• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMASANGAN IKLAN di FACEBOOK dan PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK ETUDE HOUSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PEMASANGAN IKLAN di FACEBOOK dan PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK ETUDE HOUSE"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

i

ETUDE HOUSE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Korisiwi Hutami

NIM: 092214015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Selalu berusaha dan jangan lupa berdo’a. Itu penting.

(Penulis)

“Hai orang

-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-

orang yang sabar”

(Al-Baqarah:153)

“Look at a day when you are supremely satisfied at the end. It’s not a day when

you lounge around doing nothing. It’s when you have had everything to do and

you’ve done it.”

(Margaret Thatcher)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT

Orangtuaku tercinta

Tatongku

Adik-adikku tersayang

(5)
(6)
(7)

vii

Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemasangan Iklan di Facebook

dan Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Etude House”. Skripsi

ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas

Sanata Dharma.

3. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku dosen Pembimbing II, yang juga telah

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Admin group Etude House Indonesia, yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat

melakukan penelitian ini.

6. Seluruh responden di group Etude House Indonesia yang sudah menyempatkan diri

mengisi kuesioner ini.

(8)

viii

9. Terimaksih untuk kakekku tercinta, karena memberikanku tempat tinggal selama aku

kuliah di Jogja, do’a dan semangat yang diberikan kepadaku.

10. Om Samsul dan tanteku yek’ Ta yang sudah memberikan nasihat, do’a dan dorongan

sehingga skripsiku selesai.

11.Adik-adikku yang tersayang Rita, Ninda, dan Hanif yang telah membawa tawa dan

kebahagiaan dalam hidupku sehingga membuat hidupku lebih berwarna.

12.Semua sahabat-sahabatku (Beny, Nadia, Devfy, Yunike, Vincent, Prita, Vida dan Nio)

yang kucintai dan sayangi yang sudah membantuku dan memberikan motivasi, sehingga

skripsiku selesai. Love you guys.

13.Teman-teman Manajemen 2009 (Sr Klarensia, Indar, Donny, Peter, Bram, Ernia, Eka,

Gaby, Lau, Agustin, Aga, Andro, Daniel, Erik dkk) thank you for everything, menjadi

teman kalian merupakan suatu kebahagiaan buatku.

14.Temanku di Jakarta (Putri, Muti, Imam, Okta, Aji dan kawan kawan semuanya yang

tidak dapat disebutkan satu persatu) terima kasih sudah memberikan semangat dan

hiburan buatku.

15.Terima kasih juga untuk mas Pipi, mas Tio, dan mas Hanes yang sudah memberikan

semangat, masukan dalam penulisan skripsi ini.

16.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan

(9)

ix

Yogyakarta, 22 Oktober 2013

Penulis,

Korisiwi Hutami

(10)

x

Halaman

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………...... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………...... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………...... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR………. vii

HALAMAN DAFTAR ISI……… x

HALAMAN DAFTAR TABEL……… xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR……… xiv

D. Tujuan Penelitian………. 5

E. Manfaat Penelitian……….. 6

F. Sistematika Penulisan……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 8

A. Landasan Teori……… 8

B. Penelitian Sebelumnya……….………18

(11)

xi

BAB III METODE PENELITIAN……… ………23

A. Jenis Penelitian……….……….23

B. Subjek dan Objek Penelitisn……….23

C. Waktu dan Lokasi Penelitian………... 23

D. Variabel Penelitian………...24

E. Polulasi dan Sampel………. 27

F. Teknik Pengambilan Sampel………... 27

G. Sumber Data……… 28

H. Teknik Pengambilan Data……… 28

I. Teknik Pengujian Instrument……….. 29

J. Teknik Analisis Data………..………..………30

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN………...37

A. Sejarah Singkat Perusahaan Etude House………... 37

B. Bidang Usaha……….. 41

C. Produk-Produk Etude House………42

D. Struktur Organisasi……….. 44

E. Tugas dan Wewenang……….………. 44

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………49

A. Analisis Data……… 49

B. Uji Asumsi Klasik……….51

C. Hasil Penelitian………...54

D. Analisis Kuantitatif………59

E. Pembahasan………65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………......67

A. Kesimpulan………67

(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA………70

(13)

xiii

Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Bebas………...49

V.2 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Kosmetik Etude House……….…50

V.3 Hasil Uji Reliabilitas………...50

V.4 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………...…51

V.5 HasilCoefficientsa………53

V.6 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin………...54

V.7 Karakteristik Responden bedasarkan Pekerjaan………...55

V.8 Karakteristik Responden Bedasarkan Pengasilan/Uang Saku Per Bulan………...55

V.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Iklan di Facebook………...56

V10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Penetapan Harga………...57

V.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian………..58

V.12 Hasil Regresi Linier Berganda………..59

V.13 Hasil Uji F………. 61

V.14 Hasil Uji T………..62

(14)

xiv

II.1 Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian………..18

II.2 Kerangka Konseptual Penelitian...24

IV.1 Global Facebook Etude House... …....40

IV.2 Logo Etude House………...……..41

IV.3 Struktur Organisasi Perusahaan Etude House………...44

(15)

xv

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….. 72

Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian……….... 76

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabitas……….88

Lampiran 4 Karakteristik Responden………. 93

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik………97

(16)

xvi

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK ETUDE HOUSE

Korisiwi Hutami

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasangan iklan di facebook dan penetapan harga terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Etude House. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota group facebook Etude House Indonesia dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Parameter Proporsi P. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner online. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklan di facebook dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian kosmetik Etude House. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklan di facebook berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Etude House dan harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Etude House.

