• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

KEBIJAKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Disampaikan pada Acara Seminar Nasional

“Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan”

Bogor, 21 Agustus 2007

PAPARAN

PAPARAN

BADAN PERENCANAAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

(2)

Luas Wilayah

Luas Wilayah

: 3.709.528,68

: 3.709.528,68

Ha

Ha

(

(

Citra

Citra

Landsat

Landsat

, 2001)

, 2001)

Jumlah Kab/Kota

Jumlah Kab/Kota

: 26

: 26

Kab/Kota

Kab/Kota

(17

(17

Kab

Kab

dan

dan

9

9

Kota

Kota

)

)

Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk

:

:

40.737.594

40.737.594

Jiwa(2006)

Jiwa

IPM

IPM

:

:

70,05

70,05

(2006)

(2006)

ARLS

ARLS

:

:

7,74

7,74

Th

Th

(

(

2006)

2006)

Pengangguran Terbuka : 1.898.954 Jiwa

Pengangguran Terbuka : 1.898.954 Jiwa

(10,95 %)

(10,95 %)

Rumah Tangga Miskin : 2.905.

Rumah Tangga Miskin : 2.905.

AKB

AKB

:

:

4

4

4

4

,83/1.000

,83/1.000

AKI

AKI

:

:

321,15/100.000

321,15/100.000

(2004)

(2004)

AHH

AHH

:

:

65,

65,

57

57

T

T

ahun

ahun

(3)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

JUMLAH RUMAH TANGGA MISKIN

JUMLAH RUMAH TANGGA MISKIN

(PENERIMA BLT) TAHUN 2005

(PENERIMA BLT) TAHUN 2005

JABAR UTARA : 851.688 (28,58%)

JABAR TENGAH : 1.214.647 (40,77%)

JABAR SELATAN : 913.283 (30,65%)

JUMLAH RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2005 DI JAWA BARAT SEBESAR

2.979.618 RT

(4)

JUMLAH RUMAH TANGGA MISKIN

JUMLAH RUMAH TANGGA MISKIN

BERDASARKAN

BERDASARKAN

LAPANGAN

LAPANGAN

PEKERJAAN TAHUN

PEKERJAAN TAHUN

2005

2005

Perdgn,

7%

Pkebun, 1.63%

Pternak,

0%

Industri,

2%

Perikan,

1%

Tdk kerja, 24.8%

Pert,padi,plw j,

31.5%

Lainnya,

16.8%

Jasa,

12.4%

Angkutan,

3%

PERSENTASE RUMAH TANGGA MISKIN YANG TIDAK BEKERJA SEBESAR

24,8%

SEDANGKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MISKIN TERBESAR MERUPAKAN RUMAH TANGGA MISKIN

DENGAN LAPANGAN PEKERJAAN DARI SEKTOR PERTANIAN (PERTANIAN, PADI, PALAWIJA;

(5)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

VISI JAWA BARAT

(Perda no. 1/2001 tentang Renstra Prop. Jawa Barat)

JAWA BARAT DENGAN IMAN DAN TAQWA

SEBAGAI PROPINSI TERMAJU DI INDONESIA

DAN MITRA TERDEPAN IBUKOTA NEGARA

TAHUN 2010

IMAN & TAQWA :

Segala penyelenggara pemerintahan dan pembangunan didasari

oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

TERMAJU :

Ketergantungan propinsi lain terhadap Jabar setinggi mungkin, dan

ketergantungan Jabar terhadap propinsi lain sekecil mungkin. Keunggulan

Jabar diantaranya mencakup bidang industri strategis, lembaga litbang &

pendidikan, jasa, sumber daya manusia dan sebagainya;

MITRA TERDEPAN :

Posisi Jawa Barat tidak lagi menjadi penyangga ibukota

dalam arti tereksploitasinya sumber daya oleh DKI Jakarta, namun menjadi

mitra sejajar yang saling menguntungkan, dan terdepan dalam menjalin

kerjasama dengan ibukota negara;

(6)

Dalam kerangka pelaksanaan agenda dimaksud, telah ditetapkan 5 misi,

yaitu :

1.

Meningkatkan kualitas dan produktivitas sdm jawa barat

2.

Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh

3.

Memantapkan kinerja pemerintahan daerah

4.

