• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG BANDUNG."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 266/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DI PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG BANDUNG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Dian Khaerunnisa

1006651

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DI PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG BANDUNG

Oleh:

Dian Khaerunnisa

1006651

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Dian Khaerunnisa 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

DIAN KHAERUNNISA

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI

PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing,

Dr. H. Suwatno, M.Si. NIP. 19620127 198803 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. ANEKA GAS

INDUSTRI CABANG BANDUNG

Oleh: Dian Khaerunnisa

Pembimbing: Dr. H. Suwatno, M.Si.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya motivasi kerja karyawan di PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan tingkat kemangkiran karyawan, serta target produksi yang seringkali tidak tercapai. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu program keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel X dan motivasi kerja sebagai variabel Y. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja, gambaran mengenai motivasi kerja, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel program keselamatan dan kesehatan kerja dengan variabel motivasi kerja.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode explanatory survey dengan teknik analisis data deskriptif dan inferensial. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel motivasi kerja.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja berada pada kategori efektif, dan motivasi kerja berada pada kategori tinggi. Berdasarkan pengujian hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi kerja yaitu sebesar 17.05%. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah program keselamatan dan kesehatan kerja.

(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK’S SAFETY AND HEALTHY PROGRAM (K3)

TOWARDS WORKERS MOTIVATION IN PT. ANEKA GAS INDUSTRI BRANCH BANDUNG

By: Dian Khaerunnisa

Advisor: Dr. H. Suwatno, M.Si.

This study investigates the low motivation of the workers in PT. Aneka Gas Industri Branch Bandung. It is showed by the increase of the workers absent, and the production’s target which is often out of reach. This research divides into two variables, they are work’s safety and health program as the X variable and work’s motivation as the Y variable. This study is aimed at finding out the illustration of work’s safety and health program, work’s motivation, and to find out if there is an influence between work’s safety and health program variable and work’s motivation variable.

This study uses explanatory survey method which links with descriptive and inferential data analysis techniques. After that, the writer tests the hypothesis to find out how strong the influence of the work’s safety and health program variable towards the work’s motivation variable.

Based on the result of this study, it is known that work’s safety and health program is on the effective category, and work’s motivation is on high category. Based on the hypothesis testing, it is known that there is a significant influence between work’s safety and health program and work’s motivation, that is about 17.05%. It shows that one of the factors which effects the work’s motivation is work’s safety and health program.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... 8

1.3. Rumusan Masalah ... 8

1.4. Tujuan Penelitian ... 9

1.5. Kegunaan Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 10

2.1. Landasan Teori ... 10

2.1.1. Konsep Motivasi Kerja ... 10

2.1.1.1. Pengertian Motivasi ... 10

2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 13

2.1.1.3. Tujuan Motivasi ... 14

2.1.1.4. Teori-teori Motivasi ... 14

(7)

2.1.2.1. Pengertian Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) ... 23

2.1.2.2. Kecelakaan Kerja dan Faktor Penyebabnya ... 26

2.1.2.3. Tujuan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 29

2.1.2.4. Dasar Hukum yang Mengatur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 30

2.2. Penelitian Terdahulu ... 31

2.3. Kerangka Pemikiran ... 33

2.4. Hipotesis ... 39

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... 40

3.1. Metode Penelitian... 40

3.2. Desain Penelitian ... 41

3.2.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian... 41

3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.2.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 45

3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian... 47

3.2.5. Persyaratan Analisis Data ... 51

3.2.6. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1. Hasil Penelitian ... 59

4.1.1. Profil Objek Penelitian ... 59

4.1.2. Karakteristik Responden ... 61

(8)

4.1.3.1. Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) ... 62

4.1.3.2. Variabel Motivasi Kerja ... 73

4.1.4. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 80

4.1.4.1. Uji Normalitas ... 80

4.1.4.2. Uji Homogenitas ... 81

4.1.4.3. Uji Linieritas ... 82

4.1.5. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 83

4.1.5.1. Merumuskan Hipotesis Statistik ... 83

4.1.5.2. Analisis Regresi Sederhana ... 84

4.1.5.3. Uji Signifikansi ... 85

4.1.5.4. Menghitung Koefisien Korelasi ... 86

4.1.5.5. Menghitung Koefisien Determinasi ... 87

4.2. Pembahasan ... 88

4.2.1. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 88

4.2.2. Motivasi Kerja ... 89

4.2.3. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja... 91

BAB V PENUTUP ... 93

5.1. Kesimpulan ... 93

5.2. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Motivasi ... 12

Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 16

Gambar 2.3 Model Teori ERG ... 18

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir... 38

Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Indikator Program K3 ... 89

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Kehadiran dan Kemangkiran Karyawan PT Aneka

