• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Perusahaan berusaha membuat suatu produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya. Jika produk dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen berarti tujuan perusahaan telah tercapai.

Dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat antara berbagai kegiatan dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh terhadap pandangan bahwa perusahaan harus memberitahukan dan memperkenalkan produknya agar konsumen terdorong untuk membeli produk perusahaan melalui kegiatan promosi dan penetapan harga yang sesuai. Kemudahan memperoleh produk merupakan hal yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian suatu produk. Keputusan pembelian merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Setiadi, 2003:16). Para pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran.

Indonesia merupakan negara urutan ketiga terbesar setelah negara Cina dan India yang mengkonsumsi rokok. Rokok adalah barang yang banyak dikonsumsi masyarakat dimana mereka mendapat sensasi kenikmatan tersendiri. . Rokok terdiri atas berbagai jenis Kretek Mesin (SKM), Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM),

(2)

Cerutu (CRT), Rokok Klobot (KLB), Klebak Meyan (KLM), dan Tembakau Iris (TIS). Walaupun efek samping dari rokok sangat membahayakan kesehatan bahkan mengakibatkan kematian dimana tercatat 400.000 jiwa/tahun di Indonesia meninggal disebabkan oleh rokok. Untuk mengurangi penggunaan rokok di Indonesia telah dikeluarkan UU no. 36 tahun 2009 yang mengamanatkan segera disahkannya Peraturan Pemerintah tentang pengamanan produk tembakau sebagai zat adiktif. Berdasarkan UU no. 36 tahun 2009 berapa daerah di Indonesia pun sudah mengeluarkan peraturan pemerintah untuk menekan penggunaan zat adiktif ini seperti Peraturan Walikota Pontianak no. 39 tahun 2009 tentang kawasan tanpa rokok dan Peraturan Daerah Surabaya no. 5 tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Bebas Rokok (KTM) akan tetapi tetap saja masih banyak peminat rokok. Untuk itu anggota DPR melalui komisi IX DPR telah membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pengendalian dampak tembakau terhadap kesehatan sebagai upaya prefentif dan merupakan program legislasi nasional tahun 2010. Akan tetapi Rancangan Undang-Undang ini belum mendapatkan persetujuan.

30 11,2 4,8 4,8 4,5 2,8 1,9 1,8 1,7 0 5 10 15 20 25 30 Cin a Indi a Indo ne sia Ru sia Am erik a Je pa ng Bra sil Je rm an Tu rk i

Gambar 1.1 Sembilan negara dengan konsumsi rokok terbesar

Sumber: WHO Report on Global Tobacco Epidemic, 2009 (23 Februari 2011 diolah)

(3)

Gambar 1.1 menjelaskan bahwa Indonesia meraih peringkat ketiga dalam mengkonsumsi rokok terbesar didunia. Industri rokok tidak pernah sepi karena semakin hari semakin bertambah peminat rokok karena ternyata masyarakat Indonesia terkadang tidak sadar membelanjakan banyak uangnya hanya untuk merokok. Buktinya bila dikalkulasikan secara nasional, pengeluaran orang Indonesia untuk membeli rokok mencapai rata-rata sekitar Rp. 50,48 triliun per tahun. Demikian hasil simulasi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFEUI) yang disampaikan peneliti LDFEUI Prof Sri Moertiningsih Adioetomo di Jakarta. Bahwa “Rata-rata pengeluaran nasional untuk tembakau rata-rata pengeluaran rumah tangga perokok per bulan untuk membeli rokok pada tahun 2010 adalah Rp. 113.089,-. Jumlah rumah tangga yang memiliki pengeluaran rokok adalah 37113.089,-.460113.089,-.582 rumah tangga, sehingga pengeluaran untuk membeli rokok secara nasional tahun 2010 mencapai 37.460.582 x 113.08 x 12 = Rp. 50.48 triliun.

PT Djarum adalah perusahaan yang bergerak dalam industri rokok. Rokok Ten Mild merupakan salah satu dari beberapa rokok yang diproduksi oleh PT Djarum. Rokok Ten Mild pertama kali diproduksi bulan Agustus 2008. agar produknya dapat dikenal oleh konsumen rokok Ten Mild melakukan kegiatan promosi dengan mensponsori berbagai kegiatan seperti festival musik, roadrace, dan kegiatan lainnya sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Selain itu penetapan harga yang sesuai serta kemudahan untuk memperoleh produk, juga merupakan strategi yang digunakan untuk memenangkan persaingan. Harga yang ditawarkan untuk 1 bungkus rokok Ten Mild adalah Rp6.500. Selain itu rokok Ten Mild juga dapat dibeli dengan harga per batang di toko-toko kecil dan besar bahkan hingga di pinggir jalan sekalipun, sehingga memudahkan konsumen untuk membeli rokok Ten Mild.

Tabel 1.1

(4)

No Perusahaan Rokok Pangsa Pasar 1 PT SAMPOERNA 48,64 2 PT DJARUM 22,76 3 PT GUDANG GARAM 15,58 4 PT. BENTOEL 3,55 5 PERUSAHAAN LAIN 10,48 Sumber:

Tabel 1.1 menjelaskan bahwa pangsa pasar PT Djarum sebesar 22,76% dari produk rokok lainnya. Dimana salah satu produk PT Djarum adalah rokok Ten Mild dengan kadar nikotin yang rendah. Produk rokok Ten Mild dibuat dalam bentuk rokok kretek dengan klasifikasi Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Tabel 1.2

Volume Penjualan PT Djarum Perwakilan Medan Rokok LA Lights dan Rokok Ten Mild 2008-2010 Tahun Penjualan rokok LA

LIGHTS (bungkus)

Kenaikan (%)

Penjualan rokok Ten Mild (bungkus) Kenaikan (%) 2008 9.224.880 - 4.112.650 - 2009 11.220.450 1,21 7.660.415 1,86 2010 13.530.860 1,20 9.180.700 1,19

Sumber: data primer diolah (5 April 2011)

Tabel 1.2 menjelaskan peningkatan volume penjualan PT Djarum yaitu rokok LA Lights dan rokok Ten Mild. Dimana pada tahun 2009 rokok LA Lights mengalami peningkatan sebesar 1,21% sedangkan rokok Ten Mild mengalami peningkatan sebesar 1,86%. Tahun 2010 rokok LA Lights mengalami peningkatan sebesar 1,20% sedangkan rokok Ten Mild mengalami peningkatan sebesar 1,19%.

Merokok tidak membatasi usia dari peminatnya. Banyak alasan yang mempengaruhi para konsumen ini untuk mengkonsumsi rokok. Mulai dari gaya hidup, pengaruh pergaulan, penikmat rokok itu sendiri, untuk dapat menghilangkan stress, agar terlihat gaul dan keren, untuk menguruskan badan, menambah kepercayaan diri dan lainnya.

Presentase perokok terbesar berdasarkan usia mulai merokok di Indonesia adalah pada umur berkisar antara 15-19 tahun yang pada umumnya adalah para

(5)

pelajar. Rokok bukanlah barang primer yang termasuk dalam jenis kebutuhan manusia, tetapi pembelian rokok selalu ada dan seolah menjadi barang primer bagi sebagian masyarakat. Para konsumen rokok mempunyai alasan yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi rokok.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara merupakan pangsa pasar yang potensial mengkonsumsi rokok Ten Mild. Hal ini dapat dilihat bahwa banyak kegiatan yang dilakukan Fakultas Hukum disponsori rokok Ten Mild. Hal ini mengakibatkan nama rokok Ten Mild sudah tidak asing lagi buat para mahasiswa fakultas hukum universitas sumatera utara. Dimana para mahasiswa mulai menyediakan dana untuk pembelian produk rokok Ten Mild tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.3 hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti.

Tabel 1.3

Tingkat Penjualan Rokok di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 2011 Penjualan Ten Mild

(Bungkus) LA lights (Bungkus) Sampoerna (Bungkus) Marlboro (Bungkus) Senin 6 12 22 16 Selasa 7 10 19 14 Rabu 6 11 18 12 Kamis 5 10 19 13 Jumat 4 7 14 10 Sabtu 2 4 10 7 Total 30 54 102 72

Sumber: data primer diolah (April 2011)

Tabel 1.3 menjelaskan selama seminggu penjualan rokok Ten Mild di fakultas hukum berada di urutan ke empat sebanyak 30 bungkus, setelah rokok Sampoerna sebanyak 102 bungkus, Marlboro 72 bungkus dan LA Lights 54 bungkus.

Hal ini menjadikan fenomena alasan bagi peneliti untuk membahas tentang keputusan pembelian rokok Ten Mild. Faktor-faktor seperti produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk merupakan landasan untuk mengetahui jawaban dari fenomena tersebut. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara merupakan segmen pasar yang besar untuk konsumen rokok.

(6)

Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Ten Mild Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara?

2. Apakah faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

b) Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian produk rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat peneliti melakukan penelitian ini adalah:

1) Bagi perusahaan, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan

(7)

pembelian rokok, agar dapat menentukan strategi apa yang digunakan dalam pemasaran rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Sumatera Utara.

2) Bagi Peneliti lain, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian dalam bidang yang sama.

3) Bagi peneliti sendiri penelitian ini bermaanfaat untuk memperluas wawasan berfikir dalam bidang pemasaran secara umum dan suatu kesempatan untuk dapat menuangkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah dalam penyusunan skripsi ini.

Gambar

Gambar 1.1 Sembilan negara dengan konsumsi rokok terbesar
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa pangsa pasar PT Djarum sebesar 22,76% dari  produk rokok lainnya

Referensi

Dokumen terkait

dan kolaborasi kepada peserta didik. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki dalam menjalin hubungan sosial masyarakat, dimana banyaknya pekerjaan yang dilaksanakan

Sistem limfatik ini dipersiapkan untuk menerima larutan koloid dan cairan balik dari pembuluh darah. Akibat tekanan yang lebih negatif di daerah interstisial peribronkhial dan

Halaman ini berfungsi masuk ke website dengan akun pembeli yang pernah mendaftar, dengan melakukan login pembeli bisa melakukan checkout produk yang akan

Monitoring dan evaluasi khusus dilakukan dengan tujuan untuk memonitor dan mengevaluasi Monitoring dan evaluasi khusus dilakukan dengan tujuan untuk memonitor dan mengevaluasi

Sistem Manajemen Aplikasi Sekolah softwaresekolah.web.id Fitur a SMS Auto Response, SMS yang diterima oleh software akan langsung otomatis dijawab oleh software ini berdasarkan

Kepengurusan swasta ini juga mengandung pengertian bahwa setiap harta wakaf mempunyai manajer tersendiri dimana ia bisa hanya bekerja untuk wakaf, atau bisa

 Suatu undigraph dapat terbagi atas beberapa komponen yang terkoneksi; jika terdapat lebih dari satu komponen terkoneksi maka tidak terdapat path dari suatu verteks

Selain itu karena agama Hindu di Pura Penataran Luhur merupakan agama Hindu yang bernuansakan Jawa, membuat masyarakat tidak menolak adanya umat Hindu dan pura