berapa frekuensi menonton dalam seminggu?)

Q: kamu hobi atau seneng nonton film?

A: suka

Q: dalam seminggu bisa berapa kali?

A: dua kali lebih

2. (Apakah kamu memiliki koleksi film?) Q: kamu punya koleksi film?

A: punya, filmnya... punya sih Q: banyak?

A: lumayan

3. (Genre film apa yang kamu senangi?) Q: genre yang kamu suka apa?

A: action sama komedi

4. Mengapa menyukai genre tersebut?) Q: kenapa kok kamu suka genre komedi?

A: ya karna lucu

5. (Film komedi apa saja yang pernah anda tonton?) Q: kamu pernah nonton film komedi apa aja?

(7)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

A: filmnya Bayu Skak, stand up komedi (comic 8), sama Raditya Dika 6. (Apakah kamu mengenal Raditya Dika? Dimana?)

Q: kamu tau Raditya Dika?

A: tau

Q: siapa sih Raditya Dika?

A: artis pembuat film, sutradara juga.

7. (Apakah kamu pernah menonton film Raditya Dika sebelumnya?) Q: kamu pernah nonton filmnya Raditya Dika?

A: pernah Q: yang mana?

A: judulnya marmut merah jambu 8. (Sudah pernah menonton film Hangout?)

Q: sudah menonton film hangout kan tadi?

A: sudah

9. (Menurutmu apakah ada unsur kekerasan dalam film Hangout?

Q: gimana menurutmu film hangout? Ada unsur kekerasannya gak?

A: ya.. mengandung unsur kekerasan, ada lucunya ada keras-kerasannya Q: menurutmu unsur kekerasannya dalam film ini yang gimana?

A: yang pembunuhan-pembunuhan Q: ceritanya tentang pembunuhan?

A: iya

Q: terus ada gambar adegan pembunuhannya gak?

A: iya ada

Q: adegan yang mana?

A: itu yang Bayu Skak mati kena ditusuk pisau

10. (Bagaimana tanggapanmu mengenai film komedi yang mengandung unsur kekerasan?)

Q: giamana sih menurut pendapatmu film komedi yang ada unsur kekerasannya?

A: ya.. ada baiknya ada enggaknya sih

(8)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Q: maksudnya giamana? Bisa dijelasin?

A: kalo baiknya itu ya.. menghibur orang-orang, kalo buruknya itu kekerasannya itu. Nanti kan kalo anak-anak nonton bisa dicontoh sama anak-anak itu diperagain ketemennya

Q: kamu sendiri gimana?

A: ya ambil bagusnya aja

11. (Film Hangout ini adalah film pembunuhan komedi pertama di Indonesia, apakah kamu ingin menonton film serupa kedepannya?)

Q: terus misalnya di Indonesia, kedepannya ada serupa jadi film komedi yang didalemnya ada unsur kekerasannya, kamu mau nonton lagi gak?

A: nonton

Q: kenapa kok mau nonton? Alasannya?

A: ya.. karna bagus, saya kan suka film komedi Q: walaupun ada unsur kekerasannya?

A: iya

12. (Apakah ada dampak setelah menonton film Hangout?)

Q: menurutmu apa sih dampak yang ditimbulkan setelah nonton film komedi hangout yang ada unsur kekerasannya ini?

A: kalo dampak yang ditumbulkan itu kalo kekerasannya itu kalo dapat dicontoh sama anak-anak kecil kalo gapaham film-film gitu yang belum ngerti kekerasan itu apa

Q: menurutmu kekerasan itu apa sih?

A: kekerasan itu ya kejahatan yang sangat besar Q: emang kalo kejahatan kecil gimana?

A: kalo kejahatan kecil itu ya jahil itu

Q: o.. jadi kejahatan kecil jahil, kalo kejahatan besar?

A: mukul-mukul, membunuh

13. (Bisa ceritakan tidak. Bagaimana kehidupan sehari-harimu terkait dengan peran orangtua dalam mendidik anaknya? Apakah ada unsur kekerasan?)

(9)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: menurutmu gimana didikan orangtuamu ke kamu? Termasuk keras atau gak?

A: ada kerasnya ada enggaknya Q: kerasnya gimana?

A: ya kayak dibentak-bentak gitu

Q: pernah sampek menjurus kekerasan fisik gak?

A: enggak

Q: terus kalo didikan orangtuamu yang gak keras gimana?

A: ya cuma dibilangin biasa gitu

Q: terus kalo dibentak-bentak gitu kamu biasae jera enggak?

A: ya kadang jera kadang enggak

KONTEKS

 Kekerasan Fisik

14. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan Fisik?

Adegan apa?)

Q: kamu ngerti kekerasan fisik artinya apa?

A: mmm.. kekerasan fisik itu kekerasan yang ketubuh itu yang ke fisik Q: menurutmu di film Hangout ada unsur kekerasan fisiknya gak?

A: ada

Q: bagian yang mana ada kekerasan fisik di film ini?

A: Soleh yang dikenain panah sama Prilly itu sampek keluar darah.

Q: terus ada lagi?

A: itu aja yang aku inget. eh ada lagi yang pas Raditya Dika pukul-pukulan sama temennya.

15. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan fisik? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kamu pernah ngalamin atau melakukan kekerasan fisik gak?

A: pernah

Q: ngalamin atau melakukan?

(10)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) A: melakukan

Q: bisa ceritain gak pengalamanmu melakukan kekerasan fisik?

A: kalo kekerasan fisik ya saya mukul temen saya (sambil tersenyum) Q: kenapa?

A: ya karna temen saya nggarai saya (tertawa) Q: kamu mukul beneran atau cuma bercanda?

A: bercanda

Q: kamu biasanya memang sering bercanda yang sampek kekerasan fisik kayak gitu sama temen-temenmu?

A: iya

 Kekerasan Psikologis

16. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan psikologis? Adegan apa?)

Q: kamu ngerti kekerasan psikologis artinya apa?

A: engga

Q: kekerasan psikologis itu kekerasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan cara misalnya membentak, mengancam, merendahkan, memerintah, melecehkan, banyak sih pokoknya yang menimbulkan rasa takut.

A: oh.. iya

Q: jadi menurutmu di film hangout ada unsur kekerasan psikologisnya gak?

A: ada Q: yang

Q: bagian yang mana ada kekerasan psikologis di film ini?

A: yang pas adegan prilly di olokan jelek, pendek Q: kenapa kok itu masuk kekerasan psikologis?

A: karena menyindir perasaan

17. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekerasan psikologis?

Apakah bisa diceritakan?)

(11)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: kamu pernah ngalamin atau melakukan kekerasan psikologis gak?

A: pernah

Q: ngalamin atau melakukan?

A: em.. dua-duanya pernah

Q: bisa ceritain waktu kamu ngalamin kekerasan psikologis?

A: kalo ngalamin kekerasan psikologis itu ya di bully sama temen Q: kamu tersinggung gak?

A: ya tersinggung.. marah terus berantem

Q: o.. gitu. Terus kalo kekerasan psikologis yang pernah kamu lakukan apa?

A: ya saya ngejek temen saya Q: ngejeknya gimana?

A: ya gitu.. pokoknya ejek-ejekan

 Kekerasan Seksual

18. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan seksual?

Adegan apa?)

Q: terus kamu paham artinya kekerasan seksual gak?

A: em.. gak tau saya

Q: kekerasan seksual itu tindakan yang arahnya itu pada ajakan seksual kayak menyentuh, meraba, mencium, atau melakukan tindakan-tindakan yang tidak dikehendaki korban. Uda paham?

A: iya

Q: jadi di film itu menurutmu ada gak unsur kekerasan seksual?

A: em.. lupa saya. Eh ada sih Q: gimana kekerasan seksualnya?

A: pas adegan temennya Radit yang pake kacamata, ngajak Radit pipis bareng, padahal Raditnya gak mau terus dipaksa pipis satu louang berdua Q: kenapa kok itu masuk kekerasan seksual?

A: ya kan.. kudunya gak boleh satu lubang berdua Q: gak bolehnya kenapa?

(12)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) A: ya kan bisa liat-liatan gitu lo

Q: kan radit sama Soleh Solihun sama-sama cowoknya’

A: ya sama aja gak boleh

19. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan seksual? Apakah bisa diceritakan?)

Q: terus kamu sendiri pernah gak ngalamin atau melakukan kekerasan seksual?

A: gak pernah dua-duanya

 Kekerasan Fungsional

20. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan fungsional? Adegan apa?)

Q: kamu tau arti kekerasan fungsional?

A: em.. itu yang secara enggak sengaja itu kayak nyuruh-nyuruh gitu Q: bukan enggak sengaja nyuruh-nyuruh malahan disengaja. Aku jelasin ya jadi kekerasan fungsional itu memaksa orang lain melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan orang tersebut, jadi bisa menghalangi atau juga menghambat aktivitas atau pekerjaan orang itu. Misalnya kayak aku mau bantu ngerjain tugasmu tapi kamunya gak mau terus aku malah maksa akhirnya tugasmu gak selesai gara-gara aku maksa kamu kayak gitu.

A: oalah

Q: menurutmu ada gak difilm itu yang mengandung kekerasan fungsional?

A: enggak ada. Eh tapi ada paling gak tau bener gak Q: yang gimana kekerasan fungsionalnya?

A: yang pas Bayu Skak disuruh bikin kostum bawang merah bawang putih pas makan padahal Bayu gak mau tapi dipaksa ditodongin pisau kalo nolak terus akhire Bayu mau tapi kepaksa

21. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan fungsional?

Apakah bisa diceritakan?)

Q: kamu pernah gak ngalamin atau melakukan kekerasan fungsional?

(13)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) A: sering ngalamin

Q: bisa ceritain?

A: aku sering disuruh-suruh sama mbak ku padahal aku gak mau tapi dipaksa

Informan 2

Nama : Dina (bukan nama sebenarnya) Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 2 Oktober 2000

Asal : Lumajang

Anak ke- : 1 dari 2 bersaudara

Umur : 17 tahun

Sekolah : SMA Hangtuah 5 (kelas 2)

Transkrip wawancara Informan 2

1. (Apakah kamu gemar/hobi menonton film? Berapa frekuensi menonton dalam seminggu?)

Q: kamu hobi atau seneng nonton film gak?

A: seneng

Q: bisa dibilang sering atau biasa aja (gak sering)?

A: biasa aja sih cuma ngisi kebosenan waktu gabut terus jam-jam kosong gitu aja kalo liat film, nganggur-nganggur gitu liat film. Jadi gak sesering mungkin

Q: bisa diitung seminggu berapa kali?

A: kadang seminggu gak pernah sama sekali, kadang seminggu e.. dua kali, tiga kali kalo pengen nonton ya nonton terus, kalo enggak ya enggak 2. (Apakah kamu memiliki koleksi film?)

Q: kamu punya koleksi film?

A: ada sih cuma gak banyak Q: kira-kira ada berapa?

A: berapa ya.. enam. Gak sampek sepuluh sih yang komedi Q: itu rata-rata film komedi luar atau Indonesia?

(14)

A: e.. kalo..Indonesia. kalo Indonesia cuma punya Bayu Skak sama Raditya Dika. Kalo yang dari luar ada deadpool ada macem-macem sih tapi gak sampek sepuluh itu tadi, cuma ada

Q: kamu suka film komedi Indonesia atau komedi luar?

A: kalo komedi, komedinya Indonesia karna paham Q: maksudnya?

A: jadi kan kalo e.. orang, e.. kalo yang komedinya luar itu kan kalo gak paham sama translate nya kalo kadang kan kita gak liat ke translatenya kita liat ke orangnya gitu kan. Kadang kan kalo gak liat cuma ikut-ikut ketawa gitu kan kalo aa yang paham ikut ketawa kalo ada yang gak paham, film apa se ini, bahas apa. Tapi kalo Indonesia kan dia ngomongnya pake bahasa Indonesia jadi kita bisa nangkep dia ngomong apa

Q: jadi kendalanya di bahasa?

A: iya (tertawa)

3. (Genre film apa yang kamu senangi?) Q: biasanya genre apa yang kamu suka?

A: drama, komedi juga suka tapi lebih suka yang Indonesia 4. Mengapa menyukai genre tersebut?)

Q: kenapa kok kamu suka genre komedi?

A: sebenernya gak seberapa sih eh tapi suka Q: alasannya suka film komedi?

A: apa ya.. menghibur jadi filmnya itu.. filmnya itu, dia itu film tapi bisa menghibur penontonnya jadi gak bikin bosen gitu

5. (Film komedi apa saja yang pernah anda tonton?) Q: terus film komedi apa aja yang pernah kamu tonton?

A: e.. deadpool itu kan ada komedi-komedinya. Habis itu filmnya Bayu Skak. Em.. uda sih itu aja sih

6. (Apakah kamu mengenal Raditya Dika? Dimana?) Q: kamu tau Raditya Dika?

A: tau

(15)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Q: siapa sih Raditya Dika?

A: dia itu sutradara bisa bikin film tapi dia juga suka main di film itu terus dia bikin film itu modelnya e.. gak bikin bosen jadi apa namanya selalu ada yang dia bicarakan meskipun itu kadang Raditya Dika kalo tampil di layar itu flat gitu mukanya tapi kalo yang pas komedi itu dia bisa apa bikin, bikin filmnya itu kayak terkesan lucu gitu. Komedinya kayak tentang dikehidupan sehari-sehari

7. (Apakah kamu pernah menonton film Raditya Dika sebelumnya?) Q: filmnya Raditya Dika kamu pernah nonton?

A: pernah

Q: bisa sebutin apa aja?

A: yang ada di laptopku sih marmut merah jambu, malam minggu Miko, sama kambing jantan

Q: kamu suka gak filmnya Raditya Dika?

