• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 11 siswa putra dan 17 siswa putri. Kualitas prestasi di SD ini tidak terlalu mencolok dan minat belajar siswa rendah. SD ini berada di pedesaan yang masih sangat asri, begitu juga siswa di SD masih sangat menghormati guru. Dengan background sistem sosial yang masih terjaga ke jawaan nya maka peneliti memutuskan untuk mencoba menaikkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan SK: 3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi, KD: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan Bangsa Indonesia.

Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang diberikan pada awal pembelajaran. Diharapkan siswa dapat meningkat minat belajarnya dan meningkatkan nilai KKM yang telah ditetapkan. Pada pembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun KKM yang ditetapkan rendah siswa masih banyak sekali yang tidak tuntas sehingga harus diperlukan tindak lanjut remidial.

4.1.1 Pemahaman Belajar

Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata-rata pelajaran IPS rendah khususnya pada materi Era Globalisasi. Hal ini disebabkan karena siswa diberikan pemahaman tentang materi “Era Globalisasi” melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka dan tidak mempunyai semangat belajar yang lebih.

4.1.2 Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

(2)

individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. 4.2 Kondisi Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Negeri Ngabean Kecamatan Secang, pada mata pelajaran IPS SK “Era Globalisasi”. Dengan jumlah 28 siswa terdiri dari 11 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Berdasarkan observasi yang dilakukan, sebagian nilai kelas VI pada mata pelajaran IPS masih di bawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu 61. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 18 siswa dari 28 siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus berikut ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus

No. Nilai Jumlah Siswa Persenta se (%) Tun tas Belu m Tuntas 1 50-60 19 68 9 19 2 61-70 9 32 3 71-80 0 0 4 81-90 0 0 5 91-100 0 0 Jum lah 2330 28 100 Rata – rata 58,92857 143

Sumber Data : Guru Kelas

Dari data Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus di atas dapat diperjelas dengan Gambar 4.1 Diagram batangdibawah ini:

(3)

G a m b a r D i a

Gambar 4.1 diagram batang Nilai Siswa Pra Siklus Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai 50-60 ada 19 siswa dan yang memperoleh nilai 61-70 hanya ada 9 siswa. Dari data tabel diatas maka dibuat Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus pada kondisi awal sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

Untuk mempermudah membaca data diatas peneliti menyajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar Diagram Batang 4.2 Ketuntasan Belajar Pra Siklus di berikut:

No Nilai Kriteria Jumlah Siswa Persentase % 1 ≥61 Tuntas 9 32 2 <61 Belum Tuntas 19 68 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

(4)

Gambar 4.2 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang memiliki ketrampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau selalu menggunakan pembelajaran yang monoton yaitu ceramah bervariasi, dimana metode ceramah bervariasi masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang berakibat tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan siswa pun kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas VI di SD Negeri Ngabean Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas kuis

(pretest) guna meningkatkan pemahaman belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan SK: Memahami peranan bangsa indonesia di era globalisasi, KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia”, dan siklus II pembelajaran dilakukan sama dengan siklus I yaitu SK: Memahami peranan bangsa indonesia di era

0 5 10 15 20

tuntas belum tuntas

Nilai Test Pra Siklus

(5)

globalisasi, KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

4.3 Siklus I

4.3.1 Rencana Tindakan

Perencanaan siklus I ini ada Tiga (3) pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, pertemuan III.

a. Pertemuan I

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Era Globalisasi”, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat mengeksplor siswa yaitu dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) dengan selain itu, Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa dengan teman sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan menggunakan metode pemberian kuis atau (pretest) ini siswa dapat mengeksplor dirinya sendiri dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh siswa. Belajar sebelum pembelajaran sangat penting bila menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) ini, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan hal-hal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest.

b. Petemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan siklus I pertemuan II lokasi pengamatan/observasi akan

(6)

dilaksanakan di lapangan sekolah pada saat pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Bukti-bukti Era Globalisasi”, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu pembelajaran yang nyata dengan kenyataaan yang dialami siswa setelah motivasi siswa diberikan soal pretest. Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran serta alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk berdiskusi.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II. Pada pertemuan III. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “kerja sama yang pada era globalisasi”, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara nyata setelah itu memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis pembelajaran diawali dengan pretest.

Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa, Guru memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku pelajaran serta alat peraga, dan test formatif. Guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk melakukan diskusi. 4.3.2 Pelaksanaan, dan Observasi Tindakan

Pelaksanaan dan observasi pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Pertemuan I dan II berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) pertemuan III tetap 70 menit, yaitu 45 menit pertama penyampaian materi, dan 25 menit berikutnya

(7)

evaluasi. Pertemuan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 9, 11, dan 13 April 2012.

1) Pertemuan I a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kemudian bertanya Anak-anak kalian sudah pernah melihat handphone? Handphone membuat kita mudah dalam berkomunikasi,bukan? Nah, sekarang jelaskan apa yang kalian ketahui tentang era globalisasi?”.

Motivasi

Memberikan penjelasan jika globalisasi tidak ada maka kehidupan kita tidak akan ada tekhnologi seperti sekarang.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest):

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah kalian pernah menggunakan escalator saat berbelanja di mall atau pusat perbelanjaan?

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

(8)

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi. d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era globalisasi.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 1, 2, 3, 4.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok bahasan selanjutnya.

d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi

Pada hasil pertemuan I siklus I masih ada kekurangan yang terjadi baik saat pengerjaan soal pretest maupun pembelajaran. Itu disebabkan belum pernahnya siswa menerima metode yang digunakan peneliti. Sehingga suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang diberikan guru. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa pun tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal siswa pun banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh mereka. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang

(9)

membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Peneliti pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan.

Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dari hasil nilai pretest yang di peroleh siswa secara keseluruhan data nilai pretest I yang di sajikan pada Daftar Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I sebagai berikut: (lampiran 7)

Dari data nilai yang telah ditampilkan oleh peneliti dapat di identifikasi yaitu: nilai antara 50-60 ada 1 siswa, nilai antara 61-70 ada 15 siswa, nilai antara 71-80 ada 18, tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 81-90, dan nilai antara 91-100.dari data tersebut atau jika ditampilkan dalam Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus Isebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 1 50-60 1 3 2 61-70 15 54 3 71-80 12 43 4 81-90 0 0 5 91-100 0 0 Jumlah 2330 28 100 rata-rata 69

Diatas adalah data nilai pretest masing-masing siswa dan rata-rata nilai semua siswa. Untuk lebih jelas dan mempermudah membaca data-data diatas. Peneliti menyajikan Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan I dibawah:

(10)

Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest

pertama pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduran dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah sitem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II siklus I.

2) Pertemuan II a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat perbelanjaan?”

Motivasi

Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Nilai 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Tabel Nilai Pre test Siklus I Pertemuan I

(11)

boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia”. b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest):

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema metode pemberian tugas untuk dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak jika kita sedang berjalan-jalan atau menonton televisi kita sering melihat iklan-iklan yang ditayangkan apakah iklan dapat menjadi acuan sebagai bukti adanya era globalisasi?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari- hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang terhadap adanya era globalisasi.

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan peranan bangsa Indonesia terhadap era globalisasi. e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

(12)

diskusi untuk Mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 5, 6, 7.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau (pretest).

c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok bahasan selanjutnya.

d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi

Pada pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat di simpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran. Kekurangan pada pertemuan I pun dapat diatasi dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh guru. Guru mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk Mempresentasikan, upaya agar bisa membuat siswa tersebut mau mempresentasikan hasil diskusinya maka peneliti menyuruh salah satu teman dari kelompoknya untuk menemaninya mempresentasikan hasil dari diskusinya. Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik. Daftar nilai pretest siswa pada pertemuan II ditampilkan pada Daftar Nilai Pretest Pertemuan II sebagai berikut: (lampiran 7)

Dari data nilai pretest siswa dapat dibaca sebagai berikut : Ada 2 siswa masih mendapat nilai antara 50-60, 2 siswa mendapat nilai antara 61-70, 6 siswa mendapat nilai antara 71-80, tidak ada siswa yang mendapat nilai

(13)

antara 81-90, dan 18 siswa mendapat nilai 91-100. Dengan rata-rata nilai kelas 88. Untuk memperjelas data yang diatas dapat di lihat pada Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I di bawah ini :

Tabel 4.4

Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I

Dengan data Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I dapat dibaca yaitu 7% siswa mendapatkan nilai antara 50-60 dan 61-70, 22% siswa mendapatkan nilai 71-80, 64% siswa mendapatkan nilai antara 91-100. Rata-rata nilai anak pada pretest II pertemuan I mencapai rata-rata 88. Itu menunjukan bahwa pada pertemuan II siswa mulai bisa menerima metode yang digunakan oleh peneliti. Untuk mempertegas dan memudahkan membaca dari data diatas peneliti menampilkan dengan diagram batang yang ditampilkan pada Gambar Diagram Batang 4.4 sebagai berikut :

Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I pertemuan II

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Persentase (%) Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Jumlah Siswa No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 1 50-60 2 7 2 61-70 2 7 3 71-80 6 22 4 81-90 0 0 5 91-100 18 64 Jumlah 2330 28 100 Rata-rata 88

(14)

Dari keseluruhan nilai pretest yang didapat siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan hanya 4 siswa yang di bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti.

3) Pertemuan III a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat perbelanjaan?”

