PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH, PEMAHAMAN AKUNTANSI, DAN KETAATAN PADA PERATURAN
PERUNDANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN
OGAN KOMERING ILIR
Skripsi Oleh
RAMADHAN HARIYADI 01031181320068
Akuntansi
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI (2019)
vi
MOTTO
“Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu
menggelisahkan kamu.” [QS Ar-Rum 60]
“Dan bahwa seorang manusia tidak akan memperoleh sesuatu selain apa yang telah diusahakannya sendiri”
[QS An-Najm (53): 39]
“Learn from the mistakes in the past, try by using a different way, and always hope for a successful future.”
“Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan tak seorangpun sedang menonton.”
[Mark Twain]
Skripsi ini kupersembahkan untuk: • Kedua orang tuaku (Bp. Alm.
Gede Hariyadi dan Ibu Sumgiartini)
• Kakakku (Setyo Hariyadi) • Sahabat-Sahabatku
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, Pemahaman Akuntansi dan Ketaatan Pada peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat sarjana Ekonomi program strata satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, Pemahaman Akuntansi dan Ketaatan Peraturan Perundangan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Selama melaksanakan penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi pembaca.
Inderalaya, Juli 2019
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat terlaksana berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
• Allah SWT yang masih memberikan kesempatan kepada saya untuk selalu
bersyukur atas nikmat yang Ia berikan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
• Rasulullah SAW yang telah mengajarkan perilaku terpuji salah satunya adalah kesabaran dan ketawakalan. Sehingga dalam penulisan skripsi ini, penulis senantiasa berpegang pada ajaran tersebut untuk terus bersabar dan senantiasa berusaha dan bertawakal.
• Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, selaku Rektor Universitas Sriwijaya
• Prof. Dr. Taufiq, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
• Bapak Arista Hakiki, S.E, M.Acc, Ak, CA selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
• Bapak Drs. H. Burhanuddin, M. Acc., Ak., CA dan Bapak Ahmad
Subeki, S.E., M.M., Ak, CA selaku Pembimbing Skripsi yang dengan sabar memberikan bimbingan, kritik dan saran, serta arahan yang membangun selama penyusunan skripsi ini
• Ibu Dr. E. Yusnaini, S.E, M.Si., Ak selaku Penguji Skripsi yang selalu siap menasehati dan memberi arahan dalam memperbaiki skripsi ini
• Ibu Dr. Yulia Saftiana, S.E, M.Si., Ak selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam memilih mata kuliah
• Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi terimakasih telah
memberikan ilmu pembelajaran, motivasi, dll selama Saya kuliah di kampus tercinta
ix
• Staf Tata Usaha dan Perpustakaan Universitas Sriwijaya atas segala bantuan selama penulis menempuh perkuliahan
• Kedua orang tuaku tercinta Ayah dan Ibu, Bapak Gede Hariyadi (alm) dan
Ibu Sumgiartini, yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik, dan membiayai selama menuntut ilmu serta selalu memberiku dorongan, semangat, do’a, nasehat, cinta dan kasih sayang yang tulus untuk keberhasilanku. Engkaulah figur istimewa dalam hidupku.
• Kakakku Setyo Hariyadi yang senantiasa memberikan motivasi demi
tercapainya cita-citaku, semoga Allah berkenan mempersatukan kita sekeluarga kelak di akhirat
• Sahabat-sahabatku (Ibrahim, Ilham Munawar HF, Selvinia, Afi Alfiana Unfaiyah, Resti Purnama Sari), teman-teman yang mensuport selama skripsi (M. Zia Alfauzi, M. Bait Pabesa, Syarifuddin, Hamza, Edi, Faisal), Sahabat seperjuangan (Ompumona, Imam, Arif, Wahyu, Chairul, Niko, Marwan).
• Seluruh teman seperjuangan Akuntansi 2013 yang selalu memberikan
semangat dan arahan selama awal perkuliahan hingga skripsi ini bisa terselesaikan.
• Seluruh Dinas dan perangkat-perangkat yang terkait dalam penelitianku di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
• Almamaterku sebagai motivasi untuk meraih kesuksesan
Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Inderalaya, Juli 2019 Penulis
xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Mahasiswa : Ramadhan Hariyadi
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Kayuagung, 02 Maret 1995
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah (orang tua) : Jl. Guru-Guru II No. 036 rt. 04 lk. 01 Kelurahan Sukadana, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Alamat E-mail : dhanhariyadi20@gmail.com
No. HP : +6281367408190
Pendidikan Formal :
Sekolah Dasar : SDN 14 Kayuagung ( 2001-2007 )
SMP : SMPN 6 Kayuagung ( 2007-2010 )
SMA : SMAN 1 Kayuagung ( 2010-2013 )
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya ( 2013-2019 )
Pengalaman Organisasi
• BO. Ukhuwah FE Universitas Sriwijaya
• Himpunan Mahasiswa Bende Seguguk (HMBS)
xiii DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Halaman Lembar Persetujuan Ujian Komprehensif... ii
Halaman Lembar Persetujuan Skripsi... iii
Halaman Lembar Pernyataan Integritas Karya Ilmiah... iv
Surat Pernyataan Abstrak... v
Motto dan Persembahan... vi
Kata Pengantar... vii
Ucapan Terima kasih... viii
Abstrak... x
Abstract... xi
Daftar Riwayat Hidup... xii
Daftar Isi... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang... . 1
1.2.Perumusan Masalah... 6
1.3.Tujuan Penelitian... 7
1.4.Manfaat Penelitian... 7
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN 2.1. Landasan Teori... 8
2.1.1. Teori Motivasi... 8
2.1.2. Teori Fenomenologi... 8
2.1.3. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)... 9
2.1.4. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja... 12
Instansi Pemerintah 2.1.5. Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah... 13
2.1.6. Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah... 16
2.1.7. Pemahaman Akuntansi... 18
2.1.8. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan... 20
2.2. Penelitian Terdahulu... 22
2.3. Kerangka Pemikiran... 24
2.3.1. Pengembangan Hipotesis... 25
2.3.1.1. Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)... 25
Terhadap Akuntabilitas Kinerja 2.3.1.2. Pengaruh Pemahaman Akuntansi Terhadap... 27
Akuntabilitas Kinerja 2.3.1.3. Pengaruh Ketaatan Peraturan perundangan Terhadap... 28
Akuntabilitas Kinerja 2.3.1.4. Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD),... 28
Pemahaman Akuntansi Dan Ketaatan Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja BAB III DATA PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel... 31
3.2. Jenis Penelitian... 31
xiv
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 32
3.4.1. Variabel Dependen... 32
3.4.2. Variabel Independen... 33
3.4.3. Operasional Variabel Penelitian... 33
3.5. Teknik Analisa Data... 35
3.5.1. Uji Kualitas Data... 36
3.5.1.1. Uji Reabilitas... 36
3.5.1.2. Uji Validitas... 37
3.5.2. Uji Asumsi Klasik... 38
3.5.2.1. Uji Normalitas... 38 3.5.2.2. Uji Multikolinearitas... 38 3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas... 39 3.5.3. Uji Hipotesis... 39 3.5.3.1. Uji F... 40 3.5.3.2. Uji T... 40
3.5.3.3. Uji Koefisien Determinasi... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 42
4.1.1. Deskripsi Data... 42
4.1.2. Deskripsi Responden... 43
4.1.3. Statistik Deskriptif... 46
4.1.4. Hasil Uji Kualitas Data... 47
4.1.4.1. Hasil Uji Reabilitas... 47
4.1.4.2. Hasil Uji Validitas... 48
4.1.5. Hasil Uji Asumsi Klasik... 50
4.1.5.1. Hasil Uji Normalitas... 50
4.1.5.2. Hasil Uji Multikolinearitas... 51
4.1.5.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 52
4.1.6. Hasil Analisa Regresi Linier Berganda... 53
4.1.6.1. Hasil Uji F... 54
4.1.6.2. Hasil Uji Koefisien Determinasi... 55
4.1.7. Hasil Uji Hipotesis (Uji T)... 55
4.1.7.1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Penerapan... 55
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4.1.7.2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Pemahaman Akuntansi... 56
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4.1.7.3. Pengujian Hipotesis Pengaruh Ketaatan Peraturan... 56
Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4.2. Pembahasan... 57
4.2.1. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah... 57
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4.2.2. Pengaruh Pemahaman Akuntansi Terhadap Akuntabilitas... 58
Kinerja Instansi Pemerintah 4.2.3. Pengaruh Ketaatan Peraturan Perundangan Terhadap... 59
xv BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan... 61
5.2. Implikasi Hasil Data... 62
5.3. Keterbatasan Penelitian... 63
5.4. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya... 63
DAFTAR PUSTAKA... 66
16 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 sebagai pengganti Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 sebagai pengganti Undang-Undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah menjadi landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia.
Otonomi Daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas, dan potensi daerah itu sendiri. Dengan adanya otonomi daerah, pengelolaan keuangan sepenuhnya berada di tangan pemerintah daerah sendiri. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, diperlukan sistem akuntansi yang baik, karena sistem akuntansi merupakan pendukung terciptanya pengelolaan keuangan daerah yang accountable, dalam rangka mengelola dana dengan sistem desentralisasi secara transparan, efesien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Herawaty 2011, dalam melaksanakan pemerintahan, pemerintah daerah berkewajiban melakukan dua jenis pertanggungjawaban. Pertama, pertanggungjawaban vertikal kepada pusat, kedua, pertanggungjawaban horizontal kepada DPRD dan masyarakat luas. Kedua jenis pertanggungjawaban pemerintah
17
daerah tersebut merupakan elemen penting dalam proses akuntabilitas. Akuntabilitas publik mengandung makna bahwa hasil dari suatu entitas ke dalam bentuk fungsinya, program dan kegiatan, maupun kebijakan suatu lembaga publik harus dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan kepada masyarakat (public disclosure), dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dimaksud tanpa hambatan (Purba, 2013). Dengan informasi dan pengungkapan tersebut, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus mau dan mampu menjadi subyek pemberi informasi atas aktivitas dan kinerja keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, konsisten dan dapat dipercaya.
Pemberian informasi dan pengungkapan kinerja keuangan ini adalah dalam rangka pemenuhan hak-hak masyarakat, yaitu hak untuk mendapatkan informasi, hak untuk diperhatikan aspirasi dan pendapatnya, hak diberi penjelasan, dan hak menuntut pertanggungjawaban. Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) merupakan kehendak kita bersama. Akuntabilitas diyakini mampu mengubah kondisi pemerintahan yang tidak dapat memberikan pelayanan publik secara baik dan korup menuju suatu tatanan pemerintahan yang demokratis. Penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel akan mendapat dukungan dari publik. Ada kepercayaan masyarakat atas apa yang diselenggarakan, direncanakan, dan dilaksanakan oleh program yang berorientasi kepada publik. Di pihak penyelenggara, akuntabilitas mencerminkan komitmen pemerintah dalam melayani publik.
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
18
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan suatu kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja (Rasidi 2011). Adapun manfaat penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah berdasarkan standar akuntansi pemerintahan adalah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan keandalan pengelola keuangan pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintah.
Dalam konteksnya sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa pelayanan publik, pemerintahan dalam pengelolaannya harus melakukan transparansi dan akuntabilitas publik. Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Dalam konteks ini sasaran pengukuran adalah keuangan dan non keuangan (BPKP, 2002). Instansi pemerintah yang berkewajiban menerapkan sistem akuntabilitas kinerja dan menyampaikan pelaporannya adalah instansi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Adapun penanggung jawab penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab melayani fungsi administrasi di
19
instansi masing-masing. Selanjutnya Pimpinan instansi bersama tim kerja harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan/kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Laporan keuangan pemerintah belakangan ini memunculkan isu-isu strategis yang harus mendapat perhatian serius, seperti (1) Adanya opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) masih belum baik; (2) Maraknya Korupsi Pejabat Publik, Birokrasi dan Pengusaha; (3) Kebocoran dan pemborosan anggaran Negara; (4) Reformasi Birokrasi masih Jalan ditempat ; (5) Penegakan Hukum Masih lemah; (6) Praktek
demokrasi yang sarat dengan money politic; (7) Penerapan SPIP (Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah) harus segera dipacu.
Oleh karena itu dengan adanya hal tersebut agar perwujudan akuntabilitas keuangan pemerintah tidak mudah dicapai tanpa adanya beberapa unsur pendukung. Seperti kesamaan langkah dalam pencapaian tujuan pemerintahan secara efisien dan efektif, pengelolaan aset negara dengan aman, laporan keuangan yang andal dan mematuhi peraturan yang berlaku (Samarinda, 2010).
Penyusunan laporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi Pemerintahan bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan informasi keuangan secara umum yang lebih berkualitas bagi para pengguna laporan keuangan di dalam rangka menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Bagi para pengawas keuangan negara, laporan keuangan yang berbasis standar akuntansi memberikan tantangan baru dalam peningkatan aspek pengawasan terhadap kualitas
20
laporan keuangan pemerintah. Tantangan tersebut adalah kemampuan pihak pengawas dalam mengungkap kewajaran penyajian laporan keuangan melalui opini yang diberikannya. Kemampuan ini tentunya diharapkan memperbaiki pengelolaan keuangan negara. Pemahaman sistem akuntansi merupakan faktor lain yang perlu untuk dicermati, karena untuk dapat menyajikan informasi keuangan yang memadai dalam bentuk pelaporan keuangan yang dapat dipahami oleh pengguna, maka harus dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan keuangan daerah.
Selain penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah dan pemahaman akuntansi, ketaatan pada peraturan perundangan juga merupakan elemen penting yang secara langsung berkaitan dengan kinerja instansi pemerintah. Dengan adanya hal ini diharapkan laporan akuntabilitas yang dihasilkan akan tepat dan sesuai dalam rangka pemenuhan kewajiban terhadap pemerintah pusat dan kebutuhan informasi publik. Akan tetapi kurangnya ketaatan dan kepedulian atas penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku masih banyak terjadi di daerah-daerah yang terdapat di Indonesia. Oleh karena itu guna mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperlukan ketaatan atas peraturan perundangan yang telah berlaku (Riantiarno & Azlina, 2011).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Zulharman (2015) tentang pengaruh penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah, pemahaman akuntansi dan ketaatan pada peraturan perundangan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah SKPD kota Pekanbaru. Perbedaan penelitian ini dengan Zulharman
21
(2015) terletak pada objek penelitian. Objek penelitian Zulharman (2015) adalah SKPD kota Pekanbaru sedangkan penelitian menggunakan objek penelitian SKPD Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Berdasarkan hasil uraian di atas dalam latar belakang permasalahan dan hasil penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD), Pemahaman Akuntansi dan Ketaatan Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Ogan Komering Ilir .”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)?
2. Bagaimana pengaruh Pemahaman Akuntansi terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP)?
3. Bagaimana pengaruh Ketaatan pada Peraturan Perundangan terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)?
4. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD),
Pemahaman Akuntansi dan Ketaatan pada Peraturan Perundangan secara bersama-sama terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)?
22 1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh pemahaman akuntansi terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
3. Untuk menguji secara empiris pengaruh Peraturan Perundangan terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
4. Untuk menguji secara empiris pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD), Pemahaman Akuntansi dan Ketaatan pada Peraturan Perundangan secara bersama-sama terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
1.4. Manfaat Penelitian
a) Aspek Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam menganalisis akuntabilitas instansi pemerintah. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
23
Manfaat yang diambil dari aspek praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbang saran bagi pemerintah daerah Ogan Komering Ilir dalam mencapai akuntabilitas instansi pemerintah.
24
DAFTAR PUSTAKA
BPKP. 2003. Diskusi Tentang Akuntabilitas, www.bpkp.go.id. Diakses Pada Tanggal 14 Maret 2017.
Darwanis., Chairunnisa, Sephi. 2013. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal telaah dan riset akuntansi Universitas Syiah Kuala, Vol. 6, No.2, halaman 150-174.
Dian, Salama. 2017. “10 Teknik Pengambilan Sampel”,
https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/. Diakses pada tanggal 23 Juli 2019.
Deceng. 2013. “Reliabilitas dan Valialitas – Reliability and Valiality”,
https://deceng3.wordpress.com/2013/08/03/reliabilitas-dan-validitas/. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
Evicahyani, Sagung I., Setiawina, Nyoman D. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Udayana 5.3 : 403-428 Issn : 2337-3067.
Herawaty, Netty. 2011. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora,Vol. 13, No. 2, halaman 31-36.
Kaboki, 2017. Daftar Nama-Nama SKPD kabupaten Ogan Komering
Ilir, www.kaboki.go.id. Diakses Pada tanggal 20 Maret 2017.
Mityani, Ika. 2011. “Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah”.http://mitoyono.blogspot .co.id/2011/01/sistem-akuntansi-pemerintah-daerah.html. Diakses Pada Tanggal 14 Maret 2017.
Murty, Windy A dan Gunasti Hudiwinarsih. 2012. Pengaruh
Kompensasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya). ISSN 2086-3802 Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 – 228.
25
Oktaviani, Rachmawati M. 2011. Fenomenologi Implementasi
Corporate Social Responsibility Sebagai Realita Strategi Perusahaan Study Kasus Pada Pt Apac Inti Corpora Bawen Semarang.ISSN :1979-4878 Vol. 3, No. 2 Hal: 143 – 151.
Pratama, Dhedet. 2011. “Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah”.http://dhedetpratama.blogspot.co.id/2011/07/ak untabilitas-kinerja-instansi.html. Diakses Pada Tanggal 14 Maret 2017.
Purba, Rinal. 2013. “Pengertian Akuntabilitas Publik”.
http://www.akuntt.com/2013/08/pengertian-akuntabilitas-publik.html . Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2017.
Pusdiklatwas BPKP, 2007. Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Putri. 2015. Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah,
Penerapan Akuntabilitas Keuangan, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Akip).
Jom Fekon Vol. 2 No. 2 Oktober 2015.
Rasidi, Didi. 2011. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Http://Perencanaan.Ipdn.Ac.Id/KajianPerencanaan/KajianPe rencanaan/Akuntabilitaskinerjainstansipemerintah. Diakses Pada Tanggal 14 Maret 2017.
Republik Indonesia. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah.
Republik Indonesia. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Riantiarno R, Nur Azlina. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Pekbis Jurnal, Vol. 3, No. 3, November, Hlm. 560-568.
26
Samarinda, Lan. Isu-isu strategis menuju peningkatan akuntabilitas keuangan instansi pemerintah. http:// pkp2aiiilan.blogspot .co.id /2010/07/diskusi-isu-isu-strategis-menuju.html. Diakses Pada Tanggal 29 September 2017.
Sihombing, D. T., & Sumarauw, J. (2015). Analisis Nilai Tambah Rantai Pasokan Beras Di Desa Tatengesan Kecamatan
Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal EMBA
Vol.3 No.2 , 789-805.
Urip, Santoso dan Yohanes, Joni P. (2008). Jurnal Administrasi Bisnis.Vol.4, No.1: hal. 14–33, (ISSN:0216–1249).
Zulharman, Khodri, 2015. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah, Pemahaman Akuntansi, Dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jom Fekon Vol. 2 No. 2 Oktober 2015.