i
ETUDE HOUSE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh :
Korisiwi Hutami
NIM: 092214015
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Selalu berusaha dan jangan lupa berdo’a. Itu penting.
(Penulis)
“Hai orang
-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar”
(Al-Baqarah:153)
“Look at a day when you are supremely satisfied at the end. It’s not a day when
you lounge around doing nothing. It’s when you have had everything to do and
you’ve done it.”
(Margaret Thatcher)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah SWT
Orangtuaku tercinta
Tatongku
Adik-adikku tersayang
vii
Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemasangan Iklan di Facebook
dan Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Etude House”. Skripsi
ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku dosen Pembimbing II, yang juga telah
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
5. Admin group Etude House Indonesia, yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat
melakukan penelitian ini.
6. Seluruh responden di group Etude House Indonesia yang sudah menyempatkan diri
mengisi kuesioner ini.
viii
9. Terimaksih untuk kakekku tercinta, karena memberikanku tempat tinggal selama aku
kuliah di Jogja, do’a dan semangat yang diberikan kepadaku.
10. Om Samsul dan tanteku yek’ Ta yang sudah memberikan nasihat, do’a dan dorongan
sehingga skripsiku selesai.
11.Adik-adikku yang tersayang Rita, Ninda, dan Hanif yang telah membawa tawa dan
kebahagiaan dalam hidupku sehingga membuat hidupku lebih berwarna.
12.Semua sahabat-sahabatku (Beny, Nadia, Devfy, Yunike, Vincent, Prita, Vida dan Nio)
yang kucintai dan sayangi yang sudah membantuku dan memberikan motivasi, sehingga
skripsiku selesai. Love you guys.
13.Teman-teman Manajemen 2009 (Sr Klarensia, Indar, Donny, Peter, Bram, Ernia, Eka,
Gaby, Lau, Agustin, Aga, Andro, Daniel, Erik dkk) thank you for everything, menjadi
teman kalian merupakan suatu kebahagiaan buatku.
14.Temanku di Jakarta (Putri, Muti, Imam, Okta, Aji dan kawan kawan semuanya yang
tidak dapat disebutkan satu persatu) terima kasih sudah memberikan semangat dan
hiburan buatku.
15.Terima kasih juga untuk mas Pipi, mas Tio, dan mas Hanes yang sudah memberikan
semangat, masukan dalam penulisan skripsi ini.
16.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan
ix
Yogyakarta, 22 Oktober 2013
Penulis,
Korisiwi Hutami
x
Halaman
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………...... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………...... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………...... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI……… x
HALAMAN DAFTAR TABEL……… xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR……… xiv
D. Tujuan Penelitian………. 5
E. Manfaat Penelitian……….. 6
F. Sistematika Penulisan……….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 8
A. Landasan Teori……… 8
B. Penelitian Sebelumnya……….………18
xi
BAB III METODE PENELITIAN……… ………23
A. Jenis Penelitian……….……….23
B. Subjek dan Objek Penelitisn……….23
C. Waktu dan Lokasi Penelitian………... 23
D. Variabel Penelitian………...24
E. Polulasi dan Sampel………. 27
F. Teknik Pengambilan Sampel………... 27
G. Sumber Data……… 28
H. Teknik Pengambilan Data……… 28
I. Teknik Pengujian Instrument……….. 29
J. Teknik Analisis Data………..………..………30
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN………...37
A. Sejarah Singkat Perusahaan Etude House………... 37
B. Bidang Usaha……….. 41
C. Produk-Produk Etude House………42
D. Struktur Organisasi……….. 44
E. Tugas dan Wewenang……….………. 44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………49
A. Analisis Data……… 49
B. Uji Asumsi Klasik……….51
C. Hasil Penelitian………...54
D. Analisis Kuantitatif………59
E. Pembahasan………65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………......67
A. Kesimpulan………67
xii
DAFTAR PUSTAKA………70
xiii
Halaman
V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Bebas………...49
V.2 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Kosmetik Etude House……….…50
V.3 Hasil Uji Reliabilitas………...50
V.4 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………...…51
V.5 HasilCoefficientsa………53
V.6 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin………...54
V.7 Karakteristik Responden bedasarkan Pekerjaan………...55
V.8 Karakteristik Responden Bedasarkan Pengasilan/Uang Saku Per Bulan………...55
V.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Iklan di Facebook………...56
V10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Penetapan Harga………...57
V.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian………..58
V.12 Hasil Regresi Linier Berganda………..59
V.13 Hasil Uji F………. 61
V.14 Hasil Uji T………..62
xiv
II.1 Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian………..18
II.2 Kerangka Konseptual Penelitian...24
IV.1 Global Facebook Etude House... …....40
IV.2 Logo Etude House………...……..41
IV.3 Struktur Organisasi Perusahaan Etude House………...44
xv
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….. 72
Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian……….... 76
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabitas……….88
Lampiran 4 Karakteristik Responden………. 93
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik………97
xvi
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK ETUDE HOUSE
Korisiwi Hutami
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasangan iklan di facebook dan penetapan harga terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Etude House. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota group facebook Etude House Indonesia dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Parameter Proporsi P. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner online. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklan di facebook dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian kosmetik Etude House. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklan di facebook berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Etude House dan harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Etude House.
xvii
THE INFLUENCE OF ADVERSTISEMENT ON FACEBOOK AND THE PRICE DETERMINATION TOWARDS THE PURCHASE DECISION OF ETUDE HOUSE
COSMETICS PRODUCT
Korisiwi Hutami
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The research attempt to learn the influence of advertisement on facebook and the price determination towards the purchase decision of Etude House cosmetics product. Population is used in this research is group member of facebook Etude House Indonesia and this research took 100 respondent for the sample. The method for the sampling is Parameter Purposive P. Data collection techniques by using the online questionnaire. Data analysis utilized multiple linear regression. The result of this research showed that advertisement on facebook and prices influenced simultaneously on the purchase decision of cosmetics Etude House. The result of research also showed that advertisement as well as price determination had partial influence on the purchase decision of Etude House cosmetic.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam lingkup industri kosmetik, perubahan konsep kosmetik atau tatarias
berkembang dari pemuas kecantikan fisik menjadi suatu gaya hidup masyarakat
modern yang sangat peduli pada penampilan. Hal ini menimbulkan peningkatan
permintaan dan konsumsi produk yang terkait dengan perawatan dan peralatan
kecantikan dan kosmetik yang aman digunakan.
