commit to user
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI KELAS VIII A
SMPN 1 NGUTER TAHUN AJARAN
2009/2010
SKRIPSI
Oleh : Duwi Natalia
K6405014
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGAJUAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI KELAS VIII A
SMPN 1 NGUTER TAHUN AJARAN
2009/2010
Oleh : Duwi Natalia
K6405014
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
v ABSTRAK
Duwi Natalia. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI KELAS VIII A SMPN 1 NGUTER TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode
pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Nguter tahun ajaran
2009/2010. Hal ini dilakukan karena sebelum penggunaan metode pembelajaran
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) guru masih menggunakan metode
pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi pelajaran PKn yang
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat
tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Nguter tahun ajaran
2009/2010 yang berjumlah 33 siswa. Subjek ini dipilih berdasarkan hasil nilai
ujian semester I yang menujukkan bahwa kelas VIII A mempunyai nilai rata-rata
kelas dan ketuntasan kelas terendah diantara kelas VIII lainnya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, angket, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang
mempunyai empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas
tuntas 70 (KKM = 70) dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PKn pada kondisi awal (tes
kemampuan awal), siklus I, dan siklus II. Pada nilai tes kemampuan awal rata-rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 6 siswa. Pada siklus I mengalami peningkatan
yaitu rata-rata kelas menjadi 70,75 dan ketuntasan kelas meningkat menjadi 55% (mengalami peningkatan sebesar 37%) dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 18 siswa. Selanjutnya pada siklus II juga mengalami peningkatan yaitu
rata-rata kelas menjadi 80,30 dan ketuntasan kelas menjadi 88% (mengalami peningkatan sebesar 33%) dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 29 siswa.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Nguter tahun ajaran
commit to user
vii ABSTRACT
Duwi Natalia. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT USING STUDENTS TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING METHOD IN REPUBLIC OF INDONESIA’S PEOPLE SOVEREIGNTY AND STATE SYSTEM MAIN MATERIAL IN VIII A CLASS OF SMPN 1 NGUTER IN THE SCHOOL YEAR OF 2009/2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, January 2011.
The objective of research is to find out the use of Students Teams-Achievement Divisions (STAD) learning method in improving the student’s PKn (civic education) learning achievement in the VIII A graders of SMPN 1 Nguter
in the School Year of 2009/2010. It was done because before using Students
Teams-Achievement Divisions (STAD) learning method, the teachers still
employed conventional learning method in delivering PKn learning material leading to the students’ low learning achievement.
This study belongs to a Classroom Action Research carried out in two
cycles. Each cycle consisted of four stages: planning, acting, observing and
reflecting. The subject of research was VIII A graders of SMPN 1 Nguter in the
School Year of 2009/2010 consisting f 33 students. The subject was selected based
on the result of Semester I examination value indicating that the VIII A class has
the lowest mean class and passing among other VIII classes. Techniques of
collecting data used were test, observation, questionnaire, interview, and
documentation. Technique of analyzing data used was an interactive model
having four components: data collection, reduction, display, and conclusion
drawing or verification.
The criteria of action success for the learning achievement is the passing
limit of 70 (KKM = 70) and class passing of 85%. The result of research shows
that there is an improvement of PKn learning achievement in prior condition
(prior competency test), cycle I and cycle II. In the prior competency test the
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
are 18 students obtaining ≥ 70 value. Next, in cycle II there is an increase in the mean class to 80.75 and the class passing rate increase to 88% (increases by
33%) and there are 29 students obtaining ≥ 70 value.
Considering the result above, it can be concluded that the application of
commit to user
ix MOTTO
“Dengan belajar manusia akan menjadi lebih cerdas, bijaksana dan tidak mengulangi kesalahan yang sama”. (Arief Rahman – Pakar Pendidikan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1. Ibu dan Bapak tercinta yang telah memberikan
kasih sayangnya selama ini, semoga Allah
SWT memberikan kebaikan dan kemuliaan
kepada ibu dan bapak di dunia dan akhirat
2. Kakak, Adik dan Mas Yosep tersayang
terimakasih atas doa dan dukungannya.
3. Teman-teman seperjuangan Lisa, Ria, Tika,
Ririn, Agustin, Dita, Siwi, Hegar, dan semua
teman-teman angkatan 2005 yang saya
banggakan.
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi dasar Kedaulatan
Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia di kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010” untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bahri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. DR. Sri Haryati, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PKn Jurusan P. IPS
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret
Surakarta yaitu
4. Drs. Utomo, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan.
5. Drs. Machmud AR, S. H, M. Si, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Drs. Kasino, selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Nguter yang telah memberikan
ijin untuk mengadakan penelitian.
7. Dra. Suparni, selaku Pengampu Mata Pelajaran PKn kelas VIII SMPN 1
Nguter yang telah membantu dan memberikan bimbingan selama penelitian.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.
Surakarta, Januari 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGAJUAN... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACK... . vii
HALAMAN MOTTO ... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 9
Teori Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Hasil Belajar ... 9
a. Menurut Aji Baroto ... 9
b. Menurut Johnson ... 9
commit to user
xiii
d. Menurut Lundgren ... 10
e. Menurut Robert E. Slavin ... 11
f. Menurut Amstrong... 12
g. Menurut Anton Prayitno ... 13
h. Menurut Francis A. Adesoji dan Tunde I. Ibraheem... 14
i. Menurut Nurkhayati ... 14
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... ….... 15
C. Kerangka Berpikir ... …… 17
D. Hipotesis Tindakan ... ………. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... …………. 20
1. Tempat Penelitian ... …… 20
2. Waktu Penelitian ... …… 20
B. Pendekatan Penelitian ... …… 21
C. Subjek Penelitian……….. 22
D. Data dan Sumber Data ... ……. 22
E. Teknik Pengumpulan Data ... ……. 24
F. Validitas Data ... ……. 31
G. Teknik Analisis Data ... ……. 32
H. Indikator Kerja ... ……. 35
I. Prosedur Penelitian ... ……. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ... ……. 41
1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ……….… 41
2. Penelitian untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa…. .… 44 3. Penelitian Siklus I ... .…… 45
a. Perencanaan Siklus I ... ……. 45
b.Pelaksanaan Siklus I ... …...…46
c. Observasi Siklus I ... ……. 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
4. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan
Penelitian……….. 50
a. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus I………... 50
b.Hasil Observasi Siklus I………... 51
1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ... ……. 51
2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Siklus I……….. 54 3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I…… 55
c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I……… 57
d.Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus II……….. 61
5. Penelitian Siklus II ... …… 62
a. Perencanaan Siklus II ... …… 62
b.Pelaksanaan Siklus II ... …… 63
c. Observasi Siklus II ... …… 66
d.Analisis dan Refleksi Siklus II ... …… 66
6. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan Penelitian……….. 67
a. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus II……….. 67
b.Hasil Observasi Siklus II………..… 69
1)Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ... …… 69
2)Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Siklus II……….. 71
3)Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II...….. 73
c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II……….……. 75
d.Temuan Penelitian Siklus II………..………... 80
B. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Penerapan Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) . …….. 81
1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk Mempersiapkan
commit to user
xv
(STAD) ... …... 81
2. Implikasi Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)…… 81
3. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ...……….. 82
4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) … ... …... 83
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. ... ….. 84
B. Implikasi ………. ... …. 84
C. Saran ……… ... ….. 85
DAFTAR PUSTAKA ………. 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 20
Tabel 2. Kriteria keberhasilan tindakan untuk Hasil Belajar PKn Siswa PKn 35
Tabel 3. Kondisi Awal Sebelum di Lakukan Tindakan ... 42
Tabel 4. Data Ketercapaian SKBM Pada Sub Materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelas VIII A SMPN 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010 ... 44
Tabel 5.Peningkatan Hasil Belajar siswa pada Tes Kemampuan Awal dan Tes Siklus I siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ... 49
Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 51
Tabel 7. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ... 52
Tabel 8.Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok pada Siklus I ... 54
Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I ... 55
Tabel 10. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ... 57
Tabel 11.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ... 66
Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 68
Tabel 13.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Siklus I dan Tes Siklus II siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ... 68
Tabel 14. Hasil Observasi Keaktifan Siklus II... 69
Tabel 15.Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok pada Siklus II ... 71
Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II ... 73
Tabel 17.Hasil Angket Respon Siswa Siklus II ... 75
Tabel 18.Ketercapaian Indikator Kerja ... 80
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ... 18
Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 22
Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif ... 33
Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian ... 40
Gambar 5. Grafik Ketercapaian SKBM Sebelum Dimanfaatkannya Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ... 45
Gambar 6. Grafik Peningkatan Hasil Belajar pada Tes Kemampuan Awal dan Siklus I Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ... 50
Gambar 7. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 51
Gambar 8. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ... 67
Gambar 9. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Identitas Siswa ... 89
Lampiran 2. Pedoman Wawancara ... 91
Lampiran 3. Hasil Nilai Ujian Akhir Semester I ... 94
Lampiran 4. Kisi-kisi Butir Soal Tes Kemampuan Awal ... 96
Lampiran 5. Soal Tes Kemampuan Awal ... 98
Lampiran 6. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal ... 101
Lampiran 7. Hasil Nilai Tes Kemampuan Awal ... 102
Lampiran8. Daftar kelompok Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ... 104
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I... 105
Lampiran 10.Tugas Kelompok Siklus I ... 108
Lampiran 11.Kisi-kisi Butir Soal Siklus I... 109
Lampiran 12. Soal Tes Siklus I ... 110
Lampiran 13. Kunci Jawaban Siklus I ... 113
Lampiran 14. Hasil Tes Siklus I ... 114
Lampiran 15.Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I ... 116
Lampiran 16. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I 118 Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I ... 120
Lampiran 18. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I ... 121
Lampiran 19. Angket Balikan Siswa Siklus I ... 122
Lampiran 20. Kisi-kisi Angket Balikan Siswa Siklus I ... 125
Lampiran 21. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ... 126
Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 129
Lampiran 23. Tugas Kelompok Siklus II ... 132
Lampiran 24. Kisi-kisi Butir Soal Siklus II ... 133
commit to user
xix
Lampiran 26. Kunci Jawaban Siklus II ... 137
Lampiran 27.Hasil Tes Siklus II ... 138
Lampiran 28.Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus II ... 140
Lampiran 29.Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus II 142 Lampiran 30.Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II ... 144
Lampiran 31.Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II ... 145
Lampiran 32.Angket Balikan Siswa Siklus II... 146
Lampiran 33.Kisi-kisi Angket Balikan Siswa Siklus II ... 149
Lampiran 34.Hasil Angket Respon Siswa Siklus II... 150
Lampiran 35.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal, Siklus I dan Siklus II ... 153
Lampiran 36.Lembar Skor Kuis ... 155
Lampiran 37.Lembar Rangkuman Tim Siklus I dan Siklus II ... 157
Lampiran 38. Sertifikat Penghargaan Tim... ... ... 161
Lampiran 39.Bagan Peran Lembaga Negara Seabagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat... 162
Lampiran 40.Foto Siklus I ... 163
Lampiran 41.Foto Siklus II ... 165
Lampiran 42.Surat permohonan ijin penyusunan skripsi kepada dekan c.q pembantu dekan I FKIP UNS ... 167
Lampiran 43. Surat keputusan dekan FKIP tentang ijin penyusunan skripsi/ Makalah... 168
Lampiran 44.Surat permohonan ijin research / try out kepada rektor UNS... 169
Lampiran 45.Surat ijin kepada kepala sekolah SMPN 1 Nguter untuk mengadakan research / try out di SMPN 1 Nguter... 170
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 i
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nguter merupakan salah satu
instansi pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan yang baik sehingga mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang
bermutu pula. SMP N 1 Nguter merupakan sekolah negeri yang berada di
Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. SMP N 1 Nguter terdiri dari 21 kelas,
meliputi kelas VII A, B, C, D, E, F, G, kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, dan kelas
IX A, B, C, D, E, F, G. Keadaan sekolah yang terletak strategis didekat jalan raya
dan berada didekat jalan perlintasan kereta api menyebabkan kondisi belajar siswa
sedikit terganggu. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas jalan raya yang
sangat padat dan bising ditambah dengan suara dan getaran yang ditimbulkan
akibat kereta api yang melintas didekat bangunan sekolah, sehingga proses belajar
mengajar sedikit mengalami gangguan.
Gangguan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung akan
berpengaruh terhadap hasil belajar. Jika keadaan dalam proses belajar mengajar
tidak berlangsung secara lancar dan terdapat gangguan, maka penyampaian
pelajaran dari guru kurang begitu diserap oleh siswa sehingga berpengaruh
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Sebaliknya, jika proses belajar
mengajar terjadi secara lancar tanpa adanya suatu gangguan, maka pelajaran yang
akan disampaikan oleh guru akan dapat diterima dengan baik oleh siswa dan
siswa akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Hasil belajar siswa yang rendah khususnya dalam hal ini adalah pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), juga terjadi di SMP N 1 Nguter.
Peneliti menfokuskan perhatian pada kelas VIII yang terdiri dari tujuh kelas yaitu
kelas VIII A, B, C, D, E, F, G. Permasalahan yang akan diteliti, peneliti temukan
di kelas VIIIA. Hal ini dapat di lihat berdasarkan nilai rata-rata Pendidikan
commit to user
tahun pelajaran 2009/2010, yaitu: 64,84, sedangkan nilai rata-rata hasil ujian akhir
semester 1 kelas VIII B adalah 70,69; kelas VIII C adalah 72,29; kelas VIII D
adalah 70,03; kelas VIII E adalah 69,54; kelas VIII F adalah 72,42; kelas VIII G
adalah 69,54. Berdasarkan data nilai diatas dapat dilihat bahwa kelas VIIIA
memiliki nilai rata-rata terendah dari nilai rata-rata dikelas lainnya yaitu 64,84
padahal batas ketuntasan minimalnya adalah 70. Berdasarkan data tersebut siswa
yang mampu mencapai nilai ≥ 70 hanya 21 %, sedangkan sisanya memperoleh
nilai di bawah batas ketuntasan minimal tersebut. Data ini peneliti dapatkan
berdasarkan daftar nilai kelas VIII yang diperoleh setelah melakukan wawancara
dengan guru PKn kelas VIII yaitu Dra. Suparni di SMP N 1 Nguter. Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti pada semester II sebelum kenaikkan kelas semester II
tahun ajaran 2009/2010.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII di SMP N 1
Nguter yaitu Dra. Suparni dan setelah melakukan observasi yang peneliti lakukan
tanggal 1, 8 dan 15 April 2010 di kelas VIIIA pada saat pembelajaran PKn
berlangsung, rendahnya hasil belajar siswa dikelas VIIIA SMP N 1 Nguter
disebabkan oleh sumber belajar siswa masih kurang karena siswa belajar hanya
menggunakan lembar kegiatan siswa (LKS), tidak ada buku pegangan yang lain
seperti buku paket, selama ini siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan LKS dan informasi yang diberikan oleh guru selain itu siswa
kurang semangat mengikuti pelajaran PKn di mana ada siswa yang mengantuk
ketika guru menyampaikan informasi, dan metode mengajar yang dilakukan guru
ketika menyampaikan materi masih berkisar ceramah dan tanya jawab. Padahal
dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
berkembang pula variasi-variasi mengajar guru yang sesuai dengan kondisi
belajar siswa akan tetapi guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab. Sedangkan alokasi waktu pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIA
selama 3x 40 menit yaitu pada jam ketiga, keempat dan kedelapan. Apabila dalam
proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab
siswa merasa bosan, jenuh dan kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
ketika guru menyampaikan pelajaran PKn siswa berbicara dengan teman
sebangkunya, melamun, tidak mencatat penjelasan guru kalau tidak disuruh untuk
mencatat, mengetuk meja ketika guru menerangkan, mencoret-coret buku.
Apabila siswa dalam proses pembelajaran merasa bosan, jenuh dan tidak tertarik
mengikuti pelajaran PKn akan mengalami kesulitan dalam memahami dan
menguasai materi pembelajaran PKn. Sebagaimana diketahui Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bersifat teoritis dan praktis
untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih untuk mempelajari materi pelajaran
PKn sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, selain itu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran yang penting dan diwajibkan untuk kurikulum di jenjang
pendidikan dasar, menengah, dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan
perguruan tinggi sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 37. Pendidikan Kewarganegaraan
juga dapat membentuk warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak dan kewajibannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Hal
tersebut dapat dikatakan betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi
siswa.
Perilaku yang dilakukan siswa seperti berbicara dengan teman
sebangkunya ketika guru mengajar, melamun, tidak mencatat penjelasan guru
kalau tidak disuruh untuk mencatat, mengetuk meja ketika guru menerangkan,
mencoret-coret buku, menunjukkan bahwa motivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran PKn rendah. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa yang rendah karena tinggi
rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar
siswa, (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 121).
Untuk itu diperlukan adanya suatu upaya untuk memperbaiki proses
pembelajaran PKn serta untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, yakni
dengan menggunakan metode pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan
commit to user
Pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana
belajar yang kondusif, menyenangkan dan menarik perhatian siswa sehingga
motivasi siswa dalam mempelajari pelajaran PKn meningkat. Dengan
meningkatnya motivasi siswa, maka hasil belajar siswa juga dapat meningkat
karena motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa, (Sardiman. A. M. 1992 : 84-85).
Pada penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) bukan metode lainnya
alasannya karena metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) sesuai
diterapkan pada materi pokok kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan negara
republik Indonesia dimana pada materi tersebut terdapat banyak teori yang perlu
dipahami oleh siswa apabila dalam penyampaian materi guru hanya menerangkan
dan sesaat bertanya cenderung siswa akan merasa bosan, jenuh dan tidak tertarik
ditambah dengan alokasi waktu pelajaran PKn di kelas VIII A yang panjang akan
membuat siswa kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran PKn. Untuk itu
diterapkan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD).
Pada metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
siswa tidak hanya belajar dengan guru tetapi bisa belajar dengan siswa lain dalam
satu kelompok yang lebih memahami materi pelajaran yang telah disampaikan
oleh guru karena dalam metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
siswa terbagi kedalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan
kemampuan akademik siswa dimana dalam satu kelompok terdiri dari 4-5 orang,
yang 25% adalah siswa yang pandai, 50% siswa yang memiliki kemampuan
akademik sedang, dan 25% siswa yang kurang pandai. Berdasarkan pembagian
kelompok secara heterogen, siswa dapat menjadi sumber belajar siswa lainnya,
dalam hal ini siswa yang pandai dapat menjadi tutor dengan tugas memberi
penjelasan yang belum dimengerti oleh teman satu kelompoknya mengenai materi
yang sedang diajarkan dengan begitu siswa dapat lebih mudah memahami materi
pelajaran yang sedang diajarkan. Selain itu, dalam komponen atau
langkah-langkah pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Divisions
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) juga dikemas secara runtut
dan lengkap akan tetapi metode lain lebih menekankan pada salah satu aspek
pembelajaran saja seperti metode Tanya jawab lebih menekankan pada kegiatan
Tanya jawab, metode ceramah lebih menekankan pada penyampaian materi,
metode Team-Game-Tournament (TGT) lebih menekankan pada turnamen atau
games, metode GI (Group Investigasi) yang lebih menekankan pada aspek diskusi
kelompok. Untuk itu peneliti memilih menerapkan metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) bukan metode lainnya karena metode ini sesuai
dengan materi pokok kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan negara
Indonesia, selain itu langkah-langkah atau komponen dari pembelajaran metode
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dikemas secara lengkap dan
runtut, hal ini disesuaikan dengan keadaan siswa kelas VIIIA yang heterogen
dilihat dari jenis kelamin siswa, kemampuan akademik siswa kelas VIIIA, dan
jadwal mata pelajaran PKn di kelas VIIIA yang panjang, dimana dalam sehari
jadwal mata pelajaran PKn di kelas VIIIA dilaksanakan selama 3 x 40 menit. Hal
ini tidak terjadi di kelas lainnya. Dengan jadwal pelajaran yang lama membuat
siswa merasa bosan dan jenuh untuk itu dengan menerapkan metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) siswa menjadi lebih semangat dan tertarik
untuk mengikuti proses pembelajaran PKn karena metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam langkah-langkah pembelajaran dikemas
secara lengkap dan runtut yang diawali dengan penyampaian materi oleh guru
kemudian diskusi kelompok, kemudian diadakan kuis untuk mengetahui
pemahaman atau penguasaan siswa pada materi yang sudah diajarkan guru,
setelah itu dilakukan penghitungan skor atau nilai siswa yang dilakukan guru
bersama murid. Melalui perhitungan skor perkembangan individu, siswa dapat
mengetahui hasil belajar mereka apakah mengalami kemajuan atau tidak. Apabila
siswa mengetahui hasil yang diperoleh, maka akan meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar lebih giat jika hasil tersebut meningkat, dengan grafik hasil belajar
yang semakin meningkat maka harapannya selalu meningkat, (J. Gino, dkk, 2000:
117). Kemudian diakhir pelajaran siswa atau kelompok yang mendapatkan nilai
commit to user
langkah-langkah tersebut diharapkan siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan tertarik
dalam mengikuti proses pembelajaran PKn sampai jam pelajaran PKn selesai,
sehingga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran PKn meningkat dan
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi Dasar Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia di kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1.Metode mengajar yang digunakan guru masih berkisar ceramah dan
tanyajawab.
2.Motivasi siswa dalam proses pembelajaran rendah.
3.Hasil belajar PKn siswa yang rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah
di atas dapat dibatasi agar lebih jelas. Pembatasan masalahnya sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII A tahun ajaran 2009/2010.
2. Objek Penelitian
a. Metode pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dibatasi pada metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD).
b.Materi pelajaran yang diteliti dibatasi pada materi Pendidikan
Kewarganegaraan kelas VIII semester genap yaitu materi pokok tentang
Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah disampaikan di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
“Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIIIA pada materi pokok Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia di SMP N 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah serta perumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan
sebagai berikut:
“Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA di SMP N 1 Nguter pada materi pokok Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams-Achievement Divisions (STAD)”.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diharapkan penelitian ini
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan yang
bermanfaat dalam hasil dunia pendidikan mengenai penerapan metode
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan hasil
belajar siswa.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding, pertimbangan,
dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan datang di bidang dan
commit to user
2. Manfaat Praktis
a. Siswa termotivasi, dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang
sedang berlangsung.
b. Siswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) sehingga mereka tidak merasa bosan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9 BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Teori Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Hasil Belajar
Seorang guru harus dapat memilih dan menerapkan suatu model
pembelajaran yang dirasa sesuai dengan kebutuhan siswa. Suatu model yang
dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar dan saling bekerjasama
dengan siswa lainnya sehingga proses belajar mengajar pun akan berjalan secara
efektif dan efisien.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada siswa adalah model
pembelajaran koooperatif (Cooperative Learning). Model pembelajaran
kooperatif berfokus pada penggunaan sekelompok kecil siswa untuk bekerjasama
dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Seperti yang dikemukakan oleh Aji Baroto (2008) dalam journal science
and technology menyatakan bahwa “Cooperative learning a particular type of
active learning, is a formal instructional approach in which students work
together in small teams to accomplish a common learning goal”. Pendapat
tersebut mengandung makna bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu tipe khusus dari pembelajaran aktif, pendekatan yang mengarahkan siswa
untuk bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Johnson (dalam Isjoni, 2009: 15-16) mengemukakan bahwa:
Cooperanon means working together to accomplish shared goals. Within cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other groups members.Cooperative learning is the instructional use of small groups that allows students to work together to maximize their own and each other as learning.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif
mengandung arti bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan
commit to user
kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.
Berarti dengan melalui pembelajaran kooperatif akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bekerjasama dalam satu kelompok kecil yang dapat saling
menguntungkan diantara siswa, artinya siswa yang pandai tidak akan dirugikan
apabila bekerjasama dengan siswa yang kurang pandai karena dengan
bekerjasama siswa yang pandai dapat menjadi tutor bagi siswa yang kurang
pandai dengan begitu pengetahuan dan pemahaman dari siswa pandai tersebut
menjadi meningkat sedangkan bagi siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memberi
motivasi untuk mau mengerjakan dan menguasai bahan ajar yang diberikan oleh
guru. Dengan adanya suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran
kooperatif, hal ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan belajar bersama
yaitu pencapaian hasil belajar yang maksimal.
Seperti yang dikemukakan oleh Isjoni (2009:13) bahwa “Dalam cooperatif learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan
dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya”.
Menurut Lundgren (1994:6) menyatakan manfaat pembelajaran kooperatif
untuk siswa dengan hasil belajar yang rendah sebagai berikut:
Research-supportet benefit of cooperative learning for low-achieving student: Increased time on task, Higher self-esteem, Improved attitude to ward science and school, Improved attendance, Greater acceptance bof individual differences, Less disruptive behavior, Reduced interpersonal conflict, Less apathy, Deeper comprehension, Greater motivation, Higher achievement, Longer retention, Increased kindness, sensitivity, and tolerance.
Berdasarkan pendapat Lundgren di atas, maka dapat dikatakan bahwa
manfaat pembelajaran kooperatif untuk siswa dengan hasil belajar rendah adalah
meningkatkan pencurahan waktu pada tugas, rasa harga diri lebih tinggi,
memperbaiki sikap terhadap sekolah, memperbaiki kehadiran, tingkat putus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mengganggu yang lebih kecil, konflik antar pribadi berkurang, sikap apatis
berkurang, pemahaman yang lebih dalam, motivasi lebih besar, hasil belajar lebih
tinggi, retensi lebih lama, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
Berarti dengan model pembelajaran kooperatif memberikan banyak manfaat dan
dampak positif terdapat siswa terutama pada pencapaian hasil belajar siswa.
Menurut Robert E. Salvin (2008: 11), model pembelajaran kooperatif
terdiri dari: Student Teams-Achievement Divisions (STAD),
Team-Game-Tournament (TGT), Jigsaw II, Cooperative Integrated Reading and composition
(CIRC), Team Accelerated Instruction (TAI).
Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dikembangkan
oleh Robert E. Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins. Metode
ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement
Divisions (STAD) ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah
anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Gagasan utama dari
metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) adalah untuk memotivasi
siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam
menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru, (Robert E. Slavin, 2008:12).
Berarti dengan menerapkan metode Student Teams-Achievement Divisions
(STAD) dalam proses pembelajaran, siswa dapat termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran karena siswa satu dengan siswa lainnya dapat saling
bekerjasama dalam mempelajari materi pelajaran yang disampaikan guru
khususnya dalam hal ini adalah mata pelajaran PKn. Dengan meningkatnya
motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Menurut Robert E. Slavin (2008:143), menyatakan bahwa “STAD terdiri
atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim”. Komponen-komponen dalam metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dikemas secara lengkap dimulai dari
commit to user
kelompok lalu dilanjutkan kuis untuk mengetes tingkat pemahaman
masing-masing siswa kemudian siswa bersama dengan guru menilai hasil kerja mereka
dengan cara perhitungan menurut ketentuan metode Student Teams-Achievement
Divisions (STAD) dan diakhir pembelajaran siswa atau kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan sertifikat penghargaan dari guru.
Melalui pembelajaran yang dikemas secara lengkap dan runtut diharapkan siswa
tidak lagi merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pelajaran PKn sehingga siswa
merasa tertarik dan pada akhirnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran
meningkat dengan begitu hasil belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat. Robert E. Slavin (dalam Isjoni, 2009:51) menyatakan bahwa “Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe
kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk
saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal”. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam proses
pembelajarannya terdapat interaksi antar siswa karena pada metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) siswa terbagi dalam kelompok-kelompok
kecil untuk dapat bekerjasama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
dan saling membantu dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru
sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
Seperti yang dikemukakan oleh Amstrong (2008:2), yang menyatakan
bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berdasarkan uraian di atas Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
adalah metode pembelajaran kooperatif yang paling sukses untuk meningkatkan
pencapaian prestasi siswa, tetapi yang terpenting dari metode pembelajaran
kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yaitu dapat diterapkan
mulai dari tingkat dasar dan pada anak dengan perbedaan pembelajaran sosial.
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) secara konsisten memberikan
pengaruh positif pada (a) hubungan persaingan kelompok, (b) sikap terhadap
sekolah dan kelas, (c) dukungan antar teman, (d) kemampuan kontrol, (e) waktu
pengerjaan tugas, (f) hubungan dengan teman dan (g) kerjasama.
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Johnson dalam Anton Prayitno
(2008,http://antonprayitno.wordpress.com/2008/07/01/laporan-tindakan/kelas-mtk) menyatakan bahwa:
Penggunaan pembelajaran kooperatif khususnya model STAD memiliki keuntungan dapat memotivasi siswa dalam berkelompok agar mereka saling membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang disajikan, selain itu pembelajaran STAD juga dapat menumbuhkan suatu kesadaran bahwa belajar itu penting, bermakna dan menyenangkan, siswa lebih bertanggung jawab dalam proses pembelajaran serta timbulnya sikap positif siswa dalam mempelajari materi yang disajikan.
Berdasarkan uraian tentang metode Student Teams-Achievement Divisions
(STAD) di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembelajaran siswa dapat
tercapai melalui aktivitas kerja kelompok dalam tugas-tugas terstruktur yang
tercermin dalam hal peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Pada metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) peserta didik akan lebih mudah menemukan
pengertian akan konsep-konsep yang sulit jika mereka dapat membicarakan
dengan teman. Selain itu siswa dapat bekerja sama satu sama lainnya, berdiskusi,
berdebat, menilai kemampuan pengetahuan dan mengisi kekurangan anggota yang
lainnya. Siswa bekerja sama dengan yang lainnya untuk memastikan bahwa setiap
siswa dalam kelompok tersebut telah menguasai konsep yang telah diajarkan. Hal
ini akan menumbuhkan realisasi bahwa siswa membutuhkan belajar dan berpikir
untuk memecahkan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan.
commit to user
Divisions (STAD) dibanding dengan teknik konvensional adalah dengan adanya
fakta bahwa metode ini membuat siswa mengembangkan sikap yang lebih positif
terhadap dirinya sendiri, sesama siswa, orang yang lebih dewasa dan
pembelajaran secara umum. Uraian tersebut sesuai dengan pernyataan Francis A. Adesoji dan Tunde l. Ibraheem (2009) yaitu, ”The superiority of STAD cooperative learning strategy over the conventional technique coulb be attribute
to the fact that it makes students develop more positive attitudes toward self, peer,
adult and learning in general”.
Menurut Nurkhayati (2006: 13-14), menyatakan bahwa metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran”. Adapun uraian mengenai kelemahan dan kelebihan dari metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) menurut Nurkhayati
sebagai berikut:
1. Kelebihan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
a. Kelas dibagi dalam kelompok - kelompok kecil dengan aturan tertentu,
sehingga kemampuan dan perkembangan siswa dapat terpantau dan tergali
dengan baik;
b.Adanya penghargaan individu maupun kelompok, sehingga mampu
memotivasi belajar siswa baik secara individu maupun kelompok;
c. Terciptanya suasana kompetitif untuk menghasilkan yang terbaik antar
siswa dalam kelompok maupun antar kelompok dalam kelas, sehingga
proses KBM akan lebih hidup;
d.Terciptanya semangat kebersamaan antar siswa sekaligus memperkecil
tingkat ketergantungan antar siswa;
e. Transfer atau perpindahan ilmu tidak hanya terjadi dari guru atau buku
kepada siswa melainkan juga terjadi antar siswa;
f. Siswa mendapat kemudahan dalam memahami materi;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2. Kelemahan pada metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
a. Pekerjaan administrasi guru lebih banyak;
b.Waktu KBM sedikit banyak akan terkurangi, karena untuk menyusun
tempat duduk kelompok;
c. Lancar tidaknya pelaksanaan akan sangat tergantung dari kemampuan awal
siswa;
d.Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka
siswa kurang bisa bekerjasama dalam menyelesaikan tugas;
e. Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar
kelompok;
f. Apabila ada siswa yang malas maka usaha kelompok untuk mendapatkan
penghargaan akan terhambat.
Kelebihan tersebut dapat terwujud apabila terdapat tanggung jawab
individual anggota kelompok. Selain itu diperlukan adanya pengakuan kepada
kelompok yang kinerjanya baik sehingga anggota kelompok tersebut dapat
melihat bahwa kerjasama untuk saling membantu teman dalam satu kelompok
sangat penting. Sedangkan kelemahan yang ada pun dapat diminimalisir dengan
peran aktif guru yang senantiasa meningkatkan motivasi siswa yang lemah agar
dapat berperan aktif, meningkatkan tanggung jawab siswa untuk belajar bersama,
dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.
2. Teori Tentang Hasil Belajar
Proses belajar mengajar di kelas dapat digunakan untuk mengetahui
keberhasilan atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa, maka harus
dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap penilaian hasil dan proses belajar bertujuan
untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar
yang telah ditetapkan dari hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat
diketahui kompetensi dasar dan materi yang belum diketahui peserta didik.
commit to user
aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari
pertumbuhan seseorang secara alamiah”.
Menurut Slameto (1995: 2) menyatakan “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.
Cronbach dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002: 12) berpendapat “Learning is shown by change in behavior as a result of experience, belajar sebagai aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Stephen B. Klein (1996: 2) bahwa “Learning can be defined as experiental process resulting in a relatively permanent change in behavior that cannot be explained by temporary states,
maturation, or innate response tendencies”. Pengertian ini mengandung maksud
bahwa belajar sebagai proses berpengalaman yang menghasilkan perubahan
tingkah laku yang relatif tetap dan tidak bisa dijelaskan dengan keadaan
sementara.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai makna belajar, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan
dan pengalaman yang dilakukan dalam interaksinya dengan lingkungan.
“Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari usaha. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha yaitu belajar” (Yasyin, 1997: 202)
Nana Sudjana (2008: 22-23) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar”. Sedangkan menurut Syaodih (2003: 102) menyatakan bahwa “Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi dari kecakapan potensial yang dimiliki seseorang”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpilkan bahwa hasil belajar adalah kemampian yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Gagne dalam Agus Suprijono (2009: 5) mengemukakan “Lima kategori hasil belajar yaitu: informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap”. Sedangkan menurut Bloom dalam Angkowo dan Kosasi (2007: 53) menyatakan bahwa “Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik”.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Selama peneliti melakukan pencarian, sampai saat ini peneliti belum
menemukan penelitian yang mendekati relevan yang sama seperti skripsi yang
peneliti susun. Peneliti hanya bisa menemukan penelitian seperti yang di bawah
ini yaitu penelitian mengenai penggunaan metode Student Teams-Achievement
Divisions (STAD) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikut akan disajikan beberapa hasil penelitian yang telah peneliti temukan.
Hasil penelitian yang telah peneliti temukan adalah seperti di bawah ini yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Sularmi dan Wiwik Wijayanti. Untuk lebih
jelasnya sebagai berikut:
1. Peneliti/Penulis : Sularmi
Judul Penelitian : Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar
Siswa Kompetensi Dasar Menyimpulkan Hakikat
Geografi (Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Laporan : 2007
Kesimpulan : Metode pembelajaran Student Teams-Achievement
Divisions (STAD) lebih efektif dibandingkan dengan
metode ceramah bervariasi guna meningkatkan hasil
belajar siswa Kompetensi Dasar Menyimpulkan Hakikat
Geografi di Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun
Ajaran 2006/2007. Mean skor untuk kelompok kontrol
26,7 (mean skor untuk kelompok kontrol mencapai
commit to user
skor untuk kelompok eksperimen mencapai 71,36%)
2. Peneliti/Penulis : Wiwik Wijayanti
Judul Penelitian : Pembelajaran Kooperatif tipe Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar
Biologi ditinjau dari Komunikasi Interpersonal Siswa
Tahun Laporan : 2006
Kesimpulan : a. Ada pengaruh secara signifikan dari penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VII semester genap SMP N 12
Surakarta tahun ajaran 2005/2006
b.Ada pengaruh secara signifikan kemampuan
komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar biologi
siswa kelas VII semester genap SMP N 12 Surakarta
tahun ajaran 2005/2006
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan acuan di dalam melaksanakan penelitian dan
merupakan jawaban atas perumusan masalah berdasarkan kajian teori. Adapun
kerangka berpikir sebagai berikut:
Proses belajar mengajar di kelas sering mengalami masalah yang harus dihadapi
dan diselesaikan. Begitu juga dengan pembelajaran PKn yang juga menghadapi
permasalahan. Permasalahan tersebut muncul sebelum pembelajaran PKn
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement
Divisions (STAD). Metode ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya dalam mata pelajaran PKn. Dimana sebelumnya dalam proses
pembelajaran PKn guru sering memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan
tanya jawab sehingga siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif siswa merasa kurang tertarik dan mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajaran PKn serta motivasi belajar siswa rendah, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar melalui
proses pembelajaran di kelas. Sebagai upaya untuk mengatasi ketidaktertarikan
siswa, kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran PKn dan meningkatkan
motivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, maka diperlukan suatu inovasi dalam pembelajaran PKn yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement
Divisions (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses
pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil dimana tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang siswa secara heterogen. Gagasan utama dari metode
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) adalah untuk memotivasi siswa
supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai
kemampuan yang diajarkan oleh guru, dengan meningkatnya motivasi siswa
dalam mengikuti pelajaran PKn ketika diterapkannya metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut
sesuai dengan kondisi yang terjadi di kelas VIII A SMP N 1 Nguter sehingga
motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran meningkat, tertarik,
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran, dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Untuk mempermudah penelitian ini, maka peneliti membuat skema kerangka
commit to user
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Kondisi Awal (Sebelum Tindakan)
Motivasi belajar siswa rendah
Siswa kurang tertarik dan mengalami kesulitan dalam
Metode mengajar guru masih berkisar ceramah dan Tanya
Pembelajaran PKn dengan Metode STAD
Kondisi Akhir (Sesudah Tindakan)
Siswa tertarik dan mudah memahami
Motivasi belajar siswa meningkat Hasil belajar siswa rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
D. Hipotesis Tindakan
Suharsimi Arikunto (2006:71) menyatakan “Hipotesis adalah suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
commit to user
22 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian 1.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Nguter kelas VIIIA. Pemilihan
lokasi tersebut dikarenakan peneliti menemukan masalah sebagaimana yang telah
dijelaskan pada latar belakang permasalahan yaitu hasil belajar rata-rata kelas
VIIIA pada mata pelajaran PKn yang rendah, di samping itu karena lokasinya
tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, sehingga dapat menghemat biaya, waktu
dan tenaga.
2.Waktu Penelitian
Setelah lokasi penelitian ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan waktu penelitian. Penulis memerlukan waktu sekitar 12 bulan yaitu
bulan Februari 2010 sampai Januari 2011. Adapun pelaksanaannya setelah
mendapat ijin dari pihak yang berwenang.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2009/2010
dimulai pada bulan April 2010. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara
bertahap sebagai berikut:
Tabel. 1. Jadwal Kegiatan Penelitian N
o Kegiatan
Tahun 2010 2011
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep okt Nov Des Jan
1 Persiapan
2 Penyusunan proposal
3 Pembuatan instrumen
4 Pengumpulan data
5 Analisis data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang
guru maupun peneliti untuk memperbaiki suatu keadaan atau hasil yang belum
sesuai dengan harapan, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Jadi
disini seorang guru atau peneliti terjun secara langsung ke kelas untuk mengetahui
permasalahan yang sedang dihadapi kemudian mencari dan melaksanakan suatu
tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Menurut Kasihani Kasbolah (2001:2) yang menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan yang secara menyentuh masalah lapangan, yaitu masalah yang ada di kelas”. Sedangkan menurut Zainal Aqib, Siti Jaiyaroh, Eko Diniati dan Khusnul Khotimah (2008: 3) menyatakan bahwa “ Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi
diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang reflektif untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi di kelas dengan melakukan tindakan-tindakan praktis
untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu
pembelajaran
Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas
kita perlu mengetahui ciri- ciri atau karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas
itu sendiri. Dengan mengetahui ciri yang ada pada Penelitian Tindakan Kelas
diharapkan pengertian tentang jenis penelitian tindakan kelas akan lebih jelas.
Ciri-ciri atau karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (Kasihani Kasbolah,
2001:15 ) yaitu sebagai berikut :
1.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru
2.Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari masalah praktik faktual
3.Penelitian Tindakan Kelas adalah tindakan - tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan
commit to user
Adapun langkah dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan
melalui empat tahap, yakni (1) perencanaan tindakan (planning), (2) pelaksanaan
tindakan ( acting), (3) observasi (observing) dan (4) refleksi (reflecting). Untuk
lebih jelasnya rangkaian dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan kelas
(Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi Suparlan, 2007:16 )
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMP N 1 Nguter dan guru
PKn. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A. Siswa
tersebut berjumlah 33 orang yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan (lihat lampiran 1). Sementara itu guru PKn yang dijadikan subjek
penelitian ini adalah Dra. Suparni.
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
?
SIKLUS I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
D. Data dan Sumber Data 1. Data
Ada dua macam data yang dipakai dalam Penelitian Tindakan Kelas, yaitu
data primer dan data sekunder.
Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:125) menyatakan bahwa :
Data primer yang dihasilkan dalam Penelitian Tindakan Kelas antara lain berupa data (1) hasil wawancara dengan guru, siswa, kepala sekolah, orang tua; (2) nilai prestasi belajar siswa sesudah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Data sekunder dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat berupa arsip nilai sebelum PTK dilaksanakan (dokumen hasil belajar siswa), data pribadi siswa dalam buku induk sekolah, foto –foto, laporan pengamatan, dan hasil wawancara dengan subjek yang tidak secara langsung berhubungan dengan siswa dalam PBM.
Berdasarkan pemahaman terhadap uraian di atas, maka yang menjadi data
dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara dengan guru serta
nilai prestasi belajar siswa sesudah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,
sedangkan untuk data sekundernya berupa arsip nilai sebelum Penelitian Tindakan
Kelas dilaksanakan (dokumen hasil belajar siswa), laporan pengamatan serta
foto-foto tentang kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Sumber Data
Sumber data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Informan
Informan adalah orang yang memberikan tanggapan apa yang diminta
atau yang ditentukan oleh penelitinya. Dalam penelitian ini yang ditunjuk
sebagai informan adalah siswa dan guru yang bersangkutan. Adapun beberapa
informan yang diperlukan, yaitu:
1) Dra. Suparni selaku guru PKn yang mengajar kelas VIII A di SMP N 1
Nguter.
commit to user
b. Dokumen
Menurut H.B Sutopo (2002:54) “ Dokumen adalah bahan tertulis atau benda yang bergayut dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.” Dokumen merupakan salah satu sumber data yang digunakan untuk melengkapi data–
data yang diperoleh dari informan dan data-data penelitian lainnya. Dokumen
ini terdiri dari rencana pembelajaran, daftar nilai, lembar rangkuman materi
dan foto ketika proses belajar mengajar berlangsung.
c. Tempat dan Peristiwa
Tempat atau lokasi penelitian ini adalah SMP N 1 Nguter terutama di
kelas VIIIA sebagai kelas yang diterapkan penggunaan metode Student
Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran PKn, sedangkan
peristiwa yang dimaksud adalah peneliti mengamati penggunaan metode
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
dalam proses belajar mengajar di kelas VIIIA.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rancangan penelitian ini
antara lain:
a. Siklus I
1) Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian tindakan. Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan
dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi di dalam
kelas (Burns dalam basrowi dan Suwandi, 2008:127). Observasi ini
dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Nguter untuk mengetahui
kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan
penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD).
Terlampir pada lampiran 15 serta terhadap kegiatan guru mengajar di
kelas VIIIA dengan penggunaan metode Student Teams-Achievement