• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti (Soeratno, 2008). Populasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti (Soeratno, 2008). Populasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Populasi dan Penentuan Sempel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti (Soeratno, 2008). Populasi adalah sekelompok perusahaan, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan ditetili. Populasi dalam penelitian ini mencakup Bank Swasta Nasional dari tahun 2008-2012. Tahun penelitian diambil tahun 2008-2012 sebab tahun-tahun tersebut memberikan laporan keuangan yang ter-update.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karkteristik tertentu, jelas dan lengkap yang bisa mewakili populasi. Populasi dipilih secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria dengan cara memasukkan unsur-unsur tertentu yang dianggap (judged) bahwa dengan cara-cara demikian dapat memperoleh informasi yang benar atau individu-individu yang terdapat dalam sample mencerminkan populasinya. Dalam penelitian ini kriterianya, kreteria-kreteria yang menjadi acuan antara lain :

1. Bank Go Publik (PT Tbk) Versi IDX yang ada di Indonesia.

2. Bank yang menyajikan laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2008 sampai tahun 2012.

3. Sampel yang dipilih ialah 20 Bank yang menyajikan laporan keuangan yang akurat sesuai tahun yang di tentukan.

(2)

Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu (Soeratno, 2008). Jenis data ada 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan berdasarkan situasi sesungguhnya yang terjadi (menurut perilaku dan sikap objek), sehingga merupakan data asli yang belum mengandung unsure pengolahan. Data sekunder adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang ada, sehingga sudah mengandung analisis / manipulasi dalam penyajiannya dan penelitian tinggal memakainya untuk dianalisis.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan dan kinerja keuangan bank swasta nasional tahun 2008-2012 yang dipublikasi. Semua data tersebut diperoleh dari IDX (Indonesian Directory Exchange).

Berdasarkan sumber datanya , data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi, jadi data ini sudah dikumpulkan oleh pihak lain yang relevan dengan tujuan penelitian. Data ini diperlukan sebagai pelengkap yang diperoleh dari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian.

1.3. Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel

Ada dua variable yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variable dependen dan variable independen.

1. Varibel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2002 :63). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemenarikan deposito (Y), yang diukur berdasarkan dari Umur Bank, Pertumbuhan Bank, dan Jumlah Kantor Cabang. Umur bank, pertumbuhan bank, dan Jumlah kantor cabang juga

(3)

diharapkan akan menumbuhkan minat untuk berdeposito selain suku bunga yang tinggi. Untuk mengukur besarnya kemenarikan deposito dapat menggunakan formula sebagai berikut :

KemDep 1

1 100%. . . . 2

2. Variable independen

Variable independen yang akan diuji untuk melihat pengaruh terhadap Kemenarikan Deposito dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Firm age/ Umur Bank (X1)

Variable independen berupa Umur Bank diukur berdasarkan bank berdiri sampai dengan tahun terakhir penelitian ini yaitu tahun 2012. Umur Bank diharapkan memiliki hubungan positif dengan Kemenarikan Deposito, karena semakin lama bank itu berdiri membuktikan adanya pelayanan yang diberikan dan kinerja terhadap nasabah-nasabahnya.

2. Pertumbuhan Bank (X2)

Pertumbuhan bank diukur berdasarkan jumlah total aktiva yang dimiliki oleh bank. Total asset diharapkan memiliki hubungan positif dengan kemenarikan deposito. Pertumbuhan bank diukur dengan menggunakan rumus :

Pertumbuhan Bank 1

1 100% … … 1

(4)

Kantor cabang ialah branch office yaitu kantor bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada kantor pusat pusat bank yang bersangkutan, dengan tempat usaha yang permanen dan alamat kantor yang jelas tempat kantor cabang tersebut melakukan kegiatannya. Jumlah kantor cabang juga merupak bukti pelayanan bank yang di berikan kepada nasabah, dengan memberikan lokasi yang strategis. Dalam dunia perbankan pelayanan merupakan hal penting karena produk utama dari bank adalah jasa untuk melayani transaksi keuangan nasabahnya. Tanpa pelayanan berkualitas tinggi maka bank akan ditinggalkan nasabahnya.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi yaitu dengan studi pustaka dari berbagai literature, jurnal atau buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan ini dan berbagai sumber-sumber lain yang berasal dari instansi-intansi terkait.

3.5. Metode Analisa 3.5.1. Statistik Deskriftif

Metode analisis dimulai dari pengujian menggunakan statistic deskriftif untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti.

3.5.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian analisis regresi linear berganda. Analisis Regresi merupakan salah satu analisis yang menjelaskan tentang akibat yang ditimbulakan oleh satu atau lebih variable bebas terhadap satu varibel terkait (tidak bebas) (sudarmanto, 2005). Metode analisis berganda digunakan untuk mengetahui variable yang mempunyai pengaruh

(5)

signifikan terhadap kemenarikan deposito. Dalam penelitian ini akan diuji dengan analisis regresi berganda untuk satu variable dependen yaitu kemenarikan deposito dengan tiga variable independen yaitu umur bank, pertumbuhan bank, dan jumlah kantor cabang. Adapun rumus dari regresi linear beraganda secara umum adalah:

" # $ %1&#'()* %2+ , -'()* %3"()/(0 … . . 3

Dimana,

KemDep = Kemenarikan Deposito

α = Konstanta UmBank = Umur Bank

PertuBank = Pertumbuhan Bank KanCab = Jumlah Kantor Cabang 3.5.3. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian analisis regresi linear berganda memerlukan uji asumsi klasik atau uji persyaratan analisis linear berganda sehingga persamaan garis regresi yang siperoleh benar-benar dapat digunakan untuk mempresiksi variable dependen. Berdasarkan tujuan dan penelitian ini, maka beberapa metoda analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.3.1. Uji Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan memenuhi normalitas atau tidak (Ghozali,2005).

(6)

Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. Normalitas residual dapat dilihat dengan cara melihat histogram antara data observasi dengan distribusi yang mendekati dengan distribusi normal. Jika hanya menggunakan histogram, hal ini dapat menyesatkan khusus untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. (Ghozali, 2006)

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residual. Dasar pengambilan keputusan:

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal atau grafik histogram tidak menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.3.2. Uji multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji pada model regresi ditemukan adanya hubungan yang linear antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel (independen) lainya.

Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap varibel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

(7)

multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2006:95-96). Sebagai dasar acuannnya dapat disimpulkan :

1. Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10 maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. (Ghozali, 2006).

3.5.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi heterodesitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke lainnya. Jika variance dan residual satu pengamaan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbea disebut heteroskedastisitas.

Cara untuk mendeteksi ialah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dan mendeteksinya yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu yang dibentuk oleh titik-titik pada sumbu Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya heterodesitas (Imam Ghozali,2005), sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola literature (bergelombang, kemudian menyempit), maka terjadi heretokedastiaitas

2. Jika tidak ada pola tertentu yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi hererodesitas.

3.5.4. Pengujian Hipotesis

(8)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen yang terbatas. Niali yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).

3.5.4.2. Uji signifikansi simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan berpengaruh secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen atau terikat (Imam Ghozali,2005).Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa kuat semua variabel bebas (X) dapat mempengaruhi variabel tidak bebas (Y), langkah-Iangkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Taraf nyata α = 5%

b. Derajat kebebasan f tabel (a, k, n-k-i)

α = 0,05

k = jumlah variabel bebas n = jumlah sempel

c. Menentukan criteria pengujian

H0 gagal ditolak apabila f hitung < f tabel H1 ditolak apabila f hitung > f tabel d. Menentukan f dengan rumus

F 2

3/5 678 97:76 Dimana :

(9)

R2 = Koefisien determinan berganda n = Jumlah sempel

k = Jumlah Fariabel bebas

Kreteria pengujian :

1. Apabila f hitung > f tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh positif antara X1, X2, dan X3 secara bersama-sama terhadap variabel Y, artinya ada pengaruh secara simultan.

2. Apabila f hitung < f tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh positif antara X1, X2, dan X3 secara bersama-sama terhadap variabel Y, artinya ada pengaruh secara simultan.

3.5.4.3. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen (Imam Ghozali,2005), apakah variabel X1, X2, X3 berpengaruh terhadap variabel Y, langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Mententukan formulasi H0 dan H1

H0: β = 0, berarti variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y

H1: β ≠ 0, berarti variabel X serta parsial berpengaruh positif atau negative terhadap variabel Y

b. Level of significant

Level Signifikan yakni berada pada signifikansi 0,05, apabila melebihi nilai signifikansi tersebut pengaruh variable bebas terhadap variable terikat adalah tidak signifikan.

(10)

c. Menentukan t dengan rumus

Dimana :

n = jumlah sempel

r = koefisien korelasi antara variabel yang diukur kreteria pengujian :

3. Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh positif antara X1, X2, dan X3 dengan Y

4. Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara X1, X2, X3 dengan Y.

Referensi

Dokumen terkait

Parfum Laundry Kota Lhokseumawe Beli di Surga Pewangi Laundry HUB: 081‐3333‐00‐665 ﴾WA,TELP,SMS﴿ Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim

PERTAMA : Menetapkan cara untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan kesepakatan bersama dengan masyarakat (melalui

Menurut Alsa (2006) orang yang kurang percaya diri akan mempunyai suatu sikap atau perasaan tidak yakin atas kemampuan sendiri sehingga individu yang bersangkutan selalu

Penelitian ini diharapkan mampu memperkuat karakter tanggung jawab pada peserta didik melalui kegiatan ektrakurikuler drumband di SMK Negeri 1 Pacitan.. Penguatan

Diskusi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campur kode dan alih kode bahasa guru yang terdapat di SD Negeri 118080 Sidonok yaitu bahasa Mandailing dan bahasa

Apabila nilai yang didapatkan pada bab sebelumnya kurang dari 75, maka akan muncul soal dengan tingkat kesulitan rendah seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.17.

Obyek fasilitas wisata di Provinsi Kalimantan Timur memperoleh rating 62,67% dengan nilai D, dapat disimpulkan bahwa masih perlu banyak pengembangan dan serta promosi

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK yang berinisial “Z”, mengatakan bahwa shadow teacher di SDIT Al-Irsayd 01 Purwokerto memang kurang ideal