SINONIMI PARTIKEL STRUKTURAL
的
(
DE
) DAN
之
(
ZHĪ
)
DALAM BAHASA MANDARIN
Yulie Neila Chandra, Gustini Wijayanti Program Studi Sastra Cina, Fakultas Sastra
ync_phoenix@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini mencermati dan menelaah relasi dua kata yang memiliki kesamaan makna, yakni partikel struktural 的 (de) dan 之(zhī). Penelitian terhadap bahasa pada penelitian ini bersifat sinkronis walaupun melibatkan kata 之(zhī) yang berasal dari kosakata klasik. Berdasarkan pada metode kualitatif deskriptif, penelitian ini memerikan gejala-gejala bahasa terutama mengenai kesinoniman kedua kata tersebut. 的 (de) hanya berkedudukan sebagai partikel struktural; sedangkan 之(zhī) dapat memiliki berbagai kelas kata, yang di antaranya adalah partikel khususnya partikel struktural. Kedua kata tersebut berfungsi sebagai penghubung pewatas dan induknya sehingga membentuk frase, yakni frase subordinatif (endosentris) nominal. Keduanya juga dapat saling disulihkan dengan berbagai kondisi yang sangat terbatas, antara lain dengan melihat konteks keformalitasannya atau kebakuannya, kelas kata dan bentuk kata yang menjadi induknya. Oleh karena itu, 的 (de) dan 之(zhī) dapat dikatakan bersinonim dekat atau tidak mutlak.
Kata Kunci: Partikel Struktural, 的 (de), 之 (zhī), frase subordinatif nominal, sinonimi dekat (tidak mutlak)
1. Pendahuluan
Bahasa Mandarin memiliki beberapa macam partikel, seperti partikel struktural (结
j i é 构g ò u助z h ù 词c í) contohnya: 的 d e , 地d e, 得d e; partikel aspektual (动 dòng 态 t à i 助 z h ù 词c í) contohnya: 了l e,过 g u ò ,着z h e; dan partikel modalitas (语 y ǔ
气q ì助z h ù词c í) seperti: 吗,啊,呢, dan sebagainya. Partikel ialah kata yang tidak dapat
diderivasikan atau diinfleksikan, yang mengandung makna gramatikal, dan dalam penggunaannya harus dirangkai dengan unsur atau bentuk lain seperti kata, frase, klausa, atau kalimat (Chandra, 2016). Salah satu partikel yang sering digunakan di antara banyak jenis partikel, yakni partikel struktural 的d e.
Dalam bahasa Mandarin, partikel 的
d e
tergolong kata tugas atau kata gramatikal. Oleh karena itu, makna yang terkandung di dalam kata tersebut sangatlah abstrak; fungsinya pun adalah sebagai pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar dari pada kata, yaitu frase, klausa, bahkan kalimat. Oleh karena itu, partikel tersebut dinamakan partikel struktural. Secara umum, partikel struktural 的
d e
berfungsi untuk menghubungkan pewatas (定语
d ì n g y ǔ
) dengan induknya
(中心语
zh ō ng xīn y ǔ
). Struktur tersebut membentuk suatu frase subordinatif/endosentris (偏正词组
p i ā n z hè n g c í z ǔ
), khususnya frase subordinatif nominal. Oleh karena itu, partikel struktural 的 menjadi salah satu partikel pembentuk nomina. Li Dejin dan Cheng Meizhen (1988) mengemukakan bahwa partikel struktural 的d e hanya muncul setelah atributif atau pewatas. Contoh:
1. 我 wǒ
的d emāo猫 ‘Kucing saya’ 2. 走
zǒu
的d e人rén ‘orang yang berjalan’
Guo Zhenhua (2000) memaparkan bahwa konstruksi 的d e menunjukkan nomina, contoh:
3. piào漂liang亮的d e衣y ī服f u ‘baju yang indah’ Ia juga menjelaskan bahwa konstruksi 的
d e
tersebut dapat membatasi, menggantikan nomina, sehingga membentuk konstruksi endosentris. Hal senada juga dipaparkan oleh Liu Yuehua, Fan Wenwu, dan Gu Wei (2001), serta Lü Shuxiang (2010). Konstruksi dengan partikel struktural 的d e dapat menggantikan nomina. Dengan kata lain, partikel tersebut dapat berfungsi sebagai nominalisasi (pembentuk nomina).
Harold Shadick (1968) mengungkapkan bahwa 之
z h ī
merupakan konjungsi subordinatif. Maksudnya, penghubung dua bentuk bebas sehingga menjadi sebuah frase nominal; dan juga nominalisasi atau pembentuk nomina dari verba perbuatan atau verba statis. Selain itu, 之
z h ī
menjadi pembentuk nomina yang juga dari bentuk subjek predikat (SP). Oleh Karena itu, inti dari telaah kata 之z h ī menurut Shadick (1968) adalah sebagai nominalisasi atau pembentuk nomina, contoh:
4. 君 jūn 之 zhī 美 měi ‘kecantikan anda’
Li Xingjian (2004) mengungkapkan berbagai kelas kata yang dimiliki oleh 之z h ī, yakni (1) verba (dalam ragam tulis), yang berarti ‘pergi ke suatu tempat’; (2) demonstrativa (pronomina penunjuk), yang dipadankan oleh kata 这
zhè
‘ini’ atau 那 nà
‘itu’ dalam bahasa Mandarin; (3) partikel yang digunakan di antara pewatas dan kata inti/induk untuk menyatakan hubungan pewatasan serta membentuk frase subordinatif; (4) nominalisasi (pembentuk nomina); dan (5) sebagai sufiks.
Bai Yulin dan Chi Duo (2004), kedua ahli tersebut mencermatinya dari kacamata bahasa Cina klasik. Menurut mereka, penggunaan kata 之
z h ī
sangat luas. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan paparannya yang mengungkapkan berbagai fungsi kata 之
z h ī
itu, yaitu sebagai (1) Pronomina (代dài词cí); (2) Adverbia (副fù 词cí); (3) Preposisi (介jiè词cí); (4) Konjungsi (连
lián 词cí); (5) Partikel (助 zhù 词cí ); (6) Bentuk rangkap (兼 jiān
). Kang Duancong (2008) menelaah kata 之 z h i
berdasarkan gramatika bahasa klasik. Ia mengemukakan dua kelas yang dimiliki oleh 之z h i, yaitu pronomina dan partikel.
Melalui penelitian sebelumnya, penulis ini telah mengungkapkan berbagai perbedaan penggunaan kata 之z h ī dalam bahasa Cina klasik dan bahasa Cina modern atau bahasa Mandarin. Dalam bahasa klasik, kata 之z h ī digunakan dalam ragam lisan dan tulis, formal dan non-formal seperti di dalam kitab-kitab klasik, cerita-cerita klasik; sedangkan dalam bahasa modern kata 之z h ī
digunakan hanya dalam ragam tulis dan sifatnya formal. Selain itu, kata 之
z h ī
juga digunakan sebagai verba, pronomina persona, pronomina penunjuk, dan partikel struktural, baik dalam bahasa klasik maupun modern. Pemakaian paling sering adalah kata 之
z h ī
sebagai partikel struktural yang dapat dipadankan dengan partikel 的d e dalam bahasa modern. Berdasarkan paparan di atas tampak bahwa partikel struktural 的d e dalam bahasa modern memiliki kesamaan fungsi
dengan kata 之
z h ī
dalam bahasa klasik. Kesamaan tersebut berkaitan dengan makna yang terkandung di dalam kedua kata tersebut. Baik 的d e maupun 之z h ī keduanya berstatus kata sekaligus
morfem. Sebagai sebuah kata, 的
d e
hanyalah merupakan kata gramatikal, yakni partikel struktural. Sementara itu, 之z h ī dapat menjadi kata leksikal dan juga kata gramatikal, yang bergantung pada
makna dan penggunaannya. Kedua kata 的
d e
dan 之
z h ī
memiliki persamaan penggunaan, yakni sebagai partikel struktural yang dapat membentuk frase. Oleh karena itu, kedua kata tersebut dapat dikatakan bersinonim atau memiliki relasi kesamaan makna. Hal itulah yang dibahas di dalam makalah ini yang merupakan hasil penelitian penulis ini, khususnya mengenai kesinoniman kedua partikel tersebut termasuk struktur dan maknanya dalam kondisi bersinonim. Penelitian kualitatif deskriptif ini memerikan kesinoniman kedua kata tersebut dengan menggunakan metode analisis distribusional teknik penyulihan dan pelesapan.
Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain (Harimurti Kridalaksana, 1993: 198). Relasi kemiripan atau kesamaan makna inilah yang disebut dengan sinonimi. Sinonimi merupakan kata-kata yang secara fonologis berbeda, namun mempunyai makna yang sama atau mirip. Sinonim dalam bahasa Mandarin disebut 同
tóng
义y ì词c í.
Sinonimi dibedakan atas dua macam, yaitu (1) Sinonimi Mutlak atau absolut (等
děng
义y ì词c í), yakni
sinonimi yang memiliki konsep makna yang sama dalam semua konteks sehingga dapat saling dipertukarkan/disulihkan; (2) Sinonimi Dekat atau Sinonimi Tidak Mutlak (近
j ì n
义y ì词c í), yakni
sinonimi yang memiliki konsep makna dasar yang sama, tetapi dari berbagai segi makna yang lain dapat berbeda.
Membicarakan sinonim tidak terlepas dari peran kolokasi. Kolokasi adalah asosiasi tetap antara kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat. Misalnya antara kata buku dan tebal dalam kalimat buku tebal ini mahal (Harimurti Kridalaksana, 1993: 113-114). Menurut He Sanben dan Wang Lingling (1995), kolokasi yang disebut 搭
d ā
配p è i atau 并
bìng
置z h ì理l ǐ论l ù n merupakan perhubungan kata dengan kata yang memungkinkan di dalam sebuah konstruksi.
2. Hasil dan Pembahasan Sinonimi 的 (De) dan 之 (Zhī)
Status 的d e dan 之z h ī keduanya merupakan kata gramatikal yang berkelas partikel. Keduanya juga berkemampuan menjadi satuan pembentuk frase. Selain berstatus kata, kedua partikel tersebut juga merupakan morfem gramatikal. Berdasarkan kelas kata dan maknanya, tidak seperti 的d e yang hanya menjadi partikel, 之
z h ī
memiliki berbagai kelas kata selain sebagai partikel, seperti pronomina, verba, konjungsi, dan adverbia. Namun, dalam penelitian ini kelas kata yang lain tidak dicermati, hanya kesamaan kedudukan sebagai partikel struktural yang dianalisis karena makna dan penggunaannya memiliki kemiripan dengan partikel 的d e.
之z h ī sebagai 的d e muncul dalam ragam tulis, yang pada umumnya bersifat formal (baku).
Sebaliknya, partikel 的d e dapat muncul dalam ragam tulis dan lisan, sifatnya pun dapat formal dan non-formal. Partikel 之z h ī umumnya digunakan dalam konteks klasik. Oleh karena itu, data dalam
penelitian ini lebih difokuskan pada kata 之
z h ī
agar dapat lebih mudah melakukan penyulihannya. Sebaliknya, partikel 的
d e
dalam penggunaan sehari-hari sudah dapat dipastikan tidak dapat disulihkan dengan 之z h ī.
Melalui metode telaah distribusional dengan teknik penyulihan kedua kata 的 dan 之 telah dianalisis. Berikut beberapa contoh kedua partikel tersebut dapat saling disulihkan, namun dengan kondisi yang beragam.
5. 古gǔ今jīn之zhī事shì。 (的de) kuno kini Partikel masalah ‘Masalah kuno dan kini.’
之z h ī dalam contoh 5 di atas dapat disulihkan dengan partikel 的d e tanpa perlu mengubah struktur
partikel 之
z h ī
atau 的
d e
adalah berupa frase koordinatif adjektival 古
g ǔ
今j ī n yang berfungsi sebagai
pewatas dari induk nomina yang terletak di belakang partikel tersebut, yakni 事
s h ì
. Kehadiran partikel 之z h ī atau pun 的d e dapat membentuk frase subordinatif atau endosentris seperti pada contoh
5 di atas, yakni frase subordinatif/endosentris nominal.
6. biàn变之zhī心xīn。 (的de) berubah Partikel hati ‘Perasaan yang berubah.’
之z h ī dalam contoh 6 dapat disulihkan dengan partikel 的d e juga tanpa mengubah struktur dan
kata-katanya sehingga menjadi 变biàn的d e心x ī n. Di depan partikel 之z h ī atau 的d e berupa verba 变biàn yang
kadang-kadang dalam bahasa modern umumnya berbentuk bisilabis sehingga menjadi 变
biàn
化huà yang
maknanya sama dengan 变biàn ‘berubah’. Verba tersebut berfungsi sebagai pewatas. Sementara itu,
kata di belakang partikel 之z h ī atau 的d e adalah nomina 心x ī n ‘perasaan; pikiran; hati’, yang berfungsi
sebagai induknya (kata pusatnya). Struktur V + Partikel Struktural 的d e/之z h ī + N membentuk frase
subordinatif/endosentris nominal.
7. huáng黄 河hé之zhīshuǐ水tiān天shàng上 来lái吗ma? (的de)
Kuning sungai Partikel air langit atas datang apakah ‘Apakah air Sungai Kuning datangnya dari langit?’
之z h ī dalam contoh 7 juga dapat disulihkan dengan partikel struktural 的d e tanpa mengubah apapun
sehingga menjadi 黄
huáng
河h é的d e水shuǐ天tiānshàng上 来l á i吗m a? Bentuk nomina di depan 之
z h ī
berfungsi sebagai pewatas, sedangkan di belakang yang juga berupa nomina adalah induknya. Oleh karena itu, bentuk 黄
huáng
河h é之z h ī水shuǐ dan 黄
huáng
8. 一yí夜yèzào造chéng成 之zhī塔tǎ。 (的de) Satu malam membuat Partikel Menara ‘Menara yang dibangun dalam semalam.’ 9. 钟zhōng鼓gǔ之zhīshēng声 。 (的de)
lonceng gendang Partikel suara ‘Suara lonceng dan gendang.’
Dalam contoh 8 dan 9 di atas, 之z h ī dapat disulihkan dengan 的d e sehingga contoh 8 menjadi 一y í夜y è造zào
成
chéng
的d e塔t ǎ; dan contoh 9 menjadi 钟
zhōng
鼓g ǔ的d eshēng声. Namun, pada contoh 9 dapat terjadi perubahan
leksikal, yakni penggunaan nomina 声
shēng
di belakang partikel 的
d e
pada umumnya adalah 声
shēng
音y ī n ‘suara atau bunyi’. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa klasik yang diwakili oleh 之z h ī pada umumnya lebih menggunakan kata monosilabel; sebaliknya bahasa modern yang diwakili oleh 的d e lebih berterima bila menggunakan kata bisilabel atau polisilabel. Dengan demikian, contoh 9
dapat menjadi 钟
zhōng
鼓g ǔ的d eshēng声音y ī nyang bermaknanya sama dengan contoh tersebut. Penggunaan 之z h ī
atau 的d e pada contoh 8 dan 9 itu juga membentuk frase subordinatif/endosentris nominal karena
induknya berupa nomina.
10. 眼yǎnjīng睛是shìlíng灵hún魂之zhīchuāng窗 。 (的d e) Mata adalah jiwa Partikel jendela ‘Mata adalah jendela jiwa.’
之z h ī dalam kalimat 10 dapat disulihkan dengan partikel struktural 的d e. Namun, nomina 窗
chuāng
di belakang partikel 的d e dapat diubah menjadi nomina bisilabel seperti 窗
chuāng
户hu. Bentuk 灵líng魂hún之z h īchuāng窗
11.nián年huà画大d àduō多chū出自z ìmín民jiān间艺y ì人rén之zhīshǒu手, 最zuìnéng能 反fǎnyìng映píng平mín民百bǎixìng姓的d e心xīnqíng情和h éyuàn愿wàng望 。 (的d e – 之
zhī )
tahun baru gambar banyak ke luar dari rakyat artis Partikel tangan, paling bisa mencerminkan warga sipil Partikel perasaan (suasana hati) dan harapan
‘Lukisan tahun baru kebanyakan berasal dari tangan seniman rakyat, yang paling dapat mencerminkan perasaan dan harapan warga sipil.’
Kalimat 11 terdiri atas dua klausa. Klausa pertama dengan partikel 之z h ī; klausa kedua dengan
partikel 的d e. Kedua partikel tersebut dapat saling ditukarkan tanpa mengubah maknanya.
Selain konteks formal dan non-formal, penyulihan dua partikel 之
z h ī
dan 的
d e
juga dipengaruhi oleh kaidah gramatikal dan leksikal. Kaidah gramatikal merujuk pada kelas kata yang menjadi pewatas dan induknya di dalam konstruksi 定dìng语y ǔ (Pewatas) + 之z h ī/的d e + 中
zhōng
心x ī n语y ǔ (Kata Pusat/Induk). Sementara itu, kaidah leksikal merujuk pada bentuk kata yang menjadi induk di dalam struktur tersebut. Kaidah leksikal ini yang menunjukkan sanding kata antara partikel 之z h ī/
的d e dan kata lain di sebelahnya yang menduduki posisi induk atau intinya.
Selain hal yang dipaparkan di atas, kondisi partikel 之z h ī dan 的d e dapat saling disulihkan bila
pewatas dalam konstruksi 定
dìng 语y ǔ (Pewatas) + 之 z h ī /的 d e + 中 zhōng
心x ī n语y ǔ (Kata Pusat/Induk) dapat
diduduki oleh berbagai bentuk baik kata maupun frase, serta berkelas nomina, verba, atau adjektiva. Sebaliknya, yang dapat menduduki posisi induk di dalam struktur tersebut sangat terbatas, yakni hanya nomina; sedangkan bila induk berkelas kata bukan nomina seperti verba dalam konstruksi 定 dìng 语y ǔ (Pewatas) + 之 z h ī + 中 zhōng
心x ī n语y ǔ (Kata Pusat/Induk), maka kedua partikel
tersebut tidak dapat saling disulihkan disebabkan kelas kata lain selain nomina tidak dapat menjadi induk di dalam konstruksi 定dìng语y ǔ (Pewatas) + 的d e + 中
zhōng
demikian, partikel 的d e dan 之z h ī sama-sama memiliki fungsi sebagai pembentuk frase nominal, atau
lengkapnya frase subordinatif (endosentris) nominal (名
míng
词cí 性xìng偏piānzhèng正词cí 组zǔ).
Dari contoh-contoh penyulihan kedua partikel di atas menunjukkan bahwa 之
z h ī
dalam
kedudukannya sebagai partikel struktural dapat bersinonim dengan partikel struktural 的
d e
. Kesinonimannya menggambarkan kedekatan, bukan kemutlakan karena tidak dalam setiap konteks dapat dipertukarkan. Karena itu, kedua partikel tersebut bersinonim dekat (近j ì n义y ì词c í).
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dua partikel struktural 的d e dan 之z h ī, ada beberapa butir simpulan
yang dapat dikemukakan, yaitu (1) 之z h ī sebagai partikel dalam ragam formal memiliki kesamaan
makna dengan partikel struktural 的
d e
. Kesamaan makna tersebut bergantung dari kaidah gramatikal dan leksikal satuan yang dibentuknya. Dengan kata lain, kesamaan itu berhubungan dengan konteksnya. (2) 之z h ī dan 的d e dapat saling disulihkan dengan beberapa kondisi yang juga
dipengaruhi oleh kaidah gramatikal dan leksikal tersebut, yakni (a) 之
z h ī
dan 的d e dapat menjadi
partikel penghubung pewatas dan induknya yang membentuk frase nominal atau lengkapnya frase subordinatif/endosentris nominal, karena itu induknya haruslah berupa nomina, bila bukan nomina tidak dapat saling disulihkan; (b) 的
d e
dalam konteks bahasa modern khususnya percakapan tidak dapat disulihkan dengan 之z h ī karena kata 之z h ī sebagai partikel hanya digunakan
dalam konteks formal/resmi, baku, atau pun ragam tulis; (c) Induk nomina monosilabel di belakang 之z h ī kadang harus diubah dengan nomina bisilabel (polisilabel) yang maknanya sama
agar dapat disulihkan. (3) partikel 的d e bersinonim tak mutlak (sinonimi dekat) dengan 之z h ī karena
hal-hal yang telah dipaparkan di atas. Daftar Pustaka
Bai Yulin dan Chi Duo. 2004. 古汉语虚词词典 Guhanyu Xuci Cidian. Beijing: Zhonghua Shuju.
Chandra, Yulie Neila. 2006. Semantik Bahasa Mandarin (现代汉语语义学 Xiandai Hanyu yuyixue) (Buku Ajar). Universitas Darma Persada.
________. 2016. Sintaksis Bahasa Mandarin (现代汉语句法 Xiandai Hanyu Jufa). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Chen Qiuping. 2005. 中国皇帝故事 Zhongguo Huangdi Gushi. Hongkong: Shijie Chubanshe. Chen Xinxiong, et.al. 1989/2005. 语言学词典 Yuyanxue Cidian. Taipei: Sanmin Shuju. Dobson, W.A.C.H. 1974. A Dictionary of the Particles. Canada: University of Toronto Press. Fang Yuqing. 1992. 使用汉语语法 Shiyong Hanyu Yufa. Beijing: Beijing Yuyan Xueyuan
Chubanshe
Kang Duancong. 2008. 古代汉语语法 Gudai Hanyu Yufa. Shanghai: Shanghai Guji Chubanshe. Li, Charles N. dan Sandra A. Thompson. 1981. Mandarin Chinese: A Functional Reference
Grammar. Berkeley: University of California Press.
Li Xiaoxiang. 2004. 中华文化的故事 Zhonghua Wenhua de Gushi. Singapura: Asiapac Books Pte Ltd.
Li Xingjian. 2004. 现代汉语规范词典Xiandai Hanyu Guifan Cidian. Beijing: Waiyu Jiaoxue yu Yanjiu Chubanshe, Yuwen Chubanshe.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pustaka Bahasa Asing Beijing. 1995. Kamus Besar China- Indonesia. Beijing: Waiwen Chubanshe.
Qian Nairong. 1995. 汉 语 语言 学 Hanyu Yuyanxue. Beijing: Beijing Yuyan Xueyuan Chubanshe.
Shadick, Harold. 1968. A First Course in Literary Chinese (文言文入门 Wenyanwen Rumen). Ithaca, New York: Cornell University Press.
Shi Qiongwen. 2005. 中 国历代 女 名 人 Zhongguo Lidai Nü Mingren. Hongkong: Shijie Chubanshe.
Shou Hsin Teng dan Lo Sun Perry. 1993. Taiwan Today: An Intermediate Reader (今日台湾: 中
级汉语读本 Jinri Taiwan: Zhongji Hanyu Duben). Taipei: Chinese Language Center, Tunghai University.
Tim Perkamusan Universitas Indonesia. 1997. Kamus Mandarin-Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Wei Lai dan Zhang Liwei. 2004. 古汉语实用词典 Guhanyu Shiyong Cidian. Beijing: Zhonghua Shuju.