Motivasi

Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia”.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) :

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah negara kita sudah bekerja sama dengan negara lain yang lebih maju daripada negara kita?Cobalah berikan contohnya?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

(15)

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di Indonesia d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan asing di Indonesia.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 8, 9, 10, 11.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Mengerjakan test formatif siklus I. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi

Pertemuan III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih kurang sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara pertemuan seblumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih mengenal karakter dari guru. Menurut observer yaitu guru kelas pun dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya. Pesan dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Pada pertemuan ini kesulitan dari guru adalah 1 siswa yang masih belum aktif dalam proses pembelajaran. Guru masih menggunakan hal yang sama yaitu memberikan

(16)

kepercayaan terhadap siswa yang kurang aktif tersebut. hasilnya siswa tersebut mengalami peningkatan pada nilai pretest dan test evaluasi atau test formatif yang diberikan usai proses konfirmasi yang diberikan oleh guru/peneliti. Secara umum peningkatan nilai pretest yang didapat siswa pun mengalami peningkatan yang signifikan. Penjelasan lebih lanjut dari peningkatan nilai pretest yang didapat siswa ditampilkan Pada Daftar Nilai pretest Siklus I pertemuan III sebagai berikut : (lampiran 7)

Dari daftar nilai diatas peningkatan siswa terlihat dengan hanya 1 siswa yang mendapat nilai kurang akan tetapi itu sudah merupakan peningkatan dari nilai pretest sebelumnya yaitu jika menggunakan KKM yang digunakan sekolah maka siswa tersebut telah tuntas namun peneliti menetapkan KKM yaitu 70. Gambaran dari daftar nilai diatas yaitu: tidak ada siswa yang memperoleh nilai antara 50-60, 1 siswa memperoleh nilai antara 61-70, 5 siswa memperoleh nilai antara 71-80, 7 siswa mendapat nilai 81-90, 15 siswa mendapat nilai antara 91-100. Dengan rata-rata nilai mencapai 92. Penjelasan di atas dipertegas oleh Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest III di bawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan III Siklus I

No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 1 50-60 0 0 2 61-70 1 3 3 71-80 5 20 4 81-90 7 23 5 91-100 15 54 Jumlah 2330 28 100 Rata – rata 92

Data yang dapat dibaca dari Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan III Siklus I, yaitu 1 siswa yang memperoleh nilai 61-70 jika di presentasekan hanya 3%, 5 siswa memperoleh nilai 71-80 jika dipersentasekan sebesar 20%, 7 siswa yang memperoleh nilai 81-90 jika

(17)

dipersentasekan sebesar 23%, 15 siswa memperoleh nilai 91-100 jika dipersentasekan sebesar 54%. Rata-rata nilai kelas pun meningkat menjadi 92. Agar data mudah dibaca dan dimengerti peneliti menyajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan III dalam bentuk diagram batang sebagai berikut ini:

Gambar 4.5 Nilai pretest Siklus I Pertemuan III

Dari Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan III ditunjukkan bahwa siswa sebagian besar mendapat nilai 91-100 dan nilai terendah adalah 61-70. Dapat disimpulkan juga bahwa metode yang digunakan oleh guru sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada umumnya. Setelah mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test evaluasi untuk mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pembelajaran.

4.3.3 Perbandingan Nilai pretest siswa pada siklus I

Dari tiga pertemuan pada siklus I ada tiga pretest yang diberikan kepada siswa. Guru yang menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest)

yang diberikan kepada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Maka peneliti akan membandingkan nilai rata-rata siswa tiap pretest yang telah dilakukan tiga kali. Perbandingan nilai pada Daftar Nilai Tiap pretest Pada Siklus I yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut: (lampiran 7)

Dengan membaca daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai

pretest tiap pertemuan pada siklus I meningkat. Untuk mempermudah dalam

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 persentase % nilai

(18)

membaca peningkatan nilai pretest pada tiap pertemuan peneliti membuat Gambar 4.6 peningkatan nilai pretest tiap pertemuan pada siklus I yang berbentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada pertemuan II. Kemungkinan pada pertemuan I siswa masih bingung dalam mengerjakan

pretest yang diberikan. Kemudian pada pertemuan II siswa lebih siap dalam mengerjakan pretest. Selanjutnya pada pertemuan III siswa sudah terbiasa dan sangat enjoy dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sehingga nilai rata-rata pretest pada pertemuan III menjadi yang tertinggi.

4.3.4 Hasil Tindakan

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer (guru kelas VI). Hasil tindakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

a. Pertemuan I

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest)

pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.6 dibawah ini: 0 20 40 60 80 100

pre test 1 pre test 2 pre test 3

Nilai Pre test Siswa

(19)

Tabel 4.6

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 3,5

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 3,5

3 Kegiatan Inti 4

4 Kegiatan Penutup 4

Keterangan:

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat kurang.

2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang. 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup. 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik. 5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

baik.

Dari Tabel 4.6 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan menggunakan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal baik, dari keseluruhan pengamatan kegiatan pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) dengan observer guru kelas. Lembar pengamatan pada siklus I terdiri dari 4 item yang dinilai, 2 item masih dibawah indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian. Sehingga guru harus memperbaiki 2 item yang tidak berhasil pada pertemuan II dan guru tidak begitu saja puas dengan perolehan skor rata-rata pada nilai 4 karena belum ada skor rata-rata-rata-rata item pada lembar pengamatan yang mencapai skor 5 atau kategori sangat baik. Demikian 2 item yang belum berhasil dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.

(20)

b. Pertemuan II

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 3

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4

3 Kegiatan Inti 4

4 Kegiatan Penutup 5

Dari Tabel 4.7 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan observer yang masih sama yaitu guru kelas dan indikator keberhasilan yang sama yaitu ≥4 atau minimal baik. Pada Pertemuan I terdapat 2 item yang masih kurang dan pada pertemuan II sudah diperbaiki kekurangan – kekurangan yang ada pada pertemuan I walaupun masih ada perbaikan lagi 1 item yaitu item pra pembelajaran namun secara keseluruhan 3 item dari 4 yang dinilai sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Pada pertemuan II sudah ada item yang mencapai skor 5 yaitu pada item kegiatan penutup. Walaupun sudah mencapai skor 5 dan sudah bisa memperbaiki kekurangan pada pertemuan I di pertemuan II namun guru harus meningkatkan dan memperbaiki 1 item yang belum berhasil pada pertemuan II di pertemuan selanutnya atau pertemuan III.

c. Pertemuan III

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan III ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.8 di bawah ini:

(21)

Tabel 4.8

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 4

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4

3 Kegiatan Inti 4

4 Kegiatan Penutup 4

Dari Tabel 4.8 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest)

sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan pembelajaran yaitu ≥4 atau minimal baik. dari data master sheet hasil observasi pembelajaran dengan observer guru kelas didapat rata-rata skor yang didapat oleh guru pada tiap item sudah berhasil. kekurangan pada pertemuan II siklus I dapat diperbaiki pada pertemuan III siklus I. Jadi, pada pertemuan III ini guru sudah berhasil pada proses pembelajaran pemberian tugas (pretest) yang diberikan pada awal kegiatan pembelajaran. Keberhasilan dari segi proses pembelajaran sudah dapat dikatakan sukses akan tetapi dalam hasil belajar siswa ditentukan dengan hasil nilai test formatif pada siklus I yang diberikan pada akhir pembelajaran pertemuan III.

4.3.5 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan, khususnya tentang pemahaman siswa pada SK : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria ketuntasan belajar menggunakan KKM dari sekolah 61 sebanyak 28 siswa,

(22)

yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa atau 62 %, dan yang tuntas 9 siswa atau 38% dengan nilai rata-rata 58,92857143 dan nilai tertinggi 70 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Hasil perolehan nilai siklus I KKM yang digunakan peneliti yaitu 70 yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Dari data yang ada di atas tampak jelas peningkatan-peningkatan baik dari guru maupun siswa. Agar mempermudah membaca data di atas maka pada penulis menyajikan data dengan pada Gambar 4.7 Diagram Batang di bawah ini:

Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Test Pra Siklus dan Nilai Test Siklus I Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada awal pembelajaran. Tidak hanya pada hasil belajar saja yang meningkat saat siswa pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dapat di aplikasikan pada kegiatan pembelajaran.

4.3.6 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I. Berdasarkan pengamatan hasil tindakan proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal baik. dari pertemuan I siklus I pada proses pembelajaran masih ada

0 20 40 60 80 100

Nilai Test Pra Siklus Nilai Test Siklus I

Nilai Test Pra Siklus Nilai Test Siklus I

(23)

kekurangan 2 item yaitu pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran dan diperbaiki pada pertemuan II. Pertemuan II kekurangan-kekurangan pada pertemuan I dapat diperbaiki walaupun masih ada item yang masih kurang dan belum dapat dinaikkan pada pertemuan II. Item yang masih kurang pada pertemuan II adalah item pra pembelajaran menurut pengamatan observer guru masih lemah dalam kegiatan pra pembelajaran. Kekurangan yang terjadi proses pembelajaran pertemuan II akan diperbaiki pada pertemuan III. Pertemuan III adalah perbaikan item-item yang masih kurang pada pertemuan II yaitu kelemahan pada pra pembelajaran. Hasil dari proses pembelajaran yang diamati oleh observer yaitu guru kelas menunjukkan guru telah berhasil dengan rata-rata skor ≥4 atau minimal baik pada tiap item yang dinilai. kekurangan atau kelemahan yang ada pada pertemuan II sudah diperbaiki pada pertemuan III. Namun, guru tidak harus cepat puas dengan skor nilai yang didapat tetapi harus bisa meningkatkan lagi pada siklus II. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Nilai Observasi di bawah ini:

(24)

Tabel 4.10

Perbandingan Hasil Nilai Observasi N

o Aspek Indikator

Hasil Penilaian Observasi Pertem uan I Pertemu an II Pertemu an III 1 Pra Pembelajaran ≥4 dari 3,5 3 4 keseluruhan kegiatan 2 Kegiatan Awal Pembelajaran pembelajaran dengan 3,5 4 4 3 menggunakan metode kuis 4 4 4 3 Kegiatan Inti (Pretest) dikatakan 4 Kegiatan Penutup pembelajaran baik atau 4 5 4 minimal baik a. Pertemuan I

Pada hasil pertemuan I siklus I pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest). Masih ada 2 item yang kurang atau belum memenuhi indikator keberhasilan yang digunakan peneliti. Itu disebabkan belum pernahnya siswa menerima metode yang digunakan guru. Sehingga suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang diberikan peneliti. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa pun tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal siswa pun banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh mereka. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik.

