• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel, yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel, yaitu :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian Dan Hipotesis

3.1.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel, yaitu :

Variabel I (X): Motivasi

Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Variabel II(Y): Work Engagement

Work engagement adalah sebagai gabungan antara kepuasan dan komitmen karyawan di dalam suatu perusahaan. Definsi lainnya menyatakan work engagement adalah suatu sikap positif dari seorang karyawan tempat ia bekerja apakah seorang karyawan dapat bekerja dengan baik. Seorang karyawan memiliki rasa bangga terhadap pekerjaan yang telah di selesaikan, memiliki komitmen agar bekerja dengan baik dan berkomitmen terhadap organisasi

3.1.2 Hipotesis

Menurut Budiharto (2006) hipotesis adalah jawaban sementara atas pernyataan atau masalah penelitian atau penjelasan sementar untuk menerangkan fenomena yan di amati atau suatu pernyataan tentang hubungan yang di harapkan terjadi antara dua variabel atau lebih yang memungkinkan untuk di buktikan secara empirik atau perlu di uji kebenaran nya atas jawaban pernyataan tersebut.

(2)

Aritonang dkk (2005) menjelaskan ada 2 jenis hipotesis, yaitu hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (H1) . Hipotesis nol atau nihil (Ho) adalah Istilah nol atau nihil menunjukan kepada tidak ndanya perbedaan populasi. Ho akan selalu di tuliskan dengan tanda kesanamaan, sehingga spesifik pada nilai tunggal, sedangkan hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan (Ha) adalah Suatu pernyataan sementara yang lazimnya dimulai dengan ada hubungan atau ada pengaruh atau apabila nilai variabel bebas naik diikuti naiknya nilai variabel terikat.

Hipotesis null (H0): Tidak ada hubungan antaramotivasi dengan work engagement

karyawan PT. X.

Hipotesis alternatif (H1) :Ada hubungan antaramotivasidengan work engagement

karyawan PT. X

3.2 Subjek Penelitian dan Tehnik Sampling

3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang di kaji. Pengertian populasi dalam statistik tidak terbatas pada sekelompok/kumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu kajian (Harinaldi, 2005). Populasi subjek penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah karyawan internal dengan jabartan staff dan manager yang bekerja PT. X. Karyawan berasal dari 7 divisi yang berbeda, divisi tersebut adalah Business Development and Services Department

(BDS), Account Relation Maintenance Department (ARM), Legal Department, HR

(3)

Department, Marketing Department pada PT. X.Rentang usia karyawan adalah 20-50 tahun.

3.2.2. Tehnik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Budiharto (2004) simple random sampling penambilan sampel sedemikan rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk di ambil sebagai sampel. Sample penelitian adalah karyawan PT. X

3.3 Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu yang meliputi pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data menggunakan penghitungan statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009). Setyorini (2008) menyatakan metode try out terpakai penyebaran skala atau pengambilan data dilakukan sekali, dalam arti data subyek yang telah digunakan untuk data uji coba akan digunakan sebagai data penelitian, sehingga data yang sudah valid dan reliabel menjadi data hasil penelitian.

Skala yang digunakan pada kuesioner yang dibagikan adalah skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala dimana subjek harus diindikasikan berdasarkan tinggkatannya dan berdasarkan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan perilaku suatu objek. Semua nilai peryataan tersebut kemudian digabung, sehingga dapat diperoleh nilai total yang dapat menggambarkan objek yang diteliti (Rangkuti, 2005).

(4)

3.4 Alat Ukur Penelitian

3.4.1. Alat Ukur

Alat ukur yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. kuesioner adalah instrument yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara penyusunan format pernyataan yang telah didesain sedemikian rupa untuk memudahkan analisis sesuai dengan tujuan penelitian (Rangkuti, 2008).

Kuesioner yang di bagikan kepada partisipan di buat sendiri oleh peneliti. Kuesioner dan item yang berada di dalam kuisioner di buat berdasarkan teori motivasi menurut Hezberg. Herzberg (dalam Hollyforde & Whiddett, 2003) menyatakan ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu adalah faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor hygiene (faktor ekstrinsik) memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya, sedangkan faktor motivator (faktor intrinsik). Memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk di dalamnya adalah pencapaian yang berhubungan dengan kepuasan kerja, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, tanggung jawab dan penghargaan itu sendiri (Robbins &Judge, 2008)

Work engagement menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES). Pada variable work engagement, peneliti menggunakan teori Schaufeli, dkk (dalam Chungtai & Buckley, 2008) menjelaskan dimensi atau komponen yang terdapat di dalam work engagement adalah (a) Vigor, merupakan curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja, keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dan tekun dalam menghadapi kesulitan kerja. Juga

(5)

kemauan untuk menginvestasikan segala upaya dalam suatu pekerjaan, dan tetap bertahan meskipun menghadapi kesulitan. (b) Dedication, merasa terlibat sangat kuat dalam suatupekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan, inspirasi dan tantangan. (c) Absorption, dalam bekerja karyawan selalu penuh konsentrasi dan serius terhadap suatu pekerjaan. Dalam bekerja waktu terasaberlalu begitu cepat dan menemukan kesulitan dalam memisahkan diri dengan pekerjaan.

Kuesioner yang akan di gunakan mengukur motivasi dan work engagement karyawan PT. X. Dalam kuesioner terdapat 95 item dan item nya terdiri dari pernyataan–pernyatan dan pilihan jawaban yang sudah tersedia, partisipan harus mengisi kuesioner tersebut. Setelah kuesioner di isi oleh partisipan maka penulis mendapatkan informasi tentang partisipan.

3.4.1.1 Motivasi

Peneliti menggunakan teori 2 faktor dari Hezberg dalam membuat item variabel motivasi, karenadi dalam teori Hezberg menekankan faktor-faktor seseorang dapat termotivasi dalam bekerja, contohnya prestasi, pengghargaan dan kesempatan untuk berkembang. Teori Penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala dimana subjek harus diindikasikan berdasarkan tinggkatannya dan berdasarkan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan perilaku suatu objek. Semua nilai peryataan tersebut kemudian digabung, sehingga dapat diperoleh nilai total yang dapat menggambarkan objek yang diteliti (Rangkuti, 2005). Faktor Ekstrinsik :Faktor hygiene (faktor ekstrinsik) memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan kerja, administrasi dan supervisi.

(6)

Contoh item:Gaji yang di berikan tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang di berikan.

Faktor Intrinsik :Faktor Motivator (faktor intrinsik) memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah pencapaian yang berhubungan dengan kepuasan kerja, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, tanggung jawab dan penghargaan itu sendiri

Contoh item: Saya mencurahkan semua tenaga saya melaksakanan tugas yang berikan

Ilustrasi kuesioner seperti berikut :

Tabel 3.1 Ilustrasi Kuisinoner Motivasi

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Gaji yang di berikan tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang di berikan

2 Mendapatkan insentif yang besar salah satu motif saya dalam melaksanakan pekerjaan. 3 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan teman sejawat.

4 Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, saya harus mendapatkan hasil yang terbaik.

(7)

Tabel 3.2 Blue Print item Motivasi

Variabel Dimensi Komponen Item pernyataan Jumlah

Item Motivasi Faktor Intrinsik Pencapaian yang berhubungan dengan kepuasan kerja Favorable unfavorable 25 7, 6, 5 30, 46 pengakuan 13, 35, 42 49, 40 kemajuan tingkat kehidupan 36, 47 4, 27, 28 tanggung jawab 14, 19 16, 17, 9 penghargaan itu sendiri 21, 24, 31 25, 32 Sumber : Peneliti

Variabel Dimensi Komponen Item pernyataan Jumlah

Item Motivasi Faktor Ekstrinsik hubungan antar manusia Favorable Unfavorable 25 1, 26, 39 22, 44 imbalan 12, 18, 10, 38, 50 kondisi lingkungan kerja 8, 15, 43, 48 29, administrasi 41, 45, 34 2, 37 supervisi 20, 3 23, 11, 33 Sumber : Peneliti

(8)

3.4.1.2 Work Engagement

Pada variabel Work Engagement peneliti menggunakan kuesioner Utrecht Work Engagement Scale (UWES) (Mujiasih& Ratnaningsih, 2012) Penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala, dimana subjek harus diindikasikan berdasarkan tinggkatannya dan berdasarkan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan perilaku suatu objek. Semua nilai peryataan tersebut kemudian digabung, sehingga dapat diperoleh nilai total yang dapat menggambarkan objek yang diteliti (Rangkuti, 2005). Pembuatan item di dasarkan kepada 3 dimensi, yaitu Vigor, Dedication, Absorption.

Vigor : Merupakan curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja, keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dan tekun dalam menghadapi kesulitan kerja.

Contoh item :Ketika melaksanakan pekerjaan, saya merasakan mendapatkan dorongan motivasi dari atasan.

Dedication: Merasa terlibat sangat kuat dalam suatupekerjaan dan mengalami rasakebermaknaan, antusiasme, kebanggaan,inspirasi dan tantangan.

Contoh item: Saya mendapatkan inspirasi dalam melaksanakan tugas yang di berikan.

Absortion: Dalam bekerja karyawan selalu penuhkonsentrasi dan serius terhadap suatu pekerjaan. Dalam bekerja waktu terasaberlalu begitu cepat dan menemukan kesulitan dalam memisahkan diri denganpekerjaan.

(9)

Alat ukur terdiri dari 4 pilihan jawaban yang masing-masing diberi skor. Item dari alat ukur terdiri dari item positif dan negatif. Berikut pemberian skor jika item bersifat positif (Putri, 2013):

- STS : Jika “Sangat Tidak Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 1.

- TS : Jika “Tidak Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 2.

- S : Jika “Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 3.

- SS : Jika “Sangat Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 4

Jika item bersifat negatif, maka skor yang diberikan bertolak belakang, yaitu:

-STS : Jika “Sangat Tidak Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 4.

-TS : Jika “Tidak Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 3.

-S : Jika “Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 2.

-SS : Jika “Sangat Sesuai” dengan yang dirasakan oleh subjek berdasarkan item pada kuesioner, diberi nilai 1. Maka ilustrasi kuesioner yang akan di bagikan seperti berikut.

(10)

Tabel 3.3 Ilustrasi Kuisioner Work Enagagement

NO PERYATAAN S SS TS STS

1 Bila menemukan kesulitan dalam pekerjaan, saya akan bertanya kepada atasan saya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

2 Ketika saya melakukan kesalahan, saya tidak bersediamemperbaikinya

3 Saya mendapatkan inspirasi dalam melaksanakan tugas yang di berikan.

4 Saya tidak akan melaksanakan tugas yang di berikan ketika tugas tersebut terasa sulit.

Sumber : Peneliti

Tabel 3.4 Blue Print item Work Engagement

Variabel Dimensi Komponen Item pernyataan Jumlah Item Work

engagement

Vigor Merupakan curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja Favorable Unfavorable 15 29, 38 41 Keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan 15, 40 27

(11)

suatu pekerjaan Tekun dalam menghadapi kesulitan kerja 43, 1 18 Kemauan untuk menginvestasikan segala upaya dalam suatu pekerjaan 26 24, 3 Tetap bertahan meskipun menghadapi kesulitan 17 10, 21 Sumber : Peneliti

Variabel Dimensi Komponen Item pernyataan Jumlah

Item

Work engagemen t

Dedication Terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan dan kebermakaan Favorable Unfavorable 15 22, 37 33 Antusiasme 31, 30 13 Kebanggaan 23, 25 11 Inspirasi 34 6, 8

(12)

Tantangan 36 19,45 Sumber : Peneliti

Variabel Dimensi Komponen Item pernyataan Jumlah

Item Work

engagement

Absorption Dalam bekerja karyawan selalu penuh konsentrasi dan serius terhadap suatu pekerjaan Favorable Unfavorable 15 7, 9, 12, 14, 20, 32, 28 42 Dalam bekerja waktu terasa berlalu begitu cepat dan menemukan kesulitan dalam memisahkan diri dengan pekerjaan. 5, 39, 44, 16, 2, 4, 35 Sumber : Peneliti

3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

3.4.2.1 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam melakukan fungsi pengukurannya (Azwar, 2010). Uji validitas yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat dapat menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga dapat memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2009). Sebelum diuji validitas dan

(13)

reliabilitas dilakukan expert judgement. Expert judgment dilakukan oleh dua professional judgement. Adapun hasil judgment instrumen tersebut adalah sebagai berikut : (a) beberapa butir pernyataan pernyataan sudah memadai dan dapat digunakan (b) beberapa butir pernyataan pernyataan dapat digunakan, namun kalimatnya perlu diperbaiki.

Menurut Umar (2005) Validitas rupa (face validity) adalah jenis validitas yang berbeda dengan jenis baliditas yang di kemukakan di atas.Berbeda dengan jenis validitas lainnya, validitas rupa tidak menunjukan apakag alat pengkur, mengukur apa yang ingin di ukur; validitas rupa hanya menunjukan bahwa dari segi rupanya alat pengkur tampaknya mengkur apa yang ingin di ukur. Peneliti telah melakukan face validity terhadap 3 orang karyawan PT. X yang dipilih secara acak dan kuesioner penelitian sudah direvisi berdasarkan face validity tersebut. Peneliti juga telah melakukan expert judgement kepada dosen pembimbing skripsi peneliti.

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali pada orang yang sama di waktu berbeda atau pada orang berbeda diwaktu yang sama. Guilford dan Frucher (dalam Safira, 2008) menyatakan nilai koefisien reliabilitas sebagai berikut

Tabel 3.5 Kaidah Reliabilitas No. Koefisien Realibilitas Kriteria 1. >0.9 Sangat Reliabel 2. 0.7 – 0.9 Reliabel 3. 0.4 – 0.69 Cukup Reliabel

(14)

Sumber : (Safira, 2008)

3.4.2.1.1 Reliabilitas dan Validitas Field Test Item Work Enagegement

Tes terdiri dari 45 item yang didalamnya terdapat item favorable dan unfavorable. Tes diberikan kepada 40 subjek di PT. X.Setelah kuesioner didapat dan diolah, cronbach’s alpha yang didapat adalah 0,806. Mengacu pada item dengan nilai di bawah 0,200 maka peneliti menghapus item tersebut, sehingga didapatkan 34 pernyataan yang tersisa dengan cronbach’s alpha sebesar 0,908. Data yang telah dieliminasi dapat di lihat pada lampiran.

3.4.2.1.2. Reliabilitas dan Validitas fireld test item Motivasi Ekstrinsik

Pada bagian motivasi ekstrinsik terdiri atas 25 item dan terdapat item favorable dan unfavorable. Setelah membagikan kuisioner kepada subjek dan memasukan data ke dalam spss maka cronbach’s alpha yang didapat adalah 0,642. Mengacu pada item dengan nilai di bawah 0,200 maka peneliti menghapus item tersebut, sehingga didapatkan 15 item yang tersisa dengan cronbach’s alpha sebesar 0,829 . Data yang telah dieliminasi dapat di lihat pada lampiran.

3.4.2.1.3. Reliabilitas dan Validitas fireld test item Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik terdiri atas 25 item dan terdapat item favorable dan unfavorable. Setelah membagikan kuisioner kepada subjek dan memasukan data ke dalam spss maka cronbach’s alpha yang didapat adalah 0,729. Mengacu pada item dengan nilai di bawah 0,200 maka peneliti menghapus item tersebut, sehingga

4. 0.2 – 0.39 Kurang Reliabel

(15)

didapatkan 17 pernyataan yang tersisa dengan cronbach’s alpha 0,850. Data yang telah dieliminasi dapat di lihat pada lampiran.

Nisfianoor (2009) menyatakan item yang baik adalah item yang memiliki validitas nilai diatas 0,200. Berdasarkan pendapat Nisfianoor maka peneliti mengeliminasi item-item yang nilai validitasnya di bawah 0,200. Setelah melakukan eliminasi item maka item work engagement yang tersisa sebanyak 34 item, motivasi ekstrinsik sebanyak 15 item dan motivasi intrinsik sebanyak 17 item.

3.5 Prosedur

3.5.1 Persiapan Penelitian

Penelitian ini berawal dari fenomena yang terjadi. Kemudian, peneliti menentukan dua variabel yang saling berhubungan. Setelah menemukan dua variabel yang saling berhubungan, dilanjutkan dengan membuat proposal penelitian. Proposal penelitian yang di berikan kepada dua orang, yaitu calon dosen pembimbing dan reviwer. Setelah mendapatkan feedback dari reviewer dan calon dosen pemnimbing maka peneliti memperbaiki proposal penelitian.

Tahap selanjut nya adalah peneliti melakukan bimbingan dan membuat alat tes berdasarkan teori yang telah di jelaskan di bab 2, yaitu teori work engagement dan motivasi, berdasarkan kedua teori tersebut maka di hasilkan 95 item dengan perincian 45 item work engagement dan 50 item motivasi.

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT. X. Pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner dilakukan peneliti dengan menyebarkan 46 buah

(16)

kuesioner yang dibagikan kepada 7 bagian pekerjaan di PT.X. Sebelum menyebarkan kuisioner peneliti mengecek kelengkapan kuisioner yang akan disebarkan kepada subjek, setelah semua kuisioner lengkap maka peneliti menyebarkan kepada karyawan PT. X. Penyebaran kuisioner di lakukan pada tanggal 29 dan 30 mei 2013. Peneliti membagikan 46 kuisioner kepada karyawan dan manager PT. X, peneliti membagikan kuisioner pagi pukul 09.00 dan mengambil kuisoner pk. 16.00. pada tanggal 29 mei 2013 peneliti mendapat 18 kuisioner dan di hari kedua peneliti mendapatkan 22 kuisioner, maka total kuisioner yang terkumpul sebanyak 40 kuisioner.

3.5.3 Teknik Pengolahan Data

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala dimana subjek harus diindikasikan berdasarkan tinggkatannya dan berdasarkan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan perilaku suatu objek. Semua nilai peryataan tersebut kemudian digabung, sehingga dapat diperoleh nilai total yang dapat menggambarkan objek yang diteliti (Rangkuti, 2005)

Gambar

Tabel 3.2 Blue Print item Motivasi
Tabel 3.3 Ilustrasi Kuisioner Work Enagagement
Tabel 3.5 Kaidah Reliabilitas  No.  Koefisien  Realibilitas  Kriteria  1.  >0.9  Sangat Reliabel  2

Referensi

Dokumen terkait

1) Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing diungkapkan secara terpisah. Bunga dan dividen diklasifikasikan secara konsisten

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

3) Dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan strategis akibat bencana yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, rencana induk simpul transportasi

Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik, pada toner komposisi polimer, fly ash dan karbon (50:30:20) dengan

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Periklanan adalah salah satu alat pemasaran yang paling terlihat karena setiap konsumen yang ingin membeli produk, bisa tertarik dan membeli suatu produk tersebut dengan

Dalam kisah Sunan Kalijaga menampilkan tiga potongan kisah terpilih yang menceritakan mengenai media dakwah Sunan Kalijaga dalam bidang seni dan budaya seperti gamelan, wayang,