• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 7 (tujuh) variabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 7 (tujuh) variabel"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

120

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 7 (tujuh) variabel independen terdapat 2 (dua) variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri, yaitu lingkungan organisasi dan proses organisasi. Sedangkan 5 (lima) variabel lainnya yaitu kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, dan budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Lingkungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Parameter Estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,024 < 0,05.

b. Kepemimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil parameter

(2)

estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,357 > 0,05.

c. Struktur organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil parameter estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,487 > 0,05.

d. Pilihan strategi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil parameter estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,075 > 0,05.

e. Teknologi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil parameter estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,083 > 0,05.

f. Budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil parameter estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,978 > 0,05.

(3)

g. Proses organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil parameter estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.

2. Dari hasil analisis Regresi Ordinal menunjukkan dari ketujuh faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri (lingkungan, kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, budaya organisasi dan proses organisasi) yang paling berpengaruh adalah proses organisasi, dengan hasil parameter estimates dari nilai statistik Wald yang memiliki nilai signifikansi (nilai ᵖ ) lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa proses organisasi merupakan faktor yang paling penting bagi organisasi itu sendiri dan yang paling berpengaruh yang dapat dirasakan oleh seluruh pegawai apabila dibandingkan dengan variabel yang lain.

B. Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diatas maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Wonogiri termasuk kedalam kategori tinggi. Lingkungan dan Proses organisasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja Dinas

(4)

Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Oleh karena itu, pihak Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri harus lebih memperhatikan komponen atau kekuatan yang berada diluar organisasi, seperti pemerintah pusat, media dan kelompok kepentingan sosial, tanpa mengesampingkan komponen atau kekuatan yang berada didalam organisasi itu sendiri. Adanya administrasi logistik yang baik, mulai dari perencanaan dan pembinaan benda-benda termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan dalam suatu organisasi, serta penyingkiran benda-benda yang tidak diperlukan lagi perlulah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri dalam rangka untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya. Selain itu, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri haruslah menjalin kerjasama yang baik dengan kelompok-kelompok kepentingan yang ada di masyarakat, termasuk dengan pihak swasta. Hal ini dilakukan agar upaya pengembangan wisata Wonogiri dapat dilakukan dengan bantuan modal dari pihak swasta. Adanya penilaian kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri dari sudut pandang masyarakat sebagai stakeholders juga diperlukan sehingga dapat memberikan masukan dan kritik membangun bagi organisasi tersebut.

2. Selain itu, diantara pegawai Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri haruslah saling berinteraksi dan

(5)

bekerjasama dalam proses penyelesaian pekerjaan, misalnya dengan melakukan kegiatan rutin diluar jam bekerja, selalu melakukan musyawarah antar pejabat struktural dengan pengguna anggaran supaya semua pihak merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pergeseran dana dan meningkatkan komunikasi antar bagian dalam instansi. Hal ini berkaitan dengan proses organisasi yang merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Proses organisasi yang berkenaan dengan aktivitas yang memberi kehidupan bagi struktur organisasi, yang terdiri dari proses komunikasi, proses pengambilan keputusan, proses evaluasi prestasi, dan proses sosialisasi dan karier harus terus dikembangkan agar kinerja yang tinggi tetap bisa tercapai.

3. Berkaitan dengan variabel lain yang berpengaruh tidak signifikan (lemah), juga perlu diperhatikan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri agar kinerjanya semakin meningkat. Pertama, berkaitan dengan gaya kepemimpinan. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri perlu untuk menentukan gaya kepemimpinan mana yang sesuai dan cocok dipraktekan dalam organisasinya sendiri. Tidak dipungkiri bahwa gaya kepemimpinan yang sesuai akan dengan mudah dapat mempengaruhi para pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien sehingga kinerja organisasi dapat meningkat. Kedua, pemilihan

(6)

strategi yang tepat diperlukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pilihan strategi yang tepat dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan apa saja yang sedang dihadapi saat ini. Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan lingkungan organisasi dan teknologi yang bisa menjadi kekuatan, kelemahan, tantangan ataupun peluang yang nantinya digunakan sebagai bahan untuk menentukan strategi yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Dengan demikian, apabila tugas dan hubungan tugas pegawai sesuai dengan strategi, teknologi, dan lingkungan yang dihadapi, maka struktur organisasi yang menggambarkan bagaimana kinerja organisasi tersebut akan efektif dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Walaupun demikian, pihak Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri tetap perlu memperbaiki rasa tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan serta memperbaiki nilai-nilai yang dianut pegawai agar kinerja semakin meningkat.

(7)

C. Keterbatasan Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, penelitian ini sudah mengikuti prosedur penelitian yang ada. Namun, masih ada beberapa kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Respon yang diberikan responden tidak terkontrol sehingga ada responden yang menjawab asal-asalan tanpa membaca pernyataan lebih dahulu.

2. Sesuai dengan sifat kuantitatif, dimana penelitian ini hanya menggunakan kuesioner tanpa dilengkapi wawancara atau pertanyaan lisan, maka kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri tidak dapat terungkap secara mendalam.

D. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis merupakan sebuah cerminan bagi setiap penelitian, dimana implikasi teoritis memberikan gambaran sebuah perbandingan mengenai rujukan-rujukan yang dipergunakan dalam penelitian ini, baik itu rujukan penelitian terdahulu dengan temuan penelitian ini. Implikasi teoritis yang dikembangkan dalam penelitian ini bermaksud memperkuat dukungan atas beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada studi ini seperti pada pengaruh lingkungan, kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, budaya

(8)

organisasi dan proses organisasi terhadap kinerja organisasi. Maka terdapat beberapa implikasi teoritis, yaitu:

a. Temuan penelitian ini seluruhnya tidak mendukung/sesuai dengan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang dikemukakan oleh Moeheriono (2012).

b. Dari hasil uji hipotesis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri, dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor lingkungan dan proses organisasi adalah faktor yang berpengaruh kuat terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri, sedangkan faktor lainnya yaitu kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, dan budaya organisasi mempengaruhi secara lemah kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Dengan demikian temuan dalam penelitian ini tidak seluruhnya mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan

oleh Hartajunika,Gerry, dkk tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja organisasi sektor publik. Selain itu, hasil penelitian ini menyebutkan bahwa proses organisasi merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri. Hasil ini tidak mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh Csaszar, Felipe A.dkk yang menyebutkan bahwa

(9)

faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja organisasi adalah struktur organisasi.

2. Implikasi Metodologis

Mencermati temuan penelitian tersebut diatas, maka ada beberapa hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut berkaitan dengan model penelitian ini adalah dengan memasukkan determinan-determinan lain yang spesifik sesuai dengan lokasi penelitian sehingga lebih dapat menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri secara mendalam, maka perlu dilakukan kajian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi mendalam kepada masing-masing responden.

Referensi

Dokumen terkait

4 galur mutan kapas menunjukkan karakter agronomis yang berbeda nyata dengan induknya Tabel 1 terlihat bahwa tinggi tanaman dengan rata-rata yang tertinggi pada varietas

Perubahan dapat dilihat dari tingkat pendapatan kusir, jam kerja kusir dalam beroperasi menggunakan delman, serta manajemen pemeliharaan kuda yang diterapkan meliputi

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

68 TITO KURNIAWAN PUTRA PERDANA Islam Farmasi--Sopir Direktur. 69 AJI BAGUS

bahwa untuk optimalisasi pelaksanaan dan pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum di lingkungan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta meningkatkan

Perusahaan Belanda, yang kini hampir selama satu abad memperluas perdagangan- nya di Kerajaan Siam di bawah nenek moyang Duli Yang Maha Mulia Paduka Raja yang sangat luhur,

Selain itu, pada tahun 2021 pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp12 triliun untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat. Namun program BST ini

Tujuan penelitian adalah untuk mengukur laju dekomposisi serasah daun Rhizophora mucronata pada berbagai tingkat salinitas serta untuk menentukkan kandungan unsur karbon (C),