A-313
ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KANO
Sri Nurhayati 1, Riani Lubis2, Tati Harihayati3
1Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2,3 Jurusan Teknik Informatika Unikom, Bandung
1serieid@yahoo.com, 2riani_lubis@yahoo.com, 3tharihayati@yahoo.com
ABSTRACT
In today's modern era, information becomes a very important commodity. Mastery of information and technology is the key to success in today's global competition. Some colleges are already implementing the use of information technology to support its performance. Information technology for education should mean availability of the channel or means that can be used to broadcast educational programs. Currently UNIKOM has implemented a system to support the performance, only in practice there are still some parts that are not yet integrated. That requires a system that can integrate all the parts, as well as a system that can ensure all user requirements. One of the methods that can be used for the analysis of the fulfillment of these needs is a method of Kano. Kano method merupaka methods need identification approach based on the satisfaction of the customer / user. This research will be conducted to analyze how the functional requirements of information systems in UNIKOM Kano method. Results of the study is to provide recommendations for the development of information systems in UNIKOM.
Keywords: information systems, information system functional requirements, methods of Kano
PENDAHULUAN
Dalam era modern sekarang ini, informasi menjadi suatu komoditi yang sangat penting. Penguasaan informasi beserta teknologinya menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat ini. Informasi dapat dipandang sebagai entitas yang dapat dicari, dibangkitkan, diolah, disimpan, disebarluaskan, dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.
Saat ini UNIKOM telah menerapkan sebuah sistem untuk menunjang terhadap kinerjanya, hanya dalam penerapannya masih ada beberapa bagian yang belum terintegrasi. Padahal seharusnya bagian-bagian yang ada harus saling terkait dalam melakukan kinerja operasional, misalnya bagian perlengkapan yang bertugas menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang perkuliahan harus berintegrasi dengan bagian keuangan yang menyediakan biaya operasionalnya. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan semua bagian, sehingga setiap bagian dapat dengan mudah melakukan fungsi dan operasional sehari-hari.
Ukuran keberhasilan dari sebuah sistem perangkat lunak adalah apakah sistem yang dibangun dapat mencapai apa yang diinginkan oleh pengguna sistem. Analisis kebutuhan sistem atau
Requirements Engineering (RE) adalah proses untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, dengan mengidentifikasi pengguna yang terlibat dan pemenuhan kebutuhannya, dan mendokumentasikannya ke dalam suatu bentuk yang dapat dianalisis, dinegoisasikan dan kemudian diimplementasikan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis pemenuhan kebutuhan tersebut adalah Metode Kano. Metode Kano merupaka metode yang melakukan pendekatan identifikasi kebutuhan berdasarkan kepuasaan pelanggan/pengguna.
METODE PENELITIAN Requirements engineering
Requirements engineering adalah fase terdepan dari proses rekayasa perangkat lunak (software engineering), dimana software requirements (kebutuhan) dari user (pengguna) dan customer
(pelanggan) dikumpulkan, dipahami dan ditetapkan. Para pakar software engineering sepakat bahwa requirements engineering adalah suatu pekerjaan yang sangat penting. Fakta membuktikan
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014
314
bahwa kebanyakan kegagalan pengembangan software disebabkan karena adaya ketidakkonsistenan, ketidaklengkapan, maupun ketidakbenaran dari requirements specification (spesifikasi kebutuhan). Prosentase akumulatif kegagalan sebuah project pengembangan software sebagian besar disebabkan oleh masalah requirements dan spesifikasinya. Hasil dari fase requirements engineering terdokumentasi dalam requirements specification. Requirements specification berisi kesepakatan bersama tentang permasalahan yang ingin dipecahkan antara pengembang dan customer, dan merupakan titik start menuju proses berikutnya yaitu software design. Sistemisasi proses negosiasi pengembang dan customer dalam requirements engineering dibagi dalam 3 proses besar yaitu:
elicitation, specification, validation and verification. Formula ini kemudian juga dikenal dengan nama
The Three Dimensions of Requirements Engineering. Metode Kano
Dalam merencanakan suatu produk atau layanan, kita dapat membuat suatu daftar kebutuhan yang dapat membuat produk atau layanan tersebut sebisanya memuaskan calon pelanggan (customer). Menemui secara langsung pelanggan yang sudah ada atau mereka yang berpotensi untuk menjadi pelanggan, adalah cara yang baik untuk memperoleh masukan tentang hal apa saja yang harus ada di dalam daftar keperluan dari pelanggan yang potensial tadi. Untuk mengetahuinya, kita harus melakukan penyelidikan terhadap setiap daftar kebutuhan yang dibuat sedetail mungkin untuk lebih memahami persyaratan apa yang benar-benar perlu ada dalam produk atau layanan akhir. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis tersebut adalah metode kano yang ditemukan oleh Propesor Noriaki kano dari Tokyo Rika University.
Metode Kano membedakan antara tiga tipe dari persyaratan produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terlihat pada Gambar 1, yaitu:
1.
Persyaratan yang Bersifat Must-Be (Harus Ada)Persyaratan yang bersifat must-be adalah kriteria dasar dari suatu produk. Pemenuhannya hanya akan mencapai pernyataan “tidak mengecewakan”. Persyaratan ini dalam beberapa kasus justru menentukan faktor kompetitif, dimana pelanggan menjadi tidak tertarik akan produk tersebut jika persyaratan ini tidak dipenuhi. Jika persyaratan ini tidak dipenuhi, pelanggan akan sangat kecewa. Tapi di sisi lain, saat pelanggan memerlukan kebutuhan ini untuk kesenangannya, ternyata pemenuhan persyaratan ini tidak menaikkan kepuasan mereka.
2.
Persyaratan yang Bersifat One-Dimensional (Satu Dimensi)Karena menghargai persyaratan ini, kepuasan pelanggan pada tingkatan pemenuhannya bersifat proporsional. Artinya, semakin tinggi tingkat pemenuhannya, maka kepuasan pelanggan pun akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya, semakin rendah pemenuhannya maka kepuasan pun akan semakin menurun. Persyaratan one-dimensional ini biasanya secara eksplisit diminta oleh pelanggan.
3.
Persyaratan yang Bersifat Attractive (Menarik)Persyaratan ini adalah kriteria produk yang memiliki pengaruh yang besar pada bagaimana produk tersebut dapat memuaskan pelanggan. Persyaratan attractive tidak diungkapkan secara eksplisit dan tidak pula diharapkan oleh pelanggan. Pemenuhan persyaratan ini mengantarkan pada lebih dari kepuasan yang proporsional. Tetapi jika tidak ada, ternyata, tidak membuat pelanggan merasa kecewa.
Keuntungan dari pengklasifkasian kebutuhan pelanggan dengan menggunakan metode Kano ini diantaranya adalah:
1.
Prioritas pada pengembangan produk. Sebagai contoh, tidak banyak keuntungannya jika kita menginvestasikan pada perbaikan persyaratan must-be yang memang sudah ada pada tingkat kepuasan, tetapi lebih baik meningkatkan persyaratan one-dimensional atau attractive yang memang jelas berpengaruh pada kualitas produk dan juga mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.2.
Syarat produk lebih dimengerti. Kriteria produk yang memiliki pengaruh terbesar pada kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi. Penggolongan persyaratan produk ke dalam dimensi must-be, one-dimensional, dan attractive dapat digunakan untuk lebih fokus pada sesuatu.315
Gambar 1 Penggolongan Tipe Metode Kano [1]
3.
Kepuasan pelanggan menggunakan model Kano dapat secara optimal dikombinasikan dengan penyebaran fungsi kualitas. Suatu prasyarat mengidentifikasi kebutuhan, hirarki dan prioritas pelanggan (Griffin/Hauser, 1993). Model Kano digunakan untuk menetapkan pentingnya fitur produk untuk kepuasan pelanggan dan itu dapat menciptakan prasarat yang optimal pada kegiatan pengembangan produk berorientasi proses.Metode Pengumpulan data
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini. Penelitian ini tidak menguji atau menggunakan hipotesa, melainkan variabel-variabel yang diteliti.
Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang mengumpulkan data dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan wawancara dan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data pokok.
Wawancara dan kuisioner yang digunakan disesuaikan dengan metode Kano, dimana setiap pertanyaan mengandung komponen suka, harus, netral, boleh, dan tidak suka. Setiap pertanyaan bersifat pertanyaan positif dan negatif, misalnya pertanyaan positif : Bagaimana jika fasilitas perwalian diterapkan secara online?, dan pertanyaan negatif : Bagaimana jika fasilitas perwalian tidak diterapkan secara online?. Dardua jawaban tersebut kemudian dikombinasikan dalam table evaluasi kano (Tabel 1) sehingga dapat terlihat kebutuhan dari pengguna.
Tabel 1. Evaluasi Kano Customer Requirements
Dysfuncitonal
1 2 3 4 5
Suka Harus Netral Boleh Tdk Suka
Functional 1. Suka I R I I M 2. Harus A Q A A O 3. Netral I R I I M 4. Boleh I R I I M 5. Tidak Suka R R R R Q
Dari table 1, dapat disimpulkan apakah kebutuhan yang ditanyakan termasuk ke dalam: a. A = Attractive (Menarik)
b. M = Must-Be (Harus Ada) Kepuasan
Persyaratan Attractive
- Tidak dinyatakan
- Dikhususkan oleh pelanggan
- Membuat senang Persyaratan One-dimensional - Diucapkan - Terdefinisi - Terukur - Bersifat Teknis Persyaratan Must-be - Tersirat - Menjelaskan diri - Tidak dinyatakan - Jelas Kekecewaan Kebutuhan tidak Dipen hi Kebutuhan Dipenuhi
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014
316
c. O = One-Dimensional (Satu Dimensi) d. R = Reverse (Kebalikan)e. Q = Questionable (Diragukan) f. I = Indifferent (Biasa Saja) PEMBAHASAN
Identifikasi pengguna
Identifikasi pengguna pada penelitian iniadalah semua civitas akademik yang terlibat langsung dalam proses bisnis. Unikom telah menerapkan beberapa aplikasi dan layanan online dalam membantu dalam proses bisnis, tetapi perlu diidentifikasi ulang apakah aplikasi dan layanan tersebut apakah dibutuhkan atau tidak.
Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan yang diajukan ke dalam wawancara dan kuisioner didasarkan pada fitur – fitur yang sudah ada sebelumnya dalam aplikasi dan ditambah fitur lain yang diperlukan untuk membantu proses bisnis. terdapat dua kelompok pertanyaan. Kelompok pertama responden terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, dan alumni. Inti pertanyaan yang ditanyakan adalah :
1 Jumlah Mahasiswa Pendaftar dan Diterima 2 Grafik Peningkatan Penerimaan Mahasiswa 3 Informasi SPMB
4 Perwaliaan Online 5 Daftar Mata Kuliah 6 Cetak KSM 7 Status SPP
8 Daftar Mahasiswa yang tidak Ikut Perwalian 9 Forum komunikasi mhs dan dosen wali 10 Informasi Perwalian Online
11 Pemesanan jadwal kuliah 12 Kalender akademik 13 Jadwal kuliah dan Ujian 14 Silabus Materi kuliah 15 Daftar peserta kuliah
16 Forum komunikasi dosen pengampu dan mahasiswa 17 Download materi
18 Upload materi 19 Kuis / ujian online 20 Monitoring kehadiran 21 Monitoring masa studi
22 Forum Komunikasi Dosen Pembimbing dengan Mahasiswa 23 Nilai Online
24 Daftar skripsi dan TA online 25 Karir online
26 Database kemitraan 27 Database alumni
28 Forum Komunikasi alumni 29 Database buku
30 Aplikasi perpustakaan 31 Denda lewat email 32 Link ke jurnal
317
33 Monitoring kualitas mengajar 34 Data dosen online (tridarma)Sedangkan responden untuk kelompok pertanyaan kedua terdiri dari dosen, karyawan, pimpinan Unikom. Inti pertanyaan yang ditanyakan adalah :
1 Data pegawai dan dosen
2 Pengelolaan pelatihan dosen dan pegawai 3 Database lembaga pelatihan dan link 4 Peraturan dan Kebijakan Kepegawaian 5 Database inventaris
6 Permintaan pengadaan 7 Permintaan perbaikan 8 Monitoring sarana/prasarana 9 Rekap kegiatan operasional 10 Link semua aplikasi tiap bagian 11 Peraturan dan kebijakan akademik Hasil Pengolahan Data
Hasil perhitungan dari data yang untuk kelompok pertanyaan satu dan dua dengan menggunakan evaluasi kano dapat terlihat pada Tabel 4 dan 5
Tabel 4. Tabel Evaluasi Kano Kelompok Pertanyaan 1
CR A M O R Q I Total Grade 1 120 315 87 43 50 35 650 M 2 145 215 123 57 63 47 650 M 3 98 120 195 78 74 85 650 O 4 110 123 101 86 95 135 650 I 5 123 103 100 84 95 145 650 I 6 132 102 121 100 97 98 650 A 7 138 106 114 97 88 107 650 A 8 111 135 104 101 111 88 650 M 9 138 100 130 79 102 101 650 A 10 153 128 102 94 74 99 650 A 11 110 135 104 101 111 89 650 M 12 100 120 165 88 93 84 650 O 13 102 120 133 101 99 95 650 O 14 97 145 172 79 72 85 650 O 15 101 120 161 100 84 84 650 I 16 103 101 142 100 107 97 650 A 17 138 106 114 97 88 107 650 A 18 156 103 107 98 88 98 650 A 19 147 102 97 104 99 101 650 A 20 111 135 104 101 111 88 650 M 21 99 165 98 102 87 99 650 M 22 103 101 142 100 107 97 650 A 23 104 120 167 86 93 80 650 O 24 138 100 130 79 102 101 650 A
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014
318
25 111 137 100 97 121 84 650 M 26 121 135 97 98 111 88 650 M 27 99 165 99 100 97 90 650 M 28 102 136 120 98 94 100 650 M 29 97 156 98 100 111 88 650 M 30 111 135 104 98 102 100 650 M 31 105 131 104 112 100 98 650 M 32 107 135 104 121 97 86 650 M 33 111 104 104 101 88 142 650 I 34 153 128 102 94 74 99 650 ATabel 5. Tabel Evaluasi Kano Kelompok Pertanyaan 2
CR A M O R Q I Total Grade 1 24 30 16 13 10 7 100 M 2 15 27 20 12 11 15 100 M 3 20 45 10 6 10 9 100 M 4 22 37 10 10 10 11 100 M 5 9 33 12 23 12 11 100 M 6 21 25 14 16 12 12 100 M 7 10 27 19 13 12 19 100 M 8 24 29 11 13 11 12 100 M 9 12 30 18 13 15 12 100 M 10 12 30 20 13 10 15 100 M 11 17 15 17 19 11 21 100 I Dari Tabel 4 dan 5 dapat dihitung tingkat kepuasaan dan kekecewaan, dapat terlihat pada tabel 6 dan 7. Tingkat kepuasaan dapat dihitung dengan rumus :
Nilai tingkat kepuasan berkisar antara nilai 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka semakin mempengaruhi kepuasaan pengguna system. Sebaliknya jika nilainya mendekati 0 maka dapat dikatakan fitur tersebut tidak mempengaruhi pengguna.
Tabel 6 Tingat Kepuasaan dan Kekecewaan Pertanyaan Kelompok 1 CR Grade Tk. Puas Tk. Kecewa
1 M 0.37 -1.66 2 M 0.51 -1.07 3 O 0.59 -0.83 4 I 0.45 -0.65 5 I 0.47 -0.55 6 A 0.56 -0.64 7 A 0.54 -0.61 8 M 0.49 -0.79 9 A 0.57 -0.62 10 A 0.53 -0.65 11 M 0.49 -0.79 12 O 0.57 -0.82 13 O 0.52 -0.77 14 O 0.54 -0.90
319
15 I 0.56 -0.81 16 A 0.55 -0.71 17 A 0.54 -0.61 18 A 0.57 -0.58 19 A 0.55 -0.58 20 M 0.49 -0.79 21 M 0.43 -0.89 22 A 0.55 -0.71 23 O 0.58 -0.82 24 A 0.57 -0.62 25 M 0.49 -0.80 26 M 0.49 -0.76 27 M 0.44 -0.92 28 M 0.48 -0.80 29 M 0.44 -0.90 30 M 0.48 -0.76 31 M 0.48 -0.77 32 M 0.49 -0.80 33 I 0.47 -0.58 34 A 0.53 -0.65 Untuk tingkat kekecewaan dapat dihitung dengan rumus :Nilai tingkat kekecewaa nilai -1 sampai 0, semakin mendekati -1 maka pengaruh terhadap kekecewaan pengguna sangat kuat jika fitur system tidak terpenuhi. Sedangkan jika nilainya mendekati 0 maka dapat dikatakan fitur tersebut tidak mempengaruhi kekecewaan pengguna.
Tabel 7 Tingat Kepuasaan dan Kekecewaan Pertanyaan Kelompok 2
CR Grade Tk. Puas Tk. Kecewa
1 M 0.52 -0.98 2 M 0.45 -0.94 3 M 0.36 -1.41 4 M 0.40 -1.09 5 M 0.32 -1.41 6 M 0.49 -0.83 7 M 0.39 -0.96 8 M 0.46 -0.85 9 M 0.42 -1.14 10 M 0.42 -1.06 11 I 0.49 -0.58
Dari data yang sudah didapat penggolongan terhadap pertanyaan pada kelompok 1 da 2 dapat terlihat pada Tabel 8 dan 9.
Tabel 8 Penggolongan Pertanyaan Kelompok 1
Golongan Pertanyaan
Attractive (Menarik)
Must-Be (Harus Ada)
One-Dimensional (Satu Dimensi)
Reverse (Kebalikan)
Questionable (Diragukan)
Indifferent (Biasa Saja)
6, 7, 9, 10, 16, 17, 18, 19, 22, 34 1, 2, 8, 11, 20, 21, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 3, 12, 13, 14, 23 - - 4,5,15,33
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X Yogyakarta, 15 November 2014
320
Tabel 9 Penggolongan Pertanyaan Kelompok 1
Golongan Pertanyaan
Attractive (Menarik)
Must-Be (Harus Ada)
One-Dimensional (Satu Dimensi)
Reverse (Kebalikan)
Questionable (Diragukan)
Indifferent (Biasa Saja)
- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 - - - -
Berdasarkan Tabel 6 dan 7, diketahui bahwa fitur pada golongan must-be akan menngecewakan jika tidak dipenuhi dan tidak begitu memuaskan walaupun dipenuhi. untuk fitur dengan kategori one dimensional, tinkat kepuasaan dan kekecewaan harus ada. dan kategori attractive dapat dilihat bahwa tingkat kepuasaan akan tinggi jika dipenuhi, tetapi jika tidak dipenuhi maka berpengaruh pada tingkat kekecewaan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :
a. Metode kano sudah dapat menentukan kebutuhan fungsional yang dibutuhkan pada sebut sistem dengan melihat tingkat kepuasaan dan kekecewaan pengguna sistem.
b. Dari hasil pengolahan data, maka untuk pengembangan system yang terdapat beberapa kategori kebutuhan system yang dapat dipertimbangkan untuk di implementasikan dalam sistem di Unikom. Kategori tersebut terdiri dari beberapa fitur yang sudah ada dalam sistem sebelumya atau fitur tambahan, kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 da 9.
DAFTAR PUSTAKA
Axel Van Lamsweerde, Requirements Engineering, Wiley, 2009
Berger, C., Baulth, R., Boger, D., etc., 2003, Kano’s Methods for Understanding Customer-defined Quality, Center for Quality of Management Journal, Volume 2 Nomor 4, Hal. 3-36, www.diva-portal.org/diva/getDocument?
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Rajawali Pers, 2010 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Rajawali Pers, 2010
Tontini, Gerson, etc., 2013, How do interactions of Kano model attributes affect customer satisfaction? An analysis based on psychological foundations, Total Quality Management and Business Excellence(ISSN 1478-3363)(EISSN 1478-3371), Volume 24, Hal 1253-1271,