• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA RAHARDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA RAHARDI"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL

UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA

RAHARDI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

▸ Baca selengkapnya: contoh komunikasi data dengan ponsel

(2)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL

UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA

RAHARDI

G02400027

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Geofisika dan Meteorologi

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Judul

:

Pemanfaatan Teknologi Ponsel Untuk Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca

Nama : Rahardi

NRP : G02400027

Disetujui,

Pembimbing I

Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl

NIP. 132 089 516

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S

NIP. 131 473 999

(4)

ABSTRAK

Seiring dengan berjalannya perkembangan teknologi saat ini, berbagai kekurangan dari stasiun klimatologi maupun stasiun meteorologi mulai dapat teratasi. Seperti halnya pengamatan unsur cuaca yang masih manual, saat ini sudah mulai digantikan dengan sistem pengamatan otomatis. Begitu juga dengan sistem pengumpulan data, sudah mulai menggunakan sistem database komputer. Akan tetapi, ada satu kekurangan yang masih dalam perbincangan yaitu mengenai pengumpulan data dari stasiun – stasiun yang lokasinya jauh dari pusat pengumpulan data. Hal ini yang menjadi alasan untuk penulis, membuat sistem penerima data pada stasiun cuaca, dengan menggunakan teknologi telepon seluler.

Kelebihan pemanfaatan teknologi ini ialah cakupan signal dari celluler phone ini yang cukup luas. Diharapkan, kita dapat mengumpulkan data – data dari stasiun klimatologi dan meteorologi di daerah yang sulit di jangkau oleh manusia, dimana daerah itu masih dalam cakupan dari celluler phone tersebut. Sistem penerima data stasiun cuaca ini memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada celluler phone yang berupa Short Message Service ( SMS) dan memanfaatkan gelombang frekuensi yang dihasilkan oleh operator GSM, sehingga dapat menekan biaya operasional dan seperti layaknya memiliki stasiun klimatologi dan meteorologi yang tempatnya sulit dijangkau oleh pengguna.

Pada sistem data yang di terima di simpan dalam file (*.mdb) dan file (*.xls) yang disesuaikan dengan nomor stasiun. Selain itu program ini juga akan terhubung kepada program penerima datanya, yang akan menyimpan dan mengolah data cuaca maupun iklim dengan hasil berupa grafik dan peta. Hal ini mempermudah penyampaian informasi cuaca dan iklim kepada pengguna.

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung, pada tanggal 16 September 1980 merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dengan orang tua Sidharta Gautama dan Enung Sumiati.

Pada tahun 2000 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Departemen Geofisika dan Meteorologi melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam himpunan keprofesian di Departemen Geofisika dan Meteorologi salah satuya tahun 2002 sebagai ketua panitia Meteorologi Interaktif. Penulis melakukan Praktik Lapang di Laboratorium Teknologi Sistem Kebumian dan Mitigasi Bencana (Lab. Geostech Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (P2TISDA), Kedeputian Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengikut program magang COOP kerjasana IPB dengan Dikti di PT Vena Sentra Informasi. Penulis pernah bekerja di PT. Enerren Technologies sebagai pogrammer, saat ini bekerja di PT. Triasta (Integritas Teknologi) sebagai konsultan IT. Selain itu juga peneliti bersama teman-teman membuat sebuah CV. Perdana Mandiri yang juga bergerak dalam bidang IT konsultan.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Ponsel untuk Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Selama melaksanakan penelitian ini penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak. Untuk itu penulis sangat menghargainya, dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl selaku pembimbing yang dengan kesabarannya mengarahkan dan membimbing penulis selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi.

2. Tim Bengkel Instrumentasi Meteorologi “Joko, Ka Nandang, Pak Khairun, Hesty, Mian, Rochmad” yang banyak memberikan informasi maupun bantuannya.

3. Kedua orang tua “Bapa dan Mama” atas kesabaran dan dukungan doanya saya dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. Keluarga Adri Gautama atas dukungan dan doanya.

5. Kepada Noor “Umi” Laily Adhyani …. “you are my spirit of love”

6. Seluruh “Weather ’37” terutama Ibnu Atoirahman yang tidak lupa selalu mendukung dan memberikan semangat pada penulis.

Penulis menyadari penulisan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa datang dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bogor, Januari 2007

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2 2.1. Perangkat Keras ... 2 2.2. Perangkat Lunak ... 2

2.3. Perkembangan Sistem Telekomunikasi ... 3

2.4. Short Message Service (SMS) Gateway ... 3

BAHAN DAN METODE ... 4

3.1. Waktu dan Tempat ... 4

3.2. Alat dan Bahan ... 4

3.3. Metode Penelitian ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

4.1. Teknologi Ponsel ... 10

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca ... 10

4.3. Pengujian ... 15 KESIMPULAN ... 24 5.1. Kesimpulan ... 24 5.2. Saran ... 24 DAFTAR PUSTAKA ... 25 LAMPIRAN ... 26

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keterangan Kode Sistem Penerima Data ... 12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alir untuk Membaca Pesan (SMS) ... 5

Gambar 2. Diagram Alir untuk Menampilkan Grafik ... 6

Gambar 3. Diagram Alir untuk Menampilkan Peta Spasial ... 7

Gambar 4. Struktur Sistem Penerima Data ... 8

Gambar 5. Proses Transformasi Data ... 11

Gambar 6. Proses Pembacaan Data... 12

Gambar 7. Format Data Cuaca yang Diterima... 13

Gambar 8. Direktori Penyimpanan Data ... 13

Gambar 9. Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.xls per stasiun ... 14

Gambar 10. Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.mdb ... 14

Gambar 11. Form Load ... 15

Gambar 12. Form Menu Utama ... 16

Gambar 13. Tabel Informasi Stasiun ... 15

Gambar 14. Form Menu Pemantauan ... 17

Gambar 15. Sub Menu Data Iklim Setempat ... 18

Gambar 16. Tampilan Proses Save As ... 19

Gambar 17. Sub Menu Input Grafik ... 20

Gambar 18. Grafik Keluaran Program ... 20

Gambar 19. Menu Data Terkini ... 21

Gambar 20. Hasil Peta Isohyet dari Data Iklim ... 22

Gambar 21. Hasil Peta Isoterm dari Data Iklim ... 23

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Source Code Koneksi Handphone dengan PC Lampiran 2. Source Code Ambil Data Cuaca Terkini Lampiran 3. Source Code Mengirim Email

Lampiran 4. Source Code Membuat Peta Spasial

(10)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengamatan, pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan pengiriman data cuaca dan iklim kepada para pengguna data tersebut merupakan salah satu tugas lembaga pemerintah terkait. Informasi data cuaca dan iklim dibutuhkan pengguna guna melancarkan kegiatannya, salah satu contohnya Departemen Pertanian membutuhkan data curah hujan untuk memperhitungkan sistem tanam dan irigasi yang akan diterapkan pada sawah.

Pada kenyataannya pengiriman informasi cuaca dan iklim yang diterima pengguna tidak update. Hal ini karena adanya hambatan dalam pengiriman informasi yang masih menggunakan jasa pos atau titipan kilat. Selain itu untuk mendapatkan data yang lengkap satu wilayah pengamatan tertentu pun sulit didapatkan karena memerlukan waktu dan biaya. Hal ini terjadi karena stasiun-stasiun klimatologi yang terbatas baik jumlah maupun peralatannya serta lokasinya. Sedangkan saat ini kalangan pengguna meluas, tidak hanya instansi pemerintah yang membutuhkan informasi tesebut, perusahaan swasta, petani, mahasiswa maupun masyarakat kini merasa perlu untuk menggunakannya demi kelancaran hidupnya.

