• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan media massa dalam penyampaiannya. Menurut Alexis S. Tan, peran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan media massa dalam penyampaiannya. Menurut Alexis S. Tan, peran"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa yaitu salah satu bentuk teknologi informasi yang memiliki banyak manfaat, baik secara elektronik maupun cetak. Komunikasi masa menggunakan media massa dalam penyampaiannya. Menurut Alexis S. Tan, peran dari komunikator dalam komunikasi massa yaitu mampu menghasilkan pesan dan mengirimkannya secara bersamaan ke semua orang yang terpisah. Adapun lingkupan dalam komunikasi massa ialah media massa (majalah, surat kabar, penerbit buku, stasiun atau jaringan TV) (Nuruddin, 2007:11).

Massa dalam arti komunikasi yaitu adanya pengaruh media massa (cetak, elektronik, online) terhadap sikap dan perilaku dari sekelompok individu yang sikap dan perilakunya dipengaruhi oleh media massa. Jadi komunikasi adalah merujuk terhadap istilah audiens, penonton, pembaca, pemirsa, pendengar.

Massa memiliki arti yakni sekelompok individual yang memiliki sikap dan perilaku yang masih terpengaruhi dengan media massa. Pengaruhi dari media massa, diartikan dalam arti komunikasi massa ialah audiens, penonton atau pembaca. Istilah-istilah tersebut mengartikan bahwa massa saling berkesinambungan antar media massa sendiri. Berdasarkan definisi tentang komunikasi massa, arti dari komunikasi massa sendiri ialah pernciptaan makna Bersama media massa dan khalayaknya. Komunikasi massa memiliki ciri yakni komunikasi yang mengimplementasikan media massa seperti audio visual ataupun media cetak.

777

(2)

8

Komunikasi massa selalu menghubungkan antar instansi serta komunikatornya bergerak dalam keorganisasian. Jika pesan itu tersampaikan melewati stasiun televisian maka keberlanjutan prosesnya komunikator dapat tersampaikan melalui pesan berbasis teknologi secara vebal maupun non verbal dan nyata dalam audio visual. Komunikasi massa memiliki beberapa ciri diantaranya yakni :

a) Pesan bersifat umum

Komunikasi massa sifatnya umum dikarenakan memiliki sifat terbuka yang ditunjukkan kepada masyarakat dan pesan terbut disampaikan secara fakta, opini, ataupun peristiwa.

b) Komunikannya Anonim dan Heterogen

Hubungan komunikasi antar personal, yaitu komunikator mengetahui komunikannya, adapun komunikasi massa untuk komunikator tak mengetahui komunikannya (anonim), disebabkan karena cara komunikasinya dengan penerapan media dan tidak tatap muka secara langsung

c) Media massa menimbulkan keserempakannya

Keserempakan media massa memiliki jangkauan yang sangat luas dengan jumlah yang besar dari jarak yang jauh dari komunikator dengan keadaan terpisah. Maka dari itu komunikasi massa memiliki kelebihan dari jumlah sasaran yang relatif banyak dibandingkan komunikasi lainnya.

d) Komunikasi lebih mengutamakan isi daripada hubungan

(3)

9

Salah satu prinsip dari komunikasi ialah adanya dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000:99). Dimensi ini mulai menunjukan muatan atau isi komunikasi ketika adanya penyampaian dan ada hal yang dilakukan. Dimensi hubungan memperlihatkan langkah dalam berbicara, dimana menyimbolkan cara audiens untuk berkomunikasi .

e) Komunikasi massa bersifat satu arah

Selain kelebihan dari komunkasi massa yang memiliki jumlah sasaran yang relative banyak, komunikasi massa memiliki kekurangan yakni komunikasinya satu arah yang menjadikan komunikator dan komunikannya tak bisa berkontak langsung. Stimulasi alat indra yang terbatas

Selain komunikasi yang bersifat searah, komunikasi massa memiliki kekurangan lain yakni alat indra yang terbatas. Alat indra terhadap komunikasi massa berdasarkan ragam media massa. Jenis dari media massa ialah surat kabar atau majalah (media cetak). Alat indra digunakan untuk jenis ini ialah pengelihatan. Adapun pada siaran radio atau rekaman auditif audiens implementasi alat indra yakni pendengaran. Sedangkan dalam media televisi atau video audiens dapat menggunakan alat indra pendengar dan juga pengelihatan.

f) Umpan balik tertunda dan tidak langsung

Komunikator dari komunikasi massa tidak bisa langsung tahu rekasi atau umban balik dari khalayak mengenai pesan yang disampaikan dikarenakan umpan balik atau tanggapan dari khalayak akan ditanggapi melalui komentar, email, telefon, twitter, dsb. Namun umpan balik dari

(4)

10

komunikasi massa mempunyai volume yang tidak terbatas. Hal ini mengakibatkan terjadinya dampak dari komunikasi massa yang sifatnya tidak langsung.

2.2 Masyarakat Massa

Masyarakat itu luas dan terorganisasi. Perubahan dari tumbuh dan kembang masyarakat juga terus mengalami peningkatan secara pesat dan berkelanjuttan.

Kompleksitas ini dapat terlihat dari keragamanan yang terjadi. Mengapa ? Pertama, jumlah warga yang terus mengalami. Kedua, pembentukkan manusia yang bervariatif mengakibatkan masyarakat memberikan arti penting dari suatu agama, status, bakat, minat dan lain sebagainya. Hal ini lah yang memberikan dampak kehidupan bermasyarakat secara dinamis. Berbagai perubahan yang ada menuntut terus adanya perubahan. Simak saja pola kehidupan masyarakat yang dahulu kental dengan adanya hubungan kekerabatan, kini mulai beralih kehubungan yang berdasarkan kepentingan. Perubahan dalam kehidupan masyarakat semakin beranekaragamnya bentuk satuan yang menghimpun anggotanya, inilah bermulanya muncul masyarakat massa.

Ciri-ciri masyarakat massa adalah:

1. Masyarakat massa mencakup sejumlah besar orang, bahkan ratusan juta orang.

2. Anggota komunitas massa tersebar luas daripada terkonsentrasi ke dalam kelompok-kelompok lokal yang kompak.

3. Struktur masyarakat massa secara teoritis egaliter.

4. Masyarakat massa bersifat heterogen atau dapat juga dipahami sebagai keragaman dalam agama, asal suku, cara hidup dan akses terhadap posisi kekuasaan.

(5)

11

5. Masyarakat massa sangat dipengaruhi oleh birokrasi yang dominan.

6. Anggota masyarakat menanggapi dan berpartisipasi dalam fenomena budaya massa.

7. Anggota komunitas massa ialah seseorang tanpa nama yang mengenal orang lain dalam lingkup sekelompok sosial, namun tidak hanya dengan orang lain yang tinggal berjauhan.

8. Kecuali dalam kasus yang jarang terjadi seperti kampanye perang, anggota masyarakat massa harus membentuk kelompok yang terorganisir.

9. Sampai batas tertentu semua anggota masyarakat massa terasing dari masyarakat itu sendiri karena akses yang tidak memadai ke hubungan- hubungan kunci yang disediakan untuk anggota masyarakat yang lebih tradisional.

10. Masyarakat massal telah bergerak melampaui perkembangan teknologi yang kompleks.

11. Bagian terpenting dalam berinteraksi terhadapat masyarakat massa yaoitu saat melewati saat berkomunikasi dengan massa.

2.3 Media Massa

Media massa memberi dampak luar biasa sehingga sangat berpengaruh bagi khalayak baik secara sadar maupun tidak, berubah mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. Pesan yang ingin disampaikan ini dengan tujuan yang beragam pula.

Media massa pun mampu mengalihkan massa dari lapangan ke media. Pengalihan ini merupakan bukti bahwa media dapat mempersuasi audiensnya untuk mengikuti arahan dari media massa. Ini berarti forum pertemuan massa telah beralih ke media.