A: gak seberapa suka sih tapi biasalah enggak terlalu suka juga enggak terlalu gak suka jadi biasa.

8. (Sudah pernah menonton film Hangout?) Q: sudah menonton film hangout kan tadi?

A: iya

9. (Menurutmu apakah ada unsur kekerasan dalam film ini?

Q: jadi gimana menurutmu film hangout apa ada unsur kekerasannya?

A: e.. filmnya tuh.. apa ya.. kan dia tuh modelnya banyak e.. disitu kan banyak pemain terus e.. apa ada banyak ditemui kayak unsur-unsur kekerasan gitu. Kayak e.. apa yang, pembunuh-pembunuhan, terus ngolok- ngolok terus pukul-pukulan jadi kayak modelnya kayak bukan berantem sih cuma ada unsur-unsur kekerasan

10. (Bagaimana tanggapanmu mengenai film komedi yang mengandung unsur kekerasan?)

Q: menurutmu giamana sih pendapatmu tentang film komedi yang ada unsur kekerasannya?

(16)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

A: menurutku sih seharusnya film komedi itu gak usa dikasih kekerasan- kekerasan kayak pembunuhan yang sampai berdarah-darah. Mungkin itu bisa dimasukkan ke e.. apa namanya, ke genre yang lain. Kalo seumpama komedi ya komedi aja gitu jangan ada unsur kekerasan. Kan kalo komedi kan bisa diliat mulai dari anak kecil sampek dewasa. Karna nanti kan anak kecil kalo nanti dia sudah seumpama masih kecil dia gak ngerti meskipun dibilangi. Tapi orang dewasa juga bisa nyontoh tapi tergantung pola pikirnya masing-masing. Tapi ya itu tadi menurutku film komedi gak usa dicampur sama unsur kekerasan-kekerasan kayak pembunuhan.

11. (Film Hangout ini adalah film pembunuhan komedi pertama di Indonesia, apakah kamu ingin Indonesia dapat memproduksi film seperti ini lagi?) Q: terus misalnya di Indonesia, kedepannya ada serupa jadi film komedi yang didalemnya da unsur kekerasannya, kamu mau nonton lagi gak?

A: enggak

Q: kenapa ? walaupun itu lucu banget

A: engga mau. Gak suka aja sih. Kan kalo kan ada itu film yang seumpama dia kekerasan, pembunuhan ya pembunuhan sekalian dari awal sudah modelnya dia tuh pembunuhan sampai ending. Kalo hangout kan komedi terus tengah-tengah itu ada yang pembunuh-pembunuh apa kayak tiba-tiba bikin berdarah-berdarah itu kan kayak yak apa gitu kesanne

12. (Apakah ada dampak setelah menonton film Hangout?)

Q: menurutmu apa sih dampak yang ditimbulkan setelah nonton film komedi hangout yang ada unsur kekerasannya ini?

A: e.. dampaknya..

Q: apakah ada dampak positif atau negatif? Atau kedua-duanya?

A: e.. dampak negatif sih. Lebih kedampak negatif. Karena kan itu mencontohkan yang gak baik yang bisa ditiru

(17)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

13. (Bisa ceritakan tidak. Bagaimana kehidupan sehari-harimu terkait dengan peran orangtua dalam mendidik anaknya? Apakah ada unsur kekerasan?) Q: menurutmu gimana pola didikan orangtuamu? Termasuk keras atau gak?

A: kalo ke aku itu dari kecil uda dikerasin, jadi apa-apa kalo seumpama nakal dikit itu dicetol, dipukul, dicubit wes pokoknya dimarah-marahin.

Jadi kalo pulang itu, kalo pulangnya gak tepat waktu sudah dicari, dipukul gitu kan. Jadi sama adek beda. Pokoknya aku sama adek itu beda jadi lebih dikerasinnya ke aku

Q: emang kalo ke adek mu gimana?

A: kalo dia kecilnya gak pernah dijiwit, diapa-apain gitu gak pernah. Kalo aku kecil sampek kelas berapa ya itu, masih SD itu masih dicetol gitu dimarah-marahin. Soalnya kan kalo nakal, gak bener gitu, kalo maen gak tau waktu gitu pasti dimarahin

Q: gitu itu kamu jera apa malah ngulangin lagi?

A: apa ya kadang, namanya dulu masih kecil ya ngulangin lagi gak kapok.

Terus kan akhirnya tambah gede tambah gede yawes apa namanya uda ngerti lah ini mana yang perlu dilakuin mana yang enggak. Tau waktu pulangnya jam segini-jam segini gitu

KONTEKS

 Kekerasan Fisik

14. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan Fisik?

Adegan apa?)

Q: menurutmu kekerasan fisik itu apa? kekerasan dulu deh menurutmu apa?

A: kekerasan itu tindakan yang melukai orang lain kalo kekerasan fisik itu..

e.. kekerasan yang apa ya.. sesuatu kekerasan yang mengenai tubuh kita.

Q: di film hangout menurutmu ada kekerasan fisiknya enggak?

A: ada

Q: adegan yang mana ada kekerasan fisik di film ini?

(18)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

A: e.. yang kena pisau tangannya terus habis gitu yang didapur pas waktu pukul-pukulan entong itu kan dia juga termasuk kekerasan fisik soalnya juga kena melukai tubuh

15. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan fisik? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kamu pernah gak ngalamin atau ngelakuin kekerasan fisik?

A: pernah Q: bisa ceritain?

A: e.. pernah sih sering sampai sekarang pun kadang di jiwit sama temen, kadang dipukul, kadang apa ya kalo cewek-cewek itu kadang sukanya apa ya aduh sukanya itu lo apa namanya kadang sandal, sepatu itu sudah dipukulkan kemana aja sudah itu ke pantat, kemana aja itu

Q: kalo melakukan kekerasan fisik?

A: kalo melakukan ya juga sama kadang jiwit-jiwit temen gitu sering tapi itu maksudnya bercanda yang gak serius

 Kekerasan Psikologis

16. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan psikologis? Adegan apa?)

Q: kamu ngerti kekerasan psikologis artinya apa?

A: kurang paham sih

Q: kekerasan psikologis itu kekerasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan cara misalnya membentak, mengancam, merendahkan, memerintah, melecehkan, banyak sih pokoknya yang menimbulkan rasa takut.

A: oh.. iya

Q: jadi menurutmu di film hangout ada unsur kekerasan psikologisnya ada gak?

A: ada tadi kayak nya yang tadi mungkin yang mengolok-ngolok, ngatain Prilly yang jelek yang itu.

(19)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: brarti adegan itu menurutmu masuk kekerasn psikologis ya?

A: iya kan brarti yang menjatuhkan mental ya

Q: adegan yang mana ada kekerasan psikologis di film ini?

A: yang pas adegan ngatain prilly jelek, pendek Q: kenapa kok itu masuk kekerasan psikologis?

A: ya kan menjatuhkan mental ya, secara gak langsung kan dia belum tentu mikirnya halah cuma olok-olok, tapi kan dia juga pasti kan ngerasa oh ya aku pendek, gini-gini.. kan bisa dikatain orang-orang gitu

Q: hmm.. jadi menurutmu adegan itu masuk kekerasan psikologis ya?

A: iya.. he’em

17. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekerasan psikologis?

Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan psikologis kamu pernah ngalamin atau melakukan gak?

A: kalo kekerasan psikologis

Q: kaya ejek-ejek an sama temen atau gimana gitu

A: kalo di ejek sih sering tapi negejek-ngejeknya yang guyon gitu gak sampai apa namanya gak sampai serius

Q: anak jaman now kan biasanya suka sindir-sindiran gitu di medsos. Kamu pernah gak?

A: pernah sih sindir-sindiran dan nyindir-nyindir gitu pernah. Pernah juga disindir sampai sakit hati gitu pernah. Cuma ya lalu. Jadi dua-duanya pernah ngalamin dan ngelakuin. Cuma kan langsung diselesaikan nggak sampai yang berlarut-larut, apalagi kalo sama temen sendiri kan gak enak

 Kekerasan Seksual

18. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan seksual?

Adegan apa?)

Q: terus kamu tau kekerasan seksual gak? Yang A: kekerasan seksual? e.. kurang paham sih

(20)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: kekerasan seksual itu tindakan yang arahnya itu pada ajakan seksual kayak menyentuh, meraba, mencium, atau melakukan tindakan-tindakan yang tidak dikehendaki korban. Uda paham?

A: oh.. iya

Q: jadi di film itu menurutmu ada gak unsur kekerasan seksual?

A: em.. ada gak ya? Aduh lupa aku. Ada kayaknya yang maksa maksa itu Q: yang maksa-maksa? Itu adegan yang gimana ya kekerasan seksualnya?

A: ada.. yang waktu sembunyi-sembunyi, itu kan dia kayak dipaksa. Jadi dia masuk ke ruangan. Kan waktu itu Prilly kayak gak gila sih Prilly itu kayak apa ya modelnya dia itu. Gak tau kayak gimana dia itu terus Raditya Dika sama yang kacamataan (Soleh) kan, yang kacamataannya kan dipaksa Radit buat e.. apa namanya buat diem buat sembunyi itu intinya jangan berisik gitu sedangkan posisi tempatnya itu sempit kecil. Ya itu termasuk, termasuk maksa sih itu.

Q: maksudnya? Jadi kekerasan seksualnya dimana?

A: seksualnya dimana ya.. (tertawa) oh iya.. engga sih gak ada kayaknya, aduh lupa aku. Gak ada paling kak duh lupa aku (tertawa)

19. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan seksual? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan seksual pernah gak ngelakuin?

A: gak.. gak pernah.

Q: kalo ngalamin?

A: ngalamin… enggak sih

 Kekerasan Fungsional

20. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan fungsional? Adegan apa?)

Q: terus menurutmu kekerasan fungsional itu apa?

A: kekerasan fungsional itu?? (mikir) yang memekasakan kehendak ke orang lain. Jadi kita itu kayak kita itu punya argumen tapi dia itu gak setuju

(21)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

sama argumen kita tapi kita itu maksa orang itu buat setuju sama argumen kita biar berargumennya itu sama kayak kita. Sedangkan orang itu punya pendapat sendiri. Bener?

Q: iya kkurang lebih seperti itu. Jadi menurutmu ada gak adegan difilm itu yang mengandung kekerasan fungsional?

A: mm.. ada gak ya? Ya mungkin yang itu tadi masuk yang itu yang kekerasan fungsional

Q: yang maksa masuk ruangan sempit itu?

A: ya yang maksa masuk itu tadi

21. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan fungsional?

Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan fungsional pernah ngalamin?

A: kekerasan fungsional yang dipaksa itu ya?

Q: he’em

A: pernah sih yang dipaksa itu. E.. pas e.. pas kapanya itu (mikir) pas mau pulang Cuma mau diajak main, jadi pulang sekolah itu langsung main jadi gak pulang sampai akhirnya kemaleman gitu sampai jam berapa ya itu ya..

gak tau sampai jam berapa. Pokoknya pernah sih jadi waktu aku mau pulang tapi dipaksa main jadi gak boleh pulang gitu

Q: dipaksa sama temen-temen mu?

A: iya sama temen-temen kan mumpung lagi kumpul gitu

Q: itu berarti kamu yang ngalamin. Kalo melakukan kekerasan fungsional pernah?

A: aku sering maksa adik. Kalo ke adik sering tak paksa-paksa gitu, kalo ke temen jarang sih.

(22)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Informan 3

Nama : Lina (bukan nama sebenarnya) Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 16 Agustus 2005

Asal : Samarinda

Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara

Umur : 12 tahun

Sekolah : SMPN 3 Waru (kelas 1)

Transkrip wawancara Informan 3

1. (Apakah kamu gemar/hobi menonton film? Berapa frekuensi menonton dalam seminggu?)

Q: kamu hobi atau seneng nonton film gak?

A: seneng

Q: sering nonton film gak?

A: iya sering

Q: terus dalam seminggu bisa berapa kali nonton film?

A: hampir setiap hari nonton film Q: setiap hari nonton film?

A: iya he’em

2. (Apakah kamu memiliki koleksi film?) Q: kamu punya koleksi film gak?

A: punya Q: ada berapa?

A: banyak

Q: bisa di itung berapa?

A: mm.. banyak kak

3. (Genre film apa yang kamu senangi?)

Q: terus genre apa yang kamu sukain? Komedi atau drama atau semuanya kamu suka?

A: kalo.. kalo.. kalo drama, drama-drama korea aku suka

(23)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Q: kamu suka film komedi gak?

A: ya..

Q: suka?

A: (mengangguk)

4. Mengapa menyukai genre tersebut?) Q: kenapa kok kamu suka genre komedi?

A: ya karena lucu orangnya Q: lucu?

A: iya

Q: selain lucu?

A: mm.. menghibur

5. (Film komedi apa saja yang pernah anda tonton?) Q: biasanya film komedi siapa yang kamu suka?

A: mm.. film warkop itu

6. (Apakah kamu mengenal Raditya Dika? Dimana?) Q: kamu tau gak Raditya Dika?

A: mm.. tau Q: siapa?

A: pelawak sama yang jadi pemain di film ini

7. (Apakah kamu pernah menonton film Raditya Dika sebelumnya?) Q: filmnya Raditya Dika kamu pernah nonton?

A: engga.. Cuma nonton hangout itu aja

Q: kamu tau film marmot merah jambu? Itu juga filmnya Raditya Dika A: gak pernah nonton tapi tau sekilas-sekilas aja

8. (Sudah pernah menonton film Hangout?) Q: barusan uda nonton film hangout kan?

A: iya uda

9. (Menurutmu apakah ada unsur kekerasan dalam film ini?

Q: menurutmu kamu melihat film hangout ini gimana sih?

A: mmm.. lucu sama kayak menegangkan gitu

(24)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Q: menegangkannya gimana sih?

A: menegangkannya kayak mengagetkan Q: mengagetkan gimana?

A: ya tiba-tiba terjadi pembunuhan terus habis gitu tiba-tiba membunuh gitu aja

Q: itu masuk dalam unsur kekerasan gak sih?

A: iya membunuh itu termasuk kekerasan

Q: brarti menurutmu film ini ada unsur kekerasannya ya?

A: iya

10. (Bagaimana tanggapanmu mengenai film komedi yang mengandung unsur kekerasan?)

Q: menurutmu film komedi yang.. menurutmu itu lucu gak sih film hangout?

A: iya lucu.. ada lucunya Q: lucu tapi ada kekerasannya?

A: iya ada kekerasannya

Q: jadi menurutmu gimana sih film komedi yang ada unsur kekerasannya?

A: apa?

Q: bagaimana menurutmu film komedi yang ada unsur kekerasannya?

A: ya..gak enak gitu

Q: gak enaknya gimana? Bisa dijelasin?

A: ya di tontonnya gak enak Q: di tontonnya gak enak?

A: iya

Q: kamu sendiri ngerasainnya gimana waktu nonton film ini?

A: ya.. apa namanya.. kayak gak patut dicontoh gitu

Q: tapi kamu tetep mau nonton film komedi yang ada unsur kekerasannya kayak gini lagi gak?

A: ya mau Q: kenapa?

(25)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) A: karena lucu

11. (Film Hangout ini adalah film pembunuhan komedi pertama di Indonesia, apakah kamu ingin Indonesia dapat memproduksi film seperti ini lagi?) Q: terus kalo kedepannya ada film seperti hangout gini lagi, jadi film komedi nih tapi ada unsur kekerasannya, kamu mau gak nonton film gini lagi gak?

A: iya

Q: kamu mau nonton lagi?

A: iya mau

Q: padahal tadi kamu bilang film yang gak patut di tonton ya A: iya sih tapi kalo lucunya suka

12. (Apakah ada dampak setelah menonton film Hangout?)

Q: menurutmu dampak apa sih yang ditimbulkan jika remaja seperti kamu nonton film komedi seperti hangout yang ada unsur kekerasannya?

A: mm.. dampaknya itu bisa merusak pikiran gitu. Terus bisa melakukan hal-hal kekerasan

Q: merusaknya itu gimana?

A: kayak nyuruh orang yang nonton itu melakukan hal kayak yang di film itu juga

Q: o.. brarti ada unsur bisa mempengaruhi?

A: iya

13. (Bisa ceritakan tidak. Bagaimana kehidupan sehari-harimu terkait dengan peran orangtua dalam mendidik anaknya? Apakah ada unsur kekerasan?) Q: kalau kamu nakal biasanya orangtuamu gitu gimana? Dimarahin gak kamu?

A: iya dimarahin

Q: gimana marahinnya? Cuma di nasehati atau sampek ngelakuin kekerasan kayak mukul-mukul gitu pernah gak?

A: enggak.. cuman dinasehati aja

(26)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) KONTEKS

 Kekerasan Fisik

14. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan Fisik?

Adegan apa?)

Q: menurutmu ada nggak sih kekerasan fisik di film hangout?

A: ada, kayak ngelukai bagian tubuh gitu

Q: menurutmu pas adegan mana yang ada adegan fisiknya? Waktu adegan apa yang mengandung kekerasan fisiknya menurutmu?

A: e.. yang.. lupa

Q: yang waktu Radit mukul Soleh yang kacamataan itu pake entong nasi itu?

A: ya.. ya.. itu.. iya

Q: masuk kekerasan fisik menurutmu?

A: iya masuk

Q: terus yang waktu kalau adegan Bayu Skak nampar Soleh itu masuk kekerasan fisik nggak?

A: enggak

Q: kok enggak kenapa?

A: itu karena cuma.. itu cuma guyonan itu

Q: terus kenapa kok menurutmu Radit mukul temennya pake entong itu masuk kekerasan fisik?

A: ya.. kan dia ngelukain-ngelukain bagian-bagian tubuh

Q: o.. jadi kalo ngelukain bagian tubuh itu masuk kekerasan fisik?

A: iya

Q: mm.. gitu oke

15. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukankeke rasan fisik? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kamu sendiri pernah gak ngalamin atau bahkan kamu melakukan kekerasan fisik? ke teman mu gitu atau ke adek mu mungkin

A: (tersenyum)

(27)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Q: pernah?

A: iya

Q: bisa critain gak kekerasan fisik nya kayak gimana?

A: kekerasan fisiknya kayak nyubit gitu Q: o.. gitu

A: terus nganu.. kayak njawil-njawil, jewer gitu Q: ke siapa? Ke adikmu?

A: iya

 Kekerasan Psikologis

16. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan psikologis? Adegan apa?)

Q: terus menurutmu ada unsur kekerasan psikologis nggak di film ini?

kekerasan psikologis itu kekerasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan cara misalnya membentak, mengancam, merendahkan, memerintah, melecehkan, banyak sih pokoknya yang menimbulkan rasa takut.

A: bagian apa ya lupa.. banyak yang merendahkan itu Q: bisa sebutin contoh adegannya yang mana?

A: yang mana ya.. o yang Bayu Skak yang menghina.. yang menghina Soleh yang pake kacamata itu yang membunuh. Yang memfitnah itu

Q: O.. menurutmu fitnah itu masuk kekerasan psikologis ya A: he’em

Q: terus yang pas adegan Soleh bilang ke Prilly “kamu itu pendek, gak cocok jadi pemain film, cocoknya main di istana boneka” itu menurutmu masuk unsur kekerasan psikologi gak?

A: iya masuk kekerasan psikologis

Q: kenapa kok masuk kekerasan psikologis?

A: karena merendahkan orang lain

Q: hmm.. jadi menurutmu adegan itu masuk kekerasan psikologis ya?

(28)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) A: iya.. he’em

17. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekerasan psikologis?

Apakah bisa diceritakan?)

Q: kamu pernah ngalamin atau melakukan kekerasan psikologis gak?

Mungkin biasanya kalo lagi sama temen-temen kan suka ejek-ejekan gitu A: sering

Q: sering? Emang kayak gimana kekerasan psikologisnya bisa jelasin gak?

A: temenku ngejek aku, diejek pendek gitu Q: mm..

A: tapi dalam guyon itu. Kan aku tinggi, nah aku dihina pendek jadi temenku ini gak mau kalo aku ini tinggi

Q: o… gitu (ketawa)

 Kekerasan Seksual

18. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan seksual?

Adegan apa?)

Q: terus menurutmu ada unsur kekerasan seksual gak di film itu?

A: kekerasan seksual… eng..gak ada Q: gak ada ya?

A: iya gak ada

Q: menurutmu yang adegan Radit sama Soleh.. e.. Soleh kan nyuruh Radit nemenin dia buat kencing kan rada maksa gitu to..

A: iya he’e

Q: terus mereka kencing dalam satu WC berdua itu menurutmu masuk kekerasan seksual gak?

A: bukan

Q: jadi bagi kamu di film ini gak ada adegan yang ada unsur kekerasan seksualnya ya?

A: iya.. gak ada kak

(29)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

19. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan seksual? Apakah bisa diceritakan?)

Q: terus kalo kamu pernah gak kayak ngalamin atau melakukakn kekerasan seksual gitu?

A: mm.. ndak

Q: enggak pernah ya?

A: nggak pernah Q: jangan sampek ya A: iya (tersenyum)

 Kekerasan Fungsional

20. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan fungsional? Adegan apa?)

Q: menurutmu ada kekerasan fungsional gak di film ini? kamu tau gak kekerasan fungsional?

A: enggak

Q: kekerasan fungsional itu memaksa orang lain melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan orang tersebut, jadi bisa menghalangi atau juga menghambat aktivitas atau pekerjaan orang itu.

A: gak ada deh

Q: gak ada kekerasan fungsionalnya?

A: iya

Q: brarti di film ini gak ada kekerasan fungsionalnya ya menurutmu?

A: he’e gak ada

21. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan fungsional? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan fungsional kamu pernah ngalamin atau melakukan gak?

A: endak kayak nya

Q: misalnya ada orang lain maksa kamu ngelakuin sesuatu padahal kamunya gak mau

(30)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) A: oh nggak ada

Q: nggak pernah?

A: nggak pernah

Q: maksa adik-adik mu gitu gak pernah?

A: mmm.. pernah sih hehe..(tertawa)

Q: haha (tertawa). Terus kalo adikmu gak mau, kamu paksa gak?

A: iya sih kadang (tersenyum)

Informan 4

Nama : Rama (bukan nama sebenarnya)

Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 26 Desember 2000

Asal : Surabaya

Anak ke- : 2 dari 4 bersaudara

Umur : 17 tahun

Sekolah : SMKN 1 Surabaya (kelas 2)

Transkrip wawancara Informan 4

1. (Apakah kamu gemar/hobi menonton film? Berapa frekuensi menonton dalam seminggu?)

Q: kamu hobi atau seneng nonton film gak?

A: hobi sih

Q: sering nonton film gak?

A: sering

Q: terus dalam seminggu bisa berapa kali nonton film?

A: e.. dalam seminggu tergantung sih kalau aku banyak tugas gak nonton tapi kalo lagi nganggur biasanya seharian bisa tiga, empat film di laptop 2. (Apakah kamu memiliki koleksi film?)

Q: kamu punya koleksi film gak?

A: punya banyak

(31)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: kalau boleh tau koleksi film yang kamu punya itu download atau punya CD atau DVD nya mungkin

A: download sih atau minta ketemen 3. (Genre film apa yang kamu senangi?)

Q: rata-rata koleksi film mu itu genre apa?

A: banyaknya film komedi

4. (Mengapa menyukai genre tersebut?) Q: kenapa kok kamu suka genre komedi?

A: suka genre komedi kenapa ya..mungkin karena aku juga suka komedi terus e.. biar bisa nambah wawasan juga untuk hal komedi ku

Q: maksudnya nambah wawasan itu gimana?

A: e.. nambah wawasan misalnya, kan kalau hal parody seperti ini nanti bisa aku tiru mungkin, terus mungkin bisa menginspirasi mungkin

Q: ditiru untuk?

A: ditiru untuk e.. bahan candaan, komedi gitu

Q: oh iya kamu ini punya account Instagram dagelan ya?

A: iya ada

Q: itu ngapain aja sih?

A: itu biasae nge upload video-video orang, yang lucu di akun-akun orang yang llucu ntar aku repost, terus kadang juga bikin challenge itu berupa video-video lucu yang dikumpulin ntar yang terbaik bakal menang dapet uang

Q: itu sekarang berapa folowers nya?

A: followers nya hampir 200k sih sekarang 5. (Film komedi apa saja yang pernah anda tonton?)

Q: dari semua film komedi yang ada, kamu uda nonton film komedi yang mana aja?

A: banyak sih

Q: bisa sebutin gak apa aja?

A: e.. berapa?

(32)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan) Q: seinget kamu

A: e.. Warkop DKI. Indo ya ini?

Q: semuanya

A: Warkop DKI, e.. terus apa ya.. Mr. Bean series, terus apa ya.. Till Up, Don’t Touch Me, You’re The Aplle terus apa ya e.. banyak sih. Tapi yang Indo kebanyakan film nya Radit sih

Q: oh ya?

A: iya

Q: menurutmu lebih bagus mana film komedi Indo sama luar?

A: kalo komedi Indo kan bisa dibuat refrensi, kalo aku. Kalo dari luar juga bisa tapikan kadang, e.. kalo film komedi luar negeri itu terkadang receh gitu ketimbang…

Q: receh maksudnya?

A: em… terlalu garing untuk.. di.. bahas di Indonesia gitu. Jadi, lek kalau kita pakai candaan luar negeri kadang orang Indo itu gak bisa nerima terus jadinya gak lucu, jadi garing

Q: itu sebabnya koleksi film komedi mu lebih banyak Indo ya ketimbang luar?

A: em ya kalo Indo film nya Radit sama siapa temene Radit seng Cina?

Q: Ernest?

A: Ernest Prakasa

6. (Apakah kamu mengenal Raditya Dika? Dimana?) Q: brarti kamu tau Raditya Dika itu siapa?

A: tau. Radit itu stand up comedian, pemain film, sutradara, terus penulis buku juga. Dia juga youtuber juga

7. (Apakah kamu pernah menonton film Raditya Dika sebelumnya?) Q: kamu kenapa kok suka film nya Raditya Dika?

A: ya.. suka aja sih sama nge-fans orangnya juga

Q: menurutmu ada gak perbedaannya filmnya Raditya Dika sama film-film Radit lainnya?

(33)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

A: apa? tentang apa? komedinya Radit sama yang lain?

Q: he’e

A: kalau komedi nya Radit itu e… itu ya berdasarkan kisah nyata ya tapi di daur ulang lagi sama mas Radit dan terus dijadikan film. Kalau perbedaannya sih banyak sih. Karena cerita Radit, cerita Radit biasanya sih garing tapi garingnya itu lucu yang bikin lucu. Jadi orangnya tuh, ini apa sih, malah bikin lucu tapi

Q: kamu pernah nonton filmnya Raditya Dika yang apa aja? Sebutin judulnya bisa gak?

A: apa ya.. Marmut Merah Jambu, Cinta Brontosaurus, terus Hangout, terus yang terbaru ini Ubur-Ubur Lembur

8. (Sebelumnya sudah pernah menonton film Hangout?) Q: kamu sebelumnya pernah nonton film hangout?

A: e.. iya pernah tapi belum samapi akhir jadi apa itu.. nanggung gitu. Baru yang emarin itu nonton full

9. (Menurutmu apakah ada unsur kekerasan dalam film ini?

Q: menurutmu gimana sih film hangout itu?

A: film hangout?

Q: he’e

A: itu komedi thriller juga ya. Komedi ada pembunuhannya ya.. menurutku bagus sih lucu tapi rada ngeri gitu kalau di Indo. Dan juga biasanya kan orang Indo pakai animasi yang terlalu apa.. lucu buat di lihat. Darah ngga terlihat darah, malah terlihat lucu

Q: ngerinya menurutmu dimananya?

A: ngerinya apa ya.. kayak badan tertusuk pisau lah, terus tertusuk tombak lah. Tapi gak kayak tertusuk gitu, malah lucu menurutku

Q: itu menurutmu itu termasuk kekerasan nggak?

A: kekerasan sih

Q: menurutmu ada lagi gak unsur-unsur kekerasan di situ selain tusuk menusuk?

(34)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

A: ya.. selain kekerasan tusuk, selain kekerasan fisik, ada sih. Kekerasan unsur perkataan juga ada. Misalkan kayak menghina, ya nggak sih?

Q: he’em

A: ya menghina, apa berfitnah itu kana da disitu Q: brarti menurutmu ada unsur kekerasannya ya?

A: ya ada

10. (Bagaimana tanggapanmu mengenai film komedi yang mengandung unsur kekerasan?)

Q: menurutmu gimana sih pendapatmu tentang film komedi yang ada unsur kekerasannya?

A: ya sebenernya gak apa-apa sih karena kan film juga ya. Tapi kalo kekerasan di Indonesia sih tapi kalo dibuat kreatifnya kayak filmnya Radit kan gak apa-apa sih jadi lucu ya.

11. (Film Hangout ini adalah film pembunuhan komedi pertama di Indonesia, apakah kamu ingin Indonesia dapat memproduksi film seperti ini lagi?) Q: terus kalo kedepannya ada film seperti hangout gini lagi, jadi film komedi nih tapi ada unsur kekerasannya, kamu mau gak nonton film gini lagi gak?

A: e..nonton sih kalau buatan Radit, kalau yang lain enggak deh Q: kenapa?

A: karena kalau yang lainc enggak.. enggak sans banget kalau kekerasan Q: sans?

A: enggak.. enggak cocok banget Q: enggak cocok nya kenapa?

A: enggak cocok nya film komedi dibawa kekerasan mungkin 12. (Apakah ada dampak setelah menonton film Hangout?)

Q: menurutmu apa sih dampak yang ditimbulkan setelah nonton film komedi hangout yang ada unsur kekerasannya ini?

A: e.. dampak sih nggak ada ya, karena kita bisa mengolah mana yang baik mana yang buruk jadi kita tau. Tapi kita bisa dapat pelajaran memfitnah

(35)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

teman ternyata bukan, menuduh orang ternyata bukan gitu mungkin bisa jadi pelajaran.

Q: kalau misalnya orang tersebut belum bisa memilah yang baik sama yang buruk gimana? Kalau dia bisa mencontoh adegan di film tersebut?

A: ya itu hal yang buruk ya. Karena di Film nya Radit yang ini kan mengandung kekerasan, jadi kan gak boleh ditiru.

Q: gimana kalau penonton film seperti ini hanya menganggap biasa saja kekerasan yang ada di film. Jadi kekerasan yang mereka lihat itu hal yang wajar

A: ya gimana ya. Kalau pendapat ku sih itu kurang bimbingan orangtua ya.. dan juga hidupnya e.. terlalu terbawa ke kekerasan terus mungkin juga ya gak pernah di bombing orang tua jadi dia nya nakal terus juga kena pergaulan bebas, terus nakal, nakal, nakal akhirnya tau pembunuhan gitu dia malah senang akhirnya di jadi psikopat

13. (Bisa ceritakan tidak. Bagaimana kehidupan sehari-harimu terkait dengan peran orangtua dalam mendidik anaknya? Apakah ada unsur kekerasan?) Q: terus tanggapan orangtuamu sendiri tentang perilakukan kenakalanmu gimana?

A: mungkin kurang tau ya kedua orangtua ku karena aku kan dari kecil kan juga gak pernah di kekang sama orangtua. Jadi mungkin kayak orangtua ku gak tau kehidupan di luar ku, karena.. ya itu gak terlalu di kekang gak terlalu di jaga banget sih

Q: pola asuh orangtua mu sama anak-anaknya gimana? Keras kah atau enggak?

A: keras sih.. didikannya keras. Jadi keras harus nurut, mesti gak di kekang tapi harus nurut

Q: orangtuamu pernah sampek melakukan kekerasan gak ke anak-anaknya?

A: pernah sih. Pakai sabuk, pukang Magrib-Magrib itu pernah terus tugas belum dikerjakan itu pernah

(36)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: terus kamu sendiri pernah melakukan kenakalan atau kekerasan yang samapi membuat orangtua kamu marah?

A: enggak sih. Kalu orangtua ku habis marah gitu kalau uda selesai ya sudah.. uda selesai.

KONTEKS

 Kekerasan Fisik

14. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan Fisik?

Adegan apa?)

Q: adegan mana sih yang ada kekerasan fisiknya menurutmu?

A: kekerasan yang terlihat apa nggak? Ya..kan biasanya disitu, ada apa…

Q: yang unsur kekerasan fisik

A: o kekerasan fisik, ada waktu Raditya mau mukul Gilang Q: Gilang? (bingung)

A: eh.. Gading.. Gading Martin. Ya kan (tersenyum malu). Gading Martin, itu kan, waktu mau mukul kan dia natap ke.. apa.. batu-batu itu terus akhirnya dia jatuh, dan masak ya natap batu gitu aja terus K.O. ya itu sih kekerasa fisik

Q: ada lagi gak kekerasan fisiknya?

A: ya ada sih waktu yang.. seng pakai kacamata iku sopo?

Q: e.. Soleh Solihun?

A: Soleh Solihun yang bertengkar sama Radit, yang mengira kalu salah satu dari dia adalah e.. pembunuhnya. Itu kan juga kekerasan, tapi yang gak jadi Q: jadi menurutmu kekerasan fisik itu apa sih?

A: unsur kekrasaan yang bisa mengakibatkan orang lain terluka Q: menurutmu apa betuk kekerasan yang mereka lakukan?

A: e.. pukul memukul pakai entong yang di bawa Radit. Entong nasi ya..

Q: jadi itu masuk kekerasan fisik ya?

A: iya

(37)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

15. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekerasan fisik? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kamu pernah gak ngalamin atau ngelakuin kekerasan fisik?

A: kekerasan fisik, saya melakukan pernah sih.. sama adik kelas dulu Q: bisa ceritain nggak?

