PEMIKIRAN HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH
(HAMKA) TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN
DI INDONESIA (1949
–
1963)
TESIS
Diajukan kepada
Program Studi Magister Pemikiran Islam
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)
Oleh:
MOTTO
Limpapeh rumah nan gadang, umbun puruak pegangan kunci
Kaum wanita di Minangkabau merupakan tiang kokoh di atas rumah tangga dan negeri, dan kunci tentang kebaikan dan keburukan suatu negeri.
(Pepatah Petitih Minang)
Allah mencintai perempuan karena banyak peran yang dimainkan atau dilakukan oleh perempuan seperti menjadi seorang Ibu, menjadi madrasah untuk anak-anak,
jadi peran perempuan sangat penting dan Allah sangat mencintai perempuan. (Dr. Abdul Wahab Zahid Haq, Mufti Korea Selatan)
Al-Nisaa I’madul Bilad
wanita tiang negara, apabila wanitanya baik maka akan selamat pula negara; sebaliknya jika wanitanya rusak maka negara akan binasa
(Pepatah Arab)
Berbuat baiklah kepada manusia, maka selamanya hati manusia akan menghamba pada kebaikan
(Sumitro Mangkusasmito)
Women may be oppressed, and so are men; but feminism does not have the tools or the direction to help either of them - only Islam does
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teruntuk para Ibu hebat sepanjang masa yang telah banyak mengajarkan saya
“bagaimana seharusnya menjadi seorang muslimah tangguh dan militan”,
Ibunda Ulfa Walangadi
Para bunda di Komunitas Muslimah untuk Kemashlahatan Islam (KMKI), Cikini
dan Yayasan Al-Khansa, BSD.
Para bunda Aliansi Cinta Keluarga (AILA): bunda Raikaty Panyilie, bunda Rita
Hendrawaty Soebagio, bunda Sri Vira Chandra, ibu Tetraswari Diahingati, bunda
Sabriati Aziz, bunda Khoir A. Chudori, bunda Jessica Savitri, bunda Sri
Roestiningsih, bunda Fitri, mba Dinar Dewi Kania, ummi Suci Susanti, bunda
Diana Widyasari, mba Dian.
Juga teruntuk Keluarga Buya Hamka: Andung Azizah Hamka, Bapak Yousran
Rusydi, Ibunda Siti Mursyidah Arifin dan kedua anaknya, Ali Akbar Hasyemi,
Mohammad Iqbal Asy’ari.
Semoga Allah senantiasa menguatkan hati dan menyatukan langkah kita dalam
KATA PENGANTAR
,
,
.
Puji syukur kepada Allah Swt. atas segala limpahan rahmat, ilmu dan
bimbingan-Nya, tesis yang berjudul “Pemikiran Haji Abdul Malik Karim
Amrullah (HAMKA) Tentang Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia
(1949-1963)” ini terselesaikan dengan baik, kemudian shalawat serta salam untuk
junjungan Rasul Allah, Muhammad Saw. yang telah begitu banyak memberikan
inspirasi dan meyakinkan peneliti bahwa hanya Islam satu-satunya agama yang
memuliakan dan melindungi perempuan.
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Magister Pemikiran Islam di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS). Saat mengerjakan tesis ini peneliti sungguh menikmati setiap
detik nafas dan langkah dalam proses pencarian data, penulisan, diskusi maupun
bimbingan yang telah diberikan. Oleh karenanya, ucapan terima kasih tidak lupa
peneliti sampaikan pada:
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, MS, selaku Rektor UMS beserta jajarannya yang
telah memberikan kemudahan dalam menyediakan fasilitas perkuliahan.
2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, selaku Direktur Pascasarjana UMS yang telah
ii
3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Magister Pemikiran
Islam UMS sekaligus dosen pembimbing pertama yang telah memberikan
banyak arahan dan masukan berharga selama penyusunan tesis ini.
4. Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag., selaku dosen pembimbing kedua yang
telah banyak memberikan arahan, masukan dan diskusi mencerahkan demi
penyempurnaan tesis.
5. Dr. Adian Husaini, Ir. Aryo Utomo, M. Sc, dan INSISTS (Institute for the
Study of Islamic Thought and Civilization) yang telah memberikan
wacana-wacana keilmuan yang bermanfaat.
6. Keluarga Buya Hamka, khususnya: Andung Azizah Hamka, Bapak Yousran
Rusydi, Ibu Siti Mursidah Arifin dan kedua anaknya, Ali Akbar Hasyemi dan
Muhammad Iqbal Asy’ari, atas doa dan dukungannya.
7. Ibu Fauziah Fauzan El Muhammadiy – Direktur Diniyyah Puteri School,
Padang Panjang atas keluangan waktunya menceritakan perjuangan Rahmah
El Yunusiyyah dan Bapak Fauzan yang telah memberikan biografi Rahmah El
Yunusiyyah.
8. Segenap asatidz dan ustadzaah Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI), dan the
Center for Gender Studies (CGS) atas segala bimbingan yang telah diberikan.
9. Pegawai Perpustakaan Nasional RI di lantai delapan, tujuh, lima dan tiga atas
segala kemudahan yang telah diberikan selama penelitian.
10. Ayah peneliti, Tom Taruna Utama dan ketiga kakak peneliti: Sandy
Mantovani, Sonny Mantovani, Soraya Febrianti Mantovani, yang telah banyak
11. Kedua orangtua angkat peneliti, Ayah Sumitro Mangkusasmito dan ummi
Raminah Pallao atas segala doa, nasehat dan motivasi yang telah diberikan.
12. Uni Fahira Fahmi Idris M.H., atas segala bantuan, baik moril maupun materiil
yang telah diberikan.
13. Dosen-dosen di Magister Pemikiran Islam (MPI) UMS yang telah banyak
memberikan ilmu bermanfaat selama masa perkuliahan.
14. Tiga Guru Sejarah terbaik peneliti, ust. Alwi Alatas, ust. Tiar Anwar Bakhtiar
dan ust. Muhammad Isa Anshory, atas segala diskusi yang sangat
mencerahkan, bimbingan, bantuan dan motivasi yang telah diberikan.
15. Segenap kru Kelompok Media Hidayatullah, khususnya: Bapak Mahladi,
Bapak Cholis, Bapak Dadang, Bapak Saiful, Bapak Bambang, Bapak Surya,
Bapak Syafaat, Mas Masykur,Mas Nesky atas segala masukan dan motivasi.
16. Teman-teman Pesantren Mahasiswa Lir Ilir atas pelajaran hidup penuh makna.
17. Qaem Aulassyahied, atas segala diskusi, semangat hidup dan dengan sukarela
telah membantu peneliti dalam menerjemah maupun menerangkan
hadits-hadits yang berkenaan dengan partisipasi politik perempuan dalam Islam.
18. Mas Lukman, admin Toko Buku Cahaya Pustaka Sidoarjo yang telah
memberikan peneliti buku digital Tjemburu (Ghirah)-nya Hamka secara
gratis.
19. Bang Mawardi Ismail dari CISAH (Centre Information for Samudra Pasai
Heritage) Aceh yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk berdiskusi
tentang kesultanan Aceh dan telah memberikan buku tentang Historiografi
iv
20. Zamzami Shaleh, atas segala diskusinya tentang Minang, motivasi dan
bantuannya dalam mencari buku primer dari penelitian ini.
21. Teman-teman Magister Pemikiran Islam angkatan 2013 yang telah menjadi
teman diskusi terbaik selama masa perkuliahan.
22. Teman-teman Jurnalis Islam Bersatu (JITU) dan komunitas pecinta sejarah,
Jejak Islam Bangsa (JIB) atas segala diskusi yang sangat mencerahkan.
Tidak lupa ucapan terima kasih peneliti ucapkan pada segenap pihak yang
telah membantu dan tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu per satu di sini.
Tiada gading yang tak retak, peneliti sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diperlukan untuk
lebih menyempurnakan tesis ini ke depannya. Akhirul kalam, semoga bermanfaat.
Surakarta, 20 Mei 2015
ABSTRAK
Sejak Mary Wollstonecraft menuntut persamaan hak untuk perempuan di segala bidang dan mengecam segala bentuk diskriminasi dalam bukunya a
Vindication of the Rights of Womenpada tahun 1792, gerakan-gerakan feminisme
mulai bermunculan dan menuntut hal yang sama termasuk hak untuk berpartisipasi dalam politik. Indonesia yang saat itu masih bernama Nusantara, sudah dari sejak abad ke 14 memberikan hak bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam politik. Motivasi partisipasi politik yang ada pun berbeda dengan Barat, yaitu berdasarkan semangat keagamaan, bukan semangat feminisme sebagaimana yang pernah diungkapkan Hamka dalam buku Tjemburu (Ghirah). Atas dasar itulah, penelitian ini memfokuskan pemikiran Hamka terhadap partisipasi politik perempuan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menggalidan menganalisa pemikiran Hamka, danmengkonstruk pemikirannya kemudian merelevansikannya dengan partisipasi politik perempuan Indonesia saat ini.
Penelitian dalam tesis ini termasuk jenis penelitian kualitatif, oleh karenanya penelitian ini mengandalkan penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengkaji, menelusuri, dan menganalisa data-data berupa buku-buku, arsip-arsip koran yang bersumber dari khazanah kepustakaan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan historis dan filosofis. Sumber data penelitian berasal dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang dipakai terbagi dua: pertama, sumber data primer buku-buku Hamka yang membicarakan perempuan dan partisipasi politik perempuan secara umum, dan sumber data primer buku-buku Hamka yang khusus membicarakan partisipasi politik perempuan Indonesia. Analisa data menggunakan metode deduktif dan reflektif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Hamka melandasi bangunan pemikiran politiknya dengan menjadikan wahyu ilahi sebagai undang-undang tertinggi. Hamka memperkuat bangunan partisipasi politik perempuannya dengan adanya unsur kesatuanI’tiqad, kesatuanI’tiqad ini bukan hanya ada pada perempuan, namun juga pada laki-laki, sehingga mereka bisa bekerjasama untuk membangun masyarakat Islam yang beriman.Hamka sendiri pada dasarnya membolehkan perempuan (khususnya muslimah) untuk berpartisipasi dalam politik asalkan paham agama dan berilmu, tidak melupakan tugas utamanya sebagai istri dan ibu, kritis, mempunyai semangat juang Islam yang tinggi, dan berani. Kemudian dapat ditemukan pula, dua tipe partisipasi politik perempuan Indonesia dalam pemikiran Hamka, yaitu berdasarkan motivasi dan aktivitas.
vi
ABSTRACT
Since Mary Wollstonecraft demanded equal rights for women in all fields and denounced all forms of discrimination in her bookA Vindication of the Rights
of Women in 1792, feminist movements began to emerge and demand the same
thing, including the right to participate in politics. Indonesia, which was still called the archipelago, then had given right to women to participate in politics. The motivation of political participation of women in Indonesia was different from that of the Westerners. The motivation of the formerwasbased on a religious spirit, not the spirit of feminism as stated by Hamka in his book Tjemburu
(Ghirah). Based on this, this research focuses on Hamka’s thought onIndonesian
women political participation. The purpose of this study is to explore and analyze Hamka's thoughts, and construct them, and then associate them with the current Indonesian women political participation.
This research is qualitative, based on library research, and done by reviewing, tracking, and analyzing data from the books and newspaper archives. This study uses historical and philosophical. The research data are derived from primary and secondary data sources. The primary data ones are divided into two: first, the primary data sourcesfromHamka's books that tell about women and women's political participation in general, and, second, the primary data sources from Hamka's books that specifically discuss about Indonesian women's political participation. Analysis of data uses deductive and reflective methods.
Based on the results of this research, we can conclude that Hamkahad underlined his political thought construction by making the divine revelation as the supreme law. Hamka strengthened the construction of his thought on women's political participation with the element of unity of I'tiqad.ThisI'tiqad unity was not only in women but also in men, so that they could work together to build a religious Muslim community. Hamka himself basically allowed women (especially a muslim woman) to participate in politics as long as theyhadreligious understanding, knowledge, and high Islamic morale, did not forget their main tasks as wives and mothers, were critical, and dare. Then it could be found as well, the two types of Indonesian women's political participation Hamka's thought, they were based on motivation and activities.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB–LATIN
Transliterasi yang digunakan dalam karya tulis ini adalah transliterasi yang
telah menjadi keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 158 tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987,
yang ringkasnya sebagai berikut:
1. Konsonan
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
أ
Alif - tidak dilambangakanب
Ba Bت
Ta Tث
sa s s (dengan satu titik diatas)
ج
Jim Jح
ha h h (dengan satu titik dibawah)
خ
Kha Khد
Dal Dذ
Żal Ż z (dengan satu titik diviii
ر
Ra Rز
Zai Zس
Sin Sش
Syin Syص
sad s s (dengan satu titik dibawah)
ض
dad d d (dengan satu titik dibawah)
ط
ta t t (dengan satu titik dibawah)
ظ
za z z (dengan satu titik dibawah)
ع
‘ain ‘... koma tebalikغ
Gain Gف
Fa Fق
Qaf Qك
Kaf Kم
Mim Mن
Nun Nو
Wau Wه
Ha HHamzah ...’ Apostrof (tidak
dipergunakan untuk
hamzah di awal kata)
ي
Ya YSyaddah (tasydīd)
Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydīd, dalam transliterasi tersebut
dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf sama dengan huruf yang diberi tanda
tasydīd.
Contoh:
ﺎ َﻨ ﱠﺑ ر
Ditulis rabbanāTaMarbūtah
Transliterasi untuk ta marbūtah ada dua yaitu:
1. Tamarbūtahhidup
x
3. Ta marbūtah yang mati atau mendapat harkat sukūn, transliterasinya
adalah /h/
Jika pada kata yang terakhir dengan ta marbūtah diikuti oleh kata
yangmenggunakan kata sandangal serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
tamarbūtahitu transliterasinya ha.
Contoh:
ل ﺎ َﻔ ْﻃ َﻷ ْا ٌﺔ َﺿ ْو َر
Ditulis raudah al-atfālVokal
1. Vokal Pendek
Tanda Nama Huruf Latin Nama
َ
fathah A a
ِ
Kasrah I iُ
dammah U u
Contoh: َﺮ َﺴ َﻛ dituliskasara
ditulisyadribu
َﻞ ِﺌ ُﺳ ditulissu’ila
2. Vokal Panjang
ى .َ.... ا .َ...
fathah dan alif Ā a dan garis di atasِ...
.
ى
kasrah dan ya Ī i dan garis diatas
و .ُ...
dammah danwau
Ū u dan garis di
atas
Contoh:
َل ﺎ َﻗ
Ditulis Qāla3. Vokal Rangkap
Tanda dan Huruf Nama Huruf Latin Nama
ي
.
َ
...
fathah Ai a dan iو
.
َ
...
Kasrah Au a dan uContoh:
ْﻲ َﺷ
ٌء
Ditulis syai’unَﺣ
َﻞ َﻗ ْﻮ
Ditulis hauqalaKata Sandang Alif + Lam (ل ا)
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif lam
(ﻻ ). Namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata sandang yang
xii
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai
bunyinya, yaitu huruf /1/ diganti dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sandang.
Contoh:
ﺲ ْﻤ َﺸ ﻟ ْا
Ditulis asy-syamsuُﺮ َﻤ َﻘ ﻟ ْا
Ditulis al-qamaruDitulis al-badī‘u
ُل ﺎ َﻠ َﺠ ﻟ ْا
Ditulis al-jalāluHuruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital dikenal, namun dalam
transliterasi ini huruf tersebut dipergunakan huruf kapital seperti apa yang berlaku
dalam EYD, di antaranya:
Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan
permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf yang nama diri tersebut, bukan huruf awal
kata sandangnya.
6. Kata dalam Rangkaian Frasa/Kalimat
Pada dasarnya setiap kata, baik fi‘il, isim maupun ḥ urf, ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penyusunannya dengan huruf Arab sudah
dihilangkan. Maka dalam transliterasi ini penyusunan kata tersebut dirangkaikan
juga dengan kata yang lain yang mengikutinya.
Contoh:
Ditulis -wa innallāha lahuwa
Ditulis -wa auful-kaila
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ...i
ABSTRAK ...v
ABSTRACT...vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ... vii
DAFTAR ISI...xiv
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah ...8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...9
D. Telaah Pustaka ...9
E. Kerangka Teoritik ...23
F. Metode Penelitian...25
G. Sistematika Pembahasan ...30
BAB II PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN A. Definisi Politik dan Partisipasi Politik ...32
B. Sejarah dan Perkembangan Partisipasi Politik Perempuan ...38
1. Partisipasi Politik Perempuan Islam...38
a. Hijrah...39
b. Baiat...41
2. Partisipasi Politik Perempuan Barat ...43
3. Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...46
a. Sejarah Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...46
b. Urgensi Partisipasi Politik Perempuan Indonesia...62
c. Tipe Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...63
d. Bentuk Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...63
e. Berbagai Pandangan Partisipasi Politik Perempuan ...72
BAB III HAMKA DAN LATAR BELAKANG SOSIAL POLITIK (1949–1963) A. Masa Kecil Hamka ...84
B. Hamka dan Keluarganya ...85
C. Peran Besar Istri ...87
D. Hamka Otodidak Multitalenta...91
E. Berguru Pada Pemikir Besar ...95
F. Karir Politik Hamka ...96
G. Wartawan Bicara Itu Hamka...97
H. Bukan Sekedar TukangKaba...99
I. Dekat dengan Pemimpin ...101
J. Latar Belakang Sosial–Politik Tahun 1949–1963...105
K. Melahirkan Banyak Karya ...109
BAB IV PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA A. Peran dan Kedudukan Perempuan ...115
1. Hak dan Kewajiban Perempuan ...116
2. Laki-laki Adalah Pemimpin ...125
B. Politik dan Partisipasi Politik Perempuan ...129
C. Tujuan Partisipasi Politik Perempuan ...132
D. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik Perempuan...134
E. Syarat-syarat Perempuan Berpartisipasi Politik...140
xvi
2. Berdasarkan Bidang Aktivitas...148
BAB V ANALISIS PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN INDONESIA A. Konteks Historis Pemikiran Hamka ...158
1. Adat Pingitan ...159
2. Masa Penjajahan ...161
3. Zaman Revolusi Hingga Paska Kemerdekaan...163
B. Analisis Pemikiran Hamka ...169
1. Landasaran Pemikiran Politik Hamka ...169
2. Kerangka Partisipasi Politik Perempuan Hamka ...171
a. Pola Pemikiran Partisipasi Politik Perempuan Hamka ...173
b. Tipe dan Bentuk Partisipasi Politik Perempuan ...179
c. Kepemimpinan Perempuan...181
d. Konsep Hak dan Kewajiban dan KonsepMa’ruf...182
C. Relevansi Pemikiran Hamka dengan Partisipasi Politik Perempuan Indonesia Saat Ini...185
1. Bentuk dan Tipe Partisipasi Politik Perempuan ...186
2. Kualitas Bukan Kuantitas ...188
D. Kritik Terhadap Hamka ...190
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ...193
B. Rekomendasi atau Saran ...197
DAFTAR PUSTAKA ...199
LAMPIRAN DATA...208
A. Surat Penunjukkan Pembimbing
B. Partisipasi Politik Perempuan Indonesia (1389–1949)
C. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sumber Data Primer, 27
Tabel 2 Definisi Politik dan Partisipasi Politik Perempuan Hamka, 126
Tabel 3 Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik Perempuan Hamka, 134
Tabel 4 Syarat Perempuan Terjun ke Politik Menurut Hamka, 140
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Penunjukkan Pembimbing
Lampiran II Partisipasi Politik Perempuan Indonesia (1389–1949)
Lampiran III Daftar Riwayat Hidup