Salah satu peran media yaitu sebagai agen sosialisasi bagi individu. Maksdunya

(6)

12

yakni agen yang memiliki tugas untuk menanamkan pengetahuan, sikap, dan penilaian dari setiap individu pada khalayak.

Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses yang memerlukan banyak Pemangku kepentingan meliputi teman, orang tua, saudara, sekolah, pengalaman dan media massa. Proses ini dimulai pada masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak adalah waktu terbaik untuk mulai belajar hal-hal baru. Anak akan belajar sikap, nilai, dan pengetahuan dari instruksi formal (orang tua, guru), melalui pengalaman langsung, dan dari pengamatan orang lain.Bentuk Pendidikan melalui pengamatan terhadap pihak lain ini dikenal sebagai belajar melalui observasi. Dengan adanya observasi atau pengamatan, seseorang dapat mengambil pelajaran baik secara eksplisit maupun implisit. Bentuk ini dapat dilakukan anak anak dari pengamatan terhadap orang orang disekitarnya atau pengamatan terhadap perilaku seseorang melalui media massa. Pada perkembangan zaman yang maju ini proses sosialisasi dapat dilakukan melalui media massa. Media massa bisa menjadi guru, pengajar, pendidik, dan pelatih bagi setiap orang.

Sejumlah peneliti telah berhasil menampilkan bahwa media mampu memberikan dampak secara penuh akan pembentukan perilaku, presepsi, kepercayaan diri khalayak (terkhusus usia anak anak hingga remaja), berikut faktor mempengaruhi, yakni :

a. Gagasan ideologi seseorang akan muncul konsisten dari setiap hal yang dilakukan. Biasanya tegambar dari perilakunya.

b. Masyarakat tersebut terekspose secara kuat pada isi media.

c. Khalayak tersebut mempunyai interaksi secara terbatas terhadap orang tua ataupun sekolompok sosial, dan tidak mempunyai hubungan

(7)

13

kepercayaan alternatif guna berperan dalam standarisasi untuk menentukan keaslian dalam isi media.

Media massa memiliki banyak peran di masyarakat. George Gerbner, menjelaskan dengan analisis kultivasi. Hal yang menjadi gagasan dasar dalam pertunjukkan yang ada di televisi dalam kanal dan jumlah yang hebat akan mengkultivasi (menanamkan) pemikiran yang nyata akan konsistensi dalam menilai dunia yang realitas dalam program televisi. Beberapa studi menyatakan televisi menanamkan pemikiran yang berlawanan dengan realita kehidupan. Misalnya dapat terlihat dari gambaran pembantu dalam film atau telenovela adalah makhluk yang bodoh, terbelakang, mudah diperintah, dan diangap sebagai warga kelas bawah.

Pertunjukkan hal itu menimbulkan stigma masyarakat dalam menilai pembantu.

2.4 Animasi

Animasi adalah upaya dalam pembuatan suatu hal yang awalnya bersifat statis namun menjadi terljhat bergerak ataupun hidup. Wujud perubahan visual secara berskala membuat pengaruh yang besar dalam perencanaan multimedia dan halaman web usaha untuk membuat presentasi statis menjadi bergerak. Konsep dasar animasi diantaranya :

1. Movie

Animasi disusun dalam perangkat lunak yang disebut sebagai movie.

Pembuatan pross animasi, pembuat cerita akan membuat alur cerita cerita dari animasi tersebut. Pembuatan dan perangkaian beberapa objek bisa menjadi suatu animasi yang disebut sebagai movie clip.

2. Objek

(8)

14

Langkah sebelum membuat animasi ialah membuat objek. Selanjutnya pengaturan gerakan dari objek tersebut. Flash menyediakan fitur guna untuk pembuatan objek sederhana.

3. Teks

Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia. Teks adalah data dalam bentuk karakter, dalam hal ini adalah kode ASCII (American Standart Code for Information Interchange). Dalam penyampaian informasi biasanya digunakan teks.

4. Suara

Suara merupakan fenomena fisik yang dihasilkan dari getaran. Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi.

Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan efek suara (sound effect).

2.5 Analisis Resepsi

Bahasa latin dari receipe yang berarti menerima atau resepsi. Berawal dari penelitian sastra dari tahun 60-an yang mampu membuat beda focus dan mengarah ke pembaca. Cara penerimaan tersebut dapat bersifat sosiologis maupun psikologis.

Jauss adalah salah satu tokoh sastra yang mengembangkan penelitian menggunakan teori resepsi ini. Jauss mengenalkan bahwa resepsi digunakan agar menjembatani hubungan dengan teks masa sekarang dan terdahulu. Jauss memperkenalkan konsep pengertian cakrawala harapan yang menjadi pengalaman khalayak sebagai objek penelitian. Cakrawala merupakan komponen pengetahuan dasar yang dimiliki seseorang yang akan mempengaruhi cara pandang seseorang.

(9)

15

Pemanfaatan teori resepsi sebagai pendukung dalam kajian terhadap masyarakat harusnya menyesuaikan dengan agen kultural yang berkuasa dan memberikan arti tersendiri sehingga tidak terlihat pasif. Arti yang dsinggung sifatnya umum, bebas untuk menginterpretasikannya. Pemaknaan ini bergantung pada latar belakang masing-masing. Latar belakang dapat menjelaskan bahwa sebagai pembaca atau penonton akan menyetujui atau menolak sesuatu yang telah dibaca atau ditonton.

Tokoh lain yang juga menyoroti penggunaan studi resepsi ini yaitu Stuart Hall. Ia mengenalkan reseption studies dalam studi media terkait dengan kajian budaya, meskipun kemudian menunjukan bahwa resepsi memiliki akar yang lain.

Hal menjadi salah satu tokoh perintis teori resepsi. Konsentrasi kajiannya mengenai hegemoni dan studi budaya yang banyak diilhami oleh pemikiran Gramsci. Hal membangun sebuah ide yang dijadikan model terkait permasalahan kode pada wacana media.

2.5.1 Pemaknaan Dominan

Pemaknaan dominan atau posisi hegemoni dominan (The dominant- hegemonic), yaitu kondisi masyarakat bisa menerima pesan yang tersampaikan dari media. Penyampaian pesan dari media melalui beberapa bentuk yaitu secara tersurat dan tersirat. Kondisi tersebutlah yang mengakibatkan penyampaian pesan media menerapkan kode budaya yang menyesuaikan dengan masyarakat. Artinya, media dan masyarakat secara bersama dapat mengikuti dan menerapkan kode budaya yang sudah ditetapkan. Pengaruh dari pembudayaan ini mengakibatkan faktor mulai sudut pandang khalayak terhadap budaya tersebut menjadi prioritas. Proses dominasi ini akan menimbulkan konvensi atau sebuah kesepakatan. Sebaiknya

(10)

16

media dapat mengecek kembali bahwasannya produksi yang dibuat sudah bersesuaian dengan dominan pada masyarakat.

Apabila menginterpretasikan pesan yang hendak disampaikan iklan dalam media, maka media, pesan, dan masyarakat bersamaan memanfaatkan pemikiran dominan. Masyarakat mengartikan sebagai dasar kode dominan. Adanya kode tersebut memberikan adanya pengaruh yang terarah dengan tujuan sama yaitu media. Media memiliki tujuan dan jenis berbeda tiap-tiapnya. Media menghasilkan pesan sehingga masyarakat dapat merasakan dampak dari produk pesan tersebut.

Media menawarkan berbagai pesan yang kemudian harus diinterpretasi oleh khalayak dengan cara pandang masing-masing. Terdapat kandungan nilai, sikap, keyakinan serta asumsi sehingga pembaca sejalan dengan kode-kode program serta penerima dapat mempercayai dengan baik arti yang diberikan dari programmer. Si programmer bebas menentukan arah dan tujuan yang ia ingin dapatkan dari khalayaknya.

2.5.2 Pemaknaan Negosiasi

Pemaknaan negosasi atau posisi negosiasi (The negotiated reading), yaitu posisi yang menjelaskan bahwa masyarakat umum menerima ideologi dominan tapi tidak menerima dalam kasus tertentu (sehubungan dengan stuart hall; the audience assimilates the leading ideology in general but opposes its application in specific case) data diartikan bahwa khalayak mampu menerima ideologi dominan yang sifatnya umum, tetapi masyarakat akan menerapkan yang bersesuaian dengan budaya setempat. Pembatasan ini terbentuk dengan beragam alasan di baliknya.

Factor kepercayaan dan cara pandang dapat menjadi hal yang mempengaruhi nominasi tersebut.

(11)

17

Pembaca dalam batas-batas tertentu berjalan sesuai dengan kode-kode yang ditawarkan oleh program. Pada dasarnya khalayak akan menerima makna yang telah disodorkan oleh si pembuat program. Setelah memaknai persoalan tersebut, kemudian khalayak akan merubah sedemikian rupa agar bisa menyesuaikan posisi dan minat trhadapt pribadinya. Minat pribadi ini memiliki sumbangsi yang cukup besar pada proses pemaknaan nantinya.

2.5.3 Pemaknaan Oposisi

Pemaknaan oposisi atau posisi oposisi (the oppositional reading)merupakan cara terakhir yang dilakukan khalayak dalam melakukan decoding terhadap pesan media adalah melalui oposisi. Oposisi yang terjadi yaitu ketika khalayak audiensi yang kritis mengganti atau mengupah pesan atau kode yang disampaikan media dengan pesan atau kode alternatif. Kode alternatif ini muncul setelah melalui proses pemikiran yang disesuaikan dengan pengalaman- pengalaman sebelumnya. Semakin memiliki pengetahuan yang komplit, maka akan menghasilkan pemikiran yang rasional.

Audiensi mungkin menolak makna pesan yang diinginkan atau diapresiasi media dan menggantinya dengan pemikiran mereka sendiri tentang pokok bahasan yang disampaikan media. Khalayak menginterpretasikan pesan secara serius dan merasakan adanya bias dalam penyampaian pesan. Setelah prasangka diangkat, penonton akan mencoba untuk tidak menerimanya secara langsung. Audiens perlu berpikir kritis tentang pesan yang akan mereka sampaikan. Dalam kondisi ini, publik mencoba untuk mendekripsi teks. Jika pembaca tidak setuju dengan kode program dan menolak arahan atau bacaan yang disarankan kepadanya, maka ia dapat menentukan kerangka alternatifnya sendiri dalam interpretasi pesan/program.

(12)

18 2.6 Metodelogi Resepsi

Analisis resepsi adalah salah satu bagian bagian khusus dari penelitian pada umumnya yang ditujukkan agar bisa mengetahui proses aktualisasi, dimana wacana media berasimilasi dari praktik budaya dan wacana khalayak. Terdapat 3 elemen pokok yang disebut “the collection, analysis, and interpretation of reception data”

pada metodologi resepsi yang secara eksplisit (Jensen, 1999). Berikut ketiga element tersebut:

Pertama, pengumpulan data dari masyarakat. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tahap wawancara mendalam (individu dan kelompok). Dalam uraian ini, fokusnya adalah pada pengumpulan data melalui wawancara kelompok, yang sering disebut wawancara kelompok terarah, seperti yang dilakukan Jensen (1999). Harus ditekankan bahwa dalam analisis asupan, perhatian utama wawancara kolektif mendalam tetap pada "pidato yang dikembangkan setelah liputan media", yaitu wawancara dengan audiens. pesan media yang merangsang wacana untuk berkembang dalam khalayak.

Kedua, menganalisis hasil atau kesimpulan dari wawancara atau rekaman FGD. Setelah wawancara dan diskusi kelompok terfokus, sebagai langkah pertama selesai, langkah selanjutnya, peneliti membuat peninjauan catatan wawancara berupa ratusan transkrip wawancara yang mereka miliki. Selanjutnya dimungkinkan untuk meringkas jenis pernyataan, pertanyaan, komentar, dll.

perbedaan. peserta diskusi. Pada titik ini, peneliti dapat menggunakan metode analisis wacana seperti yang biasa digunakan dalam studi sastra untuk menguji

(13)

19

makna inter-objektif dan menjelaskan makna yang mendasari di balik bentuk, ketidaksepakatan antara partisipan, dll. mungkin timbul dalam diskusi. Oleh karena itu, dalam tahap ini, peneliti tidak bermaksud untuk mensistematisasikan pendapat yang pantas atau tidak pantas, tetapi untuk merekonstruksi proses munculnya wacana yang sering dilakukan dan sebaliknya dari latar belakang sosial budaya peserta diskusi yang berbeda.

Ketiga, pada tahap ini peneliti menginterpretasikan pengalaman media khalayak. Perlu dicatat bahwa pada titik ini, seorang peneliti tak hanya memasang model bacaan yang dibangun ke dalam referensi teoritis, tetapi berkolaborasi dengan hasil yang benar-benar terjadi di lapangan sehingga model yang benar atau model yang diterima muncul dari penelitian yang sebenarnya.

2.7 Kritik Sosial

kritik sosial adalah suatu tanggapan yang mana biasanya juga disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan lain sebagainya, yang didalamnya menyangkut masyarakat. Adapun menurut teori kritis yang dikemukakan oleh Mazhab Frankfurt, kritik adalah suatu kemampuan penyadaran diri manusia dari kekuatan hegemonik tertentu sehingga pada keadaan tertentu manusia mampu melakukan perlawanan dan per bahan atasnya. Kritik Sosial ialah inovasi gagasan baru dalam sarana komunikasi dengan adanya penilaian dari gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Fungsi dari ktrik sosial untuk mengontrol terhadap proses sistem dan proses sosail dalam bermasyarakatan (Hantisa Oksinata, 2010: 33). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya kritik sosial yaitu upaya dalam melawan seseorang atau sekelompok yang

(14)

20

pada saat itu tidak dalam satu pandangan yang sama ketika suatu hal terjadi dalam sekolompok masyarakat

Kritik sosial mempunyai beragam bentuk secara langsung maupun tak langsung. Beberapa Untuk kritikan langsung , misalnya seperti aksi sosial, unjuk rasa, hingga demonstrasi. Sedangkan, kritikan tidak langsung meliputi kritik dengan perantara lagu, puisi, film, aksi teatrikal dan masih banyak lainnya. Kritikan social memberikan dampak social dan pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat.. Kritik sosial ialah suatu bentuk komonukasi yang mudah untuk dimengerti mulai dari secara lisan hingga tulisan. Wujud komunikasi tersebut ditujukkan untuk mengontrol adanya system sosial yang brkaitan dengan permasalahan interpersonal.

Referensi

Dokumen terkait

a. Berdasarkan pada pengukuran variabel atau skala ukuran seperti panjang, lebar, tinggi dan berat atau berdasarkan ukuran dari benda seperti kekentalan pada

Sampel disimpan dalam botol kedap udara serta kedap cahaya dengan waktu penyimpanan selama 72 jam pada suhu ruang, pH sampel diukur menggunakan pH meter sebelum

Dari hasil pengujian keamanan yang dilakukan pada Server Digital Library Universitas Bina Darma, maka secara umum ada 4 celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyusup untuk

Pada diatas, dapat dilihat bahwa hasil fermentasi cincalok udang rebon yang dibuat dengan metode Backslopping berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, abu,

masing-masing sebesar 15,40 % dan 12,99 %, sedangkan untuk pendugaan jumlah pohon yaitu Metode TSa 6 pohon sebesar 10.59 %, sedangkan nilai efisiensi relatif yang paling

Sesuai dengan judul penelitian yaitu Peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja Palapa dalam Melaksanakan Program Generasi Berencana adalah upaya menyiapkan

Bagian utama pada model sistem pengatur suhu dan kelembaban kumbung jamur terdapat sensor DHT 11 yang terintegrasi dengan mobiletphone yang berfungsi sebagai