Jika informasi cuaca dan iklim dapat terpenuhi, pengguna dapat mengetahui peringatan awal terhadap perubahan cuaca yang terjadi dan akan terjadi, seperti prakiraan cuaca apakah hari ini hujan, berawan atau cerah, prediksi banjir, kekeringan, badai, dan lain-lain. Diharapkan dengan informasi yang diterima lebih awal maka apat mencegah timbulnya korban atau kerugian. Oleh karena itu harus dilakukan perlu adanya pemikiran untuk memudahkan penyebaran informasi cuaca dan iklim kepada pengguna.

Oleh karena itu perlu dilakukan sistem otomatisasi yang dapat menerima dan memberikan informasi cuaca dan iklim, yaitu dengan memanfaatkan teknologi elektronika. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi mobile. Diantara berbagai teknologi mobile Short Message Service (SMS) dapat dikatakan merupakan teknologi yang paling popular pada saat ini, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. SMS sering disebut sebagai killer application dikarenakan traffic penggunaannya

yang sangat besar. Puluhan miliar pesan tiap bulannya dikirimkan lewat SMS di seluruh dunia.

Namun banyak masyarakat belum mengetahui SMS dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan lainnya. Aplikasi-aplikasi berbasis SMS dapat dibangun untuk berbagai keperluan bisnis, seperti: reservasi tiket, pengisian ulang pulsa ponsel, informasi valuta asing, vending machine, bahkan mobile banking. Disamping itu aplikasi-aplikasi berbasis SMS dapat pula dibangun untuk keperluan “bersenang-senang”, seperti download ring tone, download operator logo, informasi jadwal film, dan lain-lain. JIka kita lihat dari format SMS yang digunakan, maka aplikasi berbasis SMS dapat kita kategorikan ke dalam 3 kategori yaitu: plain SMS, encoded SMS, dan encrypted SMS.

Aplikasi dengan plain SMS adalah aplikasi dimana komunikasi antara dua pihak yang berhubungan menggunakan bentuk teks biasa. Misalnya aplikasi SMS untuk informasi nilai manasiswa, pengguna mengirimkan pesan ke server yang berisi: #NAMA#JNS KELAMIN#NO KTP. Tentu saja aplikasi dengan plain SMS ini membutuhkan kesepakatan format SMS yang digunakan antara kedua pihak. Aplikasi dengan encoded SMS adalah aplikasi yang menggunakan SMS dengan sebuah format tertentu yang dikenali oleh ponsel yang bersangkutan. Aplikasi dengan encoded SMS ini sangat bergantung pada ponsel yang digunakan. Contoh pesan yang dapat dikirimkan dengan encoded SMS ini adalah ring tone, operator logo, picture messaging, screen saver, start-up logo, dan lain-lain. Sedangkan encrypted SMS adalah aplikasi yang menggunkan SMS dengan format tertentu sehingga hanya dengan kode-kode tertentu SMS tersebut bisa dibaca oleh orang. Biasanya encrypted SMS ini dipakai untuk password atau sandi-sandi tertentu.

Dengan berawal dari pesatnya laju perkembangan penggunaan SMS tersebut, dan dari keterangan sebelumnya bahwa saat ini dibutuhkan suatu sistem/alat yang mampu mengkolaborasikan beberapa teknologi, yakni elektronika, informatika dan telekomunikasi, maka proyek akhir yang kami buat ini nantinya diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan akan data cuaca maupun data iklim tersebut dengan membuat sistem sistem penerima data pada stasiun cuaca yang memanfaatkan teknologi SMS. Salah satu kelebihan pemanfaatan

(11)

teknologi ini ialah cakupan signal dari celluler phone ini yang cukup luas. Jadi kita dapat menempatkan stasiun cuaca dan iklim di daerah yang sulit di jangkau oleh manusia namun daerah ini masih dalam cakupan dari celluler phone tersebut. Sehingga akan di peroleh data iklim yang merata dan teliti. Selain itu program ini akan terhubung kepada program penerima datanya, yang akan menyimpan dan mengolah data cuaca maupun iklim dengan hasil berupa grafik dan peta.

1.2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan fasilitas SMS pada teknologi celluler phone pada jaringan operator GSM (Global System Mobile) untuk sistem penerima data pada stasiun cuaca.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perangkat Keras

Pada penelitian ini, perangkat keras yang digunakan antara lain seperangkat komputer. Dimana perangkat keras ini dapat dikembangkan fungsinya. Salah satu contoh pengembangan fungsi komputer, yaitu dengan membuat perangkat keras dan perangkat lunak pengendalinya yang dapat dihubungkan ke komputer dimana penghubungnya berupa serial port dan paralel port (Hadi Wibowo, 2003).

Serial port digunakan untuk menghubungkan peralatan-peralatan seperti mouse, modem, printer dan plotter. Transmisi data melalui serial port berlangsung secara serial atau bit demi bit sehingga memungkinkan data dipindahkan hanya melalui satu jalur transmisi. Hal ini bekerja seperti komunikasi serial yaitu pemindahan data dari pengirim ke penerima setiap satu bit pada satu waktu, faktanya setiap bit informasi dipindahkan secara berurutan dari satu lokasi ke lokasi yang lain (menurut Electrical Industry Association (EIA)). Pada umumnya pemindahan data, komunikasi serial membutuhkan koordinasi antara perangkat pengirim dan penerima. Sebagai contoh, kapan memulai dan mengakhiri transmisi data, kapan kapasitas penerimaan data terlampaui dan lain-lain.

Pemindahan data secara serial dibagi menjadi dua metode, yaitu : metode sinkron dan metode tak sinkron. Pada metode sinkron,

peralatan pengirim dan penerima komunikasi diselaraskan dengan menggunakan pewaktu (clock). Pewaktu ini mengatur dengan seksama periode yang memisahkan setiap bit. Dengan memeriksa pewaktu tersebut, receiver dapat menentukan apakah bit hilang atau ada bit tambahan yang masuk pada urutan data yang dipindahkan.

Sedangkan metode tak sinkron menambahkan penanda pada urutan bit untuk membantu memeriksa setiap bit data. Dengan memperkenalkan bit start yang menadai awal dari urutan data, posisi setiap bit dapat ditentukan. Dengan mengirimkan bit start di depan setiap urutan 8 bit, pengirim dan penerima tidak perlu diselaraskan dengan signal pewaktu. Satu hal yang perlu ialah kedua sistem tersebut harus diatur pada kecepatan transmisi yang sama.

Beberapa hal yang penting dalam komunikasi serial ialah :

1. Laju baud, merupakan ukuran kecepatan komunikasi.

2. Bit data, merupakan ukuran bit data yang sebenarnya dalam suatu transmisi.

3. Bit stop, merupakan bit penanda akhir komunikasi paket tunggal.

4. Paritas, merupakan bentuk sederhana pemeriksaan kesalahan pada komunikasi serial.

Dengan adanya pemindahan data melalui jalur ini memungkinkan data dapat ditransmisikan melalui sebuah kabel maupun serat fiber optic dan gelombang radio. Dan penggunaan gelombang radio memungkinkan dikembangkannya pengukuran dan perekaman dengan sistem telemetri.

2.2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) merupakan rangkaian bahasa perintah yang ditulis dalan format tertentu sehingga komputer dapat melakukan kerja seperti yang dikehendaki programmer. Perangkat lunak merupakan jembatan antara komputer dengan penggunanya. Untuk mendesain suatu perangkat, diperlukan bahasa pemrograman yang dapat dipahami oleh komputer. Bahasa pemrograman merupakan bahasa yang digunakan dalam menulis program di komputer. Diketahui bahwa terdapat puluhan bahasa pemrograman. Berdasarkan jenisnya

(12)

bahasa pemrograman dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Bahasa pemrograman Tingkat Rendah Bahasa pemrograman tingkat rendah bersifat machine dependent, yang berarti bahasa tingkat rendah untuk suatu mikrokomputer dapat berbeda dengan mikrokomputer yang lainnya tergantung pada mesin yang digunakannya. Secara garis besar, bahasa pemrograman ini terbagi menjadi dua yaitu bahasa mesin dan bahasa rakitan.

