38 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif
& kualitatif yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2012:2) ,penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu objek penelitian di kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas pertama dikemukakan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang kemudian dikembangkan oleh Stephen Kemmis, McTaggart, Jhon Elliot dan lainnya.
PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul dikelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi kelasnya, melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan atau produk pembelajaran yang lebih efektif, optimal dan fungsional.
Adapun model PTK yang akan peneliti adopsi pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto:2012) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya
mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan 1. Kehadiran Peneliti
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebagai rekan kerja bagi guru kelas yaitu saling kerja sama atau kolaborasi dalam menyusun konsep tindakan yang akan dilakukan. Jadi, dalam pembuatan konsep tindakan peneliti tidak hanya menyusun berdasarkan pemikiran-pemikiran peneliti saja melainkan juga harus memperhatikan pemikiran0pemikiran guru kelas.
2. Peran Peneliti di Lapangan
Peran peneliti dilapangan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini sebagai pengamat (observer) yang berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas IV yang bersangkutan dalam memecahkan masalah yang ada.
Dalam hal ini masalah yang dipermasalajkan mengenai hasil belajar sisswa pada materi interkasi manusia dengan lingkungan alam di MI Jauharotut Tholibin. Jadi peneliti terlibat langasung dalam merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, observasi, refleksi, pengumpulan data, dan menganalisis data yang terkumpul.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di MI Jauharotut Tholibin Desa Purworejo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Peneliti memilih tempat ini dengan berbagai pertimbangan, antara lain:
1. Terdapat permasalahan dalam pembelajaran di kelas IV karena metode pembelajaran yang masih Teacher Canterted.
2. Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/ 2016, yang lebih tepatnya pada bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Maret 2016.
D. Subyek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV di MI Jauharotut Tholibin Blitar Pusat, yaitu 1 orang guru, serta siswa dengan berjumlah 32 orang siswa. 16 Siswa Laki-laki, 16 Siswa Perempuan.
E. Data dan Sumber Data 1. Data
Data dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan, lembar observasi dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan dalam pembelajaran IPS kompetensi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Alam pada MI Jauharotut Tholibin. Data tersebut berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran berupa informasi sebagai berikut : a. Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku guru dan
siswa yang meliputi interaksi dari proses pembelajaran antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa yang lainnya dan Observasi yang dilakukan oleh observer menggunakan lembar panduan observasi
terhadap aktivitas siswa, kinerja guru, pengetahuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. dalam pembelajaran IPS materi interaksi manusia dengan lingkungan alam.
b. Evaluasi pembelajaran IPS.
2. Sumber Data
a. Sumber data pokok (primer), yaitu :
1) Siswa kelas IV di MI Jauharotut Tholibin, sebagai obyek penelitian 2) Guru kelas IV di MI Jauharotut Tholibin, sebagai obyek penelitian
dan sumber informasi.
b. Sumber data sekunder, antara lain : 1) Tes hasil belajar
Kaitannya dalam penelitian ini, tes digunakan sebagai salah satu instrumen untuk pengumpulan data dalam pengukuran hasil tindakan penelitian dan terutama terkait hasil tindakan pada ranah kognitif. Oleh karena itu, Tes yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes tulis dengan menggunakan tes essay, pilihan ganda dan sebagainya dengan mempertimbangkan jenjang kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
2) Lembar observasi
Lembar observasi digunakan dalam mengamati proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa,serta kinerja guru selama proses
pembelajaran berlangsung dan dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan
Tabel 3.1 Indikator Aktivitas Siswa
NO INDIKATOR Skor
Aktifitas Fisik 1 2 3 4
1 Siswa melihat gambar-gambar (media pembelajaran) 2 Siswa membaca (kartu soal maupun sumber belajar 3 Siswa mengajukan suatu pertanyaan 4 Siswa mengemukakan pendapat /menjawab pertanyaan secara lisan 5 Siswa melakukan diskusi kelompok 6 Siswa mendengarkan/ menyimak penyajian bahan oleh guru
7
Siswa mendengarkan/ menyimak percakapan dalam diskusi kelompok dan persentasi yang dilakukan temannya
8 Siswa menulis materi yang penting untuk dicatat selama pembelajaran (rangkuman)
9 Siswa menulis laporan kegiatan kerja kelompok 10 Siswa mengerjakan tes
Aktifitas Mental 1 2 3 4
1 Siswa menemukan hubungan antara kartu konsep yang satu dengan kartu konsep yang lain
2 Siswa memecahkan masalah dalam mencari pasangan kartu konsep 3 Siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
Aktifitas Emosional 1 2 3 4
1 Siswa berani mengemukakan pendapat 2 Siswa tenang dalam proses pembelajaran
3 Siswa berani tampil kedepan untuk mempersentasikan hasil diskusi bersama pasangan kelompoknya
Skor Penilaian
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan.
2 = Kadang-kadang, apabilakadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Sumber: Kemendikbud, (2013: 107)
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Guru
ASPEK YANG DIAMATI SKOR
Pra Pembelajaran 1 2 3 4 5
1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajran
2 Memeriksa kesiapan siswa
3 Melakukan kegiatan apersepsi
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai pada pembelajaran Kegiatan Inti
A. Penguasaan Materi
5 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat
6 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran
7 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit,
dari konkrit ke abstrak)
B. Penerapan Metode Pembelajaran make a match
8 Membagi siswa menjadi 2 kelompok 9 Menyiapkan beberapa kartu berisi konsep atau kartu yang cocok untuk sesi review 10 Membagikan kartu soal dan kartu jawaban kepada
siswa
11 Memberikan kesempatan untuk mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban) sesuai dengan batas waktu yang ditentukan
12 Meminta siswa untuk presentasi 13 Membimbing siswa memberikan tanggapan apakah kartu soal dan kartu jawaban benar atau tidak 14 Memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mampu menemukan jawaban dengan benar 15 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memperoleh poin tertinggi
16 Mengevaluasi hasil kerja siswa yang dibuat secara
individu maupun kelompok.
Lanjutan Tabel 3.2 ...
ASPEK YANG DIAMATI SKOR
C. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 1 2 3 4 5 17 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.
18 Menghasilkan pesan yang menarik 19 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.
D. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran 20 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
21 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup 1 2 3 4 5
22 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.
23 Memberikan tes lisan atau tertulis 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.
Jumlah Skor Kategori
Skor Maksimal 110
Nilai % Penskoran
Skor Nilai Mutu Keterangan Aspek Yang Di Amati 1 Sangat Baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh guru,
melakukan dengan sempurna, dan guru terlihat professional.
2 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh guru, melakukan tanpa kesalahan, dan guru terlihat menguasai.
3 Cukup Dilaksanakan dengan cukup baik oleh guru, melakukan dengan sedikit kesalahan, dan guru tampak cukup menguasai.
4 Kurang Tidak dilaksanakan oleh guru, melakukan dengan banyak kesalahan, dan guru tampak tidak menguasai.
5 Sangat Kurang Tidak dilaksanakan oleh guru, melakukan dengan sangat banyak kesalahan, dan guru tampak sangat tidak menguasai.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan kelas, yaitu dengan menggunakan teknik nontes dan tes.
a. Metode Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data, guna mengetahui apakah dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match di kelas IV MI Jauharotut Tholibin akan lebih efektif dan apa pengaruhnya untuk siswa serta bagaimana pembelajaran yang dilakukan.
Observasi dilakukan oleh observer menggunakan lembar panduan observasi terhadap aktivitas siswa serta kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan photo. Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan sesuatu terbitan. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa, dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS.
c. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match. Teknik tes ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif (angka) yang diadakan di setiap siklusnya.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Wina Sanjaya (2009: 106), analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki makna.
1. Analisis Kualitatif
Analisis deskriptif akan digunakan untuk menganalisis data guna menjaring aktivitas belajar siswa, kompetensi sikap serta kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.
a. Aktivitas Siswa
1) Nilai aktivitas belajar setiap siswa diperoleh dengan rumus:
NA = skor yang diperoleh
Skor tertinggi x 100 Keterangan:
NA = nilai aktivitas yang dicari atau diharapkan 100 = bilangan tetap
Sumber: Kemendikbud (2013: 76)
Tabel 3.3. Katagori Aktivitas Siswa
Sumber: Kemendikbud (2013: 131) Konversi Nilai Kategori
Angka Huruf
86 – 100 81 – 85 A+ A Sangat Baik
76 – 80 B+
Baik
71 – 75 B
66 – 70 B-
61 – 65 C+
Cukup Baik
56 – 60 C
51 – 55 C-
46 – 50 0 – 45 D+ D Kurang Baik
Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan membuat tabulase dan persentase. Daftar skor diolah dengan mengelompokkan/menghitung jumlah nilai yang sama, persentase, dan skor rata-rata. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel. Rumus perhitungan analisis persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran yang digunakan adalah rumus persentase yang dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto (2010:102).
Adapun rumus persentase adalah sebagai berikut.
𝑁𝑃 = 𝑅
𝑆𝑀× 100
NP = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan R = nilai/skor mentah yang diperoleh (skor aktual) SM = skor maksimum ideal dari nilai/skor (skor ideal) 100 = bilangan tetap
Berdasarkan persentase yang diperoleh, maka dapat diinterprestasikan dan diklasifikasi sesuai dengan tabel kriteria aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS yang adaptasi dari tolak ukur kategori persentase sebagai berikut.
Tabel 3.4 Tolak Ukur Kategori Persentase
NO PERSENTASE (%) KATEGORI
1 86% - 100% Sangat Baik
2 76% - 85% Baik
3 60% - 75% Cukup
4 55% - 59% Kurang
5 ≤54% Kurang Sekali
Sumber: Ngalim Purwanto (2010:103)
b. Nilai kinerja guru diperoleh dengan menggunakan rumus:
N
=
skor yang diperolehskor maksimal x 100
Keterangan:
N = Nilai kinerja guru yang dicari 100 = Bilangan tetap
Sumber: Kemendikbud (2013: 85)
Tabel 3.5. Kategori Kinerja Guru
Sumber: Kemendikbud (2013: 314)
2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif, diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa pada baik siklus I, maupun siklus II.
a. Nilai individual diperoleh menggunakan rumus:
NA = skor yang diperoleh
Skor tertinggi x 100 Keterangan:
NA = nilai individual siswa yang dicari atau diharapkan 100 = bilangan tetap
Sumber: Kemendikbud (2013: 76)
NO NILAI KATEGORI
1 90<A< 100 Sangat Baik
2 75<B<90 Baik
3 60<C<75 Cukup Baik
4 D≤60 Kurang Baik
Tabel 3.6 Ketuntasan Hasil Belajar Pengetahuan Siswa Tabel konversi nilai
Konversi nilai akhir Predikat
(Pengetahuan dan Keterampilan)
Sikap Skala
100 Skala 4
86 -100 81- 85 3.66 4 A- A SB
76 – 80 3.33 B+
71-75 3.00 B B
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C
51-55 1.66 C-
46-50 0-45 1.33 1 D+ D K
Sumber: Kemendikbud 2013:8
b. Untuk menghitung rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan rumus:
X = ΣXIN Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
Σ XI = total nilai yang diperoleh siswa N = jumlah siswa
Sumber: Herriyanto dkk (2009: 4.2)
c. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:
P = siswa yang tuntas
Σsiswa 𝑥 100%
Keterangan: P = Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa tersebut selanjutnya dikategorikan ke dalam kategori persentase ketuntasan hasil belajar siswa berikut.
Tabel 3.7. Kategori Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa
NO Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Kategori
1 ≥80% Sangat Tinggi
2 60-79% Tinggi
3 40-59% Sedang
4 20-39% Rendah
5
<20%
Sangat Rendah
Ketuntasan individual : jika siswa mencapai nilai ≥ 66
Ketuntasan klasikal : jika ≥ 75 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 66
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi Interaksi Manusiadengan Lingkungan Alam dengan menggunakan metode make a match. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2012: 3) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal. Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan pada siklus 1 dan 2 dapat diuraikan sebagai berikut:
Identifikasi masalah
Refleksi Pokok Permasalahan dan Pemecahan Masalah serta Rencana Tindakan
Gambar 3.1. Model PTK Kemmis dan Taggart Adapun tahap-tahap dalam PTK adalah sebagai berikut : Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a) Guru memotivasi siswa dengan tanya jawab tentang perkalian . b) Guru memberi penjelasan mengenai permainan mencari pasangan.
c) Guru menyediakan kartu soal dan kartu jawaban
d) Guru menyebar kartu soal, siswa disuruh untuk mencari pasangan jawaban yang sudah dipegang temannya.
e) Bersama-sama siswa mengoreksi jawaban.
SIKLUS I
Refleksi II SIKLUS II
Penyusun Rencana Tindakan
Pelaksana Tindakan Refleksi I
Penyusun Rencana Tindakan
Observasi Pelaksana Tindakan
Observasi Pelaksana Tindakan
Pelaksana Tindakan
f) Guru memberikan penilaian.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam satu siklus 1 tatap muka, yang masing-masing waktunya 4x35menit.
3. Observasi Tindakan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran baik kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar pengamatan, evaluasi dengan diberikan soal-soal.
4. Analisis dan Refleksi
Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa, ternyata hasil pembelajaran belum memuaskan maka dilanjutkan siklus II.
Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
a) Guru memotivasi siswa dengan tanya jawab tentang perkalian.
b) Guru memberi penjelasan mengenai permainan mencari pasangan.
c) Guru menyediakan kartu soal dan kartu jawaban yang ditempatkan pada dua kotak yaitu kotok soal dan kotak jawaban.
d) Masing-masing siswa disuruh mengambil satu soal kemudian mencari pasangannya dalam kotak jawaban.
e) Bersama-sama siswa mengoreksi jawaban dan menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
f) Guru memberikan soal evaluasi.
g) Guru memberikan penilaian.
2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam satu siklus.
3. Observasi Tindakan Pengamatan kembali dilakukan terhadap proses pembelajaran seperti pada siklus I Pengumpulan data dengan menggunakan lembar pengamatan, evaluasi dengan diberikan soal-soal.
4. Analisis dan Refleksi Refleksi : setelah siklus ke dua tampak banyak perubahan antara lain : - guru dapat memberikan banyak pengalaman tentang metode permainan mencari pasangan.
a) Proses belajar mengajar sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.
b) Siswa merasa senang sehingga tidak merasa takut menghadapi pelajaran IPS.
c) Prestasi pembelajaran meningkat. Bila dapat berjalan dengan lancar maka siklus dihentikan.