• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari sosial ekonomi dan pengetahuan orangtua siswa SMP - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari sosial ekonomi dan pengetahuan orangtua siswa SMP - USD Repository"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

   

PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP

Studi Kasus di SMPN I Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Dwi Martanti

051324003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i   

PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP

Studi Kasus di SMPN I Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Dwi Martanti

051324003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

v   

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT

Bapakku Sukadi

Ibuku Suwarni

Mas Agus Dwi Ristanto

(6)

vi   

MOTTO

”Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut

manusia adalah menundukkan dirinya sendiri”

(Ibu Kartini)

”Kita berdo’a kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdo’a dalam kegembiraan besar dan saat rejeki melimpah”

(Khalil Gibran)

”Tiada keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan dan

saya percaya pada diri saya sendiri”

(Muhammad Ali)

”Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawa,

tetapi pahlawan sebenarnya adalah orang yang sanggup menguasai dirinya

(7)

vii   

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Juni 2010

Penulis

(8)

viii   

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dwi Martanti

Nomor Mahasiswa : 051324003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

”PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP”

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 16 Juni 2010

Yang menyatakan

(9)

ix   

ABSTRAK

PERBEDAAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA SMP

Studi kasus di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten

Dwi Martanti NIM: 051324003 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ke SMA dan SMK ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua yaitu: jenis pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, tingkat pendidikan orang tua, jumlah tanggungan orang tua dan pengetahuan orang tua tentang studi lanjut setelah SMP.

Penelitian ini dilaksanakan pada empat SMP di Kabupaten Klaten, yaitu: SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten. Subyek dari penelitian ini adalah orang tua dan siswa-siswi kelas IX di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Lihur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten. Pengambilan sampel sebanyak 175 siswa menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan Chi kuadrat.

(10)

x   

ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING THEIR STUDY PERCIEVED FROM SOCIAL, ECONOMICAL STATUS AND

KNOWLEDGE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ PARENTS

A Case Study at 1 State Jogonalan Junior High School, 2 State Jogonalan Junior High School, 1 Pangudi Luhur Junior High School and 17 Muhammadiyah

Prambanan Junior High School Klaten

Dwi Martanti

Indentification Number: 051324003 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to observe the differences of students’ interest in continuing their study to Senior High Schools and Vocational High Schools percieved from the parents’ social economical status which cover: Parents’ occupation, salary, level of knowledge, number of family members funded by the parents, and parents’ knowledge.

This research was conducted in four Junior High Schools in Klaten, namely 1 State Jogonalan Junior High School, 2 State Jogonalan Junior High School, 1 Pangudi Luhur Junior High School and 17 Muhammadiyah Prambanan Junior High School Klaten. The population of this research was the parents’ and the eleventh grade students of those schools. The samples were 175 students taken by using simple random sampling technique. The data were collected by applying questionnaire, interview, documentary study methods, and tested and analyzed by Chi Quadrate.

(11)

xi   

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Perbedaan Minat Siswa Melanjutkan Studi Ditinjau dari Sosial Ekonomi dan Pengetahuan Orang Tua Siswa SMP”. Tujuan penulisan skripsi ini salah satunya adalah memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 pada Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali hambatan-hambatan, namun berkat do’a, bimbingan, nasihat serta dukungan dari semua pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs Tarsisius Sarkim, M,Ed.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing I yang telah bersedia membimbing, mengarahkan dan memberikan kritik, saran serta petunjuk demi kemajuan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing II yang telah bersebia membimbing dan memberikan saran serta kritiknya untuk kemajuan penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs P.A Rubiyanto selaku dosen penguji yang telah memberikan saran saat menguji.

5. Seluruh dosen pendidikan ekonomi, Pendidikan Akuntansi dan seluruh dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Mba Titin selaku Sekeretariat Pendidikan Ekonomi yang telah sabar melayani penulis dari awal kuliah hingga selesai

7. Bapak, Ibu karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

8. Bappeda Kabupaten Klaten yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten.

(12)

xii   

10.Keluarga besar SMPN 2 Jogonalan, Pak Yoga yang telah mendampingi penulis dalam membagikan kuesioner sampai pengumpulan kembali, siswa-siswa kelas IX A yang bersedia mengisi kuesioner.

11.Keluarga besar SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, Br Agustinus Marjito,FIC,S.Pd. selaku kepala sekolah yang telah memberiakn ijin untuk melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, guru BK yang telah mendampingi penulis dalam membagikan kuesioner untuk siswa-siswi, siswa-siswi kelas IX C yang bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner dan mendukung kelancaran penulisan skripsi ini.

12.Keluarga besar SMP Muhammadiyah 17 Prambanan klaten, Ibu Suprapti, S.Pd selaku kepala sekolah yang memberikan ijin serta membantu seluruh proses penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, siswa-siswi kelas IX yang telah bersedia membantu mengisi kuesioner yang dibagikan.

13.Orang tua dari siswa kelas IX A dan IX H SMPN 1 Jogonalan, orang tua siswa kelas IX C SMPN 1 Jogonalan, orang tua siswa kelas IX C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, orang tua siswa kelsa IX SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten yang telah bersedia memluangkan waktu untuk mengisi kuesioner demi mendukung kelancaran penulisan skripsi.

14.Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual dari awal kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini ”matur nuwun pak, bu dengan dukungan bapak dan Ibu akhirnya aku bisa dapat gelar sarjana...maaf kalau aku selalu bikin repot dan sering minta uang pada bapak dan ibu” .

15. Mas Agus (My spirit) yang selalu mendukung dan memberi semangat ”makasih ya mas, kamu udah temeni aku kemanapun aku mau, beri aku semangat, ikut biayai kuliahku, sabar menungguku hingga saat ini”.

16. Keponakan kecilku Luthfiansyach Puji S ” cepet gede ya de, besok main ma tante”

17.Lelly Sestyaningrum dan Kurnia Martikasari yang telah membantu menegejakan skripsiku ”makasih bantuan dan bukunya ya bu...”.

18. Sahabat-sahabatku tercinta Ika , Lelly, Nian, Lia (Liuk), Andri (Trondol), Lesti, Andreas (Jojo), Anton, Rinto (Rintel Gatel), Ige (Jutek)” kangen ngumpul-ngumpul bareng kalian...kapan kita ke Depok lagi?”

(13)

xiii   

Raharjo.Kurniawan, Brigitta Tidora Marlintayanti, Khatarina Sri handayani ”

makasih ya temen-temen atas pertemanan kita selama ini jadi kangen kalian nih....”

20. Pongky yang selalu menemani dan memberiku semangat ”ayo kita maju bareng-bareng”

21.Kakak kelas dan adik kelas ”makasih kebersamaannya selama kuliah bareng”

Penulis

(14)

xiv   

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KESALIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ...viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR BAGAN ...xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Minat Melanjutkan Studi... 7

B. Studi Lanjut Setelah SMP ... 9

C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 12

D. Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut ... 16

E. Penelitian Terdahulu ... 17

F. Hipotesis... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian... 20

C. Populasi dan Sampel ... 21

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 22

(15)

xv   

F. Teknik Pengumpulan Data ... 26

G. Instrumen Penelitian... 28

H. Teknis Analisis Data ... 35

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 38

1. SMP N 1 Jogonalan, Klaten...38

2. SMP N 2 Jogonalan, Klaten...38

3. SMP Pangudi Luhur 1 Klaten...39

4. SMP Muhammadiyah 17 Prambanan...39

B. Deskripsi Data Penelitian... 40

1. Deskripsi Responden Penelitian...40

2. Deskripsi Variabel Penelitian...41

C. Pengujian Hipotesis... 45

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V PENUTUP... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Keterbatasan... 76

C. Saran... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(16)

xvi   

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel III.1 Kisi-Kisi Kuesioner……….……. 27

Tabel III.2 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Status

Sosial Ekonomi Orang Tua………..… 31

Tabel III.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Minat Melanjutkan Studi………. 32

Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel

Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut….……… 33

Tabel IV.1 Responden Penelitian……… 40

Tabel IV.2 Deskripsi Pekerjaan Orang Tua……….… 41

Tabel IV.3 Deskripsi Tingkat Penghasilan Orang Tua..………….… 42

Tabel IV.4 Deskripsi Tingkat Pendidikan Orang Tua.…………...… 43

Tabel IV.5 Deskripsi Jumlah Tanggungan Orang .…………..….… 43

Tabel IV.6 Deskripsi Pengetahuan Orang Tua Tentang

Studi Lanjut……….… 44

Tabel IV.7 Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan Studi.………….… 45

Tabel IV.8 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan

Ayah………. 45

Tabel IV.9 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan

Ibu………. 46

Tabel IV.10 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan

(17)

xvii   

Tabel IV.11 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pekerjaan Orang Tua

(Ibu)………. 48

Tabel IV.12 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Penghasilan

Ayah………. 49

Tabel IV.13 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pnghasilan

Ibu..………. 49

Tabel IV.14 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua

(Ayah)………. 50

Tabel IV.15 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Penghasilan Orang Tua

(Ibu)………. 52

Tabel IV.16 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan

Ayah………. 53

Tabel IV.17 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan

Ibu..………. 53

Tabel IV.18 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan Orang Tua

(Ayah)………. 54

Tabel IV.19 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pendidikan Orang Tua

(Ibu)………. 55

Tabel IV.20 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Jumlah

(18)

xviii   

Tabel IV.21 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Jumlah Tanggungan

Orang Tua………. 57

Tabel IV.22 Tabel Frekuensi Perbedaan Antara Minat Melanjutkan

Studi ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pengetahuan

Orang Tua Tentang Studi Lanjut………. 58

Tabel IV.22 Tabel Kontingensi Minat Melanjutkan Studi

ke SMA dan SMK Ditinjau dari Pengetahuan

(19)

xix   

DAFTAR BAGAN

(20)

xx   

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner... 81

Lampiran 2 Data Penelitian... 86

Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 91

Lampiran 4 Tabel r Product Moment... 94

Lampiran 5 Tabel Chi Kuadrat ... 96

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ... 98

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengikuti perkembangan jaman pada era globalisasi ini orang harus

mempunyai bekal yang cukup sebagai pegangan hidupnya, maka orang perlu

membekali diri dengan pendidikan. Pendidikan mempunyai peran penting

dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu pembangunan harus di

dukung oleh manusia yang mempunyai budi pekerti, terampil, cerdas serta

bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut bisa didapatkan melalui

pendidikan.

Tinggi rendahnya pendidikan serta pemilihan jurusan seorang siswa

lulusan SMP sangat mempengaruhi masa depan siswa tersebut, maka siswa

harus mempunyai keinginan untuk memiliki pendidikan yang tinggi. Siswa

lulusan SMP dapat memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan keinginan

mereka. Maka setelah siswa lulus SMP harus memikirkan akan melanjutkan

sekolah ke SMA atau SMK. Masing-masing sekolah lanjutan tersebut

mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya SMA mempersiapkan siswa

lulusannya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,

sedangkan SMK mempunyai tujuan untuk mempersiapkan lulusannya untuk

memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional. Untuk

menempuh pendidikan lanjutan tersebut, maka siswa lulusan SMP harus

(22)

Orang tua dapat mendukung anaknya melaui material, maka tingkat

pendidikan, tinggi rendahnya pendapatan dan jenis pekerjaan orang tua

sangat mempengaruhi perkembangan anak tersebut. Pandangan masyarakat

saat ini bahwa status sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap

tinggi rendah pendidikan anaknya, jika seseorang mempunyai status sosial

ekonomi rendah maka orang tua menginginkan agar anaknya cepat

mendapatkan pekerjaan dan membantu perekonomian orang tuanya. Namun

pandangan tersebut sudah mulai menghilang, karena saat ini banyak orang tua

siswa sebagai pengusaha dan berpenghasilan tinggi juga menginginkan

anaknya melanjutkan studi ke SMK khususnya jurusan kewirausahaan

dengan alasan agar anaknya dapat meneruskan usaha keluarga. Karena di

SMK mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja dan

mengembangkan sikap profesional, maka siswa lulusan SMK dapat langsung

bekerja dan bisa cepat membantu orang tuanya. Sedangkan di SMA, siswa

mendapatkan pilihan jurusan yang luas dan bisa melanjutkan ke perguruan

tinggi. Selain itu orang tua juga harus mempunyai pengetahuan yang cukup

mengenai sekolah lanjutan untuk anaknya.

Dengan pengetahuan tentang sekolah lanjutan yang dimiliki orang tua

siswa lulusan SMP, maka orang tua dapat lebih mengarahkan agar anaknya

mendapatkan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki anaknya. Dengan demikian siswa dapat bertukar pikiran dengan

(23)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 080/U/1993 tentang kurikulum

SMK mempunyai tujuan mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan

kerja serta mengambangkan sikap profesional, menyiapkan siswa agar

mampu memilih karir dan mampu mengisi kebutuhan dunia usaha pada saat

ini maupun masa yang akan datang, menyiapkan tamatan agar menjadi warga

negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Sumber daya manusia merupakan

faktor penting bagi kelancaran pembangunan, karena sumber daya manusia

merupakan pelaku utama kelancaran pembangunan. Maka siswa lulusan

SMK diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang profesional dan

dapat memasuki dunia kerja sesuai dengan bakat yang dimiliki.

Melalui pendidikan SMK, siswa diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia

kerja dan industri disaat ini maupun dimasa yang akan datang, karena

semakin lama perkembangan industri semakin maju, sehingga siswa harus

dapat mengikuti perkembangan IPTEK yang diterapkan dalam industri dari

masa ke masa (www.pusdiknakes,2006).

Setelah seorang siswa lulus SMP memiliki rasa kebimbangan antara

memilih sekolah di SMA ataukah sekolah di SMK. Dalam menentukan

jurusan yang akan dipilihnya siswa harus memperhatikan beberapa hal.

Menurut WS winkel (1984:31), ada dua faktor yang harus dipertimbangkan,

(24)

1. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan berfikir anak bakat

khusus, cita-cita dan kemampuan finansial

2. harapan orang tua dan kewajiban keluarga

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa banyak faktor yang harus

dipertimbangkan siswa untuk menentukan sekolah lanjutannya. Dari faktor

tersebut ada faktor yang dapat membedakan

minat siswa melanjutkan studi ke SMA dan SMK yaitu status sosial ekonomi

dan pengetahuan orang tua siswa SMP, karena status sosial ekonomi dan

pengetahuan orang tua merupakan faktor pendorong dari luar diri siswa yang

dapat menentukan siswa memilih sekolah lanjutannya. Status sosial ekonomi

orang tua mempengaruhi cara pandang orang tua terhadap pendidikan

anak-anaknya, sedangkan pengetahuan orang tua dapat dijadikan acuan sebagai

pengarahan bagi anaknya. Sehingga adanya minat siswa melanjutkan studi ke

SMA/SMK berdasarkan perbedaan satus sosial ekonomi dan pengetahuan

orang tua tentang sekolah lanjutan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang timbul diatas maka dapat

dirumuskan permasalahan yang ada di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2

Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan, SMP Muhammadiyah 17 Prambanan,

Klaten dalam kaitannya dengan sosial ekonomi orang tua yang membedakan

(25)

a. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari

pekerjaan orang tua?

b. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari

penghasilan orang tua?

c. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari

pendidikan orang tua?

d. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari

jumlah tanggungan orang tua?

e. Apakah ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari

pengetahuan orang tua?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau

dari pekerjaan orang tua.

b. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau

dari penghasilan orang tua.

c. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau

dari pendidikan orang tua

d. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau

dari jumlah tanggungan orang tua

e. Untuk mengetahui perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau

(26)

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi pemerintah

Diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi pemerintah

dalam mendirikan sekolah lanjutan setelah SMP.

b. Bagi orang tua siswa SMP

Dapat dipakai sebagai masukan bagi orang tua siswa SMP

kelas IX dalam memotivasi anaknya untuk memilih kelanjutkan

studinya.

c. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat dipakai sebagai tambahan bacaan bagi perpustakaan

(27)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat Melanjutkan Studi

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan

pada seseorang, dimana pilihan tersebut menentukan keberhasilan seseorang.

Minat juga merupakan suatu perhatian, kesukaan, dan keinginan. Menurut

Bimo Walgito, minat merupakan keadaan dimana seseorang menaruh

perhatian suatu obyek disertai adanya kecenderungan untuk berhubungan

lebih aktif dengan obyek tersebut (Walgito, 1977:38).

Sedangkan menurut Winkel (1985:31), minat merupakan suatu

kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu obyek tertentu. Maka minat

akan timbul jika ada suatu rangsangan pada diri seseorang, kemudian

rangsangan tersebut akan mendapatkan respon. Minat sangat penting bagi

kehidupan seseorang, karena dengan adanya minat tersebut seseorang akan

berusaha keras untuk mengerjakan minatnya tersebut.

Minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

Aspek kognitif yaitu suatu aspek yang dikembangkan seseorang tentang

bidang yang berhubungan dengan minat. Dalam aspek kognitif berkembang

dari pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari disekolah, di rumah, di

lingkungan sekitarnya serta pengalaman yang diperoleh dari media masa.

Sedangkan aspek afektif merupakan suatu konsep yang membangun aspek

(28)

penting dalam kehidupan seseorang, karena tanpa adanya minat seseorang

tidak akan mempunyai semangat untuk mengerjakan sesuatu. Maka minat

merupakan suatu pendorong bagi seseorang untuk mencapai sesuatu yang

dapat membentuk pola hidup seseorang, misalnya seseorang akan terbiasa

bekerja keras jika orang tersebut terbiasa mempunyai minat dan berusaha

mengerjakan apa yang diminati.

Jenjang pendidikan yang ada di Indonesia yaitu jenjang pendidikan

dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Menurut Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 bahwa pendidikan

dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah, Pendidikan dasar tersebut harus ditempuh oleh semua siswa yang

dilaksanakan sekurang-kurangnya sembilan tahun. Pendidikan dasar tersebut

antara lain SD, MI atau bentuk lain sederajat yang dilaksanakan

sekurang-kurangnya enam tahun serta SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat yang

dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga tahun.

Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2003 pasal 18 ayat 1 bahwa pendidikan menengah merupakan lanjutan

pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan

pendidikan menegah kejuruan. Setelah siswa lulus menjalankan studi di SMP,

siswa dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan studi di SMA/SMK.

Pemilihan melanjutkan studi tersebut harus dilandasi adanya minat, karena

dengan adanya minat siswa akan termotivasi menjalankan kegiatannya. Minat

(29)

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa berbeda. Maka informasi

dan gambaran terhadap studi lanjut bagi siswa lulusan SMA sangat penting

untuk menentukan minat siswa melanjutkan studi ke SMA/SMK.

B. Studi Lanjut Setelah Jenjang SMP

Bagan II.1 Studi Lanjut Setelah SMP (Sumber: UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 dan Depdikbud, 1993)

Dalam bagan diatas dapat dijelaskan bahwa studi lanjut setelah

jenjang SMP, siswa memiliki dua pilihan akan melanjutkan kejenjang

studi yang bersifat umum atau yang bersifat khusus. Jenjang studi setelah SMA

S

M

P

IPA

Pertanian dan Kehutanan SMK

IPS

BAHASA

Teknologi dan Industri

Bisnis dan Manajemen

Kesejahteraan Masyarakat

Pariwisata

(30)

SMP yang bersifat umum, siswa dapat memilih melanjutkan ke SMA.

SMA merupakan jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di

Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama atau sederajat. Sekolah

Menengah Atas diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta, maka

siswa dapat memutuskan untuk memilih di sekolah negeri atau swasta.

Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu tiga tahun mulai

dari kelas X hingga kelas XII. ketika mejalankan studi di SMA, pada kelas

XI siswa dapat memilih tiga jurusan yang ada di SMA yaitu sains (IPA),

sosial (IPS) dan bahasa. Kemudian pada akhir tahun ketiga yaitu kelas XII,

siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang dapat mempengaruhi

kelulusan siswa. Sedangkan jenjang studi bersifat Khusus yang dapat

dipilih siswa yaitu melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Kejuruan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu jenjang

pendidikan menengah yang mengutamakan pada pengembangan

kemampuan siswa untuk melaksanakan pekerjaan tertentu pada kehidupan

masa depannya. Jadi di SMK telah mempersiapkan sumber daya manusia

yang siap untuk terjun dalam dunia pekerjaan (Depdikbud, 1993). Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) memiliki kesiapan untuk memulai

mengembangkan kreativitas secara tanggung jawab. Selain memiliki

kesiapan tersebut, SMK juga memiliki tujuan yang berdasarkan pedoman

(31)

1. Menyamakan persepsi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

dan pengembangan lebih lanjut kurikulum SMK, tentang landasan

dan konsepsi yang menjadi dasar pengembangnnya.

2. Memberikan rambu-rambu umum yang dapat mengarahkan semua

pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum SMK, agar dapat

melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing secara baik dan

benar.

3. Menjadi acuan dalam pemantauan dan penilaian penyelenggaraan

Kurikulum SMK dilapangan.

Selain tujuan tersebut, SMK mempunyai berbagai macam

kelompok yang dapat siswa pilih sebagai sekolah lanjutan setelah lulus

SMP. Program pendidikan tersebut dibagi menjadi:

1. Kelompok teknologi dan industri, dimana dalam program ini

mempersiapkan siswa-siswa tamatannya untuk bekerja di bidang

teknologi dan industri, misalnya otomotif, listrik, mesin industri.

2. Kelompok bisnis dan manajeman, di program ini mempersiapkan

tamatannya untuk bekerja di bidang bisnis, misalnya administrasi

perkantoran, penjualan, akuntansi, sekretaris.

3. Kelompok kesejahteraan masyarakat, program pendidikan yang

mempersiapkan tamatannya untuk bergerak di bidang kesejahteraan

masyarakat. Misalnya pelayanan masyarakat dan pengembangan

(32)

4. Kelompok pariwaisata, program pendidikan ini mempersiapkan

tamatannya di bidang pariwisata, perhotelan, tata boga, tata busana,

kecantikan.

5. kelompok seni dan kerajinan tangan, program pendidikan ini

mendidik siswa dalam bidang kerajinan tangan, seni kriya, seni rupa,

dan lain-lain

6. kelompok pertanian dan kehutanan yang mempersiapkan tamatannya

untuk bekerja dibidang pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan.

C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Menurut Soerjono Soekanto, yang di maksud status yaitu tempat atau

posisi seseorang dalam suatu kelompok. Status sosial masyarakat menurut

Selo Soemardjan pada umumnya mempertimbangkan dua macam kedudukan

dalam masyarakat, antara lain:

1. Ascribed status, kedudukan seseorang yang didapatkan tanpa

memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Jadi

status ini didapatkan dengan sendirinya tanpa usaha dari seseorang

tersebut.

2. Achieved status, kedudukan seseorang dalam masyarakat yang

diperoleh melalui usaha yang dilakukan orang tersebut.

Dalam masyarakat juga terdapat sistem pelapisan masyarakat yang

terjadi baik itu disengaja maupun tidak disengaja, pelapisan tersebut dapat

(33)

kekerabatan seseorang. Menurut Soerjono Soekanto (1982:231), ukuran untuk

menggolongkan masyarakat dibagi menjadi empat macam, antara lain:

1. Penggolongan masyarakat berdasarkan ukuran kekayaan, dalam hal

ini masyarakat yang mempunyai harta lebih banyak dari pada

masyarakat lain dipandang lebih atas, penggolongan ini dilihat dalam

bentuk rumah, mobil, pakaian, belanja barang-barang mewah.

2. Penggolongan masyarakat berdasarkan kekuasaan, dilihat dari orang

yang mempunyai kekuasaan paling atas dilingkungan sekitarnya.

3. Penggolongan masyarakat berdasarkan kehormatan, ini dapat dilihat

dari orang yang disegani oleh masyarakat sekitarnya.

4. Penggolongan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki, biasanya orang memandang seseorang yang mempunyai

gelar sarjana lebih terpandang. Selain status sosial orang tuanya,

pendapatan orang tuanya juga mempengaruhi minat siswa masuk

SMK.

Pendapatan orang tua sangat erat hubungannya dengan penghasilan,

yaitu jumlah barang dan jasa yang didapatkan dari hasil kerja seseorang.

Penghasilan orang tua dalam jumlah besar akan mempermudah mereka untuk

memenuhi kebutuhan yang di inginkan, termasuk kebutuhan untuk kemajuan

pendidikan anaknya. Namun jika pengahsilan orang tuanya kecil akan merasa

kesulitan memenuhi kebutuhan untuk keluarganya, apalagi untuk keperluan

(34)

Di jaman sekarang pendidikan sangat penting untuk dipenuhi. Maka

orang tua bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang besar demi

memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Menurut Badan Pusat Statistik,

pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pendapatan berupa

uang, barang dan pendapatan lain-lain. Pendapatan berupa uang adalah segala

penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan diterima, biasanya sebagai

balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan. Sumber utamanya adalah gaji

dan upah. Pendapatan berupa barang adalah penghasilan yang sifatnya reguler

yang hasilnya dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa yang diperoleh

dinilai dengan harga pasar. Sekalipun tidak disertai dengan transaksi uang oleh

penerima pendapatan barang dan jasa tersebut. Pendapatan lain-lain disini

yang dimaksudkan adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau

redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga,

misalnya penjualan yamng dipakai, hasil undian, warisan dll. Besar kecilnya

pendapatan orang tua juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua itu

sendiri (Sumardi,1982:92).

Tingkat pendidikan orang tua juga mempengaruhi minat siswa dalam

memilih jurusan. Orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab dalam

suatu keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Soerjono Soekanto

mengemukakan bahwa pendidikan memberikan suatu nilai tertentu bagi

manusia, terutama dalam membuka pikiran dan hal baru Soerjono Soekanto

(1982:256). Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan sebagi berikut: tingkat

(35)

dilakukan secara sadar serta ada peraturan yang ketat untuk mengatur, sedang

pendidikan informal yaitu pendidikan yang didapat secara tidak sadar karena

didapat dari pengalaman sehari-hari sejak lahir sampai mati dalam keluarga,

pendidikan non formal yaitu dilakukan dengan sadar tatapi tidak mengikuti

peraturan ketat. Pendidikan bisa diperoleh siapa saja karena pada dasarnya

pendidikan itu mempunyai tujuan nutuk menambah pengetahuan. Tingkat

pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua

yang dibuktikan dengan adanya ijazah yang paling akhir diperolehnya,

misalnya SD, SLTP, SLTA, Perguruan tinggi. Tingkat pendidikan orang tua

sangat mempengaruhi jenis pakerjaan yang dikerjakan orang tua.

Pekerjaan merupakan aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu

seseorang untuk berlangsung terus menerus. Jenis pekerjaan tersebut bisa

digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain: pedagang, buruh, petani,

pegawai negeri, wiraswasta dan lain sebagainya. Pekerjaan yang dikerjakan

orang tua sangat membantu penggambaran jumlah tanggungan orang tua.

Semakin besar jumlah tanggungan yang di tanggung orang tua, maka

semakin keras orang tua bekerja untuk mendapatkan hasil guna memenuhi

(36)

D. Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut

Pengetahuan merupakan informasi yang diketahui atau disadari

seseorang, pengetahuan tersebut didapat karena hasil pengamatan seseorang

melalui inderanya. Tetapi pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,

konsep teori, prinsip dan prosedur (http://id.answer,2008). Maka pengetahuan

orang tua tentang SMA/SMK bisa didapat melalui pengamatan terhadap

Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang ada disekitar

tempat tinggal. Orang tua mengetahui SMA/SMK biasanya dilihat dari potensi

sekolah, prospek kedepan serta mutu yang dimiliki sekolahan tersebut.

Potensi yang dimiliki sebuah sekolahan biasanya dapat menarik

perhatian orang tua agar anak mereka melanjutkan studi di sekolahan tersebut,

misalnya sebuah SMA/SMK dapat menghasilkan lulusan terbaik di

wilayahnya. Orang tua juga melihat prospek kedepan jika anaknya

melanjutkan studi di sebuah SMK, orang tua menginginkan anaknya untuk

melanjutkan studi di sekolah yang memiliki prospek kerja yang bagus. Karena

orang tua ingin jika anaknya lulus cepat mendapatkan pekerjaan yang

diharapkan. Selain itu orang tua juga melihat mutu dari sekolahan tersebut,

karena baik buruknya mutu sekolahan juga dapat menentukan baik buruknya

lulusan yang dihasilkan.

Di sekolahan yang bermutu baik, siswanya akan mendapatkan

pelajaran baik yang bersifat akademik maupun non akademik sesuai dengan

kebutuhan jaman. Maka mutu sangat diutamakan dalam menentukan

(37)

E. Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti yang pertama yaitu

yang dilakukan oleh Suhardi pada tahun 1998 dengan judul “ Pengaruh

Status Sosial Ekonomi Orang tua Terhadap Minat Siswa Memilih SMK”

studi kasus dilakukan di SLTP N I Gantiwarno, Desa Gesikan Kecamatan

Gantiwarno, Klaten. Penelitian ini meneliti tentang pekerjaan orang tua,

tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua terbukti

mempengaruhi minat siswa masuk SMK karena orang tua berharap agar

anaknya cepat kerja, namun jumlah tanggungan orang tua dan jarak tempuh

siswa kesekolah terhadap minat sisawmasuk SMK tidak terbukti, karena

orang tua memahami pentingnya pendidikan yang tinggi untuk anaknya

serta jarak tempuh tidak mempengaruhi minat siswa masuk SMK karena

sebagian besar siswa mempunyai jarak tempuh sedang dan mudah

dijangkau alat transportasi.

2. Hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti yang ke dua yaitu

yang dilakukan oleh Henrikus Suhardana pada Tahun 1998 dengan judul

“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar

Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan”

studi kasus di lakukan di SLTP N I Nanggulan Jatisrono, Nanggulan,

Kulon Progo, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang status sosial

ekonomi orang tua mempengaruhi minat siswa masuk ke SMK. Semakin

rendah status sosial orang tua semakin tinggi minat masuk SMK dan

(38)

minat masuk SMK, karena siswa dari status sosial rendah sadar dengan

keterbatasan orang tua, sehingga memilih masuk ke SMK dengan alasan

cepat kerja dan membantu perekonomian orang tuanya. Selain status sosial

ekonomi orang tua peneliti juga meneliti tentang prestasi belajar siswa

tidak mempengaruhi minat siswa masuk SMK, karena prestasi belajar

siswa bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi minat siswa masuk

SMK, melainkan faktor teman sebaya karena dengan teman sebaya ini

individu dapat bergaul..

3. Hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti yang ke tiga yaitu

yang dilakukan oleh Sisilia Sri Krismawati pada tahun 2000 dengan judul

“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi, Prestasi Belajar dan Minat

Melanjutkan Studi di SMK” studi kasus dilakukna di SMP kanisiun

Pakem, Jl Kaliurang Km.17, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti yang

pertama tentang tingkat pendapatan orang tua tidak mempengaruhi minat

siswa melanjutkan studi ke SMK diduga karena minat siswa itu sendiri

untuk melanjutkan studinya. Penelitian yang ke dua yaitu tentang

pendidikan orang tua yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi

ke SMK, karena tinggi rendah pendidikan orang tua mempengaruhi

kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan untuk anaknya.

Penelitian yang ke tiga yaitu tentang prestasi belajar yang tidak

mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke SMK, diduga faktor yang

(39)

sebaya, keinginan atau bakat anak untuk memiliki masa depan yang lebih

baik dan keadaan lingkungan keluarga.

Ketiga penelitian diatas sama-sama meneliti status sosial ekonomi

orang tua yang mempengaruhi minat siswa masuk SMK. Namun perbedaan

penelitian kali ini bahwa peneliti peneliti akan meneliti minat siswa

melanjutkan studi ke SMA/SMK, jadi tdak hanya spesifik masuk SMK

saja, selain itu peneliti juga akan meneliti pengetahuan orang tua tentang

studi lanjut setelah SMP.

F. Hipotesis

1. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari pekerjaan

orang tua

2. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari penghasilan

orang tua

3. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari pendidikan

orang tua

4. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari jumlah

tanggungan orang tua

5. Ada perbedaan minat siswa melanjutkan studi ditinjau dari pengetahuan

(40)

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Deskriptif

Jenis penelitian yang didasarkan pada usaha penggambaran suatu

masalah, sehingga penelitian ini hanya berusaha mengungkapkan fakta.

Maka peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang

dilakukan pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis.

2. Studi Kasus

Jenis penelitian yang mengambil suatu daerah yang telah

ditantukan sebelumnya sebagai subyek penelitian dan kesimpulan hanya

berlaku pada subyek yang diteliti.

B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan,

SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten.

Penulis memilih kota Klaten sebagai tempat penelitian, pertama karena

masyarakat Klaten terdiri dari tingkat sosial ekonomi yang bervariasi

sehingga dari berbagai tingkat sosial ekonomi tersebut membedakan

minat siswa melanjutkan studi di SMA/SMK. Kedua karena disediakan

sekolah SMA dan SMK yang dapat membedakan minat siswa

(41)

peneliti yang meneliti tentang status sosial ekonomi dan pengetahuan

orang tua siswa kelas IX SMP yangv membedakan minat melanjutkan

studi, sehingga penulis berminat melakukan penelitian di kota Klaten.

Sedangkan alasan penulis melakukan penelitian di keempat SMP

tersebut antara lain: pertama karena di keempat SMP tersebut terdapat

beraneka ragam wawasan/pengatahuan siswa dengan status sosial

ekonomi yang berbeda, sehingga minat siswa untuk melanjutkan studi

juga bervariatif, kedua karena ingin membedakan antara sekolah negeri

berstandart nasional dengan sekolah negeri rintisan dan sekolah swasta

yayasan yang berbeda.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Februari- 5 Maret 2010

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa – siswi dan orang tua siswa kelas

IX SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan

SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi adalah seluruh siswa-siswi dan orang tua siswa kelas IX

SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan

SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten yang berjumlah 632

(42)

2. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam

menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketetapan

yang mutlak, sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan

apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga

penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah

subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih

tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihan dari segi waktu, tenaga dan biaya

b. Sempit luasnya wilayah pengawasan dari setiap subyek, karena hal

ini menyangkut banyak sedikitnya data

Berdasarkan pertimbangan waktu, kemampuan dan biaya yang

dimiliki penulis, maka penelitian akan diambil sampel sebanyak 25%

(175 siswa) dari jumlah keseluruhan siswa dari masing- masing sekolah

yang ditentukan dengan diundi. Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik Simple Random Sampling, karena penulis

mengambil sampel dari anggota populasi secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Pengelompokan Variabel

a. Variabel bebas:

1) Pekerjaan orang tua

(43)

3) Tingkat pendidikan orang tua

4) Jumlah tanggungan orang tua

5) Pengetahuan orang tua

b. Variabel terikat: minat siswa kelas IX SMP melanjutkan ke

SMA/SMK

2. Pengukuran Variabel

a. Pekerjaan orang tua

Menurut Dr. James J. Spillane, SJ (dalam Suhardi,1998:9)

bahwa pekerjaan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan,

masing-masing golongan tersebut natara lain :

1) Yang termasuk dalam golongan A adalah: buruh tani, buruh

bangunan, tukang becak.

2) Yang termasuk dalam golongan B adalah: petani, pengrajin

dan tukang.

3) Yang termasuk dalam golongan C adalah: pensiunan,

pedagang, peternak.

4) Yang termasuk dalam golongan D adalah: PNS, wiraswasta,

guru, polri/ TNI, dosen.

5) Yang termasuk dalam golongan E adalah: artis, direktur,

(44)

b. Penghasilan orang tua

Dalam penelitian ini jumlah penghasilan yang diperoleh dari

pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Untuk mengukur tingkat

penghasilan orang tua siswa dilakukan dengan cara menentukan

terlebih dahulu batas minimum pendapatan standar dalam sampel

yang digunakan. Penghasilan terendah berdasarkan penelitian ini

adalah Rp 500.000. Sehingga diperoleh penggolongan pendapatan

dengan kategori sebagai berikut:

- Pendapatan rendah

Jumlah pendapatan kurang dari Rp 500.000,00- Rp 1.333.333,00

- Pendapatan sedang

Jumlah pendapatan antara Rp 1.333.334,00 – Rp 2.166.667,00

- Pendapatan tinggi

Jumlah pendapatan lebih dari Rp 2.166.668,00 – Rp 3.000.001,00

c. Tingkat pendidikan orang tua

Tingkat pendidikan diukur berdasarkan pendidikan formal yang

diperoleh oleh orang tua siswa, yang ditetapkan dari tingkat

pendidikan orang tua yang paling dominan dalam keluarga.

Tingkat pendidikan orang tua digolongkan sebagai berikut:

a. Tidak sekolah dan SD

b. Sekolah Menengah

(45)

d. Jumlah tanggungan orang tua

Jumlah tanggungan yaitu jumlah anak yang ditanggung oleh

orang tua, dilihat dari jumlah anak yang sedang dibiayai orang tua

dalam hal pendidikan. Adapun pedoman pemberian skor pada

alternatif jawaban adalah:

1) Jawaban dengan jumlah tanggungan 1 dan 2

2) Jawaban dengan jumlah tanggungan 3 dan 4

3) Jawaban dengan jumlah tanggungan lebih dari 4

e. Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut

Pengetahuan orang tua tentang studi lanjut yaitu sejauh mana

orang tua memahami tentang studi lanjut setelah SMP itu sendiri.

Diukur menggunakan kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh

orang tua. Pedoman pengukuran pengetahuan orang tua tentang studi

lanjut dilihat dari seberapa jauh pengetahuan orang tua tentang ada dan

tidaknya studi lanjut setelah SMP, berbagai macam alternatif studi

lanjut yang dapat dipilih siswa, kekhususan dari masing-masing

alternatif studi lanjut tersebut. Kriteria pengukuran pengetahuan orang

tua tentang studi lanjut setelah SMP adalah, skor = 2 jika pernyataan

(46)

E. Data yang Diperlukan

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

sumbernya yaitu orang tua dan siswa-siswi SMPN 1 Jogonalan,

SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP

Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten melalui kuesioner yang

disebarkan pada siswa-siswa kelas IX.

2. Data Sekunder

Data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak lain. Data

sekunder tersebut diperoleh dengan menyalin data yang dimiliki

sekolah SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi

Luhur 1 dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten yang

meliputi: alamat sekolah, jumlah kelas dan jumlah siswa .

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data kuesioner digunakan untuk memperoleh

data primer. Data primer tersebut meliputi status sosial ekonomi,

pengetahuan orang tua tentang studi lanjut dan minat siswa melanjutkan.

Kuesioner ini akan dibagikan kepada siswa-siswi kelas SMPN 1

Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP

(47)

Adapun kisi-kisi kuesioner yang akan di gunakan sebagai berikut :

Tabel III.1

Kisi-kisi kuesioner

No Indikator Pertanyaan

No.

1.

2.

3.

Status Sosial Ekonomi orang Tua, yang meliputi:

- Pekerjaan Ayah

- Pekerjaan Ibu

- Penghasilan Ayah

- Penghasilan Ibu

- Pendidikan terakhir Ayah

- Pendidikan terakhir Ibu

- Jumlah anggota keluarga

- Jumlah tanggungan dalam hal

pendidikan dalam keluarga

Minat Melanjutkan Studi

- Minat melanjutkan studi ke

SMA

- Minat melanjutkan studi ke

SMK

Pengetahuan orang Tua Tentang Studi Lanjut

- Jenjang pendidikan setelah SMP

- Penggolongan pendidikan

- Tujuan jenjang pendidikan

- Kurikulum jenjang pendidikan

- Pengetahuan tentang SMA

- Pengetahuan tentang SMK

- Penjurusan serta bidang kerja SMK

- Waktu pelaksanaan studi

(48)

2. wawancara

Yaitu tanya jawab secara langsung dengan guru dan karyawan

untuk melengkapi data sekunder

3. Dokumenter

Teknik pengumpulan data dokumenter dilakukan untuk

memperoleh data berupa catatan atau dokumen yang telah ada di

SMPN 1 Jogonalan, SMPN 2 Jogonalan, SMP Pangudi Luhur 1 dan

SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten dimaksudkan untuk

memperoleh data sekunder.

4. Tes

Merupakan prosedur sistematik dimana individu yang di tes

diberikan suatu rangsangan jawaban. Subyek penelitian harus bersedia

mengisi item yang sudah direncanakan sesuai dengan pilihan hati dan

pikiran untuk menggambarkan respon yang diberikan.

G. Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Pengujian Validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

butir-butir pertanyaan yang diajukan mampu mengukur yang

seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas ini dilakukan

dengan mengkorelasi antar skor jawaban masing-masing item

(49)

pertanyaan. Uji validitas ini digunakan rumus Korelasi Product

Moment Pearson (Arikunto, 2005:328), yaitu:

r =

(

)( )

(

)

(

)

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − −

N Y Y N X X N Y X XY 2 2 2 2 Keterangan:

r = Koefisien Korelasi

X = Skor masing-masing item

Y = Skor total setiap item

N = Jumlah item pertanyaan

Untuk menentukan apakah instrumen ini valid atau tidak, maka ada

ketentuan sebagai berikut:

- jika rhitungrtabel dengan tingkat kepercayaan 95%, maka

instrumen tersebut valid

- jika rhitungrtabel dengan tingkat kepercayaan 95%, maka

instrumen tersebut tidak valid

Nilai r tabel ditentukan berdasarkan tabel nilai-nilai r product

moment dari Pearson. Jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf

signifikansi 5%, maka item pertanyaan dikategorikan valid. Sedangkan

jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel, maka item pertanyaan

(50)

menggunakan program Statistical Product and Service Solutions

(SPSS) versi 15.0 for windows evaluation version. Dalam pengujian

validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan cara

mengkorelasikan skor yang ada dengan skor total. Setiap item

pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan dinyatakan valid apabila

nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel.

Berdasarkan hasil pengujian validitas dari setiap item, berikut

hasil pengujian validitas tersebut:

a. Pengujian validitas variabel status sosial ekonomi orang tua

Variabel status sosial ekonomi orang tua meliputi jenis

pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, pendidikan orang tua

dan jumlah tanggungan dalam hal pendidikan yang ditanggung

orang tua. Data tentang status sosial ekonomi orang tua

diungkapkan dengan kuesioner yang terdiri dari delapan item

pertanyaan. Variabel pekerjaan orang tua terdiri dari dua

pertanyaan, variabel pendapatan orang tua terdiri dari pertanyaan,

pendidikan orang tua terdiri dari dua pertanyaan dan jumlah

tanggungan orang tua juga terdiri dari dua pertanyaan.

Butir pertanyaan untuk item nomor 1 variabel pekerjaan

orang tua mempunyai r hitung sebesar 0,701. Jika dibandingkan

dengan r tabel yaitu 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%) maka r

(51)

dikatakan valid. Butir pertanyaan untuk item nomor 3 variabel

pendapatan orang tua mempunyai r hitung 0,716. Jika

dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,148 (dengan taraf

signifikansi 5%) maka r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga

pertanyaan dikatakan valid. Butir pertanyaan untuk item nomor 5

variabel pendidikan orang tua mempunyai r hitung 0,694. Jika

dibandingkan dengan r tabel 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%)

maka r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga item pertanyaan

dikatakan valid. Butir pertanyaan untuk item nomor 7 variabel

jumlah tanggungan orang tua mempuyai r hitung sebesar 0,799.

Jika dibandingkan dengan r tabel 0,148 (dengan taraf signifikansi

5%) maka r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga item

pertanyaan dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian

validitas untuk variabel pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua,

pendidikan orang tua dan jumlah tanggungan orang tua adalah

sebagai berikut:

Tabel III.2

Rangkuman hasil pengukuran validitas variabel status sosial ekonomi orang tua

Butir Soal R Hitung R Tabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 0,701 0,741 0,716 0,757 0,694 0,723 0,799 0,766 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(52)

b. Pengujian validitas variabel minat melanjutkan studi

Tabel III.3

Rangkuman hasil pengukuran validitas variabel minat melanjutkan studi

Butir Soal R Hitung R Tabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0,340 0,310 0,326 0,214 0,317 0,291 0,297 0,269 0,343 0,302 0,304 0,344 0,283 0,354 0,208 0,223 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(Lampiran 3, halaman 91)

c. Pangujian validitas variabel pengetahuan orang tua tentang studi

lanjut

Data tentang pengetahuan orang tua diungkapkan dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 19 item pertanyaan, dan

setiap item pertanyaan mempunyai dua alternatif jawaban. Dari

butir pertanyaan nomor 1 variabel pengetahuan orang tua tentang

studi lanjut mempunyai r hitung sebesar 0,603. Jika dibandingkan

dengan r tabel sebesar 0,148 (dengan taraf signifikansi 5%) maka r

hitung lebih besar dari r tabel, sehingga suatu item pertanyaan

(53)

maka item pertanyaan dikatakan tidak valid. Adapun rangkuman

dari pengujuan validitas variabel pengetahuan orang tua adalah

sebagai berikut:

Tabel III.4

Rangkuman hasil pengujian validitas variabel pengetahuan orang tua tentang studi lanjut

Butir Soal R Hitung R Tabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 0,603 0,601 0,580 0,619 0,637 0,599 0,577 0,550 0,598 0,593 0,567 0,566 0,581 0,595 0,578 0,589 0,577 0,598 0,611 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 0,148 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid (Lampiran 3, halaman 92)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas. Reliabilitas

menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Jika hasil pengukuran tersebut

konsisten atas obyek yang sama maka instrumen pengukuran tersebut

(54)

yang digunakan untuk tes reliabilitas adalah mencari nilai reliabilitas

dengan menggunakan rumus alfa cronbach. Rumusnya sebagai berikut

(Soegiyono, 2005:282):

(

)

⎪⎭⎪⎬

⎫ ⎪⎩

⎪ ⎨ ⎧

− −

=

2

2

1

1 St

k k

ri i

Keterangan:

ri = Reliabilitas instrumen

k = Mean kuadrat antara subyek

2

i

S = Mean kuadrat kesalahan

2

St = Varian total

Setelah r hitung diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r

tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari r tabel,

maka alat ukur yang digunakan dikatakan reliabel (andal). Apabila r

hitung lebih kecil dari r tabel, maka alat ukur yang digunakan tidak

reliabel. Hasil analisis diperoleh koefisien alpha sebesar 0,766 untuk

variabel status sosial ekonomi orang tua yang meliputi pekerjaan,

pendapatan, pendidikan dan jumlah tanggungan orang tua. Lalu

diperoleh koefisien alpha sebesar 0,302 untuk variabel minat

melanjutkan studi dan 0,604 untuk variabel pengetahuan orang tua

(55)

dikonsultasikan dengan kategori nilai r menurut Sudjana, karena

koefisien alpha untuk variabel status sosial ekonomi orang tua berada

pada taraf 0,61-0,80 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam

kuesioner mempunyai reliabilitas tinggi, sedangkan untuk variabel

minat melanjutkan studi berada pada taraf 0,21-0,40 dapat dikatakan

bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini mempunyai reliabilitas rendah

dan untuk variabel pengetahuan orang tua tentang studi lanjut berada

pada taraf 0,61-0,80 dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam

kuesioner ini mempunyai reliabilitas tinggi.

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen

tersebut sudah dianggap memenuhi kedua persyaratan instrumen

penelitian yaitu valid dan reliabel, sehingga instrumen status sosial

ekonomi orang tua (pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan jumlah

tanggungan orang tua), minat melanjutkan studi dan pengetahuan

orang tua tentang studi lanjut dapat digunakan sebagai alat untuk

memperoleh data.

H. Teknik Analisis Data

Untuk pengujian hipotesis 1 sampai 5 digunakan uji statistik chi

square (X²). Langkah-langkah pengujian chi square tersebut adalah sebagai

berikut:

(56)

2. Menghitung nilai chi square (X²) dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Mencari nilai chi square (X²)

X² = ∑

(

)

fh fh

fo− 2

Keterangan:

X² = chi square

fo = frekuensi yang diperoleh

fh = frekuensi yang diharapkan

b. Mencari nilai frekuensi yang diharapkan, dengan rumus sebagai

berikut:

ruh jumlahselu

ris mxjumlahba jumlahkolo

fh=

c. Menyusun hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel

terikat

Ha : Ada perbeedaan antara variabel bebas dan variabel terikat

d. Memilih level signifikansi yaitu 5% dengan derajat kebebasan (db)

yang dicari dengan rumus sebagai berikut:

(57)

Keterangan:

b : baris

k : kolom

kriteria pengujian hipotesis:

Ho ditolak apabila X² hitung > X² tabel

(58)

38

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. SMP N 1 Jogonalan, Klaten

a. Nama Sekolah : SMP N 1 Jogonalan

Alamat : Plawikan, Plawikan, Jogonalan, Klaten

b. Siswa SMP N 1 Jogonalan

Jumlah peserta didik SMP N 1 Jogonalan pada tahun ajaran

2009/2010 seluruhnya berjumlah 949 yang terdiri dari 474 siswa

laki-laki dan 475 siswa perempuan. SMP N 1 Jogonalan terdiri atas 24

kelas yang terdiri dari 8 kelas untuk tingkat VII, 8 kelas untuk tingkat

VIII dan 8 kelas untuk tingkat IX. Dalam penelitian ini yang

digunakan sebagai sampel adalah kelas IX A dan IX H , yang secara

keseluruhan berjumlah 77 siswa.

2. SMP N 2 Jogonalan, Klaten

a. Nama Sekolah : SMP N 2 Jogonalan

Alamat : Kiran, Tambakan, Jogonalan, Klaten

b. Siswa SMP N 2 Jogonalan

Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2009/2010 SMP N 2

Jogonalan, Klaten seluruhnya berjumlah 364 siswa yang terdiri dari

159 siswa laki-laki dan 205 siswa perempuan. SMP N 2 Jogonalan

terdiri atas 9 kelas yang terdiri dari 3 kelas untuk tingkat VII, 3 kelas

(59)

yang digunakan sebagai sampel adalah kelas IX A dengan jumlah 44

siswa.

3. SMP Pangudi Luhur 1 Klaten

a. Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1, Klaten

Alamat : Jln Wahidin Sudirohusodo 28, Klaten 57432

b. Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten

Jumlah peserta didik yang ada di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten

tahun ajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 488 siswa yang terdiri

dari 246 siswa laki-laki dan 242 siswa perempuan. SMP Pangudi

Luhur 1 Klaten mempunyai 13 ruang kelas yang terdiri dari 4 kelas

untuk tingkat VII dan 1 kelas untuk tingkat VII (Immersi), 4 kelas

untuk tingkat VIII dan 4 kelas untuk tingkat IX. Dalam penelitian

yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten mengambil

sampel satu kelas yaitu kelas IX C dengan jumlah 35 siswa.

4. SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten

a. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, klaten

Alamat : Jln Perkutut No.1 Pemukti Baru, Tlogo,

Prambanan, Klaten

b. Siswa SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten

Jumlah peserta didik yang ada di SMP Muhammadiyah 17

Prambanan, Klaten tahun ajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 90

siswa yang terdiri dari 49 siswa laki-laki dan 41 siswa perempuan.

(60)

kelas yang terdiri dari 1 kelas untuk tingkat VII, 1 kelas untuk

tingkat VIII dan 1 kelas untuk tingkat IX. Dalam penelitian yang

dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, Klaten

mengambil sampel satu kelas yaitu kelas IX dengan jumlah 40 siswa.

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Responden penelitian berjumlah 196 siswa yang terdiri dari 4

sekolah yaitu SMP N 1 Jogonalan, Klaten; SMP N 2 Jogonalan, Klaten;

SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan,

Klaten. Dari hasil penelitian yang dilakukan tidak semua responden

mengumpulkan kuesioner yang telah dibagikan. Berikut ini disajikan tabel

data penelitian yang dilaksanakan:

Tabel IV. 1 Responden Penelitian

Sekolah Jumlah siswa Jumlah siswa yang mengumpulkan kuisioner

SMP N 1 Jogonalan,Klaten

‐ IX A

‐ IX H

39 38

35 35 SMP N 2 Jogonalan,

Klaten 44 43

SMP Pangudi Luhur

1, Klaten 35 23

SMP Muhammadiyah

17 Prambanan, Klaten 40 39

Jumlah 196 175

Sumber: Data Observasi, 2010

Berdasarkan deskripsi diatas dapat diketahui bahwa siswa SMPN 1

(61)

terdiri dari 35 siswa yang berasal dari kelas IX A dan sebanyak 35 siswa

yang berasal dari kelas IX H. Untuk siswa dari SMPN 2 Jogonalan, Klaten

diketahui bahwa ada 43 siswa yang mengumpulkan kuesioner, jadi hanya

ada 1 siswa saja yang tidak mengumpulkan kembali kuesioner yang telah

dibagikan. Untuk siswa dari SMP Pangudi Luhur 1 Klaten mengumpulkan

sebanyak 23 siswa. Sedangkan SMP Muhmmadiyah 17 Prambanan,

Klaten siswa yang mengumpulkan kuesioner sebanyak 39 siswa.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi 5 golongan yaitu

golongan A,B,C,D dan E yang masing-masing golongan pekerjaan

tersebut mempunyai skor yang berbeda. Berdasarkan penggolongan

jenis pekerjaan orang tua tersebut maka disajikan tabel sebagai

berikut

Tabel IV. 2 Deskripsi Pekerjaan Orang Tua

Frekuensi Persentase Jenis Pekerjaan

Orang Tua Ayah Ibu Ayah Ibu

Golongan A 120 137 68,6% 78,29%

Golongan B 10 8 5,8% 4,58%

Golongan C 14 12 8% 6,86%

Golongan D 31 18 17,6% 10,27%

Golongan E 0 0 0% 0%

Jumlah 175 175 100% 100%

Sumber: Data Obervasi, 2010

Keterangan:

Golongan A : buruh tani, buruh bangunan, tukang becak Golongan B : petani, pengrajin dan tukang

(62)

b. Penghasilan Orang Tua

Tingkat pendapatan orang tua dibedakan menjadi tiga yaitu,

orang tua dengan penghasilan tinggi, orang tua dengan penghasilan

sedang dan orang tua dengan penghasilan rendah. Apabila orang tua

berpendapatan rendah maka minat siswa melanjutkan studi akan

semakin tinggi dibandingkan siswa dengan orang tua berpenghasilan

rendah, karena orang tua dengan penghasilan tinggi akan mudah

mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan siswa untuk kelancaran

studinya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka disajikan tabel sebagai

berikut:

Tabel IV. 3

Deskripsi Tingkat Penghasilan Orang Tua

Frekuensi Persentase Tingkat Penghasilan Orang

Tua Ayah Ibu Ayah Ibu

Antara Rp 500.000 –

Rp 1.333.333 156 166 89,1% 94,8%

Antara RP 1.333.334 –

Rp 2.166.667 12 5 6,9% 2,9%

Antara Rp 2.166.668 –

Rp 3.000.000 7 4 4% 2,3%

Jumlah 175 175 100% 100%

Sumber: Data Observasi, 2010

c. Pendidikan Orang tua

Tingkat pendidikan orang tua dibedakan menjadi tiga tingkatan

yaitu orang tua tidak sekolah dan SD, pendidikan sekolah menengah,

serta pendidikan tinggi. Berikut disajikan tabel pendidikan orang tua

(63)

Tabel IV. 4

Deskripsi Tingkat Pendidikan Orang Tua

Frekuensi Persentase Tingkat Pendidikan

Orang Tua Ayah Ibu Ayah Ibu

TS dan SD 68 74 38,9% 42,4%

Sekolah Menengah 81 80 46,3% 45,6%

Pendidikan Tinggi 26 21 14,8% 12%

Jumlah 175 175 100% 100%

Sumber: Data Observasi, 2010

d. Jumlah Tanggungan Orang Tua

Jumlah tanggungan orang tua adalah jumlah anak yang sedang

dibiayai dalam hal pendidikan. Semakin sedikit jumlah tanggungan

orang tua akan semakin besar minat siswa melanjutkan studi, karena

dengan jumlah tanggungan yang dibiayai sedikit maka orang tua akan

lebih terfokus untuk membiayai studi lanjut bagi anaknya. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka disajikan tabel sebagai berikut:

Tabel IV. 5

Deskripsi Jumlah Tanggungan Orang Tua Jumlah Tanggungan

Orang Tua Frekuensi Persentase

1 dan 2 129 73,7%

3 dan 4 46 26,3%

Jumlah 175 100%

Sumber: Data Observasi, 2010

e. Pengetahuan Orang Tua

Pengetahuan orang tua adalah hal yang diketahui orang tua

yang menyangkut studi lanjut setelah jenjang SMP. Semakin tinggi

pemahaman orang tua tentang studi lanjut maka semakin tinggi minat

siswa untuk melanjutkan studi. Karena dengan pemahaman orang tua

yang tinggi, orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk memilih

(64)

tentang studi lanjut, penulis menggunakan angket model Guttman

dengan dua alternatif jawaban dimana skor tertinggi yang dapat

dicapai dari angket pengetahuan orang tua tentang studi lanjut sebesar

(19 item x 2 skor = 38) dan skor minimum sebesar (19 item x 1 skor =

19). Interval dicari dengan rumus selisih antara skor tertinggi dengan

skor terendah di bagi jumlah jawaban, sehingga diperoleh interval

sebagai berikut:

10 5 , 9 2

19

38− =

Tabel IV. 6

Deskripsi Pengetahuan Orang Tua Tentang Studi Lanjut

Perhitungan Frekuensi Persentase ( % ) Kategori

kecenderungan

29 – 38 168 95,4% Tinggi

19 – 28 7 4,6% Rendah

Jumlah 175 100% Sumber: Data Observasi,2010

Berdasarkan deskripsi data diatas menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan orang tua tentang studi lanjut sebagian besar termasu

Gambar

Tabel IV.21
Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

PT.XYZ adalah perusahaan tekstil dengan bahan baku benang dimana mempunyai kriteria dalam penilaian supplier yang sangat subjektif yaitu dari segi. kualitas dan harga

Potensi pariwisata dapat diukur tingkatan nya yaitu menggunakan pengharkatan. Analisis data ini digunakan untuk mengukur beberapa indikator dari variabel yang telah

Firstly, almost all of Biographical Recount texts analysed are relevant to the criteria of their purposes; Secondly, the schematic structures of all Biographical

gelombang yang berbeda tidak dapat diterangkan bila cahaya dianggap sebagai gelombang. Cahaya

Menyelenggarakan pendidikan akademik yang mampu menghasilkan Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memiliki kompetensi di Bidang Antropologi, Sosiologi, Ilmu Politik, Ilmu

Jika agama bekerja di mana kelas subordinat berada pada posisi keduanya yakni sebagai subjek dan objek dalam sebuah masyarakat tertentu menghasilkan (mampu berkomunikasi dan

Berdasarkan hasil validasi diperoleh nilai rata-rata kualitas bahan ajar yang dikembangkan termasuk pada kategori baik.. ajar maka bahan ajar yang dikembangkan

Pengamatan dilakukan terhadap laju pertambahan (A) tinggi tanaman dan diameter batang, periode laten, tingkat keparahan penyakit dengan metode Townsend dan Hueberger,