• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau USULAN STRATEGIS PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM RPJMN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau USULAN STRATEGIS PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM RPJMN TAHUN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN STRATEGIS PROVINSI

KEPULAUAN RIAU DALAM RPJMN

TAHUN 2015-2019

(2)

PROSES PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

VISI & MISI PRESIDEN

MUSRENBANGNAS RPJMN

*) Paling lambat 3 bulan setelah Presiden dilantik Sebagai Acuan Penyusunan Rancangan RENSTRA K/L Rancangan Teknokratik Ditetapkan dengan Peraturan Presiden *) Telah disusun oleh Bappenas

(3)

Feb-Apr 2014 Okt - Nov 2014 Desember 2014 Januari 2015 Konsep Rancangan Teknokratik Penyusunan Rancangan RPJMN (M1 Des) Penetapan RPJMN melalui Perpres (16 Jan 2015) Penyusunan Rancangan Awal RPJMN (M2 Nov)

Penelaahan RENSTRA K/L (M1 Des)

JADWAL PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

Sosialisasi dan Penjaringan Aspirasi Masyarakat dan pakar

Penetapan Presiden Terpilih (Okt)

Agustus 2014

Penyampaian Rancangan Teknokratik kepada K/L

Musrenbang Regional Sumatera (12-14Des)

Sidang Kabinet (12 Jan)

Rakorbangpus (25 Nov) Penyusunan Rancangan RENSTRA K/L

(4)

Arahan Rancangan Teknokratik RPJMN kepada

Prov. Kepri

(5)

Arahan Rancangan Teknokratik RPJMN kepada Prov. Kepri

Sasaran yang harus dicapai provinsi Riau sebagai bagian dari provinsi di Pulau Sumatera

1. Meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 7,1 – 7,8 pada tahun 2019. (Kepri 2013 = 5,78%)

2. Menurunnya persentase penduduk miskin menjadi 3,4 –3,0 pada tahun 2019. (Kepri 2014 = 6,70%)

3. Menurunnya tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,4 –4,8 pada tahun 2019. (Kepri 2014 = 6,69%)

4. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 5. Berkurangnya jumlah desa tertinggal.

6. Meningkatnya proporsi penerimaan pajak dan retribusi daerah sebesar 45 persen; (Kepri 2013 = 31,93%)

7. Meningkatnya proporsi belanja modal dalam APBD propinsi sebesar 30 persen. (Kepri 2013 = 14,47%)

(6)

9. Meningkatnya jumlah daerah yang mendapatkan opini wajar

tanpa pengecualian (WTP);

(Kepri sudah capai WTP)

10. Terbentuknya kerjasama daerah dengan 9 daerah Sumatera

dalam rangka percepatan konektivitas dan peningkatan

pelayanan publik;

11. Tersusunnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tepat

fungsi dan ukuran sesuai dengan karakteristik Wilayah.

12. Meningkatnya kualitas dan proporsi tingkat pendidikan

aparatur sipil negara untuk jenjang S1, S2, dan S3;

13. Meningkatnya implementasi pelaksanaan SPM di daerah,

khususnya pada pendidikan, kesehatan dan infrastruktur;

14. Meningkatnya implementasi pelaksanaan Pilkada Serentak

pada tingkat Provinsi.

Arahan Rancangan Teknokratik RPJMN kepada Prov.

Kepri

(7)

No Indikator Satuan 2015 2016 Target Tahun 2017 2018 2019 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,6 – 6,7 6,8 – 7,1 6,9 – 7,3 6,9 – 7,4 7,1 – 7,8 2 Tingkat Kemiskinan % 5,1 –5,0 4,6 –4,5 4,3 –4,1 3,8 –3,5 3,4 –3,0 3 Tingkat Pengangguran % 6,4 –6,3 6,1 –5,9 5,9 –5,5 5,6 –5,2 5,4 –4,8

Target Sasaran Pembangunan untuk Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019

Arahan Rancangan Teknokratik RPJMN kepada

Prov. Kepri

(8)

KEGIATAN STRATEGIS

INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH NASIONAL DI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERDASARKAN RPJMN

TEKNOKRATIK

(9)

KEGIATAN STRATEGIS INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

NASIONAL DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kereta Api:

1. Pembangunan Jalur KA Batu Ampar - Bandara Hang Nadim 2. Pembangunan Jalur KA Tanjung Uncang - Batam Center Perhubungan Darat:

1. Pengembangan Semi BRT Kota Batam Perhubungan Laut:

1. Pengembangan Pelabuhan Dompak 2. Pengembangan Pelabuhan Pulau Laut 3. Pengembangan Pelabuhan Pulau Subi 4. Pengembangan Pelabuhan Letung

5. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Sauh 6. Pengembangan Pelabuhan Malarko

(10)

KEGIATAN STRATEGIS INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

NASIONAL DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (lanjutan):

Jalan:

1. Pembangunan Jalan Sei Buluh-Jagoh-Kote-Dabo

2. Pembangunan Jalan Sei Tenan-Sp. Limbung-Tj.Buton

3. Pembangunan Jalan Simpang Jam - Batu Ampar

4. Pembangunan Jalan Tj Uban-Mengkulu Bantan

bayu-Sp.Gesek

5. Pembangunan Jalan Tol Batu Ampar-Muka

Kuning-Hang Nadim

(11)

KEGIATAN STRATEGIS INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

NASIONAL DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (lanjutan):

Ketenagalistrikan:

1. PLTGB Dabo Singkep 4 MW

2. PLTGB Tanjung Batu (FTP2) 8 MW

3. PLTU Dabo Singkep 8 MW

4. PLTU Natuna 14 MW

5. PLTU Tanjung Batu Baru 14 MW

6. PLTU Tanjung pinang 1 (TLB) 30 MW

7. PLTU Tanjung Pinang 2 (FTP2) 30 MW

8. PLTU Tanjung Pinang 3 100 MW

9. PLTU TB Karimun #1,2 (FTP1) 14 MW

10. PLTU TB Karimun (FTP2) 30 MW

(12)

KEGIATAN STRATEGIS INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

NASIONAL DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (lanjutan):

Sumber Daya Air:

1. Pembangunan Tampungan Air Baku DAS Kawal Kab. Bintan 2. Pembangunan Estuari DAM Sei Gong Kota Batam

3. Pembangunan Estuari DAM Rempang Utara Kota Batam 4. Pembangunan Estuari DAM Dompak Kota Tanjungpinang 5. Pembangunan Estuari DAM Busung Kab. Bintan

6. Pembangunan Estuari DAM Teluk Nongsa Kota Batam 7. Pembangunan Estuari Dam Pulau Kepala Jeri Kota Batam

(13)
(14)

USULAN KEGIATAN

STRATEGIS YANG BELUM

MASUK DALAM RPJMN

(15)

USULAN KEGIATAN STRATEGIS YANG BELUM MASUK DALAM

RPJMN TEKNOKRATIK

1. Ketenagalistrikan:

a) Pembangunan PLTMG dengan CNG 2x3 MW di Kabupaten Bintan (Tahun 2014) sebesar Rp. 300 M

b) Pembangunan PLTMG di Kabupaten Karimun sebesar Rp. 300 M

c) Pembangunan PLTMG dengan LNG di Kab. Lingga, Natuna dan Kepulauan Anambas sebesar Rp.1,2 T

d) Lanjutan interkoneksi listrik Batam-Bintan 150 KVA dari GI (Gardu Induk) Tanjung Uban ke GI Air Raja ke GI Sri Bintan

e) PLTS Komunal dengan daya 1 Mega sebanyak 4 unit sebesar Rp. 65 M tiap unit f) Pembangunan Infrastruktur Pipa Gas Bawah Laut dari WNTS (West Natuna

Transportation System) ke Batam

g) Pengembangan penambahan jaringan pipa gas bawah laut (city Gas ) dari Batam-Bintan dan Batam –Karimun

h) Pembangunan LNG Reeiving Terminal di Batam

i) Pembangunan Jaringan Pipa Gas Bawah Laut dari Block East Natuna (eks Natuna D’Alpha)-Batam-Sumatera.

(16)

USULAN KEGIATAN STRATEGIS YANG BELUM MASUK DALAM

RPJMN TEKNOKRATIK (lanjutan):

2. Perhubungan:

a) Pembangunan Terminal Angkutan Tipe B di Batam,

Karimun dan Lingga dengan pagu tiap terminal Rp. 6 Miliar.

b)Pembangunan Pelabuhan Ro-ro sebanyak 4 unit di

Anambas, Natuna, Tambelan (Bintan), dan Jagoh (Lingga)

dengan pagu tiap pelabuhan Rp. 20 Miliar.

c) Pengadaan Kapal ro-ro sebanyak 6 unit dengan pagu tiap

kapal sebesar Rp. 50 Miliar.

d)Pengadaan Kapal Perintis sebanyak 4 unit dengan pagu tiap

kapal Rp. 50 Miliar.

e) Pemotongan Bukit Bandara Raja Haji Fisabillah di

Tanjungpinang sebesar Rp. 80 Miliar

(17)

USULAN KEGIATAN STRATEGIS YANG BELUM MASUK DALAM

RPJMN TEKNOKRATIK (lanjutan):

3. Pariwisata :

Pembangunan Pelabuhan Wisata di Lingga, Anambas dan Natuna sebesar Rp. 3 Miliar setiap pelabuhan.

4. Kelautan Perikanan:

a)Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Natuna sebesar Rp. 350 Miliar b)Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Bintan sebesar Rp. 300 Miliar. 5. Pekerjaan Umum:

• Pembangunan Jembatan I Karimun Anak-Karimun Besar dengan panjang 1100

meter

• Pembangunan Jembatan II Karimn besar-Pulau Parit dengan panjang 3675

meter

• Pembangunan Jembatan III Pulau Parit-Pulau lumut dengan panjang 120 meter • Pembangunan Jembatan Pulau Lumut-Pulau Papan dengan panjang 270 meter • Pembangunan Jembatan Pulau Papan-Pulau Belat dengan panjang 240 meter • Pembangunan Jembatan Pulau Belat-Pulau Kundur dengan panjang 350 meter

(18)

KEGIATAN STRATEGIS PROV.

KEPRI BERDASARKAN

MUSRENBANG RPJMN TAHUN

2015-2019 REGIONAL

(19)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA 1. Perhubungan Darat:

a) Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Batam*

2. Perhubungan Udara:

a) Pembangunan Bandara Letung b) Pembangunan Bandara Tambelan 3. Kereta Api

a) Pembangunan Jalur KA Batu Ampar-Bandara Hang Nadim*

b)Pembangunan KA Batam

c) Pembangunan Kereta Api Tanjung Uncang-Batam Center*

(20)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan): 4. ASDP:

a)Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Penagi (P.Bunguran) Lintas Natuna –Sintete (Kalbar)*

b)Pengembangan Pelabuhan Penyebrangan Dermaga II Telaga Pungkur*

c)Kapal Penyeberangan 300 GRT Lintas Dabo-Penarik* d)Kapal Penyeberangan 750 GRT Lintas Telaga Punggur –

Matak*

e)Kapal Penyeberangan 750 GRT Lintas Matak-Tanjung Kapal*

f) Kapal Penyeberangan 750 GRT Lintas Natuna-Sintete* g)Kapal Penyeberangan Perintis Ro-Ro 750 GRT untuk

Sabuk Selatan*

h)Kapal Penyeberangan Perintis 300 GRT Lintas Tj. Uban-Matak*

(21)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan):

5. Sumber Daya air

a) Pembangunan Estuari DAM Sei Gong Kota Batam b) Pembangunan Estuari DAM Busung

c) Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Kelarik d) Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Tapau

e) Pembangunan Tampungan AirBaku DAS Kawal Kab. Bintan 6. Jalan:

a) Pembangunan Jalan Sei Buluh-Jagoh-Kote-Dabo

b) Pembangunan Jalan Sei Tenan-Sp. Limbung-Tj. Buton c) Pembangunan Jalan Simpang jam-Batu Ampar

d) Pembangunan Jalan Tj. Uban-Mengkulu Batan Bayu-Sp. Gesek

e) Pembangunan Jalan Tol Batu Ampar-Muka Kuning-Hang Nadim

f) Pembangunan Flyover Sp. Kabil-Sp. Jam

(22)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan):

7. Perhubungan Laut:

a) Pengembangan Pelabuhan Dompak b) Pengembangan Pelabuhan Pulau Laut c) Pengembangan Pelabuhan Pulau Subi d) Pengembangan Pelabuhan Letung

e) Pengembangan Pelabuhan Kabil (Tanjung Sauh) f) Pengembangan Pelabuhan Tanjung Sauh*

g) Pengembangan Pelabuhan Malarko

h) Pengembangan Pelabuhan Kontainer Batu Ampar Batam 8. Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi:

a) Penanganan Kumuh Perkotaan Terutama di Kab. Lingga, Kab. Natuna, Kota Tanjungpinang, dan Kota Batam

b) Pembangunan Batam Sewerage System

c) Pembangunan Rumah Khusus Perbatasan atau pulau terluar d) Pengelolaan Sampah Kota Batam (swasta)

(23)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan): 9. Ketenagalistrikan: a) PLTMG Tanjung Batu 1 15 MW b)PLTG/MG TB. Karimun Peaker 40 MW c) PLTMG Natuna-2 25 MW d)PLTMG Tanjungpinang -2 30 MW 10. Telekomunikasi dan Informatika:

a) Pembangunan Serat Optik Antar Seluruh Kabupaten/Kota

(24)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan): 9. Ketenagalistrikan: a) PLTMG Tanjung Batu 1 15 MW b)PLTG/MG TB. Karimun Peaker 40 MW c) PLTMG Natuna-2 25 MW d)PLTMG Tanjungpinang -2 30 MW 10. Telekomunikasi dan Informatika:

a) Pembangunan Serat Optik Antar Seluruh Kabupaten/Kota

(25)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan):

11. Kesehatan (Program Lanjutan dan Indikator):

a) Peningkatan Jumlah Puskesmas sebanyak 8 Puskesmas Baru dan 1

Puskesmas menjadi Rawat Inap

b) Rehabilitasi Puskesmas sebanyak 20 Puskesmas

c) Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas sebanyak 61

Puskesmas

d) Peningkatan Jumlah Puskesmas Keliling Perairan sebanyak 59

Pusling Perairan

e) Peningkatan Jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 sebanyak 4 Pusling

Roda 4

f) Kab/Kota yang melaksanakan pelayanan kesehatan bergerak

sebanyak 4 kabupaten

g) Jumlah RS Rujukan Regional yang memenuhi SPA pelayanan Standar

sebanyak 4 RS Rujukan Regional

h) Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS

sebanyak 9 RS Daerah

i) Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang

berkualitas (Tenaga Kesehatan PTT) sebanyak 1.065 orang

j) Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp. 36M untuk 81

(26)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan):

12. Pendidikan:

a) Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

Mencanangkan Wajib Belajar 12 Tahun dengan Kartu

Indonesia Pintar:

SD sebanyak 45669 Siswa SMP sebanyak 12621 Siswa

SMA/SMK sebanyak 8376 Siswa

Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan

sebanyak 1 Sekolah

USB SD*) sebanyak 2 USB SMP*) sebanyak 7

Tunjangan Khusus Guru Dikdas*) sebanyak 6230 orang BOS SMA sebanyak 35270 Siswa

BOS SMK sebanyak 22978 Siswa

(27)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan): 12. Pendidikan (lanjutan):

b)Melalui Kementerian Agama:

Mencanangkan Wajar 12 Tahun dengan Kartu

Indonesia Pintar:

MI sebanyak 1517 siswa MTs sebanyak 1641 siswa MA sebanyak 1123 siswa

BOP RA sebanyak 12365 siswa BOS MI sebanyak 12864 siswa BOS MTs sebanyak 8340 siswa BOS MA sebanyak 3040 siswa

Tunjangan Khusus Guru Madrasah Non PNS sebanyak

89 orang

Rehab Ruang Kelas Madrasah sebanyak 71 unit RKB Madrasah sebanyak 29

(28)

KEGIATAN STRATEGIS PROV. KEPRI BERDASARKAN MUSRENBANG RPJMN TAHUN 2015-2019 REGIONAL

SUMATERA (lanjutan):

13. Kebudayaan:

a) Fasilitas Komunitas Budaya sebanyak 5 Komunitas Budaya b) Fasilitas Pengembangan Rumah Budaya Nusantara

sebanyak 3 Rumah Budaya 14. Perbatasan:

a) Bantuan Kapal 30 GT (di wilayah perbatasan ) di Kep. Anambas Sebanyak 1 Unit

b) Bantuan Kapal 30 GT (di wilayah perbatasan ) di Natuna Sebanyak 1 Unit

15. Science dan Technopark Berbasis Perikanan dan Kelautan: Technopark berbasis sumberdaya laut dan pesisir (Bintan,

(29)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Kepulauan Riau

Referensi

Dokumen terkait

NIDN NAMA DOSEN JAFUNG/GOLRU PEND... NIDN NAMA DOSEN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa dari hasil perhitungan algoritma klasfikasi Naïve Bayes dengan

3.2.15 Ilustrasi flowmap proses view dokumentasi kegiatan untuk Organisasi dan Petugas yang akan diusulkan

PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MATA KULIAH KEAHLIAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI BIDANG AGROINDUSTRI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melarutkan yang senyawa bukan atraksi elektrostatik yang jauh lebih kuat dalam kisi kristal ionik, yang dapat diatasi hanya dengan pelarut yang sangat polar... • Kalium

Ubrug merupakan teater tradisional bersifat kerakyatan yang terdapat di daerah:.. Beberapa cerita rakyat yang sering dipentaskan pada pertunjukan

Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus

Menurut WHO, 35% dari semua kematian akibat penyakit jantung ada kaitannya dengan merokok dan angka kematian dalam kelompok usia 35-54 tahun adalah tiga kali lebih tinggi