• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif, terukur, rasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif, terukur, rasional"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh filsafat positivisme yaitu ilmu yang valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif, terukur, rasional

dan sistematis.1 Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif bisa dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau

mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antar variabel.2

Jenis metode penelitian ini adalah Kausal. Kausal yaitu Penelitian hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa jauh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam penelitian ini akan dijelaskan

pengaruh masing-masing variabel idependen yaitu : Kualitas Reliability(X1),

Responsiveness (X2), Assurance (X3), Emphaty (X4), Tangible (X5) terhadap variabel dependen yaitu : Kepuasan pelanggan (Y) pada PT. PLN (Persero) Rayon Indarung.

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), H. 7

2

(2)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan peneliti di PT. PLN (Persero) Rayon

Indarung, pada bulan Juni 2017

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian.3 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Indarung.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.4

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan metode kebetulan atau Accidental sampling yang

merupakan sampel non probability. Accidental sampling merupakan teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

3

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisi isi dan analisis data sekunder, 2010, (Depok : PT. Rajagrafindo Persada), h.76

4

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), H. 119

(3)

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.5

Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui karena banyak nya. Pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Indarung. Dengan demikian

digunakan teknik Cohran untuk menentukan jumlah sampel.

n = Z

2

. pq

e

2 Dimana :

n = Jumlah sampel

Z = Nilai pada kurva normal (1 - α = 95 %, 1,96 oleh peneliti) p = Proporsi estimasi dari kejadian pada populasi (0,5) q = 1 – p (1 – 0,5) = 0,5

e = Standar deviasi / keakuratan (10 %)

Dengan dasar tersebut maka dapat diambil sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini agar data yang didapatkan valid adalah sebesar.

n = (1,962) (0,5) (0,5)

(0.102)

= 96,04 = 96 Sampel

Agar memudahkan peneliti untuk mengolah data, maka sampel dibulatkan menjadi 100 sampel atau responden

.

5

(4)

D. Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasinal pada penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

a. Reliability (X1)

Kehandalan (Reliability) yaitu merupakan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. Pemenuhan janji dalam pelayanan akan

mencerminkan kredibilitas perusahaan.6 Adapun indikator- indikator

Reliability dalam penelitian ini :

a) Ketetapan PLN dalam memenuhi janji.

b) Kemampuan dalam memecahkan masalah pelanggan.

c) Kemampuan melakukan implementasi standar pelayanan secara

tepat waktu. b. Responsiveness (X2)

Yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tangap, yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan

6

Lupiyoadidan Hamdani , Manajemen Pemasaran (Jakarta: Salemba Empat, 2006) H. 182

(5)

dalam menangani transaksi serta penanganan keluhan pelanggan.7

Adapun indikator- indikator Responsiveness dalam penelitian ini:

a) Pelayanan yang cepat kepada pelanggan.

b) Pertolongan karyawan terhadap kesulitan pelanggan.

c) Cara karyawan menyambut pelanggan.

d) Kecepatan dalam pelayanan.

c. Assurance (X3)

Assurance adalah pengetahuan terhadap jasa secara tepat, kesopan santunan karyawan dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan

pelanggan terhadap perusahaan.8 Adapun indikator- indikator

Assurance dalam penelitian ini:

a) Sikap karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

b) Sikap karyawan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

d. Emphaty (X4)

Emphaty yaitu perhatian dengan memberikan sikap yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan

7

Ibid., H. 182 8

Philip Kotler dan A.B Susanto , Manajemen Pemasaran jasa di Indonesia buku 2

(6)

pelanggan. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman

bagi pelanggan.9 Adapun indikator- indikator Emphaty dalam

penelitian ini:

a) Waktu dan tempat nyaman yang diberikan kepada pelanggan.

b) Perhatian pribadi kepada pelanggan dalam hal pelayanan.

e. Tangible(X5)

Bukti fisik (tangible) yaitu tersediannya fasilitas fisik, perlengkapan,

dan sarana komunikasi serta yang lainnya yang dapat dan harus ada dalam proses jasa. Bukti fisik yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Oleh karena itu merupakan hal yang penting bagi

perusahaan untuk mengetahui bagaimana bukti fisik yang paling

tepat.10 Adapun indikator- indikator Tangible dalam penelitian ini:

a) Gedung yang dimiliki.

b) Kelengkapan fasilitas karyawan.

c) Penampilan karyawan.

d) Area parkir.

e) Fasilitas keamanan.

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

9

Ibid., H. 182

10http\\ www. Merry setia kusuma putri dan Setiyo budiadi jurnal Pengaruh Kualitas

(7)

a. Kepuasan pelanggan (Y) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan

adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian

(discinfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual jasa yang dirasakan bahwa pada persaingan yang semakin ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sehingga hal ini menyebabkan setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama, antara lain dengan semakin banyaknya badan usaha yang menyatakan komitmen

terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi, iklan.11 Adapun

indikator- indikator Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini:

a) Kenyamanan yang dirasakan pelanggan pada saat pelayanan yang

diberikan.

b) Keyakinan pelanggan atas pelayanan yang diberikan.

c) Minat untuk selalu menggunakan jasa

d) Perasaan puas atas perhatian dan pelayanan yang diberikan oleh

karyawan.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Indikator Sub Indikator Alat

Ukur 1 Reliability (X1) 1. Ketetapan PLN dalam memenuhi janji Fleksibel 2. Kemampuan 1. Prosedur antrian pelayanan baik di PT.PLN Rayon Indarung 2. Pelayanan Skala Likert 11

(8)

dalam memecahkan masalah pelanggan. 3. Kemampuan melakukan implementasi standar pelayanan secara tepat waktu pengaduan pelanggan dengan cepat dan handal di PT. PLN Rayon Indarung 3. Info tagihan sesuai dengan pemakaian listrik 4. Bila terjadi kesalahan pencatatan rekening listrik secepatnya akan dicek ulang oleh karyawan PT. PLN Rayon Indarung 5. karyawan PT. PLN Rayon indarung menyediakan jasa pelayanan dengan baik dari awal hingga akhir 2 Responsiveness (X2) 1. Pelayanan yang cepat kepada pelanggan 2. Pertolongan karyawan terhadap kesulitan pelanggan 3. Cara karyawan menyambut pelanggan 4. Kecepatan dalam pelayanan 1. Kesiapan karyawan PT. PLN Rayon Indarung dalam melayani pelanggan 2. Kemauan karyawan PT. PLN Rayon Indarung untuk membantu pelanggan 3. karyawan PT. PLN Rayon Indarung cepat merespon pelanggan yang datang 4. keluangan waktu karyawan Skala Likert

(9)

untuk menanggapi permintaan pelanggan dengan cepat

3 Assurance (X3) 1. Sikap karyawan

dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan 2. Sikap karyawan dalam memenuhi kepuasan pelanggan 1. karyawan PT. PLN Rayon Indarung mampu menanamkan kepercayaan kepada pelanggan 2. karyawan PT. PLN Rayon Indarung mampu menjawab setiap pertanyaan pelanggan 3. pelanggan merasa aman dalam melakukan transaksi di PT. PLN Rayon Indarung 4. PT. PLN Rayon Indarung memiliki citra yang positif dimata masyarakat 5. karyawan PT. PLN Rayon Indarung yang selalu bersikap sopan terhadap pelanggan Skala Likert

4 Emphaty (X4) 1. Waktu dan

tempat nyaman yang diberikan kepada pelanggan 1. karyawan PT. PLN Rayon Indarung dapat memahami kebutuhan spesifik Skala Likert

(10)

2. Perhatian pribadi kepada pelanggan dalam hal pelayanan pelanggan 2. karyawan PT. PLN Rayon Indarung memperlakukan pelanggan dengan penuh perhatian 3. karyawan PT. PLN Rayon Indarung tidak memandang status sosial pelanggan 4. karyawan PT. PLN Rayon Indarung mudah dihubungi pelanggan dan mengutamakan kepentingan pelanggan 5. Perhatian secara personal oleh karyawan PT. PLN Padang

5 Tangible (X5) 1. Gedung yang

dimiliki 2. Kelengkapan fasilitas fisik yang dimiliki 3. Penampilan karyawan 4. Area parker 5. Fasilitas keamanan 1. Penampilan karyawan PT. PLN Rayon Indarung rapi dan professional 2. Peralatan, perlengkapan dan sarana yang modern di PT. PLN Rayon Indarung 3. Kondisi lingkungan gedung yang bersih dan nyaman di PT. PLN Rayon Indarung 4. karyawan PT. PLN Rayon Indarung selalu mengenakan tanda pengenal yang jelas Skala Likert

(11)

5. fasilitas keamanan PT. PLN Rayon Indarung 6 Kepuasan Pelanggan (Y) 1. Kenyamanan yang dirasakan pelanggan pada saat pelayanan yang diberikan 2. Keyakinan pelanggan atas pelayanan yang diberikan 3. Minat untuk selalu menggunakan jasa 4. Perasaan puas atas perhatian dan pelayanan yang diberikan oleh karyawan

1.Saya merasa puas dengan pelayanan yang cepat dan tepat yang diberikan PT. PLN Rayon Indarung

2.Saya merasa puas dengan keramahan dan kesopanan yang dimiliki petugas PT. PLN Rayon Indarung 3. Saya merasa puas dengan fasilitas yang disediakan oleh PT. PLN Rayon Indarung

4.Saya merasa puas dengan keamanan, kenyamanan dan kebersihan PT. PLN Rayon Indarung

5.Saya merasa puas dengan kemampuan yang dimiliki oleh petugas PT. PLN Rayon Indarung Skala Likert

Sumber : Data Primer diolah, Tahun 2017

E.Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa atau mengolah serta menyajikan data-data.12 Data

12

(12)

yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, di mana alternatif jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga responden tinggal memilih. Setiap item soal disediakan 5

pilihan jawaban.13

Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan oleh responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert dalam bentuk ceklis. Skala likert merupakan teknik mengukur sikap di mana subjek diminta untuk mengidentifikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pertanyaan. Dengan kata lain skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang.14

Tabel 3.2 Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

13Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitataif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), h. 202-225

14

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 12

(13)

Untuk memperoleh instrumen yang baik maka perlu disusun kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

F.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tidak melalui perantara).15 Data ini juga dapat diperoleh dari pengisian

kuesioner, observasi, dan lainnya.16 Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden.

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Kuesioner (Questionnaire) merupakan serangkaian atau

daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden,

setelah diisi kemudian angket dikembalikan ke petugas atau peneliti.17Alasan

penggunaan kuesioner yaitu untuk memperoleh informasi yang relevan dan untuk memperoleh informasi atau data yang valid.

15

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: pendekatan praktis dalam penelitian, (Yogyakarta: ANDI, 2010), H. 44

16

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), H. 87

17

Ardianto Elvinaro, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) H. 162

(14)

H.Uji Coba Penelitian

Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam pengujian, yaitu :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Validasi adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang akan diukur yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan

fungsi pengukurannya.18 Untuk menentukan validitas ada beberapa cara,

salah satunya berdasarkan formula tertentu dengan menggunakan koefisien

korelasi produk momen dari Karl Pearson,19 yaitu sebagai berikut :

rxy =

( )( ) √* ( )+* ( )+

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi suatu item dengan item total

∑X = Jumlah skor setiap item

∑X² = Jumlah kuadrat skor item

∑Y = Jumlah skor seluruh item

∑Y² = Jumlah kuadrat skor seluruh item

∑XY = Jumlah hasil kali skor seluruh item

N = Jumlah responden

Kriteria pengujiannya adalah jika rhitung ˃rtabel berarti valid, sebaliknya

jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.

18

Eti Rochaety, Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), H. 57

19

(15)

Pada penelitian ini penulis melakukan uji coba validitas terhadap 30 orang responden. Dari hasil uji validitas ternyata pertanyaan didalam kuesioner ada yang tidak valid. Hasil pengujian bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas

Variabel No item Standar Corrected Item-Total Correlation Keterangan Reliability (X1) Q1 0,364 0,572 Valid Q2 0,364 0,674 Valid Q3 0,364 0,619 Valid Q4 0,364 0,682 Valid Q5 0,364 0,457 Valid Responsiveness (X2) Q6 0,364 0,648 Valid Q7 0,364 0,717 Valid Q8 0,364 0,593 Valid Q9 0,364 0,252 Tidak Valid Q10 0,364 0,731 Valid Assurance (X3) Q11 0,364 0,728 Valid Q12 0,364 0,615 Valid Q13 0,364 0,767 Valid Q14 0,364 0,772 Valid Q15 0,364 0,535 Valid Emphaty (X4) Q16 0,364 0,756 Valid Q17 0,364 0,526 Valid Q18 0,364 0,651 Valid Q19 0,364 0,581 Valid Q20 0,364 0,583 Valid Tangible (X5) Q21 0,364 0,661 Valid Q22 0,364 0,682 Valid Q23 0,364 0,768 Valid Q24 0,364 0,818 Valid Q25 0,364 0,533 Valid Kepuasan Q26 0,364 0,679 Valid

(16)

Pelanggan (Y) Q27 0,364 0,718 Valid Q28 0,364 0,669 Valid Q29 0,364 0,679 Valid Q30 0,364 0,750 Valid

Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2017

Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa dari 30 item pertanyaan ada 1

item yang tidak valid, dimana nilai corrected item-total correlation < dari

nilai kritis 0,364. Dengan demikian, satu pernyataan tersebut harus dibuang dari daftar pernyataan pada kuesioner karena tidak valid. Oleh karena itu, penulis menghilangkan item pernyataan tersebut dan menggunakan 29 pernyataan yang tersisa untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu perkiraan tingkatan konsistensi atau kestabilan antara pengukuran ulangan dan pengukuran pertama dengan menggunakan instrumen yang sama.20

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan program SPSS. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbrach alpha, variabel dikatakan reliable jika nilai

cronbrach alpha > 0,6.

20

(17)

Tabel 3.4 Realiabel Variabel

No Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

1 Kepuasan pelanggan (Y) 0.786 Reliabel

2 Reliability (X1) 0.809 Reliabel

3 Responsiveness (X2) 0.794 Reliabel

4 Assurance (X3) 0.862 Reliabel

5 Emphaty (X4) 0.819 Reliabel

6 Tangible (X5) 0.863 Reliabel

Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2017

Berdasarkan tabel 3.4 hasil uji reliabelitas dari masing-masing variabel penelitian dinyatakan untuk reliabelitas angket semua variabel reliabel. Jadi angket telah memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dugunakan dalam menginterprestasikan data-data sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis yang digunakan berupa teknik analisis deskriptif kuantitatif, dimana data utama merupakan sumber dari jawaban responden melalui lembar kuesioner dan akan dianalisis sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Dengan demikian penulis akan membahasnya dalam bentuk persentase-persentase.

(18)

a. Verifikasi Data

Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk memastikan apakah semua pertanyaan sudah dijawab dengan lengkap atau tidak oleh responden.

b. Menghitung Nilai Jawaban

Perhitungan nilai jawaban dilakukan dengan cara :

1) Menghitung Nilai Jawaban

Menghitung nilai jawaban adalah menghitung frekuensi dari jawaban yang diberikan responden atas setiap item pertanyaan yang diajukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan persentase jawaban dari responden. Perhitungan persentase menggunakan rumus sebagai berikut :

( )

( )

Keterangan :

P = Persentase hasil yang diperoleh

f = Frekuensi hasil yang diperoleh

N = Jumlah reponden yang dijadikan sampel

100 = Angka tetap persentase

2) Menghitung Rata-rata Skor

Menghitung rata-rata skor total item dengan menggunakan rumus :

(19)

Keterangan :

fi = Frekuensi

w = Bobot

3) Menghitung Nilai Rata-rata Jawaban

Menghitung nilai rata-rata jawaban responden dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

xi = Skor total

n = Jumlah responden

4) Menghitung Nilai Tingkat Capaian Responden

Menghitung nilai TCR masing-masing kategori dari deskriptif variabel, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

TCR = Tingkat capaian responden

Rs = Rata-rata skor jawaban responden (Rerata)

(20)

Kriteria jawaban responden menurut Riduwan ada lima kriteria, yaitu :21

a) Interval jawaban 81 % - 100 % kategori jawaban sangat kuat.

b) Interval jawaban 61 % - 80 % kategori jawaban kuat.

c) Interval jawaban 41 % - 60 % kategori jawaban cukup.

d) Interval jawaban 21 % - 40 % kategori jawaban lemah.

e) Interval jawaban 0 % - 20 % kategori jawaban sangat lemah.

2. Analisis Induktif a. Uji Asumsi Klasik

Adapun pembagian dari asumsi klasik yaitu :

1) Uji normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data variabel independen dan data variabel dependen adalah normal. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati

normal.22 Normal atau tidaknya distribusi sebuah data dapat dilihat

dengan menggunakan Uji One Simple Kolmogorov Smirnov. Distribusi

data yang dikatakan normal jika nilai signifikansi > 0,05.

21 Riduwan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistik, (Jakarta : Alfabeta, 2007) H. 220

22

Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, 2011, (Yogyakarja : Andi), H. 75

(21)

2) Uji Multikolinearitas

Analisis ini dapat menggunakan SPSS, berguna untuk melihat apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel independen dengan variabel dependen. Asumsi

multikolinearitas menyatakan adanya bahwa variabel independen harus bebas dari segala multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi

variabel dan Variance Inflation Faktor (VIF) dengan

membandingkan sebagai berikut :

a) VIF < 5, maka tidak terdapat multikolinearitas

b) VIF > 5, maka variabel tersebut mempunyai multikolinearitas

dengan variabel bebas lainnya.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan lain. Jika suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Dalam uji ini, apabila hasilnya Sig > 0,05, maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadinya heterokedastisitas.

b. Analisis Regresi Berganda

Untuk menganalisis data digunakan metode analisis regresi berganda.Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

(22)

masing-masing variabel bebas baik secara parsial atau secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS versi 23.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :23

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3+ e Keterangan : Y : Kepuasan Pelanggan X1 : tangible X2 : Reability X3 : Responsiveness X4 : Assurance X5 : Emphaty a : Konstanta

e : Hal diluar variabel X yang mempunyai pengaruh variabel

Y

b1,b2,b3 : Koefisien regresi yang hendak ditafsirkan

c. Uji Kelayakan Model 1) Uji t (t-test)

Untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y) serta melakukan penerimaan atau

23

Riduwan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistik (Jakarta : Alfabeta, 2007) H, 152

(23)

penolakan hipotesis penelitian berdasarkan hasil pengujian, digunakan uji t dengan rumus :

Keterangan :

To = Koefisien nilai test

bi = koefisien regresi

sbi =standar kesalahan koefisien regresi

a) Jika dihitung ≤ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b) Jika dihitung ≥ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dimana

taraf pengujian α = 0,05 (95 %). 2) Uji F

Digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini, dapat dilakukan diaplikasi SPSS dengan tingkat signifikan ˂ 0,05 melalui tabel ANOVA, dapat diketahui dengan rumus :

F_hit = R2 / ((1-R2 / ( n-k-l)))

Keterangan :

k = Banyaknya variabel bebas

n = Besarnya sampel

R2 = Koefisisen korelasi berganda

Kriteria :

a) Jika < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

(24)

3) Uji Determinasi (R square )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dimana nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel-variabel terikat sangat terbatas

koefisien Determinasi (R2) mempunyai suatu besaran yang

digunakan untuk mengukur garis kebaikan (goodness of fit) secara

vertikal, untuk proporsi atau persentase total variabel dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi, dirumuskan sebagai berikut :

R2 = 1- (∑(Ŷ-Y)2 / ∑(Y-Y)2) Keterangan : R2 = Koefisien determinasi Y = Y hasil observasi Ŷ = Hasil regresi Ʃ = Y rata-rata

Gambar

Tabel 3.1  Definisi Operasional
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3      Uji Validitas
Tabel 3.4  Realiabel Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Faktor langit (fl) suatu titik pada suatu bidang di dalam suatu ruangan adalah angka perbandingan tingkat pencahayaan langsung dad langit di titik tersebut dengan tingkat

Pola tingkah laku pegawai merupakan dampak dari seorang pemimpin, maka dari itu diduga penerapan gaya kepemimpinan Kepala UPTD berdampak pada kedisiplinan pegawai yang

Memperluas jangkauan dan kesempatan bagi anak usia sekolah ke jenjang pendidikan menengah terutama bagi keluarga miskin mengutamakan manajemen pengelolaan pendidikan

Strategi ini diciptakan dengan maksud mengatasi kelemahan berupa masih rendahnya realisasi pembangunan HTI Pulp di Kabupaten Pelalawan, banyaknya okupasi dan klaim

yang positif dan signifikan dari sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas Pemerintah Provinsi Jawa

Inko Java Semarang Uji Hipotesis: Uji T, Uji F, Dan Koefisien Determinasi Kerja karyawan; Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas

Penduduk asli desa Juhar adalah marga Tarigan yang berasal dari daerah desa Lingga, tidak ada bukti yang pasti mengenai Tahun kedatangan marga Tarigan ke daerah Juhar akan tetapi

Peraturan Mcntcri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2Ol4 tentang Pedoman Pembanglrnan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi