• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFORMASI BIROKRASI DAN PELAYANAN PEMERINTAHAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PERMENDAGRI NO 113/2014) - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "REFORMASI BIROKRASI DAN PELAYANAN PEMERINTAHAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PERMENDAGRI NO 113/2014) - Repository IPDN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

REFORMASI BIROKRASI DAN PELAYANAN

PEMERINTAHAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

(PERMENDAGRI NO 113/2014)

(2)

SELAMAT DATANG

PESERTA

BIMBINGAN TEKNIS BAGI

PAMONG KECAMATAN, DESA DAN JAJARANNYA

DALAM PEMAHAMAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA MENURUT

UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

SE-KOTA AMBON

(3)
(4)
(5)

Selamat…

Pagi!

Semangat…

Pagi!

PESERTA

BIMTEK

Luar…..Biasa

(6)

Biodata Narasumber

Nama

: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP,

M.Si

Lahir : Jambi, 4 Maret 1977

NIP

: 19770304 1995 11 1 001

Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)

Instansi : Kampus IPDN Jatinangor

Alamat : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A

Cibaduyut-BANDUNG

(7)

PRINSIP UTAMA

Pengelolaan

Keuangan

Desa

adalah

keseluruhan

kegiatan

yang

meliputi

perencanaan,

pelaksanaan,

penatausahaan,

pelaporan,

dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

Keuangan Desa adalah semua hak dan

(8)

ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN

DESA

Keuangan desa dikelola berdasarkan

asas-asas transparan, akuntabel,

partisipatif serta dilakukan dengan

tertib dan disiplin anggaran.

Pengelolaan keuangan desa dikelola

(9)

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan

pengelolaan

keuangan

desa

dan

mewakili

Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan

milik desa yang dipisahkan.

Kewenangan Kepala Desa sebagai pemegang

kekuasaan pengelolaan keuangan desa :

menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa

menetapkan PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan

Keuangan Desa)

menetapkan petugas yang melakukan pemungutan

penerimaan desa

menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan

dalam APBDesa dan

(10)

PTPKD

(Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa)

Kepala Desa dalam melaksanakan

pengelolaan keuangan desa, dibantu

oleh PTPKD.

PTPKD berasal dari unsur Perangkat

Desa yang terdiri dari:

Sekretaris Desa;

Kepala Seksi; dan

Bendahara.

(11)

SEKRETARIS DESA BERTINDAK SELAKU

KOORDINATOR PTPKD

Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD

mempunyai tugas:

menyusun

dan

melaksanakan

Kebijakan

Pengelolaan APBDesa;

menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa,

perubahan

APBDesa

dan

pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;

melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan

kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;

menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBDesa; dan

melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti

(12)

KEPALA SEKSI BERTINDAK SEBAGAI

PELAKSANA KEGIATAN

Kepala Seksi mempunyai tugas:

menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya;

melaksanakan

kegiatan

dan/atau

bersama

Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah

ditetapkan di dalam APBDesa;

melakukan

tindakan

pengeluaran

yang

menyebabkan atas beban anggaran belanja

kegiatan;

mengendalikan pelaksanaan kegiatan;

melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

kepada Kepala Desa; dan

menyiapkan dokumen anggaran atas beban

(13)

BENDAHARA DI JABAT OLEH STAF PADA URUSAN KEUANGAN.

Bendahara mempunyai tugas:

Menerima

Menyimpan

Menyetorkan/membayar

Menatausahakan

Mempertanggungjawabkan

penerimaan

pendapatan

desa

dan

pengeluaran

pendapatan

desa

dalam

rangka

(14)

APBDes

APBDesa terdiri atas : Pendapatan Desa, Belanja Desa dan

Pembiayaan Desa.

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui

rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun

anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa

yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran

yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.

Belanja desa merupakan kegiatan yang berisi kebutuhan desa

dan tertuang dalam RKPDEs. Belanja Desa dipergunakan dalam

rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa yang

meliputi

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan

Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa,

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Belanja Tak Terduga

.

Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu

(15)

STRUKTUR PENDAPATAN DESA

• PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI :

1.Hasil Usaha (Hasil BUMDes dan Tanah Kas Desa)

2. Hasil Aset (Tambatan perahu, pasar desa, permandian umum dan jaringan irigasi)

3. Swadaya, Partisipasi dan Gotong royong (peran serta masyarakat berupa tenaga dan barang yang dinilai dengan uang)

4. Lain-lain pendapatan asli desa (hasil pungutan desa)

• TRANSFER TERDIRI DARI :

1. Dana Desa;

2.Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah; 3.Alokasi Dana Desa (ADD);

4. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi (Bersifat umum dan khusus, utk yang khusus tdk masuk dalam ketentuan belanja APBDes yang 70:30)

5.Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota (Bersifat umum dan khusus, utk yang khusus tdk masuk dalam ketentuan belanja APBDes yang 70:30)

• PENDAPATAN YANG LAIN-LAIN

1.Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat (uang dari pihak ketiga) 2.Lain-lain pendapatan Desa yang sah (hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan

(16)

STRUKTUR BELANJA DESA

•BELANJA PEGAWAI DIANGGARKAN UNTUK :

1. Penghasilan tetap dan tunjangan bagi kepala desa dan perangkat desa 2. Tunjangan BPD

Belanja Pegawai diatas dianggarkan dalam kelompok rekening Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam struktur kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan. Belanja pegawai pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.

BELANJA BARANG DAN JASA DIANGGARKAN UNTUK :

1. Alat tulis kantor, benda pos, bahan/material 2. Pemeliharaan, dan Cetak/penggandaan

3. Sewa kantor desa, Sewa perlengkapan dan peralatan kantor 4. Makanan dan minuman rapat

5. Pakaian dinas dan atributnya 6. Perjalanan dinas dan Upah kerja 7. Honorarium narasumber/ahli

8. Operasional Pemerintah Desa dan Operasional BPD

9. Insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga (BANTUAN UANG untuk operasional lembaga RT/RW dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pelayanan pemerintahan, perencanaan pembangunan, ketentraman dan ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat desa)

10.Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat (untuk menunjang pelaksanaan kegiatan).

•BELANJA MODAL DIANGGARKAN UNTUK :

Pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan. untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa

BELANJA TIDAK TERDUGA UNTUK :

(17)

STRUKTUR PEMBIAYAAN DESA

• PENERIMAAN PEMBIAYAAN DESA TERDIRI DARI :

Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya adalah pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. SiLPA digunakan untuk :

1. Menutupi Defisit Anggaran Apabila Realisasi Pendapatan Lebih Kecil Dari Pada Realisasi Belanja;

2. Mendanai Pelaksanaan Kegiatan Lanjutan; Dan

3. Mendanai Kewajiban Lainnya Yang Sampai Dengan Akhir Tahun Anggaran Belum Diselesaikan.

Pencairan Dana Cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan

Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

• PENGELUARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI :

Pembentukan Dana Cadangan, Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan peraturan desa dengan memuat penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan, sumber dana cadangan dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan dan Pembentukan dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan Penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa.

(18)

PERENCANAAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

• Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan dan menyampaikannya kepada Kepala Desa.

• Rancangan peraturan Desa tentang APBDesa selanjutnya disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama paling lambat bulan Oktober tahun berjalan.

• Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati bersama disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi.

Bupati/Walikota menetapkan hasil evaluasi Rancangan APBDesa paling

lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa. Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu, Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya.

(19)

PEMBATALAN PERDES APBDes

Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh

Kepala Desa dan Kepala Desa tetap menetapkan

Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa

menjadi

Peraturan

Desa,

Bupati/Walikota

membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan

Bupati/Walikota.

Pembatalan

Peraturan

Desa

tersebut, sekaligus menyatakan berlakunya pagu

APBDesa tahun anggaran sebelumnya.

Dalam hal Pembatalan, Kepala Desa hanya dapat

melakukan

pengeluaran

terhadap

operasional

penyelenggaraan Pemerintah Desa.

Kepala

Desa

memberhentikan

pelaksanaan

(20)

SUPERVISI KECAMATAN TERHADAP APBDes

Bupati/walikota dapat mendelegasikan evaluasi Rancangan Peraturan

Desa tentang APBDesa kepada camat atau sebutan lain.

Camat menetapkan hasil evaluasi Rancangan APBDesa paling lama

20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Rancangan Peraturan

Desa tentang APBDesa.

Dalam hal Camat tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas

waktu, Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya.

Dalam hal Camat menyatakan hasil evaluasi Rancangan Peraturan

Desa tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa

melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung

sejak diterimanya hasil evaluasi.

Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan

Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa menjadi Peraturan Desa, Camat menyampaikan usulan

pembatalan Peraturan Desa kepada Bupati/Walikota.

(21)

PELAKSANAAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka

pelaksanaan kewenangan desa dilaksanakan melalui

rekening kas desa.

Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan

perbankan di wilayahnya maka pengaturannya ditetapkan

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.

Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai

penerimaan desa selain yang ditetapkan dalam peraturan

desa.

Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada

jumlah tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan

operasional pemerintah desa.

Pengaturan jumlah uang dalam kas desa ditetapkan

(22)

Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban

APBDesa

tidak

dapat

dilakukan

sebelum

rancangan peraturan desa tentang APBDesa

ditetapkan menjadi peraturan desa. Pengeluaran

desa tidak termasuk untuk belanja pegawai yang

bersifat mengikat dan operasional perkantoran

yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa.

Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus

dibuat Rincian Anggaran Biaya yang telah

disahkan oleh Kepala Desa.

Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk

(23)

Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap

tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas

beban anggaran belanja kegiatan dengan

mempergunakan buku pembantu kas kegiatan

sebagai

pertanggungjawaban

pelaksanaan

kegiatan didesa.

Berdasarkan rencana anggaran biaya pelaksana

kegiatan

mengajukan

Surat

Permintaan

Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa. Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) tidak boleh

dilakukan sebelum barang dan atau jasa

diterima. Pengajuan SPP terdiri atas:

(24)

Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran,

Sekretaris Desa berkewajiban untuk:

meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di

ajukan oleh pelaksana kegiatan

menguji kebenaran perhitungan tagihan atas

beban APBdes yang tercantum dalam permintaan

pembayaran

menguji ketersedian dana untuk kegiatan

dimaksud

menolak pengajuan permintaan pembayaran

oleh pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi

persyaratan yang ditetapkan.

Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi

(25)

KETENTUAN PAJAK DAN PENGADAAN

DI DESA

Bendahara desa sebagai wajib pungut

pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya,

DAN

wajib

menyetorkan

seluruh

penerimaan potongan dan pajak yang

dipungutnya ke rekening kas negara

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

Pengadaan barang dan/atau jasa di Desa

diatur

dengan

PERATURAN

BUPATI/

WALIKOTA

dengan berpedoman pada

(26)

APBDes PERUBAHAN, ADAKAH? (Pasal 33)

Perubahan Peraturan Desa tentang ?

(APBDES ATAU ADA

PERDES TENTANG APBDes PERUBAHAN)

,

DAPAT

dilakukan

apabila terjadi:

Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran

antar jenis belanja;

Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan

anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam

tahun berjalan;

Terjadi

penambahan

dan/atau

pengurangan

dalam

pendapatan desa pada tahun berjalan; dan/atau

Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis

politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang

berkepanjangan;

Perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah dan

pemerintah daerah.

Perubahan APBDesa

(Bukan APBDesP layaknya APBD-P)

(27)

BANTUAN

KEUANGAN DAN

PERUBAHAN

APBDES

Dalam hal

Bantuan

(Bersifat Sunah)

keuangan dari APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten/Kota serta hibah dan bantuan

pihak ketiga yang tidak mengikat ke desa

disalurkan setelah ditetapkannya Peraturan

Desa

tentang

Perubahan

APBDesa

(Bersifat Sunah Bukan APBDes-P yang

polanya mirip APBD-P yang bersifat

Wajib)

, perubahan diatur dengan Peraturan

Kepala Desa tentang perubahan APBDesa.

Perubahan APBDesa diinformasikan kepada

(28)

PENATAUSAHAAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa,

dimana Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan

setiap penerimaan dan pengeluaran serta melakukan

tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.

Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan

uang melalui laporan pertanggungjawaban dan

Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap

bulan kepada Kepala Desa dan paling lambat tanggal

10 bulan berikutnya.

Penatausahaan

penerimaan

dan

pengeluaran

menggunakan:

1.Buku Kas Umum

(29)

PELAPORAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Kepala Desa menyampaikan

LAPORAN

REALISASI

PELAKSANAAN

APBDESA

kepada Bupati/Walikota berupa:

1. Laporan Semester Pertama

2. Laporan Semester Akhir Tahun.

Laporan semester pertama berupa laporan

realisasi APBDesa yang disampaikan paling

lambat pada akhir bulan Juli tahun

berjalan.

Laporan semester akhir tahun disampaikan

(30)

PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Kepala Desa menyampaikan

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

REALISASI PELAKSANAAN APBDESA

kepada Bupati/Walikota

setiap akhir tahun anggaran. Isi Laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa terdiri dari pendapatan, belanja,

dan pembiayaan dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDesa dilampiri:

1. Format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan

APBDesa Tahun Anggaran Berkenaan;

2. Format Laporan Kekayaan Milik Desa Per 31 Desember Tahun

Anggaran Berkenaan; Dan

3. Format Laporan Program Pemerintah Dan Pemerintah Daerah

Yang Masuk Ke Desa.

(31)

LAPORAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa

DIINFORMASIKAN

kepada masyarakat secara tertulis dan dengan

media informasi yang mudah diakses oleh

masyarakat. Yang dimaksud Media informasi

antara lain papan pengumuman, radio komunitas,

dan media informasi lainnya.

Laporan

realisasi

dan

laporan

pertanggungjawaban

realisasi

pelaksanaan

APBDesa

DISAMPAIKAN

kepada Bupati/Walikota

melalui camat atau sebutan lain. Laporan

pertanggungjawaban

realisasi

pelaksanaan

(32)

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Pemerintah Provinsi

wajib membina

dan mengawasi

Pemberian Dan

Penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana

Desa,

dan

Bagi hasil Pajak dan

Retribusi Daerah dari Kabupaten/

Kota kepada Desa

.

Pemerintah Kabupaten/Kota wajib

(33)
(34)

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

Kurang

Referensi

Dokumen terkait

Utama adalah Brain Tumors yang dimulai di otak, dan dapat dimulai pada salah satu dari berbagai jenis sel-sel atau sel-sel di dalam otak atau saraf tulang

Upaya tokoh dalam hal memenuhi berbagai kebutuhan merupakan keinginan dan dorongan yang termotivasi oleh kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh manusia

(2) Kampung Uning Pune sebagaimana dimaksud pada ayat (1), semula merupakan bagian dari Kampung Gumpang dengan jumlah penduduk 1.107 jiwa dan 301 Kepala Keluargab. (3) Kampung

3) Ed Skoudis, Counter Hack Reloaded, Prentice Hall..  An online database of default passwords.. Password Guessing through Login Scripting. • THC-Login Hacker

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) banyak sekali penelitian tentang peningkatan hasil belajar melalui metode demonstrasi, namun penelitian tindakan kelas

Hasil penelitian yang diperoleh dari Desa Inobonto II bahwa perencanaan keuangan desa telah sesuai dengan Permendagri No.113 Tahun 2014 yaitu Sekretaris Desa Menyusun rancangan

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti berpendapat, bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan teknik menyusui pada ibu primipara, ku-

kisarannya lebih rendah, namun berdasarkan uji t menunjukkan nilai Sig 0,2558 > 0,05 yang artinya kedua data tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.