PELAKSANAAN
UJI TERAP MONITORING DAN
EVALUASI KEGIATAN
PILOT PROJECT RESTORASI
REHABILITASI LAHAN
[PPR/RL]
DI WILAYAH BBKSDA JAWA BARAT & BBTNGGP CIBODASKOMPONEN 2
PILOT PROJECT RESTORASI DAN REHABILITASI LAHAN
ICWRMIP-CWMBC
Komplek Sanggar HuripJl. Sanggar Kencana XXIII No. 19
Kel. Jatisari Kec. Buah Batu Bandung 40285 Telp/Fax : [022] 7317232
email: management@cwmbc.com website: www.cwmbc.com
M DUL FGD
CITARUM WATERSHED MANAGEMENT AND BIODIVERSITY CONSERVATION
Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program
MODUL FGD
PELAKSANAAN
UJI TERAP MONITORING DAN EVALUASI
KEGIATAN PILOT PROJECT RESTORASI / REHABILITASI
LAHAN (PPR/RL)
DI WILAYAH BBKSDA JAWA BARAT DAN BTNGGP CIBODAS
CWMBC KOMPONEN 2
PILOT PROJECT RESTORASI DAN REHABILITASI 2014
Kredit
MODUL FGD DAN UJI TERAP MONITORING DAN EVALUASI :
1. Pendahuluan
2. Indikator dan Verifier Monev Kegiatan Restorasi Copyright © 2014 oleh CWMBC-ICWRMIP
Hak cipta Dilindungi Undang-undang. ISBN:
Penyusun : Yayat Hidayat, Sigit Kurniawan, Hilman Maulana Deni Supriadi
CITARUM WATERSHED MANAGEMENT AND BIODIVERSITY CONSERVATION – INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCE MANAGEMENT AND INVESTMENT PROGRAM
(CWMBC-ICWRMIP) Bandung, Desember 2014
Daftar isi
Daftar Isi ………2
Kata Pengantar ... ……Error! Bookmark not defined. Daftar Tabel………3
Daftar Gambar………..4
I. Pendahuluan ...….….4
1.1 Latar Belakang ………4
1.2 Maksud dan Tujuan ... .4
1.3 Sasaran Lokasi ... 6
II. Indikator dan Verifier Monev Kegiatan Restorasi... 6
Tally Sheet Pengamatan Pohon ... 9
Tally Sheet Pengamatan Permudaan ... ..10 Referensi
Daftar Tabel
Tabel Analisis Vegetasi PPR/RL……….11
Daftar Gambar
Gambar 1. Petak Ukur Pengamatan Struktur Vegetasi PPR/RL……….12 Gambar 2. Petak Ukur Pengamatan Keberhasilan Tanaman Restorasi ……….12
Kata Pengantar
Pelaksanaan Uji Terap Monev Restorasi/PPRRL & Data Entry Restorasi MIS KK Berbasis Web-GIS di BBKSDA Jawa Barat dan di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) disusun dengan maksud sebagai uji coba/penerapan validitas perangkat (tools) Monev Restorasi/PPRRL & Data Entry Restorasi MIS KK Berbasis Web-GIS di Wilayah BBKSDA Jawa Barat dan BBTNGGP.
Sumber referensi dalam penyusunan tools tersebut adalah Permenhut P.70/Menhut-II/2008 tentang pedoman tekhnis RHL, Pedoman Evaluasi Program RHL (Ditjen PDASPS) dan Permenhut No. P.03/Menhut-V/2004 tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Reboisasi Hutan Konservasi.
Sasaran lokasi yang menjadi target kegiatan adalah di tujuh (7) lokasi kawasan konservasi yakni di wilayah BBKSDA Jawa Barat sebanyak empat (4) lokasi, dan di BBTNGGP sebanyak tiga (3) lokasi.
Indikator Monitoring dan evaluasi kegiatan Restorasi (PPR/RL) MIS KK Berbasis Web-GIS dilakukan pada aspek Teknis, Sosial, Ekonomi, dan Kelembagaan pelaksana restorasi.