Gas Industri Cabang Bandung Tahun 2013 ... 2

Tabel 1.2 Data Target dan Realisasi Produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Tahun 2013 ... 3

Tabel 1.3 Data Prestasi Kerja Karyawan PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Periode Tahun 2010 – 2013 ... 4

Tabel 1.4 Data Kecelakaan Kerja PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Periode Tahun 2011 – 2013 ... 7

Tabel 2.1 Definisi Motivasi Menurut Para Ahli ... 11

Tabel 3.1 Operasional Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 41

Tabel 3.2 Operasional Variabel Motivasi Kerja... 43

Tabel 3.3 Jumlah Angket Uji Coba ... 47

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 48

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja ... 49

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

Tabel 3.7 Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test ... 52

Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... 54

Tabel 3.9 Kriteria Penafsiran Skor Rata-rata ... 58

(11)

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 61

Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Rata-rata Variabel Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) ... 62

Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 1 ... 63

Tabel 4.5 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 2 ... 64

Tabel 4.6 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 3 ... 65

Tabel 4.7 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 4 ... 65

Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 5 ... 66

Tabel 4.9 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 6 ... 67

Tabel 4.10 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 7 ... 68

Tabel 4.11 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 8 ... 68

Tabel 4.12 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 9 ... 69

Tabel 4.13 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

(12)

Tabel 4.14 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 11 ... 70

Tabel 4.15 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 12 ... 71

Tabel 4.16 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 13 ... 72

Tabel 4.17 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Program K3

Nomor Item 14 ... 72

Tabel 4.18 Rekapitulasi Skor Rata-rata Variabel Motivasi Kerja ... 73

Tabel 4.19 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 1 ... 74

Tabel 4.20 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 2 ... 74

Tabel 4.21 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 3 ... 75

Tabel 4.22 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 4 ... 76

Tabel 4.23 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 5 ... 76

Tabel 4.24 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 6 ... 77

Tabel 4.25 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

(13)

Tabel 4.26 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja

Nomor Item 8 ... 78

Tabel 4.27 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja Nomor Item 9 ... 79

Tabel 4.28 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja Nomor Item 10 ... 80

Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y ... 81

Tabel 4.30 Hasil Uji Homogenitas Variabel X dan Variabel Y ... 82

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian

Lampiran 2 Kisi-kisi Angket

Lampiran 3 Angket Penelitian

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 Data Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Skor Rata-rata

Lampiran 7 Uji Normalitas

Lampiran 8 Uji Homogenitas

Lampiran 9 Uji Linieritas

Lampiran 10 Uji Analisis Regresi

Lampiran 11 Frekuensi Bimbingan

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini, salah satu masalah yang menarik untuk dikaji

adalah berkenaan dengan motivasi kerja karyawan. Ketatnya persaingan menuntut

setiap perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar bekerja lebih

baik dan tidak kalah saing oleh perusahaan lainnya.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sumber daya manusia yang

kompeten dan memiliki motivasi kerja yang tinggi agar dapat memberikan

kontribusi optimal bagi perusahaan. Namun kenyatannya tidak semua karyawan

memiliki motivasi kerja yang tinggi. Ini menjadi masalah yang harus segera

ditangani karena jika dibiarkan akan menjadi penghambat tercapainya tujuan

perusahaan yang telah dirumuskan.

Rendahnya motivasi kerja karyawan juga dialami oleh PT Aneka Gas

Industri Cabang Bandung. Berdasarkan data yang didapat dari hasil pra penelitian,

rendahnya motivasi kerja dapat dilihat dari rekapitulasi kemangkiran karyawan

(16)

2

Tabel 1.1

Rekapitulasi Kehadiran dan Kemangkiran Karyawan PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung

Tahun 2013

Bulan Jumlah Pegawai Kehadiran Kemangkiran

Januari 31 Orang 90.33% 9.67%

Februari 31 Orang 93.55% 6.45%

Maret 31 Orang 87.10% 12.90%

April 31 Orang 90.33% 9.67%

Mei 31 Orang 90.33% 9.67%

Juni 31 Orang 93.55% 6.45%

Juli 31 Orang 83.88% 16.12%

Agustus 31 Orang 90.33% 9.67%

September 31 Orang 87.10% 12.90%

Oktober 31 Orang 83.88% 16.12%

November 31 Orang 83.88% 16.12%

Desember 31 Orang 80.65% 19.35%

Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung

Tabel di atas menunjukkan persentase kehadiran karyawan di PT Aneka

Gas Industri Cabang Bandung. Persentase kehadiran terendah terjadi pada bulan

terakhir di tahun 2013. Rendahnya tingkat kehadiran karyawan menunjukkan

rendahnya motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat mempengaruhi hasil kerja baik

dari segi mutu maupun jumlah.

Setiap perusahaan tentunya menginginkan hasil kerja terbaik dari para

karyawannya. Namun keinginan perusahaan tersebut tidak selamanya dapat

terpenuhi karena setiap karyawan memiliki kemampuan dan motivasi kerja yang

berbeda. Berikut data target dan realisasi produksi PT Aneka Gas Industri Cabang

(17)

3

Tabel 1.2

Data Target dan Realisasi Produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung

Tahun 2013

Bulan Target Realisasi Persentase Realisasi

Januari 6200 Tabung 6200 Tabung 100%

Februari 6200 Tabung 6300 Tabung 101.6%

Maret 6200 Tabung 5700 Tabung 91.9%

April 6200 Tabung 6200 Tabung 100%

Mei 6200 Tabung 6000 Tabung 96.7%

Juni 6200 Tabung 6700 Tabung 108%

Juli 6200 Tabung 5100 Tabung 82%

Agustus 6200 Tabung 6000 Tabung 96.7%

September 6200 Tabung 5800 Tabung 93.5%

Oktober 6200 Tabung 5500 Tabung 88.7%

November 6200 Tabung 5000 Tabung 80.6%

Desember 6200 Tabung 4600 Tabung 74.1% Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung

Tabel di atas memberikan informasi bahwa realisasi produksi PT Aneka

Gas Industri Cabang Bandung pada tahun 2013 seringkali tidak mencapai target

yang telah ditetapkan. Kondisi terburuk terjadi dari bulan Agustus sampai dengan

Desember 2013 dimana realisasi produksinya terus menerus mengalami

penurunan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan karyawan dalam

memanfaatkan waktu dan kurangnya motivasi untuk bekerja lebih giat.

Selain itu, rendahnya motivasi kerja juga ditunjukkan oleh penilaian

prestasi kerja karyawan yang mengalami penurunan. Berikut data prestasi kerja

(18)

4

Tabel 1.3

Data Prestasi Kerja Karyawan

PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Periode Tahun 2010 – 2013

TAHUN

Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung

Tabel di atas memberikan informasi bahwa prestasi kerja karyawan di PT

Aneka Gas Industri Cabang Bandung mengalami penurunan, terutama pada tahun

2012-2013. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan karyawan dalam mencapai

target yang telah ditetapkan perusahaan, serta kurangnya fokus karyawan dalam

bekerja.

Fenomena-fenomena di atas menunjukkan bahwa motivasi kerja yang

dimiliki karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung masih terbilang

rendah. Rendahnya motivasi kerja karyawan ini akan memberikan dampak serius

bagi perusahaan, misalnya kegiatan operasional perusahaan menjadi tidak efektif

dan efisien, serta potensi-potensi yang dimiliki perusahaan (baik berupa sumber

(19)

5

Motivasi kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal

dari dalam individu maupun faktor yang berasal dari luar individu. Seperti yang

dikemukakan oleh Gomes (2003:181) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi dapat berasal dari individu dan organisasi. Faktor-faktor yang sifatnya

individual adalah berupa kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals),

sikap (attitudes), dan kemampuan-kemampuan (abilities). Sedangkan

faktor-faktor yang bersifat organisasional adalah berupa gaji atau pembayaran (pay),

keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja (co-workers), pengawasan

(supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job it self).

Salah satu upaya yang dilakukan oleh PT Aneka Gas Industri Cabang

Bandung untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan adalah dengan

melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dengan adanya

program ini diharapkan karyawan akan merasa aman dan nyaman dalam

melaksanakan pekerjaannya sehingga motivasi kerja pun akan meningkat.

Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perlu mendapat perhatian

khusus dari perusahaan karena masih banyaknya kasus kecelakaan kerja yang

terjadi. Setiap tahun, ribuan kecelakaan kerja terjadi di berbagai tempat kerja yang

menimbulkan korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi. Menurut

Jamsostek, pada tahun 2012 tercatat 103.000 kasus kecelakaan kerja di seluruh

Indonesia, dan sedikitnya sembilan orang peserta Jamsostek meninggal setiap

(20)

6

Menurut laporan Kepala Divisi Teknis Pelayanan PT Jamsostek, terdapat

37.390 kasus kecelakaan kerja di wilayah Jawa Barat dan Banten pada tahun 2012

dengan pembayaran klaim mencapai Rp. 139,6 miliar. Sedangkan pada tahun

2013 terdapat 22.438 kasus kecelakaan di Jawa Barat. Meskipun ada penurunan

jumlah kecelakaan kerja dari tahun 2012 ke tahun 2013, tetap saja angka

kecelakaan ini masih terbilang sangat tinggi.

Tingginya angka kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh minimnya

kesadaran dan pemahaman di kalangan pengusaha akan pentingnya aspek

keselamatan dan kesehatan kerja sebagai salah satu unsur penting untuk

meningkatkan motivasi kerja karyawan. Menurut Jamsostek, hanya 2,1% dari

15.000 perusahaan berskala besar di Indonesia yang menerapkan sistem

manajemen K3. Bahkan ada perusahaan yang menganggap bahwa program K3

hanya akan menambah beban biaya perusahaan. Sedangkan realitanya, K3 itu

sendiri akan menguntungkan perusahaan karena dapat meningkatkan motivasi

kerja karyawan akibat dari berkurangnya resiko kecelakaan dan gangguan

kesehatan karyawan.

PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung juga tidak luput dari kecelakaan

kerja. Berikut data kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2011 sampai dengan

(21)

7

Tabel 1.4 Data Kecelakaan Kerja

PT Aneka Gas Industri Cabang BandungPeriode Tahun 2011 – 2013

Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja

2011 2

2012 1

2013 2

Jumlah 5

Sumber: PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung

Tabel di atas memberikan informasi bahwa terjadi peningkatan kecelakaan

kerja dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Kecelakaan kerja yang terjadi

pada umumnya disebabkan oleh kelalaian karyawan yang tidak mematuhi aturan

kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

Masalah ini dapat dipecahkan menggunakan pendekatan psikologi tentang

perilaku, khususnya teori perilaku organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh

Gibson, et al. (1996:13) bahwa perilaku individu bergantung pada lingkungan

yang dihadapinya. Individu dan lingkungan akan menjadi satu hubungan yang tak

terpisahkan. Perilaku muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dengan

individu atau organisme. Berdasarkan teori perilaku organisasi ini, stimulus dapat

memberikan pengaruh terhadap perilaku atau hasil perilaku seseorang dalam

(22)

8

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Inti kajian di dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya motivasi

kerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung. Motivasi kerja perlu

ditingkatkan agar para karyawan dapat memberikan kontribusi optimal guna

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Penelitian ini hanya mengkaji salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

motivasi kerja karyawan, yaitu faktor keamanan kerja. Oleh karena itu, fokus

masalah dalam penelitian ini adalah motivasi kerja karyawan yang dikaitkan

dengan program keselamatan dan kesehatan kerja di PT Aneka Gas Industri

Cabang Bandung.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan :

1) Bagaimana gambaran efektifitas pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung?

2) Bagaimana gambaran tingkat motivasi kerja karyawan di PT Aneka Gas

Industri Cabang Bandung?

3) Adakah pengaruh antara efektifitas pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan di PT Aneka Gas

(23)

9

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui gambaran efektifitas pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.

2) Untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi kerja karyawan di PT Aneka

Gas Industri Cabang Bandung.

3) Untuk mengetahui pengaruh efektifitas pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) terhadap motivasi kerja karyawan di PT Aneka Gas

Industri Cabang Bandung.

1.5. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis

maupun bagi pembaca. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan dalam

bidang manajemen sumber daya manusia dengan memperoleh gambaran nyata

tentang program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan motivasi kerja.

2) Manfaat Praktis.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perusahaan

dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan dan sebagai bahan bagi

pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dari hasil penelitian,

khususnya mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat

(24)

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian, peneliti harus menentukan metode

yang akan digunakan agar peneliti mendapat gambaran mengenai

langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang

sedang diteliti. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan memudahkan peneliti

dalam memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.

Menurut Sugiyono (2011:1), “Metode merupakan suatu cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penulis menggunakan

metode penelitian survey eksplanasi (explanatory survey). Kerlinger dalam

Sugiyono (2011:7) mengemukakan bahwa:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Menurut David Kline dalam Sugiyono (2011:8), “Penelitian survey pada

umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang

tidak mendalam”.

Dengan metode penelitian survei eksplanasi ini, penulis akan

memperoleh gambaran mengenai variabel program keselamatan dan kesehatan

(25)

41

pengaruh antara variabel program keselamatan dan kesehatan kerja dengan

variabel motivasi kerja dan seberapa besar pengaruhnya.

3.2. Desain Penelitian

3.2.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel program

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai variabel X yang merupakan

variabel bebas atau independen dan variabel motivasi kerja sebagai variabel Y

yang merupakan variabel terikat atau dependen.

1) OperasionalisasiVariabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Operasionalisasi variabel program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

adalah apa yang menjadi persepsi responden dalam menjawab angket mengenai

variabel ini. Untuk lebih jelasnya, maka penulis menggambarkan secara lebih

rinci variabel, indikator, pengukuran, dan skala seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasional Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Variabel Indikator Pengukuran Skala

Keselamatan dan

Tingkat perhatian perusahaan dalam

menjaga keamanan karyawan dengan memberikan peraturan keselamatan dan

kesehatan kerja.

Tingkat perhatian perusahaan dalam

memberikan sanksi terhadap karyawan yang

melanggar peraturan keselamatan dan

kesehatan kerja.

Interval

(2)

(26)

42

Sumber: Mathis dan Jackson (2004:361-364) dilindungi,

keselamatan dan kesehatan kerja.

(3)

Tingkat kerjasama antara perusahaan dan

karyawan mengenai program keselamatan

dan kesehatan kerja.

Tingkat peninjauan program keselamatan

dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh

komite.

Interval

(5)

Tingkat perhatian komite dalam

memberikan masukan atau saran mengenai

program K3 yang diterapkan perusahaan.

Interval

Tingkat pembinaan atau pelatihan karyawan

mengenai K3.

Interval

(7)

Tingkat keefektifan komunikasi yang

dilakukan perusahaan kepada karyawan

mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

Interval

(8, 9)

5. Motivasi dan

insentif bagi

karyawan.

Tingkat perhatian perusahaan dalam

memberikan motivasi untuk bekerja secara aman.

Interval

(10)

Tingkat keadilan dalam memberikan

insentif bagi karyawan.

Tingkat pengawasan kerja karyawan. Interval (12)

Tingkat pemeriksaan peralatan dan

perlengkapan kerja.

Interval

(13)

Tingkat pelaksanaan evaluasi apabila terjadi

kecelakaan kerja.

Interval

(27)

43

2) Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja.

Operasionalisasi variabel motivasi kerja adalah apa yang menjadi persepsi

responden dalam menjawab angket mengenai variabel ini. Untuk lebih jelasnya,

maka penulis menggambarkan secara lebih rinci variabel, indikator, pengukuran,

dan skala seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 2

Operasional Variabel Motivasi Kerja

Variabel Indikator Pengukuran Skala

Motivasi Kerja.

karyawan atas gaji yang

(28)

44

bagi karyawan berprestasi.

5.Perlakuan yang

adil dari

manajemen

Tingkat keadilan dalam

memperlakukan karyawan.

Interval

(10)

Sumber: Rivai (2010:838)

3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian

1) Populasi

Dalam melaksanakan penelitian, setiap kegiatan pengumpulan data selalu

berhadapan dengan objek yang luas dan kompleks. Suatu objek yang akan diteliti

biasanya disebut dengan populasi, yaitu keseluruhan objek yang diteliti sebagai

dasar untuk menarik kesimpulan.

Menurut Muhidin (2010:1), “Populasi (population / universe) adalah

keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau

karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi

perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Dengan demikian, populasi tidak

terbatas pada sekelompok orang, tetapi apa saja yang menjadi perhatian kita”.

Populasi menurut Sugiyono (2011:90) adalah “Wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2002:108), “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

(29)

45

Arikunto (2002:112) juga berpendapat bahwa:

Bila jumlah subjek populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila jumlah subjeknya lebih dari 100, dapat diambil antara 10 – 15%. Sedangkan untuk subjek yang kurang dari 100 dapat diambil 20 – 25% atau lebih.

Menurut Bungin (2010:99), “Populasi penelitian merupakan keseluruhan

(universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga

objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian”.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan seluruh populasi sebagai objek

penelitian karena jumlah populasinya hanya 31 orang. Hal ini senada dengan apa

yang dikemukakan oleh Bungin (2010:101), yaitu:

Tidak semua penelitian menggunakan sampel sebagai sasaran penelitian. Pada penelitian tertentu dengan skala kecil yang hanya memerlukan beberapa orang sebagai subjek penelitian, ataupun beberapa penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap objek atau populasi kecil, biasanya penggunaan sampel tidak diperlukan. Hal tersebut karena keseluruhan objek penelitian dapat dijangkau oleh peneliti. Dalam istilah penelitian kuantitatif, objek penelitian yang kecil ini disebut sebagai sampel total atau sensus, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian”.

3.2.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Metode Wawancara (Interview)

Menurut Riduwan (2008:56), “Wawancara adalah suatu cara pengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”.

(30)

46

kepada pihak-pihak terkait yang ditunjuk untuk memberikan informasi dan

penjelasan yang diperlukan sesuai dengan masalah yang dijadikan bahan

penelitian.

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Yeni selaku staf SDM di PT Aneka

Gas Industri Cabang Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2014,

terungkap bahwa motivasi kerja karyawan masih belum maksimal. Hal tersebut

dapat terlihat dari data absensi yang cenderung meningkat dan target produksi

yang mengalami penurunan.

2) Metode Angket (Questionnaire)

Riduwan (2008:52) mengemukakan bahwa:

Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan peneliti. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu

angket yang mengukur Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai

variabel X dan angket yang mengukur motivasi kerja karyawan sebagai variabel

Y.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala interval

(rating scale). Skala pengukuran rating scale menurut Sugiyono (2011:113)

adalah “Skala yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian

(31)

47

3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.

Sugiyono (2011:137) berpendapat bahwa:

Valid berarti instrumen yang digunakan tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berkali-kali untuk mengukur objek yang sama, maka data yang dihasilkan adalah sama.

Pengujian angket ini dilakukan kepada 15 orang karyawan PT PLN UPJ

Lembang, karena karakteristik perusahaannya dapat dikatakan mirip dengan PT

Aneka Gas Industri Cabang Bandung yang menjadi objek dalam penelitian ini.

Jumlah angket yang diujicobakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Angket Uji Coba

Variabel Jumlah Item

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 15

Motivasi Kerja 10

Sumber: Pengolahan Data Peneltian, 2014

1) Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2011:267), “Validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan

oleh peneliti”.

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item

dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Pearson Product

Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson dalam Muhidin (2010:97), yaitu:

√ √

(32)

48

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah responden

X = jumlah skor item

Y = jumlah skor total (seluruh item)

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi  =

5%. Kriteria kelayakannya adalah sebagai berikut:

Jika rxy>rtabel berarti valid

Jika rxy<rtabel berarti tidak valid

Perhitungan uji validitas ini menggunakan bantuan Microsoft Office Excel,

dengan rtabel untuk 15 responden dan  = 0.05 adalah sebesar 0.514. Hasil

perhitungannya akan dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

(33)

49

Tabel di atas memberikan informasi bahwa dari jumlah keseluruhan 15

item, terdapat 1 item tidak valid dan 14 item valid, sehingga item yang digunakan

dalam pengumpulan data untuk variabel program keselamatan dan kesehatan kerja

berjumlah 14 item.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja No. Item rxy rtabel Keterangan

1 0.8729 0.514 Valid

2 0.56176 0.514 Valid

3 0.71301 0.514 Valid

4 0.81137 0.514 Valid

5 0.85026 0.514 Valid

6 0.52854 0.514 Valid

7 0.57295 0.514 Valid

8 0.54148 0.514 Valid

9 0.8809 0.514 Valid

10 0.84446 0.514 Valid

Sumber: Pengolahan Data Peneltian, 2014

Tabel di atas memberikan informasi bahwa seluruh item dinyatakan valid,

sehingga item yang digunakan dalam pengumpulan data untuk variabel motivasi

kerja berjumlah 10 item.

Meskipun tidak seluruh item dinyatakan valid dalam uji validitas ini,

namun masih ada item lain yang dianggap representatif dan dapat digunakan

untuk mengukur variabel dalam penelitian ini.

2) Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2011:137), “Hasil penelitian dikatakan reliabel bila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”. Sugiyono (2011:137) juga

menyatakan bahwa “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

(34)

50

Arikunto dalam Muhidin (2010:31) menyatakan bahwa “Formula yang

digunakan untuk mengkaji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah

koefisien alfa () dari Cronbach (1951)”, yaitu:

[ ]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen / koefisien korelasi / korelasi alfa

k = banyaknya item soal

i2 = jumlah varians item

t2

= varians total

Dimana sebelum menentukan reliabiltas, kita harus mencari nilai varians

terlebih dahulu dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

 = varians

X = jumlah skor

N = jumlah responden

Kriteria yang digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut:

Jika rhitung> rtabel, maka data dinyatakan reliabel

Jika rhitung<rtabel, maka data dinyatakan tidak reliabel

Perhitungan uji reliabilitas ini dibantu dengan program Microsoft Office

(35)

51

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Hasil Keterangan

rhitung rtabel

1 Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) 0.9254 0.514 Reliabel

2 Motivasi Kerja 0.8912 0.514 Reliabel Sumber: Pengolahan Data Peneltian, 2014

Berdasarkan tabel di atas, variabel X dan variabel Y dinyatakan reliabel,

terbukti dengan nilai rhitung > rtabel.

3.2.5. Persyaratan Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis dan

menjawab rumusan masalah yang diajukan, karena penelitian ini menggunakan

skala interval maka sebelum melakukan pengujian hipotesis, harus dipenuhi

persyaratan analisis data terlebih dahulu. Persyaratan analisis data meliputi, uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah syarat dilakukannya uji parametrik.

Apabila uji parametrik tidak terpenuhi, maka analisis data harus beralih kepada uji

non-parametrik. Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah kondisi

data berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas

ini yaitu Liliefors Test. Menurut Harun Al Rasyid dalam Muhidin (2010:93),

“Kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan atau perhitungannya yang

sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel yang

(36)

52

Proses pengujian Liliefors Test dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

(1). Susunlah data dari yang terkecil sampai yang terbesar. Setiap data ditulis

sekali, meskipun ada data yang sama.

(2). Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus

ditulis).

(3). Susun frekuensi kumulatifnya.

(4). Hitung proporsi empirik (observasi) menggunakan rumus Sn (Xi) = fki : n

(5). Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel z.

Formulanya : ̅

Dimana dan

(6). Hitung theoretical proportion.

(7). Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian

carilah selisih terbesar titik observasinya.

(8). Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.

(9). Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila Dhitung < Dtabel dengan derajat

kebebasan (dk) = 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data penelitian

mengikuti distribusi normal.

Tabel 3.7

Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test

X F Fk Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) – F0 (Xi) [Sn (Xi) – F0 (Xi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Sumber: Sambas Ali Muhidin (2010:94)

(37)

53

b. Uji Homogenitas

Persyaratan uji parametrik yang kedua adalah uji homogenitas. Uji

homogenitas dilakukan untuk memeriksa apakah skor-skor pada penelitian

mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji statistika yang digunakan

adalah uji Barlett. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung 2 < nilai

tabel 2, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai hitung 2 diperoleh dengan

rumus:

Keterangan:

Si2 = varians tiap kelompok data

dbi = n -1 = derajat kebebasan tiap kelompok

B = nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = varians gabungan =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujiam homogenitas

varian ini adalah:

(1). Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut.

(2). Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan

(38)

54

Tabel 3.8

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db = n – 1 Si2 Log Si2 db . Log Si2 db . Si2

1

2

3 … … …

Sumber: Sambas Ali Muhidin (2010:97)

(3). Menghitung varians gabungan.

(4). Menghitung log dari varians gabungan.

(5). Menghitung nilai Barlett

(6). Menghitung nilai 2

(7). Menentukan nilai dan titik kritis.

(8). Membuat kesimpulan.

c. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel

yang akan dianalisis itu mengikuti garis lurus atau tidak. Artinya, peningkatan

atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linier oleh

peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya atau tidak. Uji linieritas

dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Kriteria yang digunakan adalah apabila

(39)

55

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas adalah

sebagai berikut:

(1). Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y.

(2). Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

(3). Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg(b/a)) dengan rumus:

(

)

(4). Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

(5). Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg(a)

(6). Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg(b/a)) dengan rumus:

RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

(7). Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

(8). Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

{ }

Untuk menghitung JKE, urutkan data variabel X mulai dari yang terkecil

sampai data yang terbesar berikut disertai pasangannya.

(40)

56

(10). Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

(11). Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

(12). Mencari nilai uji F dengan rumus:

(13). Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai hitung F < nilai tabel F, maka

distribusi berpola linier.

(14). Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau  = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1-)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k

(15). Membandingkan nilai hitung F dengan nilai tabel F, kemudian membuat

kesimpulan.

3.2.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada

tujuan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu (a) untuk mengetahui gambaran

variabel-variabel yang diteliti; dan (b) untuk mengetahui apakah ada pengaruh

antar variabel yang diteliti, atau tidak. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut,

maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

(41)

57

1) Analisis Deskriptif

Muhidin dan Abdurahman (2007:53), menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Teknik analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran

variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian (untuk menjawab rumusan

masalah nomor satu dan dua). Secara khusus, analisis data deskriptif yang

digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data

yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari

responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan

interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:

Rentang = skor max – skor min = 5 – 4 = 1

Lebar interval = rentang : banyaknya rentang = 4 : 5 = 0.8

Jadi, interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki

batas bawah 1 + 0.8 = 1.8; interval ketiga memiliki batas bawah 1.8 + 0.8 = 2.6;

interval keempat memiliki batas bawah 2.6 + 0.8 = 3.4; serta interval kelima

(42)

58

Tabel 3.9

Kriteria Penafsiran Skor Rata-rata

Rentang Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

1.00 – 1.79 Sangat Rendah Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah

1.80 – 2.59 Rendah Tidak Efektif Rendah 2.60 – 3.39 Sedang Cukup Efektif Sedang

3.40 – 4.19 Tinggi Efektif Tinggi

4.20 – 5.00 Sangat Tinggi Sangat Efektif Sangat Tinggi Sumber: Diadaptasi dari skor kategori rating scale Sugiyono (2011:81)

2) Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk

data interval dan ratio, serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data

nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena data

yang digunakan adalah data interval. Ciri analisis data inferensial adalah

menggunakan rumus statistik tertentu, misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya.

Analisis data inferensial ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah

nomor tiga, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antar variabel yang

sedang diteliti. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi.

Menurut M. Nazir dalam Muhidin (2010:104), ada empat kegiatan yang

dilaksanakan dalam analisis regresi, yaitu:

a. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. b. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan

oleh variasi variabel independen.

c. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. d. Melihat apakah tanda dan magnitude dari estimasi parameter cocok

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika Dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. (2009). Pengantar Manajemen.

Jakarta: Kencana.

Gibson. (1996). Perilaku Organisasi. Jakarta: Rhineka Cipta.

Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Andi.

M. Burhan Bungin. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainya Edisi Pertama. Jakarta:

Kencana.

Malayu Hasibuan. (2008). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mathis, Robert L. & John H. Jackson. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Salemba.

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen. (2009). Perilaku Organisasi. Terjemahan: Diana Angelica, Ria

Cahyani, dan Abdul Rosyid. Jakarta: Salemba Empat.

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman. (2007). Analisis Korelasi Regresi

(44)

96

Sambas Ali Muhidin. (2010). Statistika 1: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama.

Sambas AliMuhidin. (2010). Statistika 2: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama.

Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika

Aditama.

Soehatman Ramli. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Jakarta: Dian Rakyat.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Bina Aksara.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Alfabeta.

Ulber Silalahi. (2011). Asas-asas Manajemen. Bandung: Refika Aditama.

Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Grafindo.

Winardi. (2009). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana.

Sumber di luar Jurnal dan Buku:

(45)

97

Literatur Perundangan:

Undang-undang No. 1 Tahun 1979 Tentang Keselamatan Kerja

Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Kehadiran dan Kemangkiran Karyawan
Tabel 1.2  Data Target dan Realisasi Produksi
Tabel di atas memberikan informasi bahwa prestasi kerja karyawan di PT
Tabel 1.4  Data Kecelakaan Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

DI LOKASI INI TERDAPAT BEBERAPA TEMPAT YANG MENARIK / DIANTARANYA / MATA AIR BAYUMOTO / GOA PINDUL / DAN JUGA KAWASAN PERTAMBAKAN IKAN YANG DISEDIAKAN BAGI ANDA YANG MEMILIKI

Ma ka la h ini bertujua n untuk mengidentifika si sebera pa besa r penga ruh pra ktik industri terha da p kesia pa n lulusa n Depa rtemen Pendidika n Teknik Elektro Universita

Kajian dalam Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai bahan acuan dalam penyediaan air bersih / air baku untuk pemenuhan kebutuhan industri diwilayah Kota Semarang khususnya di

[r]

selaku Sekretaris Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, dan selaku

[r]

Tujuan penulisan ini adalah membantu dalam meningkatkan kinerja marketing dalam mengolah data dan informasi dengan cepat, tepat dan lengkap, dan informasi yang berguna bagi

[r]