Dalam bahasa mesin, semua perintah disandikan dengan sederetan bit. Perintah-perintah yang disiapkan bisa dikelompokkan menjadi paling sedikit dua bagian, yaitu perintah atau operasi dan operandi. Sedangkan bahsa rakitan, sederetan bit yang menyatakan suatu perintah tidak dijumpai, tetapi dengan sandi lain yang lebih mudah dipahami. Sandi-sandi ini disebut mnemonic code.

2. Bahasa pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa pemrograman tingkat tinggi merupakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa percakapan yang biasa digunakan. Selain itu bahasa ini tidak tergantung pada jenis mikrokomputer yang digunakan (machine independent). Salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi ialah BASIC (Beginner All purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dibandingkan dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya seperti Pascal, dan C, bahasa BASIC lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat perangkat lunak pada penelitian ini ialah menggunakan bahasa BASIC yang berorientasi visual yaitu Visual Basic.

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang populer karena kemudahan dalam penggunaannya. Visual Basic yang digunakan ialah Visual Basic Versi 6.0.

2.3. Perkembangan Sistem Telekomunikasi

Perkembangan sistem telekomunikasi saat ini telah jauh kedepan, baik mengenai perangkat

mendukungnya. Sistem telekomunikasi seperti telepon genggam (handphone), telah meluas ke pelosok tempat. Dengan harapan informasi penting dapat mudah terkirim atau diterima oleh pengguna. Sistem ponsel generasi pertama (1G) berupa layanan selular analog. Salah satu bentuk layanan selular analog ini adalah Advanced Mobile Phone System (AMPS) yang dikembangkan oleh Laboratorium Bell dan penanganan di Indonesia dilakukan oleh Komselindo, Metrosel dan Telesetra. Setelah itu disusul dengan hadirnya ponsel generasi kedua (2G) yang dikenal dengan layanan Global System For Mobile Communication (GSM) yang dikembangkan oleh Exelcomindo, Telkomsel dan Satelindo, serta DAMPS (CDMA) yang diberikan oleh perusahaan Komselindo.

2.4. Short Message Service (SMS) Gateway

Short message service (SMS) merupakan program ponsel yang menyediakan layanan untuk mengirim dan menerima pesan pendek berupa huruf dan angka. Keuntungan yang dapat diberikan oleh SMS bagi pemakai meliputi: pengiriman notifikasi dan peringatan (alert), penyampaian pesan yang terjamin, handal, mekanisme komunitas dengan biaya yang rendah, kemampuan untuk menyaring pesan dan menanggapi panggilan secara selektif.

Untuk fungsionalitas yang lebih canggih, SMS memberikan beberapa keuntungan tambahan bagi pelanggan, pengiriman pesan ke beberapa pelanggan sekaligus, kemampuan menerima informasi yang beragam, pembangkitan e-mail, pembuatan user group, integrasi dengan program data dan program bebasis internet lainnya.

Short Messaging Entity (SME) adalah suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim pesan pendek. Short message service center (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SME dan piranti bergerak.

SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) adalah sebuah program MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, mengintegrasikannya dengan home location register (HLR) untuk informasi routing, dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dari piranti bergerak yang dituju.

(13)

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan dari Oktober 2004 –September 2005 di Laboratorium Instrumentasi Meteorologi.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan adalah :

1. ActiveX (MFBUS15)

2. Microsoft Visual Basic 6 dan Surfer 7 Sedangkan perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah:

1. Seperangkat Komputer 2. Telepon selular NOKIA 3210 3. Kabel data NOKIA 3210

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahapan, diawali dengan analisa kebutuhan, perancangan sistem, penulisan script program, uji coba, kemudian implementasi dan diakhiri dengan pemeliharaan.

a. Analisa kebutuhan

Analisa kebutuhan diawali dengan menganalisa hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan program ini. Misalnya, pencarian literatur yang berkaitan dengan sistem digital interface antara ponsel dengan komputer, mencari dan mempelajari sistem ponsel yang akan digunakan, menganalisa perangkat lunak (software) yang akan digunakan, mempelajari teknik bahasa pemrograman untuk dapat mengakses penerimaan data yang diterima dari ponsel dari dan ke komputer.

b. Perancangan Sistem

Setelah memahami analisa kebutuhan, tahap selanjutnya membuat rancangan sistem yang merupakan garis hubung antar kebutuhan untuk mempermudah pembuatan sistem. Diantaranya pembuatan diagram alir dan struktur program. Dalam sistem ini dibuat 3 diagram alir, yaitu diagram alir untuk membaca pesan berupa sms, diagram alir untuk menampilkan grafik dan diagram alir untuk menampilkan peta spasial. Ketiga diagram ini ditunjukkan oleh Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3.

(14)
(15)
(16)
(17)

Selain diagram alir, hasil perancangan sistem lainnya adalah struktur program yang ditunjukkan pada Gambar 4. Jika struktur program telah dibuat, dan dianalisa maka

langkah berikutnya membuat desain interface sistem penerima tersebut. Dimana dalam penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Visual basic.

(18)

c. Penulisan Script Program

Tahap selanjutnya adalah tahap yang paling menentukan hasil dari program ini. Dari struktur program, semua proses yang ada dalam program ini terlebih dahulu dibuat diagram alirnya. ke dalam bahasa pemrograman sehingga bahasa atau langkah – langkah proses yang dikehendaki dapat di mengerti oleh komputer. Baik tidaknya program yang dihasilkan, teragantung baik tidaknya seseorang dalam merubah bahasa yang digunakan manusia ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer.

Sedangkan secara teknis, penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut

1. Menghubungkan Komputer PC dengan Ponsel

Cara menghubungkan komputer PC dengan Ponsel ialah melakukan koneksi dengan kabel data antara Ponsel dengan komputer melalui port serial.

2. Pembuatan Perangkat Lunak

Pembuatan perangkat lunak, untuk menerima data dengan kata lain membuat sistem penerima data menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Dimana dalam sistem penerima data meliputi penyusunan media peyimpanan data, pengaktifan SMS Gateway, dan pengoperasian sistem.

Menyusun media penyimpanan

Salah satu hal yang penting dalam pembangunan sistem pemanfaatan teknologi ponsel untuk sistem penerima data stasiun cuaca adalah penyimpanan data, karena informasi akan didapatkan dari hasil pengolahan data tersebut. Data adalah kumpulan fakta dasar yang terpisah. Data menggambarkan suatu organisasi. Kumpulan fakta dasar yang terpisah ini menyampaikan arti tapi pada umumnya tidak berguna bagi data itu sendiri. Informasi merupakan data yang sudah di manipulasi atau diolah, sehingga dapat berguna untuk penggunannya. Dengan kata lain, informasi harus mempunyai nilai. Informasi memberitahu kita sesuatu yang belum kita

ketahui atau mengkonfirmasikan sesuatu yang merupakan prakiraan sebelumnya.

Mengaktifkan SMS Gateway

Apabila komputer dan ponsel telah dapat terhubung dengan baik maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan program untuk terhubung dengan SMS Gateway.

Pengoperasian Sistem

Setelah semua persiapan selesai, langkah selanjutnya adalah mengeksekusi program program Pemanfaatan Teknologi Ponsel Untuk Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca. Setelah program mulai dijalankan, maka program akan melakukan koneksi SMS dengan gateway. Setelah itu, program akan mendaftarkan diri sebagai pengambil pesan pada SMS gateway untuk memberikan satu buah SMS.

Program akan mengecek apakah ada SMS yang masuk, kemudian program akan kembali melakukan koneksi dengan SMS gateway. Jika ada SMS yang masuk, maka program akan menentukan asal pengirim, dan akan melakukan segmentasi sesuai dengan isi SMS yang diterima, kemudian akan menyimpan pada kolom yang sesuai.

