• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT

(2)
(3)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA

Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA

Telp. +62 2718502888; +62 2718502999 Fax. +62 2718502000

(4)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 1 A. Pendahuluan

Penyiapan calon kepala sekolah/madrasah adalah proses penyediaan calon kepala sekolah/madrasah yang meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Penyiapan calon kepala sekolah/madrasah didasarkanpada proyeksi kebutuhan 2 (dua) tahun yang akan datang. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan kemudian dilakukan rekrutmen dengan memberikan kesempatan bagi guru terbaik yang memenuhi persyaratan untuk mendaftar sebagai calon kepala sekolah/madrasah.

Penyiapan calon kepala sekolah/madrasah

diselenggarakan oleh pemerintah daerah antara lain melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (komisi yang membidangi pendidikan), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Dinas Pendidikan.

Pemerintah daerah dengan segala kewenangannya dapat menyelenggarakan program penyiapan calon kepala sekolah/madrasah mulai tahap rekrutmen,

seleksi administratif, seleksi akademik, dan

pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah, sepanjang memiliki lembaga diklat calon kepala sekolah yang terakreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Bagi pemerintah daerah yang belum memiliki lembaga diklat calon kepala sekolah terakreditasi maka pemerintah daerah, baik langsung maupun dengan

(5)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 2 fasilitasi pemerintah dapat bekerjasama dengan LPPKS, LPMP atau lembaga lain yang setara.

Amanah pemerintah melalui Permendiknas No.6 Tahun 2009 menggariskan agar LPPKS melaksanakan penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan kepala sekolah. Konsekuensi logis dari amanah ini antara lain

mendudukkan LPPKS sebagai LeadingSector

penyelenggaraan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah (PPCKS/M), artinya setiap pihak

yang akan melaksanakan PPCKS/M wajib

berkoordinasi dengan LPPKS. Dengan kata lain, sebelum melaksanakan program penyiapan calon kepala sekolah, dinas pendidikan atau melaluilembaga diklat yang ditunjuk oleh dinas pendidikan harus menyampaikan kepada LPPKS bahwa dinas pendidikan akan menyelenggarakan program penyiapan calon kepala sekolah. Hal ini dilakukan sebagai upaya penjaminan mutu pelaksanaan PPCKS/M.

Sebagai Leading Sector LPPKS wajibmelakukan

supervisi pada saat dinas pendidikan atau melalui lembaga diklat yang ditunjuk oleh dinas pendidikan melaksanakan seleksi akademik dan Diklat Calon

Kepala Sekolah (In 1, OJL, In 2) dengan biaya dari dinas

pendidikan atau Pemerintah. Dinas pendidikan atau melaluilembaga diklat yang ditunjuk oleh dinas pendidikan wajib menyampaikan dokumen hasil seleksi administratif, dokumen hasil seleksi akademik, dan dokumen hasil Diklat Calon Kepala Sekolah kepada

(6)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 3 LPPKS. Dokumen-dokumen tersebut akan digunakan sebagai dasar oleh LPPKS dalam memproses Nomor Unik Kepala Sekolah, NUKS, dan sertifikat kepala sekolah.Calon Kepala Sekolah yang sudah memiliki NUKS merupakan aset pemerintah daerah yang dapat diangkat kapan saja sesuai formasi yang ada setelah lulus penilaian akseptabilitas.

B. Proyeksi kebutuhan Kepala Sekolah/Madrasah Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan

atau taksiran mengenai kebutuhan kepala

sekolah/madrasah untuk waktu dua tahun yang akan

datang. Hasil proyeksi kebutuhan kepala

sekolah/madrasah menjadi patokan tentang jumlah calon kepala sekolah yang harus dipersiapkan. Proyeksi harus dilakukan secara cermat agar kebutuhan kepala sekolah dapat terpenuhi.

Proyeksi ini disusun dengan mendasarkan pada data-data tentang jumlah sekolah berdasarkan jenjang; penambahan dan pengurangan jumlah sekolah; data kepala sekolah berdasarkan usia, masa jabatan, mutasi, dan pemberhentian.

C. Rekrutmen Calon Kepala Sekolah/Madrasah

Rekrutmen bertujuan untuk memilih guru-guru yang memiliki pengalaman dan potensi terbaik untuk mendapatkan tugas sebagai kepala sekolah/madrasah. Rekrutmen meliputi (1) pengusulan calon oleh kepala

(7)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 4 sekolah dan/atau pengawas, (2) seleksi administratif, dan (3) seleksi akademik. Seleksi administratif dan akademik diselenggarakan oleh dinas pendidikan

provinsi/kabupaten/kota, dan kantor wilayah

kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota atau instansi lain terkait yang berwenang.