Dewasa ini, penampilan menarik dan wajah yang cantik sangat
mempengaruhi karir seseorang, khususnya wanita. Kosmetik bagi seorang wanita
sudah menjadi barang wajib dimiliki. Jadi walaupun harga kosmetik itu bisa
dibilang mahal, tapi bagi wanita harga yang mahal tidak menjadi masalah untuk
memiliki penampilan atau riasan yang menarik. Pada saat ini, banyak dijumpai
kosmetik lokal maupun impor mulai dari yang branded sampai yang unbranded,
mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tidak jarang wanita yang rela
membeli kosmetik yang mahal dan berkualitas internasional demi menunjang
penampilannya.
Saat ini di Indonesia sedang mengalami Korean Wave, tidak heran banyak
orang, yang kebanyakan didominasi oleh remaja yang mengikuti gaya berbusana
produk-produk made in Korea yang dijual di pasaran. Produk-produk yang masuk ke
Indonesia antara lain dari bidang elektronik, music, fashion, bahkan perawatan
dan peralatan kecantikan (kosmetik).
Produsen mempromosikan produk ini melalui iklan di jejaring sosial
facebook berupa foto model (endorse) yang memegang salah satu produk Etude
House. Produsen Etude House menggunakan model dari aktris, aktor bahkan
sampai penyanyi, mulai dari personil boys dan girlsband Korea yang nama dan
wajahnya sudah dikenal di Indonesia bahkan mancanegara. Jika selebriti sebagai
ikon dipersepsikan positif, diharapkan akan terbentuk brand image yang positif
dibenak konsumen (Wiryawandan Pratiwi,2009).
Konsumen dapat membentuk sikap (attitude) positif terhadap merek
tersebut dan mungkin akan muncul niat untuk membeli merek tersebut di masa
yang akan datang (Shimp; 2003). Salah satu ide kreatif dalam beriklan adalah
dengan menggunakan endorsement. Pada endorsement kepribadian nyata
digunakan untuk memproyeksikan kepribadian merek (Temporal). Bedasarkan
alasan tersebut perusahaan kosmetik Etude House menggunakan selebriti
ternama Korea sebagai endorsement. Para selebriti digunakan dalam periklanan
karena kecantikan, keberanian, bakat, keanggunan, dan daya tarik seksual
(Shimp, 2003).
Dikutip dari penulis Arnalia Purnamasari; 2007 jurnal Analisis Pengaruh
Kegiatan Periklanan Melalui Media Tv PT. Exelcomindo Pratama (XL) terhadap
dampak luas bagi khalayak dan iklan dapat dikemas sedemikian rupa sehingga
produk yang ditawarkan terlihat cukup menarik juga dapat menciptakan sugesti
bagi konsumen untuk mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang akan
dipilih sesuai dengan serta harga yang pantas dengan kemampuannya.
Kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di
pasar, sehingga perusahan dituntut untuk menonjolkan kelebihan produknya.
Melalui iklan yang unik dan lain daripada yang lainnya memudahkan konsumen
untuk mengingat produk tersebut.
Penetapan harga juga dilakukan oleh perusahaan sebagai suatu strategi
untuk menciptakan nilai pelanggan. Hal ini dilakukan perusahaan untuk
menciptakan pelanggan yang sangat puas dan setia serta mau membeli lagi dan
lagi. Nilai pelanggan ini sangat penting karena konsumen memiliki pikiran harga
atas barang atau jasa yang ia nikmati, dan tidak ada konsumen yang mau
membayar jasa lebih tinggi daripada yang ia anggap pantas. Dengan harga yang
relatif lebih mahal dari kosmetik merek lain, Etude House dipercaya oleh
konsumennya karena menjual produk yang berkualitas dan konsumen merasakan
manfaatnya sehingga konsumen tidak merasa dirugikan.
Alasan utama mengapa facebook telah menjadi pilihan periklanan paling
populer adalah bahwa hal ini memungkinkan untuk menjangkau target
(konsumen) secara langsung. Facebook ini memiliki data penggunanya, seperti
jenis kelamin, kesenangan, alamat, informasi pekerjaan dan lain sebagainya. Hal
jejaring sosial seperti facebook ini juga dapat menguntungkan dan mendapatkan
perhatian karena sebagian pengguna mengunjungi halaman facebook mereka
secara teratur, kemudian konsumen akan teringat terus kepada iklan tersebut
(Pacarita.blogspot, 2012).
Sekarang produk dari kosmetik Etude House sudah banyak dipakai oleh
para masyarakat perkotaan khususnya wanita, walaupun tidak menutup
kemungkinan bagi kaum pria untuk menggunakan produk tersebut. Gerai- gerai
Etude House sudah dibuka di beberapa negara, termasuk Indonesia khususnya di
DKI Jakarta. Etude House juga menjual produknya secara online melalui jejaring
sosial facebook.
Tidak hanya melalui facebook pemasaran produk Etude House ini
dilakukan tetapi produsen juga sudah membuka beberapa gerai Etude House di
Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Saat ini di ibukota Jakarta sudah
banyak gerai-gerai produk kosmetik Etude House yang di buka, diantaranya
adalah di Mall Taman Anggerk, Kota Kalibata, Kota Kasablanka, Mall Kelapa
Gading, Golden Truly dan di beberapa Mall besar di Jakarta.
Berdasarkan Korean waves yang terjadi di masyarakat dan semakin
bervariasinya merek kosmetik yang beredar di pasaran, maka penulis merasa
tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemasangan Iklan di
Facebook dan Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pemilihan judul yang telah diuraikan, maka perumusan
masalahnya adalah :
1. Apakah iklan di facebook dan harga secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen pada kosmetik Etude House?
2. Apakah iklan di facebook berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian kosmetik Etude House?
3. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian
kosmetik Etude House?
C. Batasan Masalah
Penulis hanya mengacu pada beberapa faktor, diantaranya adalah iklan dan
harga. Untuk faktor iklan penulis hanya mengacu pada iklan di jejaring sosial
facebook.
D. Tujuan Penelitian
Seperti yang sudah dikemukakan dalam rumusan masalah, maka dapat
dirumuskan tujuan penelitaian yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan antara iklan di
facebook dan harga terhadap keputusan pembelian pada produk Korea Etude
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh iklan di facebook terhadap
keputusan pembelian produk Etude House.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian produk Etude House.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Distributor Produk Etude House di Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengevaluasi efektifitas
pemasangan iklan di media sosial dan penetapan harga yang digunakan.
2. Bagi Mahasiswa Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang
kelak dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam bidang
pemasaran dan periklanan.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini memuat berbagai teori dan pendapat para ahli mengenai
Marketing Mix khususnya teori tentang periklanan (advertaising), dan
harga (price) serta bab ini juga menuliskan penelitian-penelitian
terdahulu yang akan menjadi dasar peneliatan ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari metode pengambilan sampel dan teknik
pengumpulan data, pengujian validitas dan reliabilitas, dan metode
analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Subjek Penelitian
Bab ini mengemukakan sejarah perusahaan Etude House, bidang
usaha, struktur organisasi, serta tugas dan wewenang.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini memaparkan data-data hasil analisis yang diperoleh baik
melalui tabel dan grafik serta memuat hasil uji statistik. Hal yang
paling penting untuk dikemukakan pada bab ini adalah ditolak atau
diterimanya hipotesis alternatif dan disertai dengan pembahasannya.
Bab VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Bab ini akan memuat tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis
data dan pembahasan serta penjelasan teruji tidaknya hipotesis
alternatif yang dikemukakan. Saran yang mengacu kepada kesimpulan
8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Marketing Mix
Marketing mix (bauran pemasaran) adalah kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran
yakni, produk, harga, promosi dan kegiatan distribusi (Swastha dan
Irawan, 2008).
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) bauran pemasaran (marketing
mix) memiliki 4P, yaitu:
a. Product (Produk)
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran.
b. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan
untuk memperoleh produk.
c. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan suatu aktivitas yang menyampaikan
manfaat produk dan membujuk kosumen atau pelanggan untuk
d. Place (Tempat/Distribusi)
Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi pelanggan atau konsumen sasaran.
2. Promotion Mix
Bauran pemasaran ini merupakan kegiatan perusahaan untuk
memberikan pengaruh kepada konsumen atas permintaan produknya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:62) berpendapat bahwa
“Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis
terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon
yang diinginkannya di pasar sasaran.” Dalam hal ini, yang dimaksud
“alat pemasaran taktis terkendali” adalah product, price, place and
promotion. Keempat variabel ini merupakan elemen-elemen yang
bisa mempengaruhi permintaan di pasar.
a. Periklanan
Definisi periklanan menurut (Nickles, 2008) adalah
komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui
berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga
non-laba, serta individu-individu. Iklan merupakan salah satu bentuk
promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam
Berikut fungsi periklanan menurut Swastha (2010) :
1) Memberikan Informasi
Periklanan menyediakan suatu alat bagi penjual dan pembeli
untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan
keinginan mereka. Sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut
dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang
memuaskan.
2) Membujuk atau Mempengaruhi
Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga
bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial,
dengan menyatakan bahwa produk adalah lebih baik daripada
produk lain. Iklan yang biasanya bersifat membujuk tersebut
lebih banyak dipasang pada media-media seperti televisi atau
majalah.
3) Menciptakan Kesan (Image)
Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan
tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang
iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang
sebaik-baiknya, misalnya menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan
4) Memuaskan Keinginan
Periklanan merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran
yang saling memuaskan.
5) Periklanan Merupakan Alat Komunikasi
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua
arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka
dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal
ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk
mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.
b. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang
menguntungkan. Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan
adalah:
1) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi
yang lain.
2) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga
penjualan dalam jangka waktu tertentu.
3) Mengadakan hubungan dengan para penyalur.
4) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan
atau konsumen baru.
6) Menambah penjualan industri.
7) Mencegah timbulnya barang- barang tiruan.
8) Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan
pelayanan umum melalui periklanan.
c. Pemilihan Media
Produsen harus mengetahui kebaikan dan keburukan media yang
akan dipilih. Adapun kebaikan dan keburukan media-media yang
ada adalah sebagai berikut (Swastha dan Irawan, 2008) :
1) Surat Kabar
Kebaikan dari penggunaan surat kabar adalah relatif tidak
mahal atau murah, sangat fleksibel, dan dapat dinikmati lebih
lama. Serta kelemahannya adalah mudah diabaikan dan cepat
basi.
2) Majalah
Kebaikan dari penggunaan majalah dapat dinikmati lebih
lama, pembacanya lebih selektif, dan dapat mengemukakan
gambar yang menarik. Serta keburukannya adalah biayanya
lebih tinggi dan fleksibilitasnya rendah.
3) Televisi
Kebaikan dari penggunaan media televisi adalah dapat
dinikmati oleh siapa saja, waktu dan acara siarannya sudah
dengan gambar yang bergerak. Serta keburukannya adalah
biayanya relatif tinggi dan hanya dapat dinikmati sebentar
dan kurang fleksibel.
4) Radio
Kebaikan dari penggunaan radio adalah biayanya relatife
rendah, dapat diterima oleh siapa saja, dan dapat dijangkau
daerah yg luas. Serta keburukannya adalah waktunya terbatas,
tidak dapat mengemukakan gambar, dan pendengar sering
kurang mendengarkan secara penuh karena sambil
melakukan pekerjaan lain.
Masih banyak lagi media- media periklanan lain, seperti direct
mail (kartu pos, buku kecil, surat edaran, brosur) dan outdoor
(spanduk, papan-papan reklame, plakat, dan sebagainya).
d. Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345), harga bisa
diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, harga
dipahami sebagai jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau
jasa. Jika ingin diartikan secara lebih luas lagi, harga dipahami
sebagai sejumlah nilai yang dikorbankan oleh konsumen agar
konsumen mendapatkan keuntungan atas kepemilikan produk atau
penggunaan jasa. Tidak bisa dipungkiri bahwa penetapan harga
merupakan faktor yang sangat sulit, dan cukup banyak kasus yang
penetapan harga ini. Namun seorang manajer atau pemilik yang
cerdik, memperlakukan penetapan harga ini sebagai suatu strategi
dalam membentuk nilai pelanggan. Kotler dan Armstrong
(2008:24) juga menyatakan bahwa dengan menciptakan nilai
pelanggan atau konsumen yang unggul, perusahaan menciptakan
pelanggan yang sangat puas dan tetap setia, serta mau membeli
lagi dan lagi.
1) Metode Penetapan Harga
Menurut Lovelock dan Wright (2007:247), ada 3 strategi dalam
penetapan harga, yaitu :
a) Penetapan Harga Berbasis Biaya (Cost-Based Pricing)
Metode ini menitik-beratkan pada penutupan biaya-biaya
produksi. Semua biaya-biaya yang digunakan untuk
memproduksi suatu produk harus ditutup dengan harga.
Artinya bahwa harga yang ditetapkan harus bisa
mengembalikan biaya produksi yang telah dikeluarkan,
sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.
Penetapan harga pada usaha jasa lebih rumit dibandingkan
dengan penetapan harga pada usaha dagang atau manufaktur.
Hal ini dikarenakan sifat dari jasa yang intangible atau tidak
berwujud. Karena tidak ada kepemilikan atas jasa, maka akan
lebih sulit untuk menentukan biaya finansial dari proses
b) Penetapan Harga Berbasis Nilai (Value-based Pricing)
Metode ini beranggapan bahwa harga adalah nilai bagi
konsumen. Konsumen memiliki perkiraan harga atas jasa
yang ia nikmati, dan tidak akan ada konsumen yang mau
membayar jasa lebih tinggi daripada yang ia anggap pantas.
Jadi, sebelum menentukan harga, perusahaan perlu
memahami nilai jasa yang perusahaan berikan untuk
pelanggan.
Menurut Zeithmal dalam Tjiptono (2011:261),
mengidentifikasi 4 definisi nilai berdasarkan perspektif
konsumen yang implikasinya pada strategi penetapan harga
jasa, yaitu :
1)Nilai adalah harga murah.
2)Nilai adalah segala sesuatu yang saya inginkan dari suatu
produk atau jasa.
3)Nilai adalah kualitas yang saya dapatkan dari harga yang
saya bayarkan.
4)Nilai adalah semua yang saya dapatkan dari semua yang
saya berikan.
c) Penetapan Harga Berbasis Persaingan (Competition-Based
Pricing)
Jika perusahaan menawarkan jasanya relatif tidak jauh beda
harga yang ditetapkan pesaing. Hal ini bertujuan untuk tetap
menerapkan harga yang sesuai di pasar. Jika pelanggan tidak
menemukan sedikit atau sama sekali tidak menemukan
adanya perbedaan di antara jasa-jasa yang ditawarkan di
pasar, mereka mungkin akan memilih yang termurah dari
yang ada.
Dari pemaparan di atas, terutama pada poin (b) mengenai
Penetapan Harga Berbasis Nilai, dapat dikatakan bahwa
pelanggan akan merasa puas bila nilai adalah sebagai
trade-off antara uang yang dikeluarkan dan kualitas yang diterima.
Ketika konsumen mengeluarkan sejumlah uangnya dan
mendapatkan kualitas yang bagus, maka konsumen akan
merasa puas, demikian sebaliknya.
3. Proses Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian terjadi ketika konsumen mendapatkan
stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) terhadap suatu produk
barang atau jasa tertentu yang mendorong dirinya untuk
mempertimbangkan pembelian. Pemasar perlu memahami
bagaimana konsumen mengumpulkan informasi berkenaan dengan
berbagai alternatif dan menggunakan informasi tersebut untuk
memilih produk atau merek. Pemasar juga perlu memahami proses
berbagai tipe konsumen, seperti keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh kepribadian serta gaya hidup konsumen tersebut
(Morissan, 2010). Menurut Basu Swastha (2010) keputusan
pembelian merupakan keputusan untuk membeli produk dan
melakukan pembelian secara nyata.
Menurut Swastha dan Handoko (2011) ada beberapa macam
peranan dalam perilaku konsumen, antara lain:
a. Initiator adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian
barang tertentu, atau yang mempunyai kebutuhan/keinginan tetapi
tidak mempunyai wewenang untuk melakukannya sendiri.
b. Influencer adalah individu yang mempunyai keputusan untuk
membeli baik secara sengaja atau tidak sengaja.
c. Decider adalah individu yang memutuskan apakah akan membeli
atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan
dan dimana membelinya.
d. Buyer adalah individu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya.
e. User adalah individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.
Ada beberapa tahap dalam proses kegiatan suatu pembelian yang
Gambar II.1
Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian
B. Tinjauan Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1. KAJIAN EFEK IKLAN DAN ADVERTORIAL PADA
PENGETAHUAN DAN PERSUASI YANG DIRASAKAN :
STUDI PROSES ADOPSI PANGAN FUNGSIONAL.
a. Penelitian Dilakukan Oleh : Suci Paramitasari Syahlani pada
tahun 2007.
b. Variabel Penelitian :
1) Proses Adopsi Inovasi
2) Perkembangan Pangan Fungsional
3) Iklan dan Adventorial
c. Metode Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan melibatkan
199 partisipan dalam eksperimen laboratorium. Media yang
digunakan adalah televisi karena lebih tepat untuk dikaitkan
d. Hasil Penelitian
Advertorial dipresepsikan sebagai informasi yang objektif,
sehingga perbedaan produsen dan lembaga independen tidak
mempengaruhi kredibilitas produk tersebut. Sedangkan, iklan
audio visual yang dikembangkan produsen dengan menggunakan
pendekatan emosional mampu membentuk keyakinan terhadap
produk yang lebih baik dibandingkan dengan iklan lembaga
independen. Secara ringkas studi ini menunjukkan bahwa proses
kreatif pengembangan produk dengan atribut yang tidak dapat
dirasakan dalam jangka pendek tidak terbatas pada bidang
produksi.
2. PENGARUH STIMULUS MEDIA IKLAN, UANG SAKU, USIA,
DAN GENDER TERHADAP KECENDERUNGAN PRILAKU
PEMBELIAN IMPLUSIF.
a. Penelitian Dilakukan Oleh: Hatane Semuel pada tahun 2007
b. Variabel Penelitian:
1) Pesan iklan
2) Uang saku
3) Usia
c. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode rancangan percobaan
untuk memenuhi stimulus pesan iklan yang dirancang dalam
bentuk format media internet dan metode ANOVA. Populasi
penelitian ini adalah seluruh konsumen produk pariwisata yang
ada di Kabupaten Bangkalan, Madura.
d. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah behawa terdapat perbedaan pengaruh
stimulus antara bentuk format media online terhadap
kencenderungan pembelian implusif.
3. PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN TYPICAL
PERSON ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PADA
IKLAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI TELEVISI.
a. Penelitian Dilakukan Oleh: Eni Andari tahun 2010.
b. Variabel Penelitian:
1) Celebrity Endoser
2) Typical Person Endorser
3) Brand Image
c. Metode Penelitian
Sampel diambil dari 100 orang responden dengan teknik
purposive sampling. Penelitian ini termasuk penelitian empiris,
d. Hasil Penelitian
Celebrity endorser terbukti berpengaruh terhadap brand image
iklan motor Yamaha di televisi.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar II.2
Kerangka Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah maka hipotesis alternatif yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1 : Variabel iklan dan variabel harga berpengaruh secara simultan
Ha2 : Variabel iklan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian kosmetik Etude House.
Ha3 : Variabel harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
23 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan format deskriptif.
Dimana penelitian ini tentang pengaruh iklan dan harga kosmetik asal Korea
yang benama Etude House terhadap keputusan pembelian pada konsumen di
Indonesia khususnya bagi anggota group Etude House Indonesia di jejaring
social Facebook.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen dan calon konsumen produk
kosmetik Etude House yaitu account facebook yang merupakan anggota di
group Etude House Indonesia di facebook.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai iklan
kosmetik Etude House di internet di Indonesia.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada group facebook Etude House Indonesia.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian berikut ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu
variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung dengan
variabel yang lainnya, serta variabel bebas (independent variabel) atau
variabel yang tidak memiliki ketergantungan terhadap variabel yang
lainnya. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
konsumen terhadap produk kosmetik Etude House (Y).
b. Variabel bebas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam membeli produk kosmetik Etude House, dalam
penelitian ini adalah iklan di facebook (X1).
c. Variabel bebas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam membeli produk kosmetik Etude House, dalam
penelitian ini adalah harga (X2).
2. Definisi Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian adalah sebagai
a. Variabel Terikat
Keputusan Pembelian adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat
atau keinginan membeli, namun keputusan pembelian adalah tidak
sama dengan pembelian yang sebenarnya. Ketika konsumen
memilih untuk membeli suatu merek, maka konsumen masih harus
melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian yang
sebenarnya (Morissan,2010).
Keputusan Pembelian terhadap produk kosmetik Etude House,
yang diukur melalui indikator sebagai berikut:
1) Merupakan suatu kebutuhan. (Tertera pada kuesioner
nomer 1,3 dan 6).
2) Kemudahan dalam memperoleh produk. (Tertera pada
kuesioner nomer 2 dan 4).
3) Merupakan rekomendasi dari orang lain. (Tertera pada
kuesioner nomer 5).
b. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan. Definisi
operasional masing- masing variabel adalah iklan di facebook (X1)
merupakan segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar
1) Iklan yang menarik sehingga diingat oleh konsumen. (Tertera
pada kuesioner nomer 1,2,3, dan 7).
2) Konsumen mengerti kandungan pesan dalam iklan. (Tertera
pada kuesioner nomer 5).
3) Informasi yang disampaikan dalam iklan sesuai dengan mutu
produk. (Tertera pada kuesioner nomer 6).
Kemudian untuk varibable harga (X2) adalah jumlah uang
yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa atau jumlah
nilai konsumen pertukaran untuk mendapatkan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler dan
Armstrong, 2004).
Dengan indikator sebagai berikut :
a) Harga yang ditetapkan produsen sesuai dengan kualitas
produk. (Tertera pada kuesioner nomer 2 dan 3).
b) Perbandingan harga dengan pesaing. (Tertera pada
kuesioner nomer 4).
c) Keterjangkauan harga produk. (Tertera pada kuesioner
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah member yang termasuk anggota
Etude House Indonesia di facebook.
2. Sampel Penelitian
Peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100 dari akun facebook
sebagai sampel percobaan. Hasil tersebut didapatkan oleh peneliti
menggunkan rumus Parameter Proporsi P.
[ ⁄ ]
Keteragan :
σ : Standar Deviasi
⁄ : Z
25% = 1,96
: error
[ ]
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
pengambilan objeknya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan
menggunakan berbagai cara (Mas’ud, 2004).
Kriteria pemilihan sampel tersebut adalah:
1. Konsumen dan calon konsumen produk kosmetik Etude House.
2. Usia pelanggan mulai dari 17 tahun ke atas.
3. Konsumen yang pernah memakai produk Etude House.
4. Konsumen yang belum memakai tetapi sudah tahu produk Etude
House.
5. Konsumen yang termasuk anggota facebook Etude House Indonesia.
G. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini yaitu Data Primer, yaitu sumber data yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini
berupa opini dari subjek (konsumen) secara individual atau kelompok, hasil
pengumpulan data ini diperlukan untuk mengetahui tanggapan konsumen
terhadap pembelian produk kosmetik Etude House yang dapat dilihat melalui
iklan di televisi, di internet ataupun di media cetak. Untuk mendapatkan data
tersebut, akan dibagikan kuesioner kepada para responden di group Etude
House Indonesia di facebook.
H. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan cara
penelitian ini adalah user facebook yang termasuk anggota group Etude House
Indonesia.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditasan
atau kesahihan suatu instrument. Pengujian validitas merupakan suatu alat
ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Sebuah instrument dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sunyoto,
2007).
Rumus yang digunakan adalah :
∑ ∑ ∑
√{ ∑
∑
}{ ∑
∑
}
Keterangan :
rXY : Koefisien korelasi r hitung.
X : Nilai dari tiap butir.
Y : Nilai total tiap butir.
N : Jumlah sampel.
Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, apabila rhitung lebih besar
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah bahwa suatu instrument dapat cukup dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan dapat menunjukan suatu
alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan.
Setelah itu, untuk menguji reliabilitasnnya digunakan rumus Spearman
Brown (Sunyoto, 2007) :
Keterangan :
rxx : Koefisien reliabilitas
rxy : koefisin korelasi rhitung
Apabila rxx > rtabel, maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Dimana metode ini dapat membantu melihat apakah ada
pengaruh Pemasangan Iklan di Facebook dan Penetapan Harga terhadap
keputusan pembelian konsumen kosmetik Etude House. Dalam mengukur
setiap jawaban responden digunakan Skala Likert, maka responden
dihadapkan pada sejumlah pernyataan dan kemudian diminta untuk
memberikan jawaban bedasarkan tingkat pelaksanaan yang terdiri dari sangat
Tabel 3.3
Tabel Skala Likert
Skor Kategori Jawaban
4 Sangat Setuju
3 Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Untuk menguji dari hipotesis, digunakan uji asumsi klasik, kemudian analisis
regresi linier berganda, yaitu sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji
asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal
sama sekali.
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = a3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis =
a4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel. Dasar pengambilan keputusan,
diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas. Sedangkan jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi tidak memenuhi normalitas (Sunyoto, 2007:89).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terjadi
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol.
Teknik analisis regresi berganda merupakan model yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen. Jika
suatu variabel tak bebas (dependent variable) tergantung pada lebih dari
satu variabel bebas (independent variable), maka hubungan antara kedua
variabel disebut analisis regresi berganda (multiple regression).
Analisis linier berganda akan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh Iklan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian.
Perhitungan regresi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Persamaan Analisis Regresi Berganda
Y = a + b1X1 + b2X2+ e
Keterangan :
Y = variabel keputusan pembelian
a = nilai konstanta nilai Y pada saat semua variabel X bernilai 0
b1 = koefisien regresi variabel iklan
b2 = koefisien regresi variabel harga
X1 = variabel iklan
X2 = variabel harga
e = error
b. Uji F
F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bila
terhadap variabel terikat, sebaliknya bila Fhitung < Ftabel , maka secara
bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat. Bila Fhitung = Ftabel maka secara bersama-sama variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat(Sugiyono, 2001).
Keterangan :
n = ukuran sampel
R2 = koefisien determinasi
k = banyaknya variabel bebas
1) Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel
Apabila Fhitung > Ftabel maka hipotesis alternatif diterima atau
dengan kata lain Ho ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa
variabel iklan dan variabel harga secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2) Ho diterima bila Fhitung < Ftabel
Apabila Fhitung < Ftabel maka hipotesis alternatif ditolak atau
dengan kata lain Ho diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa
variabel iklan dan variabel harga secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
3) Ho diterima bila Fhitung = Ftabel
Apabila Fhitung = Ftabel maka hipotesis alternatif ditolak atau
variabel iklan dan variabel harga secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
c. Uji-t
Dalam hal ini untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu
iklan (X1), danharga (X2) mempunyai hubungan yang signifikan
dengan keputusan pembelian (Y). Pengujian hipotesis dengan cara
menilai probabilitas distribusi hasil perhitungan dengan besarnya
tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5%. Pengujian hipotesis
ini dilakukan dengan menghitung nilai t (Sugiyono, 2001:292) :
Rumus :
√
√
Keterangan :
t = t hitung yang dicari
r = koefisien korelasi
r2 = koefisien determinan
n = jumlah sampel
jika thitung ≤ttabel (α = 0,05; n-2),maka H0 diterima dan Ha ditolak.
jika thitung >ttabel (α = 0,05; n-2),maka H0 ditolak dan Ha diterima.
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari
(Keputusan Pembelian). Adapun rumus yang digunakan adalah (Supranto
dan Limakrisna, 2009:163) :
R
2=
∑ ∑∑
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
X1,2 = variabel independen (gaya hidup dan kelompok acuan)
Y = variabel dependen (keputusan pembelian)
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Etude House berdiri sejak tahun 1966. Pada tahun 1985 nama perusahaan
diganti menjadi Oscar Corporation. Pada tahun 1989 perusahaan
mengeluarkan produk perawatan kulit yang diberi nama Gold Jome.
Akhirnya pada tahun 1997 nama perusahaan diganti menjadi Etude
Corporation dan berkembang menjadi Etude House hingga saat ini.
Kini Etude House telah sukses menjadi brand kosmetik yang sangat
populer, tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga di negara-negara Asia
lainnya hingga sekarang mulai merambah ke Indonesia.
1. Visi dan Misi
a. Visi.
Etude House adalah menjadi brand kosmetik terbaik di Asia dengan
konsep harga terjangkau, design yang simple, dan memiliki
warna-warna yang variatif, dan Etude House ingin menjadi sebuah merek
b. Misi
Etude House memiliki tiga misi, yaitu:
1) Enjoy Make-up Play
Etude adalah merek kosmetik yang meyakinkan bahwa berdandan
seharusnya seperti suasana bermain bukanya sebuah rutinitas.
Sehingga Etude mengembangkan prodaknya untuk merefleksikan
empat konsep dasar seperti, berkualitas tinggi, keterjangkauan
harga, design yang indah, dan warna yang beragam. Etude loves to
promote fun make-up play for all girls around the world to be
sweet.
2) Welcome to The Play House
Dengan interior design yang menawan, layaknya rumah boneka
seperti kamar seorang putri yang dipenuhi dengan berbagai
macam ornamen dan harta karun yang semua gadis idamkan.
Etude juga mengajak para gadis untuk mengeksplor dunia baru
tentang kecantikan.
3) Sweet Dream Come True
Etude berusaha untuk menjadikan mimpi yang indah para gadis
menjadi kenyataan. Karena itulah mengapa Etude House terus
mendukung artis-artis muda melalui mensponsori berbagai macam
. Berasal dari kata “etudier” dalam bahasa Prancis artinya adalah belajar
dan melakukan penelitian. Nama Etude House terispirasi dari seorang pianis
asal Prancis bernama Federic Chopin. Nama Etude sendiri diambil dari salah
satu karya dari Chopin. Oleh karena itu Etude House tidak pernah berhenti
berinovasi untuk membuat sesuatu yang dapat mempercantik perempuan dan
membuat mereka bahagia.
Etude House memiliki konsep makeupyaitu, sweet, lovely, trendy,
romantic and pretty. Gerai tokonya pun didesain sangat girly, beauty, and
romantic seperti kamar seorang putri. Oleh karena itu para pelanggan Etude
House dipanggil dengan sebutan Prince and Princess.
Etude House menjadi sangat populer seperti sekarang berkat kegiatan
promosi yang sangat baik. Seperti, iklan tv Etude House yang terbaru, yang
menjadi bintang iklan tersebut adalah salah satu personil girlsband asal
Korea Selatan 2NE1, Sandara Park dan boysband yang juga berasal dari
Korea Selatan SHINee, dan pemasangan iklan di internet seperti pada media
Gambar IV.1
Global FacebookEtude House
2. Arti dari Logo
Dalam logo Etude House, terdapat tiga simbol, yaitu:
a. Sweet Star
Simbol ini terdapat di tengah atas yang meyerupai bintang ini
memiliki arti, pesona cerdas dan sinar yang cerah dari pahlawan
b. Sweet Heart
Simbol yang berada di tengah dan berbentuk seperti hati ini memiliki
arti, hati yang murni dan mulia dan dengan tulus mencintai dunia.
c. Sweet Dream
Logo ini adalah gabungan dari keseluruhan simbol, yang memiliki arti
kendaraan ajaib yang akan membawa kita kedunia yang penuh dengan
keajaiban dan imajinasi.
Gambar IV.2
Logo Etude House
B. Bidang Usaha
Etude House adalah perusahaan kosmetik asal Korea Selatan yang sangat
populer di Asia. Produk kosmetik Etude House sangat beragam mulai dari
shampo, dan produk yang paling terkenal dan menjadi favorit para pengguna
kosmetik merek Etude House adalah BB Cream Etude.
C. Produk-Produk Etude House
10 produk yang paling diminati oleh konsumen global Etude House:
1. BB Cream Bright Fit
Cream yang tahan lama dan membuat kulit terlihat memukau sepanjang
hari.
2. Skin Malgeum
Menghapus flek hitam dan menyisakan kulit yang lembab dan murni serta
menghasilkan kulit yang cerah.
3. Moistfull Collagen Cream
Krim yang melembabkan dan mengencangkan kulit, terbuat dari ekstrak
pohon Baobab dan collagen formula.
4. Lash Perm 3 Steps Volumecara
Big, Dramatic dan membuat mata seperti mata boneka hanya dengan 3
langkah.
5. Lovely Cookie Blusher
Rasakan kelembutan sentuhan untuk pipi yang merona merah seperti pipi
6. Dear My Blooming Lips-Talk
Lipstick yang sekaligus dapat melembabkan bibir dengan tekstur yang
creamy serta warna-warna yang cerah untuk kenyamanan yang lebih
lama.
7. Magic Tint Balm
Sentuhan terakhir untuk tampilan yang natural. Tekstur balm yang
melembakan dan pilihan warna yang natural untuk bibir.
8. Oh M’eye Line
Membuat mata terlihat lebih cerah. Liquid eyeliner yang jelas dan tahan
lama.
9. Missing U
Sebuah produk hand cream yang berbentuk hewan-hewan yang terancam
punah. Dengan membeli produk ini maka kita juga membantu
pencegahan kepunahan hewan-hewan tersebut.
10.Mini Me Perfumed Mist
Ada lima macam pilihan keharuman yang praktis untuk keseharian yang
D. Struktur Organisasi
Gambar IV.3
Struktur Organisasi Perusahaan Kosmetik Etude House
E. Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang masing-masing divisi pada Perusahaan
Kosmetik Etude House dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Director
a. Memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan yang dilakukan
oleh Manager IT Support SPV, Head of Tax and Finance, General
Affair, General Manager, HRD, Logistic dan melakukan integrasi.
b. Menerima laporan kerja dari setiap divisi dan meminta
petanggungjawaban.
c. Mengambil keputusan yang dilakukan oleh perusahaan yang
bersifat jangka panjang serta menyutujui segala bentuk aliran
keuangan.
2. Manager of IT Support SVP
Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas pemasangan software dan hardwareclient
dan kasir.
b. Membuat jaringan antar client dan maintenance jika ada
gangguan.
c. Menerima laporan penjualan kasir melalui email.
d. Mengatasi gangguan aplikasi jika terjadi error.
e. Membuat fungsi dalam aplikasi bagi kasir jika ada promo dari
divisi Marketing Communication.
3. General Affair and Human Resource Development
a. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan system
pengelolaan SDM.
b. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan
fungsimanajemen SDM di seluruh perusahaan agar dapat
menunjang danmeningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target
perusahaan.
c. Melakukan purchasing terhadap keperluan perusahaan.
4. Head of Tax and Finance
Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
keuanganperusahaan meliputi arus kas masuk dan kas keluar,
pengendalianinternal keuangan, pengontrolan atas anggaran
keuanganperusahaan dan melakukan sinkronisasi data atau
dokumenadministrasi keuangan dengan data atau dokumen
akuntansi sesuaidengan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Bertanggung jawab dalam merencanakan,
mengarahkan,memonitor, dan mengevaluasi sistem kerja akunting
untukpengelolaan data keuangan dan neraca Laba-Rugi
perusahaan sertamelaksanakan koordinasi pengelolaaan
5. General Manager
Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan
secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta
memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara
maksimal dan tepat.
c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar
memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan
tahun berikutnya.
d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi
strategiperusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah
yang timbul.
e. Mengarahkan fungsi setiap staf yang berkepentingan dalam divisi
marketing untuk menjalankan strategi perusahaan.
f. Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk
melihatkedudukan Brand dengan pasar sejenis di area yang sama,
serta menganalisa kebutuhan pasar untuk menyusun dan
6. Logistic Manager
Tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan koordinasi pengelolaan “Inventory Department”
serta menyusun dan membuat Analisa Laporan Stocks.
b. Pengendalian dan Pengawasan Stocks barang secara Internally
49 BAB V
ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan komputer
untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh selama
penelitian. Paket program yang digunakan yaitu SPSS. Data yang
dibutuhkan sebanyak 100 responden yang kemudian layak untuk diukur
kevalidan datanya yang selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut.
1. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Dikatakan valid
apabila hasil uji mendekati angka kritis 5%.
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Variable Bebas
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Kosmetik Etude House
Variabel Butir R r tabel Status
pertanyaan tentang semua item pernyataan mempunyai nilai signifikansi
mendekati 5%, sehingga seluruh butir pernyataan dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila
mempunyai alpha ≥ 0,6. hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel V.3
Tabel V.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Status Iklan di Facebook (X1) 0.815 Reliabel
Harga(X2) 0.723 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0.807 Reliabel Sumber Data Primer
Dari tabel V.3 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai
nilai alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut
B. Uji Asumsi Klasik
Untuk menentukan analisis statistik yang akan digunakan dalam
penelitian ini, maka dilakukan pengujian untuk membuktikan independensi
masing-masing variabel bebas yang diteliti. Berdasarkan pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS 19.0 For windows, dapat dilakukan
pengujian sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap nilai total jawaban responden
menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan signifikan
sebesar 5%.
Tabel V.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total_All
N 100
Normal Parametersa,b Mean 53.0400 Std. Deviation 8.07530 Asymp. Sig. (2-tailed) .114 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian pada table 5.4, hasil pengujian One
Sample Kolmogorov- Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance
≥ 0.05 (0.114 ≥ 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan
ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah non heteroskedatis.
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu antara Y yang diprediksi dengan residual.
a) Jika ada pola tertentu seperti titi–titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedatis.
b) Jika ada pola yang jelas serta titik–titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedatis.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 19.0 For windows didapatkan
kurva pengujian heteroskedasitas
Dari hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y (Nilai Y yang di
prediksi) dan sumbu X (Nilai Residual) menunjukan pola yang tidak jelas,
serta titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur
sehingga menunjukan tidak terjadinya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentukan oleh besarnya
nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF yang
tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance tidak kurang dari 0.1.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 19.0 For windows didapatkan
nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerance untuk masing-masing
variabel bebas pada table berikut ini:
Tabel V.5 Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Iklan .675 1.481
Harga .675 1.481
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai VIF
memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak kurang dari 0,1.
Semakin tinggi nilai nilai VIF maka semakin rendah nilai tolerance
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel tidak menunjukan
adanya multikolinearitas.
C. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tujuan dari analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk
menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden yang
meliputi jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan.
a. Jenis Kelamin
Tabel V.6
Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 12 12
Wanita 88 88
Total 100 100
Sumber: Data Diolah, Kuesioner, 2013
Bedasarkan data tersebut responden didominasi oleh wanita yaitu
sebanyak 88% atau sebanyak 88 orang. Sedangkan responden pria
sebanyak 12% atau 12 orang. Ini berarti responden wanita lebih
banyak jumlahnya daripada responden pria. Ini disebabkan karena
pelanggan kosmetik Etude House didominasi oleh wanita