• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK

HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh :

KARTIKA LUCKY PRATIWI F3209065

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu sudah selesai dari suatu urusan kerjakan lah dengan sesungguh-sungguhnya urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS: Al- Insyirah: 68)

Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali atas izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs: At-Tagabun: 11)

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini Penulis Persembahkan Kepada:

· Papa dan Mama tercinta yang selalu menyayangi dan mendorong untuk terus maju meraih impian

· Adik tersayang yang selalu memberi semangat saat menulis Tugas Akhir

· Teman-teman MP yang selalu memberi motivasi saat dalam menghadapi kesulitan dalam penulisan Tugas Akhir

· Keluarga besar PT. Calmic Cabang Solo yang membantu dalam penulisan Tugas Akhir

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya sehingga laporan tugas akhir dengan judul “Analisis Brand Loyalty Terhadap Produk Hygiene Merek Calmic Di Surakarta” dapat terselesaikan dengan lancar dan baik adanya.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar ahli mencapai gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

3. Pram Suryanadi, SE, Msi, selaku Pembimbing Tugas Akhir.

4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu kepada penulis.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

(7)

commit to user

vii

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

(8)

commit to user viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat penelitian ... 4 E. Metode penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

A. Landasan Teori... 13

(9)

commit to user

ix

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 26

B. Laporan Magang Kerja ... 43

C. Analisis Data dan Pembahasan... 45

BAB IV PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Jumlah Karyawan PT. Calmic Cabang Solo ... 33

3.2 Jam Kerja PT. Calmic Cabang Solo ... 33

3.3 Analisis Kelamin Responden ... 45

3.4 Analisis Berdasarkan Usia ... 46

3.5 Analisis Berdasarkan Pekerjaan ... 47

3.6 Analisis Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 48

3.7 Analisis Switcher ... 50

3.8 Analisis Habitual Buyer ... 51

3.9 Analisis Satisfied Buyer ... 52

3.10 Analisis Liking The Brand ... 53

(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Piramida Tegak. ... 22

2.2 Piramida Terbalik. ... 23

2.3 Kerangka Pemikiran. ... 24

3.1 Struktur Organisasi PT. Calmic Cabang Solo ... 29

3.2 Calmatic (CMT) ... 34

3.3 Calfresh (CFR) ... 35

3.4 Calspray (CSP) ... 36

3.5 Solar Airfresh (SAF) ... 36

3.6 Calsoap (CSO) ... 37

3.7 Fly Killer (FK) ... 37

3.8 Caldry (CDY). ... 38

3.9 Toilet Seat Cleaner (TSC) ... 39

3.10 Sanitact (SNT) ... 39

3.11 Dust Control Mats (DCM)... 40

3.12 Tissue Roll Jumbo ... 41

3.13 Multifold Paper Towel ... 41

(12)

commit to user ABSTRAK

ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP

PRODUK HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA KARTIKA LUCKY PRATIWI

NIM F3209065

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen PT. Calmic Cabang Solo terhadap produk hygiene merek Calmic. Dan juga untuk mengetahui apakah brand loyalty terhadap produk hygiene merek Calmic tersebut menunjukkan loyalitas yang kuat ataukah lemah. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif dimana merupakan jenis riset yang tujuan utamanya adalah menggambarkan sesuatu. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk hygiene merek Calmic di Surakarta. Dengan menggunakan perhitungan sampel menurut Roscoe, bahwa ukuran sampel diambil sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah judgmental sampling, periset menggunakan pertimbangan tertentu terhadap elemen populasi yang dipilih sebagai sampel. Kriteria yang dimaksudkan untuk menjadi sampel pada penelitian ini adalah konsumen di Surakarta yang menggunakan produk hygiene merek Calmic lebih dari satu kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan terhadap produk hygiene merek Calmic itu kuat, karena penggambaran piramidanya membentuk piramida terbalik. Hasil penelitian antara lain: yang tergolong pada tingkat switcher sebanyak 7%, tingkat habitual buyer 77%, tingkat satisfied buyer 88%, tingkat likes the brand 86%, dan tingkat committed buyer 23%. Dari tingkatan pertama sampai ketiga piramida melebar. Hanya saja pada tingkatan liking the brand bentuk piramida mengecil. Hal ini menunjukkan 14% responden tidak suka dengan produk hygiene merek Calmic dan 77% responden tidak berkomitmen terhadap produk hygiene merek Calmic.

Meskipun hasil liking the brand dan committed buyer menurun, tetapi penelitian menunjukkan bahwa responden termasuk loyal terhadap merek hygiene merek Calmic. Dari hasil analisis tersebut diharapkan PT. Calmic Cabang Solo tetap mempertahankan loyalitas pelanggannya, dengan memberikan produk serta service yang baik yang dapat mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru. Serta tetap menjaga hubungan dan kedekatan dengan pelanggan agar loyalitas dapat terjaga dan bertahan lama.

(13)

commit to user ABSTRACK

ANALYSIS OF BRAND LOYALITY

TOWARD CALMIC BRAND HYGIENE PRODUCT IN SURAKARTA KARTIKA LUCKY PRATIWI

NIM F3209065

This research aims is to determine the level of consumer loyalty PT. Calmic Branch Solo toward Calmic- brand hygiene products. And also to find out whether the brand loyalty Calmic- brand hygiene products shows that loyalty strong or weak. The method used is descriptive where the type of research whose main purpose is to describe something. The population in this study is the consumer brand of Calmic- brand hygiene products in Surakarta. By using the calculation of the sample according to Roscoe, the sample size of 100 respondents was taken. Sampling technique was used for judgmental sampling, researchers using a particular consideration toward population elements are selected as samples. The criteria are intended to be sampled in this study is the consumers in Surakarta that using Clamic- brand hygiene products more than once.

The results showed that customer loyalty to Clamic- brand hygiene products is strong, because the depiction of a pyramid upside down pyramid. The results are: belonging to the switcher levels as much as 7%, 77% level of habitual buyer, satisfied buyer 88% rate, the rate of 86% likes the brand, and the level of committed buyers 23%. From first to third levels of the pyramid widens. It's just at the level of brand liking the smaller pyramid shape. This shows 14% of respondents do not like the brand of Calmic hygiene products and 77% of respondents are not committed to the Initial brand hygiene products.

Although the results of liking the brand and committed buyer decrease, but research shows that respondents are loyal to Clamic- brand hygiene. From the analysis of the expected PT. Clamic Branch Solo retain

loyalty customers, by providing the products and good service to retain existing customers and attract new customers. And maintain the

relationship and proximity of customers so loyalty can be maintained and durable.

(14)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin disadari bahwa dalam persaingan antar perusahaan sekarang ini semakin ketat, terutama persaingan antar perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis untuk merebut pangsa pasar, baik dalam kualitas produk, harga, distribusi serta promosinya. Tidak hanya kegiatan pemasaran saja tetapi kualitas produk dan pelayanan juga faktor penting yang mempengaruhi perusahaan untuk bertahan dalam bisnis dan menang dalam suatu persaingan.

Dalam dunia persaingan bisnis, banyaknya pesaing di lingkungan bisnis tidak hanya menjadikan ancaman bagi perusahaan. Tetapi dengan adanya pesaing tersebut dapat menumbuhkan semangat perusahaan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Karena banyaknya pesaing, maka perusahaan harus tetap bertahan hidup. Mengingat daur hidup produk yang menyatakan bahwa produk tidak selalu berada diatas, tetapi produk dapat mengalami penurunan. Usia untuk masing-masing produkpun berbeda-beda, terkadang ada yang sanggup bertahan lama, tetapi ada juga yang tidak mampu bertahan lama.

Tujuan utama berbisnis adalah mencari keuntungan. Namun seiring perkembangan zaman, hanya mengejar keuntungan semata bukan lagi tipe bisnis yang baik. Dari itulah pentingnya pemberian sebuah merek, tidak hanya

(15)

commit to user

2 sebagai identitas atau pembeda produk. Tetapi dengan adanya merek, perusahaan dapat mengukur kesetiaan pelanggannya terhadap mereknya. Hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan adalah tetap mengikat pelanggan yang lama dan menarik pelanggan yang baru. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara tetap mempertahankan loyalitas baik pelanggan yang lama maupun pelanggan yang baru saja bergabung.

Keberhasilan suatu merek untuk jangka panjang tidak didasarkan pada banyaknya konsumen yang melakukan pembelian sekali saja terhadap merek itu. Sebaliknya, merek dapat dikatakan berhasil bila memiliki konsumen yang setia, yang membeli atau menggunakan secara berulang.

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. (Kotler, 2001: 575)

Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. (Rangkuti, 2004: 2)

Merek yang dapat mengikat pelanggan tidak hanya dilihat dari aspek komunikasi, melainkan dari charisma merek itu sendiri dan merek harus tetap konsisten. Karena merek merupakan suatu penggambaran produk, maka produk tersebut harus tetap menjaga kualitasnya dari waktu ke waktu.

Bagi perusahaan, memiliki konsumen yang loyal atau setia terhadap merek yang dipasarkan merupakan sasaran yang ingin dicapai dalam jangka

(16)

commit to user

3 panjang. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek lain, apapun yang terjadi dengan merek tersebut (Durianto, dkk, 2001: 126). Oleh karena itu, perusahaan akan berusaha menggunakan berbagai strategi yang bisa mempertahankan konsumennya agar tetap setia dan tidak berpindah ke merek lain. Upaya penciptaan kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap merek harus selalu diikuti dengan evaluasi terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas yang dicapai oleh konsumennya. Hal ini sangat diperlukan karena dengan mengetahui loyalitas konsumen, perusahaan akan mampu mengetahui strategi pemasaran yang akan digunakan pada masa yang akan datang dengan baik.

PT. Calmic adalah suatu perusahaan penyedia produk hygiene yang

sering digunakan di gedung atau ruangan yang biasanya terdapat aktivitas-aktivitas di dalamnya, seperti ruangan kantor, gedung bioskop, perpustakaan, supermarket, toilet, dan sebagainya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, bisnis penyedia produk hygiene ini mengalami peningkatan persaingan dengan

makin banyaknya merek-merek produk hygiene yang bermunculan.

Perusahaan berlomba-lomba menarik minat pelanggan baru dengan penawaran harga yang relative lebih murah. Dan dengan penawaran harga produk hygiene yang bersaing ini, membuat para konsumen tertarik untuk

berpindah ke merek produk hygiene yang menawarkan harga termurah.

Penggambaran tersebut menunjukkan bahwa sebuah perusahaan harus lebih mempertahankan pelanggan dari berbagai ancaman yang berada di sekitar perusahaan agar mereka tetap loyal terhadap produk perusahaan.

(17)

commit to user

4 Perilaku loyalitas konsumen terhadap produk hygiene merek Calmic

mungkin berbeda dengan produk hygiene merek lain. Sehubungan dengan

loyalitas konsumen, PT. Calmic perlu mengetahui apakah konsumen memiliki loyalitas merek Calmic yang dipasarkannya.

Dari uraian diatas maka penulis mengambil judul “ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat loyalitas konsumen terhadap produk hygiene merek Calmic di Surakarta?

2. Apakah tingkatan loyalitas tersebut membentuk piramida yang menunjukkan “brand loyalty lemah” atau piramida terbalik yang

menunjukkan “brand loyalty kuat” ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap produk

hygiene merek Calmic di Surakarta.

2. Untuk mengetahui tingkatan loyalitas tersebut membentuk piramida yang menunjukkan “brand loyalty lemah” atau piramida terbalik yang

(18)

commit to user

5 D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Praktisi

Dapat dijadikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi PT. Calmic Cabang Solo mengenai loyalitas konsumen terhadap merek dan dapat memberikan gambaran mengenai strategi-strategi dalam menarik dan mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam mengambil keputusan.

2. Bagi Akademisi

Bermanfaat sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sejenis atau yang masih ada hubungannya dengan loyalitas konsumen terhadap merek, sehingga bisa membantu dan mengurangi tingkat kesulitan.

E. Metode Penelitian 1. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode diskriptif. Pendukung model penelitian diskriptif yang dilakukan adalah dengan mengadakan survei kepada konsumen.

Survei merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya dalam riset konsumen. Informasi dikumpulkan dengan

(19)

commit to user

6 menanyai orang melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang terstruktur.

2. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Calmic yang berada di Jl. Tanjung No. 2A, Karangasem, Laweyan, Solo.

3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin di teliti (Durianto, dkk, 2001: 26). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang menggunakan produk hygiene merek Calmic di Surakarta.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Durianto, dkk, 2001: 26). Dalam penentuan jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti berpedoman pada rekomendasi yang dikemukakan oleh Roscoe (dalam Sekaran, 2006: 160) bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah telah tercukupi untuk digunakan dalam penelitian. Namun untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang rusak dan adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden. Kriteria untuk menjadi sampel

(20)

commit to user

7 pada penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan produk

hygiene merek Calmic lebih dari satu kali.

c. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judmental

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang menggunakan

pertimbangan tertentu terhadap elemen populasi yang dipilih sebagai sampel. Dengan teknik ini, sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh si peneliti. (Durianto, dkk, 2001: 33)

4. Jenis Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. (Durianto, dkk, 2001: 14)

Data primer penelitian ini berupa kuesioner yang di bagikan kepada konsumen produk hygiene merek Calmic di Surakarta.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. (Durianto, dkk, 2001: 17)

(21)

commit to user

8 Data sekunder berupa gambaran umum tentang perusahaaan, sejarah berdirinya, mengenai bagian sumber daya manusia, dan struktur organisasi yang terdapat di PT. Calmic Cabang Solo.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2005: 169). Pihak yang berkompeten untuk diwawancarai disini adalah Supervisor, sales, dan karyawan PT. Calmic.

b. Angket (Kuesioner)

Teknik yang menggunakan angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2005: 167). Peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan Durianto, dkk (2001: 131).

c. Studi Pustaka

Peneliti mencari sumber-sumber data dari berbagai referensi atau literatur yang ada seperti data-data perusahaan, referensi-referensi buku teori dan artikel yang telah ada sebelumnya.

(22)

commit to user

9 6. Definisi Operasional

a. Gambaran umum responden

Gambaran umum responden merupakan karakteristik konsumen yang melakukan pembelian produk hygiene merek

Calmic.

Karakteristik konsumen:

1) Umur responden ditentukan dengan hitungan tahun.

2) Jenis kelamin responden terdiri dari dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan.

3) Tingkat penghasilan per bulan dalam hitungan rupiah.

b. Loyalitas merek dibangun dari lima variabel yaitu: (Durianto, dkk, 2001: 128)

1) Switcher (berpindah-pindah)

Pelanggan pada tingkat ini adalah mereka membeli sesuatu produk karena harganya murah.

2) Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)

Pembeli yang berada pada tingkat ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya.

3) Satisfied buyer (pembeli yang puas terhadap biaya

peralihan)

Pembeli merek masuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut atau memindahkan

(23)

commit to user

10 pembeliannya ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan.

4) Like the brand (menyukai merek)

Pembeli yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut.

5) Comitted buyer (pembeli yang komit)

Pembeli pada tingkat ini adalah pelanggan yang setia. 7. Teknik Analisis Data

Analisis merupakan tindakan mengolah data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah riset. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data deskriptif yaitu mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini menggunakan data hasil kuesioner yang telah disebar kepada 100 responden, kemudian dilakukan analisis sehingga menghasilkan gambaran deskriptif yang jelas. Data tersebut nantinyaakan ditampilkan dengan skala likert, rata-rata, dan standar deviasi.

Skala likert yaitu skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk. Sebagai gambaran peneliti memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden, dengan rentang skala yang digunakan adalah 1 sampai 5. Pemetaan bobot penilaian adalah sebagai berikut: (Durianto, dkk, 2001: 42)

(24)

commit to user

11 Skala 1 = sangat jelek, diberi bobot 1

Skala 2 = jelek, diberi bobot 2 Skala 3 = cukup, diberi bobot 3 Skala 4 = baik, diberi 4

Skala 5 = sangat baik, diberi bobot 5

Kemudian nilai score yang diperoleh dikelompokkan pada setiap

pertanyaan yang terdapat dalam angket. Lalu mengkalikan besarnya bobot pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang masuk dalam kategori yang sama. Selanjutnya, dari data yang diperoleh dicari nilai rata-ratanya dan standar deviasinya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden. Rumus yang digunakan: (Durianto, dkk, 2001: 43)

Rata-rata:

Standar Deviasi (S) =

Keterangan:

xi : nilai pengukuran ke-i fi : frekuensi kelas ke-i n : banyaknya pengamatan

Hasil dari nilai rata-rata dan standar deviasi kemudian dipetakan dalam rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval :

(25)

commit to user

12 Interval = nilai tertinggi – nilai terendah= 5 – 1 = 0,8

Banyaknya kelas 5 Rentang skala dapat ditunjukkan sebagai berikut :

1,00 – 1,80 = sangat jelek (SJ) 1,80 – 2,60 = jelek (J)

2,60 – 3,40 = cukup (C) 3,40 – 4,20 = baik (B)

4,20 – 5,00 = sangat baik (SB)

Penggunaan skala likert tersebut diharapkan dapat mengukur tingkatan loyalitas terhadap produk hygiene merek Calmic.

(26)

commit to user

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Merek (Brand)

Produk-produk yang terdapat di pasaran sebagian besar memiliki merek, produk konsumen maupun produk industrial. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu produk, sehingga konsumen akan memperoleh kemudahan untuk membeda-bedakan produk yang banyak terdapat di pasar.

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. (Kotler, 2001: 575)

Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2001: 575), yaitu sebagai berikut:

a. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi.

(27)

commit to user

14 b. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekedar menyatakan atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut, tetapi manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional. Sebagai contoh atribut “tahan lama” diterjemahkan menjadi manfaat fungsional “tidak perlu cepat beli lagi”, atribut “mahal” diterjemahkan menjadi manfaat emosional “bergengsi”, dan lain-lain.

c. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.

d. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman, terorganisasi, efisien, bermutuu tinggi. e. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau istana yang agung (objek).

f. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atauu menggunakan produk tersebut.

2. Peran dan Kegunaaan Merek (Brand)

Merek memegang peranan sangat penting salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat seseorang menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikaatan

(28)

commit to user

15 emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.

Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor, seperti: (Durianto, dkk, 2001: 2)

a. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil.

b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca Cola yang berhasil menjadi “Global Brand”, diterima di mana

dan kapan saja di seluruh dunia.

c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen.

d. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen.

e. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembeli dan konsumen.

f. Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan.

Keberadaan suatu merek yang telah dikenal secara luas menjadi suatu harapan dan andalan bagi perusahaan dalam meraih

(29)

commit to user

16 pangsa pasar yang besar bahkan menjadi market leader

(pemimpin pasar). 3. Ekuitas Merek (Brand Equity)

Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang

terkait dengan suatu merek, nama, symbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebua produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan (Durianto, dkk, 2001: 4).

Brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori (A.

Aaker, dalam Durianto, dkk, 2001: 4), yaitu:

1. Brand awareness (kesadaran merek)

Kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Brand association (asosiasi merek)

Pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.

3. Perceived quality (persepsi kualitas)

Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Brand loyalty (loyalitas merek)

(30)

commit to user

17 5. Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya)

Brand equity merupakan aset yang dapat memberikan nilai

tersendiri di mata pelanggannya. Di samping memberi nilai bagi konsumen, brand equity juga memberikan nilai bagi perusahaan

(Durianto, dkk, 2001: 6), dalam bentuk:

1. Brand equity yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama.

2. Empat dimensi brand equity: brand awareness, perceived quality, asosiasi-asosiasi, dan aset merek lainnya dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen.

3. Brand loyalty yang telah diperkuat merupakan hal penting dalam merespons inovasi yang dilakukan para pesaing.

4. Brand association juga sangat penting sebagai dasar strategi

positioning maupun strategi perluasan produk.

5. Salah satu cara memperkuat brand equity adalah dengan melakukan promosi besar-besaran yang membutuhkan biaya besar. 6. Brand equity yang kuat dapat digunakan sebagai dasar untuk

pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki brand

(31)

commit to user

18 7. Brand equity yang kuat dapat meningkatkan penjualan karena

mampu menciptakan loyalitas saluran distribusi.

8. Aset-aset brand equity lainnya dapat memberika keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki pesaing.

Brand equity menempati posisi yang demikian penting bagi

tercapainya tujuan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang ingin tetap bertahan dan melangkah lebih maju untuk memenangkan persaingan, sangat perlu mengetahui brand equity produknya melalui riset terhadap

elemen-elemen brand equity.

4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) a. Pengertian

Brand loyalty merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan

kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan sebuah gambaran tentang mungkin atau tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. (Durianto, dkk, 2001: 126)

b. Fungsi Brand Loyalty

Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, brand loyalty

dapat menjadi aset strategis bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty kepada perusahaan:

(32)

commit to user

19 1) Mengurangi Biaya Pemasaran (Reduced Marketing Costs)

Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan mengecil jika brand loyalty meningkat. Ciri yang nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.

2) Meningkatkan Perdagangan (Trade Leverage)

Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara penasaran. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

3) Menarik Minat Pelanggan Baru (Attracting New Customer) Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan mengandung resiko tinggi. di samping itu pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru.

(33)

commit to user

20 4) Memberi Waktu untuk Merespon Ancamam Persaingan

(Provide Time to Respond to Competitive Threats)

Brand loyalty akan memberikan waktu pada sebuah

perusahaan untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisirkannya.

5. Tingkatan Brand Loyalty

Brand loyalty mempumyai beberapa tingkatan, untuk setiap

tingkatan menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan. Tingkatan- tingkatan brand loyalty tersebut adalah: (Durianto, dkk, 2001: 128)

1) Switcher (pembeli yang berpindah-pindah)

Adalah tingkat loyalitas yang paling dasar. Semakin sering konsumen berpindah dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan bahwa mereka tidak loyal, semua merek dianggap memadai. Dalam hal ini merek memegang peranan yang kecil dalam keputusan pembelian. Ciri paling jelas dalam kategori ini adalah mereka membeli suatu merek karena banyak konsumen lain membeli merek tersebut karena harganya murah.

(34)

commit to user

21

2) Habitual buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau pengorbanan lain.

3) Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi. Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung switching cost (biaya peralihan), seperti

waktu, biaya, atau resiko yang timbul akibat tindakan peralihan merek tersebut. Untuk menarik minat pembeli kategori ini, pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung pembeli dengan menawarkan berbagai manfaat sebagai kompensasi.

4) Likes the Brand (menyukai merek)

Adalah kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi.

5) Committed buyer (pembeli yang berkomitmen)

Adalah kategori pembeli yang setia. Mereka mempunyai kebanggaan dalam menggunakan suatu merek. Merek tersebut bahkan menjadi sangat penting baik dari segi fungsi maupun

(35)

commit to user

22 sebagai ekspresi siapa sebenarnya penggunanya. Ciri yang tampak pada kategori ini adalah tindakan pembeli untuk merekomendasikan atau mempromosikan merek yang ia gunakan kepada orang lain.

Tiap tingkatan brand loyalty dapat ditunjukkan melalui

gambar piramida :

Gambar II.1 Piramida Tegak

Gambar di atas menunjukkan piramida tegak yang menunjukkan bahwa brand loyalty lemah. Karena posisi switcher

(36)

commit to user

23

Gambar II.2 Piramida Terbalik

Gambar di atas membentuk piramida terbalik yang menunjukkan bahwa brand loyalty kuat. Hal ini dapat dilihat dari

posisi committed buyer yang berada pada urutan teratas dan mempunyai proporsi lebih besar daripada switcher.

Tingkatan brand loyalty mewakili tantangan pemasaran

yang berbeda dan juga mewakili tipe aset yang berbeda dalam pengelolaan dan eksploitasinya. Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan. Sehingga dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi resiko. Keuntungan

(37)

commit to user

24 lain yang didapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih merespons gerakan pesaing.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian mengenai brand loyalty ini adalah

sebagai berikut :

Gambar II.3 Kerangka Pemikiran

Dimensi-dimensi yang mempengaruhi brand loyalty ada lima tingkatan

yaitu switcher, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, dan commited

buyer. Tiap tingkatan brand loyalty mewakili tantangan pemasaran yang

berbeda dan juga mewakili tipe aset yang berbeda dalam pengelolaan dan eksploitasinya. Tingkatan-tingkatan tersebut dapat menunjukkan apakah pelanggan loyal terhadap merek ataukah sebaliknya.

Switcher

Satisfied Buyer Habitual Buyer

Likes the Brand

Commited Buyer

(38)

commit to user

25 BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Umum Perusahaan

Pada tahun 1987, pada saat hygiene bukanlah menjadi perhatian utama,

Calmic ditemukan sebagai divisi dari PT Burroughs Wellcome Indonesia yang menawarkan standard hidup yang lebih baik dengan menciptakan hygienitas dan

kenyamanan dalam lingkungan. Dan seiring pertumbuhan yang sangat cepat , pada tahun 1992 Calmic diakuisisi oleh Rentokil Initial Plc (UK), perusahaan

service yang sudah globalisasi dan ahli di bidang usaha kenyamanan lingkungan

seperti pest control dan hygiene service.

PT. Calmic Indonesia adalah bagian dari Rentokil Initial Plc. yang berkantor pusat di United Kingdom, merupakan perusahaan mutinasional yang bergerak di bidang Hygiene Service dan beroperasi di lebih dari 40 negara di

dunia.

Di Indonesia, PT. Calmic Indonesia beroperasi sejak tahun 1987 dan merupakan pioneer di bidang Hygiene Service. Saat ini, PT. Calmic Indonesia

mempunyai 15 cabang dan 10 depo di kota-kota besar, serta lebih dari 400 karyawan terlatih yang siap melayani pelanggan di seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

(39)

commit to user

26 Seluruh produk yang digunakan dalam layananperusahaan dilengkapi MSDS dan telah mendapatkan ijin edar dari Departemen Kesehatan. PT. Calmic Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan Hygiene Service di Indonesiayang

memiliki sertifikat liability insurance.

Selain merupakan anggota KADIN dan APKLINDO, PT. Calmic Indonesia juga aktif mendukung organisasi profesi seperti IHKA, PHRI, IDI, IPMI dan lain-lain. Tahun 2009, Rentokil Initial Plc. termasuk dalam 100 perusahaan yang memberikan Corporate Social Responsibility terbesar di dunia.

Ini adalah bentuk kepedulian Rentokil Initial Plc. terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat yang diberikan melalui program-program sosial yang bekerja sama dengan badan dunia.

Calmic memusatkan struktur organisasinya pada level managemen operasional lokal yang kuat. Perusahaan percaya dengan menganut sistem managemen streamline dan investasi sumber daya manusia, training dan teknologi, serta memberikan kepercayaan penuh kepada karyawan melalui program pengembangan akan membantu anda untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal. Seluruh karyawan mengikuti kode etik dan mengacu pada Peraturan dan Kebijakan Perusahaan yang ditetapkan. Diantaranya adalah:

a. Kami mengutamakan konsumen

b. Menjadikan Perusahaan Service yang proaktif dan peduli terhadap lingkungan

c. Komunikasi dan mengambil kesepakatan secara transparan dan langsung dengan konsumen atau karyawan

(40)

commit to user

27 2. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi yang terbaik disetiap pekerjaan kita, dengan melakukan yang terbaik untuk rekan kerja dan pelanggan kita.

b. Misi

Memberikan layanan bernilai tambah pada pelanggan dibidang kendali hama, toilet, tekstil, fasilitas, pabrik, dan parsel melalui jaringan di lebih 1000 cabang.

3. Struktur Organisasi

Struktur orgsnisasi yang dimiliki oleh PT. Calmic Cabang Solo adalah sebagai berikut:

(41)

commit to user

28 Gambar III.1

Struktur Organisasi PT. Calmic Cabang Solo Sumber: PT. Calmic Cabang Solo, 2012

Manager Regina Elia

Sales

Chaprina K Utami Dewi Inneke Octaviani Supervisor Suyatno Supervisor Admin Dewi Kusumaningtyas Administrasi Asri Pramesti Istiqomah Admin Support Syntia Damayanti Kolektor Teknisi Kukuh Wiliatmoko Patria Nusa Sembada

Amri Salam Anton

(42)

commit to user

29 Keterangan diskripsi pekerjaan adalah sebagai berikut:

a. Manajer

Tugas dan tanggung jawab:

1) Mengawasi kelancaran seluruh kegiatan operasional perusahaan

2) Mengawasi pengoperasian dan penanganan kontrak langsung dengan konsumen

3) Mengkoordinir perencanaan bersama dan pengembangan bisnis perusahaan

4) Pengelolaan SDM perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya 5) Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengawasan terhadap

aktivitas perusahaan

6) Perencanaan target penjualan b. Supervisor Administrasi

Tugas dan tanggung jawab:

1) Mengawasi kinerja dari administrasi 2) Bertanggung jawab atas kinerja admin

3) Memimpin dan mengatur, mengevaluasi, mengawasi, dan mengkoordinir kelancaran tugas dalam bidang administrasi dan keuangan

4) Mengecek faktur invoice tagihan konsumen

5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manajer 6) Menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan secara rutin

(43)

commit to user

30 c. Sales

Tugas dan tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab dalam menyikapi complain yang dilakukan oleh konsumen

2) Bertanggung jawab atas tercapainya target penjualan di areanya

3) Bertanggung jawab dalam pengembangan outlet dan informasi harga barang competitor

4) Memasarkan dan menawarkan barang yang dimiliki perusahaan kepada calon konsumen

5) Bertugas menyampaikan keunggulan dari produk yang ditawarkan 6) Menjalin hubungan baik antar konsumen

7) Meningkatkan target penjualan d. Supervisor Teknisi

Tugas dan tanggung jawab:

1) Mengawasi kinerja dari teknisi

2) Bertanggung jawab atas kinerja teknisi

3) Memimpin dan mengatur, mengevaluasi, mengawasi, dan mengkoordinir kelancaran tugas dalam bidang hygiene service

4) Menyusun laporan pertanggung jawaban dalam bidang hygiene service

serta para teknisi

(44)

commit to user

31 e. Administrasi

Tugas dan tanggung jawab:

1) Menerima dan memeriksa hasil transaksi berdasarkan yang dilaporkan oleh teknisi ataupun kolektor

2) Mengesahkan dan merekap setiap pengeluaran perusahaan untuk dilaporkan kepada supervisor admin

3) Mengecek bukti transaksi setiap akhir bulan dan melakukan pembuatan tagihan setiap awal bulan berikutnya kepada konsumen 4) Membuat faktur invoice tagihan konsumen

5) Meminta pengesahan faktur kepada manajer untuk dapat segera dilaksanakan penagihan

6) Membuat laporan mingguan dan bulanan omset perusahaan 7) Sebagai customer service kepada konsumen

f. Admin Support

Tugas dan tanggung jawab:

1) Membantu di bagian administrasi untuk pengarsipan dokumen 2) Mengatur jadwal teknisi

3) Bertanggung jawab atas pembuatan dokumen teknisi 4) Mengkonfirmasi jadwal service kepada konsumen 5) Sebagai customer service kepada konsumen

(45)

commit to user

32 g. Teknisi

Tugas dan tanggung jawab:

1) Memberikan pelayanan service kepada konsumen sesuai standar yang telah ditentukan perusahaan

2) Bertanggung jawab atas pekerjaan pada klien

3) Bertanggung jawab atas pekerjaan pada perusahaan secara professional 4) Bertanggung jawab atas kepuasan konsumen

h. Kolektor

Tugas dan tanggung jawab:

1) Melakukan penagihan kepada konsumen

2) Menyampaikan masalah dan keluhan konsumen kepada admin

3) Melaporkan jumlah tagihan yang telah diterima dari konsumen ke bagian admin

(46)

commit to user

33 4. Jumlah Karyawan PT. Calmic Cabang Solo

Tabel III.1

Tabel Jumlah Karyawan PT. Calmic Cabang Solo

Jabatan Jumlah Manajer 1 Supervisor Administrasi 1 Supervisor Teknisi 1 Administrasi 2 Administrasi Support 1 Sales 2 Teknisi 4

Sumber : PT Calmic Cabang Solo, 201 5. Jam Kerja PT. Calmic Cabang Solo

Tabel III.2

Tabel Jam Kerja PT. Calmic Cabang Solo

Hari Kerja Jam Kerja

Senin – Jum’at 08.00 – 17.00 WIB

Sabtu - Minggu Libur

( Istirahat siang 12.00 – 13.00 )

Sumber : PT. Calmic Cabang Solo, 2012 6. Produk-produk Hygiene PT. Calmic

Produk adalah segala sesuatu yang didapat ditawarkan pasar agar mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau konsumsi yang dapat

(47)

commit to user

34 memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler & Amstrong, 2008: 346). Adapun produk-produk hygiene PT. Calmic antara lain:

1. CALMATIC (CMT)

Gambar III.2

Calmatic (CMT)

Merupakan unit yang berfungsi membersih sehatkan urinoir/closet secara otomatis 24 jam sehari sehingga kebersihan dan

kesehatan di ruangan toilet terjamin. Mencegah timbulnya noda-noda, kerak sisa kotoran yang menyebabkan bau tidak sedap sehingga kenyaman dan kebersihan tetap terjaga. Mencegah penyumbatan saluran closet sehingga biaya pemeliharaan menjadi lebih ekonomis.

Adapun fungsi dari Calmatic itu sendiri diantaranya :

a. Calmatic dirancang untuk menciptakan lingkungan higienis yang segar baik di atas maupun di bawah garis batas air

b. Calmatic menawarkan perlindungan yang higienis dari timbulnya kerak dan bakteri yang berkembang biak di dalam sistem toilet c. Sistem Penakaran yang digabung dengan peralatan Anti Perusakan

akan melepaskan anti bakteri berkualitas tinggi untuk membantu membasmi bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap. Selain itu

(48)

commit to user

35 Calmatic juga membatasi tempat berkembangnya bakteri dan risiko penyebaran bakteri di udara yang ada di dalam toilet umum

d. Bahan kimianya menghilangkan garam air seni dan terutama garam asam urat yang menyebabkan timbulnya kerak yang dapat menimbulkan karat pada pipa. Dengan Calmatic, penyumbatan dapat dikurangi secara maksimal.

2. CALFRESH (CFR)

Gambar III.3

Calfresh (CFR)

Adalah unit penyegar toilet dengan sistem rotasi 2 menit berfungsi dan berhenti selama 1 (satu) menit serta menggunakan pengharum khusus yang khas sehingga kenyamanan ruangan toilet dan hygienis tetap terjamin.

(49)

commit to user

36

3. CALSPRAY (CSP)

Gambar III.4

Calspray (CSP)

Adalah unit pengharum ruangan otomatis yang digerakkan dengan baterai yang menyemprotkan aroma segar setiap 15 menit secara otomatis dalam jangkauan sekitar 50 m3 dengan aroma yang tersedia tergantung selera.

4. SOLAR AIRFRESH (SAF)

Gambar III.5

Solar Airfresh (SAF)

Adalah unit pengharum ruangan otomatis yang eksklusif digerakkan dengan menggunakan energi cahaya (solar cell) yang menyemprotkan aroma segar setiap 30 menit sekali dalam jangkauan yang lebih luas secara otomatis. Unit akan menyala dan mati secara otomatis menyesuaikan dengan kebiasaan penghuni ruangan pada hari

(50)

commit to user

37 ke delapan. Dilengkapi dengan 2 (dua) aerosol yang menjamin

kesinambungan semprotan aerosol.

5. CALSOAP (CSO)

Gambar III.6

Calsoap (CSO)

Adalah sabun cair pencuci tangan dengan formulasi khusus dan parfum ekslusif, aman untuk kulit, lembut dan harum, dengan menggunakan sistem tekan tombol. Dispenser Initial Calsoap menampung 800 takaran per kantung, cukup untuk sekitar 1000 kali pencucian tangan.Dapat dipasang di tembok, mudah dibersihkan dan diservis.Dispenser Initial Calsoap dapat dikunci untuk mencegah pencurian.Terbuat dari bahan plastik anti bentur agar tidak berkarat. Berukuran tinggi 24 cm, lebar 11 cm, diameter 10 cm.

6. FLY KILLER (FK)

Gambar III.7

(51)

commit to user

38 Adalah unit pengusir serangga yang terbukti sangat efektif dan ampuh dalam mengusir segala jenis serangga khususnya lalat dan kecoa termasuk semut tetapi aman bagi manusia serta ramah lingkungan, sering digunakan di industri makanan.Unit ini di bawah pengawasan Dept. Kesehatan Spanyol (Publik Health Food Departement), Depkes dan Deptan Republik Indonesia.

7. CALDRY (CDY)

Gambar III.8

Caldry (CDY)

Adalah unit pengering tangan elektronik hemat daya listrik dengan menggunakan pemanas, mencegah pemborosan penggunaan kertas tissue dan senantiasa menjaga keasrian ruang toilet.

Cara Kerjanya

Pengering ini dilengkapi dengan sensor gerakan infra merah, artinya unit hanya akan aktif jika tangan diletakkan di bawahnya. Unit pemanas ganda dan sensor temperatur memastikan udara yang keluar dari pengering sesuai dengan temperatur udara sekitar, dan tidak terlalu panas untuk pengguna.

(52)

commit to user

39 a. Waktu pengeringan sangat singkat, sekitar 20 detik

b. Tanpa isi ulang atau limbah

c. Tersedia Caldry warna putih atau berlapis krom Ukuran: T 32,5cm L 27,6cm D 16,4cm

8. TOILET SEAT CLEANER (TSC)

Gambar III.9

Toilet Seat Cleaner (TSC)

Adalah unit yang berfungsi menyemprotkan cairan untuk pembersih dudukan closet. Dengan dudukan closet yang bersih,

hygienis dan bebas bakteri akan mencegah infeksi silang sekaligus menciptakan suasana nyaman pada saat yang pribadi.

9. SANITACT (SNT)

Gambar III.10

Sanitact (SNT)

Adalah unit tempat pembuangan pembalut wanita bekas pakai yang hygienis dilengkapi chemical untuk membunuh bakteri dari

(53)

commit to user

40 pembalut bekas tersebut. Kapasitas unit tersebut dapat menampung ± 70 – 100 pcs/bulan untuk setiap bilik closet (dengan asumsi untuk ± 7 –

10 wanita masa periodik menstruasi/bulan dengan masing-masing membuang sebanyak 10 Pcs pembalut bekas pakai. Bila 1 unit dipakai melebihi kapasitas maka akan dilakukan pengangkatan lebih dari 2 kali/bulan.

10. DUST CONTROL MATS (DCM)

Gambar III.11

Dust Control Mats (DCM)

Adalah keset pengontrol debu yang masuk terbawa oleh alas kaki ke dalam gedung. Bekerja dengan cara menyerap debu atau partikel yang dapat menyebabkan gesekan atau goresan dari tekanan alas kaki kepada lantai sehingga lantai nampak kusam. Memiliki sifat statis pada lapisan karet yang merekat ke lantai sehingga tidak bergeser bila ada

trolly atau sejenisnya melewati keset tersebut. Sistem perawatan

dilakukan dengan laundry secara berkala.

PRIMA

RUBB F

(54)

commit to user

41 Ukuran yang tersedia (cm):

a. 60 x 90 b. 85 x 145 c. 85 x 150 (oval) d. 85 x 300 e. 120 x 180 f. 120 x 240 Pilihan warna: a. Cokelat b. Hijau c. Abu-abu d. Merah

11. TISSUE ROLL JUMBO

Gambar III.12

Tissue Roll Jumbo

Merupakan dispenser khusus berisi tissue dengan design yang

sangat modern dan dapat digunakan untuk kenyamanan pengguna

(55)

commit to user

42

12. MULTIFOLD PAPER TOWEL

Gambar III.13

Multifold Paper Towel

Merupakan dispenser khusus berisi tissue dengandesign yang

sangat modern dan dapat digunakan untuk kenyamanan pengguna toilet.

7. Kantor Cabang

Perusahaan ini mempunyai beberapa cabang kota di Indonesia meliputi:

a) Bali : Jl. Puputan No.150, Renon – Denpasar 80226 b) Balikpapan : Jl. Imam Bonjol No.6, Landasan Ulu – Balikpapan

76112.

c) Bandung : Jl. Srimahi Raya No.44, Bandung

d) Batam : Jl. Komplek Rosedale Blok E No.85, Batam Center – Batam Island

e) Bogor : Jl. Kresna Raya No.45, Perum Indraprasta Bantar Jati, Bogor

(56)

commit to user

43 f) Cikarang : Ruko Thamrin Blok F9, Jl. M. H Thamrin Lippo

Cikarang.

g) Gading Serpong : Jl. Kelapa Gading Barat Blo AG 15 no.11, Gading Serpong – Tangerang 15333

h) Jakarta : Jl. Letjen S.Parman Kav N2 Slipi, Jakarta Barat 11480

i) Malang : Jl. Bunga Andong Barat Kav 27, Malang – Jawa Timur

j) Solo : Jl. Tanjung No.2A, Karangasem, Laweyan, Solo k) Yogyakarta : Jl. Kemuning Blok C-6 Perum Sawit Sari,

Condong Catur – Yogyakarta 55281

l) Semarang : Jl. Kawi Raya No.39A, Candi Sari – Semarang m) Pekanbaru : Jl. Ronggowarsito I No. 9, Gobah – Pekanbaru

28132

n) Palembang : Jl. Balap Sepeda No. 27, Kampus, Lorok Pakjo, Palembang 30137

o) Medan : Jl. Darussalam No. 75A, Medan

p) Makasar : Jl. R.S.I. Faisal XII No. 40 A – B, Pettarani – Makasar 90222

B. Laporan Magang Kerja

Program magang kerja adalah suatu upaya mengarahkan mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat, dan melakukan pekerjaan yang

(57)

commit to user

44 berhubungan dengan program studinya. Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib, dengan berorientasi pada dunia usaha atau dunia kerja.

Program Studi Diploma III, khususnya manajemen pemasaran mewajibkan setiap angkatan semester akhir untuk mengadakan penelitian dan magang kerja, pengadaan magang tersebut dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dalam penulisan tugas akhir. Tugas akhir yang ditulis, baik secara topik maupun isinya harus berkaitan dengan tempat magang ataupun permasalahan yang ada di perusahaan tempat magang.

1. Lokasi Magang Kerja

Lokasi magang kerja berada di PT. Calmic Cabang Solo yang beralamat di jalan Tanjung No. 2A, Karang Asem, Laweyan – Solo.

2. Pelaksanaan Magang Kerja

Waktu : 16 Januari – 5 Maret 2012 Hari masuk : Senin – Jumat

Jam : 08.00 – 17.00 WIB

3. Kegiatan Magang Kerja

Kegiatan magang kerja yang dilakukan di PT. Calmic Cabang Solo antara lain:

a. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada manajer,

(58)

commit to user

45 b. Mahasiswa diberi kesempatan untuk melihat dan mempelajari tugas-tugas yang dikerjakan di bagian admin service, admin sales, admin support serta

teknisi.

c. Mahasiswa terjun langsung dalam membantu tugas-tugas di bagian admin

service, admin sales, dan admin support , seperti filing data konsumen,

mengirim surat-surat kontrak melalui fax, mengetik surat perjanjian, serta membantu memperbarui data-data serta kontrak konsumen.

d. Mahasiswa dilatih untuk melakukan konfirmasi jadwal service teknisi melalui telepon dengan didampingi oleh manajer serta admin schedule.

C. Analisis Data dan Pembahasan

Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Analisis dilakukan dengan menggunakan dua analisis, yang pertama analisis yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden melalui identifikasi jenis kelamin, umur, dan rata-rata pendapatan selama satu bulan. Analisis yang kedua merupakan analisis untuk mengetahui tingkatan-tingkatan

brand loyalty konsumen antara lain :tingkat switcher, habitual buyer, satisfied

buyer, likes the brand, dan committed buyer. Dan penelitian ditujukan kepada

konsumen PT. Calmic cabang Solo yang menggunakan produk hygiene merek

(59)

commit to user

46 1. Analisis Karakteristik Responden

a. Analisis Jenis Kelamin

Sebanyak 100 kuesioner dibagikan kepada konsumen PT. Calmic Cabang Solo. Dari pencantuman data yang dituliskan oleh responden diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel III.3

Analisis Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Responden %

1 Laki-laki 38 38%

2 Perempuan 62 62%

Jumlah 100 100%

Data : diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwajumlah responden perempuan lebih besar dibandingkan dengan responden laki-laki, yaitu responden laki-laki sebesar 38 responden (38%) dan responden perempuan sebesar 62 responden (62%). Jadi, kebanyakan pelanggan tetap produk

hygiene merek Calmic adalah perempuan.

b. Analisis Umur

Yang dimaksud umur disini adalah umur responden saat ini. Berikut ini adalah tabel umur responden saat ini:

(60)

commit to user

47 Tabel III.4

Analisis Berdasarkan Usia

No Usia Responden % 1 <15 tahun 0 0% 2 15-20 tahun 0 0% 3 21-26 tahun 8 8% 4 27-32 tahun 48 48% 5 >32 tahun 44 44% Jumlah 100 100%

Data : diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang berumur <15 tahun dan berumur antara 15- 20 tahun, 8 responden (8%) berusia antara 21-26 tahun, 48 responden (48%) berusia antara 27-32 tahun, dan 44 responden (44%,) berusia >32 tahun. Jadi, kebanyakan pengguna produk hygiene merek Calmic adalah konsumen yang berusia antara 27-32

tahun.

c. Analisis Pekerjaan

Yang dimaksud pekerjaan disini adalah pekerjaan yang dimiliki oleh konsumen. Berikut tabel pekerjaan dari responden:

(61)

commit to user

48 Tabel III.5

Analisis Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Responden % 1 Pelajar/ mahasiswa 0 0% 2 PNS 18 18% 3 Swasta 45 45% 4 Wiraswasta 13 13% 5 Lain-lain 24 24% Jumlah 100 100%

Data : diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.5 diatas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa, 18 responden (18%) memiliki pekerjaan sebagai PNS, 45 responden (45%) memiliki pekerjaan sebagai swasta, 13 responden (13%) memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan 24 responden (24%) memiliki pekerjaan selain pekerjaan diatas. Jadi, sebagian besar pelanggan tetap produk hygiene merek Calmic memiliki

pekerjaan sebagai swasta. d. Analisis Pendapatan

Yang dimaksud pendapatan disini adalah pendapatan yang diterima responden selama satu bulan ia bekerja. Berikut tabel pendapatan responden:

(62)

commit to user

49 Tabel III.6

Analisis Berdasarkan Pendapatan per Bulan

No Pendapatan/ bulan Responden %

1 < Rp 500.000,00 0 0% 2 Rp 500.000,00 - Rp 1.000.000,00 0 0% 3 Rp1.001.000,00 - Rp 1.500.000,00 4 4% 4 Rp 1.501.000,00 - Rp 2.000.000,00 24 24% 5 >Rp 2.000.000,00 72 72% Jumlah 100 100%

Data : diolah tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.6 diatas dapat diketahui tidak ada responden yang berpenghasilan <Rp 500.000,00 dan antara Rp 500.000,00 - Rp 1.000.000,00, yang berpenghasilan Rp 1.001.000.00 - Rp 1.500.000,00 sebesar 4 responden (4%), yang berpenghasilan Rp 1.5001.000 - Rp 2.000.000,00 sebesar 24 responden (24%), dan yang berpenghasilan >Rp 2.000.000,00 sebesar 72 responden (72%). Jadi, sebagian besar para pelanggan tetap produk hygiene

merek Calmic memiliki pendapatan >Rp 2.000.000,00 tiap bulan.

2. Analisis Tingkatan Brand Loyalty

Brand loyalty merupakan sejauh mana seorang pelanggan

menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniatuntuk terus membelinya di masa depan” (Mowen dan Minor, 2002: 108).Brand loyalty sendiri mempunyai

(63)

commit to user

50 beberapa tingkatan, dan setiap tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi tingkatan brand loyalty antara lain :

a. Switcher (berpindah-pindah)

b. Habituak buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)

c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya perlaihan)

d. Likes the brand (menyukai merek)

e. Committed buyer (pembeli yang komit)

Untuk mengetahui seberapa besar tingkatannya dibutuhkan sebuah analisa yang mempunyai dasar yang kuat.Penelitian ini dilakukan kepada 100 responden yang menggunakan produk hygiene merek Calmic lebih

dari satu kali di Surakarta.

a. Analisis Switcher

Switcher adalah konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga,

sehingga pada tingkatan loyalitas ditempatkan pada urutan paling bawah.Yang termasuk switcher adalah responden yang menjawab “sering” dan “selalu”. Berikut ini adalah perhitungan switcher untuk merek Calmic:

(64)

commit to user 51 Tabel III.7 Analisis Switcher % Tidak pernah 10 1 10 1 10 10% Jarang 62 2 124 4 248 62% Kadang-kadang 21 3 63 9 189 21% Sering 5 4 20 16 80 5% Selalu 2 5 10 25 50 2% Total 100 227 557 100%

Data : diolah tahun 2012

Rata-rata = Switcher =

SD =

Jadi rata-rata responden merek Calmic jarang berpindah merek karena faktor harga.Sedangkan yang benar-benar sensitif terhadap harga berjumlah 7 orang (7%) dari 100 responden.

Dengan demikian nilai rata-rata responden yang switcher tersebut

(2,27) masuk dalam kategori jelek (rentang 1,8 - 2,60). Dengan demikian, infomasi yang tergali memberikan harapan yang baik bagi PT. Calmic.

b. Analisis Habitual Buyer

Habitual buyer dihitung berdasarkan jawaban “setuju” dan

“sangat setuju” pada kuesioner. Hasil tabulasi merek Calmic menunjukkan sebagai berikut:

(65)

commit to user

52 Tabel III.8

Analisis Habitual Buyer

%

Sangat tidak setuju 2 1 2 1 4 2%

Tidak setuju 12 2 24 4 48 12%

Ragu-ragu 9 3 27 9 81 9%

Setuju 62 4 248 16 992 62%

Sangat setuju 15 5 75 25 375 15%

Total 100 376 1500 100%

Data: diolah tahun 2012

Rata-rata = Habitual buyer =

SD =

Rata-rata responden merasa tidak setuju atau ragu-ragu bahwa keputusan pembelian merek Calmic adalah karena kebiasaan.Sedangkan yang betul-betul membeli karena kebiasaan berjumlah 77 orang (77%) dari 100 responden.

Nilai rata-rata responden yang masuk klasifikasi habitual buyer

tersebut (3,76) jatuh dalam kategori baik (rentang 3,40 - 4,20). Dengan demikian, informasi yang tergali memberikan harapan yang baik bagi PT. Calmic.

c. Analisis Satisfied Buyer

Penghitungan satisfied buyer dalam kasus ini adalah bila

(66)

commit to user

53 dan “sangat puas”. Berikut tabel konsumen yang puas terhadap merek Calmic:

Tabel III.9 Analisis Satisfied Buyer

%

Sangat tidak puas 1 1 1 1 1 1%

Tidak puas 2 2 4 4 8 2%

Biasa saja 9 3 27 9 81 9%

Puas 69 4 276 16 1104 69%

Sangat puas 19 5 95 25 475 19%

Total 100 403 1669 100%

Data: diolah tahun 2012

Rata-rata = Satisfied buyer =

SD =

Kebanyakan responden merasa puas pada merek Calmic, ini terlihat pada rata-rata jawaban responden.Sedangkan sebanyak 89 orang (89%), merasa puas menggunakan merek Calmic.

Nilai rata-rata responden yang satisfied (4,03) tersebut masuk dalam kategori sangat baik (rentang 4,2 - 5,00). Dengan demikian, informasi yang tergali mampu menunjukkan dukungan brand loyalty yang

(67)

commit to user

54 d. Analisis Liking The Brand

Komponen brand loyalty yang lain adalah liking the brand.

Responden yang termasuk tingkatan liking the brand adalah yang

menjawab “suka” dan “sangat suka”. Sesuai data yang didapat berikut ini akan diuraikan hasilnya, hasil penghitungan liking the brand milik Calmic

adalah sebagai berikut:

Tabel III.10 Analisis Liking The Brand

%

Sangat tidak suka 0 1 0 1 0 0%

Tidak suka 2 2 4 4 8 2%

Biasa saja 12 3 36 9 108 12%

Suka 60 4 240 16 960 60%

Sangat suka 26 5 130 25 650 26%

Total 100 410 1726 100%

Data: diolah tahun 2012

Rata-rata = Liking the brand =

SD =

Rata-rata responden setuju bahwa mereka menyukai merek Calmic, terbukti dari jawaban rata-rata responden.Sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai Calmic adalah 88 orang (88%).

Nilai rata-rata responden yang berada pada tingkat loyalitas liking

Gambar

Gambar  di  atas  menunjukkan  piramida  tegak  yang  menunjukkan  bahwa  brand  loyalty  lemah
Gambar II.2  Piramida Terbalik
Gambar II.3  Kerangka Pemikiran
Gambar III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan signifikan nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan, berdasarkan hasil t hitung lebih besar dari pada harga t tabel

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi dengan judul “EVALUASI POSTUR KERJA DAN STASIUN

(2) lulusan terbaik (cumlaude/dengan pujian) dibuktikan dengan fotokopi Ijazah dan Transkrip Nilai, dilegalisir sekurang-kurangnya oleh Dekan atau yang sederajat. b)

Dengan demikian, ekstrak etanol buah pare dapat digunakan sebagai penurun kadar glukosa darah pada mencit putih jantan.. Kata kunci : pare, kadar glukosa darah,

Pada analisa kali ini juga akan dilakukan beberapa variasi yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya seperti melakukannya terhadap beberapa variasi sudut skew,

Romao Shelley Levene, George Aaronow and Dave Moss. By profession all of them are salesmen who work for a real estate company belonging Mitch and.. Murray. There are

Menurut Sodiq dan Abidin (2008:3), usaha peternakan kambing memiliki karakteristik pendukung sebagai berikut:.. Modal awal yang dibutuhkan relatif lebih kecil

(3) Daerah sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri atau menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air atau pemerintah daerah sesuai dengan