Pengusulan guru sebagai calon kepala

sekolah/madrasah dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: pengumuman, identifikasi guru potensial, penyiapan berkas usulan, dan pengajuan usulan calon kepala sekolah. Guru yang potensial dapat diusulkan kepada dinas propinsi/kabupaten/kota dan

kantor wilayah kementerian agama/kantor

kementerian agama kabupaten/kota oleh kepala

sekolah/madrasah atau bersama-sama dengan

pengawas sekolah/madrasah.

Seleksi administratif dilakukan melalui penilaian kelengkapan dokumen yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang sebagai bukti bahwa calon kepala sekolah/madrasah bersangkutan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada Permendiknas No.28 Tahun 2010 Pasal2, Ayat (2).

Sedangkan seleksi akademik dilakukan melalui Penilaian Potensi Kepemimpinan, penyusunan Makalah Kepemimpinan, serta penguasaan awal terhadap kompetensi kepala sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(8)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 5 Penilaian Potensi Kepemimpinan adalah suatu proses pengumpulan informasi yang berkaitan dengan kemampuan, kekuatan atau daya kepemimpinan yang dimiliki oleh calon kepala sekolah/madrasah yang memungkinkan untuk dikembangkan.

Penyusunan makalah kepemimpinan dimaksudkan untuk menilai pemahaman/wawasan guru tentang kepemimpinan, khususnya kepemimpinan dalam konteks pendidikan. Selain itu juga untuk memilih dan memilah calon kepala sekolah/madrasah yang memiliki kerangka berpikir yang konseptual dan akademik untuk menjadi pemimpin yang baik di masa depan. Seleksi akademik ini dilakukan oleh asesor nasional untuk PPCKS/M.

Penguasaan awal kompetensi dilakukan melalui Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) semenjak guru melamar sebagai calon kepala sekolah/madrasah. Hasil AKPK diolah dan dianalisis untuk digunakan sebagai bahan penyusunan program

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah (Diklat Calon Kepala

Sekolah/Madrasah). AKPK bersifat individual dan merupakan alat pemetaan kompetensi bagi calon kepala sekolah/madrasah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimilikinya

berkenaan dengan kompetensi calon kepala

(9)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 6 C. Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pemberian pengalaman pembelajaran secara teoretik maupun praktik danbertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada

dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah dilaksanakan dalam kegiatan tatap muka dalam kurun waktu minimal 100 jam dan praktik pengalaman lapangan dalam kurun waktu minimal selama 3 (tiga) bulan atau ekuivalen dengan 200 jam..

1. Kurikulum

Kurikulum Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah dikembangkan berdasarkan hasil analisis AKPK yang memiliki 5 dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kurikulum diklat terdiri dari silabus, struktur program, mata diklat, dan deskripsi mata diklat. 2. Pola Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

a. In Service Learning I (In 1)

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah/Madrasah tahap pertama berupa

(10)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 7

kegiatan tatap muka in service learning I yang

diselenggarakan dalam durasi minimal 70 jam @ 45 menit. Materi pelatihan mencakup materi umum, materi inti dan materi penunjang.

b. On the Job Learning (OJL)

On the job learning bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada calon kepala sekolah/madrasah mendapatkan pengalaman

belajar di sekolah/ madrasah. Disamping itu, OJL

bertujuan untuk mempraktikkan hasil

pembelajaran in service learning I sehingga

memperoleh pengalaman praktik-praktik yang

baik (good practices) tentang kompetensi kepala

sekolah/ madrasah.

Kegiatan OJL dilaksanakan sesuai dengan

action-plan yang telah dibuat pada tahap in service

learning I. Peserta diperkenankan untuk

melakukan modifikasi dan

perubahan-perubahan yang diperlukan atas action plan

yang telah dibuat dengan persetujuan fasilitator.

On the Job Learning dilaksanakan selama

minimal 3 bulan atau setara dengan minimal

200 jam. Dalam OJL peserta

mengimplementasikan kegiatan sebagaimana

action plan selama 150 jam di

sekolah/madrasahnya dan 50 jam di sekolah

(11)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 8 oleh fasilitator dan kepala sekolah/madrasah yang memiliki kompetensi baik.

c. In Service Learning II (In 2)

In service learning II berdurasi minimal 30 Jam @ 45 menit diselenggarakan dalam bentuk penilaian portofolio dan presentasi refleksi hasil

kegiatan OJL.

D. Akreditasi Lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah Akreditasi lembaga penyelenggara Diklat Calon Kepala Sekolah bertujuan untuk mengidentifikasi potensi

lembaga yang mampu dan layak untuk

menyelenggarakan Diklat Calon Kepala Sekolah.

Akreditasi lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) selaku penanggung jawab pembinaan diklat aparatur negara secara nasional. Dalam proses akreditasi terdapat Tim Penilai dan Tim Verifikasi. Unsur-unsur Tim Penilai adalah pejabat eselon I dari LAN, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Penjaminan Mutu Pendidikanyang selanjutnya

disingkat BPSDMP-PMP (eselon I yang menaungi lembaga yang akan diakreditasi), BKN, Kementerian PAN RB, Direktorat Jenderal Anggaran Departemen

Keuangan, serta Pusat Pendidikan dan

Pelatihan(Pusdiklat) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Unsur-unsur Tim Verifikasi adalah

(12)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 9 pejabat eleson II, III, dan IV dari LAN dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditunjuk oleh Kepala BPSDMP-PMP. LPPKS selaku instansi pembina dalam Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah memberikan usulan bahan-bahan penilaian akreditasi kepada LAN melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan dan BPSDMP-PMP.

Lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah dapat terdiri dari perguruan tinggi negeri/swasta, PPPPTK, LPMP, Badan Diklat Daerah, Badan Diklat Kementerian Agama, dan Lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah lainnya.

E. Pemerolehan Sertifikat Kepala Sekolah/Madrasah Sertifikat kepala sekolah/madrasah adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru bahwa yang bersangkutan telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi untuk mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Pemegang sertifikat dinyatakan telah lulus program pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah dan telah memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi untuk

diberi tugas tambahan sebagai kepala

sekolah/madrasah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sertifikat kepala sekolah/madrasah ditanda-tangani oleh Kepala BPSDMP-PMP Kementerian Pendidikan

(13)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 10 dan Kebudayaan atau Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk kepala MI, MTs, dan MA/MAK.

Sertifikat yang diperoleh calon kepala

sekolah/madrasah diberikan Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS) yang dikeluarkan dan dicatat dalam

database nasional oleh LPPKS sebagai penjaminan

mutu penyelenggaraan PPCKS/M.

F. Penilaian Akseptabilitas Kepala Sekolah/Madrasah Penilaian akseptabilitas adalah penilaian calon kepala sekolah/madrasah yang bertujuan untuk menilai ketepatan calon dengan sekolah/madrasahdi mana yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan. Agar proses penilaian calon kepala sekolah/madrasah dapat dipedomani dengan baik oleh dinas pendidikan kabupaten/kota dalam wilayah Republik Indonesia, maka berikut ini beberapa langkah yang perlu dilaksanakan sesuai amanat Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010.

Tim pertimbangan pengangkatan kepala

sekolah/madrasah ditetapkan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya. Tim

pertimbangan melibatkan unsur pengawas

sekolah/madrasah dan dewan pendidikan.

(14)

[Penyiapan Calon KS/M] Page 11

sekolah/madrasah membuat rekomendasi

berdasarkan hasil penilaian akseptabilitas kepada

Bupati/Walikota melalui dinas pendidikandan

rekomendasi tersebut harus disertai dengan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah tersusunnya bahan pembelajaran supervisi akademik pada pendidikan dan pelatihan penyiapan calon kepala sekolah yang dapat

AKPK sebagai suatu instrumen pengembangan keprofesian calon kepala sekolah/madrasah, pada prinsipnya dapat digunakan oleh semua guru yang telah memenuhi persyaratan

Hal ini menun- jukkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dasar negeri di Kota Makassar yang paling menentukan adalah meningkatkan kualifikasi kepala sekolah,

Ukuran yang menjadi dasar penilaian pada calon kepala sekolah/madrasah adalah respon mereka terhadap skenario tentang kondisi Sekolah/Madrasah yang memuat tiga

Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan dokumen persyaratan sebagai berikut:1. Daftar Nomonasi Calon Kepala

Makalah Kepemimpinan adalah uraian tertulis yang disusun calon kepala sekolah/madrasah yang memuat pemikiran calon tentang keterampilan kepemimpinan, penilaian diri

Hal ini menun- jukkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dasar negeri di Kota Makassar yang paling menentukan adalah meningkatkan kualifikasi kepala sekolah,

Bersama ini kami umumkan peserta yang lulus seleksi Calon Kepala Sekolah Menengah Pertama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur berdasarkan nomor urut peringkat,