Guru pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang

(25)

dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest pertama pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah sitem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II.

b. Pertemuan II

Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan item yang masih kurang atau lemah pada kegiatan pra pembelajaran. Guru belum dapat dikatakan berhasil karena masih ada item yang belum memenuhi indikator keberhasilan. Walaupun belum bisa dikatakan berhasil dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat disimpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran. Item kegiatan awal pembelajaran yang pada pertemuan I belum memenuhi kriteria keberhasilan pun dapat diatasi dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk mempresentasikan. Upaya agar bisa membuat siswa tersebut mau mempresentasikan hasil diskusinya maka peneliti menyuruh salah satu

(26)

teman dari kelompoknya untuk menemaninya mempresentasikan hasil dari diskusinya.

Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai

pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai yang mencapai 88, juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan hanya 4 siswa yang di bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti. Kekurangan pada pertemuan II akan di perbaiki pada pertemuan III dan juga akan mengevaluasi siswa.

c. Pertemuan III

Hasil pengamatan proses pembelajaran pertemuan III mencapai keberhasilan skor rata-rata tiap item sudah mencapai skor 4 itu menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai dan pelaksanaan baik. kesimpulan indikator tercapai diambil dari penetapan indikator keberhasilan yaitu: ≥4 atau minimal baik pada pembelajaran. Pertemuan III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih kurang sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara pertemuan sebelumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih mengenal karakter dari peneliti. Proses pembelajaran sangat hidup dilihat dari semua kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan guru. Pesan dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Menurut observer yaitu guru kelas pun dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya.

Permasalahan pada pertemuan III dari peneliti adalah 1 siswa yang masih belum aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti masih menggunakan hal yang sama yaitu memberikan kepercayaan terhadap siswa yang kurang aktif tersebut. Dari nilai pretest yang didapat siswa pun mengalami peningkatan yang signifikan, ditunjukkan bahwa siswa sebagian besar mendapat nilai 100 dan nilai terendah adalah 65. Dapat disimpulkan juga bahwa metode yang digunakan oleh guru sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada umumnya. Setelah

(27)

mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test evaluasi untuk mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis (pretest)

pembelajaran. Hasil perolehan nilai siklus I (KKM=70) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran bisa memperoleh nilai yang tuntas dan mencapai KKM yang digunakan guru/peneliti.

Untuk meningkatkan rata-rata hasil perolehan nilai siswa dan untuk memantapkan tingkat pemahaman siswa serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus II.

4.4 Siklus II

4.4.1 Rencana Tindakan

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II hanya akan dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah teknik pengajarannya. Sebelum melakukan tindakan peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal pretest, Lembar Diskusi, Lembar Observasi, dan juga soal test formatif.

a. Pertemuan I

Setelah diperoleh nilai test formatif pada pertemuan III, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I siklus II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Era Globalisasi”, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat mengeksplor siswa yaitu dengan menggunakan metode kuis atau pretest.

(28)

Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa dengan teman sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) siswa dapat mengeksplor dirinya sendiri dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh siswa. Belajar sebelum pembelajaran sangat penting bila menggunakan metode kuis atau (pretest), dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan hal-hal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I siklus II. Pada pertemuan II. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “kerja sama yang pada era globalisasi”, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara nyata setelah itu memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest).

Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa, Guru memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku pelajaran serta alat peraga, dan test formatif. Guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk melakukan diskusi.

4.4.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

Siklus II adalah pemantapan dari siklus I. Siklus II diadakan pada tanggal 15, dan 16 april 2012.

(29)

1) Pertemuan I a. Kegiatan Awal

Apersepsi

Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang di alami peserta didik kemudian bertanya kepada peserta didik “anak-anak apakah kita saat ini sudah melupakan budaya kita sendiri dan beralih pada kebudayaan barat?”

Motivasi

“anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia dan harus meneruskan cita-cita bangsa Indonesia”.

b. Kegiatan Inti

Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau pretest :

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak dengan adanya globalisasi gaya hidup kita akan berubah?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

(30)

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi. d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era globalisasi. Menjelaskan unsur dalam bukti-bukti globalisasi sesuai dengan kehidupan yang kongkret.

Menyebutkan unsur sikap yang harus dikembangkan dalam menghadapi globalisasi dengan benar.

Menjelaskan peranan Indonesia terhadap era globalisasi dengan baik.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya.

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok bahasan selanjutnya.

d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi

Pertemuan I siklus II hanyalah memantapkan dari apa yang telah diterima pada siklus I. Pertemuan I siklus II siswa sudah sangat mengerti aturan-aturan yang ada di metode pemberian tugas kuis (Pretest) yang

(31)

digunakan. Namun karena sikap yang meremehkan dan menyepelekan materi nilai pretest pun mengalami penurunan. Padahal soal yang diberikan relatif sama. Untuk mengetahui nilai pretest yang ada pada pertemuan I siklus II, maka peneliti menyajikan daftar nilai pada Nilai pretest Pertemuan I Siklus II: (lampiran 7)

Dari daftar nilai di atas menjelaskan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 85. Untuk mempermudah membaca data nilai pretest peneliti menyajikan Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II No. Nilai Jumlah Siswa Persentas e (%) 1 60-69 2 7 2 70-79 3 11 3 80-89 11 40 4 90-99 6 21 5 100 6 21 Jumlah 2330 28 100 Rata-rata 85

Dapat dibaca bahwa nilai antara 61-70 ada 3 siswa, nilai antara 71-80 ada 11 siswa, nilai antara 81-90 ada 8 siswa, dan nilai 91-100 ada 6 siswa jika disajikan dalam bentuk diagram batang akan seperti Gambar 4.9 Diagram Batang

(32)

Gambar 4.9 Diagram Batang Nilai pretest I Siklus II Terbaca dari Gambar 4.9 bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai antara 71-80. Kekurangan yang terjadi pada pertemuan I akan diperbaiki lagi pada pertemuan II siklus II.

2) Pertemuan II a. Kegiatan Awal

Apersepsi

”anak-anak seperti yanng kita ketahui bahwa di Indonesia banyak sekali kekayaan alam yang kita miliki tetapi belum dapat kita olah sendiri, nah sekarang apakah kita selama nya harus bergantung pada investor asing yang terus-terusan mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di Indonesia?” apakah kita hanya akan berdiam diri saja?.

Motivasi

Memberikan penjelasan “anak-anak sebagai masa depan bangsa kita harus bisa menjaga kekayaan alam dan martabat bangsa Indonesia karena jika tidak, tidak akan ada lagi putra bangsa Indonesia yang bisa menjadi pemimpin di negara kita ini”.

b. Kegiatan Inti Teknik Pembelajaran

Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau pretest : 0 2 4 6 8 10 12 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Pre test I Siklus II

(33)

a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan.

b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis.

c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas.

e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu.

Eksplorasi

Bertanya kepada peserta didik “anak-anak Indonesia sangat aktif dalam dunia internasional coba kalian sebutkan contoh dari organisasi yang Indonesia ikuti selama ini?”.

Elaborasi

a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi.

b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di Indonesia.

d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru:

Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan asing di Indonesia.

e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 8, 9, 10, 11.

Konfirmasi

a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya.

(34)

b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir

a. Melakukan Refleksi:

Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest.

c. Melakukan Tes Formatif siklus II. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi

Pertemuan II siklus II siswa diperingatkan agar dalam mengerjakan

pretest tidak tergesa-gesa agar nilai yang didapat lebih maksimal tidak seperti pada pertemuan I yang bisa dianggap mengalami penurunan. Pengerjaan pretest siswa tidak tergesa-gesa dan memanfaatkan waktu yang diberikan oleh guru. siswa yang mengalami penurunan pada pretest

pertemuan I di bimbing secara berkelanjutan agar memperoleh nilai maksimal yang dapat dicapai. Setelah pretest selesai siswa bertanya hal-hal yang tidak dimengerti pada soal pretest. Sampai pada kegiatan pembelajaran diskusi siswa lebih aktif dan menyanggah hasil dari kelompok lain. Dari situasi pembelajaran tersebut guru telah bisa membuat persaingan positif pada siswa. Selesai presentasi dari semua kelompok diskusi dilanjutkan oleh konfirmasi dan penjelasan lebih lanjut oleh guru. Proses konfirmasi selesai dilanjutkan dengan mengkoreksi hasil pretest

dan hasil yang diperoleh siswa meningkat. Hasil pretest dapat dilihat pada Daftar Nilai pretest Pertemuan II( Lampiran 7).

Dari daftar nilai yang ada di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan. Pertemuan II pada memang sangat spesial karena di samping siswa yang sangat aktif juga nilai rata- rata (pretest)yang naik. Peneliti akan menyajikan data diatas dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus IIsebagai berikut:

(35)

Tabel 4.12

Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

1 50-60 0 0 2 61-70 1 4 3 71-80 5 18 4 81-90 4 14 5 91-100 18 64 Jumlah 2330 28 100 Rata– rata 93

Dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II dapat dibaca nilai antara 61-70 hanya ada 1 siswa dengan persentase 4%, nilai antara 71-80 ada 5 siswa dengan persentase 18%, nilai 81-90 ada 4 siswa dengan persentase 14%, dan sebagian besar siswa memperoleh nilai antara 91-100 yaitu 18 siswa dengan persentase 64%. data tersebut jika disajikan dengan diagram batang akan menjadi seperti Gambar 4.9 Diagram Batang Daftar Nilai pretest II Siklus II:

Gambar 4.9 Daftar Nilai pretest II Siklus II

Dengan hasil yang memuaskan tersebut maka pertemuan II siklus II dianggap sudah baik dalam peningkatan hasil pretest.

0 5 10 15 20 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Pre test II Siklus II

(36)

4.4.3 Perbandingan Nilai pretest Pada Siklus II

Peneliti akan membandingkan perolehan hasil pretest yang merupakan metode pembelajaran yang digunakan. Perbandingan ini bertujuan mengetahui peningkatan siswa pada pretest tiap pertemuan pada siklus II dan untuk mengetahui apakah nilai pretest yang meningkat mempengaruhi nilai test formatif siswa. Dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang digunakan dalam pembelajaran tersebut diharapakan siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan juga tidak merasa bosan terhadap pembelajaran khususnya IPS. Agar lebih jelas peneliti menyajikan Daftar Nilai pretest Pada Siklus II untuk menunjukkan hasil pretest siklus II. (lampiran 7)

Dari daftar nilai yang ditunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest meningkat pada pertemuan II. Lebih jelasnya lagi perbandingan antara pretest I dan II pada siklus II ditunjukkan Gambar 4.10 Diagram Batang Perbandingan Nilai pretest Siklus II

Gambar 4.10 Perbandingan Nilai pretest Siklus II

Dari diagram batang tersebut terlihat lebih jelas peningkatan nilai pretest

yang diperoleh siswa. pretest menunjukkan bahwa siswa akan lebih meningkatkan belajarnya karena termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih baik lagi.

4.4.4 Hasil Tindakan

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini

85 93 80 85 90 95

pre test 1 pre test 2

Nilai Pre test Siklus 2

(37)

dilakukan oleh observer (guru kelas VI dan teman sejawat). Hasil tindakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan I, dan pertemuan II .

a. Pertemuan I

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis

(pretest) pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.13 dibawah ini:

Tabel 4.13

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I

No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 4,5

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5

3 Kegiatan Inti 3,5

4 Kegiatan Penutup 4

Keterangan:

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat kurang.

2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang. 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup. 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik. 5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

baik.

Dari Tabel 4.13 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal kategori baik, dari hasil penilaian observasi yang diisi oleh observer yaitu guru kelas dan teman sejawat agar dalam penilaian bersifat netral. Siklus II pertemuan I ini belum tercapai karena indikator kinerja yang diterapkan dalam penelitian ini adalah ≥4 dari keseluruhan kegiatan metode pemberian tugas kuis (pretest) diterapkan guru karena item kegiatan inti pembelajaran mendapat skor rata-rata kurang dari indikator keberhasilan

(38)

yang ditetapkan. perbaikan pada item yang belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan maka tindakan untuk menyempurnakan atau meningkatkan pembelajaran dilaksanakan pada pertemuan II dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) dan memberikan evaluasi kepada siswa.

b. Pertemuan II

Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.14 di bawah ini:

Tabel 4.14

Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II No Aspek

Rata-rata Hasil Penilaian Observasi guru dan siswa

1 Pra Pembelajaran 4,5

2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5

3 Kegiatan Inti 5

4 Kegiatan Penutup 5

Dari Tabel 4.14 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest)

sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan ≥4 atau minimal kategori baik. dari hasil pengamatan observer didapat bahwa pertemuan II siklus II merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Dari item-item yang dinilai semua memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Sehingga kekurangan pada pertemuan I siklus II telah berhasil di perbaiki dan ditingkatkan oleh peneliti/guru.

4.4.5 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus II dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan dibandingkan siklus I, khususnya tentang pemahaman siswa pada SK : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

(39)

Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=70) sebanyak 28 siswa, dan mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, dengan nilai rata-rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Hasil perolehan nilai siklus II (KKM=80) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 87 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 80. Dari data yang ada di atas tampak jelas peningkatan-peningkatan baik dari guru maupun siswa. Agar mempermudah membaca data di atas maka pada penulis menyajikan data dengan pada Gambar 4.11 di bawah ini:

Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Test Siklus I dan Nilai Test Siklus

Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada awal pembelajaran. Tidak hanya pada nilai saja yang meningkat saat siswa pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dapat di aplikasikan. Dengan Metode pemberian tugas kuis

(pretest) menunjukkan peningkatan dalam nilai dan proses pembelajaran yang dinilai oleh observer.

4.4.6 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

70 75 80 85 90 Siklus I siklus II

Perbandingan Siklus I dan

Siklus II

Siklus I siklus II

(40)

pengamatan atau temuan dari observer pada siklus II. Berdasarkan pengamatan hasil tindakan oleh observer dan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh penulis maka didapatkan perbandingan hasil tindakan dan keterangan indikator kinerja, yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:

Tabel 4.15

Perbandingan Hasil Observasi siklus II

No Aspek Indikator Hasil Penilaian Observasi

Pertemuan I Pertemuan II 1 Pra Pembelajaran ≥4 dari 4 4 keseluruhan kegiatan 2 Kegiatan Awal Pembelajaran pembelajaran dengan 4 4 3 Kegiatan Inti menggunakan metode pemberian tugas kuis (Pretest) dikatakan 3,5 5 4 Kegiatan Penutup pembelajaran baik atau 4 5 minimal baik a. Pertemuan I

Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti mencapai 84%. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Guru pun mengkonfirmasi tugas diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari

(41)

keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest I pun sangat kurang.

Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah sistem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II siklus II.

b. Pertemuan II

Pada hasil pertemuan II siklus II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti sudah mencapai 89%. Dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mencapai keberhasilan. Pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat disimpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran. Kekurangan pada pertemuan II pun dapat diatasi dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya.

Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai

pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai yang mencapai 93, dan juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100. Setelah melakukan konfirmasi pembelajaran guru mengevaluasi siswa dengan test formatif.

(42)

4.5. Hasil Analisis Data 4.5.1. Siklus I

Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.16 Rekapitulasi Data Nilai Siklus I di bawah ini :

Tabel 4.16

Rekapitulasi Data Nilai Siklus I

No. Nilai Siklus I Keterangan Jumlah siswa Persentase (%) 1. ˂50 0 0 - 2. 50-59 0 0 - 3. 60-69 0 0 Belum Tuntas 4. 70-79 16 57 Tuntas 5. 80-89 11 39 Tuntas 6. 90-100 1 4 Tuntas Jumlah 28 100 Rata-rata 77 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 70

Penjelasan dari tabel 4.16 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM ≥70. Dengan rincian nilai antara 70-79 ada 16 siswa, nilai antara 80-89 ada 11 siswa, nilai antara 90-100 ada 1 siswa, rata-rata nilai 77, nilai terendah 70, dan nilai tertinggi 95. Untuk memperjelas data diatas akan ditampilkan diagram pada Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I di bawah:

(43)

Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.17 Ketuntasan Belajar Siswa di bawah:

Tabel 4.17

Ketuntasan Belajar Siswa

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Siswa Persentase % Tuntas 28 100 Belum Tuntas 0 0 Jumlah 28 100

Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram lingkaran pada Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa

0 5 10 15 20

Nilai Test Siklus I

Jumlah siswa

Ketuntasan Nilai Siklus I

Tuntas Belum Tuntas

(44)

Berdasarkan pada gambar 4.13 dengan menggunakan pembelajaran Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=70) adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai ˂70. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥70. Berarti peningkatan hasil belajar siswa dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai ≥70 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai. Dan untuk memperbaiki dari hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan.

4.5.2. Siklus II

Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Nilai Siklus II di bawah ini :

Tabel 4.18

Rekapitulasi Data Nilai Siklus II

No. Nilai Siklus II Keterangan

Jumlah siswa Persentase (%) 1. ˂50 0 0 - 2. 50-59 0 0 - 3. 60-69 0 0 Belum Tuntas 4. 70-79 0 0 Tuntas 5. 80-89 16 57 Tuntas 6. 90-100 12 43 Tuntas Jumlah 28 100 Rata-rata 77 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 70

Penjelasan dari tabel 4.18 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM ≥80. Dengan rincian nilai antara 70-79 ada 0 siswa, nilai antara 80-89 ada 16 siswa atau 57%, nilai antara 90-100 ada 12 siswa atau 43%, rata-rata nilai 87, nilai

(45)

terendah 80, dan nilai tertinggi 100. Untuk memperjelas data diatas akan ditampilkan diagram pada Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II berikut:

Gambar 4.14Nilai Test Siklus II

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=80) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.19 Ketuntasan Belajar Siswa

Tabel 4.19

Ketuntasan Belajar Siswa

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Siswa Persentase % Tuntas 28 100 Belum Tuntas 0 0 Jumlah 28 100

Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram pada Gambar Diagram Lingkaran 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

0 5 10 15 20 ˂50 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Nilai Test Siklus II

Gambar

Gambar 4.2 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Tabel Nilai Pre test  Siklus I Pertemuan I
Gambar 4.5 Nilai pretest Siklus I Pertemuan III
Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang dibuat terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok sampel resin akrilik self cure yang tidak direndam didalam air selama polimerisasi (Kelompok A) dan sampel resin

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Di

Lokasi yang hanya memiliki kelimpahan ikan Caesio cuning dengan ukuran kecil atau ikan muda di temukan di 6 lokasi yaitu Timur Pulau Pramuka, Utara Pulau Pramuka,

Muhammad Ardans 121134021 D4 Teknik Perancangan Jalan &amp; Jembatan Pudin Saepudin 121134023 D4 Teknik Perancangan Jalan &amp; Jembatan Athaya Zhafirah 111134024 D4 Teknik

Untuk itu, selanjutnya kita akan membahas suatu bentuk integral lain yang juga dapat digunakan untuk mengek- strapolasi gelombang hanya dengan menggunakan nilai P atau (∇P ) saja,

JMLH SAT 1 Penetapan rasio dosen dan mahasiswa sesuai standar ideal Terealisasi rasio dosen dibanding mahasiswa 1 : 20 1:20 Rasio 2 Meningkatnya penyerapan

Sebaliknya siswa dengan Self-Efficacy yang lemah atau rendah cenderung rentan dan mudah menyerah menghadapi masalah matematika tersebut, mengalami kesulitan dalam

Pada skeler sabit untuk regio anterior, baik yang lurus maupun yang melengkung, mata pisau, leher dan gagangnya berada dalam satu bidang2. Sebaliknya mata pisau, leher dan gagang