• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KANO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KANO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A-313

ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KANO

Sri Nurhayati 1, Riani Lubis2, Tati Harihayati3

1Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2,3 Jurusan Teknik Informatika Unikom, Bandung

1serieid@yahoo.com, 2riani_lubis@yahoo.com, 3tharihayati@yahoo.com

ABSTRACT

In today's modern era, information becomes a very important commodity. Mastery of information and technology is the key to success in today's global competition. Some colleges are already implementing the use of information technology to support its performance. Information technology for education should mean availability of the channel or means that can be used to broadcast educational programs. Currently UNIKOM has implemented a system to support the performance, only in practice there are still some parts that are not yet integrated. That requires a system that can integrate all the parts, as well as a system that can ensure all user requirements. One of the methods that can be used for the analysis of the fulfillment of these needs is a method of Kano. Kano method merupaka methods need identification approach based on the satisfaction of the customer / user. This research will be conducted to analyze how the functional requirements of information systems in UNIKOM Kano method. Results of the study is to provide recommendations for the development of information systems in UNIKOM.

Keywords: information systems, information system functional requirements, methods of Kano

PENDAHULUAN

Dalam era modern sekarang ini, informasi menjadi suatu komoditi yang sangat penting. Penguasaan informasi beserta teknologinya menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat ini. Informasi dapat dipandang sebagai entitas yang dapat dicari, dibangkitkan, diolah, disimpan, disebarluaskan, dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.

Saat ini UNIKOM telah menerapkan sebuah sistem untuk menunjang terhadap kinerjanya, hanya dalam penerapannya masih ada beberapa bagian yang belum terintegrasi. Padahal seharusnya bagian-bagian yang ada harus saling terkait dalam melakukan kinerja operasional, misalnya bagian perlengkapan yang bertugas menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang perkuliahan harus berintegrasi dengan bagian keuangan yang menyediakan biaya operasionalnya. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan semua bagian, sehingga setiap bagian dapat dengan mudah melakukan fungsi dan operasional sehari-hari.

Ukuran keberhasilan dari sebuah sistem perangkat lunak adalah apakah sistem yang dibangun dapat mencapai apa yang diinginkan oleh pengguna sistem. Analisis kebutuhan sistem atau

Requirements Engineering (RE) adalah proses untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, dengan mengidentifikasi pengguna yang terlibat dan pemenuhan kebutuhannya, dan mendokumentasikannya ke dalam suatu bentuk yang dapat dianalisis, dinegoisasikan dan kemudian diimplementasikan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis pemenuhan kebutuhan tersebut adalah Metode Kano. Metode Kano merupaka metode yang melakukan pendekatan identifikasi kebutuhan berdasarkan kepuasaan pelanggan/pengguna.

METODE PENELITIAN Requirements engineering

Requirements engineering adalah fase terdepan dari proses rekayasa perangkat lunak (software engineering), dimana software requirements (kebutuhan) dari user (pengguna) dan customer

(pelanggan) dikumpulkan, dipahami dan ditetapkan. Para pakar software engineering sepakat bahwa requirements engineering adalah suatu pekerjaan yang sangat penting. Fakta membuktikan

(2)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014

314

bahwa kebanyakan kegagalan pengembangan software disebabkan karena adaya ketidakkonsistenan, ketidaklengkapan, maupun ketidakbenaran dari requirements specification (spesifikasi kebutuhan). Prosentase akumulatif kegagalan sebuah project pengembangan software sebagian besar disebabkan oleh masalah requirements dan spesifikasinya. Hasil dari fase requirements engineering terdokumentasi dalam requirements specification. Requirements specification berisi kesepakatan bersama tentang permasalahan yang ingin dipecahkan antara pengembang dan customer, dan merupakan titik start menuju proses berikutnya yaitu software design. Sistemisasi proses negosiasi pengembang dan customer dalam requirements engineering dibagi dalam 3 proses besar yaitu:

elicitation, specification, validation and verification. Formula ini kemudian juga dikenal dengan nama

The Three Dimensions of Requirements Engineering. Metode Kano

Dalam merencanakan suatu produk atau layanan, kita dapat membuat suatu daftar kebutuhan yang dapat membuat produk atau layanan tersebut sebisanya memuaskan calon pelanggan (customer). Menemui secara langsung pelanggan yang sudah ada atau mereka yang berpotensi untuk menjadi pelanggan, adalah cara yang baik untuk memperoleh masukan tentang hal apa saja yang harus ada di dalam daftar keperluan dari pelanggan yang potensial tadi. Untuk mengetahuinya, kita harus melakukan penyelidikan terhadap setiap daftar kebutuhan yang dibuat sedetail mungkin untuk lebih memahami persyaratan apa yang benar-benar perlu ada dalam produk atau layanan akhir. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis tersebut adalah metode kano yang ditemukan oleh Propesor Noriaki kano dari Tokyo Rika University.

Metode Kano membedakan antara tiga tipe dari persyaratan produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terlihat pada Gambar 1, yaitu:

1.

Persyaratan yang Bersifat Must-Be (Harus Ada)

Persyaratan yang bersifat must-be adalah kriteria dasar dari suatu produk. Pemenuhannya hanya akan mencapai pernyataan “tidak mengecewakan”. Persyaratan ini dalam beberapa kasus justru menentukan faktor kompetitif, dimana pelanggan menjadi tidak tertarik akan produk tersebut jika persyaratan ini tidak dipenuhi. Jika persyaratan ini tidak dipenuhi, pelanggan akan sangat kecewa. Tapi di sisi lain, saat pelanggan memerlukan kebutuhan ini untuk kesenangannya, ternyata pemenuhan persyaratan ini tidak menaikkan kepuasan mereka.

2.

Persyaratan yang Bersifat One-Dimensional (Satu Dimensi)

Karena menghargai persyaratan ini, kepuasan pelanggan pada tingkatan pemenuhannya bersifat proporsional. Artinya, semakin tinggi tingkat pemenuhannya, maka kepuasan pelanggan pun akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya, semakin rendah pemenuhannya maka kepuasan pun akan semakin menurun. Persyaratan one-dimensional ini biasanya secara eksplisit diminta oleh pelanggan.

3.

Persyaratan yang Bersifat Attractive (Menarik)

Persyaratan ini adalah kriteria produk yang memiliki pengaruh yang besar pada bagaimana produk tersebut dapat memuaskan pelanggan. Persyaratan attractive tidak diungkapkan secara eksplisit dan tidak pula diharapkan oleh pelanggan. Pemenuhan persyaratan ini mengantarkan pada lebih dari kepuasan yang proporsional. Tetapi jika tidak ada, ternyata, tidak membuat pelanggan merasa kecewa.

Keuntungan dari pengklasifkasian kebutuhan pelanggan dengan menggunakan metode Kano ini diantaranya adalah:

1.

Prioritas pada pengembangan produk. Sebagai contoh, tidak banyak keuntungannya jika kita menginvestasikan pada perbaikan persyaratan must-be yang memang sudah ada pada tingkat kepuasan, tetapi lebih baik meningkatkan persyaratan one-dimensional atau attractive yang memang jelas berpengaruh pada kualitas produk dan juga mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.

2.

Syarat produk lebih dimengerti. Kriteria produk yang memiliki pengaruh terbesar pada kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi. Penggolongan persyaratan produk ke dalam dimensi must-be, one-dimensional, dan attractive dapat digunakan untuk lebih fokus pada sesuatu.

(3)

315

Gambar 1 Penggolongan Tipe Metode Kano [1]

3.

Kepuasan pelanggan menggunakan model Kano dapat secara optimal dikombinasikan dengan penyebaran fungsi kualitas. Suatu prasyarat mengidentifikasi kebutuhan, hirarki dan prioritas pelanggan (Griffin/Hauser, 1993). Model Kano digunakan untuk menetapkan pentingnya fitur produk untuk kepuasan pelanggan dan itu dapat menciptakan prasarat yang optimal pada kegiatan pengembangan produk berorientasi proses.

Metode Pengumpulan data

Jenis penelitian yang kami lakukan adalah Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini. Penelitian ini tidak menguji atau menggunakan hipotesa, melainkan variabel-variabel yang diteliti.

Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang mengumpulkan data dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan wawancara dan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data pokok.

Wawancara dan kuisioner yang digunakan disesuaikan dengan metode Kano, dimana setiap pertanyaan mengandung komponen suka, harus, netral, boleh, dan tidak suka. Setiap pertanyaan bersifat pertanyaan positif dan negatif, misalnya pertanyaan positif : Bagaimana jika fasilitas perwalian diterapkan secara online?, dan pertanyaan negatif : Bagaimana jika fasilitas perwalian tidak diterapkan secara online?. Dardua jawaban tersebut kemudian dikombinasikan dalam table evaluasi kano (Tabel 1) sehingga dapat terlihat kebutuhan dari pengguna.

Tabel 1. Evaluasi Kano Customer Requirements

Dysfuncitonal

1 2 3 4 5

Suka Harus Netral Boleh Tdk Suka

Functional 1. Suka I R I I M 2. Harus A Q A A O 3. Netral I R I I M 4. Boleh I R I I M 5. Tidak Suka R R R R Q

Dari table 1, dapat disimpulkan apakah kebutuhan yang ditanyakan termasuk ke dalam: a. A = Attractive (Menarik)

b. M = Must-Be (Harus Ada) Kepuasan

Persyaratan Attractive

- Tidak dinyatakan

- Dikhususkan oleh pelanggan

- Membuat senang Persyaratan One-dimensional - Diucapkan - Terdefinisi - Terukur - Bersifat Teknis Persyaratan Must-be - Tersirat - Menjelaskan diri - Tidak dinyatakan - Jelas Kekecewaan Kebutuhan tidak Dipen hi Kebutuhan Dipenuhi

(4)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014

316

c. O = One-Dimensional (Satu Dimensi) d. R = Reverse (Kebalikan)

e. Q = Questionable (Diragukan) f. I = Indifferent (Biasa Saja) PEMBAHASAN

Identifikasi pengguna

Identifikasi pengguna pada penelitian iniadalah semua civitas akademik yang terlibat langsung dalam proses bisnis. Unikom telah menerapkan beberapa aplikasi dan layanan online dalam membantu dalam proses bisnis, tetapi perlu diidentifikasi ulang apakah aplikasi dan layanan tersebut apakah dibutuhkan atau tidak.

Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan yang diajukan ke dalam wawancara dan kuisioner didasarkan pada fitur – fitur yang sudah ada sebelumnya dalam aplikasi dan ditambah fitur lain yang diperlukan untuk membantu proses bisnis. terdapat dua kelompok pertanyaan. Kelompok pertama responden terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, dan alumni. Inti pertanyaan yang ditanyakan adalah :

1 Jumlah Mahasiswa Pendaftar dan Diterima 2 Grafik Peningkatan Penerimaan Mahasiswa 3 Informasi SPMB

4 Perwaliaan Online 5 Daftar Mata Kuliah 6 Cetak KSM 7 Status SPP

8 Daftar Mahasiswa yang tidak Ikut Perwalian 9 Forum komunikasi mhs dan dosen wali 10 Informasi Perwalian Online

11 Pemesanan jadwal kuliah 12 Kalender akademik 13 Jadwal kuliah dan Ujian 14 Silabus Materi kuliah 15 Daftar peserta kuliah

16 Forum komunikasi dosen pengampu dan mahasiswa 17 Download materi

18 Upload materi 19 Kuis / ujian online 20 Monitoring kehadiran 21 Monitoring masa studi

22 Forum Komunikasi Dosen Pembimbing dengan Mahasiswa 23 Nilai Online

24 Daftar skripsi dan TA online 25 Karir online

26 Database kemitraan 27 Database alumni

28 Forum Komunikasi alumni 29 Database buku

30 Aplikasi perpustakaan 31 Denda lewat email 32 Link ke jurnal

(5)

317

33 Monitoring kualitas mengajar 34 Data dosen online (tridarma)

Sedangkan responden untuk kelompok pertanyaan kedua terdiri dari dosen, karyawan, pimpinan Unikom. Inti pertanyaan yang ditanyakan adalah :

1 Data pegawai dan dosen

2 Pengelolaan pelatihan dosen dan pegawai 3 Database lembaga pelatihan dan link 4 Peraturan dan Kebijakan Kepegawaian 5 Database inventaris

6 Permintaan pengadaan 7 Permintaan perbaikan 8 Monitoring sarana/prasarana 9 Rekap kegiatan operasional 10 Link semua aplikasi tiap bagian 11 Peraturan dan kebijakan akademik Hasil Pengolahan Data

Hasil perhitungan dari data yang untuk kelompok pertanyaan satu dan dua dengan menggunakan evaluasi kano dapat terlihat pada Tabel 4 dan 5

Tabel 4. Tabel Evaluasi Kano Kelompok Pertanyaan 1

CR A M O R Q I Total Grade 1 120 315 87 43 50 35 650 M 2 145 215 123 57 63 47 650 M 3 98 120 195 78 74 85 650 O 4 110 123 101 86 95 135 650 I 5 123 103 100 84 95 145 650 I 6 132 102 121 100 97 98 650 A 7 138 106 114 97 88 107 650 A 8 111 135 104 101 111 88 650 M 9 138 100 130 79 102 101 650 A 10 153 128 102 94 74 99 650 A 11 110 135 104 101 111 89 650 M 12 100 120 165 88 93 84 650 O 13 102 120 133 101 99 95 650 O 14 97 145 172 79 72 85 650 O 15 101 120 161 100 84 84 650 I 16 103 101 142 100 107 97 650 A 17 138 106 114 97 88 107 650 A 18 156 103 107 98 88 98 650 A 19 147 102 97 104 99 101 650 A 20 111 135 104 101 111 88 650 M 21 99 165 98 102 87 99 650 M 22 103 101 142 100 107 97 650 A 23 104 120 167 86 93 80 650 O 24 138 100 130 79 102 101 650 A

(6)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014

318

25 111 137 100 97 121 84 650 M 26 121 135 97 98 111 88 650 M 27 99 165 99 100 97 90 650 M 28 102 136 120 98 94 100 650 M 29 97 156 98 100 111 88 650 M 30 111 135 104 98 102 100 650 M 31 105 131 104 112 100 98 650 M 32 107 135 104 121 97 86 650 M 33 111 104 104 101 88 142 650 I 34 153 128 102 94 74 99 650 A

Tabel 5. Tabel Evaluasi Kano Kelompok Pertanyaan 2

CR A M O R Q I Total Grade 1 24 30 16 13 10 7 100 M 2 15 27 20 12 11 15 100 M 3 20 45 10 6 10 9 100 M 4 22 37 10 10 10 11 100 M 5 9 33 12 23 12 11 100 M 6 21 25 14 16 12 12 100 M 7 10 27 19 13 12 19 100 M 8 24 29 11 13 11 12 100 M 9 12 30 18 13 15 12 100 M 10 12 30 20 13 10 15 100 M 11 17 15 17 19 11 21 100 I Dari Tabel 4 dan 5 dapat dihitung tingkat kepuasaan dan kekecewaan, dapat terlihat pada tabel 6 dan 7. Tingkat kepuasaan dapat dihitung dengan rumus :

Nilai tingkat kepuasan berkisar antara nilai 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka semakin mempengaruhi kepuasaan pengguna system. Sebaliknya jika nilainya mendekati 0 maka dapat dikatakan fitur tersebut tidak mempengaruhi pengguna.

Tabel 6 Tingat Kepuasaan dan Kekecewaan Pertanyaan Kelompok 1 CR Grade Tk. Puas Tk. Kecewa

1 M 0.37 -1.66 2 M 0.51 -1.07 3 O 0.59 -0.83 4 I 0.45 -0.65 5 I 0.47 -0.55 6 A 0.56 -0.64 7 A 0.54 -0.61 8 M 0.49 -0.79 9 A 0.57 -0.62 10 A 0.53 -0.65 11 M 0.49 -0.79 12 O 0.57 -0.82 13 O 0.52 -0.77 14 O 0.54 -0.90

(7)

319

15 I 0.56 -0.81 16 A 0.55 -0.71 17 A 0.54 -0.61 18 A 0.57 -0.58 19 A 0.55 -0.58 20 M 0.49 -0.79 21 M 0.43 -0.89 22 A 0.55 -0.71 23 O 0.58 -0.82 24 A 0.57 -0.62 25 M 0.49 -0.80 26 M 0.49 -0.76 27 M 0.44 -0.92 28 M 0.48 -0.80 29 M 0.44 -0.90 30 M 0.48 -0.76 31 M 0.48 -0.77 32 M 0.49 -0.80 33 I 0.47 -0.58 34 A 0.53 -0.65 Untuk tingkat kekecewaan dapat dihitung dengan rumus :

Nilai tingkat kekecewaa nilai -1 sampai 0, semakin mendekati -1 maka pengaruh terhadap kekecewaan pengguna sangat kuat jika fitur system tidak terpenuhi. Sedangkan jika nilainya mendekati 0 maka dapat dikatakan fitur tersebut tidak mempengaruhi kekecewaan pengguna.

Tabel 7 Tingat Kepuasaan dan Kekecewaan Pertanyaan Kelompok 2

CR Grade Tk. Puas Tk. Kecewa

1 M 0.52 -0.98 2 M 0.45 -0.94 3 M 0.36 -1.41 4 M 0.40 -1.09 5 M 0.32 -1.41 6 M 0.49 -0.83 7 M 0.39 -0.96 8 M 0.46 -0.85 9 M 0.42 -1.14 10 M 0.42 -1.06 11 I 0.49 -0.58

Dari data yang sudah didapat penggolongan terhadap pertanyaan pada kelompok 1 da 2 dapat terlihat pada Tabel 8 dan 9.

Tabel 8 Penggolongan Pertanyaan Kelompok 1

Golongan Pertanyaan

Attractive (Menarik)

Must-Be (Harus Ada)

One-Dimensional (Satu Dimensi)

Reverse (Kebalikan)

Questionable (Diragukan)

Indifferent (Biasa Saja)

6, 7, 9, 10, 16, 17, 18, 19, 22, 34 1, 2, 8, 11, 20, 21, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 3, 12, 13, 14, 23 - - 4,5,15,33

(8)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014

320

Tabel 9 Penggolongan Pertanyaan Kelompok 1

Golongan Pertanyaan

Attractive (Menarik)

Must-Be (Harus Ada)

One-Dimensional (Satu Dimensi)

Reverse (Kebalikan)

Questionable (Diragukan)

Indifferent (Biasa Saja)

- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 - - - -

Berdasarkan Tabel 6 dan 7, diketahui bahwa fitur pada golongan must-be akan menngecewakan jika tidak dipenuhi dan tidak begitu memuaskan walaupun dipenuhi. untuk fitur dengan kategori one dimensional, tinkat kepuasaan dan kekecewaan harus ada. dan kategori attractive dapat dilihat bahwa tingkat kepuasaan akan tinggi jika dipenuhi, tetapi jika tidak dipenuhi maka berpengaruh pada tingkat kekecewaan.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :

a. Metode kano sudah dapat menentukan kebutuhan fungsional yang dibutuhkan pada sebut sistem dengan melihat tingkat kepuasaan dan kekecewaan pengguna sistem.

b. Dari hasil pengolahan data, maka untuk pengembangan system yang terdapat beberapa kategori kebutuhan system yang dapat dipertimbangkan untuk di implementasikan dalam sistem di Unikom. Kategori tersebut terdiri dari beberapa fitur yang sudah ada dalam sistem sebelumya atau fitur tambahan, kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 da 9.

DAFTAR PUSTAKA

Axel Van Lamsweerde, Requirements Engineering, Wiley, 2009

Berger, C., Baulth, R., Boger, D., etc., 2003, Kano’s Methods for Understanding Customer-defined Quality, Center for Quality of Management Journal, Volume 2 Nomor 4, Hal. 3-36, www.diva-portal.org/diva/getDocument?

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Rajawali Pers, 2010 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Rajawali Pers, 2010

Tontini, Gerson, etc., 2013, How do interactions of Kano model attributes affect customer satisfaction? An analysis based on psychological foundations, Total Quality Management and Business Excellence(ISSN 1478-3363)(EISSN 1478-3371), Volume 24, Hal 1253-1271,

Gambar

Gambar 1 Penggolongan Tipe Metode Kano [1]
Tabel 4. Tabel Evaluasi Kano Kelompok Pertanyaan 1
Tabel 6 Tingat Kepuasaan dan Kekecewaan Pertanyaan Kelompok 1  CR  Grade  Tk. Puas  Tk
Tabel 7 Tingat Kepuasaan dan Kekecewaan Pertanyaan Kelompok 2

Referensi

Dokumen terkait

Jika diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, noda adalah bercak sehingga menjadikan adanya noda. Noda tersebut dapat mengotori, mencemarkan; menjelekan;merusak. 11

Menurut al-SarrÉj, sahnya puasa dan baiknya adab seseorang dalam berpuasa bergantung kepada sejauhmana benarnya tujuan dan niat seseorang, sejauhmana

Kegiatan persiapan penerapan Pembelajaran Diluar Sekolah (Out Door Study) yang dilakukan oleh guru meliputi: perumusan topik serta materi atau masalah yang akan

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan pelafalan dalam percakapan bahasa Inggris peserta didik kelas XI SMA

Teater Pemerintah di Republik Federasi Jerman, dapat dibedakan antara: yang dibiayai oleh pemerintah pusat (State Theater); yang dibiayai oleh pemerintah propinsi (Land

Substansi ilmu yang digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ini adalah teori tentang teori perumahan dan sarananya, perumahan dan pengembangannya,

Sedangkan ekstrak dengan pelarut metana dan heksana tidak menunjukkan adanya zona hambat terhadap bakteri S. Diameter zona hambat (mm) ekstrak buah Rhizophora

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang mengatur tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten