• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMIKIRAN HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH(HAMKA) TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN Pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) Tentang Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia (1949 – 1963).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMIKIRAN HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH(HAMKA) TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN Pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) Tentang Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia (1949 – 1963)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMIKIRAN HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH

(HAMKA) TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN

DI INDONESIA (1949

1963)

TESIS

Diajukan kepada

Program Studi Magister Pemikiran Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)

Oleh:

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

Limpapeh rumah nan gadang, umbun puruak pegangan kunci

Kaum wanita di Minangkabau merupakan tiang kokoh di atas rumah tangga dan negeri, dan kunci tentang kebaikan dan keburukan suatu negeri.

(Pepatah Petitih Minang)

Allah mencintai perempuan karena banyak peran yang dimainkan atau dilakukan oleh perempuan seperti menjadi seorang Ibu, menjadi madrasah untuk anak-anak,

jadi peran perempuan sangat penting dan Allah sangat mencintai perempuan. (Dr. Abdul Wahab Zahid Haq, Mufti Korea Selatan)

Al-Nisaa I’madul Bilad

wanita tiang negara, apabila wanitanya baik maka akan selamat pula negara; sebaliknya jika wanitanya rusak maka negara akan binasa

(Pepatah Arab)

Berbuat baiklah kepada manusia, maka selamanya hati manusia akan menghamba pada kebaikan

(Sumitro Mangkusasmito)

Women may be oppressed, and so are men; but feminism does not have the tools or the direction to help either of them - only Islam does

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Teruntuk para Ibu hebat sepanjang masa yang telah banyak mengajarkan saya

“bagaimana seharusnya menjadi seorang muslimah tangguh dan militan”,

Ibunda Ulfa Walangadi

Para bunda di Komunitas Muslimah untuk Kemashlahatan Islam (KMKI), Cikini

dan Yayasan Al-Khansa, BSD.

Para bunda Aliansi Cinta Keluarga (AILA): bunda Raikaty Panyilie, bunda Rita

Hendrawaty Soebagio, bunda Sri Vira Chandra, ibu Tetraswari Diahingati, bunda

Sabriati Aziz, bunda Khoir A. Chudori, bunda Jessica Savitri, bunda Sri

Roestiningsih, bunda Fitri, mba Dinar Dewi Kania, ummi Suci Susanti, bunda

Diana Widyasari, mba Dian.

Juga teruntuk Keluarga Buya Hamka: Andung Azizah Hamka, Bapak Yousran

Rusydi, Ibunda Siti Mursyidah Arifin dan kedua anaknya, Ali Akbar Hasyemi,

Mohammad Iqbal Asy’ari.

Semoga Allah senantiasa menguatkan hati dan menyatukan langkah kita dalam

(7)

KATA PENGANTAR

,

,

.

Puji syukur kepada Allah Swt. atas segala limpahan rahmat, ilmu dan

bimbingan-Nya, tesis yang berjudul “Pemikiran Haji Abdul Malik Karim

Amrullah (HAMKA) Tentang Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia

(1949-1963)” ini terselesaikan dengan baik, kemudian shalawat serta salam untuk

junjungan Rasul Allah, Muhammad Saw. yang telah begitu banyak memberikan

inspirasi dan meyakinkan peneliti bahwa hanya Islam satu-satunya agama yang

memuliakan dan melindungi perempuan.

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Magister Pemikiran Islam di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Surakarta (UMS). Saat mengerjakan tesis ini peneliti sungguh menikmati setiap

detik nafas dan langkah dalam proses pencarian data, penulisan, diskusi maupun

bimbingan yang telah diberikan. Oleh karenanya, ucapan terima kasih tidak lupa

peneliti sampaikan pada:

1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, MS, selaku Rektor UMS beserta jajarannya yang

telah memberikan kemudahan dalam menyediakan fasilitas perkuliahan.

2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, selaku Direktur Pascasarjana UMS yang telah

(8)

ii

3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Magister Pemikiran

Islam UMS sekaligus dosen pembimbing pertama yang telah memberikan

banyak arahan dan masukan berharga selama penyusunan tesis ini.

4. Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag., selaku dosen pembimbing kedua yang

telah banyak memberikan arahan, masukan dan diskusi mencerahkan demi

penyempurnaan tesis.

5. Dr. Adian Husaini, Ir. Aryo Utomo, M. Sc, dan INSISTS (Institute for the

Study of Islamic Thought and Civilization) yang telah memberikan

wacana-wacana keilmuan yang bermanfaat.

6. Keluarga Buya Hamka, khususnya: Andung Azizah Hamka, Bapak Yousran

Rusydi, Ibu Siti Mursidah Arifin dan kedua anaknya, Ali Akbar Hasyemi dan

Muhammad Iqbal Asy’ari, atas doa dan dukungannya.

7. Ibu Fauziah Fauzan El Muhammadiy – Direktur Diniyyah Puteri School,

Padang Panjang atas keluangan waktunya menceritakan perjuangan Rahmah

El Yunusiyyah dan Bapak Fauzan yang telah memberikan biografi Rahmah El

Yunusiyyah.

8. Segenap asatidz dan ustadzaah Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI), dan the

Center for Gender Studies (CGS) atas segala bimbingan yang telah diberikan.

9. Pegawai Perpustakaan Nasional RI di lantai delapan, tujuh, lima dan tiga atas

segala kemudahan yang telah diberikan selama penelitian.

10. Ayah peneliti, Tom Taruna Utama dan ketiga kakak peneliti: Sandy

Mantovani, Sonny Mantovani, Soraya Febrianti Mantovani, yang telah banyak

(9)

11. Kedua orangtua angkat peneliti, Ayah Sumitro Mangkusasmito dan ummi

Raminah Pallao atas segala doa, nasehat dan motivasi yang telah diberikan.

12. Uni Fahira Fahmi Idris M.H., atas segala bantuan, baik moril maupun materiil

yang telah diberikan.

13. Dosen-dosen di Magister Pemikiran Islam (MPI) UMS yang telah banyak

memberikan ilmu bermanfaat selama masa perkuliahan.

14. Tiga Guru Sejarah terbaik peneliti, ust. Alwi Alatas, ust. Tiar Anwar Bakhtiar

dan ust. Muhammad Isa Anshory, atas segala diskusi yang sangat

mencerahkan, bimbingan, bantuan dan motivasi yang telah diberikan.

15. Segenap kru Kelompok Media Hidayatullah, khususnya: Bapak Mahladi,

Bapak Cholis, Bapak Dadang, Bapak Saiful, Bapak Bambang, Bapak Surya,

Bapak Syafaat, Mas Masykur,Mas Nesky atas segala masukan dan motivasi.

16. Teman-teman Pesantren Mahasiswa Lir Ilir atas pelajaran hidup penuh makna.

17. Qaem Aulassyahied, atas segala diskusi, semangat hidup dan dengan sukarela

telah membantu peneliti dalam menerjemah maupun menerangkan

hadits-hadits yang berkenaan dengan partisipasi politik perempuan dalam Islam.

18. Mas Lukman, admin Toko Buku Cahaya Pustaka Sidoarjo yang telah

memberikan peneliti buku digital Tjemburu (Ghirah)-nya Hamka secara

gratis.

19. Bang Mawardi Ismail dari CISAH (Centre Information for Samudra Pasai

Heritage) Aceh yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk berdiskusi

tentang kesultanan Aceh dan telah memberikan buku tentang Historiografi

(10)

iv

20. Zamzami Shaleh, atas segala diskusinya tentang Minang, motivasi dan

bantuannya dalam mencari buku primer dari penelitian ini.

21. Teman-teman Magister Pemikiran Islam angkatan 2013 yang telah menjadi

teman diskusi terbaik selama masa perkuliahan.

22. Teman-teman Jurnalis Islam Bersatu (JITU) dan komunitas pecinta sejarah,

Jejak Islam Bangsa (JIB) atas segala diskusi yang sangat mencerahkan.

Tidak lupa ucapan terima kasih peneliti ucapkan pada segenap pihak yang

telah membantu dan tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu per satu di sini.

Tiada gading yang tak retak, peneliti sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diperlukan untuk

lebih menyempurnakan tesis ini ke depannya. Akhirul kalam, semoga bermanfaat.

Surakarta, 20 Mei 2015

(11)

ABSTRAK

Sejak Mary Wollstonecraft menuntut persamaan hak untuk perempuan di segala bidang dan mengecam segala bentuk diskriminasi dalam bukunya a

Vindication of the Rights of Womenpada tahun 1792, gerakan-gerakan feminisme

mulai bermunculan dan menuntut hal yang sama termasuk hak untuk berpartisipasi dalam politik. Indonesia yang saat itu masih bernama Nusantara, sudah dari sejak abad ke 14 memberikan hak bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam politik. Motivasi partisipasi politik yang ada pun berbeda dengan Barat, yaitu berdasarkan semangat keagamaan, bukan semangat feminisme sebagaimana yang pernah diungkapkan Hamka dalam buku Tjemburu (Ghirah). Atas dasar itulah, penelitian ini memfokuskan pemikiran Hamka terhadap partisipasi politik perempuan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menggalidan menganalisa pemikiran Hamka, danmengkonstruk pemikirannya kemudian merelevansikannya dengan partisipasi politik perempuan Indonesia saat ini.

Penelitian dalam tesis ini termasuk jenis penelitian kualitatif, oleh karenanya penelitian ini mengandalkan penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengkaji, menelusuri, dan menganalisa data-data berupa buku-buku, arsip-arsip koran yang bersumber dari khazanah kepustakaan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan historis dan filosofis. Sumber data penelitian berasal dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang dipakai terbagi dua: pertama, sumber data primer buku-buku Hamka yang membicarakan perempuan dan partisipasi politik perempuan secara umum, dan sumber data primer buku-buku Hamka yang khusus membicarakan partisipasi politik perempuan Indonesia. Analisa data menggunakan metode deduktif dan reflektif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Hamka melandasi bangunan pemikiran politiknya dengan menjadikan wahyu ilahi sebagai undang-undang tertinggi. Hamka memperkuat bangunan partisipasi politik perempuannya dengan adanya unsur kesatuanI’tiqad, kesatuanI’tiqad ini bukan hanya ada pada perempuan, namun juga pada laki-laki, sehingga mereka bisa bekerjasama untuk membangun masyarakat Islam yang beriman.Hamka sendiri pada dasarnya membolehkan perempuan (khususnya muslimah) untuk berpartisipasi dalam politik asalkan paham agama dan berilmu, tidak melupakan tugas utamanya sebagai istri dan ibu, kritis, mempunyai semangat juang Islam yang tinggi, dan berani. Kemudian dapat ditemukan pula, dua tipe partisipasi politik perempuan Indonesia dalam pemikiran Hamka, yaitu berdasarkan motivasi dan aktivitas.

(12)

vi

ABSTRACT

Since Mary Wollstonecraft demanded equal rights for women in all fields and denounced all forms of discrimination in her bookA Vindication of the Rights

of Women in 1792, feminist movements began to emerge and demand the same

thing, including the right to participate in politics. Indonesia, which was still called the archipelago, then had given right to women to participate in politics. The motivation of political participation of women in Indonesia was different from that of the Westerners. The motivation of the formerwasbased on a religious spirit, not the spirit of feminism as stated by Hamka in his book Tjemburu

(Ghirah). Based on this, this research focuses on Hamka’s thought onIndonesian

women political participation. The purpose of this study is to explore and analyze Hamka's thoughts, and construct them, and then associate them with the current Indonesian women political participation.

This research is qualitative, based on library research, and done by reviewing, tracking, and analyzing data from the books and newspaper archives. This study uses historical and philosophical. The research data are derived from primary and secondary data sources. The primary data ones are divided into two: first, the primary data sourcesfromHamka's books that tell about women and women's political participation in general, and, second, the primary data sources from Hamka's books that specifically discuss about Indonesian women's political participation. Analysis of data uses deductive and reflective methods.

Based on the results of this research, we can conclude that Hamkahad underlined his political thought construction by making the divine revelation as the supreme law. Hamka strengthened the construction of his thought on women's political participation with the element of unity of I'tiqad.ThisI'tiqad unity was not only in women but also in men, so that they could work together to build a religious Muslim community. Hamka himself basically allowed women (especially a muslim woman) to participate in politics as long as theyhadreligious understanding, knowledge, and high Islamic morale, did not forget their main tasks as wives and mothers, were critical, and dare. Then it could be found as well, the two types of Indonesian women's political participation Hamka's thought, they were based on motivation and activities.

(13)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB–LATIN

Transliterasi yang digunakan dalam karya tulis ini adalah transliterasi yang

telah menjadi keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia No. 158 tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987,

yang ringkasnya sebagai berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

أ

Alif - tidak dilambangakan

ب

Ba B

ت

Ta T

ث

sa s s (dengan satu titik di

atas)

ج

Jim J

ح

ha h h (dengan satu titik di

bawah)

خ

Kha Kh

د

Dal D

ذ

Żal Ż z (dengan satu titik di
(14)

viii

ر

Ra R

ز

Zai Z

س

Sin S

ش

Syin Sy

ص

sad s s (dengan satu titik di

bawah)

ض

dad d d (dengan satu titik di

bawah)

ط

ta t t (dengan satu titik di

bawah)

ظ

za z z (dengan satu titik di

bawah)

ع

‘ain ‘... koma tebalik

غ

Gain G

ف

Fa F

ق

Qaf Q

ك

Kaf K
(15)

م

Mim M

ن

Nun N

و

Wau W

ه

Ha H

Hamzah ...’ Apostrof (tidak

dipergunakan untuk

hamzah di awal kata)

ي

Ya Y

Syaddah (tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydīd, dalam transliterasi tersebut

dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf sama dengan huruf yang diberi tanda

tasydīd.

Contoh:

ﺎ َﻨ ﱠﺑ ر

Ditulis rabbanā

TaMarbūtah

Transliterasi untuk ta marbūtah ada dua yaitu:

1. Tamarbūtahhidup

(16)

x

3. Ta marbūtah yang mati atau mendapat harkat sukūn, transliterasinya

adalah /h/

Jika pada kata yang terakhir dengan ta marbūtah diikuti oleh kata

yangmenggunakan kata sandangal serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka

tamarbūtahitu transliterasinya ha.

Contoh:

ل ﺎ َﻔ ْﻃ َﻷ ْا ٌﺔ َﺿ ْو َر

Ditulis raudah al-atfāl

Vokal

1. Vokal Pendek

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َ

fathah A a

ِ

Kasrah I i

ُ

dammah U u

Contoh: َﺮ َﺴ َﻛ dituliskasara

ditulisyadribu

َﻞ ِﺌ ُﺳ ditulissu’ila

2. Vokal Panjang

(17)

ى .َ.... ا .َ...

fathah dan alif Ā a dan garis di atas

ِ...

.

ى

kasrah dan ya Ī i dan garis di

atas

و .ُ...

dammah dan

wau

Ū u dan garis di

atas

Contoh:

َل ﺎ َﻗ

Ditulis Qāla

3. Vokal Rangkap

Tanda dan Huruf Nama Huruf Latin Nama

ي

.

َ

...

fathah Ai a dan i

و

.

َ

...

Kasrah Au a dan u

Contoh:

ْﻲ َﺷ

ٌء

Ditulis syai’un

َﺣ

َﻞ َﻗ ْﻮ

Ditulis hauqala

Kata Sandang Alif + Lam (ل ا)

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif lam

(ﻻ ). Namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata sandang yang

(18)

xii

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai

bunyinya, yaitu huruf /1/ diganti dengan huruf yang langsung mengikuti

kata sandang itu.

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

Baik diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah kata sandang

ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sandang.

Contoh:

ﺲ ْﻤ َﺸ ﻟ ْا

Ditulis asy-syamsu

ُﺮ َﻤ َﻘ ﻟ ْا

Ditulis al-qamaru

Ditulis al-badī‘u

ُل ﺎ َﻠ َﺠ ﻟ ْا

Ditulis al-jalālu

Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital dikenal, namun dalam

transliterasi ini huruf tersebut dipergunakan huruf kapital seperti apa yang berlaku

dalam EYD, di antaranya:

Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan

permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang

ditulis dengan huruf kapital tetap huruf yang nama diri tersebut, bukan huruf awal

kata sandangnya.

6. Kata dalam Rangkaian Frasa/Kalimat

Pada dasarnya setiap kata, baik fi‘il, isim maupun urf, ditulis terpisah.

Hanya kata-kata tertentu yang penyusunannya dengan huruf Arab sudah

(19)

dihilangkan. Maka dalam transliterasi ini penyusunan kata tersebut dirangkaikan

juga dengan kata yang lain yang mengikutinya.

Contoh:

Ditulis -wa innallāha lahuwa

Ditulis -wa auful-kaila

(20)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

ABSTRAK ...v

ABSTRACT...vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ... vii

DAFTAR ISI...xiv

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ...8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...9

D. Telaah Pustaka ...9

E. Kerangka Teoritik ...23

F. Metode Penelitian...25

G. Sistematika Pembahasan ...30

BAB II PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN A. Definisi Politik dan Partisipasi Politik ...32

B. Sejarah dan Perkembangan Partisipasi Politik Perempuan ...38

1. Partisipasi Politik Perempuan Islam...38

a. Hijrah...39

b. Baiat...41

(21)

2. Partisipasi Politik Perempuan Barat ...43

3. Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...46

a. Sejarah Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...46

b. Urgensi Partisipasi Politik Perempuan Indonesia...62

c. Tipe Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...63

d. Bentuk Partisipasi Politik Perempuan Indonesia ...63

e. Berbagai Pandangan Partisipasi Politik Perempuan ...72

BAB III HAMKA DAN LATAR BELAKANG SOSIAL POLITIK (1949–1963) A. Masa Kecil Hamka ...84

B. Hamka dan Keluarganya ...85

C. Peran Besar Istri ...87

D. Hamka Otodidak Multitalenta...91

E. Berguru Pada Pemikir Besar ...95

F. Karir Politik Hamka ...96

G. Wartawan Bicara Itu Hamka...97

H. Bukan Sekedar TukangKaba...99

I. Dekat dengan Pemimpin ...101

J. Latar Belakang Sosial–Politik Tahun 1949–1963...105

K. Melahirkan Banyak Karya ...109

BAB IV PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA A. Peran dan Kedudukan Perempuan ...115

1. Hak dan Kewajiban Perempuan ...116

2. Laki-laki Adalah Pemimpin ...125

B. Politik dan Partisipasi Politik Perempuan ...129

C. Tujuan Partisipasi Politik Perempuan ...132

D. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik Perempuan...134

E. Syarat-syarat Perempuan Berpartisipasi Politik...140

(22)

xvi

2. Berdasarkan Bidang Aktivitas...148

BAB V ANALISIS PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN INDONESIA A. Konteks Historis Pemikiran Hamka ...158

1. Adat Pingitan ...159

2. Masa Penjajahan ...161

3. Zaman Revolusi Hingga Paska Kemerdekaan...163

B. Analisis Pemikiran Hamka ...169

1. Landasaran Pemikiran Politik Hamka ...169

2. Kerangka Partisipasi Politik Perempuan Hamka ...171

a. Pola Pemikiran Partisipasi Politik Perempuan Hamka ...173

b. Tipe dan Bentuk Partisipasi Politik Perempuan ...179

c. Kepemimpinan Perempuan...181

d. Konsep Hak dan Kewajiban dan KonsepMa’ruf...182

C. Relevansi Pemikiran Hamka dengan Partisipasi Politik Perempuan Indonesia Saat Ini...185

1. Bentuk dan Tipe Partisipasi Politik Perempuan ...186

2. Kualitas Bukan Kuantitas ...188

D. Kritik Terhadap Hamka ...190

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ...193

B. Rekomendasi atau Saran ...197

DAFTAR PUSTAKA ...199

LAMPIRAN DATA...208

A. Surat Penunjukkan Pembimbing

B. Partisipasi Politik Perempuan Indonesia (1389–1949)

C. Daftar Riwayat Hidup

(23)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sumber Data Primer, 27

Tabel 2 Definisi Politik dan Partisipasi Politik Perempuan Hamka, 126

Tabel 3 Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik Perempuan Hamka, 134

Tabel 4 Syarat Perempuan Terjun ke Politik Menurut Hamka, 140

(24)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Penunjukkan Pembimbing

Lampiran II Partisipasi Politik Perempuan Indonesia (1389–1949)

Lampiran III Daftar Riwayat Hidup

Referensi

Dokumen terkait

Proestrus merupakan periode sebelum hewan mengalami estrus yaitu periode pada saat folikel de Graff sedang tubuh akibat pengaruh FSH dan menghasilkan estradiol

Laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta

Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau seperti bubur kacang hijau, minuman kacang hijau, kue/penganan tradisional, dan kecambah kacang hijau telah

42 Saya merasa bahagia dalam bekerja karena memiliki rekan kerja yang bisa diajak komunikasi dengan baik. 43 Saya kurang puas dengan sistem komunikasi

meningkatkan kesediaan berbelanja masyarakat. Hal ini disebabkan maraknya bisnis atau perdagangan secara online yang lebih mudah untuk diakses hanya melalui smartphone tanpa

direkomendasikan : Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Hasil penelitian berdasarkan kriteria bank dunia 1 US perkapita perhari 25 % petani tanaman terpadu hortikultura dan ternak miskin atau tidak sejahtera, dan 2 US

Kapal fiberglass ini efektif untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan dan menekan pengeluaran (cost) penangkapan ikan. Umur pakainya lebih