(17)

xvii

THE INFLUENCE OF ADVERSTISEMENT ON FACEBOOK AND THE PRICE DETERMINATION TOWARDS THE PURCHASE DECISION OF ETUDE HOUSE

COSMETICS PRODUCT

Korisiwi Hutami

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2013

The research attempt to learn the influence of advertisement on facebook and the price determination towards the purchase decision of Etude House cosmetics product. Population is used in this research is group member of facebook Etude House Indonesia and this research took 100 respondent for the sample. The method for the sampling is Parameter Purposive P. Data collection techniques by using the online questionnaire. Data analysis utilized multiple linear regression. The result of this research showed that advertisement on facebook and prices influenced simultaneously on the purchase decision of cosmetics Etude House. The result of research also showed that advertisement as well as price determination had partial influence on the purchase decision of Etude House cosmetic.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam lingkup industri kosmetik, perubahan konsep kosmetik atau tatarias

berkembang dari pemuas kecantikan fisik menjadi suatu gaya hidup masyarakat

modern yang sangat peduli pada penampilan. Hal ini menimbulkan peningkatan

permintaan dan konsumsi produk yang terkait dengan perawatan dan peralatan

kecantikan dan kosmetik yang aman digunakan.

Dewasa ini, penampilan menarik dan wajah yang cantik sangat

mempengaruhi karir seseorang, khususnya wanita. Kosmetik bagi seorang wanita

sudah menjadi barang wajib dimiliki. Jadi walaupun harga kosmetik itu bisa

dibilang mahal, tapi bagi wanita harga yang mahal tidak menjadi masalah untuk

memiliki penampilan atau riasan yang menarik. Pada saat ini, banyak dijumpai

kosmetik lokal maupun impor mulai dari yang branded sampai yang unbranded,

mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tidak jarang wanita yang rela

membeli kosmetik yang mahal dan berkualitas internasional demi menunjang

penampilannya.

Saat ini di Indonesia sedang mengalami Korean Wave, tidak heran banyak

orang, yang kebanyakan didominasi oleh remaja yang mengikuti gaya berbusana

(19)

produk-produk made in Korea yang dijual di pasaran. Produk-produk yang masuk ke

Indonesia antara lain dari bidang elektronik, music, fashion, bahkan perawatan

dan peralatan kecantikan (kosmetik).

Produsen mempromosikan produk ini melalui iklan di jejaring sosial

facebook berupa foto model (endorse) yang memegang salah satu produk Etude

House. Produsen Etude House menggunakan model dari aktris, aktor bahkan

sampai penyanyi, mulai dari personil boys dan girlsband Korea yang nama dan

wajahnya sudah dikenal di Indonesia bahkan mancanegara. Jika selebriti sebagai

ikon dipersepsikan positif, diharapkan akan terbentuk brand image yang positif

dibenak konsumen (Wiryawandan Pratiwi,2009).

Konsumen dapat membentuk sikap (attitude) positif terhadap merek

tersebut dan mungkin akan muncul niat untuk membeli merek tersebut di masa

yang akan datang (Shimp; 2003). Salah satu ide kreatif dalam beriklan adalah

dengan menggunakan endorsement. Pada endorsement kepribadian nyata

digunakan untuk memproyeksikan kepribadian merek (Temporal). Bedasarkan

alasan tersebut perusahaan kosmetik Etude House menggunakan selebriti

ternama Korea sebagai endorsement. Para selebriti digunakan dalam periklanan

karena kecantikan, keberanian, bakat, keanggunan, dan daya tarik seksual

(Shimp, 2003).

Dikutip dari penulis Arnalia Purnamasari; 2007 jurnal Analisis Pengaruh

Kegiatan Periklanan Melalui Media Tv PT. Exelcomindo Pratama (XL) terhadap

(20)

dampak luas bagi khalayak dan iklan dapat dikemas sedemikian rupa sehingga

produk yang ditawarkan terlihat cukup menarik juga dapat menciptakan sugesti

bagi konsumen untuk mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang akan

dipilih sesuai dengan serta harga yang pantas dengan kemampuannya.

Kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di

pasar, sehingga perusahan dituntut untuk menonjolkan kelebihan produknya.

Melalui iklan yang unik dan lain daripada yang lainnya memudahkan konsumen

untuk mengingat produk tersebut.

Penetapan harga juga dilakukan oleh perusahaan sebagai suatu strategi

untuk menciptakan nilai pelanggan. Hal ini dilakukan perusahaan untuk

menciptakan pelanggan yang sangat puas dan setia serta mau membeli lagi dan

lagi. Nilai pelanggan ini sangat penting karena konsumen memiliki pikiran harga

atas barang atau jasa yang ia nikmati, dan tidak ada konsumen yang mau

membayar jasa lebih tinggi daripada yang ia anggap pantas. Dengan harga yang

relatif lebih mahal dari kosmetik merek lain, Etude House dipercaya oleh

konsumennya karena menjual produk yang berkualitas dan konsumen merasakan

manfaatnya sehingga konsumen tidak merasa dirugikan.

Alasan utama mengapa facebook telah menjadi pilihan periklanan paling

populer adalah bahwa hal ini memungkinkan untuk menjangkau target

(konsumen) secara langsung. Facebook ini memiliki data penggunanya, seperti

jenis kelamin, kesenangan, alamat, informasi pekerjaan dan lain sebagainya. Hal

(21)

jejaring sosial seperti facebook ini juga dapat menguntungkan dan mendapatkan

perhatian karena sebagian pengguna mengunjungi halaman facebook mereka

secara teratur, kemudian konsumen akan teringat terus kepada iklan tersebut

(Pacarita.blogspot, 2012).

Sekarang produk dari kosmetik Etude House sudah banyak dipakai oleh

para masyarakat perkotaan khususnya wanita, walaupun tidak menutup

kemungkinan bagi kaum pria untuk menggunakan produk tersebut. Gerai- gerai

Etude House sudah dibuka di beberapa negara, termasuk Indonesia khususnya di

DKI Jakarta. Etude House juga menjual produknya secara online melalui jejaring

sosial facebook.

Tidak hanya melalui facebook pemasaran produk Etude House ini

dilakukan tetapi produsen juga sudah membuka beberapa gerai Etude House di

Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Saat ini di ibukota Jakarta sudah

banyak gerai-gerai produk kosmetik Etude House yang di buka, diantaranya

adalah di Mall Taman Anggerk, Kota Kalibata, Kota Kasablanka, Mall Kelapa

Gading, Golden Truly dan di beberapa Mall besar di Jakarta.

