ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA
DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP
BRAND AWARENESS SERTA DAMPAKNYA
PADA PURCHASE DECISION (STUDI
KASUS : KAFE EXHALE HOOKAH
LOUNGE PANTAI INDAH KAPUK)
Christianto Wijaya, Rita
Binus University, Jl. Kedoya Raya No 10/11, Jakarta Barat 11520, +62 21 58357110, Christiantowijaya17@gmail.com
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of social media and e-WOM
influence on brand awareness and impact on purchasing decisionson Cafe Exhale
Hookah Lounge. The method used in this research is associative method with
quantitative research. Data collection methods used in this study are questionnaires
distributed to 100 customers Exhale Hookah Lounge. Data processing method used
in this research is the analysis of paths. Results of this study prove that social media
and e-WOM influence on brand awareness and impact on purchasing decisions.
Advice can be given to Exhale Hookah Lounge is provide quicker information to
consumers through social media, a lot of interaction with consumers through social
media. (CW)
Keywords: social media, e-WOM, brand awareness, purchase decision
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media sosial dan E-WOM
terhadap kesadaran merek serta dampakanya pada keputusan pembelian pada Kafe
Exhale Hookah Lounge. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode asosiatif dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disebarkan kepada
100 pelanggan Exhale Hookah Lounge. Metode pengolahan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisa jalur. Hasil dari penelitian ini membuktikan
bahwa social media dan E-WOM berpengaruh terhadap kesadaran merek serta
berdampak pada keputusan pembelian. Saran yang dapat diberikan kepada Exhale
Hookah Lounge adalah memberikan informasi yang lebih cepat kepada konsumen
melalui media sosial, banyak berinteraksi dengan konsumen lewat media sosial.
(CW)
Kata Kunci: media sosial, E-WOM, kesadaran merek, keputusan pembelian
PENDAHULUAN
Bisnis Restoran maupun cafe terus berkembang dan bertambah setiap tahunnya di Indonesia, berdasarkan sumber dari statistik restoran atau rumah makan (BPS) jumlah restaurant di indonesia terus meningkat dari tahun 2005 sebesar 4693 hingga tahun 2013 mencapai 5865 restaurant.
Tabel 1.1 Jumlah Pertumbuhan Industri Food & Beverages di Indonesia
Tahun
Jumlah
Usaha
2005
4693
2006
4722
2007
6615
2008
6314
2009
6063
2010
5871
2011
5579
2012
5777
2013
5865
Sumber: www.bps.go.idKarena pesatnya perkembangan industri Food & Beverages di Jakarta maka persaingan di industri ini sangat ketat. Oleh sebab itu, selain menyediakan layanan yang berkualitas, perusahaan perlu meningkatkan aktivitas promosi melalui berbagai saluran pemasaran agar dapat bertahan dan berkembang di industri ini. Dewasa ini, banyak kafe yang mengandalkan social media sebagai saluran promosi untuk membantu meningkatkan kesadaran dan ketertarikan masyarakat terhadap merek perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah Exhale Hookah Lounge.
Dibandingkan dengan Above 5 Sky Bar dan Kimchi Grandma, permasalahan yang muncul pada Exhale Hookah Lounge adalah kurangnya brand awareness masyarakat terhadap café baru tersebut, karenanya Exhale Hookah Lounge masih kalah jauh dibandingkan dengan anak perusahaan lainnya. Menurut Randy selaku Operation Manager dalam sehari pengunjung yang datang ke café tidak lebih dari 50 pengunjung. Dari data yang penulis dapat rata-rata pengunjung pada Above 5 Sky Bar, Kimchi Grandma dan Exhale Hookah Lounge adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Perbandingan Pengunjung Bulan Maret
Above 5 Sky Bar
Kimchi Grandma
Exhale Hookah Lounge
370
500
280
Sumber: Data PT MULTI BOGA KARUNIA
Oleh sebab itu, maka kafe Exhale Hookah Lounge mengimplementasikan Social Media
Instagram untuk melakukan promosi. Instagram merupakan sebuah aplikasi atau layanan jejaring
sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, menerapkan filter digital, dan mengunggah foto, membagikannya ke berbagai jaringan sosial lainnya, termasuk Instagram sendiri. Berdasarkan artikel tekno.kompas.com penggunaan Social Media Instagram telah mencapai 200 juta pengguna di seluruh dunia. Angka itu naik dari sekitar 150 juta pengguna enam bulan sebelumnya, serta 100 juta pengguna sekitar satu tahun yang lalu.
Menurut owner Exhale Hookah Lounge bapak Adam Supargo mengatakan bahwa masalah utama dari perusahaan ini adalah kurangnya awareness dari masyarakat terhadap Exhale Hookah Lounge. Maka dari itu target pemasukan per bulan dari Exhale Hookah Lounge pun sulit di capai karena sedikitnya pengunjung dibandingkan dengan Above 5 Sky Bar dan Grandma Kimchi, padahal 3 merk dagang ini berada di 1 gedung yang sama. Oleh karena itu maka peneliti menyebarkan pre-test awal kepada pengunjug Exhale Hookah Lounge.
Social Media
Media Sosial pada saat ini menjadi suatu gaya hidup masyarakat untuk dapat bersosialisasi dengan orang-orang yang terhubung dalam suatu komunitas tertetu. Jaringan media sosial ini merupakan bentuk baru dari dialog antara “consumer-to-consumer” dan “business-to-consumer” yang memiliki implikasi besar terhadap pemasar (Kotler & Amstrong, 2012:141). Media Sosial berguna memberikan individu kemampuan untuk menetapkan profit pribadi, terhubung dengan pengguna lain, membuat, menerbitkan dan merespon content(Tom Funk, 2011:8). Media Sosial juga sarana komunitas online dimana orang dapat bersosialisasi dan bertukar informasi yang bertujuan membangun hubungan dan membangun loyalitas pada konsumen (Joeseph,2011:27).
E – Word Of Mouth
Schiffman dan Kanuk(2010) mendefinisikan E-WOM sebagai Word ofMouthyang dilakukan secara online. Berbagai jurnal mengenai E-WOM mengacu pada definisi yang dijelaskan oleh Hening Thurau dalam Sandes (2013), Dumongsiri (2010), Lin dan Chang (2013) yakni E-WOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan yang tersedia bagi banyak orang melalui internet. Didefinisikan oleh Bhuvan Lamba dan Manav Aggarwal (2014), E-WOM (Electronic Word
Of Mouth) merupakan aktivitas penyebaran informasi secara informal dari mulut ke mulut melalui
media internet atau web secara online.
Brand Awareness
Aaker dalam Handayani, et al (2010:62), mendefinisikan Kesadaran Merek (Brand
Awareness) adalah kemampuan dari konsumen potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa
suatu merek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Kesadaran merek atau Brand Awareness berarti kemampuan konsumen dapat mengenali dan mengingat merek dalam situasi yang berbeda. Kesadaran merek terdiri dari Brand Recall dan Brand Recognition. Brand Recall berarti ketika konsumen melihat kategori produk, mereka dapat mengingat nama merek persis, dan pengakuan
merek berarti konsumen memiliki kemampuan untuk mengindentifikasi merek ketika ada isyarat merek (Aaker dalam Chi,2009:135). Selain itu, Hoeffler & Keller dalam Chi (2009:136) menunjukan bahwa kesadaran merek dapat dibedakan dari kedalaman dan keluasan. Kedalaman berarti bagaimana membuat konsumen untuk mengingat atau mengidentifikasi merek dengan mudah, dan keluasan mengungkapkan menyimpulkan ketika konsumen membeli produk, nama merek akan datang ke pikiran mereka sekaligus. Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Merek (Brand Awareness) adalah kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Purchase Decision
Menurut Kotler (2004) Keputusan Pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penelitian sumber-sumber informasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Pertanyaan Penelitian
1. Apakah Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge?
2. Apakah E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge?
3. Apakah Social Media dan E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand
Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge?
4. Apakah Brand Awareness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Decision pada kafe Exhale Hookah Lounge?
5. Apakah Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Decision pada kafe Exhale Hookah Lounge?
6. Apakah E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Decision pada kafe Exhale Hookah Lounge?
7. Apakah Social Media memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap Purchase Decision
melalui Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge?
8. Apakah E-WOM memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap Purchase Decision melalui Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Social Media terhadap Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge.
2. Untuk mengetahui pengaruh E-WOM terhadap Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge.
3. Untuk mengetahui pengaruh Social Media dan E-WOM terhadap Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge.
4. Untuk mengetahui pengaruh Brand Awareness terhadap Purchase Decision pada kafe Exhale Hookah Lounge.
5. Untuk mengetahui pengaruh Social Media terhadap Purchase Decision pada kafe Exhale Hookah Lounge.
6. Untuk mengetahui pengaruh E-WOM terhadap Purchase Decision pada kafe Exhale Hookah Lounge.
7. Untuk mengetahui pengaruh secara tidak langsung Social Media terhadap Purchase Decision melalui Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge.
8. Untuk mengetahui pengaruh secara tidak langsung E-WOM terhadap Purchase Decision melalui Brand Awareness pada kafe Exhale Hookah Lounge.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang akan digunakan adalah penelitian Deskriptif-Asosiatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan secara individual. Rentang waktu (time
horizon) pengambilan data dalam penelitian yaitu cross sectional, yaitu pengambilan data yang
dilakukan satu kali.
Operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel eksogen yaitu
social media (X1) dan E-WOM (X2), variabel mediator yaitu brand awareness (Y), dan variabel
endogen yaitu purchase decision (Z).
Jenis penelitian kuantitatif. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh dengan penyebaran kuesioner di kafe exhale hookah lounge. Data sekunder diperoleh dari internet, jurnal, artikel, serta studi kepustakaan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability
sampling, dimana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak.
Teknik pengolahan sample dengan menggunakan rumus Slovin dimana jumlah sampel yang digunakan sebanyak 99,11 yang dibulatkan menjadi 100. Setelah mengumpulkan data dari 100 responden, selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, transformasi data dari ordinal ke interval, dan uji normalitas. Kemudian data diolah kembali dengan menggunakan teknik desktriptif-asosiatif, korelasi, dan analisis jalur (path analysis).
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:2) model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).
Berdasarkan dengan hasil analisis dari metode yang digunakan akan menghasilkan informasi yang dapat menggambarkan pengaruh dari social media dan E-WOM terhadap brand awareness dan dampaknya pada purchase decision. Pengaruh dari variabel-variabel tersebut akan diuji secara simultan dan parsial dengan menggunakan program SPSS 21 untuk mengetahui pengaruh antar variebel.
HASIL DAN BAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan pada isi (content) instrument penelitian, yang bertujuan untuk mengukur ketepatan instrument yang digunakan dalam suatu
penelitian. Pada penyebaran kuesioner yang telah dilakukan diperoleh hasil dimana semua butir pernyataan valid dan dapat malakukan pengujian pada tahap selanjutnya
Uji Reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Metode yang digunakan dalam uji reablitas ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai
cronbach alpha lebih besar dari r tabel (0.60). Pada penyebaran kuesioner yang telah dilakukan
diperoleh hasil dimana semua butir pernyataan reliabel dan dapat malakukan pengujian pada tahap selanjutnya
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data-data berdistribusi normal apa tidak normal. Data berdistribusi normal jika nilai Sig. Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05. Data tidak berdistribusi normal jika nilai Sig. Kolmogrov-Smirnov lebih kecil dari 0,05.
Tabel 1.3 Hasil Uji Normalitas
Variabel Sig- kolmogrov smirnov Keterangan
Social Media (X1) 0,200 Berdistribusi normal
E-WOM (X2) 0,077 Berdistribusi normal
Brand Awareness (Y) 0,176 Berdistribusi normal
Purchase Decision (Z) 0,200 Berdistribusi normal
Path Analysis (Analisis Jalur)
Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, yaitu dilakukan secara keseluruhan dan individu yang dipecah menjadi sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Berikut merupakan hasil dari analisis jalur pada Social Media (X1), E-WOM (X2), Brand Awareness (Y), dan Purchase Decision (Z).
Gambar 1 Simpulan Analisis Jalur
0.379 0.856 0.510 0.782 0.846 0.887 X1 Social Media X2 E-WOM Y Brand Awareness Z Purchase Decision 0.854 0.739
Tabel 1.4 Simpulan Anlisi Jalur
Variabel Koefisien Jalur Nilai Sig
Pengaruh Kausal
Total Direct Effect Inderect Effect
X1 terhadap Y 0.782 (signifikan) 0.000 0.782 - 0.782 X2 terhadap Y 0.846 (signifikan) 0.000 0.846 - 0.846 X1 terhadap Z 0.856 (signifikan) 0.000 0.856 0.782 x 0.854 = 0.667 1.523 X2 terhadap Z 0.887 (signifikan) 0.000 0.887 0.846 x 0.854 = 0.722 1.609 Y terhadap Z 0.854 (signifikan) 0.000 0.854 - 0.854 ε1 0.510 - - - 0.510 ε2 0.379 - - - 0.379
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh hal-hal sebagai berikut: 1. Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Brand Awareness
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.782.
2. E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Brand Awareness dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.846.
3. Social Media dan E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Brand
Awareness dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.739.
4. Brand Awareness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase
Decision dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.854.
5. Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.856.
6. E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.887.
7. Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision melalui variabel Brand Awareness dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.667. 8. E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision
melalui variabel Brand Awareness dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.722.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahsan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Brand Awareness pada Exhale Hookah Lounge dimana hubungan antar variabel bersifat kuat dan searah sehingga setiap peningkatan pada nilai variabel Social Media, maka nilai pada variabel Brand
Awareness juga akan meningkat. Begitupula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai variabel Social Media, maka nilai pada variabel Brand Awareness juga akan menurun.
2. E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Brand Awareness pada Exhale Hookah Lounge dimana hubungan antar variabel bersifat kuat dan searah sehingga setiap peningkatan pada nilai variabel E-WOM, maka nilai pada variabel Brand Awareness juga akan meningkat. Begitupula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai variabel E-WOM, maka nilai pada variabel Brand Awareness juga akan menurun.
3. Social Media dan E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Brand
Awareness pada Exhale Hookah Lounge.
4. Brand Awareness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision pada Exhale Hookah Lounge dimana hubungan antar variabel bersifat kuat dan searah sehingga setiap peningkatan pada nilai variabel Brand Awareness, maka nilai pada variabel
Purchase Decision juga akan meningkat. Begitupula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai
variabel Brand Awareness, maka nilai pada variabel Purchase Decision juga akan menurun. 5. Social Media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision pada
Exhale Hookah Lounge dimana hubungan antar variabel bersifat kuat dan searah sehingga setiap peningkatan pada nilai variabel Social Media, maka nilai pada variabel Purchase
Decision juga akan meningkat. Begitupula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai variabel Social Media, maka nilai pada variabel Purchase Decision juga akan menurun.
6. E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Purchase Decision pada Exhale Hookah Lounge dimana hubungan antar variabel bersifat kuat dan searah sehingga setiap peningkatan pada nilai variabel E-WOM, maka nilai pada variabel Purchase Decision juga akan meningkat. Begitupula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai variabel E-WOM, maka nilai pada variabel Purchase Decision juga akan menurun.
7. Social Media secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap Purchase Decision melalui
Brand Awareness pada Exhale Hookah Lounge.
8. E-WOM secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap Purchase Decision melalui
Brand Awareness pada Exhale Hookah Lounge
Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat diberikan kepada pihak Exhale Hookah Lounge:
1. Terkait dengan Social Media, sebaiknya perusahaan Exhale Hookah Lounge tetap menjaga
Social Media yang selama ini dinilai baik. Exhale Hookah Lounge dapat memberikan
beberapa product knowledge kepada para konsumennya melalui Social Media agar Brand
Awareness Exhale Hookah Lounge menjadi lebih positif kedepannya. Bisa dimulai dengan
dengan membalas pertanyaan yang di ajukan para konsumennya di Social Media Instagram agar dapat menciptakan interaksi secara langsung dengan pihak Exhale Hookah Lounge.
2. Terkait dengan E-WOM, hasil penelitian menunjukan bahwa E-WOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Awareness. Dengan peningkatan edukasi secara tepat ke konsumen dapat menciptakan Brand Awareness yang lebih baik lagi bagi perusahaan. Dengan adanya event-event yang menarik dari Exhale Hookah Lounge secara tidak langsung konsumen akan melakukan Purhase Decision.
3. Terkait dengan Brand Awareness juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase
Decision, cara lain untuk meningkatkan interaksi langsung dengan para konsumen Exhale
Hookah Lounge adalah bisa dengan cara melakukan update tentang informasi baru dan yang kedua dengan memberikan promo diskon 10-20% yang di informasikan melalui Social
Media Instagram Exhale Hookah Lounge dengan begitu maka akan dengan mudah menarik
para konsumen untuk melakukan Purchase Decision..
REFERENSI
Almana, I. M., & Rhirza, A. A. (2013). The Impact of Electronic Word of Mouth on Consumer’s Purchasing Decisions. International Journal of Computer Applications, 30.
Badan Pusat Statistik. (2013). Banyaknya Perusahaan, Tenaga Kerja, Pengeluaran untuk Tenaga
Kerja, dan Perubahan Nilai Modal Tetap Industri Besar dan Sedang, 2010-2013
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1078
Global Wew Index Ministry of Communication and Informatics Republic of Indonesia (2014).
Indonesia Digital Langscape 2014 www.slideshare.net/s_jeruk/indonesia-digital-landscape-2014-pdf
Severin Dennhardt and Johann Fu¨ller. (2013). The Impact of User Interactions in Social Media on Brand Awareness and Purchase Intention (The case of MINI on Facebook). Journal of
Product & Brand Management 22/5/6 (2013) 342-351.
Ateş Bayazıt Hayta. (2013). A Study Effects of Social Media on Young Consumers’ Buying Behaviors. International Association if Social Scienece Research – IASSR.
E, Rosen. (2008). The Anatomy of Buzz : How to Create Word-of-Mouth Marketing. New York : Doubleday.
Goyette, I., Ricard, L., Bergeron, J., & Marticotte, F. (2010). E-WOM Scale : Word-of-Mouth Measurement Scale for e-Services Context. Canadian Journal of Administrative Sciences,11. Kaplan, A. M., & Haaenlein, M. (2010). Users of the World, unite! The Challeges and Opportunities
of Social Media. Bussiness Horizons, 60-61.
Kartajaya, H. (2006). Hermawan Kartajaya on Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Index.
Riduwan, & Kuncoro, E.A. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit ALFABETA. Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Taprial, V., & Kanwar, P. (2012). Understanding Social Media. London: Ventus Publishing ApS.
RIWAYAT PENULIS
Christianto Wijaya lahir di kota Jakarta pada 7 Juli 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di