A: ya.. sama adik kelas dulu. Aku kan temen-temen ku kan ada yang nakal, terus waktu ke kantin itu kan lupa bawa uang terus akhirnya mau pinjem sama adik kelas ntar diganti, tapi dia nya malah nyolot. Terus akhirnya temen-temenku gak terima. Saya juga gak terima, akhirnya kita berantem.

Saya pukul dia. Terus kalau saya mengalami sih pernah ya di bully sama kakak kelas juga pernah waktu SD kelas 3

 Kekerasan Psikologis

16. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan psikologis? Adegan apa?)

Q: terus ada unsur kekerasan psikologis gak?

A: di film itu? Kayak apa contohnya?

Q: unsur kekerasan psikologis itu kekerasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan cara misalnya membentak, mengancam, merendahkan, memerintah, melecehkan, banyak sih pokoknya yang menimbulkan rasa takut.

A: ya.. itu kan filmnya mencari siapa yang pembunuh di kejadian tersebut . terus kalau candaan juga ada yang seperti.. Matias Muchus itu dibilang seperti tua oleh Soleh. Terlalu tua untuk menjadi seorang pemain film lagi.

Sama Prilly juga kan.

Q: menurutmu waktu Soleh ngejek Prilly itu juga masuk kekerasan psikologis?

A: yang mana sih.

(38)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: waktu Soleh ngomong ke Prilly “kamu kecil gak cocok jadi pemain film, cocoknya main di Istana boneka” itu menurutmu masuk kekerasan psikologis gak?

A: e.. kalau menurutku, iya sih karena menuruku itu melecehkan seorang cewek ya.. karena menurutku sebenernya cewek kan tangguh tapi kalau dalam keadaan yang nyata bukan film itu bisa sakit hati sih di ejek gitu.

Q: jadi kekerasan psikologis menurutmu apa?

A: itu unsur candaan yang terlalu kasar yang bisa menyakitkan hati Q: hmm.. jadi menurutmu adegan itu masuk kekerasan psikologis ya?

A: iya..

17. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekerasan psikologis?

Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan psikologis kamu pernah ngalamin atau melakukan gak?

A: pernah karena kau juga kan sering bercanda sama temen-temen kelas gitu, ejek-ejek orang tua. Ejek-ejek orangtua kan termasuk kekerasan psikologis juga bisa nyakitin hati. terus ejek-ejek masalah berta badan, masalah postur tubuh yang kurang ideal, terus masalah kekeluargaan itu juga pernah sih. Jadi saling olok-olokan gitu. Jadi saya mengalami pernah, melakukan juga pernah

 Kekerasan Seksual

18. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan seksual?

Adegan apa?)

Q: terus ada unsur kekerasan seksual gak di film itu?

A: ada sih waktu Priily yang liat Soleh Solihun kencing, ya gak sih? Itu kan seksual ya..

Q: berarti definisi kekerasan seksual menurutmu adalah?

A: e.. maksudnya?

Q: definisi kekerasan seksual itu menurutmmu apa?

A: definisinya menurutku itu kayak mengajak ke hal-hal yang berbau porno

(39)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

Q: menurutmu kekerasan seksual di film ini itu gimana sih?

A: ya kayak berbau porno misalkan kayak Prilly nontonin Soleh Solihun kencing tapi kan matanya ditutup. Sebenere kan bisa pergi dia kenapa malah noleh kebelakang aja. Apa lgi Soleh Solihun bilang “apa mau ngintip?” kan bilang gitu

19. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekerasan seksual? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan seksual pernah gak ngelakuin atau mengalami?

A: kalau mengalami, apa ya.. o pernah sih. Tapi termasuk porno gak sih.

Jadi aku tuh kencing yak an di Toilet. Ruanganya kan dalem, aku tuh lagi beol gak sengaja itu. Bukan gak sengaja sih, aku lupa. Pintue itu belum ku kunci, jangkauannya jauh. Terus tiba-tiba ada orang buka cowok tapi. Dia buka tapi langsung ditutup lagi. Itu termasuk gak sih?

Q: ya bukan dong.. itu kan gak ada unsur paksaan nya.

A: oh iya sih bukan ya. Ya gak pernah sih kalau gitu

 Kekerasan Fungsional

20. (Adakah adegan yang menurutmu mengandung unsur kekerasan fungsional? Adegan apa?)

Q: terus ada unsur kekerasan fungsionalnya gak di film ini?

A: apa itu?

Q: kekerasan fungsional itu memaksa orang lain melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan orang tersebut, jadi bisa menghalangi atau juga menghambat aktivitas atau pekerjaan orang itu.

A: e.. onok gak yo. O.. ada sih kalau gak salah Radit atau Gading Martin yang mengira Radit adalah salah satu pembunuhnya terus dia mau.. apa itu namanya, menjebak. Menjebak dia supaya ketahuan. Padahal belum ada bukti apa-apa gitu

Q: kenapa kok adegan tersebut kamu bilang kekerasan fungsional?

(40)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara (sambungan)

A: ya kan ada bukti sudah menduga gitu loh. Terus kan akhirnya secara tutur kata kan memfitnah terus kan dia mengajak orang untuk percaya Radit pembunuhnya padahal belum terbukti kalau dia yang bersalah

21. (Apakah kamu pernah mengalami/melakukan kekrasan fungsional? Apakah bisa diceritakan?)

Q: kalo kekerasan fungsional kamu pernah melakukan gak?

A: kekerasan fungsional.. gak pernah Q: mengalami kekerasan fungsional?

A: mengalami. Mengalami pernah Q: apa?

A: diajak nakal, missal ngerokok, e.. missal e.. kayak apa.. apa itu.. jadi ngerokok kan sekarang gara-gara temen-temenku. Ya terus kadang diajak..

diajak itu apa.. nyuri sandal di Masjid. Pernah itu kekerasan fungsional gak?

Q: temenmu maksa ngajaknya?

A: he’e maksa melakukan tapi sebenernya aku gak mau

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan modifikasi antara kerangka teori Anderson dan Lawrence Green dalam Dwi Fitria (2010), dukungan suami terhadap kejadian unmet need KB merupakan faktor pendukung,

Distributor merupakan Aktor yang berperan untuk selalu mengupdate data stok pupuk di gudang dan melakukan permintaan atau permohonan penerbitan lembar DO apabila

Menurut David Williams (1995) dalam buku Lexy Moleong menyatakan: “Bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Bahu didapati bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan antenatal care,

yang didapat lebih kecil (<) dari  = 0,05 maka membuktikan hipotesis yang menyatakan kepemimpinan, lingkungan kerja, komitmen organisasi dan motivasi

karena tahun lalu ga ada mudik jadi diganti dengan yang lebih humanis lah istilahnya, berbagi ke sesama tetapi tetap ada sedikit review dari mobil itu karena

Di lokas i Harapan Jaya Kec... Di lokas i Desa Tembudan

Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SSRD adalah surat yang oleh wajib digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang