• Tidak ada hasil yang ditemukan

8 BAB II TELAAH PUSTAKA 1.1 Landasan Teori - Aan Andriyanto BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "8 BAB II TELAAH PUSTAKA 1.1 Landasan Teori - Aan Andriyanto BAB II"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

2.1.1 Signalling Theory

Menurut Brigham dan Houston (2001) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa informasi yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain (Ratna dan Zuhrotun, 2006). Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan.

(2)

keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. Signalling theory menyatakan pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Peningkatan utang diartikan oleh pihak luar sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar (Brigham, 1999).

Penggunaan dividen sebagai isyarat berupa pengumuman yang menyatakan bahwa suatu perusahaan telah memutuskan untuk menaikkan dividen per lembar saham mungkin diartikan oleh penanam modal sebagai sinyalyang baik, karena dividen per saham yang lebih tinggi menujukkan bahwa perusahaan yakin arus kas masa mendatang akan cukup besar untuk menanggung tingkat dividen yang tinggi (Weston dan Copeland, 1995).

2.1.2 Nilai Perusahaan

(3)

tumbuh. Sehingga dari pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham.

Alternatif lain yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh prof. James

Tobin (1967) dalam herawaty (2008). Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini yang menggambarkan tentang nilai hasil pengembalian dari dolar investasi inkremental.

(4)

2.1.3 Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah keputusan keuangan (financial decision) tentang aktiva mana yang harus dibeli perusahaan. Aktiva tersebut berupa aktiva riil (real asset). Aktiva rill dapat berupa aktiva nyata (tangible asset). Keputusan investasi meliputi investasi pada aktiva jangka pendek (aktiva lancar) dan aktiva jangka panjang (aktiva tetap). Aktiva jangka pendek biasanya didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus bisnis, dalam hal ini dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek diharapkan akan diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu tahun dan diterima sekaligus. Tujuan perusahaan berinvestasi pada aktiva jangka pendek adalah untuk digunakan sebagai modal kerja atau operasional perusahaan. Contoh aktiva jangka pendek adalah persediaan, piutang, dan kas. Sedangkan aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dalam hal ini dana yang ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari satu tahun dan kembalinya secara bertahap. Tujuan perusahaan berinvestasi pada aktiva jangka panjang adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan (Hidayat, 2010).

(5)

Smith dan watts (1992) dalam Hasnawati (2005), bahwa komponen nilai perusahaan merupakan hasil dari pilihan-pilihan untuk membuat investasi di masa yang akan datang merupakan IOS. Dari definisi di atas, terdapat dua pengertian mengenai IOS. Satu pendapat mengatakan bahwa IOS merupakan keputusan investasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan nilai. Di lain pihak IOS didefinisikan sebagai nilai perusahaan yang nilainya di proksi melalui IOS. Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio (PER), dimana ratio ini menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham (earning per share).

Keputusan investasi didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (Assets in place) dan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan net present value (Wijaya dan Wibawa, 2010). Sehingga keputusan investasi diukur dengan menggunakan PER (prise Earning Ratio). PER menunjukan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham (earning per share), (Afzal dan Roman, 2012). Keputusan investasi dapat di artikan sebagai pengalokasian dana yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan dari berbagai bentuk investasi.

2.1.4 Keputusan Pendanaan

(6)

pinjaman jangka panjang, menambah modal sendiri yang berasal laba ditahan maupun dengan emisi saham. Penggunaan utang merupakan trade antara benefit and cost dalam menentukan bauran utang dengan ekuitas yang optimal dalam jangka panjang. Bauran yang optimal akan menyumbangkan antara benefit and cost sehingga akan meminimalkan biaya modal dan meningkatkan nilai perusahaan

Keputusan pendanaan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan selanjutnya mempengaruhi kinerja keuangan yang dicapai maupun dalam menentukan kebijakan dividen. Keputusan pengelolaan aktiva (assets management decision) menyangkut operasi berbagai jenis aktiva yaitu komponen aktiva lancar dan semua jenis aktiva tetap secara efisiensi untuk memperoleh laba bcrsih secara maksimal. (Darminto,2008)

Mulyadi (2006:236) yang dikutip Pudjiati dan Widanar (2009),

berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang pada dasarnya akan dibagi menjadi dua:

1. Pendanaan ekstern yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yakni menentukan proporsi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini akan nampak pada debt to equity ratio perusahaan tersebut.

(7)

Struktur modal yang baik minimal memiliki proposional antara sumber dana internal dan eksternal sehingga segala kewajiban dapat dilunasi. Kim (1982) dalam Imam dan Indra (2000) menyatakan bahwa tolak ukur struktur modal yang optimal ditunjukkan dengan leverage keuangan yang kecil, dengan leverage yang kecil perusahaan cenderung mengurangi risiko perusahaan (atau risiko tidak sistimatis).

Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diproksikankan melalui Debt to Equity Ratio (DER), dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. keputusan pendanaan yang menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dari pada pendanaan melalui hutang karena dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan. (Wijaya dan Wibawa, 2010)

(8)

2.1.5 Kebijakan Dividen

Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earning) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Apabila perusahaan penerbit saham mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan dalam bentuk dividen yang besar pula. Dividen diartikan sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

Menurut Brigham dan Gapenski dalam Ansori (2010) diartikan bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan pembayaran dividen yang mempertimbangkan maksimalisasi harga saham saat ini dan akan datang. Dalam penentuan besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan ada perusahaan yang sudah merencanakan dengan menetapkan target dividend payout ratio yang didasarkan atas perhitungan keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi pajak. Untuk dapat membayar dividen dibuat suatu rencana pembayarannya. Litner dalam Widyantoro (1995:19) menjelaskan bahwa :

a. Perusahaan mempunyai target dividend payout ratio jangka panjang. b. Manajer memfokuskan pada tingkat perubahan dividen dari pada

(9)

c. Perubahan dividen yang mengalami kenaikan dalam jangka panjang, untuk menjaga penghasilan. Perubahan penghasilan yang sementara tidak untuk mempengaruhi dividend payout ratio.

d. Manajer bebas membuat perusahaan dividen untuk keperluan cadangan. Sementara itu menurut Van Horn dalam Afzal dan Rohman (2012), kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen. Aspek-aspek tambahan yang lain adalah aspek hukum, likuiditas dan pengawasan saham yang diterbitkan, stabilitas dividen, dividen saham, pembelian kembali saham dan pertimbangan-pertimbangan adminitrasi.

(10)

kas yang akan diterima oleh pemegang saham. Menurut teori bird in the hand, pemegang saham lebih menyukai dividen tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan dibagikan di masa yang akan datang dan capital gains (Bhattacharya, 1979 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010).

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun) Variabel Hasil Penelitian

Dependen Independen

Lihan Rini Puspo Wijaya dan Anas Wibawa

(2010)

 Keputusan investasi  Keputusan

pendanaan  Kebijakan

dividen

 Nilai Perusahaan

 Keputusan investasi

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Arie Afzal, Abdul Rohman (2012)

 Keputusan investasi  Keputusan

pendanaan  Kebijakan

dividen

 Nilai Perusahaan

 Keputusan investasi

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Kebijakan dividen

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

Darminto (2010)  Keputusan Investasi  Keputusan

pendanaan  Kebijakan

dividen

 Nilai Perusahaan

 Keputusan investasi

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Kebijakan dividen

(11)

Mokhamat Ansori (2010)

 Keputusan Investasi  Keputusan

pendanaan  Kebijakan

dividen

 Nilai Perusahaan

 Keputusan investasi

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Yuliani (2010)  Keputusan Investasi  Keputusan

pendanaan  Kebijakan

dividen

 Nilai Perusahaan

 Keputusan investasi

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

 Keputusan pendanaan

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

 Kebijakan dividen

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

2.3 Kerangka Pemikiran

(12)

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Keputusan Investasi terhadap nilai perusahaan

Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan. Fama (1978) dalam Hidayat (2010) menyatakan bahwa nilai perusahaan dapat ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) Menyatakan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Apabila perusahaan mampu memaksimumkan kemampuannya melalui investasi-investasi tersebut dalam menghasilkan laba sesuai dengan jumlah dana yang terikat, maka dapat meningkatkan nilai perusahaan.

H1 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

2.4.2 Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap nilai perusahaan

(13)

firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital) Fenandar (2012). Hutang dapat mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. (Arieska dan Gunawan, 2011)

Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010), Wahyudi dan Pawestri (2006) dan Hasnawati (2005) sama-sama menemukan bukti bahwa keputusan pendanaan mempengaruhi nilai perusahaan secara positif.

H2: Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

2.4.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Pada dasarnya, laba bersih perusahaan bisa dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. Kebijakan dividen menyangkut keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
gambar berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan Pada KAP di Surabaya.. Menyatakan bahwa

Tata Usaha pada UPTD Tindak Darurat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Eselon

Penyusun mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan Prarencana

Perbedaan kereaktifan tersebut akan mempengaruhi kecepatan polarisasi gugus alkil halida yaitu t-butil klorida dalam reaksi alkilasi Friedel-Crafts. Sehingga variasi

Dari pengamatan langsung terhadap kursi dan ruang gambar tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab terhadap informan penelitian. 260) mendefinisikan “W awancara adalah pertemuan dua orang

Administrator adalah pengguna yang dipercaya untuk mengelola data master seperti data operator, biaya kendaraan, parkir gratis, slot parkir, parkir keluar, dan

Regulasi • Belum adanya national policy yang terintegrasi di sektor logistik, regulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral dan law enforcement lemah.. Kelembagaan