Diharapkan uji terap monev restorasi ini dapat dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan monev restorasi PPR/RL-CWMBC di BBKSDA Jawa Barat dan di BBTNGGP pada tahun mendatang dengan sebaik-baiknya.
Bandung, Desember 2014 Mengetahui,
Team Coordinator Komponen # 2-CWMBC Tenaga Ahli Forest Ecologist
Ir. Sigit Kurniawan, MSi Hilman Maulana, S.Hut
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Monitoring dan Evaluasi (Monev) kegiatan Restorasi merupakan salah satu bagian dari tahapan pelaksanaan kegiatan PPR/RL secara keseluruhan, yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2013.
Kegiatan FGD Monev Restorasi di tujuh (7) unit PPR/RL ini penting untuk dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan restorasi (kelompok masyarakat dan aparat) dengan stake holders Kawasan Konservasi dalam rangka monitoring keberhasilan pelaksanaan PPR/RL (khususnya aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan) serta mengevaluasi hambatan-hambatan yang mungkin akan terjadi. Dengan berdiskusi dengan pihak terkait dalam pengelolaan kawasan konservasi akan memudahkan pelaksana kegiatan mengevaluasi dan mengambil keputusan berdasar data dan informasi masyarakat / stake holders di lapangan. Dengan demikian secara dini bisa diantisipasi kegagalan yang mungkin akan timbul dan mendorong tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman restorasi/PPRRL.
Penggunaan Management Information System (MIS) Kawasan Konservasi (KK) pada kegiatan Restorasi di wilayah BBKSDA Jawa Barat dan BBTNGGP akan sangat bermanfaat dalam melakukan monitoring kegiatan restorasi. Menggunakan MIS-KK akan memungkinkan melakukan monitoring pelaksanaan restorasi dari luar kawasan dan dapat dilakukan langsung oleh Pejabat Pengambil Kebijakan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakan FGD Monev Restorasi di tujuh (7) unit PPR/RL yakni sebagai proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai permasalahan melalui diskusi kelompok.
Tujuan pelaksanaan FGD Monev Restorasi di tujuh (7) unit PPR/RL adalah untuk : a) Memperoleh data dan informasi dari diskusi kelompok tentang keberhasilan
kegiatan restorasi hutan konservasi berbasis partisipasi masyarakat pada aspek teknis, sosial, ekonomi dan kelembagaan
b) Menguji validitas perangkat (tools) Monev dalam rangka penyusunan perangkat Monitoring dan evaluasi kegiatan restorasi (PPR/RL).
c) Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan PPRRL
1.3 . Sasaran Lokasi
Lokasi FGD Monev Restorasi di tujuh (7) unit PPR/RL akan dilaksanakan di lima (5) lokasi desa yang berdekatan dengan kawasan hutan konservasi. Desa-desa sasaran tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Lokasi pelaksanaan Pelatihan Monev Restorasi/PPRRL & Data Entry
No. DESA KECAMATAN KABUPATEN KWS.
KONSERVASI
A BBKSDA
1 Ds. Sugihmukti Pasir Jambu Bandung CA. Gunung Tilu 2 Ds. Sukaluyu Pangalengan Bandung CA. Gunung Tilu 3 Ds. Cihanjawar Bojong Purwakarta CA. Gn.
Burangrang 4 Ds. Tanjung
wangi Cicalengka Bandung TB. Masigit Kareumbi
B TNGGP
5 Ds. Cimacan,
Ciloto Cipanas Cianjur TNGGP
6 Ds. Sukatani Pacet Cianjur TNGGP
II . INDIKATOR DAN VERIFIER MONEV KEGIATAN RESTORASI
Indikator monitoring dan evaluasi kegiatan restorasi PPR/RL mencakup aspek teknis, sosial, ekonomi dan kelembagaan.
Monitoring pada aspek teknis yakni mengevaluasi pada aspek teknis keberhasilan tanaman restorasi (kesesuaian lokasi restorasi, keberhasilan tanaman yang diukur dengan prosen tumbuh dan kesehatan tanaman, serta kegiatan lanjutan pemeliharaan. Pada aspek sosial mengukur bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan restorasi, tingkat perubahan perilaku masyarakat dalam restorasi kawasan hutan, dan kemandirian program masyarakat.
Pada aspek ekonomi mengukur bagaimana perubahan tingkat pendapatan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai akibat kegiatan restorasi dan bagaimana peluang pengembangan usaha pada masa yang akan datang.
Pada aspek kelembagaan mengevaluasi apakah kelembagaan yang melaksanakan tergolong kelembagaan yang kuat.
BLOK : DESA :
RESORT : KEC :
KK : KAB :
No. INDIKATOR VERIFIER KETERANGAN
A ASPEK TEKNIS
1 Kegiatan Perencanaan
a) Ketersediaan dokumen perencanaan Dokumen Rantek b) Legalisasi dokumen perencanaan
c) Kesesuaian lokasi kegiatan
2 Keberhasilan Tanaman Endemik
a) Asal Usul Bibit Endemik / kualitas b) Persentase tumbuh tanaman c) Persentase luas penanaman d) Kesehatan tanaman
e) Kesesuaian jenis tanaman Endemik
3 Kegiatan Lanjutan
a) Upaya pemeliharaan tanaman
b) Pengendalian tanaman / Monitoring
B ASPEK SOSIAL
1 Tingkat partisipasi masyarakat
a) Persentase jumlah peserta (anggota kelompok) dibanding jumlah
penduduk
b) Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan
2 Tingkat perubahan perilaku
masyarakat
a) Berkembangnya inisiatif mandiri b) Intensitas pendamping/fasilitator
3 Kemandirian kelompok dalam
program
a) Eksistensi dan prestasi kelompok b) Perubahan tingkat ketergantungan
terhadap bantuan pemerintah
C ASPEK EKONOMI
1 Peningkatan pendapatan
ekonomi masyarakat
a) Peningkatan pendapatan langsung dari kegiatan
b) Persentase penyerapan jumlah tenaga kerja lokal
2 Potensi pengembangan usaha
a) Adanya potensi ekonomi yang dapat diusahakan, terutama jasa lingkungan (air, karbon, wisata alam)
b) Potensi pemanfaatan plasma nutfah (tanaman obat, cendawan dsb)
D ASPEK KELEMBAGAAN 1 Legalitas Lembaga a) Nama lembaga b) AD / ART 2 Organisasi a) Struktur Organisasi b) Keanggotaan 9
TALLY SHEET PENGAMATAN POHON MODEL 225 (1) : Data Entry Tegakan / pohon
BLOK : KK :
RESORT : DESA :
No. PU. Nama Jenis Keliling Tinggi bebas Tinggi Total
(CM) cabang 1 2 3 4 5 10
TALLY SHEET PENGAMATAN PERMUDAAN MODEL 225(2) : Data Entry Permudaan
BLOK : KK :
RESORT : DESA :
No. PU. Nama Jenis Semai Pancang Tiang Tumbuhan
{Batang} {Batang} {Batang} Bawah
1 2 3 4 5 11
Gambar 1. PETAK UKUR PENGAMATAN STRUKTUR VEGETASI PPR/RL
Gambar 2. Petak Ukur Pengamatan keberhasilan tanaman restorasi
Keterangan:
A= Petak pengukuran untuk semai dan tumbuhan bawah (2 m x 2 m) B= Petak pengukuran untuk pancang (5 m x 5 m)
C= Petak pengukuran untuk tiang (10 m x 10 m ) D= Petak pengukuran untuk pohon (20 m x 20 m)
a B 200 m 20 m D 20 m a 50 Meter 20 Meter Pengamatan semai (% tumbuh tanaman) 12
Tabel Analisis Vegetasi PPR/RL (Model 225.3) Lokasi :
No Nama Pohon Nama Latin K KR F FR D DR INP H'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
erapatan suatu spesies (K) minansi suatu spesies (D)
) Pohon, tiang, pancang
5.2) Semai, tumbuhan bawah erapatan relatif suatu spesies (KR)
ekuensi suatu spesies (F) minansi relatif suatu spesies
(DR)
ekuensi relatif suatu spesies (FR) deks Nilai Penting (INP)
Frekuensi suatu spesies = x100% Frekuensi seluruh spesies Kerapatan suatu spesies
= —— x 100 % Kerapatan seluruh spesies ∑ petak ukur ditemukan suatu sp. = ∑ seluruh petak ukur
∑ individu suatu spesies =
Luas petak ukur Luas bidang dasar suatu sp. =
Luas petak ukur Luas penutupan tajuk = Luas petak ukur
= KR + DR + FR
Dominansi suatu spesies = — x100% Dominansi seluruh spesies
KUISIONER EVALUASI
MONITORING
KEGIATAN RESTORASI
(PPRL/RL)
A.
ASPEK TEKNIS
I. Kegiatan Perencanaan1. Apakah tersedia dokumen perencanaan dari pihak yang berwenang? (diisi oleh petugas) a. Ada berupa buku
rancangan teknis
b. Tidak ada buku rancangan teknis
c. Tidak tahu
2. Apakah dokumen tersebut sudah dilegalisasi oleh pihak yang berwenang? (diisi oleh petugas)
a. Buku rancangan teknis sudah ditandatangani b. Buku rancangan teknis belum ditandatangani c. Tidak tahu
3. Apakah lokasi restorasi sesuai dengan yang telah
direncanakan? (diisi oleh petugas)
a. Lokasi sesuai dengan perencanaan
b. Lokasi tidak sesuai dengan perencanaan c. Tidak tahu
4. Apakah luasan yang ditanam sesuai dengan yang
direncanakan? (diisi oleh petugas)
a. Luas penanaman sesuai dengan perencanaan b. Luas penanaman tidak
sesuai yang direncanakan c. Tidak tahu
5. Apakah teknik penanaman sesuai yang direncanakan? (diisi oleh petugas)
a. Teknik penanaman sesuai dengan perencanaan b. Teknik penanamn tidak
sesuai dengan perencanaan c. Tidak tahu
6. Apakah Jenis tanaman sesuai dengan perencanaan? (diisi oleh petugas)
a. Jenis sesuai dengan perencanaan
b. Jenis tidak sesuai dengan perencanaan
c. Tidak tahu
II. Keberhasilan Tanaman Endemik
1. Apakah bibit memiliki legalitas tentang asal usulnya ?
a. Bibit memiliki sertifikat b. Bibit memiliki Surat
Keterangan mutu bibit c. Bibit tidak memiliki
sertifikat dan surat keterangan mutu bibit
2. Bibit yang ditanam berasal dari daerah mana?
a. Bibit berasal dari luar daerah
b. Bibit berasal dari daerah setempat/lokal
3. Bagaimana tingkat keberhasilan penanaman (% Tumbuh) menurut anda? a. Berhasil ( ≥ 80 % ) b. Cukup Berhasil (70% - 80% ) c. Kurang Berhasil (≤ 70 % ) 5. Berapa persen kesehatan tanaman menurut anda? (diisi oleh petugas)
a. ≥ 80 % b. 70 % - 80 % c. ≤ 70 %
6. Menurut anda, apakah tanaman sesuai dengan kondisi
dilapangan?
a. Seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisik lapangan b. Terdapat sebagian kecil
tanaman yang tidak sesuai dengan biofisik lapangan c. Sebagian besar tanaman
tidak sesuai dengan kondisi biofisik lapangan
III. Kegiatan Lanjutan
1. Kegiatan pemeliharaan apa saja yang sudah dilakukan ?
a. Pemupukan, pengendalian hama penyakit, penyulaman dan pendangiran
b. Penyulaman, pengendalian hama penyakit dan
pendangiran c. Tidak ada kegiatan
pemeliharaan
2. Apakah kegiatan pemeliharaan dilakukan secara rutin?
a. Setiap satu bulan sekali b. Setiap tiga bulan sekali c. Setiap enam bulan sekali
3. Apakah ada monitoring internal kelompok untuk pengendalian tanaman?
a. Monitoring dilakukan secara berkala dan rutin
b. Monitoring dilakukan kalau ada kegiatan saja
c. Tidak ada monitoring
B.
ASPEK SOSIAL
I. Tingkat Partisipasi Masyarakat
1. Berapa persen jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini?(dilihat dari jumlah anggota MDK)
a. Persentase jumlah peserta ≥ 80 %
b. Persentase jumlah peserta 60 % - 80 %
c. Persentase jumlah peserta < 60 %
2. Apakah masyarakat terlibat dalam semua tahapan kegiatan ? a. Masyarakat terlibat dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan
b. Masyarakat terlibat hanya perencanaan saja
c. Masyarakat terlibat hanya pelaksanaan saja
II. Tingkat Perubahan Perilaku Masyarakat
1. Apakah terjadi perubahan sikap dari masyarakat setelah kegiatan ini?
a. Adanya swadaya masyarakat untuk menanam tetapi harus ada insentif
b. Adanya swadaya masyarakat untuk menanam walaupun tidak ada insentif
c. Tidak ada swadaya
masyarakat untuk menanam 2. Dalam pelaksanaan kegiatan,
apakah ada pendampingan dari petugas? (diisi masyarakat) a. Pendampingan dilakukan
secara intensif
b. Pendampingan dilakukan sekali selama kegiatan c. Pendampingan dilakukan
waktu tertentu saja
III. Kemandirian Kelompok dalam Program
1. Bagaimana keberadaan dan perkembangan kelompok saat ini?
a. Pertemuan dan kegiatan kelompok masih aktif
b. Pertemuan masih dilakukan tetapi tidak ada kegiatan
c. Tidak ada pertemuan dan kegiatan lagi
2. Apakah ada perubahan sikap setelah kegiatan ini?
a. Masyarakat mau menanam bila ada bantuan
b. Masyarakat mau menanam walaupun tidak ada bantuan c. Masyarakat tidak mau
menanam walapun ada bantuan
C.
ASPEK EKONOMI
I. Peningkatan Pendapatan Ekonomi
masyarakat
1. Apakah terjadi peningkatan pendapatan dari kegiatan restorasi?
a. Ada penambahan
pendapatan dan berpotensi sebagai tambahan mata pencaharian
b. Ada penambahan pendapatan dan tidak berpotensi sebagai
tambahan mata pencaharian c. Tidak ada penambahan
pendapatan dari kegiatan restorasi
2. Berapa persen kegiatan restorasi menyerap tenaga kerja lokal? a. Tenaga kerja lokal yang
terlibat ≥ 80 %
b. Tenaga kerja lokal yang terlibat 50 % - 80 % c. Tenaga kerja lokal yang
terlibat ≤ 50 %
II. Potensi Pengembangan Usaha
1. Apakah ada pengembangan potensi ekonomi yang dapat diusahakan setelah kegiatan restorasi?
a. Pengembangan usaha berupa pembuatan
persemaian dan pembuatan kompos
b. Pengembangan usaha berupa wisata alam c. Tidak ada pengembangan
2. Apakah ada pengembangan usaha lainnya dari kekayaan sumberdaya alam disekitar? a. Pengembangan usaha
budidaya tanaman obat , lebah dll
b. Pengembangan usaha ekowisata
c. Tidak ada pengembangan usaha apapun
D.
ASPEK KELEMBAGAAN
I. Legalitas Kelembagaan
1. Apakah lembaga kelompok diakui dan mempunyai legalitas dari pihak yang berwenang? a. Lembaga diakui dan
mempunyai legalitas dari pihak yang berwenang b. Lembaga diakui namun
belum memiliki legalitas dari pihak yang berwenang c. Lembaga tidak diakui dan
belum memiliki legalitas 2. Apakah sudah terbentuk
struktur organisasi kelembagaannya?
a. Struktur organisasi sudah terbentuk dan berjalan sesuai dengan fungsinya b. Struktur organisasi sudah
terbentuk tetapi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya
c. Belum terbentuk struktur organisasi