Sistem Penerimaan Data

Setelah melalui proses perancangan sistem, penulisan ke dalam bahasa pemogramman dan pembuatan struktur menu maka terbentuk suatu sistem penerima data stasiun cuaca. Pada sistem ini, perangkat lunak yang digunakan adalah berupa kontrol ActiveX yang disebut Mfbus15.ocx. Alat ini yang berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras (handphone) dengan perangkat lunak, sehingga memungkinkan transfer data terjadi.

Suatu sistem akan berarti/bermanfaat jika pengguna dapat dengan mudah dan mengerti dalam menggunakannya. Hal ini merupakan salah satu alasan, seorang programmer membuat suatu sistem dengan tampilan yang menarik dan menu-menu yang mudah dimengerti oleh pengguna. Akan tetapi, penampilan yang menarik tidak bermanfaat jika sistem tidak berjalan sesuai alir yang diinginkan pengguna.

(19)

Sistem penerima data stasiun cuaca, tediri atas tiga pemikiran utama, yaitu monitoring, data terkini, dan identitas stasiun. Pada monitoring berisikan informasi stasiun (no, nama, dan letak geografis stasiun). Selain informasi stasiun, terdapat database parameter iklim dimana data-data tersebut dapat langsung diolah menjadi tabel dan grafik sehingga memudahkan pengguna membacanya. Secara otomatis data-data iklim yang diterima dari sistem pengiriman data cuaca melalui SMS akan langsung tersimpan pada monitoring.

Pemikiran kedua yaitu data terkini, pada data terkini kita dapat melihat data cuaca terakhir dari stasiun yang ada, dan melihat data cuaca yang sebelumnya. Selain itu kita dapat melihat sebaran spasial dari unsur cuaca seperti suhu dan curah hujan.

Pemikiran ketiga merupakan identitas stasiun, dimana berisikan informasi kumpulan informasi stasiun, informasi disini dalam dilakukan pengeditan, penghapusan, serta dapat menambah informasi baru.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel

Perkembangan telekomunikasi saat ini tidak seiring dengan perkembangan dalam bidang instrumentasi meteorologi. Dimana masih banyaknya stasiun-stasiun klimatologi dan meteorologi yang menggunakan peralatan konvensional. Selain hal peralatan, pengiriman data stasiun ke pusat pengumpulan data menghadapi hambatan, seperti jauhnya letak stasiun, dan pengiriman data yang masih mengunakan jasa pos. Sehingga menyebabkan kesulitan pengguna mendapatkan data cuaca yang up to date. Hal ini yang menjadi dasar penelitian untuk memanfaatan teknologi ponsel untuk menerima data stasiun cuaca.

Berdasarkan alasan diatas, output dari penelitian ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam menerima informasi data cuaca yang up to date, memiliki peyimpanan data (database), dan dapat mengolah data secara sederhana seperti grafik, dan gambar. Oleh karena itu dibuatlah sistem penerima data stasiun cuaca dengan memanfaatkan sistem SMS Gateway. Sistem ini bekerja menerima data cuaca

dari stasiun cuaca pengirim dengan memanfaatkan sistem sms melalui ponsel.

Dimanfaatkannya sistem SMS Gateway, karena SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) merupakan sebuah program MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, mengintegrasikannya dengan home location register (HLR) untuk informasi routing, dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dari piranti bergerak yang dituju. Dengan demikian pengguna dengan mudah dan cepat dapat menerima data cuaca, hanya dengan mengirimkan sms permintaan data cuaca kepada sistem pengiriman data, kemudian akan mendapatkan jawaban berupa data cuaca. Sebenarnya data – data cuaca tersebut berupa kode – kode parameter iklim yang diterima sistem dari database kemudian kode – kode tersebut dibaca oleh sistem penerima data, dan diteruskan kepada pengguna dalam bentuk informasi sederhana.

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca

Setelah melalui proses perancangan sistem, penulisan ke dalam bahasa pemograman dan pembuatan struktur menu maka terbentuk suatu sistem penerima data stasiun cuaca. Pada sistem ini, perangkat lunak yang digunakan adalah berupa kontrol ActiveX yang disebut Mfbus15.ocx. Alat ini yang berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras (handphone) dengan perangkat lunaknya. Sehingga memungkinkan transfer data terjadi.

Suatu sistem akan berarti/bermanfaat jika pengguna dapat dengan mudah dan mengerti dalam menggunakannya. Hal ini merupakan salah satu alasan, seorang programmer membuat suatu sistem dengan tampilan yang menarik dan menu-menu yang mudah dimengerti oleh pengguna. Akan tetapi, penampilan yang menarik tidak bermanfaat jika sistem tidak berjalan sesuai alir yang diinginkan pengguna.

Struktur Menu

Sebelum memasuki tahapan perancangan sistem, dibuat terlebih dahulu alir program (flowchart), kemudian dari alir ini dibuatlah struktur program. Dari struktur program ini dibuatlah bahasa pemograman dalam bentuk bahasa pemograman bahasa tingkat tinggi yaitu visual basic. Dimana dibuatlah menu utama dan submenu – menu pendukung hingga sistem/

(20)

program yang dibuat dapat berjalan sesuai alir struktur program.

Struktur menu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu menu utama, menu pendukung, dan submenu pendukung, dimana :

1. Menu utama mempunyai fungsi sebagai kunci pintu untuk membuka informasi yang ada dalam sistem yang dibuat, dan merupakan inti pemikiran atau jalur utama dari program tersebut, yang menghubungkan dengan menu pendukung serta submenu yang ada.

2. Menu pendukung mempunyai fungsi memberikan penjelasan, petunjuk mengenai penggunaan dari sistem kepada pengguna. Pemasukan/input data yang akan diolah atau membuka, mencari informasi yang dibutuhkan pengguna.

3. Submenu pendukung, biasanya programmer membuat submenu ini sebagai hasil/output dari menu pendukung, dikatakan hasil akhir yang diterima oleh pengguna dapat berupa grafik, tabel maupun dalam bentuk file.

Sedangkan struktur menu pada sistem penerima data stasiun cuaca dibuat mengikuti alir program dimana menu utama dapat melakukan koneksi dengan sistem SMS Gateway, mendaftarkan diri sebagai pengampil pesan pada SMS Gateway, memerintahkan SMS Gateway untuk memberikan satu buah SMS. Selanjutnya oleh menu pendukung dapat menentukan asal SMS tersebut diterima, kemudian diolah sesuai query basis data sesuai dengan isi SMS, lalu hasil akhir ditunjukkan oleh sub menu pendukung.

Proses Transformasi Data

Pada awalnya sensor akan terhubungkan dengan mobile information yaitu sebuah CPU (Central Prosessor Unit) yang dihubungkan dengan sebuah modem yang berupa telepon seluler guna mentransmisikan kepada SMS Gateway yang berupa SMS center ataupun BTS GSM. Setelah itu signal yang dikirim akan diterima oleh sebuah personal komputer yang sudah dihubungkan dengan modem yang berupa telepon seluler. Signal yang diterima ini akan di proses menjadi sebuah karakter berupa teks yang kemudian akan di proses lebih lanjut, ditunjukkan Gambar 5.

(21)

Proses Pembacaan Data

Data yang telah di terima pada personal komputer kemudian akan diolah menjadi nilai hasil amatan yang sesungguhnya. Dimana nilai hasil amatan yang diterima dari telepon seluler berupa SMS yang berbentuk kode yang mempunyai arti tertentu.

Kemudian kode – kode tersebut dipecah/ diartikan menjadi informasi parameter iklim oleh sistem penerima data stasiun cuaca. Keterangan kode tersebut ditunjukkan oleh Tabel 1 dan prosesnya dapat dilihat pada Gambar 6. Lalu data – data tersebut di simpan dalam bentuk tabel. Dari data-data yang terkumpul, dengan

mudahnya pengguna dapat melihat perubahan yang terjadi dari parameter iklim per harian berupa grafik, selain itu pengguna dapat mencetak tabel dan grafik.

Tabel 1. Keterangan Kode Sistem Penerima Data Kode Keterangan Kode

X1, X2 Nomor Stasiun

TTT Temperatur (oC) RRR Kelembaban (%) HHH Curah Hujan (mm) UUU Kecepatan Angin (m/s) DDD Radiasi (Cal/cm2)

Gambar 6. Proses Pembacaan Data X1TTTRRRHHHUUUDDDX2TTTRRRHHHUUUDDD

(22)

Gambar 7 berikut ini merupakan contoh format data yang diterima oleh sistem penerima data cuaca.

Gambar 7. Format Data Cuaca yang Diterima

Penyimpanan Data

Data-data yang diterima merupakan hasil kiriman dari stasiun cuaca, yang diterima ponsel melalui SMS yang langsung dibaca oleh sistem penerima data. Dimana data yang diterima berupa kode yang kemudian dipecah-pecah menjadi sebuah informasi cuaca dan iklim. Kode itu

berisikan informasi stasiun, waktu pengamatan dan parameter iklim.

Setelah kode yang diterima selesai di penggal-penggal sesuai kebutuhan, maka data-data itu akan di masukan kedalam tabel yang sesuai dan di simpan dalam peyimpanan data yang ada. Jika terjadi penambahan data maka terlebih dahulu akan dilakukan query berdasarkan nomor stasiun dan jam pengamatan, jika terjadi data yang double maka yang akan di terima adalah data yang pertama kali di terima oleh server Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca. Selain data cuaca cuaca terekam dalam format (*.mdb), data cuaca juga akan terekam dalam format (*.xls) yang akan di simpan sesuai nama stasiun tersebut yang kemudian akan dilakukan pengolahan lebih lanjut. Bentuk data yang tersimpan ditunjukkan oleh Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10.

Pengolahan selanjutnya dapat dijalankan jika terkumpulnya data, yaitu pengolahan data curah hujan dan suhu udara. Dengan diketahuinya kedua data tersebut serta informasi letak stasiun maka dapat dilakukan pengolahan menjadi peta spasial berupa isohyet dan isoterm.

(23)

Gambar 9. Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.xls per stasiun

(24)

Algoritma Pengaksesan Serial Port

Microsoft Visual Basic 6.0 secara default sudah menyediakan fungsi/objek untuk membaca antara personal komputer dan piranti lain yang terhubung melalui interface serial port yaitu mscomm.ocx. Namun untuk lebih mempermudah dalam proses penelitian ini menggunakan sebuah komponen tambahan yang dapat di download secara gratis yang berupa MFBUS15.ocx.

Secara bahasa pemrograman untuk menghubungkan personal komputer dengan telepon seluler adalah sebagai berikut.

‘’’’’’’’’’’’’’’koneksi dengan komputer’’’’’’’’’’’’ Screen.MousePointer = vbDefault bus.Connect com1

cmbBox.Text

Screen.MousePointer = 11 'arrow Screen.MousePointer = vbDefault MsgBox "Koneksi HP Sukses, HP dapat diakses", vbInformation, ".: Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca Jarak Jauh V1.0"

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’

4.3. Pengujian

Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah perangkat lunak dan alat pendukungnya dapat bekerja sesuai dengan diharapkan. Pengujian dilakukan secara bertahap pada alat pendukung dan perangkat lunak.

Pengujian Alat Pendukung

Alat pendukung yang digunakan adalah berupa seperangkat telepon genggam (Handphone) Nokia 3210 dan kabel data Nokia 3210. Pengujian pada alat pendukung dilakukan untuk melihat keseusaiannya.

Pengujian Sistem

Pengujian system secara keseluruhan dilakukan dengan menghubungkan alat pendukung ke komputer melalui serial port dan dengan menjalankan perangkat lunak Sistem Penerima Data Cuaca. Sistem dapat berjalan dengan baik karena software telah mampu menerima data SMS yang dikirimkan oleh alat ataupun dari simulasi menggunakan handphone

SMS yang diterima akan diterjemahkan menjadi nilai-nilai unsure cuaca berdasarkan masing – masing nomor stasiun yang ada. Data cuaca dari masing–masing stasiun juga dapat tersimpan secara otomatis ke dalam format *.xls berdasarkan nomor stasiun.

Kelemahan dari sistem ini adalah pada waktu penyimpanan ke dalam format *.xls memakan waktu. Karena metode dari penyimpanan ini menuliskan kembali data cuaca yang terkumpul. Sehingga dengan bertambahnya data setiap hari/setiap waktu maka proses penyimpanan pun semakin membutuhkan waktu.

Antarmuka Pengguna/user interface

Antarmuka pengguna pada perangkat lunak dibuat guna mempermudah pemakai dalam mengoperasikannya. Antarmuka yang dibuat dalam program sistem penerima data stasiun cuaca ini menggunakan sistem Graphical User Interfase (GUI) yang terdapat pada Visual Basic 6.0.

Pada waktu pertama kali program dijalankan akan menampilkan Form Load yang akan di ikuti dengan Form Menu Utama. Form Load ditunjukkan oleh Gambar 11 dibawah ini.

Gambar 11. Form Load Menu Utama

Program dalam Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca ini mempunyai tiga menu utama yang terdiri dari menu Pemantauan, Data terkini, dan Info stasiun. Tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 12. Menu Pemantauan memberikan informasi berupa peta yang disertai posisi dari stasiun cuaca. Menu Data terkini memberikan informasi berupa kumpulan data-data cuaca dari berbagai stasiun yang ada. Sedangkan Menu data stasiun berisi kumpulan informasi stasiun, ditunjukkan oleh Gambar 13.

(25)
(26)

Gambar 13. Tabel Informasi Stasiun Menu Pemantauan

Menu pemantauan berupa peta stasiun cuaca di Indonesia, dimana jika pengguna mengklik titik merah, akan ditunjukkan oleh

menu pendukung yang berisikan informasi mengenai posisi stasiun klimatologi dan meteorologi ditunjukkan oleh Gambar 14. Informasi tersebut mencakup no stasiun, nama stasiun, dan letak geografis stasiun.

(27)

Didalam menu informasi terdapat 2 sub menu yaitu Ambil Data dan Lihat Data. Jika pengguna menekan sub menu Lihat data maka

akan tampil data iklim stasiun setempat ditunjukkan oleh Gambar 15.

(28)

Data iklim tersebut dapat digunakan sebagai input grafik parameter iklim per harian dan dapat disimpan. Data ini pun dapat diperoleh berupa tabel oleh si pengguna. Dengan hanya

menekan tombol perintah Save As untuk menyimpan data tersebut maka data tersebut akan tersimpan otomatis ke dalam format *.xls, ditunjukkan oleh Gambar 16.

(29)

Selain di simpan dalam bentuk tabel, dari data tersebut pengguna dapat melihat perubahan yang terjadi dari parameter iklim per harian berupa grafik dengan hanya menekan tombol perintah Grafik pada sub menu Lihat data.

Jika pengguna menekan tombol perintah Grafik, maka akan tampil sub menu Input Grafik ditunjukkan oleh Gambar 17, dimana sub menu ini menanyakan parameter apa yang diinginkan

pengguna untuk melihat grafik dalam sistem waktu per harian.

Parameter iklim yang dapat dilihat grafiknya antara lain suhu, kelembaban, kecepatan angin, radiasi dan curah hujan. Setelah parameter iklim yang terpilih maka output yang dikeluarkan berupa grafik ditunjukkan oleh Gambar 18.

Gambar 17. Sub Menu Input Grafik

(30)

Keluaran ini dapat disimpan (Save As) dan dikirim melalui e-mail (Send As) dengan mengklik perintah yang ada pada submenu grafik.

Akan tetapi jika pada menu Pemantauan, tombol perintah yang ditekan oleh pengguna adalah tombol Ambil data maka program ini akan mengirim pesan “Ambil Data” ke stasiun cuaca tesebut. Selanjutnya stasiun tersebut, akan merespon proses ini dengan mengirimkan balasan berupa data cuaca saat ini.

