• Tidak ada hasil yang ditemukan

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DIPERDAGANGKAN

PANDUAN

LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TAHUN 2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(3)
(4)

Panduan LKJS SMP 2015 ii KATA PENGANTAR

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu untuk menciptakan dan meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh warga negara minimal pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Selain itu berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan juga terus diselenggarakan baik dalam bentuk kegiatan pembelajaran maupun dalam bentuk kegiatan kesiswaan.

Untuk mewujudkan kegiatan tersebut, khususnya kegiatan peserta didik, telah disusun berbagai kebijakan dan strategi yang dijabarkan dalam bentuk program dan dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi, baik di tingkat sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi, maupun di tingkat nasional. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS), dan klub/kelas olahraga. Selain itu Direktorat Pembinaan SMP berpartisipasi dalam kegiatan internasional seperti

International Junior Science Olympiad (IJSO), International Mathematics Competition (IMC), National Geography World

Championship (NGWC), kompetisi karate tingkat

internasional, dan World Youth Chess Championship

(5)

Panduan LKJS SMP 2015 iii Agar program atau kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, diterbitkan buku panduan ini. Pihak-pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan di tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional diharapkan dapat menggunakan buku ini sebagai pedoman pelaksanaan.

Jakarta, Oktober 2014 Direktur

Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,

Didik Suhardi, Ph.D

(6)

Panduan LKJS SMP 2015 iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. TUJUAN KEGIATAN ... 4

C. HASIL YANG DIHARAPKAN ... 4

BAB II PENJELASAN UMUM ... 5

A. PENGERTIAN ... 5

B. RUANG LINGKUP ... 5

C. TEMA ... 5

D. OBJEK LIPUTAN... 5

E. PERSYARATAN PESERTA ... 6

F. PEMENANG DANPENGHARGAAN ... 6

BAB III KETENTUAN DAN PENILAIAN ... 7

A. KETENTUAN ... 7

B. PENILAIAN ... 9

BAB IV DEWAN JURI ... 11

A. PERSYARATAN JURI ... 11

B. UNSUR DEWAN JURI... 11

C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JURI ... 12

(7)
(8)

Panduan LKJS SMP 2015 i BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan di Indonesia sedang berupaya mengembangkan pendidikan karakter sebagai inti pendidikan. Proses pendidikan tanpa pembangunan karakter diyakini sebagai proses yang akan membuat pendidikan kehilangan rohnya dan menjadi sekadar sarana pelatihan otak. Tanpa pembangunan karakter pendidikan hanya akan membuat peserta didik tumbuh secara parsial, menjadi sosok yang mungkin saja pandai, tapi miskin emosional dan spriritual. Upaya mengembalikan pendidikan ke dalam proses pendidikan yang berkarakter menjadi hal yang sangat penting dan mendesak.

Kegiatan jurnalistik sebagai salah satu sarana untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kebersamaan, kedisiplinan, kerja keras, empati, kepercayaan diri, kreativitas, kejujuran, inovasi, intelektualitas, dan

(9)

Panduan LKJS SMP 2015 2 memperkuat jaringan, merupakan salah satu instrumen untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter. Selain itu, melalui kegiatan jurnalistik para siswa dapat belajar merencanakan liputan berupa pengumpulan data/riset, wawancara lapangan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita (ataupun informasi) melalui majalah, buletin, koran dinding, dan tabloid. Dengan demikian, kegiatan jurnalistik secara tidak langsung dapat membentuk kecerdasan siswa baik itu kecerdasan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang mampu menghadapi tantangan zaman di masa kini dan akan datang.

Menyadari pentingnya kegiatan jurnalistik sebagaimana dikemukakan di atas, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya melakukan pembinaan kegiatan jurnalistik secara bertahap dan berkesinambungan. Pembinaan tersebut berupa workshop jurnalistik bagi guru – guru

(10)

Panduan LKJS SMP 2015 3 SMP seluruh Indonesia, dan kegiatan Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP tingkat nasional yang akan diselenggarakan tahun 2015.

Workshop jurnalistik telah diselenggarakan pada tahun

2011, 2012, 2013, dan 2014. Diharapkan pada tahun 2015 juga akan dilaksanakan kegiatan yang sama. Meskipun belum semua guru SMP terlibat dalam kegiatan tersebut, diharapkan keikutsertaan mereka dalam workshop jurnalistik dapat menularkan tradisi jurnalistik kepada siswanya maupun siswa sekolah lain.

Kegiatan Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada tahun 2015 diharapkan mampu mendorong stakeholder

pendidikan, baik Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, kepala sekolah, guru, peserta didik, dan komite sekolah untuk meningkatkan pembinan jurnalistik di sekolah.

(11)

Panduan LKJS SMP 2015 4

B. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan pengetahuan jurnalistik di kalangan siswa.

2. Meningkatkan keterampilan menulis dan mengelola media cetak sekolah.

3. Membangun cara berpikir kritis, jernih, dan seimbang.

4. Mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter.

C. Hasil yang Diharapkan

1. Siswa memiliki pemahaman jurnalistik yang baik. 2. Siswa mampu membuat karya jurnalistik di

masing-masing sekolah.

3. Munculnya siswa yang memiliki prestasi jurnalistik yang baik.

(12)

Panduan LKJS SMP 2015 5 BAB II

PENJELASAN UMUM

A. Pengertian

Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP adalah suatu ajang kompetisi karya jurnalistik tingkat SMP secara nasional melalui penilaian produk jurnalistik untuk memperoleh hasil yang terbaik.

B. Ruang Lingkup

Karya jurnalistik yang dilombakan dalam LKJS berupa buletin.

C. Tema

Tema LKJS 2015 adalah “Kegiatan Jurnalistik Sebagai Upaya Mempercepat Pengembangan

Karakter Siswa”.

D. Objek Liputan

Karya jurnalistik yang dilombakan pada rubrik tertentu, memuat tema-tema yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah masing-masing, seperti: prestasi siswa dan guru,

(13)

Panduan LKJS SMP 2015 6 budaya membaca di sekolah, tradisi menghormati yang lebih tua dan menghargai sesama, disiplin sekolah, budaya jujur, kebersihan sekolah, budaya sehat sekolah, budaya ramah lingkungan, organisasi sekolah, dan lain-lain.

E. Persyaratan Peserta

1. Warga Negara Indonesia.

2. Terdaftar dan aktif sebagai siswa SMP negeri/swasta, SMP Terbuka, dan SD-SMP Satu Atap.

F. Pemenang dan penghargaan

1. Panitia akan menentukan pemenang LKJS Tingkat Nasional.

2. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa medali (emas, perak, dan perunggu), piagam, dan

penghargaan lainnya dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan sebagai dorongan bagi pemenang agar tetap berkarya memberikan informasi dan mendidik masyarakat dengan karya-karya jurnalistiknya.

(14)

Panduan LKJS SMP 2015 7 BAB III

KETENTUAN DAN PENILAIAN

A. Ketentuan

1. Karya jurnalistik berbentuk buletin.

2. Karya jurnalistik merupakan hasil kerja tim redaksi.

3. Karya jurnalistik merupakan hasil karya asli (original) siswa.

4. Karya jurnalistik tidak mengandung SARA, kekerasan, dan pornografi.

5. Jumlah halaman karya jurnalistik sebanyak 12 atau 16 halaman.

6. Karya jurnalistik berisi rubrik-rubrik yang bervariasi.

7. Naskah jurnalistik ditulis dalam tiga jenis yaitu berita (news), karangan khas (feature), dan opini (views).

8. Berita (news) harus memenuhi unsur 5W+1H, piramida terbalik, dan standar kelayakan berita. 9. Menggunakan bahasa Indonesia ragam jurnalistik.

(15)

Panduan LKJS SMP 2015 8 10.Karya jurnalistik harus memenuhi unsur artistik. 11.Karya jurnalistik yang dilombakan dikirim ke

alamat panitia pusat disertai surat pengantar kepala sekolah dengan lampiran alamat lengkap sekolah (nama sekolah, alamat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, e-mail, laman, telepon/HP, kode pos).

12.Karya jurnalistik harus diterima panitia paling lambat tanggal 31 Agustus 2015.

Karya jurnalistik dikirim ke alamat berikut: Panitia Pusat

LKJS SMP Tahun 2015

Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdas, Kemdikbud Gedung E Kemdikbud Lantai 17

Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021)-5725683, Fax – 57900459 Email: olimpiade.ditpsmp@gmail.com

(16)

Panduan LKJS SMP 2015 9

B. Penilaian

Penilaian naskah jurnalistik dilakukan melalui dua tahap, yakni:

1. Tahap Pertama,

Seleksi terhadap seluruh karya jurnalistik yang masuk ke panitia dievaluasi oleh juri untuk menentukan finalis yang akan diundang sebagai peserta LKJS tingkat nasional.

2. Tahap Kedua,

Seleksi terhadap presentasi dari semua finalis dan hasil kemas media untuk menentukan juara tingkat nasional.

(17)
(18)

Panduan LKJS SMP 2015 11 BAB IV

DEWAN JURI

A. Persyaratan Juri

1. Menguasai bidang yang dilombakan serta memahami perkembangan jurnalistik.

2. Mampu bersikap objektif, jujur, adil, disiplin, profesional dalam penjurian.

3. Mampu melaksanakan tugas penjurian sesuai surat keputusan penugasan sebagai dewan juri. 4. Wajib memberikan hasil penilaian tertulis

kepada pimpinan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

B. Unsur Dewan Juri

Penilaian LKJS dilakukan oleh dewan juri. Tim juri terdiri dari beberapa unsur :

1. Direktorat Pembinaan SMP

2. Perguruan tinggi yang berkompeten

3. Praktisi/profesional yang berkecimpung dalam bidang jurnalistik

(19)

Panduan LKJS SMP 2015 12 Komposisi anggota dewan juri disesuaikan kebutuhan secara proporsional.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Juri

1. Menyeleksi seluruh karya jurnalistik yang masuk ke meja panitia sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

2. Melakukan penilaian atas karya yang

dipresentasikan peserta di depan dewan juri. 3. Melakukan penilaian akhir atas hasil praktik dan

kemas media.

(20)

Panduan LKJS SMP 2015 13 BAB V

PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan kerja bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan LKJS. Jika semua pihak dapat menaati rambu–rambu yang tertuang dalam panduan ini, diharapkan pelaksanaan LKJS dapat diselenggarakan dengan baik. Namun demikian apabila dalam panduan ini terdapat hal-hal penting yang belum tercantum, maka akan diatur dalam ketentuan sendiri. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan masukan untuk perbaikan-perbaikan panduan ini, agar penyelenggaraan LKJS di tahun-tahun mendatang menjadi lebih baik.

(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karyawan di PT Bank Central Asia Tbk cabang Asia yang menunjukkan kejadian rata-rata burnout yang cenderung rendah dengan

Kemudian, menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) “pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit

Bentuk dari pelaksanaan Command Center di kota Makassar adalah layanan panggilan darurat yang terintegrasi antara instansi yang dipantau melalui CCTV 24 jam

Daya kerja herbisida tersebut kurang baik bila diaplikasikan pada gulma yang memiliki organ perkembangbiakannya dalam tanah, seperti umbi (teki) atau rizom (alang –

Selama PKL praktikan ditempatkan dalam bagian Akuntansi, dan selama praktik, pratikan membantu membuat Project Assignment dari Asisten Manager/Supervisor Bagian Akuntansi,

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa desain wadah modifikasi mampu mereduksi konsentrasi amonia di dalam kolom air dan di dalam substrat pasir,

Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh nilai pH awal Medium Ekstrak Tauge (MET) terhadap kerapatan sel mikroalga Chlorella Beijerinck pada

merupakan hasil atau produk dari proses yang dapat dipelajari pada ilmu geologi yang lebih1.