PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP
Studi Kasus di SMPN I Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Dwi Martanti
051324003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP
Studi Kasus di SMPN I Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Dwi Martanti
051324003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah SWT
Bapakku Sukadi
Ibuku Suwarni
Mas Agus Dwi Ristanto
vi
MOTTO
”Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut
manusia adalah menundukkan dirinya sendiri”
(Ibu Kartini)
”Kita berdo’a kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdo’a dalam kegembiraan besar dan saat rejeki melimpah”
(Khalil Gibran)
”Tiada keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan dan
saya percaya pada diri saya sendiri”
(Muhammad Ali)
”Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawa,
tetapi pahlawan sebenarnya adalah orang yang sanggup menguasai dirinya
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juni 2010
Penulis
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dwi Martanti
Nomor Mahasiswa : 051324003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
”PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP”
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 16 Juni 2010
Yang menyatakan
ix
ABSTRAK
PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP
Studi kasus di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten
Dwi Martanti NIM: 051324003 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ke SMA dan SMK ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua yaitu: jenis pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, tingkat pendidikan orang tua, jumlah tanggungan orang tua dan pengetahuan orang tua tentang studi lanjut setelah SMP.
Penelitian ini dilaksanakan pada empat SMP di Kabupaten Klaten, yaitu: SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten. Subyek dari penelitian ini adalah orang tua dan siswa-siswi kelas IX di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Lihur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten. Pengambilan sampel sebanyak 175 siswa menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan Chi kuadrat.
x
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING THEIR STUDY PERCIEVED FROM SOCIAL, ECONOMICAL STATUS AND
KNOWLEDGE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ PARENTS
A Case Study at 1 State Jogonalan Junior High School, 2 State Jogonalan Junior High School, 1 Pangudi Luhur Junior High School and 17 Muhammadiyah
Prambanan Junior High School Klaten
Dwi Martanti
Indentification Number: 051324003 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research aims to observe the differences of students’ interest in continuing their study to Senior High Schools and Vocational High Schools percieved from the parents’ social economical status which cover: Parents’ occupation, salary, level of knowledge, number of family members funded by the parents, and parents’ knowledge.
This research was conducted in four Junior High Schools in Klaten, namely 1 State Jogonalan Junior High School, 2 State Jogonalan Junior High School, 1 Pangudi Luhur Junior High School and 17 Muhammadiyah Prambanan Junior High School Klaten. The population of this research was the parents’ and the eleventh grade students of those schools. The samples were 175 students taken by using simple random sampling technique. The data were collected by applying questionnaire, interview, documentary study methods, and tested and analyzed by Chi Quadrate.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Perbedaan Minat Siswa Melanjutkan Studi Ditinjau dari Sosial Ekonomi dan Pengetahuan Orang Tua Siswa SMP”. Tujuan penulisan skripsi ini salah satunya adalah memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 pada Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali hambatan-hambatan, namun berkat do’a, bimbingan, nasihat serta dukungan dari semua pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs Tarsisius Sarkim, M,Ed.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing I yang telah bersedia membimbing, mengarahkan dan memberikan kritik, saran serta petunjuk demi kemajuan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing II yang telah bersebia membimbing dan memberikan saran serta kritiknya untuk kemajuan penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs P.A Rubiyanto selaku dosen penguji yang telah memberikan saran saat menguji.
5. Seluruh dosen pendidikan ekonomi, Pendidikan Akuntansi dan seluruh dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Mba Titin selaku Sekeretariat Pendidikan Ekonomi yang telah sabar melayani penulis dari awal kuliah hingga selesai
7. Bapak, Ibu karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
8. Bappeda Kabupaten Klaten yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten.
xii
10.Keluarga besar SMPN 2 Jogonalan, Pak Yoga yang telah mendampingi penulis dalam membagikan kuesioner sampai pengumpulan kembali, siswa-siswa kelas IX A yang bersedia mengisi kuesioner.
11.Keluarga besar SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, Br Agustinus Marjito,FIC,S.Pd. selaku kepala sekolah yang telah memberiakn ijin untuk melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, guru BK yang telah mendampingi penulis dalam membagikan kuesioner untuk siswa-siswi, siswa-siswi kelas IX C yang bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner dan mendukung kelancaran penulisan skripsi ini.
12.Keluarga besar SMP Muhammadiyah 17 Prambanan klaten, Ibu Suprapti, S.Pd selaku kepala sekolah yang memberikan ijin serta membantu seluruh proses penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, siswa-siswi kelas IX yang telah bersedia membantu mengisi kuesioner yang dibagikan.
13.Orang tua dari siswa kelas IX A dan IX H SMPN 1 Jogonalan, orang tua siswa kelas IX C SMPN 1 Jogonalan, orang tua siswa kelas IX C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, orang tua siswa kelsa IX SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten yang telah bersedia memluangkan waktu untuk mengisi kuesioner demi mendukung kelancaran penulisan skripsi.
14.Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual dari awal kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini ”matur nuwun pak, bu dengan dukungan bapak dan Ibu akhirnya aku bisa dapat gelar sarjana...maaf kalau aku selalu bikin repot dan sering minta uang pada bapak dan ibu” .
15. Mas Agus (My spirit) yang selalu mendukung dan memberi semangat ”makasih ya mas, kamu udah temeni aku kemanapun aku mau, beri aku semangat, ikut biayai kuliahku, sabar menungguku hingga saat ini”.
16. Keponakan kecilku Luthfiansyach Puji S ” cepet gede ya de, besok main ma tante”
17.Lelly Sestyaningrum dan Kurnia Martikasari yang telah membantu menegejakan skripsiku ”makasih bantuan dan bukunya ya bu...”.
18. Sahabat-sahabatku tercinta Ika , Lelly, Nian, Lia (Liuk), Andri (Trondol), Lesti, Andreas (Jojo), Anton, Rinto (Rintel Gatel), Ige (Jutek)” kangen ngumpul-ngumpul bareng kalian...kapan kita ke Depok lagi?”
xiii
Raharjo.Kurniawan, Brigitta Tidora Marlintayanti, Khatarina Sri handayani ”
makasih ya temen-temen atas pertemanan kita selama ini jadi kangen kalian nih....”
20. Pongky yang selalu menemani dan memberiku semangat ”ayo kita maju bareng-bareng”
21.Kakak kelas dan adik kelas ”makasih kebersamaannya selama kuliah bareng”
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KESALIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ...viii
ABSTRACT... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI...xiii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR BAGAN ...xviii
DAFTAR LAMPIRAN... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Minat Melanjutkan Studi... 7
B. Studi Lanjut Setelah SMP ... 9
C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 12
D. Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut ... 16
E. Penelitian Terdahulu ... 17
F. Hipotesis... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20
A. Jenis Penelitian ... 20
B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian... 20
C. Populasi dan Sampel ... 21
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 22
xv
F. Teknik Pengumpulan Data ... 26
G. Instrumen Penelitian... 28
H. Teknis Analisis Data ... 35
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 38
1. SMP N 1 Jogonalan, Klaten...38
2. SMP N 2 Jogonalan, Klaten...38
3. SMP Pangudi Luhur 1 Klaten...39
4. SMP Muhammadiyah 17 Prambanan...39
B. Deskripsi Data Penelitian... 40
1. Deskripsi Responden Penelitian...40
2. Deskripsi Variabel Penelitian...41
C. Pengujian Hipotesis... 45
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V PENUTUP... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Keterbatasan... 76
C. Saran... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
xvi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel III.1 Kisi-Kisi Kuesioner……….……. 27
Tabel III.2 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Status
Sosial Ekonomi Orang Tua………..… 31
Tabel III.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Minat Melanjutkan Studi………. 32
Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel
Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut….……… 33
Tabel IV.1 Responden Penelitian……… 40
Tabel IV.2 Deskripsi Pekerjaan Orang Tua……….… 41
Tabel IV.3 Deskripsi Tingkat Penghasilan Orang Tua..………….… 42
Tabel IV.4 Deskripsi Tingkat Pendidikan Orang Tua.…………...… 43
Tabel IV.5 Deskripsi Jumlah Tanggungan Orang .…………..….… 43
Tabel IV.6 Deskripsi Pengetahuan Orang Tua Tentang
Studi Lanjut……….… 44
Tabel IV.7 Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan Studi.………….… 45
Tabel IV.8 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan
Ayah………. 45
Tabel IV.9 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan
Ibu………. 46
Tabel IV.10 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan
xvii
Tabel IV.11 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan Orang Tua
(Ibu)………. 48
Tabel IV.12 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Penghasilan
Ayah………. 49
Tabel IV.13 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pnghasilan
Ibu..………. 49
Tabel IV.14 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua
(Ayah)………. 50
Tabel IV.15 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua
(Ibu)………. 52
Tabel IV.16 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan
Ayah………. 53
Tabel IV.17 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan
Ibu..………. 53
Tabel IV.18 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan Orang Tua
(Ayah)………. 54
Tabel IV.19 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan Orang Tua
(Ibu)………. 55
Tabel IV.20 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Jumlah
xviii
Tabel IV.21 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Jumlah Tanggungan
Orang Tua………. 57
Tabel IV.22 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan
Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pengetahuan
Orang Tua Tentang Studi Lanjut………. 58
Tabel IV.22 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi
ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pengetahuan
xix
DAFTAR BAGAN
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner... 81
Lampiran 2 Data Penelitian... 86
Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 91
Lampiran 4 Tabel r Product Moment... 94
Lampiran 5 Tabel Chi Kuadrat ... 96
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ... 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengikuti perkembangan jaman pada era globalisasi ini orang harus
mempunyai bekal yang cukup sebagai pegangan hidupnya, maka orang perlu
membekali diri dengan pendidikan. Pendidikan mempunyai peran penting
dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu pembangunan harus di
dukung oleh manusia yang mempunyai budi pekerti, terampil, cerdas serta
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut bisa didapatkan melalui
pendidikan.
Tinggi rendahnya pendidikan serta pemilihan jurusan seorang siswa
lulusan SMP sangat mempengaruhi masa depan siswa tersebut, maka siswa
harus mempunyai keinginan untuk memiliki pendidikan yang tinggi. Siswa
lulusan SMP dapat memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan keinginan
mereka. Maka setelah siswa lulus SMP harus memikirkan akan melanjutkan
sekolah ke SMA atau SMK. Masing-masing sekolah lanjutan tersebut
mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya SMA mempersiapkan siswa
lulusannya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
sedangkan SMK mempunyai tujuan untuk mempersiapkan lulusannya untuk
memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional. Untuk
menempuh pendidikan lanjutan tersebut, maka siswa lulusan SMP harus
Orang tua dapat mendukung anaknya melaui material, maka tingkat
pendidikan, tinggi rendahnya pendapatan dan jenis pekerjaan orang tua
sangat mempengaruhi perkembangan anak tersebut. Pandangan masyarakat
saat ini bahwa status sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap
tinggi rendah pendidikan anaknya, jika seseorang mempunyai status sosial
ekonomi rendah maka orang tua menginginkan agar anaknya cepat
mendapatkan pekerjaan dan membantu perekonomian orang tuanya. Namun
pandangan tersebut sudah mulai menghilang, karena saat ini banyak orang tua
siswa sebagai pengusaha dan berpenghasilan tinggi juga menginginkan
anaknya melanjutkan studi ke SMK khususnya jurusan kewirausahaan
dengan alasan agar anaknya dapat meneruskan usaha keluarga. Karena di
SMK mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja dan
mengembangkan sikap profesional, maka siswa lulusan SMK dapat langsung
bekerja dan bisa cepat membantu orang tuanya. Sedangkan di SMA, siswa
mendapatkan pilihan jurusan yang luas dan bisa melanjutkan ke perguruan
tinggi. Selain itu orang tua juga harus mempunyai pengetahuan yang cukup
mengenai sekolah lanjutan untuk anaknya.
Dengan pengetahuan tentang sekolah lanjutan yang dimiliki orang tua
siswa lulusan SMP, maka orang tua dapat lebih mengarahkan agar anaknya
mendapatkan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki anaknya. Dengan demikian siswa dapat bertukar pikiran dengan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 080/U/1993 tentang kurikulum
SMK mempunyai tujuan mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan
kerja serta mengambangkan sikap profesional, menyiapkan siswa agar
mampu memilih karir dan mampu mengisi kebutuhan dunia usaha pada saat
ini maupun masa yang akan datang, menyiapkan tamatan agar menjadi warga
negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Sumber daya manusia merupakan
faktor penting bagi kelancaran pembangunan, karena sumber daya manusia
merupakan pelaku utama kelancaran pembangunan. Maka siswa lulusan
SMK diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang profesional dan
dapat memasuki dunia kerja sesuai dengan bakat yang dimiliki.
Melalui pendidikan SMK, siswa diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
kerja dan industri disaat ini maupun dimasa yang akan datang, karena
semakin lama perkembangan industri semakin maju, sehingga siswa harus
dapat mengikuti perkembangan IPTEK yang diterapkan dalam industri dari
masa ke masa (www.pusdiknakes,2006).
Setelah seorang siswa lulus SMP memiliki rasa kebimbangan antara
memilih sekolah di SMA ataukah sekolah di SMK. Dalam menentukan
jurusan yang akan dipilihnya siswa harus memperhatikan beberapa hal.
Menurut WS winkel (1984:31), ada dua faktor yang harus dipertimbangkan,
1. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan berfikir anak bakat
khusus, cita-cita dan kemampuan finansial
2. harapan orang tua dan kewajiban keluarga
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa banyak faktor yang harus
dipertimbangkan siswa untuk menentukan sekolah lanjutannya. Dari faktor
tersebut ada faktor yang dapat membedakan
minat siswa melanjutkan studi ke SMA dan SMK yaitu status sosial ekonomi
dan pengetahuan orang tua siswa SMP, karena status sosial ekonomi dan
pengetahuan orang tua merupakan faktor pendorong dari luar diri siswa yang
dapat menentukan siswa memilih sekolah lanjutannya. Status sosial ekonomi
orang tua mempengaruhi cara pandang orang tua terhadap pendidikan
anak-anaknya, sedangkan pengetahuan orang tua dapat dijadikan acuan sebagai
pengarahan bagi anaknya. Sehingga adanya minat siswa melanjutkan studi ke
SMA/SMK berdasarkan perbedaan satus sosial ekonomi dan pengetahuan
orang tua tentang sekolah lanjutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang timbul diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan yang ada di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2
Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan, SMP Muhammadiyah 17 Prambanan,
Klaten dalam kaitannya dengan sosial ekonomi orang tua yang membedakan
a. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari
pekerjaan orang tua?
b. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari
penghasilan orang tua?
c. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari
pendidikan orang tua?
d. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari
jumlah tanggungan orang tua?
e. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari
pengetahuan orang tua?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau
dari pekerjaan orang tua.
b. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau
dari penghasilan orang tua.
c. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau
dari pendidikan orang tua
d. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau
dari jumlah tanggungan orang tua
e. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi pemerintah
Diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi pemerintah
dalam mendirikan sekolah lanjutan setelah SMP.
b. Bagi orang tua siswa SMP
Dapat dipakai sebagai masukan bagi orang tua siswa SMP
kelas IX dalam memotivasi anaknya untuk memilih kelanjutkan
studinya.
c. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat dipakai sebagai tambahan bacaan bagi perpustakaan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Melanjutkan Studi
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan
pada seseorang, dimana pilihan tersebut menentukan keberhasilan seseorang.
Minat juga merupakan suatu perhatian, kesukaan, dan keinginan. Menurut
Bimo Walgito, minat merupakan keadaan dimana seseorang menaruh
perhatian suatu obyek disertai adanya kecenderungan untuk berhubungan
lebih aktif dengan obyek tersebut (Walgito, 1977:38).
Sedangkan menurut Winkel (1985:31), minat merupakan suatu
kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu obyek tertentu. Maka minat
akan timbul jika ada suatu rangsangan pada diri seseorang, kemudian
rangsangan tersebut akan mendapatkan respon. Minat sangat penting bagi
kehidupan seseorang, karena dengan adanya minat tersebut seseorang akan
berusaha keras untuk mengerjakan minatnya tersebut.
Minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.
Aspek kognitif yaitu suatu aspek yang dikembangkan seseorang tentang
bidang yang berhubungan dengan minat. Dalam aspek kognitif berkembang
dari pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari disekolah, di rumah, di
lingkungan sekitarnya serta pengalaman yang diperoleh dari media masa.
Sedangkan aspek afektif merupakan suatu konsep yang membangun aspek
penting dalam kehidupan seseorang, karena tanpa adanya minat seseorang
tidak akan mempunyai semangat untuk mengerjakan sesuatu. Maka minat
merupakan suatu pendorong bagi seseorang untuk mencapai sesuatu yang
dapat membentuk pola hidup seseorang, misalnya seseorang akan terbiasa
bekerja keras jika orang tersebut terbiasa mempunyai minat dan berusaha
mengerjakan apa yang diminati.
Jenjang pendidikan yang ada di Indonesia yaitu jenjang pendidikan
dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Menurut Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 bahwa pendidikan
dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah, Pendidikan dasar tersebut harus ditempuh oleh semua siswa yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya sembilan tahun. Pendidikan dasar tersebut
antara lain SD, MI atau bentuk lain sederajat yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya enam tahun serta SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga tahun.
Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2003 pasal 18 ayat 1 bahwa pendidikan menengah merupakan lanjutan
pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menegah kejuruan. Setelah siswa lulus menjalankan studi di SMP,
siswa dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan studi di SMA/SMK.
Pemilihan melanjutkan studi tersebut harus dilandasi adanya minat, karena
dengan adanya minat siswa akan termotivasi menjalankan kegiatannya. Minat
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa berbeda. Maka informasi
dan gambaran terhadap studi lanjut bagi siswa lulusan SMA sangat penting
untuk menentukan minat siswa melanjutkan studi ke SMA/SMK.
B. Studi Lanjut Setelah Jenjang SMP
Bagan II.1 Studi Lanjut Setelah SMP (Sumber: UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 dan Depdikbud, 1993)
Dalam bagan diatas dapat dijelaskan bahwa studi lanjut setelah
jenjang SMP, siswa memiliki dua pilihan akan melanjutkan kejenjang
studi yang bersifat umum atau yang bersifat khusus. Jenjang studi setelah SMA
S
M
P
IPA
Pertanian dan Kehutanan SMK
IPS
BAHASA
Teknologi dan Industri
Bisnis dan Manajemen
Kesejahteraan Masyarakat
Pariwisata
SMP yang bersifat umum, siswa dapat memilih melanjutkan ke SMA.
SMA merupakan jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di
Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama atau sederajat. Sekolah
Menengah Atas diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta, maka
siswa dapat memutuskan untuk memilih di sekolah negeri atau swasta.
Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu tiga tahun mulai
dari kelas X hingga kelas XII. ketika mejalankan studi di SMA, pada kelas
XI siswa dapat memilih tiga jurusan yang ada di SMA yaitu sains (IPA),
sosial (IPS) dan bahasa. Kemudian pada akhir tahun ketiga yaitu kelas XII,
siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang dapat mempengaruhi
kelulusan siswa. Sedangkan jenjang studi bersifat Khusus yang dapat
dipilih siswa yaitu melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Kejuruan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pada pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan pekerjaan tertentu pada kehidupan
masa depannya. Jadi di SMK telah mempersiapkan sumber daya manusia
yang siap untuk terjun dalam dunia pekerjaan (Depdikbud, 1993). Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) memiliki kesiapan untuk memulai
mengembangkan kreativitas secara tanggung jawab. Selain memiliki
kesiapan tersebut, SMK juga memiliki tujuan yang berdasarkan pedoman
1. Menyamakan persepsi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
dan pengembangan lebih lanjut kurikulum SMK, tentang landasan
dan konsepsi yang menjadi dasar pengembangnnya.
2. Memberikan rambu-rambu umum yang dapat mengarahkan semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum SMK, agar dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing secara baik dan
benar.
3. Menjadi acuan dalam pemantauan dan penilaian penyelenggaraan
Kurikulum SMK dilapangan.
Selain tujuan tersebut, SMK mempunyai berbagai macam
kelompok yang dapat siswa pilih sebagai sekolah lanjutan setelah lulus
SMP. Program pendidikan tersebut dibagi menjadi:
1. Kelompok teknologi dan industri, dimana dalam program ini
mempersiapkan siswa-siswa tamatannya untuk bekerja di bidang
teknologi dan industri, misalnya otomotif, listrik, mesin industri.
2. Kelompok bisnis dan manajeman, di program ini mempersiapkan
tamatannya untuk bekerja di bidang bisnis, misalnya administrasi
perkantoran, penjualan, akuntansi, sekretaris.
3. Kelompok kesejahteraan masyarakat, program pendidikan yang
mempersiapkan tamatannya untuk bergerak di bidang kesejahteraan
masyarakat. Misalnya pelayanan masyarakat dan pengembangan
4. Kelompok pariwaisata, program pendidikan ini mempersiapkan
tamatannya di bidang pariwisata, perhotelan, tata boga, tata busana,
kecantikan.
5. kelompok seni dan kerajinan tangan, program pendidikan ini
mendidik siswa dalam bidang kerajinan tangan, seni kriya, seni rupa,
dan lain-lain
6. kelompok pertanian dan kehutanan yang mempersiapkan tamatannya
untuk bekerja dibidang pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan.
C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Menurut Soerjono Soekanto, yang di maksud status yaitu tempat atau
posisi seseorang dalam suatu kelompok. Status sosial masyarakat menurut
Selo Soemardjan pada umumnya mempertimbangkan dua macam kedudukan
dalam masyarakat, antara lain:
1. Ascribed status, kedudukan seseorang yang didapatkan tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Jadi
status ini didapatkan dengan sendirinya tanpa usaha dari seseorang
tersebut.
2. Achieved status, kedudukan seseorang dalam masyarakat yang
diperoleh melalui usaha yang dilakukan orang tersebut.
Dalam masyarakat juga terdapat sistem pelapisan masyarakat yang
terjadi baik itu disengaja maupun tidak disengaja, pelapisan tersebut dapat
kekerabatan seseorang. Menurut Soerjono Soekanto (1982:231), ukuran untuk
menggolongkan masyarakat dibagi menjadi empat macam, antara lain:
1. Penggolongan masyarakat berdasarkan ukuran kekayaan, dalam hal
ini masyarakat yang mempunyai harta lebih banyak dari pada
masyarakat lain dipandang lebih atas, penggolongan ini dilihat dalam
bentuk rumah, mobil, pakaian, belanja barang-barang mewah.
2. Penggolongan masyarakat berdasarkan kekuasaan, dilihat dari orang
yang mempunyai kekuasaan paling atas dilingkungan sekitarnya.
3. Penggolongan masyarakat berdasarkan kehormatan, ini dapat dilihat
dari orang yang disegani oleh masyarakat sekitarnya.
4. Penggolongan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan yang
dimiliki, biasanya orang memandang seseorang yang mempunyai
gelar sarjana lebih terpandang. Selain status sosial orang tuanya,
pendapatan orang tuanya juga mempengaruhi minat siswa masuk
SMK.
Pendapatan orang tua sangat erat hubungannya dengan penghasilan,
yaitu jumlah barang dan jasa yang didapatkan dari hasil kerja seseorang.
Penghasilan orang tua dalam jumlah besar akan mempermudah mereka untuk
memenuhi kebutuhan yang di inginkan, termasuk kebutuhan untuk kemajuan
pendidikan anaknya. Namun jika pengahsilan orang tuanya kecil akan merasa
kesulitan memenuhi kebutuhan untuk keluarganya, apalagi untuk keperluan
Di jaman sekarang pendidikan sangat penting untuk dipenuhi. Maka
orang tua bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang besar demi
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Menurut Badan Pusat Statistik,
pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pendapatan berupa
uang, barang dan pendapatan lain-lain. Pendapatan berupa uang adalah segala
penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan diterima, biasanya sebagai
balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan. Sumber utamanya adalah gaji
dan upah. Pendapatan berupa barang adalah penghasilan yang sifatnya reguler
yang hasilnya dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa yang diperoleh
dinilai dengan harga pasar. Sekalipun tidak disertai dengan transaksi uang oleh
penerima pendapatan barang dan jasa tersebut. Pendapatan lain-lain disini
yang dimaksudkan adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau
redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga,
misalnya penjualan yamng dipakai, hasil undian, warisan dll. Besar kecilnya
pendapatan orang tua juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua itu
sendiri (Sumardi,1982:92).
Tingkat pendidikan orang tua juga mempengaruhi minat siswa dalam
memilih jurusan. Orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
suatu keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Soerjono Soekanto
mengemukakan bahwa pendidikan memberikan suatu nilai tertentu bagi
manusia, terutama dalam membuka pikiran dan hal baru Soerjono Soekanto
(1982:256). Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan sebagi berikut: tingkat
dilakukan secara sadar serta ada peraturan yang ketat untuk mengatur, sedang
pendidikan informal yaitu pendidikan yang didapat secara tidak sadar karena
didapat dari pengalaman sehari-hari sejak lahir sampai mati dalam keluarga,
pendidikan non formal yaitu dilakukan dengan sadar tatapi tidak mengikuti
peraturan ketat. Pendidikan bisa diperoleh siapa saja karena pada dasarnya
pendidikan itu mempunyai tujuan nutuk menambah pengetahuan. Tingkat
pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua
yang dibuktikan dengan adanya ijazah yang paling akhir diperolehnya,
misalnya SD, SLTP, SLTA, Perguruan tinggi. Tingkat pendidikan orang tua
sangat mempengaruhi jenis pakerjaan yang dikerjakan orang tua.
Pekerjaan merupakan aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu
seseorang untuk berlangsung terus menerus. Jenis pekerjaan tersebut bisa
digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain: pedagang, buruh, petani,
pegawai negeri, wiraswasta dan lain sebagainya. Pekerjaan yang dikerjakan
orang tua sangat membantu penggambaran jumlah tanggungan orang tua.
Semakin besar jumlah tanggungan yang di tanggung orang tua, maka
semakin keras orang tua bekerja untuk mendapatkan hasil guna memenuhi
D. Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut
Pengetahuan merupakan informasi yang diketahui atau disadari
seseorang, pengetahuan tersebut didapat karena hasil pengamatan seseorang
melalui inderanya. Tetapi pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,
konsep teori, prinsip dan prosedur (http://id.answer,2008). Maka pengetahuan
orang tua tentang SMA/SMK bisa didapat melalui pengamatan terhadap
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang ada disekitar
tempat tinggal. Orang tua mengetahui SMA/SMK biasanya dilihat dari potensi
sekolah, prospek kedepan serta mutu yang dimiliki sekolahan tersebut.
Potensi yang dimiliki sebuah sekolahan biasanya dapat menarik
perhatian orang tua agar anak mereka melanjutkan studi di sekolahan tersebut,
misalnya sebuah SMA/SMK dapat menghasilkan lulusan terbaik di
wilayahnya. Orang tua juga melihat prospek kedepan jika anaknya
melanjutkan studi di sebuah SMK, orang tua menginginkan anaknya untuk
melanjutkan studi di sekolah yang memiliki prospek kerja yang bagus. Karena
orang tua ingin jika anaknya lulus cepat mendapatkan pekerjaan yang
diharapkan. Selain itu orang tua juga melihat mutu dari sekolahan tersebut,
karena baik buruknya mutu sekolahan juga dapat menentukan baik buruknya
lulusan yang dihasilkan.
Di sekolahan yang bermutu baik, siswanya akan mendapatkan
pelajaran baik yang bersifat akademik maupun non akademik sesuai dengan
kebutuhan jaman. Maka mutu sangat diutamakan dalam menentukan
E. Penelitian Terdahulu
1. Hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti yang pertama yaitu
yang dilakukan oleh Suhardi pada tahun 1998 dengan judul “ Pengaruh
Status Sosial Ekonomi Orang tua Terhadap Minat Siswa Memilih SMK”
studi kasus dilakukan di SLTP N I Gantiwarno, Desa Gesikan Kecamatan
Gantiwarno, Klaten. Penelitian ini meneliti tentang pekerjaan orang tua,
tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua terbukti
mempengaruhi minat siswa masuk SMK karena orang tua berharap agar
anaknya cepat kerja, namun jumlah tanggungan orang tua dan jarak tempuh
siswa kesekolah terhadap minat sisawmasuk SMK tidak terbukti, karena
orang tua memahami pentingnya pendidikan yang tinggi untuk anaknya
serta jarak tempuh tidak mempengaruhi minat siswa masuk SMK karena
sebagian besar siswa mempunyai jarak tempuh sedang dan mudah
dijangkau alat transportasi.
2. Hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti yang ke dua yaitu
yang dilakukan oleh Henrikus Suhardana pada Tahun 1998 dengan judul
“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar
Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan”
studi kasus di lakukan di SLTP N I Nanggulan Jatisrono, Nanggulan,
Kulon Progo, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang status sosial
ekonomi orang tua mempengaruhi minat siswa masuk ke SMK. Semakin
rendah status sosial orang tua semakin tinggi minat masuk SMK dan
minat masuk SMK, karena siswa dari status sosial rendah sadar dengan
keterbatasan orang tua, sehingga memilih masuk ke SMK dengan alasan
cepat kerja dan membantu perekonomian orang tuanya. Selain status sosial
ekonomi orang tua peneliti juga meneliti tentang prestasi belajar siswa
tidak mempengaruhi minat siswa masuk SMK, karena prestasi belajar
siswa bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi minat siswa masuk
SMK, melainkan faktor teman sebaya karena dengan teman sebaya ini
individu dapat bergaul..
3. Hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti yang ke tiga yaitu
yang dilakukan oleh Sisilia Sri Krismawati pada tahun 2000 dengan judul
“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi, Prestasi Belajar dan Minat
Melanjutkan Studi di SMK” studi kasus dilakukna di SMP kanisiun
Pakem, Jl Kaliurang Km.17, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti yang
pertama tentang tingkat pendapatan orang tua tidak mempengaruhi minat
siswa melanjutkan studi ke SMK diduga karena minat siswa itu sendiri
untuk melanjutkan studinya. Penelitian yang ke dua yaitu tentang
pendidikan orang tua yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi
ke SMK, karena tinggi rendah pendidikan orang tua mempengaruhi
kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan untuk anaknya.
Penelitian yang ke tiga yaitu tentang prestasi belajar yang tidak
mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke SMK, diduga faktor yang
sebaya, keinginan atau bakat anak untuk memiliki masa depan yang lebih
baik dan keadaan lingkungan keluarga.
Ketiga penelitian diatas sama-sama meneliti status sosial ekonomi
orang tua yang mempengaruhi minat siswa masuk SMK. Namun perbedaan
penelitian kali ini bahwa peneliti peneliti akan meneliti minat siswa
melanjutkan studi ke SMA/SMK, jadi tdak hanya spesifik masuk SMK
saja, selain itu peneliti juga akan meneliti pengetahuan orang tua tentang
studi lanjut setelah SMP.
F. Hipotesis
1. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari pekerjaan
orang tua
2. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari penghasilan
orang tua
3. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari pendidikan
orang tua
4. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari jumlah
tanggungan orang tua
5. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari pengetahuan
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Deskriptif
Jenis penelitian yang didasarkan pada usaha penggambaran suatu
masalah, sehingga penelitian ini hanya berusaha mengungkapkan fakta.
Maka peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang
dilakukan pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis.
2. Studi Kasus
Jenis penelitian yang mengambil suatu daerah yang telah
ditantukan sebelumnya sebagai subyek penelitian dan kesimpulan hanya
berlaku pada subyek yang diteliti.
B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan,
SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten.
Penulis memilih kota Klaten sebagai tempat penelitian, pertama karena
masyarakat Klaten terdiri dari tingkat sosial ekonomi yang bervariasi
sehingga dari berbagai tingkat sosial ekonomi tersebut membedakan
minat siswa melanjutkan studi di SMA/SMK. Kedua karena disediakan
sekolah SMA dan SMK yang dapat membedakan minat siswa
peneliti yang meneliti tentang status sosial ekonomi dan pengetahuan
orang tua siswa kelas IX SMP yangv membedakan minat melanjutkan
studi, sehingga penulis berminat melakukan penelitian di kota Klaten.
Sedangkan alasan penulis melakukan penelitian di keempat SMP
tersebut antara lain: pertama karena di keempat SMP tersebut terdapat
beraneka ragam wawasan/pengatahuan siswa dengan status sosial
ekonomi yang berbeda, sehingga minat siswa untuk melanjutkan studi
juga bervariatif, kedua karena ingin membedakan antara sekolah negeri
berstandart nasional dengan sekolah negeri rintisan dan sekolah swasta
yayasan yang berbeda.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Februari- 5 Maret 2010
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa – siswi dan orang tua siswa kelas
IX SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan
SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi adalah seluruh siswa-siswi dan orang tua siswa kelas IX
SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan
SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten yang berjumlah 632
2. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketetapan
yang mutlak, sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah
subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih
tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihan dari segi waktu, tenaga dan biaya
b. Sempit luasnya wilayah pengawasan dari setiap subyek, karena hal
ini menyangkut banyak sedikitnya data
Berdasarkan pertimbangan waktu, kemampuan dan biaya yang
dimiliki penulis, maka penelitian akan diambil sampel sebanyak 25%
(175 siswa) dari jumlah keseluruhan siswa dari masing- masing sekolah
yang ditentukan dengan diundi. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Simple Random Sampling, karena penulis
mengambil sampel dari anggota populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Pengelompokan Variabel
a. Variabel bebas:
1) Pekerjaan orang tua
3) Tingkat pendidikan orang tua
4) Jumlah tanggungan orang tua
5) Pengetahuan orang tua
b. Variabel terikat: minat siswa kelas IX SMP melanjutkan ke
SMA/SMK
2. Pengukuran Variabel
a. Pekerjaan orang tua
Menurut Dr. James J. Spillane, SJ (dalam Suhardi,1998:9)
bahwa pekerjaan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan,
masing-masing golongan tersebut natara lain :
1) Yang termasuk dalam golongan A adalah: buruh tani, buruh
bangunan, tukang becak.
2) Yang termasuk dalam golongan B adalah: petani, pengrajin
dan tukang.
3) Yang termasuk dalam golongan C adalah: pensiunan,
pedagang, peternak.
4) Yang termasuk dalam golongan D adalah: PNS, wiraswasta,
guru, polri/ TNI, dosen.
5) Yang termasuk dalam golongan E adalah: artis, direktur,
b. Penghasilan orang tua
Dalam penelitian ini jumlah penghasilan yang diperoleh dari
pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Untuk mengukur tingkat
penghasilan orang tua siswa dilakukan dengan cara menentukan
terlebih dahulu batas minimum pendapatan standar dalam sampel
yang digunakan. Penghasilan terendah berdasarkan penelitian ini
adalah Rp 500.000. Sehingga diperoleh penggolongan pendapatan
dengan kategori sebagai berikut:
- Pendapatan rendah
Jumlah pendapatan kurang dari Rp 500.000,00- Rp 1.333.333,00
- Pendapatan sedang
Jumlah pendapatan antara Rp 1.333.334,00 – Rp 2.166.667,00
- Pendapatan tinggi
Jumlah pendapatan lebih dari Rp 2.166.668,00 – Rp 3.000.001,00
c. Tingkat pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan diukur berdasarkan pendidikan formal yang
diperoleh oleh orang tua siswa, yang ditetapkan dari tingkat
pendidikan orang tua yang paling dominan dalam keluarga.
Tingkat pendidikan orang tua digolongkan sebagai berikut:
a. Tidak sekolah dan SD
b. Sekolah Menengah
d. Jumlah tanggungan orang tua
Jumlah tanggungan yaitu jumlah anak yang ditanggung oleh
orang tua, dilihat dari jumlah anak yang sedang dibiayai orang tua
dalam hal pendidikan. Adapun pedoman pemberian skor pada
alternatif jawaban adalah:
1) Jawaban dengan jumlah tanggungan 1 dan 2
2) Jawaban dengan jumlah tanggungan 3 dan 4
3) Jawaban dengan jumlah tanggungan lebih dari 4
e. Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut
Pengetahuan orang tua tentang studi lanjut yaitu sejauh mana
orang tua memahami tentang studi lanjut setelah SMP itu sendiri.
Diukur menggunakan kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh
orang tua. Pedoman pengukuran pengetahuan orang tua tentang studi
lanjut dilihat dari seberapa jauh pengetahuan orang tua tentang ada dan
tidaknya studi lanjut setelah SMP, berbagai macam alternatif studi
lanjut yang dapat dipilih siswa, kekhususan dari masing-masing
alternatif studi lanjut tersebut. Kriteria pengukuran pengetahuan orang
tua tentang studi lanjut setelah SMP adalah, skor = 2 jika pernyataan
E. Data yang Diperlukan
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya yaitu orang tua dan siswa-siswi SMPN 1 Jogonalan,
SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP
Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten melalui kuesioner yang
disebarkan pada siswa-siswa kelas IX.
2. Data Sekunder
Data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak lain. Data
sekunder tersebut diperoleh dengan menyalin data yang dimiliki
sekolah SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi
Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten yang
meliputi: alamat sekolah, jumlah kelas dan jumlah siswa .
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data kuesioner digunakan untuk memperoleh
data primer. Data primer tersebut meliputi status sosial ekonomi,
pengetahuan orang tua tentang studi lanjut dan minat siswa melanjutkan.
Kuesioner ini akan dibagikan kepada siswa-siswi kelas SMPN 1
Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP
Adapun kisi-kisi kuesioner yang akan di gunakan sebagai berikut :
Tabel III.1
Kisi-kisi kuesioner
No Indikator Pertanyaan
No.
1.
2.
3.
Status Sosial Ekonomi orang Tua, yang meliputi:
- Pekerjaan Ayah
- Pekerjaan Ibu
- Penghasilan Ayah
- Penghasilan Ibu
- Pendidikan terakhir Ayah
- Pendidikan terakhir Ibu
- Jumlah anggota keluarga
- Jumlah tanggungan dalam hal
pendidikan dalam keluarga
Minat Melanjutkan Studi
- Minat melanjutkan studi ke
SMA
- Minat melanjutkan studi ke
SMK
Pengetahuan orang Tua Tentang Studi Lanjut
- Jenjang pendidikan setelah SMP
- Penggolongan pendidikan
- Tujuan jenjang pendidikan
- Kurikulum jenjang pendidikan
- Pengetahuan tentang SMA
- Pengetahuan tentang SMK
- Penjurusan serta bidang kerja SMK
- Waktu pelaksanaan studi
2. wawancara
Yaitu tanya jawab secara langsung dengan guru dan karyawan
untuk melengkapi data sekunder
3. Dokumenter
Teknik pengumpulan data dokumenter dilakukan untuk
memperoleh data berupa catatan atau dokumen yang telah ada di
SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan
SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten dimaksudkan untuk
memperoleh data sekunder.
4. Tes
Merupakan prosedur sistematik dimana individu yang di tes
diberikan suatu rangsangan jawaban. Subyek penelitian harus bersedia
mengisi item yang sudah direncanakan sesuai dengan pilihan hati dan
pikiran untuk menggambarkan respon yang diberikan.
G. Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Pengujian Validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
butir-butir pertanyaan yang diajukan mampu mengukur yang
seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas ini dilakukan
dengan mengkorelasi antar skor jawaban masing-masing item
pertanyaan. Uji validitas ini digunakan rumus Korelasi Product
Moment Pearson (Arikunto, 2005:328), yaitu:
r =
(
)( )
(
)
(
)
⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − −∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
N Y Y N X X N Y X XY 2 2 2 2 Keterangan:r = Koefisien Korelasi
X = Skor masing-masing item
Y = Skor total setiap item
N = Jumlah item pertanyaan
Untuk menentukan apakah instrumen ini valid atau tidak, maka ada
ketentuan sebagai berikut:
- jika rhitung ≥rtabel dengan tingkat kepercayaan 95%, maka
instrumen tersebut valid
- jika rhitung ≤rtabel dengan tingkat kepercayaan 95%, maka
instrumen tersebut tidak valid
Nilai r tabel ditentukan berdasarkan tabel nilai-nilai r product
moment dari Pearson. Jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf
signifikansi 5%, maka item pertanyaan dikategorikan valid. Sedangkan
jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel, maka item pertanyaan
menggunakan program Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) versi 15.0 for windows evaluation version. Dalam pengujian
validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan cara
mengkorelasikan skor yang ada dengan skor total. Setiap item
pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan dinyatakan valid apabila
nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel.
Berdasarkan hasil pengujian validitas dari setiap item, berikut
hasil pengujian validitas tersebut:
a. Pengujian validitas variabel status sosial ekonomi orang tua
Variabel status sosial ekonomi orang tua meliputi jenis
pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, pendidikan orang tua
dan jumlah tanggungan dalam hal pendidikan yang ditanggung
orang tua. Data tentang status sosial ekonomi orang tua
diungkapkan dengan kuesioner yang terdiri dari delapan item
pertanyaan. Variabel pekerjaan orang tua terdiri dari dua
pertanyaan, variabel pendapatan orang tua terdiri dari pertanyaan,
pendidikan orang tua terdiri dari dua pertanyaan dan jumlah
tanggungan orang tua juga terdiri dari dua pertanyaan.
Butir pertanyaan untuk item nomor 1 variabel pekerjaan
orang tua mempunyai r hitung sebesar 0,701. Jika dibandingkan
dengan r tabel yaitu 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%) maka r
dikatakan valid. Butir pertanyaan untuk item nomor 3 variabel
pendapatan orang tua mempunyai r hitung 0,716. Jika
dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,148 (dengan taraf
signifikansi 5%) maka r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga
pertanyaan dikatakan valid. Butir pertanyaan untuk item nomor 5
variabel pendidikan orang tua mempunyai r hitung 0,694. Jika
dibandingkan dengan r tabel 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%)
maka r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga item pertanyaan
dikatakan valid. Butir pertanyaan untuk item nomor 7 variabel
jumlah tanggungan orang tua mempuyai r hitung sebesar 0,799.
Jika dibandingkan dengan r tabel 0,148 (dengan taraf signifikansi
5%) maka r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga item
pertanyaan dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian
validitas untuk variabel pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua,
pendidikan orang tua dan jumlah tanggungan orang tua adalah
sebagai berikut:
Tabel III.2
Rangkuman hasil pengukuran validitas variabel status sosial ekonomi orang tua
Butir Soal R Hitung R Tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 0,701 0,741 0,716 0,757 0,694 0,723 0,799 0,766 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
b. Pengujian validitas variabel minat melanjutkan studi
Tabel III.3
Rangkuman hasil pengukuran validitas variabel minat melanjutkan studi
Butir Soal R Hitung R Tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0,340 0,310 0,326 0,214 0,317 0,291 0,297 0,269 0,343 0,302 0,304 0,344 0,283 0,354 0,208 0,223 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
(Lampiran 3, halaman 91)
c. Pangujian validitas variabel pengetahuan orang tua tentang studi
lanjut
Data tentang pengetahuan orang tua diungkapkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 19 item pertanyaan, dan
setiap item pertanyaan mempunyai dua alternatif jawaban. Dari
butir pertanyaan nomor 1 variabel pengetahuan orang tua tentang
studi lanjut mempunyai r hitung sebesar 0,603. Jika dibandingkan
dengan r tabel sebesar 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%) maka r
hitung lebih besar dari r tabel, sehingga suatu item pertanyaan
maka item pertanyaan dikatakan tidak valid. Adapun rangkuman
dari pengujuan validitas variabel pengetahuan orang tua adalah
sebagai berikut:
Tabel III.4
Rangkuman hasil pengujian validitas variabel pengetahuan orang tua tentang studi lanjut
Butir Soal R Hitung R Tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 0,603 0,601 0,580 0,619 0,637 0,599 0,577 0,550 0,598 0,593 0,567 0,566 0,581 0,595 0,578 0,589 0,577 0,598 0,611 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid (Lampiran 3, halaman 92)
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas. Reliabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Jika hasil pengukuran tersebut
konsisten atas obyek yang sama maka instrumen pengukuran tersebut
yang digunakan untuk tes reliabilitas adalah mencari nilai reliabilitas
dengan menggunakan rumus alfa cronbach. Rumusnya sebagai berikut
(Soegiyono, 2005:282):
(
)
⎪⎭⎪⎬⎫ ⎪⎩
⎪ ⎨ ⎧
− −
=
∑
22
1
1 St
k k
ri i
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
k = Mean kuadrat antara subyek
∑
2i
S = Mean kuadrat kesalahan
2
St = Varian total
Setelah r hitung diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari r tabel,
maka alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel (andal). Apabila r
hitung lebih kecil dari r tabel, maka alat ukur yang digunakan tidak
reliabel. Hasil analisis diperoleh koefisien alpha sebesar 0,766 untuk
variabel status sosial ekonomi orang tua yang meliputi pekerjaan,
pendapatan, pendidikan dan jumlah tanggungan orang tua. Lalu
diperoleh koefisien alpha sebesar 0,302 untuk variabel minat
melanjutkan studi dan 0,604 untuk variabel pengetahuan orang tua
dikonsultasikan dengan kategori nilai r menurut Sudjana, karena
koefisien alpha untuk variabel status sosial ekonomi orang tua berada
pada taraf 0,61-0,80 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam
kuesioner mempunyai reliabilitas tinggi, sedangkan untuk variabel
minat melanjutkan studi berada pada taraf 0,21-0,40 dapat dikatakan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini mempunyai reliabilitas rendah
dan untuk variabel pengetahuan orang tua tentang studi lanjut berada
pada taraf 0,61-0,80 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam
kuesioner ini mempunyai reliabilitas tinggi.
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen
tersebut sudah dianggap memenuhi kedua persyaratan instrumen
penelitian yaitu valid dan reliabel, sehingga instrumen status sosial
ekonomi orang tua (pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan jumlah
tanggungan orang tua), minat melanjutkan studi dan pengetahuan
orang tua tentang studi lanjut dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh data.
H. Teknik Analisis Data
Untuk pengujian hipotesis 1 sampai 5 digunakan uji statistik chi
square (X²). Langkah-langkah pengujian chi square tersebut adalah sebagai
berikut:
2. Menghitung nilai chi square (X²) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Mencari nilai chi square (X²)
X² = ∑
(
)
fh fh
fo− 2
Keterangan:
X² = chi square
fo = frekuensi yang diperoleh
fh = frekuensi yang diharapkan
b. Mencari nilai frekuensi yang diharapkan, dengan rumus sebagai
berikut:
ruh jumlahselu
ris mxjumlahba jumlahkolo
fh=
c. Menyusun hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel
terikat
Ha : Ada perbeedaan antara variabel bebas dan variabel terikat
d. Memilih level signifikansi yaitu 5% dengan derajat kebebasan (db)
yang dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
b : baris
k : kolom
kriteria pengujian hipotesis:
Ho ditolak apabila X² hitung > X² tabel
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. SMP N 1 Jogonalan, Klaten
a. Nama Sekolah : SMP N 1 Jogonalan
Alamat : Plawikan, Plawikan, Jogonalan, Klaten
b. Siswa SMP N 1 Jogonalan
Jumlah peserta didik SMP N 1 Jogonalan pada tahun ajaran
2009/2010 seluruhnya berjumlah 949 yang terdiri dari 474 siswa
laki-laki dan 475 siswa perempuan. SMP N 1 Jogonalan terdiri atas 24
kelas yang terdiri dari 8 kelas untuk tingkat VII, 8 kelas untuk tingkat
VIII dan 8 kelas untuk tingkat IX. Dalam penelitian ini yang
digunakan sebagai sampel adalah kelas IX A dan IX H , yang secara
keseluruhan berjumlah 77 siswa.
2. SMP N 2 Jogonalan, Klaten
a. Nama Sekolah : SMP N 2 Jogonalan
Alamat : Kiran, Tambakan, Jogonalan, Klaten
b. Siswa SMP N 2 Jogonalan
Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2009/2010 SMP N 2
Jogonalan, Klaten seluruhnya berjumlah 364 siswa yang terdiri dari
159 siswa laki-laki dan 205 siswa perempuan. SMP N 2 Jogonalan
terdiri atas 9 kelas yang terdiri dari 3 kelas untuk tingkat VII, 3 kelas
yang digunakan sebagai sampel adalah kelas IX A dengan jumlah 44
siswa.
3. SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
a. Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1, Klaten
Alamat : Jln Wahidin Sudirohusodo 28, Klaten 57432
b. Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Jumlah peserta didik yang ada di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
tahun ajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 488 siswa yang terdiri
dari 246 siswa laki-laki dan 242 siswa perempuan. SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten mempunyai 13 ruang kelas yang terdiri dari 4 kelas
untuk tingkat VII dan 1 kelas untuk tingkat VII (Immersi), 4 kelas
untuk tingkat VIII dan 4 kelas untuk tingkat IX. Dalam penelitian
yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten mengambil
sampel satu kelas yaitu kelas IX C dengan jumlah 35 siswa.
4. SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten
a. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, klaten
Alamat : Jln Perkutut No.1 Pemukti Baru, Tlogo,
Prambanan, Klaten
b. Siswa SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten
Jumlah peserta didik yang ada di SMP Muhammadiyah 17
Prambanan, Klaten tahun ajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 90
siswa yang terdiri dari 49 siswa laki-laki dan 41 siswa perempuan.
kelas yang terdiri dari 1 kelas untuk tingkat VII, 1 kelas untuk
tingkat VIII dan 1 kelas untuk tingkat IX. Dalam penelitian yang
dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten
mengambil sampel satu kelas yaitu kelas IX dengan jumlah 40 siswa.
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Responden penelitian berjumlah 196 siswa yang terdiri dari 4
sekolah yaitu SMP N 1 Jogonalan, Klaten; SMP N 2 Jogonalan, Klaten;
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan,
Klaten. Dari hasil penelitian yang dilakukan tidak semua responden
mengumpulkan kuesioner yang telah dibagikan. Berikut ini disajikan tabel
data penelitian yang dilaksanakan:
Tabel IV. 1 Responden Penelitian
Sekolah Jumlah siswa Jumlah siswa yang mengumpulkan kuisioner
SMP N 1 Jogonalan,Klaten
‐ IX A
‐ IX H
39 38
35 35 SMP N 2 Jogonalan,
Klaten 44 43
SMP Pangudi Luhur
1, Klaten 35 23
SMP Muhammadiyah
17 Prambanan, Klaten 40 39
Jumlah 196 175
Sumber: Data Observasi, 2010
Berdasarkan deskripsi diatas dapat diketahui bahwa siswa SMPN 1
terdiri dari 35 siswa yang berasal dari kelas IX A dan sebanyak 35 siswa
yang berasal dari kelas IX H. Untuk siswa dari SMPN 2 Jogonalan, Klaten
diketahui bahwa ada 43 siswa yang mengumpulkan kuesioner, jadi hanya
ada 1 siswa saja yang tidak mengumpulkan kembali kuesioner yang telah
dibagikan. Untuk siswa dari SMP Pangudi Luhur 1 Klaten mengumpulkan
sebanyak 23 siswa. Sedangkan SMP Muhmmadiyah 17 Prambanan,
Klaten siswa yang mengumpulkan kuesioner sebanyak 39 siswa.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Pekerjaan Orang Tua
Jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi 5 golongan yaitu
golongan A,B,C,D dan E yang masing-masing golongan pekerjaan
tersebut mempunyai skor yang berbeda. Berdasarkan penggolongan
jenis pekerjaan orang tua tersebut maka disajikan tabel sebagai
berikut
Tabel IV. 2 Deskripsi Pekerjaan Orang Tua
Frekuensi Persentase Jenis Pekerjaan
Orang Tua Ayah Ibu Ayah Ibu
Golongan A 120 137 68,6% 78,29%
Golongan B 10 8 5,8% 4,58%
Golongan C 14 12 8% 6,86%
Golongan D 31 18 17,6% 10,27%
Golongan E 0 0 0% 0%
Jumlah 175 175 100% 100%
Sumber: Data Obervasi, 2010
Keterangan:
Golongan A : buruh tani, buruh bangunan, tukang becak Golongan B : petani, pengrajin dan tukang
b. Penghasilan Orang Tua
Tingkat pendapatan orang tua dibedakan menjadi tiga yaitu,
orang tua dengan penghasilan tinggi, orang tua dengan penghasilan
sedang dan orang tua dengan penghasilan rendah. Apabila orang tua
berpendapatan rendah maka minat siswa melanjutkan studi akan
semakin tinggi dibandingkan siswa dengan orang tua berpenghasilan
rendah, karena orang tua dengan penghasilan tinggi akan mudah
mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan siswa untuk kelancaran
studinya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka disajikan tabel sebagai
berikut:
Tabel IV. 3
Deskripsi Tingkat Penghasilan Orang Tua
Frekuensi Persentase Tingkat Penghasilan Orang
Tua Ayah Ibu Ayah Ibu
Antara Rp 500.000 –
Rp 1.333.333 156 166 89,1% 94,8%
Antara RP 1.333.334 –
Rp 2.166.667 12 5 6,9% 2,9%
Antara Rp 2.166.668 –
Rp 3.000.000 7 4 4% 2,3%
Jumlah 175 175 100% 100%
Sumber: Data Observasi, 2010
c. Pendidikan Orang tua
Tingkat pendidikan orang tua dibedakan menjadi tiga tingkatan
yaitu orang tua tidak sekolah dan SD, pendidikan sekolah menengah,
serta pendidikan tinggi. Berikut disajikan tabel pendidikan orang tua
Tabel IV. 4
Deskripsi Tingkat Pendidikan Orang Tua
Frekuensi Persentase Tingkat Pendidikan
Orang Tua Ayah Ibu Ayah Ibu
TS dan SD 68 74 38,9% 42,4%
Sekolah Menengah 81 80 46,3% 45,6%
Pendidikan Tinggi 26 21 14,8% 12%
Jumlah 175 175 100% 100%
Sumber: Data Observasi, 2010
d. Jumlah Tanggungan Orang Tua
Jumlah tanggungan orang tua adalah jumlah anak yang sedang
dibiayai dalam hal pendidikan. Semakin sedikit jumlah tanggungan
orang tua akan semakin besar minat siswa melanjutkan studi, karena
dengan jumlah tanggungan yang dibiayai sedikit maka orang tua akan
lebih terfokus untuk membiayai studi lanjut bagi anaknya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka disajikan tabel sebagai berikut:
Tabel IV. 5
Deskripsi Jumlah Tanggungan Orang Tua Jumlah Tanggungan
Orang Tua Frekuensi Persentase
1 dan 2 129 73,7%
3 dan 4 46 26,3%
Jumlah 175 100%
Sumber: Data Observasi, 2010
e. Pengetahuan Orang Tua
Pengetahuan orang tua adalah hal yang diketahui orang tua
yang menyangkut studi lanjut setelah jenjang SMP. Semakin tinggi
pemahaman orang tua tentang studi lanjut maka semakin tinggi minat
siswa untuk melanjutkan studi. Karena dengan pemahaman orang tua
yang tinggi, orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk memilih
tentang studi lanjut, penulis menggunakan angket model Guttman
dengan dua alternatif jawaban dimana skor tertinggi yang dapat
dicapai dari angket pengetahuan orang tua tentang studi lanjut sebesar
(19 item x 2 skor = 38) dan skor minimum sebesar (19 item x 1 skor =
19). Interval dicari dengan rumus selisih antara skor tertinggi dengan
skor terendah di bagi jumlah jawaban, sehingga diperoleh interval
sebagai berikut:
10 5 , 9 2
19
38− = →
Tabel IV. 6
Deskripsi Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut
Perhitungan Frekuensi Persentase ( % ) Kategori
kecenderungan
29 – 38 168 95,4% Tinggi
19 – 28 7 4,6% Rendah
Jumlah 175 100% Sumber: Data Observasi,2010
Berdasarkan deskripsi data diatas menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan orang tua tentang studi lanjut sebagian besar termasu