Berdasarkan Korean waves yang terjadi di masyarakat dan semakin

bervariasinya merek kosmetik yang beredar di pasaran, maka penulis merasa

tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemasangan Iklan di

Facebook dan Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk

(22)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemilihan judul yang telah diuraikan, maka perumusan

masalahnya adalah :

1. Apakah iklan di facebook dan harga secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen pada kosmetik Etude House?

2. Apakah iklan di facebook berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pembelian kosmetik Etude House?

3. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

kosmetik Etude House?

C. Batasan Masalah

Penulis hanya mengacu pada beberapa faktor, diantaranya adalah iklan dan

harga. Untuk faktor iklan penulis hanya mengacu pada iklan di jejaring sosial

facebook.

D. Tujuan Penelitian

Seperti yang sudah dikemukakan dalam rumusan masalah, maka dapat

dirumuskan tujuan penelitaian yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan antara iklan di

facebook dan harga terhadap keputusan pembelian pada produk Korea Etude

(23)

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh iklan di facebook terhadap

keputusan pembelian produk Etude House.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan

pembelian produk Etude House.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Distributor Produk Etude House di Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengevaluasi efektifitas

pemasangan iklan di media sosial dan penetapan harga yang digunakan.

2. Bagi Mahasiswa Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang

kelak dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam bidang

pemasaran dan periklanan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,

(24)

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini memuat berbagai teori dan pendapat para ahli mengenai

Marketing Mix khususnya teori tentang periklanan (advertaising), dan

harga (price) serta bab ini juga menuliskan penelitian-penelitian

terdahulu yang akan menjadi dasar peneliatan ini.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini terdiri dari metode pengambilan sampel dan teknik

pengumpulan data, pengujian validitas dan reliabilitas, dan metode

analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Subjek Penelitian

Bab ini mengemukakan sejarah perusahaan Etude House, bidang

usaha, struktur organisasi, serta tugas dan wewenang.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini memaparkan data-data hasil analisis yang diperoleh baik

melalui tabel dan grafik serta memuat hasil uji statistik. Hal yang

paling penting untuk dikemukakan pada bab ini adalah ditolak atau

diterimanya hipotesis alternatif dan disertai dengan pembahasannya.

Bab VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

Bab ini akan memuat tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis

data dan pembahasan serta penjelasan teruji tidaknya hipotesis

alternatif yang dikemukakan. Saran yang mengacu kepada kesimpulan

(25)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Marketing Mix

Marketing mix (bauran pemasaran) adalah kombinasi dari empat

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran

yakni, produk, harga, promosi dan kegiatan distribusi (Swastha dan

Irawan, 2008).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) bauran pemasaran (marketing

mix) memiliki 4P, yaitu:

a. Product (Produk)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran.

b. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan

untuk memperoleh produk.

c. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan suatu aktivitas yang menyampaikan

manfaat produk dan membujuk kosumen atau pelanggan untuk

(26)

d. Place (Tempat/Distribusi)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk

tersedia bagi pelanggan atau konsumen sasaran.

2. Promotion Mix

Bauran pemasaran ini merupakan kegiatan perusahaan untuk

memberikan pengaruh kepada konsumen atas permintaan produknya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:62) berpendapat bahwa

“Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis

terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon

yang diinginkannya di pasar sasaran.” Dalam hal ini, yang dimaksud

“alat pemasaran taktis terkendali” adalah product, price, place and

promotion. Keempat variabel ini merupakan elemen-elemen yang

bisa mempengaruhi permintaan di pasar.

a. Periklanan

Definisi periklanan menurut (Nickles, 2008) adalah

komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui

berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga

non-laba, serta individu-individu. Iklan merupakan salah satu bentuk

promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam

(27)

Berikut fungsi periklanan menurut Swastha (2010) :

1) Memberikan Informasi

Periklanan menyediakan suatu alat bagi penjual dan pembeli

untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan

keinginan mereka. Sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut

dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang

memuaskan.

2) Membujuk atau Mempengaruhi

Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga

bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial,

dengan menyatakan bahwa produk adalah lebih baik daripada

produk lain. Iklan yang biasanya bersifat membujuk tersebut

lebih banyak dipasang pada media-media seperti televisi atau

majalah.

3) Menciptakan Kesan (Image)

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan

tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang

iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang

sebaik-baiknya, misalnya menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan

(28)

4) Memuaskan Keinginan

Periklanan merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk

mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran

yang saling memuaskan.

5) Periklanan Merupakan Alat Komunikasi

Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua

arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka

dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal

ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk

mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.

b. Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang

menguntungkan. Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan

adalah:

1) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi

yang lain.

2) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga

penjualan dalam jangka waktu tertentu.

3) Mengadakan hubungan dengan para penyalur.

4) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan

atau konsumen baru.

(29)

6) Menambah penjualan industri.

7) Mencegah timbulnya barang- barang tiruan.

8) Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan

pelayanan umum melalui periklanan.

c. Pemilihan Media

Produsen harus mengetahui kebaikan dan keburukan media yang

akan dipilih. Adapun kebaikan dan keburukan media-media yang

ada adalah sebagai berikut (Swastha dan Irawan, 2008) :

1) Surat Kabar

Kebaikan dari penggunaan surat kabar adalah relatif tidak

mahal atau murah, sangat fleksibel, dan dapat dinikmati lebih

lama. Serta kelemahannya adalah mudah diabaikan dan cepat

basi.

2) Majalah

Kebaikan dari penggunaan majalah dapat dinikmati lebih

lama, pembacanya lebih selektif, dan dapat mengemukakan

gambar yang menarik. Serta keburukannya adalah biayanya

lebih tinggi dan fleksibilitasnya rendah.

3) Televisi

Kebaikan dari penggunaan media televisi adalah dapat

dinikmati oleh siapa saja, waktu dan acara siarannya sudah

(30)

dengan gambar yang bergerak. Serta keburukannya adalah

biayanya relatif tinggi dan hanya dapat dinikmati sebentar

dan kurang fleksibel.

4) Radio

Kebaikan dari penggunaan radio adalah biayanya relatife

rendah, dapat diterima oleh siapa saja, dan dapat dijangkau

daerah yg luas. Serta keburukannya adalah waktunya terbatas,

tidak dapat mengemukakan gambar, dan pendengar sering

kurang mendengarkan secara penuh karena sambil

melakukan pekerjaan lain.

Masih banyak lagi media- media periklanan lain, seperti direct

mail (kartu pos, buku kecil, surat edaran, brosur) dan outdoor

(spanduk, papan-papan reklame, plakat, dan sebagainya).

d. Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345), harga bisa

diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, harga

dipahami sebagai jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau

jasa. Jika ingin diartikan secara lebih luas lagi, harga dipahami

sebagai sejumlah nilai yang dikorbankan oleh konsumen agar

konsumen mendapatkan keuntungan atas kepemilikan produk atau

penggunaan jasa. Tidak bisa dipungkiri bahwa penetapan harga

merupakan faktor yang sangat sulit, dan cukup banyak kasus yang

(31)

penetapan harga ini. Namun seorang manajer atau pemilik yang

cerdik, memperlakukan penetapan harga ini sebagai suatu strategi

dalam membentuk nilai pelanggan. Kotler dan Armstrong

(2008:24) juga menyatakan bahwa dengan menciptakan nilai

pelanggan atau konsumen yang unggul, perusahaan menciptakan

pelanggan yang sangat puas dan tetap setia, serta mau membeli

lagi dan lagi.

1) Metode Penetapan Harga

Menurut Lovelock dan Wright (2007:247), ada 3 strategi dalam

penetapan harga, yaitu :

a) Penetapan Harga Berbasis Biaya (Cost-Based Pricing)

Metode ini menitik-beratkan pada penutupan biaya-biaya

produksi. Semua biaya-biaya yang digunakan untuk

memproduksi suatu produk harus ditutup dengan harga.

Artinya bahwa harga yang ditetapkan harus bisa

mengembalikan biaya produksi yang telah dikeluarkan,

sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.

Penetapan harga pada usaha jasa lebih rumit dibandingkan

dengan penetapan harga pada usaha dagang atau manufaktur.

Hal ini dikarenakan sifat dari jasa yang intangible atau tidak

berwujud. Karena tidak ada kepemilikan atas jasa, maka akan

lebih sulit untuk menentukan biaya finansial dari proses

(32)

b) Penetapan Harga Berbasis Nilai (Value-based Pricing)

Metode ini beranggapan bahwa harga adalah nilai bagi

konsumen. Konsumen memiliki perkiraan harga atas jasa

yang ia nikmati, dan tidak akan ada konsumen yang mau

membayar jasa lebih tinggi daripada yang ia anggap pantas.

Jadi, sebelum menentukan harga, perusahaan perlu

memahami nilai jasa yang perusahaan berikan untuk

pelanggan.

Menurut Zeithmal dalam Tjiptono (2011:261),

mengidentifikasi 4 definisi nilai berdasarkan perspektif

konsumen yang implikasinya pada strategi penetapan harga

jasa, yaitu :

1)Nilai adalah harga murah.

2)Nilai adalah segala sesuatu yang saya inginkan dari suatu

produk atau jasa.

3)Nilai adalah kualitas yang saya dapatkan dari harga yang

saya bayarkan.

4)Nilai adalah semua yang saya dapatkan dari semua yang

saya berikan.

c) Penetapan Harga Berbasis Persaingan (Competition-Based

Pricing)

Jika perusahaan menawarkan jasanya relatif tidak jauh beda

(33)

harga yang ditetapkan pesaing. Hal ini bertujuan untuk tetap

menerapkan harga yang sesuai di pasar. Jika pelanggan tidak

menemukan sedikit atau sama sekali tidak menemukan

adanya perbedaan di antara jasa-jasa yang ditawarkan di

pasar, mereka mungkin akan memilih yang termurah dari

yang ada.

Dari pemaparan di atas, terutama pada poin (b) mengenai

Penetapan Harga Berbasis Nilai, dapat dikatakan bahwa

pelanggan akan merasa puas bila nilai adalah sebagai

trade-off antara uang yang dikeluarkan dan kualitas yang diterima.

Ketika konsumen mengeluarkan sejumlah uangnya dan

mendapatkan kualitas yang bagus, maka konsumen akan

merasa puas, demikian sebaliknya.

3. Proses Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian terjadi ketika konsumen mendapatkan

stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) terhadap suatu produk

barang atau jasa tertentu yang mendorong dirinya untuk

mempertimbangkan pembelian. Pemasar perlu memahami

bagaimana konsumen mengumpulkan informasi berkenaan dengan

berbagai alternatif dan menggunakan informasi tersebut untuk

memilih produk atau merek. Pemasar juga perlu memahami proses

(34)

berbagai tipe konsumen, seperti keputusan pembelian konsumen

dipengaruhi oleh kepribadian serta gaya hidup konsumen tersebut

(Morissan, 2010). Menurut Basu Swastha (2010) keputusan

pembelian merupakan keputusan untuk membeli produk dan

melakukan pembelian secara nyata.

Menurut Swastha dan Handoko (2011) ada beberapa macam

peranan dalam perilaku konsumen, antara lain:

a. Initiator adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian

barang tertentu, atau yang mempunyai kebutuhan/keinginan tetapi

tidak mempunyai wewenang untuk melakukannya sendiri.

b. Influencer adalah individu yang mempunyai keputusan untuk

membeli baik secara sengaja atau tidak sengaja.

c. Decider adalah individu yang memutuskan apakah akan membeli

atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan

dan dimana membelinya.

d. Buyer adalah individu yang melakukan transaksi pembelian

sesungguhnya.

e. User adalah individu yang mempergunakan produk atau jasa yang

dibeli.

Ada beberapa tahap dalam proses kegiatan suatu pembelian yang

(35)

Gambar II.1

Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian

B. Tinjauan Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. KAJIAN EFEK IKLAN DAN ADVERTORIAL PADA

PENGETAHUAN DAN PERSUASI YANG DIRASAKAN :

STUDI PROSES ADOPSI PANGAN FUNGSIONAL.

a. Penelitian Dilakukan Oleh : Suci Paramitasari Syahlani pada

tahun 2007.

b. Variabel Penelitian :

1) Proses Adopsi Inovasi

2) Perkembangan Pangan Fungsional

3) Iklan dan Adventorial

c. Metode Penelitian :

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan melibatkan

199 partisipan dalam eksperimen laboratorium. Media yang

digunakan adalah televisi karena lebih tepat untuk dikaitkan

(36)

d. Hasil Penelitian

Advertorial dipresepsikan sebagai informasi yang objektif,

sehingga perbedaan produsen dan lembaga independen tidak

mempengaruhi kredibilitas produk tersebut. Sedangkan, iklan

audio visual yang dikembangkan produsen dengan menggunakan

pendekatan emosional mampu membentuk keyakinan terhadap

produk yang lebih baik dibandingkan dengan iklan lembaga

independen. Secara ringkas studi ini menunjukkan bahwa proses

kreatif pengembangan produk dengan atribut yang tidak dapat

dirasakan dalam jangka pendek tidak terbatas pada bidang

produksi.

2. PENGARUH STIMULUS MEDIA IKLAN, UANG SAKU, USIA,

DAN GENDER TERHADAP KECENDERUNGAN PRILAKU

PEMBELIAN IMPLUSIF.

a. Penelitian Dilakukan Oleh: Hatane Semuel pada tahun 2007

b. Variabel Penelitian:

1) Pesan iklan

2) Uang saku

3) Usia

(37)

c. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode rancangan percobaan

untuk memenuhi stimulus pesan iklan yang dirancang dalam

bentuk format media internet dan metode ANOVA. Populasi

penelitian ini adalah seluruh konsumen produk pariwisata yang

ada di Kabupaten Bangkalan, Madura.

d. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah behawa terdapat perbedaan pengaruh

stimulus antara bentuk format media online terhadap

kencenderungan pembelian implusif.

3. PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN TYPICAL

PERSON ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PADA

IKLAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI TELEVISI.

a. Penelitian Dilakukan Oleh: Eni Andari tahun 2010.

b. Variabel Penelitian:

1) Celebrity Endoser

2) Typical Person Endorser

3) Brand Image

c. Metode Penelitian

Sampel diambil dari 100 orang responden dengan teknik

purposive sampling. Penelitian ini termasuk penelitian empiris,

(38)

d. Hasil Penelitian

Celebrity endorser terbukti berpengaruh terhadap brand image

iklan motor Yamaha di televisi.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.2

Kerangka Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah maka hipotesis alternatif yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1 : Variabel iklan dan variabel harga berpengaruh secara simultan

(39)

Ha2 : Variabel iklan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pembelian kosmetik Etude House.

Ha3 : Variabel harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

(40)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan format deskriptif.

Dimana penelitian ini tentang pengaruh iklan dan harga kosmetik asal Korea

yang benama Etude House terhadap keputusan pembelian pada konsumen di

Indonesia khususnya bagi anggota group Etude House Indonesia di jejaring

social Facebook.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen dan calon konsumen produk

kosmetik Etude House yaitu account facebook yang merupakan anggota di

group Etude House Indonesia di facebook.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai iklan

kosmetik Etude House di internet di Indonesia.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

(41)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada group facebook Etude House Indonesia.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian berikut ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu

variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung dengan

variabel yang lainnya, serta variabel bebas (independent variabel) atau

variabel yang tidak memiliki ketergantungan terhadap variabel yang

lainnya. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian

konsumen terhadap produk kosmetik Etude House (Y).

b. Variabel bebas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam membeli produk kosmetik Etude House, dalam

penelitian ini adalah iklan di facebook (X1).

c. Variabel bebas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam membeli produk kosmetik Etude House, dalam

penelitian ini adalah harga (X2).

2. Definisi Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian adalah sebagai

(42)

a. Variabel Terikat

Keputusan Pembelian adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat

atau keinginan membeli, namun keputusan pembelian adalah tidak

sama dengan pembelian yang sebenarnya. Ketika konsumen

memilih untuk membeli suatu merek, maka konsumen masih harus

melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian yang

sebenarnya (Morissan,2010).

Keputusan Pembelian terhadap produk kosmetik Etude House,

yang diukur melalui indikator sebagai berikut:

1) Merupakan suatu kebutuhan. (Tertera pada kuesioner

nomer 1,3 dan 6).

2) Kemudahan dalam memperoleh produk. (Tertera pada

kuesioner nomer 2 dan 4).

3) Merupakan rekomendasi dari orang lain. (Tertera pada

kuesioner nomer 5).

b. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan. Definisi

operasional masing- masing variabel adalah iklan di facebook (X1)

merupakan segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi

gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar

(43)

1) Iklan yang menarik sehingga diingat oleh konsumen. (Tertera

pada kuesioner nomer 1,2,3, dan 7).

2) Konsumen mengerti kandungan pesan dalam iklan. (Tertera

pada kuesioner nomer 5).

3) Informasi yang disampaikan dalam iklan sesuai dengan mutu

produk. (Tertera pada kuesioner nomer 6).

Kemudian untuk varibable harga (X2) adalah jumlah uang

yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa atau jumlah

nilai konsumen pertukaran untuk mendapatkan manfaat dari

memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler dan

Armstrong, 2004).

Dengan indikator sebagai berikut :

a) Harga yang ditetapkan produsen sesuai dengan kualitas

produk. (Tertera pada kuesioner nomer 2 dan 3).

b) Perbandingan harga dengan pesaing. (Tertera pada

kuesioner nomer 4).

c) Keterjangkauan harga produk. (Tertera pada kuesioner

(44)

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah member yang termasuk anggota

Etude House Indonesia di facebook.

2. Sampel Penelitian

Peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100 dari akun facebook

sebagai sampel percobaan. Hasil tersebut didapatkan oleh peneliti

menggunkan rumus Parameter Proporsi P.

[ ⁄ ]

Keteragan :

σ : Standar Deviasi

: Z

25% = 1,96

: error

[ ]

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

(45)

pengambilan objeknya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan

menggunakan berbagai cara (Mas’ud, 2004).

Kriteria pemilihan sampel tersebut adalah:

1. Konsumen dan calon konsumen produk kosmetik Etude House.

2. Usia pelanggan mulai dari 17 tahun ke atas.

3. Konsumen yang pernah memakai produk Etude House.

4. Konsumen yang belum memakai tetapi sudah tahu produk Etude

House.

5. Konsumen yang termasuk anggota facebook Etude House Indonesia.

G. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini yaitu Data Primer, yaitu sumber data yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini

berupa opini dari subjek (konsumen) secara individual atau kelompok, hasil

pengumpulan data ini diperlukan untuk mengetahui tanggapan konsumen

terhadap pembelian produk kosmetik Etude House yang dapat dilihat melalui

iklan di televisi, di internet ataupun di media cetak. Untuk mendapatkan data

tersebut, akan dibagikan kuesioner kepada para responden di group Etude

House Indonesia di facebook.

H. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan cara

(46)

penelitian ini adalah user facebook yang termasuk anggota group Etude House

Indonesia.

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditasan

atau kesahihan suatu instrument. Pengujian validitas merupakan suatu alat

ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Sebuah instrument dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sunyoto,

2007).

Rumus yang digunakan adalah :

∑ ∑ ∑

√{ ∑

}{ ∑

}

Keterangan :

rXY : Koefisien korelasi r hitung.

X : Nilai dari tiap butir.

Y : Nilai total tiap butir.

N : Jumlah sampel.

Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, apabila rhitung lebih besar

(47)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah bahwa suatu instrument dapat cukup dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan dapat menunjukan suatu

alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan.

Setelah itu, untuk menguji reliabilitasnnya digunakan rumus Spearman

Brown (Sunyoto, 2007) :

Keterangan :

rxx : Koefisien reliabilitas

rxy : koefisin korelasi rhitung

Apabila rxx > rtabel, maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kuantitatif. Dimana metode ini dapat membantu melihat apakah ada

pengaruh Pemasangan Iklan di Facebook dan Penetapan Harga terhadap

keputusan pembelian konsumen kosmetik Etude House. Dalam mengukur

setiap jawaban responden digunakan Skala Likert, maka responden

dihadapkan pada sejumlah pernyataan dan kemudian diminta untuk

memberikan jawaban bedasarkan tingkat pelaksanaan yang terdiri dari sangat

(48)

Tabel 3.3

Tabel Skala Likert

Skor Kategori Jawaban

4 Sangat Setuju

3 Setuju

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Untuk menguji dari hipotesis, digunakan uji asumsi klasik, kemudian analisis

regresi linier berganda, yaitu sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik Normalitas

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji

asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi

yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel

bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal

sama sekali.

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat

berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai

kemiringan kurva (skewness = a3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis =

a4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel. Dasar pengambilan keputusan,

(49)

diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas. Sedangkan jika data

menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi tidak memenuhi normalitas (Sunyoto, 2007:89).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terjadi

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol.

(50)

Teknik analisis regresi berganda merupakan model yang digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen. Jika

suatu variabel tak bebas (dependent variable) tergantung pada lebih dari

satu variabel bebas (independent variable), maka hubungan antara kedua

variabel disebut analisis regresi berganda (multiple regression).

Analisis linier berganda akan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh Iklan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian.

Perhitungan regresi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Persamaan Analisis Regresi Berganda

Y = a + b1X1 + b2X2+ e

Keterangan :

Y = variabel keputusan pembelian

a = nilai konstanta nilai Y pada saat semua variabel X bernilai 0

b1 = koefisien regresi variabel iklan

b2 = koefisien regresi variabel harga

X1 = variabel iklan

X2 = variabel harga

e = error

b. Uji F

F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bila

(51)

terhadap variabel terikat, sebaliknya bila Fhitung < Ftabel , maka secara

bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat. Bila Fhitung = Ftabel maka secara bersama-sama variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat(Sugiyono, 2001).

Keterangan :

n = ukuran sampel

R2 = koefisien determinasi

k = banyaknya variabel bebas

1) Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel

Apabila Fhitung > Ftabel maka hipotesis alternatif diterima atau

dengan kata lain Ho ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa

variabel iklan dan variabel harga secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2) Ho diterima bila Fhitung < Ftabel

Apabila Fhitung < Ftabel maka hipotesis alternatif ditolak atau

dengan kata lain Ho diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa

variabel iklan dan variabel harga secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

3) Ho diterima bila Fhitung = Ftabel

Apabila Fhitung = Ftabel maka hipotesis alternatif ditolak atau

(52)

variabel iklan dan variabel harga secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

c. Uji-t

Dalam hal ini untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu

iklan (X1), danharga (X2) mempunyai hubungan yang signifikan

dengan keputusan pembelian (Y). Pengujian hipotesis dengan cara

menilai probabilitas distribusi hasil perhitungan dengan besarnya

tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5%. Pengujian hipotesis

ini dilakukan dengan menghitung nilai t (Sugiyono, 2001:292) :

Rumus :

Keterangan :

t = t hitung yang dicari

r = koefisien korelasi

r2 = koefisien determinan

n = jumlah sampel

jika thitung ≤ttabel (α = 0,05; n-2),maka H0 diterima dan Ha ditolak.

jika thitung >ttabel (α = 0,05; n-2),maka H0 ditolak dan Ha diterima.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari

(53)

(Keputusan Pembelian). Adapun rumus yang digunakan adalah (Supranto

dan Limakrisna, 2009:163) :

R

2

=

∑ ∑

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

X1,2 = variabel independen (gaya hidup dan kelompok acuan)

Y = variabel dependen (keputusan pembelian)

(54)

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Etude House berdiri sejak tahun 1966. Pada tahun 1985 nama perusahaan

diganti menjadi Oscar Corporation. Pada tahun 1989 perusahaan

mengeluarkan produk perawatan kulit yang diberi nama Gold Jome.

Akhirnya pada tahun 1997 nama perusahaan diganti menjadi Etude

Corporation dan berkembang menjadi Etude House hingga saat ini.

Kini Etude House telah sukses menjadi brand kosmetik yang sangat

populer, tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga di negara-negara Asia

lainnya hingga sekarang mulai merambah ke Indonesia.

1. Visi dan Misi

a. Visi.

Etude House adalah menjadi brand kosmetik terbaik di Asia dengan

konsep harga terjangkau, design yang simple, dan memiliki

warna-warna yang variatif, dan Etude House ingin menjadi sebuah merek

(55)

b. Misi

Etude House memiliki tiga misi, yaitu:

1) Enjoy Make-up Play

Etude adalah merek kosmetik yang meyakinkan bahwa berdandan

seharusnya seperti suasana bermain bukanya sebuah rutinitas.

Sehingga Etude mengembangkan prodaknya untuk merefleksikan

empat konsep dasar seperti, berkualitas tinggi, keterjangkauan

harga, design yang indah, dan warna yang beragam. Etude loves to

promote fun make-up play for all girls around the world to be

sweet.

2) Welcome to The Play House

Dengan interior design yang menawan, layaknya rumah boneka

seperti kamar seorang putri yang dipenuhi dengan berbagai

macam ornamen dan harta karun yang semua gadis idamkan.

Etude juga mengajak para gadis untuk mengeksplor dunia baru

tentang kecantikan.

3) Sweet Dream Come True

Etude berusaha untuk menjadikan mimpi yang indah para gadis

menjadi kenyataan. Karena itulah mengapa Etude House terus

mendukung artis-artis muda melalui mensponsori berbagai macam

(56)

. Berasal dari kata “etudier” dalam bahasa Prancis artinya adalah belajar

dan melakukan penelitian. Nama Etude House terispirasi dari seorang pianis

asal Prancis bernama Federic Chopin. Nama Etude sendiri diambil dari salah

satu karya dari Chopin. Oleh karena itu Etude House tidak pernah berhenti

berinovasi untuk membuat sesuatu yang dapat mempercantik perempuan dan

membuat mereka bahagia.

Etude House memiliki konsep makeupyaitu, sweet, lovely, trendy,

romantic and pretty. Gerai tokonya pun didesain sangat girly, beauty, and

romantic seperti kamar seorang putri. Oleh karena itu para pelanggan Etude

House dipanggil dengan sebutan Prince and Princess.

Etude House menjadi sangat populer seperti sekarang berkat kegiatan

promosi yang sangat baik. Seperti, iklan tv Etude House yang terbaru, yang

menjadi bintang iklan tersebut adalah salah satu personil girlsband asal

Korea Selatan 2NE1, Sandara Park dan boysband yang juga berasal dari

Korea Selatan SHINee, dan pemasangan iklan di internet seperti pada media

(57)

Gambar IV.1

Global FacebookEtude House

2. Arti dari Logo

Dalam logo Etude House, terdapat tiga simbol, yaitu:

a. Sweet Star

Simbol ini terdapat di tengah atas yang meyerupai bintang ini

memiliki arti, pesona cerdas dan sinar yang cerah dari pahlawan

(58)

b. Sweet Heart

Simbol yang berada di tengah dan berbentuk seperti hati ini memiliki

arti, hati yang murni dan mulia dan dengan tulus mencintai dunia.

c. Sweet Dream

Logo ini adalah gabungan dari keseluruhan simbol, yang memiliki arti

kendaraan ajaib yang akan membawa kita kedunia yang penuh dengan

keajaiban dan imajinasi.

Gambar IV.2

Logo Etude House

B. Bidang Usaha

Etude House adalah perusahaan kosmetik asal Korea Selatan yang sangat

populer di Asia. Produk kosmetik Etude House sangat beragam mulai dari

(59)

shampo, dan produk yang paling terkenal dan menjadi favorit para pengguna

kosmetik merek Etude House adalah BB Cream Etude.

C. Produk-Produk Etude House

10 produk yang paling diminati oleh konsumen global Etude House:

1. BB Cream Bright Fit

Cream yang tahan lama dan membuat kulit terlihat memukau sepanjang

hari.

2. Skin Malgeum

Menghapus flek hitam dan menyisakan kulit yang lembab dan murni serta

menghasilkan kulit yang cerah.

3. Moistfull Collagen Cream

Krim yang melembabkan dan mengencangkan kulit, terbuat dari ekstrak

pohon Baobab dan collagen formula.

4. Lash Perm 3 Steps Volumecara

Big, Dramatic dan membuat mata seperti mata boneka hanya dengan 3

langkah.

5. Lovely Cookie Blusher

Rasakan kelembutan sentuhan untuk pipi yang merona merah seperti pipi

(60)

6. Dear My Blooming Lips-Talk

Lipstick yang sekaligus dapat melembabkan bibir dengan tekstur yang

creamy serta warna-warna yang cerah untuk kenyamanan yang lebih

lama.

7. Magic Tint Balm

Sentuhan terakhir untuk tampilan yang natural. Tekstur balm yang

melembakan dan pilihan warna yang natural untuk bibir.

8. Oh M’eye Line

Membuat mata terlihat lebih cerah. Liquid eyeliner yang jelas dan tahan

lama.

9. Missing U

Sebuah produk hand cream yang berbentuk hewan-hewan yang terancam

punah. Dengan membeli produk ini maka kita juga membantu

pencegahan kepunahan hewan-hewan tersebut.

10.Mini Me Perfumed Mist

Ada lima macam pilihan keharuman yang praktis untuk keseharian yang

(61)

D. Struktur Organisasi

Gambar IV.3

Struktur Organisasi Perusahaan Kosmetik Etude House

E. Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang masing-masing divisi pada Perusahaan

Kosmetik Etude House dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Director

(62)

a. Memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan yang dilakukan

oleh Manager IT Support SPV, Head of Tax and Finance, General

Affair, General Manager, HRD, Logistic dan melakukan integrasi.

b. Menerima laporan kerja dari setiap divisi dan meminta

petanggungjawaban.

c. Mengambil keputusan yang dilakukan oleh perusahaan yang

bersifat jangka panjang serta menyutujui segala bentuk aliran

keuangan.

2. Manager of IT Support SVP

Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas pemasangan software dan hardwareclient

dan kasir.

b. Membuat jaringan antar client dan maintenance jika ada

gangguan.

c. Menerima laporan penjualan kasir melalui email.

d. Mengatasi gangguan aplikasi jika terjadi error.

e. Membuat fungsi dalam aplikasi bagi kasir jika ada promo dari

divisi Marketing Communication.

3. General Affair and Human Resource Development

(63)

a. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan system

pengelolaan SDM.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan

fungsimanajemen SDM di seluruh perusahaan agar dapat

menunjang danmeningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target

perusahaan.

c. Melakukan purchasing terhadap keperluan perusahaan.

4. Head of Tax and Finance

Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan

keuanganperusahaan meliputi arus kas masuk dan kas keluar,

pengendalianinternal keuangan, pengontrolan atas anggaran

keuanganperusahaan dan melakukan sinkronisasi data atau

dokumenadministrasi keuangan dengan data atau dokumen

akuntansi sesuaidengan sistem dan prosedur yang telah

ditetapkan.

b. Bertanggung jawab dalam merencanakan,

mengarahkan,memonitor, dan mengevaluasi sistem kerja akunting

untukpengelolaan data keuangan dan neraca Laba-Rugi

perusahaan sertamelaksanakan koordinasi pengelolaaan

(64)

5. General Manager

Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan

secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta

memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara

maksimal dan tepat.

c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar

memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan

tahun berikutnya.

d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi

strategiperusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah

yang timbul.

e. Mengarahkan fungsi setiap staf yang berkepentingan dalam divisi

marketing untuk menjalankan strategi perusahaan.

f. Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk

melihatkedudukan Brand dengan pasar sejenis di area yang sama,

serta menganalisa kebutuhan pasar untuk menyusun dan

(65)

6. Logistic Manager

Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan koordinasi pengelolaan “Inventory Department

serta menyusun dan membuat Analisa Laporan Stocks.

b. Pengendalian dan Pengawasan Stocks barang secara Internally

(66)

49 BAB V

ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan komputer

untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh selama

penelitian. Paket program yang digunakan yaitu SPSS. Data yang

dibutuhkan sebanyak 100 responden yang kemudian layak untuk diukur

kevalidan datanya yang selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut.

1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Dikatakan valid

apabila hasil uji mendekati angka kritis 5%.

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Variable Bebas

(67)

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Kosmetik Etude House

Variabel Butir R r tabel Status

pertanyaan tentang semua item pernyataan mempunyai nilai signifikansi

mendekati 5%, sehingga seluruh butir pernyataan dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila

mempunyai alpha ≥ 0,6. hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel V.3

Tabel V.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Status Iklan di Facebook (X1) 0.815 Reliabel

Harga(X2) 0.723 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y) 0.807 Reliabel Sumber Data Primer

Dari tabel V.3 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai

nilai alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut

(68)

B. Uji Asumsi Klasik

Untuk menentukan analisis statistik yang akan digunakan dalam

penelitian ini, maka dilakukan pengujian untuk membuktikan independensi

masing-masing variabel bebas yang diteliti. Berdasarkan pengolahan data

dengan menggunakan program SPSS 19.0 For windows, dapat dilakukan

pengujian sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap nilai total jawaban responden

menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan signifikan

sebesar 5%.

Tabel V.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Total_All

N 100

Normal Parametersa,b Mean 53.0400 Std. Deviation 8.07530 Asymp. Sig. (2-tailed) .114 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian pada table 5.4, hasil pengujian One

Sample Kolmogorov- Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance

≥ 0.05 (0.114 ≥ 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan

(69)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan

ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah non heteroskedatis.

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu antara Y yang diprediksi dengan residual.

a) Jika ada pola tertentu seperti titi–titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedatis.

b) Jika ada pola yang jelas serta titik–titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedatis.

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 19.0 For windows didapatkan

kurva pengujian heteroskedasitas

(70)

Dari hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y (Nilai Y yang di

prediksi) dan sumbu X (Nilai Residual) menunjukan pola yang tidak jelas,

serta titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur

sehingga menunjukan tidak terjadinya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentukan oleh besarnya

nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman suatu model

regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF yang

tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance tidak kurang dari 0.1.

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 19.0 For windows didapatkan

nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerance untuk masing-masing

variabel bebas pada table berikut ini:

Tabel V.5 Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Iklan .675 1.481

Harga .675 1.481

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai VIF

(71)

memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak kurang dari 0,1.

Semakin tinggi nilai nilai VIF maka semakin rendah nilai tolerance

sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel tidak menunjukan

adanya multikolinearitas.

C. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Tujuan dari analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk

menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden yang

meliputi jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan.

a. Jenis Kelamin

Tabel V.6

Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 12 12

Wanita 88 88

Total 100 100

Sumber: Data Diolah, Kuesioner, 2013

Bedasarkan data tersebut responden didominasi oleh wanita yaitu

sebanyak 88% atau sebanyak 88 orang. Sedangkan responden pria

sebanyak 12% atau 12 orang. Ini berarti responden wanita lebih

banyak jumlahnya daripada responden pria. Ini disebabkan karena

pelanggan kosmetik Etude House didominasi oleh wanita

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
gambar yang menarik. Serta keburukannya adalah biayanya
Gambar II.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada konsep dasar kali ini pada pemakaian metafora prosesnya konsep didasarkan pada atau perbandingan, dalam meta terdapat tiga jenis yang umum di pada perancangan mall

Berdasarkan hasil analisis uji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara persepsi kondisi kerja (p=0,028),

Hasil penelitian diketahui bahwa Penilaian efisiensi penggunaan tempat tidur untuk rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar, RSUD Kota Makassar dan RSUD Haji Makassar

3.2.3.2 Activity Diagram Proses Pendataan Warga Pindah Warga Ketua Rt Start Memberikan Dokumen Menerima Dokumen Finish Cek Data/Arsip Ubah Data/Arsip Buat Surat

Maka dari itu peneliti memberikan pembelajaran melalui video pembelajaran, vidio pembelajaran dianggap lebih layak karena menggunakan suara, animasi tulisan, gambar yang berge-

Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada waktu anabolic dan pada waktu makanan sehari-hari pada saat hamil, maka memerlukan asupan nutrisi yang adekuat, nutrisi

pembangunan sarana air bersih sangat penting bagi kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari, Banyak cara pendistribusian air bersih

Sapi adalah hewan ternak. Sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah dinamakan lembu. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya