ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG CONJONCTION PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS UPI SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis
oleh SETIA RINI
0900695
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
ANALISIS KESALAHAN
PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG
CONJONCTION
PADA MAHASISWA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
PERANCIS UPI SEMESTER VI TAHUN
AKADEMIK 2012/2013
Oleh Setia Rini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Setia Rini 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Rini, Setia. 2013. Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Penghubung Conjonction pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI Semester VI Tahun Akademik 2012/2013. Bandung : UPI
Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) memperoleh gambaran tentang tingkat kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, (2) mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, serta (3) mengetahui kesulitan-kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, angket, dan studi pustaka. Sampel dari penelitian ini yakni karakteristik keterampilan 30 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013 dalam menggunakan kata penghubung subordinatif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif adalah “cukup”, dengan nilai rata-rata 5,3. Jenis kesalahan yang banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah kesalahan taksonomi siasat permukaan kategori salah formasi dan taksonomi efek komunikatif kategori kesalahan global. Sedangkan kesulitan yang banyak ditemui oleh mahasiswa adalah dalam menentukan dan menempatkan jenis kata penghubung subordinatif yang benar dan tepat dalam kalimat. Oleh karena itu, dengan hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa lebih banyak lagi mengerjakan soal-soal latihan, mengerjakan tugas yang diberikan dosen, serta bertanya kepada dosen atau mencari dari sumber lain yang relevan jika mengalami kesulitan.
ABSTRACT
Rini, Setia. 2013. Error Analysis in Using Conjunction of the Student French Language Teaching of UPI VIth Semester 2012/2013 Cohort. Bandung : UPI This qualitative research is purposing for (1) getting overview of the student competency in using subordinative conjunction, (2) knowing the mistakes of the student in using subordinative conjunction, and (3) knowing the difficulties of the student which meet in using subordinative conjunction. The method used is descriptive method, and the data is collected by conducting test, questionaires, and literature review. The sample is caracteristic’s competency of 30 students of French Language Teaching of UPI VIth semester 2012/2013 cohort. The result concludes that the student's competency in using subordinative conjunction is 'average', with the average score 5,3. The mistakes type which are commonly done by students is the mistake of Surface Strategy Taxonomy “misformation category” and also Communicative Effect Taxonomy “global errors category”. While the difficulties which are often met by students is in choosing the conjunction word type and in implementing rightly in the sentences, because there are many conjunction types and the differentiation of the rules, thus students often forget or confuse when using it. The result of this research is aimed to the students do more excercises, do the given assignments, asking to the lecturers and searching for other relevant sources when they meet the difficulties.
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah...4
1.2.1 Rumusan Masalah...4
1.2.2 Batasan Masalah...5
1.3 Tujuan Penelitian...5
1.4 Manfaat Penelitian...5
1.5 Anggapan Dasar...6
BAB II ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DAN KATA PENGHUBUNG (CONJONCTION) 2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa...7
2.1.1 Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan...8
2.1.2 Tujuan dan Metodologi Analisis Kesalahan...12
2.1.2.1 Tujuan Analisis Kesalahan...12
2.1.2.2 Metodologi Analisis Kesalahan...13
2.1.3 Klasifikasi Kesalahan Berbahasa...15
2.1.3.2 Taksonomi Siasat Permukaan (Surface Strategy
Taxonomy)...15
2.1.3.3 Taksonomi Komparatif (Comparative Taxonomy)...19
2.1.3.4 Taksonomi Efek Komunikatif (Communicative Effect Taxonomy)... 22
2.2 Tata Bahasa Perancis...25
2.3 Kata Penghubung (Conjonction)...26
2.3.1 Definisi Kata Penghubung...26
2.3.2 Klasifikasi Kata Penghubung...27
2.3.2.1 Kata Penghubung Koordinatif (Conjonction de Coordination)...27
2.3.2.1.1 Klasifikasi Kata Penghubung Koordinatif (Conjonction de Coordination)...28
2.3.2.2 Kata Penghubung Subordinatif (Conjonction de Subordination)...28
2.3.2.2.1 Klasifikasi Kata Penghubung Subordinatif (Conjonction de Subordination)...29
2.4 Tes Bahasa...40
2.4.1 Pengertian Tes...40
2.4.2 Tujuan Tes Bahasa...41
2.4.3 Jenis dan Bentuk Tes...41
2.4.5 Tes Tata Bahasa...43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...47
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...47
3.2.1 Populasi Penelitian...48
3.2.2 Sampel Penelitian...48
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian...48
3.4 Definisi Operasional...49
3.5.1 Tes...50
3.5.2 Rekapitulasi Bahan Tes...50
3.5.2.1 Menyusun Tabel Pokok Uji...51
3.5.2.2 Menyusun Tabel Perimbangan...51
3.5.2.3 Menyusun Tabel Kisi-Kisi...53
3.5.2.4 Teknik Pengolahan Data Tes...53
3.5.2.5 Penilaian...54
3.5.2.6 Rentang Nilai...54
3.5.3 Angket...54
3.5.3.1 Kisi-Kisi Angket...55
3.5.3.2 Teknik Pengolahan Data Angket...55
3.6 Validitas...56
3.7 Teknik Pengumpulan Data...56
3.7.1 Studi Pustaka...57
3.7.2 Tes...57
3.7.3 Angket ...57
3.8 Prosedur Penelitian ...58
3.8.1 Memilih dan Merumuskan Masalah...58
3.8.2 Menentukan Jenis Data dan Prosedur Pengumpulannya...58
3.8.3 Mengalisis Data...58
3.8.4 Membuat Kesimpulan...59
3.8.5 Membuat Laporan...59
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian...60
4.1.1 Deskripsi Analisis Tes dan Pengolahan Nilai Tes...60
4.1.1.1 Tipe Soal Pilihan Ganda (Question à Choix Multiples)...61
4.1.1.2 Tipe Soal Menggabungkan (Associer)... 66
4.1.1.3 Tipe Soal Isian Singkat (Compléter)...69
4.1.1.4 Tipe Soal Esai Terbatas (Faire des Phrase)...73
4.1.2 Deskripsi Analisis Angket...89
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...99
4.2.1 Tes...99
4.2.1.1 Tipe Soal Pilihan Ganda (Question à Choix Multiples)...99
4.2.1.2 Tipe Soal Menggabungkan (Associer)... 104
4.2.1.3 Tipe Soal Isian Singkat (Compléter)...106
4.2.1.4 Tipe Soal Esai Terbatas (Faire des Phrase)...112
4.2.2 Angket...124
4.2.2.1 Materi dalam Mata Kuliah Grammaire...125
4..2.2.2 Media yang Digunakan dalam Pembelajaran Mata Kuliah Grammaire...125
4.2.2.3 Tingkat Kesulitan Jenis-jenis Kata Penghubung Subordinatif...126
4.2.2.4 Penguasaan Mahasiswa dalam Penggunaan Kata Penghubung Subordinatif...126
4.2.2.5 Kesalahan-kesalahan dalam Penggunakan Kata Penghubung Subordinatif...127
4.2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesalahan dalam Menggunakan Kata Penghubung Subordinatif...127
4.2.2.7 Upaya Mahasiswa untuk Mengatasi Kesalahan dalam Penggunaan Kata Penghubung Subordinatif...127
4.2.2.8 Strategi Mahasiswa dalam Belajar Materi Kata Penghubung Subordinatif ...128
4.2.2.9 Pembelajaran Materi Kata Penghubung Subordinatif di Kelas...128
4.2.2.10 Masukan Mahasiswa untuk Pembelajaran Materi Kata Penghubung Subordinatif di Kelas...129
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan...130
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan proses
penyusunan kegiatan penelitian yang dilakukan, diantaranya: latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
anggapan dasar penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa
sebuah pesan akan tersampaikan kepada orang lain, dan dengan bahasa pula
manusia dapat bertahan hidup, karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi
dengan manusia lain. Berkaitan dengan bahasa ini, dalam linguistik dikenal
bahasa pertama atau bahasa ibu (B1) dan bahasa kedua atau bahasa asing (B2),
yang mana pada umumnya seseorang menguasai B1 dari lingkungan keluarga
yang terjadi secara informal. Sebaliknya, B2 diperoleh secara formal setelah
seseorang memperoleh atau menguasai B1, misalnya di sekolah atau perguruan
tinggi. Oleh karena itu, muncullah orang-orang yang mampu berbicara baik
dengan menggunakan B1 maupun B2 sekaligus, yang dikenal dengan
dwibahasawan. “Dwibahasawan yaitu orang yang dapat berbicara dalam dua
bahasa secara sempurna” (Harding & Riley, 1986 : 22, dalam Tarigan & Tarigan,
2011 : 7) atau “Seseorang yang biasa menggunakan dua bahasa” (Loveday, 1986 :
8, dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 7). Bahkan banyak juga orang yang mampu
berbicara dengan menggunakan B1 sekaligus B2 yang bermacam-macam,
misalnya bahasa Inggris, bahasa Perancis, dan bahasa Jepang, sehingga disebut
dwibahasawan karena mampu menggunakan lebih dari satu bahasa.
Beranjak dari penguasaan-penguasaan bahasa tersebut, terkadang terjadi
kekacauan dalam berbahasa karena pengaruh B1 terhadap B2 atau juga
sebaliknya, pengaruh B2 terhadap B1. Artinya, kaidah atau sistem B1
mempengaruhi kaidah atau sistem B2, sehingga terjadilah kekacauan bahasa atau
terjadi di dalam ujaran dwibahasawan karena keakrabannya terhadap lebih dari
satu bahasa yang menyebabkan terjadinya kontak bahasa disebut interferensi
bahasa”, (Weinreich, 1935, dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 15). Dari interferensi
bahasa ini pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kesalahan berbahasa baik
pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan leksikon. “Kesalahan adalah
bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku
(norma terpilih) dari performansi bahasa orang dewasa”, (Dulay et al. 1982 : 277,
dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 126). Kesalahan berbahasa ini wajar dan biasa
terjadi pada pembelajar B2, seperti telah disinggung di atas bahwa B1 dan B2
memiliki kaidah yang berbeda. Kaidah yang berbeda itu misalnya tata bahasa.
Tata bahasa ibarat rumus dalam matematika yang akan menentukan bisa
tidaknya seseorang menghitung angka-angka. Tata bahasa atau yang dalam bahasa
Perancis disebut grammaire memiliki pengaruh yang besar terhadap sebuah
bahasa, karena tata bahasa yang satu dengan tata bahasa yang lain memiliki
perbedaan-perbedaan. “Tata bahasa menggarap masalah-masalah morfem serta
penggabungan-penggabungannya, mencakup morfologi dan sintaksis”, (Gleason,
1970 : 11, dalam Tarigan, 2009 : 4). Definisi tersebut menjelaskan bahwa tata
bahasa merupakan bagian penting dari sebuah bahasa yang mencakup morfologi
dan sintaksis. “La morphologie est une étude de la formation des mots”, (Rey, 2011 : 470), yang berarti morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
pembentukan kata-kata, sedangkan “Sintaksis merupakan bagian dari tata bahasa
yang menelaah struktur-struktur kalimat, klausa, dan frase”, (Ramlan, 1976 : 57,
dalam Tarigan, 2009 : 4). Oleh karena itu, tata bahasa merupakan bagian yang
utama dan penting dari sebuah bahasa.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan di atas, peneliti sangat tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian tentang analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan
oleh mahasiswa bahasa Perancis, sehingga hasil analisis kesalahan berbahasa yang
dilakukan mahasiswa bahasa Perancis tersebut dapat dijadikan umpan balik untuk
pengajaran bahasa Perancis yang lebih baik lagi, dan yang terpenting adalah
diperolehnya data berkaitan dengan kesulitan-kesulitan serta kesalahan-kesalahan
peneliti akan menyoroti kesalahan berbahasa mahasiswa dari segi tata bahasanya,
yang lebih dikerucutkan lagi yaitu pada penggunaan kata penghubung atau
konjungsi subordinatif, yang dalam bahasa Perancis disebut la conjonction de
subordination. Peneliti akan menganalisis kesalahan tersebut pada pembentukan kata menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan kata penghubung subordinatif
bahasa Perancis.
Di dalam tata bahasa Perancis, kata penghubung subordinatif memiliki
kurang lebih delapan jenis ungkapan yaitu ungkapan sebab (expression de la
cause), ungkapan akibat (expression de la conséquence), ungkapan tujuan (expression du but), ungkapan waktu (expression du temps), ungkapan perlawanan (expression de l’opposition), ungkapan syarat dan pengandaian
(expression de la condition et de l’hypothèse), ungkapan perbandingan (expression de la comparaison) serta ungkapan cara (expression de la manière).
Selain beberapa alasan yang telah peneliti jelaskan di atas, berkaitan
dengan analisis kesalahan berbahasa khususnya penggunaan konjungsi atau kata
penghubung, telah banyak dilakukan penelitian yang serupa bahkan bukan hanya
dalam tataran tata bahasa Perancis saja. Diantaranya, Analisis Penggunaan Kata
Penghubung dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No.
224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros oleh Rusnia pada tahun 2010,
Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Penunjuk Keadaan (Conjonction)
Bahasa Perancis (Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Semester VII Program
Pendidikan Bahasa Perancis JPBA FPBS UPI Tahun Ajaran 2007/2008) oleh
Rosdiana pada tahun 2008, Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat III Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik 2012/2013 dalam Penggunaan
Kata Penghubung Setsuzokushi, demo, keredemo, ga dan shikasi oleh
Wijayatiningrum pada tahun 2013, dan Analisis Kesalahan Penggunaan
konjunktionen da, weil, dan denn dalam Kemampuan Mahasiswa Membentuk Kalimat Kausal Bahasa Jerman oleh Saputro pada tahun 2009. Hal ini
mengindikasikan bahwa memang penggunaan kata penghubung dalam kalimat,
para pembelajarnya. Oleh karena itulah, peneliti sangat berkeinginan besar untuk
melakukan penelitian tersebut.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan di atas, peneliti melakukan analisis
kesalahan berbahasa yaitu bahasa Perancis dan menuangkannya ke dalam sebuah
penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Penghubung
Conjonction pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI Semester VI Tahun Akademik 2012/2013”.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Setelah masalah penelitian ditentukan dan diketahui dengan jelas, maka
langkah selanjutnya adalah merumuskan dan membatasi masalah agar masalah
penelitian lebih mudah untuk diteliti. Berikut ini perumusan dan pembatasan
masalah penelitian secara terperinci.
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas,
peneliti melakukan penelitian terhadap kesalahan penggunaan kata penghubung
subordinatif pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester
VI Tahun Akademik 2012/2013, dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1) Seberapa tinggi kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de
subordination?
2) Kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan
conjonction de subordination?
3) Kesulitan apa yang ditemui mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti adalah kesalahan 30 mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik
2012/2013 dalam menggunakan conjonction de subordination.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1) Memperoleh informasi tentang tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan
conjonction de subordination.
2) Memperoleh gambaran tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI
dalam menggunakan conjonction de subordination.
3) Memperoleh gambaran mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemui
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam
menggunakan conjonction de subordination.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan diperolehnya data dari hasil analisis kesalahan berbahasa ini, maka
diharapkan hasil penelitian ini akan dapat bermanfaat, diantaranya yaitu:
1) Bagi peneliti
Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti dapat lebih
memahami tentang penggunaan kata penghubung subordinatif
(conjonction de subordination) dalam kalimat dan selanjutnya dapat mengaplikasikannya dengan baik dalam bahasa tulis maupun lisan.
2) Bagi pengajar
Data hasil analisis ini bisa menjadi tolak ukur atau timbal balik bagi
pengajar atau dosen agar dapat memberikan pengajaran tentang
yang dirasa kurang, serta bisa menjadi bahan pertimbangan untuk
proses belajar mengajar selanjutnya.
3) Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa yang ingin menambah wawasan tentang penggunaan
kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) atau ingin
melakukan kegiatan penelitian yang sejenis dapat menggunakan data
hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan referensi atau rujukan.
4) Bagi calon peneliti lain
Data hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan
referensi atau rujukan bagi calon peneliti lain yang juga ingin
melakukan kegiatan penelitian yang sejenis yaitu tentang penggunaan
kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination).
1.5 Anggapan Dasar
Menurut Arikunto (2002 : 58) “Asumsi atau anggapan dasar adalah sebuah
titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”, sehingga
anggapan dasar ini penting keberadaannya dalam sebuah penelitian agar muncul
persepsi yang sama atas apa yang diteliti dan dapat menjadi landasan dalam
kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
Oleh karena itu, peneliti mengemukakan beberapa anggapan dasar yang
menjadi landasan penelitian ini, yaitu :
1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun
Akademik 2012/2013 telah mempelajari penggunaan kata penghubung,
baik kata penghubung koordinatif (conjonction de coordination) maupun
kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dalam
kalimat bahasa Perancis.
2) Posisi kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination)
dalam bahasa Perancis mutlak dibutuhkan untuk menghubungkan dua
kalimat, dimana yang satu sebagai klausa atasan dan yang lain sebagai
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti membahas metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian. Beberapa hal penting yang dibahas adalah metode penelitian, populasi
dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional,
instrumen penelitian, validitas, teknik pengumpulan data, dan prosedur penelitian.
Berikut ini peneliti memaparkan hal-hal tersebut secara rinci.
3.1 Metode Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan sebuah metode atau strategi agar tujuan penelitian tercapai. “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto,
2010: 203), sehingga dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan metode
penelitian yang sesuai dengan objek penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu „... suatu metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang aktual dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan,
menganalisis, kemudian menginterpretasikan data‟ (Surakhmad 1990 : 47, dalam
Rosdiana, 2008: 50). Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini untuk
memperoleh gambaran tentang keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata
penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Sebuah penelitian dapat dilakukan jika ada objek yang diteliti. Oleh karena
itulah, objek penelitian wajib ada dalam sebuah penelitian sehingga tujuan
penelitian tercapai. Objek penelitian yang dimaksud disebut dengan populasi dan
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi merupakan objek penelitian yang mencakup keseluruhan dari
objek tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2010: 173) bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sugiyono (2006: 55), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti juga telah menentukan
objek sebagai populasi penelitian, yaitu karakteristik keterampilan mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI Tahun Akademik 2012/2013 dalam
menggunakan kata penghubung subordinatif.
3.2.2 Sampel Penelitian
Jika pada penjelasan di atas populasi adalah keseluruhan objek penelitian,
maka sampel adalah bagian dari populasi penelitian. Artinya, bahwa sampel hanya
mencakup beberapa bagian objek yang ada pada populasi penelitian. Seperti
pernyataan Arikunto (2010: 174), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan ditentukannya sampel dalam sebuah penelitian, maka seorang peneliti dapat lebih mudah melakukan kegiatan penelitian karena objek
penelitian menjadi lebih terfokus.
Adapun sampel yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
karakteristik keterampilan 30 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI
semester VI Tahun Akademik 2012/2013 dalam menggunakan kata penghubung
subordinatif.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bandung, kampus Universitas Pendidikan
Indonesia, Jl. Setiabudhi No.229, Gedung FPBS Lt.4 R 34, pada hari Kamis
3.4 Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, peneliti
memberikan definisi operasional yang berhubungan dengan judul penelitian.
Beberapa definisi yang berhubungan dengan judul penelitian ini, yaitu :
1) Analisis
Kegiatan analisis perlu dilakukan untuk memperoleh data atau hasil dari
sebuah masalah atau penelitian. “Analisis merupakan penyelidikan atau
penguraian suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya”
(Yasyin, 1997: 34). Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan
kegiatan analisis yaitu analisis kesalahan penggunaan kata penghubung
subordinatif (conjonction de subordination) pada mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013.
2) Kesalahan
Kesalahan merupakan sesuatu yang salah atau tidak tepat, menyimpang
dari aturan atau norma. Seperti pernyataan ahli yang mendefinisikan „Kesalahan
sebagai bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma
baku (norma terpilih) dari performansi bahasa orang dewasa‟ (Dulay et al. 1982:
277, dalam Tarigan & Tarigan, 2011: 125). Oleh karena itu, peneliti meneliti
kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013.
3) Kata Penghubung
Kata penghubung mutlak dibutuhkan untuk menggabungkan dua kalimat
sehingga menjadi sebuah kalimat utuh yang padu padan. Menurut Rey (2011:
146) definisi kata penghubung adalah “... est un mot qui sert à deux mots ou groupes de mots”. Definisi tersebut berarti kata penghubung adalah kata yang menghubungkan dua kata atau kelompok kata. Berdasarkan definisi tersebut,
peneliti menegaskan bahwa dalam penelitian ini, jenis kata penghubung yang
diujikan adalah jenis kata penghubung subordinatif (conjonction de
kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh
data penelitian yang diperlukan. Arikunto (2010: 203) juga menyatakan hal yang senada bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Oleh karena itu, instrumen sangat diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan beberapa instrumen untuk
memperoleh data penelitian yang dibutuhkan. Di bawah ini peneliti memaparkan
instrumen-instrumen yang dimaksud.
3.5.1 Tes
Dalam penelitian ini tentunya peneliti membuat tes yang berkaitan dengan
objek penelitian, yaitu kata penghubung subordinatif. Oleh karena itu, tes yang
diberikan kepada mahasiswa selaku responden atau sampel penelitian berupa tes
tertulis tentang penggunaan kata penghubung subordinatif yang mencakup kata
penghubung subordinatif keterangan sebab, akibat, tujuan, waktu, perlawanan,
syarat dan kemungkinan, perbandingan, serta cara. Tes ini dimaksudkan untuk
mengetahui gambaran akurat tingkat keterampilan mahasiswa dalam
menggunakan kata penghubung subordinatif. Sebelum tes ini diujikan kepada
responden, tentunya peneliti terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada dosen
ahli untuk dinilai validitasnya, sehingga tes dapat diujikan kepada mahasiswa.
3.5.2 Rekapitulasi Bahan Tes
Tahap pertama yang dilakukan peneliti dalam penyusunan tes adalah
menyusun rekapitulasi bahan tes yang berisi semua bahan tes yang akan diujikan
bahan yang telah dibuat. Rekapitulasi bahan tes penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Bahan Tes
Keterangan :
K2 = Aspek kognitif yang mengukur pemahaman
K3 = Aspek kognitif yang mengukur aplikasi
3.5.2.1 Menyusun Tabel Pokok Uji
Penyusunan tabel pokok uji ini bertujuan untuk menentukan jenis-jenis
soal yang digunakan dalam tes. Dibawah ini tabel pokok uji yang digunakan
Memilih kata penghubung subordinatif
yang tepat dalam kalimat Pilihan Ganda 33,3
Menggabungkan kalimat dengan kata
penghubung subordinatif yang tepat Menggabungkan 16,7
K3
Melengkapi kalimat dengan kata
penghubung subordinatif yang tepat Isian Singkat 16,7
Membuat kalimat dengan menggunakan kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan
Esai Terbatas 33,3
Total 100
3.5.2.2 Menyusun Tabel Perimbangan
Tujuan penyusunan tabel perimbangan ini adalah :
1) menentukan jenis soal yang akan diujikan;
2) menentukan bentuk soal;
No Bahan Tes % TIK
1 Kata Penghubung Subordinatif 50 K2
3) menentukan waktu yang diperlukan responden untuk dapat mengerjakan tes
tersebut;
4) menentukan bobot soal yang diperoleh pada masing-masing bentuk soal serta
nomor soal.
Oleh karena itu, di bawah ini peneliti menampilkan tabel perimbangan soal
tes yang dimaksud.
untuk setiap nomornya, karena responden hanya diminta untuk mengisi
pertanyaan dengan jenis kata penghubung subordinatif yang tepat.
[**] Bentuk tes esai terbatas (membuat kalimat) memiliki skor 2 untuk setiap
nomornya, karena responden harus membuat kalimat dengan menggunakan
kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan, sehingga skornya lebih
besar dibandingkan jenis tes yang lain. Sedangkan spesifikasi penilaiannya
adalah sebagai berikut :
1) skor 1 jika rumus yang digunakan tepat, artinya bentuk kata penghubung
subordinatif yang telah ditentukan harus diikuti modus yang tepat,
misalnya :
untuk membuat kalimat dengan kata penghubung subordinatif à condition
que harus diikuti anak kalimat dengan modus subjonctif sedangkan même si diikuti modus indikatif;
2) skor 0,5 jika struktur gramatikal yang digunakan tepat, seperti konjugasi,
3) skor 0,5 jika kalimat yang dibuat tepat konteksnya sesuai dengan bentuk
kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan.
3.5.2.3 Menyusun Tabel Kisi-kisi
Untuk soal-soal tes yang digunakan sebagai instrumen, peneliti mengacu
pada kisi-kisi penggunaan jenis kata penghubung subordinatif yang mencakup
kata penghubung subordinatif keterangan sebab, akibat, tujuan, waktu,
perlawanan, syarat dan kemungkinan, perbandingan, serta cara. Adapun tabel
kisi-kisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4
Ungkapan syarat dan kemungkinan 3 10
Ungkapan perbandingan 2 6,7
Ungkapan cara 2 6,7
Jumlah Soal 30 30 100
3.5.2.4 Teknik Pengolahan Data Tes
Peneliti menggunakan rumus-rumus di bawah ini untuk memperoleh hasil
pengolahan data tes (nilai), yaitu :
1) menyusun distribusi frekuensi hasil tes mahasiswa;
2) menentukan jumlah kelompok nilai dengan menggunakan rumus :
Batas kelas = 1 + 3,3 log n
3) menentukan kelas interval dengan menggunakan rumus :
Intervalk =
4) menentukan median dengan menggunakan rumus :
Md = Bb +
( ⁄ N.fk.b)
5) mencari nilai pokok mahasiswa dengan menggunakan rumus :
3.5.2.5 Penilaian
= = 10
3.5.2.6 Rentang Nilai
Tabel 3.5 Rentang Nilai
Rentang Nilai Skala Keterangan
A 33 Baik Sekali
B 27 – 32 Baik
C 20 – 26 Cukup
D 14 – 19 Kurang
(Sudjana, 2005)
3.5.3 Angket
Untuk melengkapi data penelitian yang diperoleh melalui hasil data tes
peneliti juga menggunakan angket sebagai cara untuk mengetahui gambaran
tingkat keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung
subordinatif, kesalahan-kesalahan yang dilakukan serta upaya-upaya yang
dilakukan mahasiswa untuk mengatasi kesalahan tersebut. Angket ini berjumlah
20 pertanyaan yang terdiri dari beberapa jenis pertanyaan berkaitan dengan kata
penghubung subordinatif. Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam
penyusunan angket ini adalah sebagai berikut :
1) membuat kisi-kisi angket;
2) mengembangkan kisi-kisi tersebut ke dalam bentuk pertanyaan;
3) mengkonsultasikan angket tersebut kepada dosen penimbang; dan
4) untuk menjamin validitasnya, angket tersebut diperiksa oleh dua orang dosen
3.5.3.1 Kisi-kisi Angket
Tabel kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Angket
No Aspek yang Diteliti Jumlah
Pertanyaan 3 Tingkat kesulitan jenis-jenis kata
penghubung subordinatif 3 6, 7, 8 15
4 Penguasaan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif
1 9 5
5 Kesalahan-kesalahan dalam menggunakan kata penghubung subordinatif
2 10,11 10
6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam menggunakan kata penghubung subordinatif
1 12 5
7 Upaya mahasiswa untuk mengatasi kesalahan dalam menggunakan kata penghubung subordinatif
3 13, 14, 15 15
8 Strategi mahasiswa dalam mempelajari
materi kata penghubung subordinatif 1 16 5
9 Pembelajaran materi kata penghubung
subordinatif di kelas 3 17, 18, 19 15
10 Masukan mahasiswa untuk pembelajaran materi kata penghubung subordinatif di kelas
1 20 5
Jumlah 20 20 100
3.5.3.2 Teknik Pengolahan Data Angket
Untuk menganalisis data hasil angket ini, peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
F = Frekuensi jawaban dari responden
N = Jumlah responden
% = Persentase tiap jawaban responden
3.6 Validitas
Penggunaan instrumen dalam sebuah penelitian harus memiliki tingkat
validitas yang tinggi, karena dengan validitas instrumen yang tinggi maka akan
dapat diperoleh data penelitian yang diinginkan. Seperti yang dinyatakan oleh
Arikunto (2010: 211) bahwa, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”
Berdasarkan definisi tersebut, maka sebuah instrumen yang digunakan
dalam penelitian harus dapat mengukur apa yang akan diukur dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes untuk mengukur
prestasi belajar dan angket untuk mengukur sikap. Sebelum memberikan tes dan
angket kepada mahasiswa, terlebih dahulu peneliti mengkonsultasikan instrumen
tes dan angket tersebut kepada dosen pembimbing skripsi. Kemudian, peneliti
menggunakan expert judgement untuk mengukur validitas instrumen yang
digunakan dalam penelitian. Peneliti mengajukan instrumen kepada dosen tenaga
ahli penimbang untuk memberikan penilaian, sehingga instrumen memiliki
tingkat validitas yang tinggi dan dapat digunakan untuk memperoleh data
penelitian yang diinginkan.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data yang sesuai yaitu studi pustaka, tes, dan angket. Di bawah ini, peneliti
3.7.1 Studi Pustaka
Studi pustaka memiliki tujuan untuk memperkuat pernyataan-pernyataan
yang dikemukakan oleh peneliti. Peneliti melakukan kegiatan studi pustaka
melalui beberapa rujukan teori yang dianggap sesuai dan mendukung
pernyataan-pernyataan peneliti dalam penelitian ini.
3.7.2 Tes
“Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar setelah selesai satuan program tertentu,” (Setiadi, 2010). Tes ini
merupakan instrumen yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Melalui tes,
peneliti memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Tes yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tes tertulis untuk menguji keterampilan
mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif dalam bahasa
Perancis, sehingga dari tes tersebut diperoleh data berupa kesalahan-kesalahan
yang dilakukan mahasiswa serta tipe tes seperti apa yang sebagian besar
mahasiswa mengalami kesulitan.
3.7.3 Angket
Selain studi pustaka dan tes, dalam penelitian ini peneliti juga
menggunakan angket agar data yang diperoleh semakin kuat dan membantu
tercapainya tujuan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto (2010: 194), “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui.” Melalui angket inilah data yang tidak diperoleh melalui
tes, akan diperoleh melalui angket. Terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan
pribadi masing-masing mahasiswa sehubungan dengan tes yang diujikan, yaitu
materi penggunaan kata penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis,
sehingga dengan demikian, data yang terkumpul dari angket dapat mendukung
3.8 Prosedur Penelitian
Dalam melakukan kegiatan penelitian, terdapat tahapan atau prosedur yang
dilakukan agar apa yang menjadi tujuan penelitian tercapai. Setelah semua syarat
penelitian dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan
penelitian tersebut. Berikut ini, peneliti mengemukakan beberapa tahapan atau
prosedur penelitian yang telah dilakukan, yang mengacu pada teori Setiadi (2010).
3.8.1 Memilih dan Merumuskan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat sebuah objek penelitian yaitu
penggunaan kata penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis, sedangkan
masalah yang menjadi bahan penelitian adalah kesalahan penggunaan kata
penghubung tersebut oleh mahasiswa selaku responden penelitian. Dalam hal ini,
peneliti telah meneliti seberapa tinggi kemampuan mahasiswa dalam
menggunakan kata penghubung subordinatif, kesalahan apa saja yang dilakukan
dan kesulitan-kesulitan apa yang ditemui dalam menggunakan conjonction de
subordination.
3.8.2 Menentukan Jenis Data dan Prosedur Pengumpulannya
Setelah memilih dan menentukan rumusan penelitian di atas, selanjutnya
peneliti menentukan jenis data dan prosedur penelitian yang dilakukan. Adapun
jenis data yang diambil adalah hasil tes tertulis tentang penggunaan kata
penghubung subordinatif oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis
UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013. Selain itu juga digunakan
instrumen angket untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dari tes tertulis
tersebut, sehingga dari instrumen tes dan angket diperoleh data penelitian yang
diperlukan.
3.8.3 Menganalisis Data
Setelah dua tahapan sebelumnya dilaksanakan, tahapan penelitian
selanjutnya adalah melakukan kegiatan analisis. Data yang telah diperoleh dari
kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh
dari hasil penelitian baik dari tes maupun angket berupa deksripsi-deskripsi yang
berkaitan dengan objek penelitian, dan juga berupa angka-angka (nilai) yang
menunjukkan tingkat keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata
penghubung subordinatif, serta menggunakan teknik statistik deskriptif atau
inferensial, yaitu “Statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dari sampel
diambil,” (Sugiyono, 2006: 14). Oleh karena itu, setelah selesai melakukan
kegiatan analisis kesalahan, peneliti menggunakan hasil data tersebut untuk
membuat kesimpulan berkaitan dengan populasi yang diteliti.
3.8.4 Membuat Kesimpulan
Setelah hasil data penelitian diolah, langkah selanjutnya adalah membuat
kesimpulan, yang mana kesimpulan tersebut diperoleh setelah dilakukan kegiatan
analisis kesalahan terhadap hasil tes tertulis mahasiswa dalam menggunakan kata
penghubung subordinatif serta angket. Artinya, peneliti menarik kesimpulan atas
hasil data yang telah diolah yang merujuk pada rumusan masalah yang telah
dibuat sebelumnya, sehingga kesimpulan penelitian pun sejalan dengan rumusan
penelitian maupun hasil data penelitian.
3.8.5 Membuat Laporan
Setelah keempat tahapan di atas selesai dilakukan, maka tahap kelima
sekaligus terakhir dalam tahapan penelitian adalah membuat laporan. Laporan ini
dimaksudkan untuk membuat data tertulis atas kegiatan penelitian yang telah
dilakukan, baik dari kegiatan awal menentukan rumusan masalah, sampai pada
kegiatan analisis data dan penarikan kesimpulan penelitian. Adapun bentuk
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini, peneliti menguraikan beberapa kesimpulan mengenai analisis
kesalahan penggunaan kata penghubung conjonction pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013
berdasarkan hasil tes dan angket yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Peneliti
juga mengemukakan beberapa saran baik untuk pengajar, mahasiswa maupun
calon peneliti lain yang berkaitan dengan pembelajaran materi conjonction de
subordination yang tentu saja disesuaikan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Berikut ini, peneliti menjelaskan kesimpulan dan saran yang dimaksud.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan angket yang telah dilakukan pada mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik
2012/2013, peneliti dapat menyimpulkan secara terperinci yang mengacu pada
rumusan masalah yang telah dibahas pada bab I, diantaranya :
1) Kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI
dalam menggunakan conjonction de subordination secara keseluruhan “cukup”.
Peneliti dapat memperjelas kesimpulan tersebut dengan diperolehnya nilai
rata-rata hasil tes yaitu 5,3 (dari nilai sempurna 10) atau skor 24,1 (dari skor
sempurna 40). Secara rinci peneliti dapat menjelaskan bahwa terdapat 2
mahasiswa (6,7%) yang berhasil memperoleh nilai A, 6 mahasiswa (20%)
memperoleh nilai B, 14 mahasiswa (46,7%) memperoleh nilai C, dan sisanya 8
mahasiswa (26,7%) memperoleh nilai D. Hasil tes tersebut juga berbanding
lurus dengan hasil angket yang mana hampir 50% mahasiswa menyatakan
penguasaannya cukup dalam menggunakan conjonction de subordination dan
2) Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination,
sebagian besar termasuk dalam kesalahan taksonomi siasat permukaan kategori
salah formasi dan taksonomi efek komunikatif kategori kesalahan global.
Pernyataan tersebut dapat peneliti jelaskan dari beberapa bentuk tes yang
diujikan, sebagian besar mahasiswa lebih banyak melakukan kesalahan dengan
bentuk tes menggabungkan dan isian singkat yang mana mahasiswa harus
menggabungkan dua kalimat pada soal dengan menggunakan conjonction de
subordination (soal tipe 2) yang telah disediakan, dan mahasiswa harus mengisi bagian yang rumpang dari soal dengan menggunakan jenis conjonction
de subordination (soal tipe 3) yang benar dan tepat dalam kalimat. Hal ini disebabkan karena banyak mahasiswa yang kurang teliti dalam mengubah
modus yang digunakan dan salah dalam menentukan jenis conjonction de
subordination yang tepat dalam kalimat sehingga makna kalimat menjadi berubah.
3) Kesulitan yang ditemui mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI
semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination sebagian besar
adalah dalam menentukan dan menempatkan jenis conjonction de
subordination yang benar dan tepat dalam kalimat.
Hal tersebut disebabkan karena pemahaman yang kurang tentang materi
terkait dan juga karena kurang latihan, sehingga menyebabkan cukup banyak
mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tes dan
terjadilah kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination yang
benar dan tepat dalam kalimat. Meskipun demikian, banyak upaya yang
dilakukan oleh mahasiswa untuk mengatasi kesulitan tersebut sehingga dapat
mengurangi kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination.
Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan bertanya kepada dosen selaku
pengajar, berdiskusi dengan teman, atau juga menggunakan lebih banyak
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan
beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembelajaran bahasa
Perancis ke depannya, khususnya dalam pembelajaran materi conjonction de
subordination, sehingga dapat mengurangi kesalahan mahasiswa dalam menggunakan conjonction tersebut. Berikut ini, peneliti memaparkan beberapa
saran berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, baik bagi pengajar, mahasiswa
maupun calon peneliti lain.
1) Pengajar
(1) Hendaknya menyampaikan materi conjonction de subordination di kelas
dengan lebih jelas dan tidak terlalu cepat.
(2) Dapat menggunakan strategi pengajaran yang lebih bervariasi sehingga
tidak monoton, dan akan lebih baik lagi jika pengajar dapat
menggunakan media ketika proses pembelajaran berlangsung.
(3) Lebih banyak memberikan latihan-latihan soal serta contoh-contoh
dalam bentuk kalimat dan ditulis di papan tulis agar mahasiswa lebih
paham dan mengerti terhadap materi yang disampaikan.
2) Mahasiswa
(1) Lebih memperhatikan penjelasan dosen di kelas dan berusaha
semaksimal mungkin untuk fokus agar dapat memahami penjelasan
dosen dengan baik.
(2) Mengerjakan lebih banyak soal-soal latihan tentang penggunaan
conjonction de subordination agar lebih peka untuk menentukan jenis conjonction de subordination yang benar dan tepat dalam kalimat maupun dalam penulisan dan penempatannya.
(3) Menggunakan referensi yang lebih banyak, misalnya dari sumber internet
atau buku sumber lain, agar pemahaman tentang penggunaan conjonction
(4) Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dan sering melakukan
kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination, hendaknya
tidak malu untuk bertanya pada pengajar atau berdiskusi dengan teman
maupun mencari sumber lain untuk mengatasi hal tersebut.
(5) Hendaknya rajin untuk mencatat penjelasan dosen di kelas dan
mengulang kembali materi yang telah dijelaskan oleh pengajar ketika di
rumah, agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan menguasai dengan baik
materi yang telah diajarkan (conjonction de subordination).
3) Peneliti lain
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal
yang menurut peneliti dirasa kurang sehingga kekurangan tersebut diharapkan
dapat disempurnakan oleh calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian
sejenis, diantaranya sebagai berikut.
(1) Membuat soal dengan komposisi jenis kata penghubung subordinatif
yang lebih seimbang.
(2) Memberikan strategi-strategi kepada mahasiswa agar dapat mempelajari
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. et al. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta :
Balai Pustaka.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Azwar, S. (2012). Tes Prestasi, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (1991). Grammaire du Français, Cours de
Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.
Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (2004). Nouvelle Grammaire du Français, Cours
de Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.
Demirtas, L. dan Gumus, H. (2009). De la faute une pédagogie alternative pour
améliorer la production écrite en FLE. [Online]. Tersedia :
Grammont, E. dan Hamon, A. (1951). Analyse Grammaticale et Logique. Paris :
Hachette.
Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris : Duculot.
Hasyim, S. (2002). Error Analysis in The Teaching of English. [Online]. Tersedia:
http://www.journaldatabase.org/articles/error_analysis_teaching_english.ht
ml [16 April 2013]
Joesmani. (1988). Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta :
Depdikbud.
Kosasih. (2011). Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa
Indonesia. Bandung : CV. Yrama Widya.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik, Edisi Keempat. Jakarta : PT Gramedia
Purwanto, M.N. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rabadi, N. dan Odeh, A. (2010). L’analyse des erreurs en FLE chez des apprenants jordaniens et bahreїniens. Dalam Jordan Journal of Modern Languages an Literature [Online], Vol 2. Tersedia :
Rey, A. (2011). Le Robert de Poches Plus 2012. Paris : Maury-Imprimeur.
Rosdiana, K. (2008). Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Keterangan
Waktu (Conjonction) Bahasa Prancis (Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Semester VII Program Pendidikan Bahasa Prancis JPBA FPBS UPI Tahun Ajaran 2007/2008). Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sanal, F. -. Error-Analysis Based Second Language Teaching Strategies. [Online].
Tersedia : www.sosyalbil.selcuk.edu.tr/sos.../FSANAL.PDF. [16 April
2013]
Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data melalui Pendekatan Kuantitatif
dan Kualitatif. Bahan Ajar Matakuliah : Tidak Diterbitkan. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Suryadi dan Junaida. (2011). Complete English Grammar. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Tarigan, H. G. dan Tarigan, D. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Sintaksis. Bandung : Angkasa Bandung.
Yasyin, S. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Amanah.
[16April 2013]
http://fr.wikipedia.org/wiki/Conjonction_de_coordination. [16April 2013]
http://fr.wikipedia.org/wiki/Conjonction_de_subordination_en_fran%C3%A7ais