Peningkatan implementasi pembangunan berkelanjutan

5.

Meningkatkan kualitas kehidupan sosial yang berlandaskan agama

dan budaya daerah

Untuk mencapai Visi Jawa Barat 2010. telah ditetapkan agenda Pemerintah

Provinsi Jawa Barat periode 2003 – 2008 yaitu Akselerasi Peningkatan

Kesejahteraan Rakyat Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010

(Perda No. 1 Tahun 2004 tentang Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat)

(7)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

Arah & Kebijakan Pembangunan

TUJUAN

NASIONAL

(Pemb. UUD 1945)

• Melindungi segenap

bangsa & seluruh

tumpah darah Indonesia

• Memajukan

kesejahteraan

umum

• Mencerdaskan

ke-hidupan bangsa

• Ikut serta dalam

perdamaian dunia

J a w a B a r a t

Visi Jabar 2010

Agenda Akselerasi

2003-2008

1.

SDM

2.

Ekonomi

3.

Pemerintahan

4.

Lingkungan /SDA

5.

Sos, Bud & Ag.

N a s i o n a l

SOS,BUD, AGAMA

PEM

SDM

LINGK

EKONOMI

Sasaran Utama

Penopang

Landasan Utama

Pendidikan

Kesehatan

Pertanian

Industri

Jasa

Pariwisata

Kelautan

K

U

K

M

S

D

M

I

N

V

E

S

T

(8)

Misi 1

Misi 1

MENINGKATKAN KUALITAS

MENINGKATKAN KUALITAS

&

&

PRODUKTIVITAS SDM JAWA BARAT

PRODUKTIVITAS SDM JAWA BARAT

Pengembangan Sarana dan Prasarana

Perumahan dan Permukiman

Upaya Kesehatan

Sumber Daya Kesehatan

Peningkatan Pendidikan Luar Biasa

Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah

Peningkatan Pendidikan Menengah dan tinggi

Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra

Sekolah

Memobilisasi Sumberdaya untuk

Meningkatkan Akses dan Mutu

Pelayanan Pendidikan dan

Kesehatan

1.

Program

Kebijakan

No.

Misi 2

Misi 2

MENGEMBANGKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DAERAH YANG

MENGEMBANGKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DAERAH YANG

TANGGUH

TANGGUH

Peningkatan Penanaman Modal di Daerah untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja

Mengembangkan Ekonomi Daerah melalui Pengembangan 6 Core Bussiness berdasarkan Potensi Lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antar wilayah dan antar golongan

1

Program Kebijakan

(9)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

Misi 3

Misi 3

MEMANTAPKAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH

MEMANTAPKAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH

Pengembangan

Pemberdayaan

Masyarakat

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

dalam Pembangunan Daerah

1

Program

Kebijakan

No.

Misi 4

Misi 4

MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pengendalian Pertumbuhan Penduduk

Mewujudkan Pembangunan

Berkelanjutan melalui Keseimbangan

Penduduk dan Lingkungan dalam

Kesatuan Ruang

1

Program

Kebijakan

No.

Misi 5

Misi 5

MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL YANG

MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL YANG

BERLANDASKAN AGAMA DAN BUDAYA DAERAH

BERLANDASKAN AGAMA DAN BUDAYA DAERAH

Perlindungan Perkembangan Sosial

Anak dan Remaja

Peningkatan Kesejahteraan Sosial

Menguatkan Tatanan Masyarakat dan

Lingkungan Sosial untuk mendukung

terpeliharanya Ketertiban Umum

1

Program

Kebijakan

(10)

PROGRAM (PENANGGULANGAN) KEMISKINAN

TINGKAT NASIONAL & KHUSUS DI JAWA BARAT

1.

Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)

2.

Program Jaring Pengaman Sosial

3.

Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS)

4.

Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan

(JPS-BK)

5.

Dana Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas

(DOP-Puskesmas)

6.

Program Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional

Pendidikan Dasar dan Menengah (BS dan DBO

DIKDASMEN)

7.

Dana Operasional dan Pemeliharaan Sekolah Dasar

/Madrasah Ibtidaiyah (DOP-SD/MI)

8.

Jaring Pengaman Sosial Bidang Sosial (JPS-BS)

(11)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

9. Prakarsa Khusus untuk Penganggur Perempuan atau

Special Initiative for Women’s Unemployment

(PKPP/SIWU)

10. Padat karya Perkotaan (PKP)

11.

Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi dampak Krisis

Ekonomi (PDM-DKE)

KHUSUS PROVINSI JAWA BARAT, MENGEMBANGKAN :

12.

DAKALABAREA

13.

Gerakan Rereongan Sarupi

14.

Gerakan Jumat Bersih

15.

Gerakan SARASA

16.

Program RAKSA DESA

(12)

PROGRAM DAKABALAREA

(KEPGUB Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kebijaksanaan

reformasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat TA 1999/2000)

• Merupakan program pemberian kredit dengan pola

bagi hasil kepada pengusaha mikro & usaha kecil.

Pelaksanaan perguliran dana DAKABALAREA

hingga Thn. 2005 telah bergulir sebesar RP.

93.657.109.350 dari target Rp. 66.770.000.000

untuk 3.065 kelompok dengan jumlah anggota

sebanyak 26.886 orang

(13)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

PROGRAM PENDANAAN KOMPETISI AKSELERASI

PENINGKATAN IPM JAWA BARAT (PPK-IPM)

KEPGUB No. 34 Tahun 2005 tentang Program Pendanaan Kompetisi

Akselerasi Peningkatan IPM Jawa Barat)

Merupakan program terobosan terbaru dari Pemprov Jabar dalam upaya

meningkatkan IPM, yang implisit di dalamnya berdampak pula pada

penanggulangan kemiskinan.

Melalui PPK – IPM Pemprov Jabar memberikan stimulus kepada Pemerintah

Kab/Kota untuk dapat menggalang potensi stakeholders pembangunannya,

guna merumuskan langkah dan strategi dalam peningkatan IPM di daerah

masing-masing dan menuliskannya dalam sebuah proposal yang diajukan

kepada Gubernur Jawa Barat

Untuk tahun 2006 telah terpilih 9 kab/kota dan dikuncurkan dana sebesar Rp.

190 M. berdasarkan proposal – proposal yang diajukan 9 kab/kota tersebut

komposisi penggunaan dana : 30% untuk bidang pendidikan, 25% bidang

kesehatan dan 45% untuk bidang ekonomi peningkatan daya beli.

Untuk tahun 2007 telah diseleksi kembali 6 kab/kota lainnya yang berhak

mendapat dana PPK – IPM sehingga total menjadi 15 kab/kota dengan jumlah

dana yang akan digulirkan sebesar 315 milyar.

(14)

Tataran Provinsi SKPD terkait Komitmen dana pendamping min 5% dari DPRD kab/kota Masyarakat sasaran LSM setempat PT setempat Swasta/ perusahaan setempat Pihak lain

VISI & MISI JABAR

Kebijakan Gub. Jabar tentang IPM

AKSELERASI PENCAPAIAN IPM JABAR TAHUN 2010 (IPM = 80) MODEL KERJASAMA MULTI STAKEHOLDERS Tataran Kab/Kota

PPK – IPM

JABAR

Program berbasis aktivitas dengan pelibatan multi

stakeholders

PPK – IPM Kab/Kota sesuai target Prov. Jabar berbasis evaluasi diri dengan

paradigma baru “ACTIVYTY BASED” dan melibatkan MULTI STAKEHOLDERS terintegrasi

(15)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

12 - ISU STRATEGIS

12

12

-

-

ISU STRATEGIS

ISU STRATEGIS

Pelayanan Infrastruktur Wilayah

Ketahanan Pangan

Pengangguran

Penduduk Miskin

Aksesibilitas dan Kualitas

Kesehatan

Pendidikan dan Ketahanan

Budaya

Pemilihan Kepala Daerah Secara

Langsung dan Persiapan Pemilu

2009

12.

6.

Optimalisasi Kinerja

Pemerintahan Daerah

11.

5.

Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

10.

4.

Jumlah Penduduk

9.

3.

Bencana, Pencemaran dan

Kerusakan Lingkungan

8.

2.

Ketersediaan Energi

7.

1.

(16)

8 COMMON GOALS

8

8

COMMON GOALS

COMMON GOALS

Kemandirian

Kemandirian

Energi

Energi

dan

dan

Kecukupan

Kecukupan

Air Baku

Air Baku

, yang dititikberatkan pada listrik dan

,

energi perdesaan serta ketersediaan air baku dan pemenuhan kebutuhan air untuk

kawasan pantai.