Menu Data Terkini

Menu Data terkini berupa kumpulan data-data cuaca dari berbagai stasiun yang ada dalam satu waktu. Kemampuan yang ada Save As dan Spasial. Menu Save As untuk menyimpan data pada satu waktu tertentu ke dalam format *.xls. Sedangkan Menu Spasial, terlebih dahulu menentukan tanggal mulai dan akhir yang diinginkan. Data spasial yang ditampilkan merupakan data per satuan waktu, yaitu harian, mingguan, dan bulanan. Menu Data Terkini ditunjukkan oleh Gambar 19.

(31)

Pengolahan selanjutnya yang dapat dijalankan dari terkumpulnya data, yaitu pengolahan sederhana yaitu peta spasial berupa Isohyet dan Isoterm. Informasi spasial yang dihasilkan ini, masih memiliki kekurangan, diantaranya pada peta Isohyet diasumsikan

bahwa stasiun yang ada tersebar merata. Informasi spasial berupa Isohyet dan Isoterm dapat dilihat pada Gambar 20 dan Gambar 21.

Informasi spasial yang ditampilkan diatas di buat dengan memanfaatkan library (*.dll, *.exe) yang ada dalam program surfer.

(32)

Gambar 21. Hasil Peta Isoterm dari Data Iklim Menu Info Stasiun

Menu data stasiun berisi kumpulan informasi stasiun. Selain itu di menu ini dapat

dilakukan edit data stasiun, dapat menghapus data stasiun yang jika stasiun tersebut tidak diperlukan lagi. Selain itu dapat menambah informasi stasiun cuaca baru.

(33)

KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan

Sistem penerima data cuaca ini menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 dan tambahan berupa kontrol ActiveX yang disebut Mfbus15.ocx, serta memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada celluler phone yang berupa Short Message Service (SMS), sehingga dapat menekan biaya operasional. Selain itu dengan memanfaatkan gelombang frekuensi yang dihasilkan oleh operator GSM, kita dapat mengetahui data – data cuaca dari stasiun klimatologi dan stasiun meteorologi yang sulit dijangkau oleh pengguna data.

Dari data cuaca yang di terima akan di simpan dalam file (*.mdb) dan file (*.xls) sesuai dengan nomor stasiun tersebut. Sehingga dapat mempermudah pencarian data stasiun tersebut, kemudian dapat diolah dan menghasilkan informasi berupa tabel, grafik maupun peta spasial yang dapat langsung dicetak dan dimanfaatkan oleh pengguna.

5.2. Saran

Pada penelitian ini sistem penerima data cuaca baru dapat melakukan pengolahan data iklim sederhana, sehingga pengguna hanya dapat informasi iklim berupa tabel, grafik, dan peta spasial isohyet dan isoterm, dimana pada peta isohyet masih terdapat kekurangan yaitu mengikutkan garis isohyet yang berada di laut.

Jika ada penelitian yang ingin mengembangkan sistem ini diharapkan informasi spasial dapat melakukan croping terhadap batas laut, dapat menambahkan sistem pengolahan data parameter iklim lainnya seperti peta isobar, isoline, dan isohari hujan. Dapat membuat animasi perubahan dari peta isohyet, isoterm, isobar, dan isoline per dasarian, sehingga dapat terlihat perubahan iklim setiap dasariannya hal ini bisa berguna sebagai forecasting. Serta dapat membedakan tingkatan level pengguna software. Tingkatan level pengguna, dibedakan menjadi operator yaitu pengguna yang hanya dapat melihat sistem akan tetapi tidak dapat mengubah data pada sistem. Level pengguna lainnya adalah administrator, dimana pengguna yang satu ini dapat mengubah data pada sistem.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

A. Introduction to Nokia F–Bus. 2005.

http://www.embedtronics.com/nokia/fbus. html#part1

Budicahyanto, Dwi. 2004. Membangun Program

Handphone dengan MobileFBUS dan Visual Basic I. Penerbit Andi dan X-Oerang Technology. Yogyakarta.

Chris Tull. Introduction to SMS. 2000,

http:// www.anywhereyougo.com.

Dharma Oetomo, Budi Sutedjo. 2002.

Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit Andi.

GPA Technology. SMS Gateway Manual. 2001,

http:// www.winsms.com.

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. PT. Dunia

Pustaka Jaya. Jakarta.

IEC. Wireless SMS Tutorial. 2000, http:// www.iec.org/tutorial/wire_sms.

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, dan Yosia Handoko. 2003. Teleakses Database

Pendidikan Berbasis Ponsel. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Prasetia, Retna dan Catur E.W. 2004. Teori

dan Praktek : Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Wibowo, Hadi. 2003. Pemanfaatan Antarmuka

Serial Pada Komputer Personal untuk Pemanfaatan Dan Perekaman Data Cuaca. Skripsi. Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB. Bogor.

(35)
(36)

Lampiran 1. Source Code Koneksi Handphone dengan PC

Sub Pengirim()

Set db = New Connection

db.CursorLocation = adUseClient

db.Open "PROVIDER=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=" & App.Path & \data\Access_File\Data_Iklim.mdb;"

Set ambilrs = New Recordset

ambilrs.Open "select Isi_Permintaan from Tabel_Inbox", db, adOpenStatic, adLockOptimistic

Set Frmmenu.DGPengirim.DataSource = ambilrs Screen.MousePointer = vbDefault

Frmmenu.bus.Connect com1 ' frmsetting.cmbBox.Text Screen.MousePointer = 11 'arrow

Frmmenu.bus.SMS.Refresh

Screen.MousePointer = 0 'default

Dim i As Integer, DataPengirim As String Dim No_HP As String

With Frmmenu.bus

Set KotakMasuk = .SMS.Inbox For i = 1 To KotakMasuk.Count With KotakMasuk(i) If .Sender <> "" Then No_HP = .Sender With Frmmenu ambilrs.AddNew ambilrs("Isi_Permintaan") = KotakMasuk(i).Text ambilrs.Update

KotakMasuk(i).Delete 'Untuk Menghapus inbox End With End If End With Next i End With End Sub

(37)

Lampiran 2. Source Code Ambil Data Cuaca Terkini

Private Sub Command1_Click() Dim pesan

Dim com1

If DBGrid1.Columns(2) <> "" Then

Screen.MousePointer = vbDefault

BUS.Connect com1 ' frmsetting.cmbBox.Text Screen.MousePointer = 11 'arrow

Screen.MousePointer = vbDefault

pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin?", vbYesNo, "Information") If pesan = vbYes Then

BUS.SMS.SendMessage Text2.Text, Text8.Text

MsgBox "Anda Telah Mengirim SMS Dengan Sukses", vbOKOnly, "Information"

End If End If End Sub

(38)

Lampiran 3. Source Code Mengirim Email

Dim fName As String

fName = App.Path + "\data\" + frminfograp.Combo2.Text + ".bmp" 'Send the message through MAPI.

MAPISession1.SignOn

MAPIMessages1.SessionID = MAPISession1.SessionID MAPIMessages1.Compose

MAPIMessages1.AttachmentPathName = fName

MAPIMessages1.RecipAddress = "rahardi_junior@yahoo.com" MAPIMessages1.MsgSubject = "Sistem Penerima Data Remote" MAPIMessages1.AttachmentIndex = 0

MAPIMessages1.AttachmentPosition = 0 MAPIMessages1.Send True

(39)

Lampiran 4. Source Code Membuat Peta Spasial

Private Sub Command8_Click() spasial_export

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Dim SurferApp As Object

Dim Doc As Object

Dim Plotwindow As Object Dim ContourMap As Object Dim OutFile As String Dim old_update_setting Dim InFile As String Dim retValue As Boolean Dim a

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Set SurferApp = CreateObject("Surfer.Application")

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Kontur''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

'#############################Isoterm#################

InFile = App.Path + "\data\Shp_File\suhu.xls" OutFile = App.Path + "\data\Shp_File\suhu" 'SurferApp.Visible = True

retValue = SurferApp.GridData(DataFile:=InFile, Algorithm:=srfKriging, _ xMin:=95, xMax:=141.3, yMin:=-11.2, yMax:=7.5, ShowReport:=False, OutGrid:=OutFile)

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Kontur'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

gridfiles$ = App.Path + "\data\Shp_File\Indonesia.shp" 'Add base map Set Doc = SurferApp.Documents.Add

Set Plotwindow = Doc.Windows(1) Plotwindow.AutoRedraw = False

Set Map1 = Doc.Shapes.AddContourMap(OutFile) Set map2 = Doc.Shapes.AddBaseMap(gridfiles$)

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Grid'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

old_update_setting = Map1.Application.ScreenUpdating Map1.Application.ScreenUpdating = False

For Each Axis In Map1.Axes

If Axis.AxisType = srfATLeft Or Axis.AxisType = srfATBottom Then With Axis

.MajorTickType = srfTickCross .MinorTickType = srfTickIn .MinorTickLength = 0.01 .MinorTicksPerMajor = 1

(40)

Lanjutan Lampiran 4. .ShowMajorGridLines = True .AxisLine.Width = 0.01 End With End If Next map2.Application.ScreenUpdating = old_update_setting ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''bikin grid''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' '''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Warna'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Dim e

Set ContourMap = Map1.Overlays(1)

ContourMap.Levels.LoadFile (App.Path & "\data\Shp_File\suhu.lvl") ContourMap.FillContours = True

ContourMap.ShowColorScale = True

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Warna'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

OverlayMapsExample Map1, map2 'Pangil sub Overlay e = Doc.Export(FileName:=App.Path + "\data\Suhu.wmf") image3.Picture = LoadPicture(App.Path + "\data\Suhu.wmf")

'#############################Isoterm##################### ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Kontur''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

'#############################Curah_hujan#######################

InFile = App.Path + "\data\Shp_File\Curah_Hujan.xls" OutFile = App.Path + "\data\Shp_File\Curah_Hujan"

retValue = SurferApp.GridData(DataFile:=InFile, Algorithm:=srfKriging, _ xMin:=95, xMax:=141.3, yMin:=-11.2, yMax:=7.5, ShowReport:=False, OutGrid:=OutFile)

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Kontur'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

gridfiles$ = App.Path + "\data\Shp_File\Indonesia.shp" 'Add base map Set Doc = SurferApp.Documents.Add

Set Plotwindow = Doc.Windows(1)

Set Map1 = Doc.Shapes.AddContourMap(OutFile) Set map2 = Doc.Shapes.AddBaseMap(gridfiles$)

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Grid'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

old_update_setting = Map1.Application.ScreenUpdating Map1.Application.ScreenUpdating = False

For Each Axis In Map1.Axes

If Axis.AxisType = srfATLeft Or Axis.AxisType = srfATBottom Then With Axis

(41)

Lanjutan Lampiran 4. .MinorTickType = srfTickIn .MinorTickLength = 0.01 .MinorTicksPerMajor = 1 .ShowMajorGridLines = True .AxisLine.Width = 0.01 End With End If Next

' Restore the previous screen setting

map2.Application.ScreenUpdating = old_update_setting

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''bikin grid'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Warna''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Dim n

Set ContourMap = Map1.Overlays(1) If Me.Combo1.Text = Me.Combo2.Text Then ContourMap.Levels.LoadFile (App.Path & "\data\Shp_File\curah_hujan_Harian.lvl")

Else

ContourMap.Levels.LoadFile (App.Path & "\data\Shp_File\Curah_Hujan.lvl") End If

ContourMap.FillContours = True ContourMap.ShowColorScale = True

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Bikin Warna'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

OverlayMapsExample Map1, map2 'Pangil sub Overlay

n = Doc.Export(FileName:=App.Path + "\data\Curah_Hujan.wmf") image2.Picture = LoadPicture(App.Path + "\data\Curah_Hujan.wmf")

'#############################Curah_hujan################ '''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Unload frmTunggu Timer2.Enabled = True SSTab1.TabEnabled(1) = True SSTab1.TabEnabled(2) = True SSTab1.TabEnabled(3) = True End Sub

(42)

Lampiran 5. Source Code Export data ke dalam format *.xls

Sub export_excel()

'On Error Resume Next

Dim XlApp1 As Excel.Application Dim XlBook1 As Excel.Workbook Dim XlSheet1 As Excel.Worksheet Dim jlhRecord, hitung, statusStop frmTunggu.Show

With frmTunggu

.lblPesan.Caption = "Sedang memeriksa file Excel..." '.Show , member

DoEvents 'supaya proses latar tetap berjalan terus... Set XlApp1 = CreateObject("Excel.Application")

namaFile = "datklim_sta_ " & Frmmenu.txtcari.Text & ".csv" If Dir(App.Path & "\data\Excel_File" & "\" & namaFile) <> "" Then .lblPesan.Caption = "Sedang membuat file Excel..."

Kill (App.Path & "\data\Excel_File" & "\" & namaFile) DoEvents

End If

'Buat File Excel Baru dan sheet-nya Set XlBook1 = XlApp1.Workbooks.Add Set XlSheet1 = XlBook1.Worksheets(1)

XlSheet1.Cells(1, 1).Value = "Nama_Stasiun" XlSheet1.Cells(1, 2).Value = "Tanggal" XlSheet1.Cells(1, 3).Value = "Waktu" XlSheet1.Cells(1, 4).Value = "Suhu"

XlSheet1.Cells(1, 5).Value = "Kelembaban" XlSheet1.Cells(1, 6).Value = "Kec_Angin" XlSheet1.Cells(1, 7).Value = "Radiasi" XlSheet1.Cells(1, 8).Value = "Curah_Hujan" 'Tampilkan pesan

.lblPesan.Caption = "Sedang mencetak data ke file Excel..." DoEvents End With ' Frmmenu.Data2.Refresh With Frmmenu.Data2.Recordset jlhRecord = .RecordCount Frmmenu.TxtIsi.Text = .RecordCount Frmmenu.Data2.Recordset.MoveFirst hitung = 0 frmTunggu.prgBar.Max = .RecordCount frmTunggu.prgBar.Value = 0 For i = 2 To jlhRecord + 1

(43)

Lanjutan Lampiran 5. XlSheet1.Cells(i, 1) = .Fields("Nomor_Stasiun") XlSheet1.Cells(i, 2) = Str(.Fields("Tanggal")) XlSheet1.Cells(i, 3) = .Fields("Waktu") XlSheet1.Cells(i, 4) = Val(.Fields("Suhu")) XlSheet1.Cells(i, 5) = Val(.Fields("Kelembaban")) XlSheet1.Cells(i, 6) = Val(.Fields("Kec_Angin")) XlSheet1.Cells(i, 7) = Val(.Fields("Radiasi")) XlSheet1.Cells(i, 8) = Val(.Fields("Curah_Hujan")) hitung = hitung + 1 'Untuk persentase progressbar .MoveNext 'maju ke record berikutnya frmTunggu.prgBar.Value = hitung

frmTunggu.lblRecord.Caption = "Record ke-" & frmTunggu.prgBar.Value & " dari " & jlhRecord

frmTunggu.lblPersen.Caption = "Selesai: " & Format((hitung / jlhRecord) * 100, "###") & "%"

DoEvents

If statusStop = True Then Exit For

End If Next i

'.MoveFirst 'Jika sudah selesai, kembali ke record pertama End With

Screen.MousePointer = vbDefault

frmTunggu.lblPesan.Caption = "Sedang menyimpan data ke file Excel..." DoEvents

XlSheet1.SaveAs App.Path & "\data\Excel_File" & "\" & namaFile XlSheet1.Application.Quit

frmTunggu.lblPesan.Caption = "Sedang membebaskan alokasi memori..." DoEvents

Set XlSheet1 = Nothing Set XlBook1 = Nothing

frmTunggu.lblPesan.Caption = "Proses selesai!!!" DoEvents

Unload frmTunggu Frmmenu.Refresh Exit Sub

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Antarmuka Pengguna/user interface

Antarmuka pengguna pada perangkat lunak dibuat guna mempermudah pemakai dalam mengoperasikannya. Antarmuka yang dibuat dalam program sistem penerima data stasiun cuaca ini menggunakan sistem Graphical User Interfase (GUI) yang terdapat pada Visual Basic 6.0.

Pada waktu pertama kali program dijalankan akan menampilkan Form Load yang akan di ikuti dengan Form Menu Utama yang dapat kita lihat pada Gambar 3 dan Gambar 4 berikut ini.

Gambar 3. Form Load Menu Utama

Program program Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca ini mempunyai tiga menu utama yang terdiri dari menu Pemantauan, Data terkini, dan Info stasiun. Tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 4. Menu Pemantauan memberikan informasi berupa peta yang disertai posisi dari stasiun

cuaca. Menu Data terkini memberikan informasi berupa kumpulan data-data cuaca dari berbagai stasiun yang ada. Sedangkan Menu data stasiun berisi kumpulan informasi stasiun.

Menu Pemantauan

Menu pemantauan berupa peta stasiun cuaca di Indonesia, dimana jika pengguna mengklik titik merah, akan ditunjukkan oleh menu pendukung yang berisikan informasi mengenai posisi stasiun klimatologi dan meteorologi ditunjukkan oleh Gambar 5. Informasi tersebut mencakup no stasiun, nama stasiun, dan letak geografis stasiun. Didalam fitur informasi terdapat 2 sub fitur yaitu Ambil Data dan Lihat Data. Jika pengguna menekan sub fitur Lihat data maka akan tampil data iklim stasiun setempat ditunjukkan oleh Gambar 6. Data iklim tersebut dapat digunakan sebagai input grafik parameter iklim per harian dan dapat disimpan. Data ini pun dapat diperoleh berupa tabel oleh si pengguna. Dengan hanya menekan tombol perintah Save As untuk menyimpan data tersebut maka data tersebut akan tersimpan otomatis ke dalam format *.xls, ditunjukkan oleh Gambar 7.

(49)

Gambar 4. Form Menu Utama

(50)

Gambar 6. Sub Fitur Data Iklim Setempat

Gambar 7. Tampilan Proses Save As

Selain di simpan dalam bentuk tabel, dari data tersebut pengguna dapat melihat perubahan yang terjadi dari parameter iklim per harian berupa grafik dengan hanya menekan tombol perintah Grafik pada sub fitur Lihat data.

Jika pengguna menekan tombol perintah Grafik, maka akan tampil sub fitur Input Grafik ditunjukkan oleh Gambar 8, dimana sub fitur ini menanyakan parameter apa yang

diinginkan pengguna untuk melihat grafik dalam sistem waktu per harian. Parameter iklim yang dapat dilihat grafiknya antara lain suhu, kelembaban, kecepatan angin, radiasi dan curah hujan. Setelah parameter iklim yang terpilih maka output yang dikeluarkan berupa grafik ditunjukkan oleh Gambar 9.

(51)

Gambar 8. Sub Fitur Input Grafik

Gambar 9. Keluaran Program “Grafik”

Keluaran ini dapat disimpan (Save As) dan dikirim melalui e-mail (Send As) dengan mengklik perintah yang ada pada submenu grafik.

Akan tetapi jika pada menu Pemantauan, tombol perintah yang ditekan oleh pengguna adalah tombol Ambil data maka program ini akan mengirim pesan “Ambil Data” ke stasiun cuaca tesebut. Selanjutnya stasiun tersebut, akan merespon proses ini dengan mengirimkan balasan berupa data cuaca saat ini.

Menu Data Terkini

Menu Data terkini berupa kumpulan data-data cuaca dari berbagai stasiun yang ada dalam satu waktu. Fitur yang ada Save As dan Spasial. Fitur Save As untuk menyimpan data pada satu waktu tertentu ke dalam format *.xls. Sedangkan fitur Spasial, terlebih dahulu menentukan tanggal mulai dan akhir yang diinginkan. Data spasial yang ditampilkan merupakan data per satuan waktu, yaitu harian, mingguan, dan bulanan. Menu Data Terkini ditunjukkan oleh Gambar 10.

Kumpulan data-data terkini merupakan hasil kiriman dari stasiun cuaca, yang diterima oleh ponsel melalui SMS yang langsung dibaca oleh sistem penerima data stasiun.

Informasi yang diterima berupa kode, dimana kode tersebut merupakan kumpulan kode dari beberapa parameter iklim, seperti suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, radiasi dan curah hujan. Setelah format yang diterima selesai di penggal-penggal sesuai kebutuhan tersebut diatas, maka data-data itu akan di masukan kedalam tabel yang sesuai dan akan di simpan dalam peyimpanan data yang ada untuk pengolahan lebih lanjut.

Setiap ada penambahan data maka terlebih dahulu akan dilakukan query berdasarkan nomor stasiun dan jam pengamatan, jika terjadi data yang double maka yang akan di terima adalah data yang pertama kali di terima oleh server Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca . Selain data cuaca cuaca terekam dalam format (*.mdb), data cuaca juga akan terekam dalam format (*.xls) yang akan di simpan sesuai nama stasiun tersebut. Pengolahan selanjutnya yang dapat dijalankan dari terkumpulnya data, yaitu pengolahan sederhana yaitu peta spasial berupa Isohyet dan Isoterm. Informasi spasial yang dihasilkan ini, masih memiliki kekurangan, diantaranya pada peta Isohyet diasumsikan bahwa stasiun yang ada tersebar merata. Informasi spasial berupa Isohyet dan Isoterm dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12.

Informasi spasial yang ditampilkan diatas di buat dengan memanfaatkan library (*.dll, *.exe) yang ada dalam program surfer.

Menu Info Stasiun

Menu data stasiun berisi kumpulan informasi stasiun. Selain itu di menu ini dapat dilakukan edit data stasiun, dapat menghapus data stasiun yang jika stasiun tersebut tidak diperlukan lagi. Dan juga dapat menambah informasi stasiun cuaca baru.

(52)

Gambar 10. Menu Data Terkini

(53)

Gambar 12. Hasil Peta Isoterm dari Data Iklim

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir untuk Membaca Pesan (SMS)
Gambar 2. Diagram Alir untuk Menampilkan Grafik
Gambar 3. Diagram Alir untuk Menampilkan Peta Spasial
Gambar 4. Struktur Sistem Penerima Data
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

TINGKAT KESADARAN SANTRI TERHADAP PERINTAH MENUTUP AURAT DALAM.

Dengan meningkatkan keamanan data menggunakan kombinasi algoritma, dapat menjaga keamanan data lebih terjamin dari serangan-serangan yang dapat membahayakan isi dari

- Kita lakukan upload ulang dari file tersebut diatas, jika ada persamaan nama dengan web sebelumnya akan keluar perintah untuk merubah atau tidak, dan tekan iya untuk

Berdasarkan analisis dokumen diperoleh kesimpulan bahwa ditinjau dari berbagai aspek baik kurikulum terkait Kompetensi Dasar, SKL UN Fisika SMA/MA, kisi-kisi soal

Pendekatan Penyusunan RKPD 2018 dilakukan dengan Pemilihan Fokus Prioritas dan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program dalam upaya pencapaian Target Akhir RPJMD

Tujuan dari terwujudnya aplikasi ini adalah pengguna dapat mengevaluasi kegiatan olahraga bersepeda mereka dengan mengetahui hasil aktivitasnya selama bersepeda,

Penelitian ini dilakukan pada laboratorium biologi SMAN 1 Bulakamba dan SMAN 1 Losari sebagai sekolah negeri kategori biasa, SMAN 1 Tanjung dan SMAN 3 Brebes

Sedikitnya pengaruh konsentrasi starter terhadap kadar protein dipengaruhi oleh kemampuan memecah protein terbatas pada mikroorganisme yang menghasilkan