• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU XENIA Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU XENIA Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA

DAN DAIHATSU XENIA

Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Ginanjar Adi Purwanto

NIM: 022214081

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

(2)
(3)
(4)

MOTTO

Tuhan Menetapkan Langkah-Langkah Orang

Yang Hidupnya Berkenan KepadaNya

Apabila Ia Jatuh Tak Sampai Tergeletak

Sebab Tuhan Menopang Tangannya

(MAZMUR 37 : 23-24)

Pecundang Dapat Dibagi Menjadi Mereka-Mereka

Yang Berpikir Tetapi Tidak Pernah Melaksanakannya,

Dan Mereka-Mereka Yang MelaksanakannyaTanpa Berpikir

(Pendeta W.A. Nance)

Ing Ngarso Sung Tulodo

Ing Madyo Mangun Karso

TutWuri Handayani

(Tiga Serangkai)

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan

sebagai tanda terima kasih kepada :

√ Allah Bapa di Surga

√ Mama Tercinta di Surga

√ Papa tercinta

√ Adikku Ita dan Reo

√ Tercinta Tyas

√ Teman-teman

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Februari 2008 Penulis,

Ginanjar Adi Purwanto

(7)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA

DAN DAIHATSU XENIA

Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta

Ginanjar Adi Purwanto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh faktor harga terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 2) Pengaruh faktor ketahanan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 3) Pengaruh faktor kenyamanan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 4) Pengaruh faktor model terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 5) Pengaruh harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan dan individu terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden yang terdiri dari 35 responden pengguna Toyota Avanza dan 35 responden pengguna Daihatsu Xenia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.

Teknik analisis data adalah uji t dan uji F.

Dari hasil analisis diketahui bahwa 1) Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ( dan

; 652 , 5 = Avanza t 996 , 6 = Xenia

t p≤0,05). 2) Ketahanan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =6,105 dan tXenia =4,946 ;

p 0,05). 3) Kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =9,026 dan tXenia =2,310 ; p≤0,05). 4) Model berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =3,596 dan tXenia =2,150 ; p≤0,05). 5) Harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ( dan

; 730 , 43 = Avanza F 037 , 30 = Xenia

F p≤0,05). 6) Dari hasil perhitungan diketahui bahwa faktor kenyamanan, dan model memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dari pada Daihatsu Xenia. Koefisiensi Avanza Y = 0,241 + 0,202 + 0,328 + 0,266 + 0,230 ; Koefisiensi Xenia Y = 0,230 + 0,303 + 0.364 + 0,253 + 0,154 .

1

X X2 X3 X4

1

X X2 X3 X4

(8)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRICE, DURABILITY, COMFORTS, AND STYLE ON PURCHASE DECISION OF TOYOTA AVANZA AND DAIHATSU

XENIA

A Case Study on Consumers of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia in Yogyakarta

Ginanjar Adi Purwanto

University of Sanata Dharma Yogyakarta 2008

The aims of this research ware to know 1) Influence of price on purchase decision 2) Influence of durability on purchase decision 3) Influence of comfort on puchase decision 4) Influence of style on purchase decision 5) Influence of Price, durability, comfort, and style simultaneously on purchase decision of purchasing Toyota Avanza and Daihatsu Xenia.

The data collection methods were documentation and by distributing questionnaire. The respondents were 70 people which consist of 35 consumers of Toyota Avanza and 35 consumers of Daihatsu Xenia. Sampling technique used was Accidental Sampling method. Data analysis is regression.

Results show that 1) Price influenced purchase decision Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βPrice(Avanza) =5.652 and βPrice(Xenia) =6.996 ; p≤0.05). 2) Durability influenced purchase decision Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βDur(Avanza) =6.105 and βDur(Xenia) =4.946 ; p≤0.05). 3) comfort influenced purchase decision of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βComf(Avanza) =9.026 and

310 . 2

) (Xenia = Comf

β ; p≤0.05). 4) Style influence purchase decision of Avanza and Daihatsu Xenia (βStyle(Avanza) =3.596 dan βStyle(Xenia) =2.150 ; p≤0.05). 5) Price, durability, comfort, style simultaneously influenced purchase decision of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (FAvanza =43.730 dan FXenia =30.037 ;

p 0.05).

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ginanjar Adi Purwanto

Nomor Mahasiswa : 022214081

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU XENIA

Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk madia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Februari 2008

Yang menyatakan

(Ginanjar Adi Purwanto)

(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah Bapa di Surga yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Faktor Harga, Ketahanan, Kenyamanan dan Model terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Studi kasus pada pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis sadar bahwa dalam penelitian ini masih banyak kelemahan, namun dengan adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat tersusun.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu membimbing dan menuntun penulis dalam menyusun skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. V. Supriyanto, S.U. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu membimbing dan menuntun penulis dalam menyusun skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang selama ini telah memberikan bantuan kepada penulis dalam berbagai bentuk.

5. Anak-anak kontrakan ”OK” Edy ”sawit”, Tinus ”gedank”, Tri ”cenil”, Vinant ”bogel”, Iwan ”kentank”, pacarnya kentank : Lia. Kebersamaan kita lebih indah dari apapun.

6. Menyeh-menyeh Crew : Ari ”pakem”, Eko ”kodok”, Toni, Jatek, Galih Sukorejo, Yoky, Rezha, Pitix, Kentir, Baut. Terima kasih buat semua dukungan, dorongan, semangat kalian hingga skripsi ini terselesaikan. Semoga lekas sembuh..!!

7. Anak kampus : Yanu, Mendes, Gatir, Dika Godean, Juan, Maskun, Bambang, Doni, Luvi, Ponyep, Angi, Riri, Eni, Candra, Karlina, Tian, Juheng, Indri, Ika Pengok, Pak Eko, Rudi, Me’eng, Kadek, Pak Tua, Puput Akt dan masih banyak temen-temen lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Hidup terasa hampa tanpa kehadiran kalian. Kuliah ga’ rame coi...

8. Teman-teman Temanggungan : Harka ”hongik”, Bagus ”bongor”, Ndaru ”nho”, Anton ”gembus”, Wawan ”kontang”, Maritsa. Hidup menjadi lebih indah bersama kalian.

9. Teman-teman bengkel : Mas Anton, Mbak Ika, Si kecil Wisesa, Yatno, Kang Anjar, Mr. Buffallo, Victor, Mas Kentos, Pak’e. Terima kasih telah memberikan dukungan, semangat sampai skripsi ini selesai.

10.Kedua adikku tercinta Ita dan Reo.

11.Tercinta Kristina Kusumaningtyas. Terima kasih atas doanya, dukungannya, dan semangatnya serta dengan sabar dan setia selama 6 tahun ini menyayangi

(12)

dan mencintaiku apa adanya. Merasakan senang, susah, bahagia, sakit, kecewa bersama. I LOVE U BECAUSE I NEED U. Aku yakin kita kuat arungi bahtera hidup bersama SELAMANYA...

12.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga bagi Papa tercinta Sujono dan (Alm) Mama tercinta Rum Istiati yang tiada hentinya mencurahkan segala kasih sayang yang tulus hingga anakmu ini menjadi Sarjana Ekonomi. Mama aku udah lulus...

13.Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu segala kritik dan saran sangat diharapkan supaya skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, Februari 2008 Penulis

Ginanjar Adi Purwanto

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERSATUJUAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

(14)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemasaran ... 9

B. Konsumen ... 11

C. Produk ... 22

D. Pemberian merek (Branding) ... 24

E. Pengetahuan Produk... 27

F. Pengetahuan Pembelian ... 28

G. Pengambilan Keputusan Konsumen ... 29

H. Kerangka Berpikir... 35

I. Hipotesis... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 37

B. Lokasi dan waktu penelitian... 37

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

D. Variabel Penelitian ... 38

E. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian... 38

F. Populasi dan Sampel ... 41

G. Teknik Pengambilan Sampel... 43

H. Definisi Operasional ... 43

I. Sumber Data... 44

J. Metode Pengumpulan Data ... 45

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 45

L. Teknik Analisis Data... 48

(15)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Toyota Motor Corporation ... 60

B. Daihatsu Motor Company ... 69

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74

B. Analisis Deskriptif ... 77

C. Analisis Kuantitatif ... 86

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101

PENUTUP A. Kesimpulan ... 104

B. Saran... 105

C. Keterbatasan Penelitian... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 108

(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

II.1 Tingkat Pengetahuan Produk ... 28

II.2 Pengambilan Keputusan Konsumen ... 30

IV.3 Spesifikasi Toyota Avanza... 68

IV.4 Spesifikasi Daihatsu Xenia ... 73

V.5 Hasil Uji Validitas... 75

V.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 77

V.7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 78

V.8 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur ... 79

V.9 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 80

V.10 Lamanya Menggunakan Kendaraan... 81

V.11 Penilaian Faktor Harga... 82

V.12 Penilaian Faktor Ketahanan ... 83

V.13 Penilaian Faktor Kenyamanan ... 84

V.14 Penilaian Faktor Model ... 85

V.15 Penilaian Keputusan Pembelian... 86

V.16 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Toyota Avanza ... 87

V.17 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Daihatsu Xenia... 88

V.18 Uji F Toyota Avanza... 98

V.19 Uji F Daihatsu Xenia... 99

V.20 Koefisiensi Determinasi Berganda Toyota Avanza ... 100

(17)

V.21 Koefisiensi Determinasi Berganda Daihatsu Xenia... 100 V.22 Hasil Perhitungan Nilai koefisiensi regresi berganda Toyota Avanza dan

Daihatsu Xenia ... 101

(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

II.1 Model Terperinci Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 14

II.2 Jenjang Kebutuhan Maslow ... 18

II.3 Tiga Tingkatan Produk... 23

II.4 Kerangka Pemikiran Konseptual... 35

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

2. Hasil Olah Data pada Mobil Toyota Avanza 3. Hasil Olah Data pada Mobil Daihatsu Xenia

4. Rekapitulasi Data Responden Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia 5. Daftar Tabel

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memiliki kendaraan adalah kebutuhan setiap orang terutama untuk

mendukung mobilitas seseorang yang dituntut serba cepat. Bahkan dapat

dikatakan kendaraan sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat.

Pandangan tentang masyarakat mengenai kendaraan terutama roda empat

bukan hanya sebagai sarana angkut yang dapat memuat banyak orang dan

barang. Harga yang sesuai dengan kualitas, ketahanan kendaraan, kenyamanan

dikendarai, model yang tidak ketinggalan jaman, menjadi syarat utama bagi

sebuah mobil. Faktor-faktor ini dapat membuat pemiliknya semakin tinggi

gengsinya. Perusahaan-perusahaan otomotif cukup jeli melihat hal ini. Mereka

saling berlomba untuk merespon kebutuhan masyarakat dengan menciptakan

kendaraan yang aman, nyaman, praktis dan terjangkau oleh masyarakat.

Tidak ketinggalan Toyota dan Daihatsu yang berkolaborasi menciptakan

mobil yang memiliki dasar (basic) yang sama yaitu Toyota Avanza dan

Daihatsu Xenia. Komitmen untuk mengakomodasi kebutuhan otomotif yang

praktis, aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat di Tanah Air

membuat Toyota, Daihatsu, dan PT Astra Internasional selaku perusahaan

pemasaran, optimistis produk tersebut akan direspon pasar. Apalagi dengan

harga yang terjangkau dan model yang dinamis Xenia dan Avanza mempunyai

bodi, mesin, transmisi, suspensi, dan gardan (axle) yang sama.

(21)

Toyota dan Daihatsu merupakan dua perusahaan bersaudara yang

beberapa kali terlibat dalam kolaborasi pembuatan dan pemasaran sejumlah

model mobil. Khusus untuk Indonesia, keduanya baru memperkenalkan dua

produk hasil kerja sama yang dikenal melalui model Avanza dan Xenia. Tidak

hanya berhenti sampai disini. Sebuah kolaborasi baru muncul dalam bentuk

kendaraan SUV (sport utility vehicle). Nama Rush diberikan untuk SUV yang

dipasarkan Toyota dan Terios untuk model yang dijual Daihatsu.

Di Indonesia strategi marger atau kolaborasi semacam ini baru

diperkenalkan oleh Toyota dan Daihatsu. Di Jepang, Toyota sebagai Produsen

kendaraan berkualitas di Jepang telah membeli saham Daihatsu, sehingga

keduanya kini sudah menjadi satu. Jika diperhatikan di setiap kendaraan

Toyota maupun Daihatsu akan dijumpai tulisan "TOYOTA DAIHATSU".

Tetapi melihat mobil Avanza dan Xenia, tidak dijumpai tulisan seperti ini. Di

Indonesia ini, Avanza dan Xenia terkesan jalan sendiri-sendiri. Avanza masih

kukuh dengan nama Toyota, sedangkan Xenia tetap dengan nama Daihatsu.

Akan tetapi sekarang Xenia sudah mulai menunjukkan penggabungannya

dengan Toyota dengan cara memasang mesin VVT-i yang merupakan produk

dari Toyota.

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tampilan desain bodinya 99% sama.

Kedua model MPV (Multi Purpose vehicles) rakitan dalam negeri ini bermain

harga yang berbeda. Avanza bermain harga diatas Rp 100 juta, sedangkan

Xenia bermain harga dibawah Rp 100 juta. Padahal jika dilihat hampir tidak

(22)

desain lampu depan, gril depan sama hanya Avanza menggunakan logo

Toyota, sedang Xenia menggunakan logo Daihatsu. Desain lampu belakan

juga sama, bahkan hingga kapasitas penumpangnya sama, yaitu 7 orang.

Faktor interiornya pun tak jauh berbeda. Perlengkapan standar seperti air

conditioner, power window, dan radio tape telah dipasang di kedua jenis mobil

ini. Hanya pada tipe-tipe khusus Avanza menambahkannya dengan electric

mirror yang tidak ada pada Xenia.

Pada awal diluncurkan, produk kolaborasi ini sangat diminati masyarakat.

Awal peluncurannya pada tahun 2004, tanggapan masyarakat sangat baik,

konsumen rela antri memesan hingga berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan

Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia. Tetapi yang sangat mengherankan,

Toyota Avanza labih diminati konsumen padahal harga Avanza terpaut Rp

20-40 juta daripada Xenia. Tahun 2004 angka penjualan Avanza mencapai angka

43.936 unit. sementara data penjualan Xenia pada 2004 hanya mencapai

21.946 unit untuk seluruh Indonesia.

Perbedaan jumlah penjualan yang sangat signifikan ini bisa disebabkan

atas pengetahuan konsumen yang menganggap Toyota Avanza lebih unggul

dibanding Daihatsu Xenia. Akan tetapi faktor lain bisa berpengaruh, seperti

loyalitas terhadap merek yang menganggap produk dari Toyota lebih unggul,

faktor gengsi, atau faktor lain dari perilaku dan sikap konsumen dalam menilai

(23)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan mengambil judul : “Pengaruh Faktor Harga, Ketahanan, Kenyamanan dan Model terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia”.

(Studi kasus pada pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di DIY)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?

2. Apakah faktor ketahanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

produk Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?

3. Apakah faktor kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

produk Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?

4. Apakah faktor model berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?

5. Apakah harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan

(bersama-sama) mempengaruhi keputusan pembelian produk Toyota

Avanza dan Daihatsu Xenia?

6. Apakah faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model pada Toyota

Avanza memiliki pengaruh lebih kuat terhadap keputusan pembelian

konsumen dari pada faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model

(24)

C. Batasan Masalah

Mengingat bahwa banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, serta keterbatasan waktu dan

kemampuan penulis, maka penulis membatasi penelitian ini :

1. Penulis hanya membatasi keputusan pembelian dilihat dari faktor harga,

ketahanan, kenyamanan, dan model dari Toyota Avanza dan Daihatsu

Xenia.

2. Responden yang dipilih adalah pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu

Xenia yang minimal telah menggunakan selama 6 bulan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor harga terhadap keputusan

pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor ketahanan terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor kenyamanan terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor model terhadap keputusan

pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

5. Untuk mengetahui apakah apakah faktor harga, ketahanan, kenyamanan,

dan model secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi keputusan

(25)

6. Untuk mengetahui apakah faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan

model Toyota Avanza memiliki pengaruh lebih kuat daripada Daihatsu

Xenia.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pikiran bagi

perusahaan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan masalah

diatas.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat memperkaya koleksi perpustakaan Universitas

Sanata Dharma dan dapat digunakan sebagai acuan dan bahan referensi

untuk penulisan karya ilmiah lain yang berhubungan dengan masalah

diatas.

3. Bagi Penulis

Dalam penelitian ini penulis dapat menerapkan teori yang diperoleh

selama duduk dibangku kuliah dan dapat memperluas dan memperkaya

(26)

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjadi

alasan penulis dalam memilih topik penelitian,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori dalam

penulisan skripsi, yang meliputi uraian teoritis yang

berhubungan dengan masalah penelitian, serta

hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, waktu

dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian,

variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,

definisi operasional variabel, teknik pengujian

kuesioner, serta teknik analisis data.

BAB IV : PROFIL SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisi tentang profil subjek dan objek

(27)

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang proses pengolahan data dan

pembahasannya.

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dari

penulis yang mungkin akan bermanfaat bagi

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Definisi ini berdasarkan pada konsep ini : kebutuhan, keinginan, dan

permintaan; produk nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan

hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. (Kotler dan Susanto, 2000:11)

Manajemen pemasaran (marketing management) adalah analisis perencanaan,

implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan

dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen

pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup

mengatur hubungan dengan pelanggan. (Kotler dan Amstrong, 2001:18)

1. Kebutuhan, Keinginan, Permintaan

Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa kurang. Kebutuhan meliputi kebutuhan dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan

keamanan; kebutuhan sosial akan kebersamaan dan perhatian; pemasaran,

kebutuhan tersebut adalah bagian dasar dari sifat kodrati manusia.

Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Keinginan dibentuk oleh masyarakatnya

(29)

dan dikemukakan sebagai obyek yang akan memuaskan kebutuhan

tersebut.

(Kotler dan Amstrong, 2003:7-8)

Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi

permintaan bila didukung oleh daya beli.

(Kotler dan Susanto, 2000:12)

2. Nilai, Kepuasan, Mutu

Pelanggan biasanya menghadapi sederetan besar produk dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Konsumen membuat pilihan

pembelian berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai yang melekat pada

berbagai produk dan jasa.

Nilai pelanggan (customer value) merupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dengan menggunakan suatu produk,

dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut.

Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) bergantung pada perkiraan kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan

pembeli. Jika kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan,

pembeli tidak terpuaskan. Jika kinerja melebihi yang diharapkan, pembeli

lebih senang. Perusahaan pemasaran terkemuka akan mencari cara sendiri

untuk mempertahankan kepuasan pelanggannya. Pelanggan yang merasa

(30)

tentang pengalaman baik mereka dengan produk tersebut. Kuncinya

adalah menyesuaikan harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan.

Manajemen mutu total (total quality management) yang dirancang untuk perbaikan berkelanjutan produk, jasa, dan proses pemasaran mereka.

Mutu mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja produk dan dengan

demikian terhadap kepuasan pelanggan.

Dalam arti sempit mutu dapat didefinisikan sebagai “tanpa cacat,”

tetapi kebanyakan perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan

melangkah melewati definisi mutu yang sempit ini. Sebaliknya, mereka

mendefinisikan mutu dilihat dari kepuasan pelanggan.

(Kotler dan Amstrong, 2001:12-13)

B. Konsumen

1. Definisi Konsumen

Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu;

konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu

membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga social, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah

sakit). Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan

jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

Konsumen individu dan konsumen organisasi adalah sama pentingnya.

(31)

dan pertumbuhan ekonomi, tanpa konsumen individu, produk dan jasa

yang dihasilkan perusahaan tidak mungkin bisa laku terjual. Konsumen

individulah yang langsung mempengaruhi kemajuan dan kemunduran

perusahaan. Konsumen individu adalah tulang punggung perekonomian

nasional, sebagian besar pabrik dan perusahaan menghasilkan produk dan

jasa untuk digunakan oleh konsumen akhir. (Sumarwan, 2003:24-25)

2. Definisi Perilaku Konsumen

Beberapa definisi perilaku konsumen:

a. Schiffman dan Kanuk, 2000:7

The term customer behavior refers to the behavior that customers

display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing

of products and services that they expect will satisfy their needs.

b. Engel, Blackwell, Miniard, 2003:25

Mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang

langsung terlibat dalammendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului dan mengikuti tindakan ini.

c. Loudon dan Bitta, 1984 (dalam Sumarwan, 2003:25)

Proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang

(32)

d. Winardi, 1991 (dalam Sumarwan, 2003:25)

Perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan,

membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa.

e. Mullen dan Johnson, 1990 (dalam Sumarwan, 2003:26)

Perilaku konsumen merupakan pengkajian dari perilaku manusia

sehari-hari.

f. American Marketing Association (Peter, 1999:5)

Mendefinisikan konsumen sebagai interaksi dinamis antara

pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana

manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.

Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai

berikut. Apa yang dibeli konsumen? (what they buy?), mengapa konsumen

membelinya? (why they buy it?), kapan mereka membelinya? (when they

buy it?), dimana mereka membelinya? (where they buy it?), berapa sering

mereka membelinya? (how often they buy it?), berapa sering mereka

(33)

3. Faktor Utama Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Gambar II.1

Model Terperinci dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku (Kotler, 2002:232)

Keterangan (Kotler, 2002:232-251):

a. Faktor-faktor Kebudayaan

1) Kebudayaan

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku

seseorang yang paling mendasar

2) Sub-budaya

Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub-budaya yang

lebih kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas

untuk perilaku anggotanya.

3) Kelas sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan

(34)

sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang

memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama.

b. Faktor-faktor Sosial

1) Kelompok referensi

Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai kelompok.

Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah

kelompok-kelompok yang memberikan pemgaruh langsung atau tidak

langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

2) Keluarga

Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat

terhadap perilaku pembeli. Keluarga sebagai sumber orientasi yang

terdiri dari orang tua.

c. Faktor Pribadi

1) Usia dan tahap daur hidup

Orang membeli suatu barang dan jasa berubah-ubah selama

hidupnya. Pemasar perlu memperhatikan perubahan minat

konsumsi yang berkaitan dengan tahap-tahap kehidupan.

2) Pekerjaan

Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh pekerjaannya. Semakin

tinggi kedudukan seseorang dalam pekerjaannya, semakin tinggi

(35)

3) Keadaan ekonomik

Keadaan ekonomik seseorang akan besar pengaruhnya terhadap

pilihan produk. Keadaan ekonomik seseorang seseorang terdiri dari

pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan milik kekayaan,

kemampuan meminjam, dan sikapnya terhadap pengeluaran lawan

menabung.

4) Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia

kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapat (opini) yang bersangkutan.

5) Kepribadian dan konsep diri

Ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang

menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relative tetap dan

bertahan lama terhadap lingkungannya.

d. Faktor Psikologis

1) Motivasi

Teori Motivasi Freud

Teori ini memiliki anggapan bahwa dalam kekuatan

psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku pembeli sebagian

besar berasal dari bawah sadar. Freud melihat bahwa seseorang

menekan berbagai keinginan dan dorongan ke bagian bawah sadar

dalam proses menjadi dewasa dan menerima aturan sosial di

(36)

terhapuskan atau terkendali secara sempurna. Jadi menurut Freud,

seseorang tidak dapat memahami sepenuhnya motivasinya berasal

dari mana.

Teori Motivasi Maslow

Abraham Maslow beranggapan bahwa kebutuhan manusia

tersusun dalam sebuah jenjang, dari tingkatan yang paling

mendesak hingga yang kurang mendesak. Jenjang kebutuhan yang

dikemukakan maslow diperlihatkan dalam gambar 2.

Tingkat-tingkat kebutuhan itu adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa

aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan

pernyataan diri.

Kebutuhan–kebutuhan fisiologis meliputi pengembangan dan

perwujudan diri, kebutuhan-kebutuhan keselamatan meliputi rasa

aman, perlindungan, kebutuhan-kebutuhan sosial meliputi

perasaaan menjadi anggota lingkungan, cinta,

kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai meliputi harga diri, pengakuan, status,

kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri meliputi pengembangan dan

(37)

Gambar II.2

Jenjang kebutuhan Maslow (Kotler, 2002:247)

2) Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai proses seorang individu memilih,

mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan informasi

untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia.

3) Belajar

Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang

individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku

manusia diperoleh dengan mempelajarinya. Para ahli teori belajar

mengatakan bahwa perilaku seseorang terjadi melalui keadaan

saling mempengaruhi antara dorongan (dive), rangsangan (stimuli),

petunjuk-petunjuk penting (clues), factor penguat (reinforcement),

(38)

4) Kepercayaan dan sikap

Suatu kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut

seseorang tentang sesuatu.

Sebuah sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik

maupun tidak baik, perasaan emosional, dan kecenderungan

berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap obyek atau

gagasan.

4. Definisi Sikap Konsumen

Beberapa definisi sikap konsumen:

a. Peter and Olson, 1999:120

We define attitude as a person’s overall evaluation of a concept.

b. Schiffman and Kanuk, 2000:120

Attitudes are an expression of inner feelings that reflect whether a

person is favorably or unfavorably predisposed to some object (e.g., a

brand, a service).

c. Engel, Blackwell, Miniard, 2003:136

Sikap menunjukkan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai.

d. Loudon dan Della Bitta, 1993 (dalam Sumarwan, 2003:136)

An enduring organization of motivational, emotional, perceptual, and

cognitive process with respect to some aspect of the individual world.

Definisi tersebut menggambarkan pandangan kognitif dari psikologi

(39)

(pengetahuan), unsur afektif (emosi dan perasaan), dan unsur konatif

(tindakan). Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek

apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan

kepercayaan konsuman terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek

tersebut.

5. Karakteristik sikap (Sumarwan, 2003:137-138) a. Sikap memiliki objek

Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dalam

objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi

dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan,

penggunaan, media, dan sebagainya.

b. Konsistensi sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan

perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap

memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen

merupakan gambaran dari sikapnya.

c. Sikap positif, negatif, dan netral

Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif)

atau tidak menyukai minuman alkohol (sikap negatif), atau bahkan

(40)

positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari

sikap.

d. Intensitas sikap

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan

bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan

ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen

menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia

mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai

karakteristik extremity dari sikap.

e. Resistensi sikap (resistance)

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa

berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen

agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran

ofensif bisa diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat

resisten atau merekrut konsumen baru.

f. Persistensi sikap (persistence)

Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa

sikap akan berubah karena berlalunya waktu.

g. Keyakinan sikap (Confidence)

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran

(41)

h. Sikap dan situasi

Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam

konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen

terhadap suatu objek.

C. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

mendapat perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 2001:346).

Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang,

tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk tersebut.

2. Tingkat Produk

Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga

tingkatan. Tingkat paling dasar adalah produk inti (core product) produk inti terdiri dari manfaat inti untuk memecahkan masalah yang dicari

konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Jadi dalam merancang

produk, pemasar mula-mula harus mendefinisikan manfaat inti yang akan

disediakan produk ke konsumen.

Selanjutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Produk actual mempunyai lima karakteristik: tingkat, kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan

(42)

Akhirnya, nama merek harus mewujudkan produk tambahan

disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan

manfaat tambahan bagi konsumen (Kotler dan Amstrong, 2001:348-349)

Gambar II.3

Tiga tingkatan produk (Kotler dan Amstrong, 2001:348)

Oleh karena itu, sebuah produk lebih dari sekedar perangkat sifat-sifat

barang berwujud. Konsumen cenderung melihat produk sebagai ringkasan

kompleks dari manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika

mengembangkan produk, pertama kali pemasar harus mengidentifikasikan

kebutuhan inti konsumen yang akan dipuaskan oleh produk tersebut.

Kemudian mereka harus merancang produk aktual dan menemukan cara

untuk menambahnya untuk menciptakan serangkaian manfaat yang paling

(43)

3. Karakteristik Produk (Peter dan Olson, 1999:170-171)

a. Kompatibilitas (compatibility) adalah sejauh mana suatu produk

konsisten dengan afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini.

b. Kemampuan untuk diuji coba (trial ability) ini menjelaskan sejauh

mana dapat dicoba dalam jumlah yang terbatas, atau dipilah ke dalam

jumlah-jumlah yang lebih kecil jika untuk melakukan uji coba ternyata

membutuhkan biaya yang tinggi.

c. Kemampuan untuk diteliti (observability) mengacu pada sejauh mana

produk atau dampak yang dihasilkan produk tersebut dapat dirasakan

oleh konsumen lain.

d. Kecepatan (speed) adalah seberapa cepat manfaat suatu produk

dipahami oleh konsumen.

e. Kesederhanaan (simplicity) adalah sejauh mana sebuah produk dengan

mudah dimengerti dan digunakan konsumen.

f. Manfaat ralatif (relative advantage) adalah sejauh mana suatu produk

memiliki keunggulan bersaing yang bertahan atas kelas produk, bentuk

produk, dan merek lainnya.

D. Pemberian Merek (Branding)

Merekadalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi

dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari

satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Kotler

(44)

Pemberian merek membantu pembeli dalam beberapa hal. Nama merek

membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yang mungkin

menguntungkan mereka. Mereka juga menyampaikan beberapa hal mengenai

kualitas produk pada pembeli. Pembeli yang selalu membeli produk dengan

merek yang sama mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan fitur, manfaat

dan kualitas yang sama pada setiap kalinya. Nama merek juga memberikan

beberapa keuntungan bagi penjual. Nama merek menjadi dasar dimana seluruh

cerita mengenai kualitas produk yang khusus dapat dibangun. Nama merek

penjual serta merek merek dagang memberikan perlindungan hukum untuk

fitur-fitur produk yang unik yang bisa ditiru pesaing. Selain itu, pemberian

merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

a. Ekuitas Merek

Merek bervariasi dalam ekuitasnya di pasar. Merek yang kuat memiliki

ekuitas merek yang tinggi. Merek yang berekuitas tinggi apabila memiliki

loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima,

asosiasi merek yang kuat, dan aset lain seperti merek dagang, dan

hubungan saluran (Kotler dan Amstrong, 2001:357-358).

Ekuitas merek yang tinggi memberikan perusahaan begitu banyak

kekuatan bersaing. Mereka yang kuat menikmati kesadaran serta loyalitas

merek konsumen yang tinggi. Karena konsumen mengharapkan merek

tersebut tersedia di toko, maka perusahaan mempunyai kekuatan

(45)

kredibilitas yang tinggi, maka perusahaan lebih mudah melakukan

perluasan lini dan mereknya.

b. Pemilihan Nama Merek

Kualitas yang diinginkan untuk sebuah merek meliputi hal-hal sebagai

berikut (Kotler dan Amstrong, 2001:358):

1) Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat dan

kualitas produk.

2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.

3) Nama merek harus lain dari yang lain.

4) Nama merek harus bisa diterjemahkan secara mudah ke dalam bahasa

lain.

5) Nama merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.

c. Sponsor Merek

1) Merek Pabrik dan Merek Pribadi

Merek pabrik sudah cukup lama mendominasi penjualan eceran.

Namun baru-baru ini jumlah pedagang eceran dan besar menciptakan

merek pribadi mereka sendiri semakin meningkat. Dalam perang

merek antara merek pabrik dan merek pribadi, pengecer memiliki

banyak keuntungan. Mereka mengendalikan produk apa yang diimpor,

dimana harus meletakkan, dan produk mana yang akan diiklankan.

2) Pemberian lisensi (Lisencing)

Sebagian besar pabrik memerlukan waktu dan bertahun-tahun dan

(46)

mereka sendiri. Namun, beberapa perusahaan melisensikan nama atau

simbol untuk pabrik lain, nama selebriti terkenal, karakter dari film,

dengan biaya tertentu beberapa diantaranya melesat menjadi merek

terkenal.

3) Penggabungan Merek (Co-Branding)

Penggabungan merek terjadi ketika dua nama merek terkenal dari

dua perusahaan yang berbeda digunakan atas produk yang sama.

Dalam sebagian besar situasi dalam penggabungan merek, suatu

perusahaan melisensi merek perusahaan terkenal lain untuk digunakan

dalam kombinasi dengan mereknya sendiri.

E. Pengetahuan Produk

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi

mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,

terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan

mengenai produk. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda.

Pengetahuan ini meliputi kelas produk (product class), bentuk produk

(product form), merek (brand), model atau fitur (model/features) (Peter dan

(47)

Kelas Produk Bentuk Produk Merek Model/Fitur Telepon Kabel Selular Panasonic Nokia Siemen KX-TS10MX-W

8310, 6510, 5210

C35, C45 Komputer Deskop Laptop ACER IBM Compaq Toshiba Veriton 3300D Netvista A22p Presario 1600 Satellite 2400-A620

Mobil Sedan Honda

Toyota

Honda City, Accord

Corrola Altis Camry Lexus Minibus Jeep Toyota Cherokee Kijang 2000cc Tabel II.1

Tingkat Pengetahuan Produk (Sumarwan, 2003:121)

F. Pengetahuan Pembelian

1. Arti Pengetahuan Pembelian

Pengetahuan produk meliputi berbagai informasi yang diproses oleh

konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan produk terdiri

atas pengetahuan dimana membeli produk dan kapan membeli produk.

Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan

memutukan dimana ia membeli produk tersebut dan kapan akan

membelinya. Kerutusan konsumen mengenai tempat pembelian produk

(48)

strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen

dimana konsumen bisa membeli produk tersebut (Sumarwan, 2003:129).

2. Pengetahuan Pembelian dan Perilaku Membeli

Menurut Peter dan Olson (1999:83), perilaku membeli memiliki urutan

sebagai berikut: store contact, product contact, dan transaction. Store

contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet, dan memasuki

outlet. Pada product contact, konsumen akan mencari lokasi produk,

mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir. Sedangkan pada

transaction, konsumen akan membayar produk tersebut secara tunai, kartu

kredit, kartu debet, atau alat pembayaran lainnya.

G. Pengambilan Keputusan Konsumen

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan

dan penilaian dari berbagai alternatif, sesuai dengan

kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap

paling menguntungkan. Proses penilaian itu biasanya diawali dengan

mengidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun,

menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut untuk mengambil

(49)

2. Jenis-jenis Keputusan Pembelian Konsumen

Luas Pengambilan Keputusan Luas Keterlibatan

Luas (pencarian informasi;

pertimbangan alternatif merek) Tinggi Pengambilan keputusan yang kompleks (mobil, rumah, liburan) Rendah Pengambilan keputusan terbatas; termasuk

pencarian variasi dan

pembelian atas dasar

dorongan (sereal dan

makanan)

Rutin/kebiasaan (sedikit atau

tidak ada pencarian

informasi, terpusat pada satu

merek)

Kesetiaan merek

(sepatu olah raga,

sereal untuk orang

dewasa, deodorant )

Tidak berminat (sayuran

beku, serbet kertas)

Tabel. II.2 Pengambilan Keputusan Konsumen (Assael, 1998:16)

a. Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Tinggi

Pembelian-pembelian dengan keterlibatan tinggi meliputi produk

atau jasa secara psikologis penting bagi konsumen karena dapat

memenuhi kebutuhan sosial atau pribadinya. Kesalahan dapat

menimbulkan resiko keuangan, ketidak puasan terhadap produk

(termasuk biaya pelayanan yang tinggi).

Untuk mengurangi resiko sehubungan dengan pembelian produk

kererlibatan tinggi, tidak biasa, berharga mahal, seperti mobil, rumah,

pelayaran, banyak konsumen terlibat dalam proses pembelian

keputusan yang kompleks. Mereka mencari informasi yang luas dari

berbagai sumber untuk mengevaluasi produk atau merek pilihan

(50)

meminimalkan kemungkinan konsekuensi negatif yang tidak terduga

setelah pembelian.

Beberapa produk yang dibeli secara rutin seperti deodorant,

parfum, pasta gigi juga merupakan produk dengan keterlibatan tinggi

bagi banyak konsumen. Produk ini terkait dengan kebutuhan pribadi

dan social pembeli serta menunjukkan citra diri mereka. Akan tetapi

frekuensi pembelian produk tertentu, memungkinkan konsumen

menilai merek mana yang terbaik dan selanjutnya membeli merek

tersebut dengan sedikit pertimbangan diantara alternatif yang ada

(Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:122).

b. Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Rendah

Karena produk-produk yang membutuhkan keterlibatan rendah

tidak terlalu penting bagi konsumen, pencarian informasi untuk

mengevaliasi merek-merek alternatif biasanya sedikit. Akibatnya

keputusan pembelian produk seperti ini biasanya dilakukan didalam

took, didorong oleh pengenalan atas merek atau sebagai hasil

perbandingan merek-merek yang ada di rak belanja. Keterlibatan

konsumen dan resiko yang mereka hadapi akibat pengambilan

keputusan yang buruk adalah kecil untuk sejumlah produk.

Mereka hanya rugi sedikit untuk menukan merek agar merasakan

variasi. Meski begitu, konsumen mengembangkan kesetiaan merek

(51)

3. Proses Keputusan

Proses pengambilan keputusan meliputi (Amirullah, 2002:65-70)

a. Tahap Pemahaman Adanya Masalah

Proses pengambilan keputusan konsumen pertama kali diawali

oleh adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan

yang sebenarnya. Oleh karena itu, “masalah” (problem) dalam

pengambilan keputusan sangat menentukan efektifitas hasil akhir dari

tindakan yang akan diambil. Konsumen yang membutuhkan mobil

sebenarnya tidak memiliki masalah apabila jenis dan merek mobil itu

hanya satu. Tetapi karena banyaknya variasi dari merek mobil yang

dijual, konsumen dihadapkan pada mobil mana yang dapat memuaskan

kebutuhannya (and goals)

b. Pencarian Alternatif Pemecahan

Untuk memperoleh informasi mengenai suatu barang yang

dibutuhkan, konsumen dapat memperolehnya dari empat sumber,

yaitu: sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga), sumber komersial

(iklan, pertunjukan, pedagang perantara), sumber umum (media masa),

sumber pengalaman (pemeriksaan, penggunaan produk). Setiap

informasi yang diperoleh dari sumber-sumber itu akan memberikan

pengaruh yang berbeda terhadap keputusan membeli konsumen.

c. Evaluasi Alternatif

Pemasar perlu memahami bagaimana proses informasi konsumen

(52)

barang. Suatu produk dapat dipandang oleh konsumen sebagai

himpunan dari sifat-sifat atau ciri-cirinya. Dengan demikian konsumen

akan bersifat berbeda dalam melihat atribut-atribut produk yang

dianggap relevan atau menonjol.

d. Pembelian atau Pemilihan

Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap

orang lain dan faktor tak terduga. Sikap orang lain akan mempengaruhi

suatu alternatif yang disukai tergantung pada: intensitas sikap negatif

pihak lain terhadap alternatif konsumen dan motivasi konsumen

tunduk pada orang lain. Pada saat keputusan membeli itu dating, maka

faktor situasi tak terduga muncul mengubah maksud pembelian. Oleh

karena itu, pilihan dan maksud pembelian bukan merupakan predictor

sepenuhnya dapat diandalkan untuk mengukur tingkah laku pembeli.

e. Penggunaan Pasca Pembelian dan Evaluasi Ulang Alternatif yang

Dipilih

Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dengan suatu produk akan

mempengaruki perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia

akan menunjukan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk

itu lagi, dan ada kecenderungan mengatakan hal yang baik-baik

tentang produk tersebut. Sedangkan konsumen yang meresa tidak puas

akan mengatakan sebaliknya dan akan mengambil tindakan berusaha

(53)

produk, dan berusaha mencari informasi yang mungkin memperkuat

nilai tinggi produk tersebut.

4. Pengaruh Sosial pada Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

(Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:141-144)

a. Budaya

Kebudayaan (culture) adalah himpunan kepercayaan, sikap, dan pola

perilaku (kebiasaan dan tradisi) yang dimiliki oleh anggota-anggota

suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya

melalui sosialisasi.

b. Kelas Sosial

Setiap masyarakat memiliki pengetahuan pengelompokan status

terutama berdasarkan kesamaan dalam pendapatan, pendidikan dan

pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul kelas sosial yang

mencirikan kelas tertentu.

c. Kelompok Referensi

Kelompok referensi (reference group) mencakup kelompok

keanggotaan formal (perusahaan, gereja) dan kelompok informal.

Mereka bisa menjadi anggota kelompok dimana konsumen atau

anggota kelompok aspirasi. Mereka juga indifidu yang dihormati

karena keahliannya dalam subjek tertentu.

d. Keluarga

Keluarga (family) adalah sumber pengaruh sosial terpenting bagi

(54)

Keluarga bertindak sebagai agen sosialisasi utama, membantu

anggota-anggota mendapat keahlian, pengetahuan, dan sikap bertindak sebagai

konsumen di pasar. Akibatnya, keluarga memiliki pengaruh besar dan

abadi pada sikap anggota-anggota yang lebih muda terhadap berbagai

produk, merek, dan toko.

H. Kerangka Berpikir

Untuk mengetahui pengaruh faktor exterior dan interior terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza dibanding Daihatsu Xenia, maka penulis

menggunakan kerangka konseptual seperti di bawah ini :

Gambar II.4 Kerangka Pemikiran Konseptual

G. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang masih bersifat sementara

terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga

harus diuji secara empiris. ( Hasan, 2004 : 31 ).

(55)

1. “Faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota

Avanza dan Daihatsu Xenia”

2. “Faktor ketahanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia”

3. “Faktor kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia”

4. “Faktor model berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota

Avanza dan Daihatsu Xenia”

5. “Harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan

(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang

menggambarkan suatu keadaan atau mengungkapkan suatu masalah sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil hanya berlaku

untuk objek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai Nopember 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pengguna Toyota Avanza

dan Daihatsu Xenia di Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Objek Penelitian

Keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ditinjau dari

faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model mobil tersebut.

(57)

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam

bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu

kontinum., dimana konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati

(Hasan,2004:12). Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau

kata-kata. Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel penelitian,

yakni :

1. Variabel independent, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas atau indipendent.(Sugiyono, 2004 :

40). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

2. Variabel dependent adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau dependent.

(Sugiyono, 2004 : 39). Variabel indipenden dalam penelitian ini adalah

faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model pada Toyota Avanza dan

Daihatsu Xenia.

E. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Analisis skala Likert digunakan untuk menjawab perumusan masalah

mengenai persepsi konsumen terhadap harga, ketahanan, kenyamanan, model

(58)

1. Harga

Pengukuran variabel harga bertujuan untuk mendapatkan jawaban

tentang penilaian konsumen terhadap harga yang yang ditetapkan oleh

Toyota dan Daihatsu. Apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan

kemampuan konsumen, kepantasan, teknologi yang ditetapkan,

kenyamanan, ketahanan, model dan ketahanan, sehingga mendorong

timbulnya minat pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam

penelitian ini peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai

terendah dari penilaian konsumen terhadap harga adalah 1 dan nilai

tertinggi adalah 5. Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5

tingkatan, yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak

setuju.

2. Ketahanan

Pengukuran variabel ketahanan bertujuan untuk mendapatkan jawaban

tentang penilaian konsumen terhadap ketahanan mobil Toyota dan

Daihatsu. Pengukuran meliputi mobil digunakan tiap hari, keiritan, sering

tidaknya spare part diganti, sehingga mendorong timbulnya minat

pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam penelitian ini

peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai terendah dari

penilaian konsumen terhadap ketahanan adalah 1 dan nilai tertinggi adalah

5. Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu sangat

setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.

(59)

3. Kenyamanan

Pengukuran variabel ketahanan bertujuan untuk mendapatkan jawaban

tentang penilaian konsumen terhadap kenyamanan mobil Toyota dan

Daihatsu. Pengukuran meliputi suspensi mobil, kualitas tempat duduk,

kualitas audio, AC, sehingga mendorong timbulnya minat pembelian

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan skala ordinal, memberi nilai terendah dari penilaian

konsumen terhadap kenyamanan adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 5.

Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu sangat

setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.

4. Model

Pengukuran variabel ketahanan bertujuan untuk mendapatkan jawaban

tentang penilaian konsumen terhadap model mobil Toyota dan Daihatsu.

Pengukuran meliputi desain panel-panel, velk, bodi, sehingga mendorong

timbulnya minat pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam

penelitian ini peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai

terendah dari penilaian konsumen terhadap model adalah 1 dan nilai

tertinggi adalah 5. Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5

tingkatan, yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak

(60)

5. Keputusan Pembelian

Pengukuran variabel keputusan pembelian bertujuan untuk

mendapatkan jawaban tentang penilaian konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil Toyota dan Daihatsu. Pengukuran meliputi keputusan

pembelian karena ketahanan, karena kenyamanan, karena model dan

karena anggapan konsumen tentang kesesuaian harga. Dalam penelitian ini

peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai terendah dari

peniliaian konsumen terhadap keputusan pembelian

harga adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 5. Tingkat penerimaan

konsumen dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu sangat setuju, setuju, netral,

tidak setuju, sangat tidak setuju.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,

2004 : 90). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek /subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik /sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.(Sugiyono, 2004 : 90). Populasi

(61)

Avanza dan Daihatsu Xenia di DIY. Dalam penelitian ini populasinya

tidak terbatas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. (Sugiyono, 2004 : 91).Bila populasi besar dan peneliti

tidak mungkin untuk meneliti semua populasi, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang

dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (mewakili) (Sugiyono, 2004 : 91). Dalam penelitian ini

penulis mengambil 70 orang pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu

Xenia di DIY sebagai sampel.

Adapun perhitungan sampel adalah sebagai berikut :

Untuk populasi tidak terbatas (Boedijoewono, 2001:155)

2 25

. 0

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × =

E z n

Keterangan:

=

n jumlah sampel

Z = nilai tabel dari derajad kepercayaan (80%, z = 0,86)

E = penyimpangan dugaan

(62)

(

)

38 , 68 52 , 273 25 , 0 538 , 16 25 , 0 044 . 0 86 , 0 25 . 0 2 2 = × = × = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × = n n n n

Supaya memudahkan penelitian maka dibulatkan menjadi 70. Adapun

pembagian respondennya adalah 35 untuk pengguna Toyota Avanza dan

35 untuk pengguna Daihatsu Xenia.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Accidental Sampling

yaitu penentuan sampel secara kebetulan dengan memilih responden terdekat

yang dijumpai pertama kali saat itu juga (Utari, 2005:19). Responden yang

dipilih adalah pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang telah

menggunakan selama minimal 6 bulan.

H. Definisi Operasional

1. Harga

Jumlah nominal yang harus dibayar konsumen kepada penjual untuk

memperoleh suatu barang.

2. Ketahanan

(63)

3. Kenyamanan

Suatu kondisi dimana pemakai kendaraan merasa enak, tidak mudah

capek, getaran tidak terasa.

4. Model

Bentuk kendaraan dari bagian luar (exterior) dan bagian dalam (interior).

5. Keputusan pembelian

Keputusan yang diambil konsumen untuk membeli sebuah produk.

Sebelum mengambil keputusan, konsumen melakukan kegiatan pencarian

informasi, mengevaluasi informasi tersebut, kemudian menetapkan pilihan

atau memeutuskan untuk membeli sebuah produk.

I. Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

yang memerlukannya (Hasan, 2004: 19).

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2004 :

19). Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan

(64)

J. Metode Pengumpulan Data

1. Studi pustaka

Peneliti mencari data-data pendukung lainnya yang akan

membantu dalam penelitian yang mencakup berbagai artikel, majalah, dan

teori pendukung lainnya.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan

daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti

(populasi atau sampel). (Hasan, 2004 : 24).

K. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas suatu tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau tingkat kesalihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2002:14).

Tinggi rendahnya Validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud. Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang

disebut koefisien validitas (rxy).

Rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi produk moment

(Umar, 2003 : 84).Rumusnya adalah :

(65)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = Nilai dari Variabel

Y = Nilai dari total variabbel

N = Banyaknya item

Untuk menentukan apakah butir-butir pertanyaan instrumen penelitian

valid atau tidak valid, maka ketentuannya sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan variabel tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan

variabel tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur didalam mengukur gejala yang sama. (Umar, 2003 : 86)

Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu

membagi pertanyaan yang valid menjadi belah dua antara kelompok

item bernomor ganjil dan kelompok item bernomor genap. Setelah

hasil kalinya diketahui, dimasukkan dalam rumus Spearman Brown

untuk mencari koefisien reliabilitas dari item. Rumus untuk

menghitung reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut :

(66)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

x : Nilai item-item yang bernomor ganjil

y : Nilai item-item yang bernomor genap

n : Jumlah sampel

Dari hasil pengukuran validitas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam

rumus Spearman Brown sebagai berikut :

( )

rxy rxy rgg

− =

1 2

Keterangan :

rgg = koefisien reliabilitas

rxy = koefisien korelasi product moment (antara nilai item ganjil

dan nilai item genap) dengan taraf nyata 5 %

Dengan taraf signifikansi (α) 5% apabila r gg ≥ r tabel maka kuesioner

sebagai alat ukur dinyatakan andal dan dapat dikatakan memenuhi syarat

reliabilitas.

a. Jika r positif dan nilai r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan variabel tersebut reliabel atau andal.

b. Jika r negatif, serta nilai r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi

(67)

L. Teknik Analisis Data

Penelitian ini untuk menguji pengaruh faktor harga,ketahanan,

kenyamanan dan model terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan

Daihatsu Xenia. Pengukuran faktor harga,ketahanan, kenyamanan dan model

terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dengan

menggunakan kuesioner. Penghitungan statistik dalam pengujian hipotesis

menggunakan program spss 11.5 for windows.

1. Menentukan data yang diteliti.

a. Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

b. Variabel indipenden

Variabel indipenden dalam penelitian ini adalah faktor harga,

ketahanan, kenyamanan, dan model pada Toyota Avanza dan Daihatsu

Xenia.

2. Mengukur faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model Toyota

Avan

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar II.3
Tabel II.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan. Bentuk

penelitian dengan judul “ ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL KONSUMEN DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI MALANG ”.. 1.2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan.. Bentuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek, persepsi harga, dan atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen atas Toyota Avanza pada

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AVANZA DI PT.ASTRA INTERNASIONAL TBK-TOYOTA AUTO 2000 CABANG GATOT

Apakah citra merek, harga, promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Avanza di Surabaya.. 1.3

antara persepsi harga dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor Dengan kata lain, persepsi harga mempunyai hubungan dengan variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor intern, ekstern, dan purna jual yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Avanza,