8.

Pengelolaan

Pengelolaan

,

,

Pengembangan

Pengembangan

,

,

dan

dan

Pengendalian

Pengendalian

Infrastruktur

Infrastruktur

,

,

yang dititikberatkan

pada jaringa irigasi, jaringan jalan, Bandara Internasional Kertajati serta Waduk

Jatigede;

7.

Pengendalian

Pengendalian

dan

dan

Pemulihan

Pemulihan

Kualitas

Kualitas

Lingkungan

Lingkungan

,

,

yang dititikberatkan pada

pelestarian dan peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung di Jawa Barat;

Penanganan

Penanganan

Pengelolaan

Pengelolaan

Bencana

Bencana

,

,

yang dititikberatkan pada bencana alam banjir

dan longsor;

Peningkatan

Peningkatan

Kinerja

Kinerja

Aparatur

Aparatur

, melalui insentif berbasis kinerja dan penataan

,

organisasi;

Peningkatan

Peningkatan

daya

daya

beli

beli

masyarakat

masyarakat

,

,

yang dititikberatkan pada penciptaan lapangan

kerja serta menyiapkan tenaga kerja trampil dan berjiwa

entrepreneur

untuk kebutuhan

dalam negeri dan luar negeri;

Ketahanan

Ketahanan

Pangan

Pangan

,

,

yang difokuskan pada komoditas beras;

Peningkatan

Peningkatan

Kualitas

Kualitas

dan

dan

Produktivitas

Produktivitas

Sumber

Sumber

Daya

Daya

Manusia

Manusia

, yang diarahkan

untuk menciptakan sumber daya manusia Jawa Barat yang unggul dan terpercaya;

6.

5.

4.

3.

2.

1.

(17)

Seminar Nasional " Meningkatkan Peran Sektor Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan

15 - PRIORITAS PEMBANGUNAN

15

15

-

-

PRIORITAS

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN

Revitalisasi Agribisnis, Agro Industri,dan

Pariwisata

8.

Pemantapan Stabilitas Politik

15.

Peningkatan Peluang Investasi untuk

Perluasan Kesempatan Kerja

7.

Peningkatan Peran KUKM dan IKM

Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan

Ketenagakerjaan

Pemberdayaan Penduduk Miskin

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas

Kesehatan Masyarakat

Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan

Nilai-Nilai Agama dan Budaya Daerah

Peningkatan Aksesibilitas, Kualitas, Daya

Saing dan Tata Kelola Pendidikan

Pemantapan Manajemen Pemerintahan

Daerah

14.

6.

Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

13.

5.

Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk

12.

4.

Optimalisasi Penanganan Bencana,

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan

11.

3.

Peningkatan Ketahanan Energi dan

Ketersediaan Air Baku

10.

2.

Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian

Infrastruktur Wilayah

9.

1.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

pemusatan kesadaran pada suatu objek. Minat timbul dan meningkat setelah individu mendapatkan informasi mengenai suatu objek, oleh karena itu objek minat umumnya

Mengetahui apakah ada kepuasan pada motif informasi, berdasarkan perhitungan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) pada penonton di Surabaya ketika

Atas kebiasaan tersebut masyarakat hukum adat Suku Tolaki memiliki hubungan yang sangat erat dengan tanah, dalam bidang bercocok tanam masyarakat hukum adat Suku

Husein mengemukakan pengertian surat dakwaan adalah suatu surat yang diberi tanggal dan ditandatangani oleh jaksa penuntut umum, yang memuat uraian tentang identitas

“Usia saya yang tidak lagi muda, jarak antara tempat tinggal di Malang dengan UNAIR, keterbatasan finansial, transportasi angkutan umum, tuntutan lain yang banyak untuk program S-3

Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menerapkan teknologi capacitive moisture sensor dan serverless Internet of Things pada instrumen moisture meter di sistem

Islamic Social Reporting (variabel bebas /X) Menurut konsep etika Islam terbentuknya akuntabilitas dalam perspektif ekonomi Islam yaitu pelaporan tanggung jawab

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif, yang dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih terperinci dengana cara