• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMK NEGERI 1 BANYUDONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMK NEGERI 1 BANYUDONO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK

DI SMK NEGERI 1 BANYUDONO

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh:

SRI YATI MURNININGSIH

Q100170004

MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMK NEGERI 1 BANYUDONO

Abstract

The research aims to describe: 1) planning, 2) implementation, 3) evaluation and, 4) follow up of the academic supervision in SMK Negeri 1 Banyudono. This research uses a qualitative approach. The presence of researchers in the field as instruments for researchers, , and collecting documents. Data sources for principels, vice principals andobservers in the field as instruments for principals, vice principals, vice principals and chair of competency expertise. Data obtained through interview, observation and documentation. Test the credibility of the data using observer perseverance and triangulation source. Data analysis techniques use interactive modesl of Milles & Huberman there is data reduction, data display and conclusion. The results of the research showed that the management of academic supervision in SMK N 1 Banyudono consisted of: 1) Planning, including: the estabilishment of an academic supervision team, making programs, making schedules and preparing ascessment instruments. 2) The implementation of academic supervision includes: socialitation program, observation, and meeting after observation. 3) Evaluation of academic supervision includes: (a) evaluation of activities: 18% get an A, 82% get a B, and still 60% teacher-centered learning, (b) program evaluation, there are 6 supervision programs, there are 2 still achievement programs 90% 4) Follow-up supervi (a) follow-up on activities: giving prizes 5 teachers gathering the fastest learning devices, giving late warnings, holding IHT to improve teaching skills, (b) follow-up academic supervision program: monitoring more intensively on the program the implementation is only 90%.

Keywords: Academic supervision , Managemen,

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan 3) evaluasi, 4) tindaklanjut supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Kehadiran peneliti di lapangan sebagai instrument peneliti, pengamat dan pengumpulkan dokumen. Sumber data kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan ketua kompetensi keahlian. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji kredibilitas data menggunakan ketekunan pengamatan dan trianggulasi sumber. Teknik analis data menggunakan model interaktif dari Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono terdiri: 1) Perencanaan, meliputi: pembentukan tim supervisi akademik, membuat program, membuat jadwal, dan menyiapkan instrumen penilaian. 2) Pelaksanaan supervisi akademik meliputi: sosialisasi program, observasi, dan pertemuan setelah observasi. 3) Evaluasi supervisi akademik meliputi: (a) evaluasi kegiatan: 18%

(6)

2

mendapat nilai A, 82% mendapatkan nilai B, dan masih 60% pembelajaran berpusat pada guru, (b) evaluasi program yaitu ada 6 program supervisi, ada 2 program ketercapaian masih 90% 4) Tindak lanjut supervi (a) tindak lanjut terhadap kegiatan: memberi hadiah 5 guru pengumpul perangkat pembelajaran tercepat, memberi peringatan yang terlambat, mengadakan IHT untuk meningkatkan kemampuan mengajar, (b) tindak lanjut program supervisi akademik: memantau lebih intensif terhadap program yang keterlaksanaannya baru 90% .

Kata kunci: Pengelolaan, Supervisi Akademik

1. PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan Indonesia masih tergolong rendah. Pernyataan ini sesuai dengan laporan yang dipublikasikan oleh Unesco Education for All Global

Monitoring Report tahun 2012, Indonesia berada di urutan ke-64 dari 120 negara

di dunia (Hamid: 2012). Rendahnya kualitas pendidikan ini sangat memprihatinkan sekali, oleh karena itu bangsa Indonesia harus bangkit dari keterpurukan masalah pendidikan, apalagi untuk menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0, era ini di tandai pekerjaan tidak hanya dilakukan dengan tenaga manusia dan komputerisasi, tetapi mengandalkan adanya konektivitas internet, semua serba digital dan virtual. Pendidikan harus cepat tanggap dan dapat segera mengambil tindakan tepat sesuai dengan yang diharapkan oleh

stakeholder yang menhendaki peningkatan pendidikan.

SMK Negeri 1 Banyudono mempunyai 5 program studi yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, Keperawatan, Akuntansi, Bisnis dalam Jaringan dan Perdagangan. Sudah 2 tahun ini SMK Negeri Banyudono membuka kelas industri program Bisnis dalam Jaringan dan Perdagangan dengan tujuan menyiapkan lulusan yang tanggung menghadapai era revormasi 4.0. Kelas industri merupakan kelas yang dikelola bersama-sama industri, kurikulum yang ada disekolah sudah disingkronisasikan dengan industri, praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan selama 9 bulan dengan tujuan agar siswa benar-benar menguasai sepenuhnya aspek-aspek yang dibutuhkan dunia industri. Belajar mengajar kelas industri dilaksanakan di sekolah maupun di dunia industri. Pembelajaran dilakukan dengan kelas maya apabila siswa sedang

(7)

3

melaksanakan PKL, ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester dilakukan secara on line memakai google form dan tidak memakai kertas. Semua lulusan kelas industri dapat diserap di industri pasangan.

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, diantaranya adalah faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor lingkungan, sarana dan prasarana, pembiayaan, kurikulum, kebijakan pemerintah, kepemimpinan dan lain-lain. Sudah banyak yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diantaranya menyempurnakan kurikulum, meningkatkan anggaran untuk pendidikan, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk guru, meningkatkan kesejahteraan guru, menyempurnakan kebijaksanaan tentang pendidikan dan lain-lain.

Sumber daya manusia terutama guru merupakan faktor terpenting dalam upaya peningkatan pendidikan. Kompetensi yang dimiliki guru Indonesia tergolong masih rendah. DR Santi Ambarukmi, Kepala Bidang Profesi Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional dalam sebuah simposium yang diadakan KNPI Samarinda di Hotel Grand Sawit menyatakan bahwa hasil rata-rata Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2013 di seluruh Indonesia hanya 4,25 walaupun ada yang 8 dan 9 (Pardede, Daon: 2013).

Peningkatan kemampuan guru perlu diawasi baik perencanaan pengajaran maupun pelaksanaan pengajaran. Kegiatan pengawasan profesional untuk membina guru disebut supervisi akademik. Supervisi akademik menurut Darest yang dikutib Prasojo (2011: 84) adalah kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Prosedur supervisi akademik menurut permendikbud no. 22 tahun 2016 yang tercantum dalam Panduan supervisi kepala sekolah (2017 : 7) terdiri dari: a) perencanaan, b) pelaksanaan supervisi, c) evaluasi supervisi, d) tindak lanjut supervisi.

Perencanaan supervisi akademik digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi akademik yang akan dilaksanakan di sekolahan. Perencanaan supervisi merupakan pekerjaan yang kontinyu dan berkesinambungan, maka perlu tahapan yang jelas agar dapat berhasil.

(8)

Langkah-4

langkah perencanaan supervisi akademik seperti yang tercantum pada Panduan Kerja Kepala Sekolah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 terdiri dari: a) menyusun program supervisi, b) membuat jadual pemantauan pengajaran, c) menyusun instrument analisis perangkat pembelajaran, d) instrumen pemantauan .

Tahap pelaksanaan adalah kegiatan melaksanakan rencana-rencana yang sudah dibuat sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan supervisi terdiri: a) Pertemuan awal dapat dilakukan dengan rapat sosialisasi, wancara, diskusi. b) Pengamatan (Observasi) dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan, pada saat mengamati supervisor mencatat dan menganalisis hasil pengamatan kemudian mengidentifikasikan aspek tertentu yang masih perlu diperbaiki dan aspek positif yang perlu dipelihara. c) Pertemuan setelah pengamatan untuk mengklarifikasi temuan/catatan khusus selama observasi, menggali kesulitan yang dihadapi guru, memberi masukan untuk mengatasi kesulitan, memberi motivasi untuk menindaklanjuti hasil supervisi.

Evaluasi supervisi akademik merupakan rangkaian kegiatan menilai program supervisi akademik apakah sudah berjalan dengan rencana. Evaluasi merupakan salah satu usaha untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan supervisi akademik dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan evaluasi akademik menurut Donni (2914: 126), mengemukakan bahwa: a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program; b) mengetahui keberhasilan program; c) mendapatkan bahan dan masukan dalam perencanaan pada pertemuan berikutnya; d) Memberikan penilaian (judgment) guru. Tujuan evaluasi supervisi akademik adalah untuk mengetahui keberhasilan program supervisi

Tindak lanjut supervisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi supervisi akademik agar fungsi dan manfaat supervisi akademik dapat dirasakan oleh guru, sekolah maupun stakeholders. Tindak lanjut supervisi bagi guru yang sudah memenuhi standar dapat berupa penguatan, penghargaan dan promosi jabatan, dan untuk guru yang belum memenuhi standar diberikan teguran yang bersifat dan diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut. Dalam Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar

(9)

5

Proses tindak lanjut supervisi akademik meliputi berikut. 1) Penguatan dan penghargaan padapendidik yang kinerjanya memenuhi atau melampuai standar, 2) pemberian kesempatan kepada pendidik untuk mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Mahmud (2011: 29) menyatakan bahwa penelitian kualitatif mempergunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis. Sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan ketua kompetensi akademik (Tim supervise akademik).

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan ketua kompetensi keahlian tentang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindaklanjut supervisi akaddmik. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang perilaku proses supervise akademik dalam penilaian pembelajaran dikelas dan memaknai setiap perilaku, bahasa, maupun interaksi yang terjadi di SMK Negeri 1 Banyudono, juga untuk mengecek kebenaran hasil wawancara dan dokumen yang ada.

Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini ketekunan peneliti dan trianggulasi sumber. Peneliti mengumpulkan data sampai data jenuh dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa dan guru untuk mengecek kebenaran data. Dokumen yang mendukung penelitian tentang supervisi akademik adalah surat keputusan tentang pembentukan tim supervise akademik, program supervise akademik, jadwal supervisi akademik, rekap penilaian supervise akademik, evaluasi dan tindaklanjut program supervise akademik, data pokok sekolah, pembagian tugas mengajar, RPP, Silabus, Prota, Promes, serta foto kegiatan.

Teknik analisis data yang digunakan menggunakan model interaktif dari Milles dan Huberman dibagi dalam tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan.

(10)

6

Ketiga alur yang dimaksud adalah 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, 3) penarikan kesimpulan (Patilima, 2005: 98).

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang sudah peneliti lakukan, temuan-temuan penelitian tentang pengelolaan supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Supervisi Akademik di SMK Negeri 1 Banyudono.

Supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono dimulai dari perencanaan. Perencanaan supervisi akademik sangat diperlukan karena perencanaan merupakan penentu arah, memuat tujuan dan target sasaran yang akan dicapai, memudahkan pengawasan, juga mengantisipasi perubahann. Langkah-langkah perencanaan Supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono terdiri:

1) Menetapkan Tim Supervisi Akademik .

Tim supervisi akademik di SMK Negeri Banyudono ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Tim supervisi akademik terdiri dari Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, dan anggotanya terdiri dari wakil kepala sekolah dan ketua kompetensi keahlian. Pelaksanaan supervisi berjenjang, kepala sekolah mensupervisi wakil kepala, ketua program dan guru senior. Wakil kepala bertugas mensupervisi guru serumpun, dan ketua kompetensi keahlian bertugas mensupervisi guru produktif yang sesuai.

2) Menyusun Program Supervisi Akademik.

Program supervisi akademik dibuat satu tahun sekali oleh tim supervisi akademik. Tujuan pembuatan program supervisi akademik agar program-program supervisi akademik dapat berjalan baik, lancar dan efektif. Program supervisi akademik berisi program yang akan dikerjakan, target dan indikator keberhasilan.

(11)

7

3) Membuat Jadwal Supervisi Akademik.

Jadwal supervisi akademik dirancang oleh wakil kepala bidang kurikulum, kemudian dikonsultasikan pada kepala sekolah setelah disetujui kemudian disampaikan pada tim supervisi akademik. Jadwal supervisi akademik dibuat setiap semester, berisi tentang waktu pelaksanaan, nama guru yang akan disupervisi, mata pelajaran saat pelaksanaan supervisi, tempat (kelas), jam pelajaran serta petugas supervisi.

4) Menyiapkan Intrumen Supervisi Akademik .

Tim supervisi menyiapkan secara fisik instrumen supervisi perangkat pembelajaran dan instrumen pelaksanaan supervisi pengajaran. Instrumen penilaian perencanaan pembelajaran terdapat 16 item penilaian, yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok. 6 kelompok dalam istrumen penilaian perencanaan pembelajaran tersebut adalah perencanaan pengelolaan pembelajaran, perencanaan pengorganisasian materi pembelajaran, perencanaan pengelolan kelas, perencanaan penggunaan sumber media pelajaran, perencanaan penilaian dan penampilan fisik perencanaan pembelajaran.

Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran berisi 20 item penilaian. 20 item penilaian tersebut dikelompokkan menjadi 6 kelompok penilaian yaitu penilaian pada saat membuka kegiatan pembelajaran, mengelola kegiatan pembelajaran inti, pengorganissian waktu, siswa, sumber dan alat pembelajaran, pelaksanaan penilaian, penutup dan penampilan pendidik pada saat melaksanakan pengajaran.

Rentang penilaian yang digunakan adalah 1-4 dengan rincian sebagai berikut nilai 3,28-4,00 mendapat predikat A (sangat memuaskan), nilai 2,79-3,27 mendapat predikat B (memuaskan), dan nilai 2,38-2,77 mendapat predikat C (kurang memuaskan).

b. Pelaksanaan supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono.

Pelaksanaan supervisi akademi di SMK Negeri 1 Banyudono terdiri dari:

(12)

8

1) Sosialisasi Supervisi Akademik

Sosialisasi supervisi akademik dilakukan kepala sekolah sebelum pelaksanaan observasi kelas, disampaikan tentang program supervisi, jadwal supervisi akademik, petugas supervisor dan batas waktu pengumpulan perangkat pembelajaran dan petugas supervisi.

2) Pengamatan (Observasi)

Ada 2 pengamatan yang harus dilakukan supervisor yaitu pengamatan terhadap perangkat pembelajaran dan pengamatan pelaksanaan pengajaran. Pengamatan perangkat pembelajaran dilakukan diawal semester, dan pengamatan pembelajaran dilakukan oleh supervisor untuk mengamati jalannya pembelajaran secara langsung, dengan cara duduk di belakang sambil mengisi instrumen penilaian pengajaran yang sudah disiapkan. Pengamatan supervisi secara perorangan, dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tetapi kadang-kadang Kepala Sekolah mengadakan supervisi kelas secara mendadak, Disamping hal tersebut pengamatan pembelajaran di kelas dapat dipantau melalui monitor CCTV dari ruang kepala sekolah.

3) Pertemuan setelah pengamatan

Pertemuan setelah pengamatan dilakukan untuk menyampaikan hasil pengamatan supervisi akademik, disampaikan nilai-nilai yang sudah baik dan hal-hal yang perlu ditingkatkan, dengan bahasa yang komunikatif, sehingga guru merasa senang, nyaman, terbantu dengan adanya kegiatan supervisi.

c. Evaluasi supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono. 1) Evaluasi kegiatan supervisi akademik

Catatan hasil pengamatan supervisi akademi baik penilaian terhadap perangkat pembelajaran maupun penilaian pelaksanaan pembelajarn di rekap, kemudian dianalisis tim supervisi dan dibuat kesimpulan Berdasarkan rekapitulasi dapat disimpulkan 12 orang ( 18%) mendapat nilai 3.29-4.00 atau predikat A (sangat memuaskan), 53 guru (82%) mendapat nilai 2.78-3.27atau predikat B (memuaskan), masih ada 10%

(13)

9

guru yang terlambat mengumpulkan perangkat pembelajaran, 10% guru disupervisi tidak sesuai jadwal supervisi, 60 % guru belum mengajar sesuai K13 (metode ceramah, pembelajaran berpusat pada guru, dan penilaian juga belum mengacu pada K13 (Soal HOTS, ada penilaian proses, tindak lanjut penilaian)

2) Evaluasi Program supervisi akademik

Laporan hasil evaluasi program supervisi menunjukkan bahwa dari 6 program supervisi akademik ada 4 program keterlaksanaannya 100% ddan masih ada 2 program ketercapaian baru 90% yaitu program supervisi perencanaan pembelajaran dan program proses pembelajaran.

d. Tindak lanjut supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono

Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mengamati evaluasi supervisi akademik adalah. Tindak lanjut supervisi akademik di SMK Negeri Banyudono meliputi (a) Tindak lanjut terhadap kegiatan pemantauan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yaitu memberi hadiah kepada 5 orang guru yang pengumpulkan perangkat pembelajaran paling cepat, memberi peringatan kepada guru yang mengumpulkan perangkat pembelajaran terlambat, memerintahkan revisi kepada guru yang perangkat pembelajaran yang masih kukeliru, mengadakan In House Training (IHT) dengan tema “Pembelajaran Abad 21, Literasi dan pembuatan soal HOTS” untuk meningkatkan kemampuan guru, (b) tindak lanjut program supervisi akademik adalah akan memantau lebih intensif terhadap program yang keterlaksanaannya baru 90% yaitu program supervisi perencanaan pembelajaran dan program proses pembelajaran sehingga tahun depan ketercapaiannuya dapat 100%.

4. PENUTUP

Hasil penelitian dan pembahasan tentang “Pengelolaan Supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudoo” dapat disimpulkan sebagai berikut:

(14)

10

a. Perencanaan Supervisi Akademik di SMK Negeri 1 Banyudono dilakukan oleh tim supervisi akademik SMK Negeri1 Banyudono, dilakukan di awal tahun, untuk memberikan arahan yang jelas kepada semua g. Tahapan perencanaan supervisi akademik meliputi: (1) menetapkan Tim supervisi akademik, (2) menyusun program supervisi akademik, (3) membuat Jadwal supervisi akademik, (4) menyiapkan intrumen supervisi akademik. b. Pelaksanaan supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono terdiri dari

(1) Sosialisasi yang dilakukan oleh Kepala sekolah, (2) Pengamatan (Observasi) dilakukan secara individu oleh supervisor berkunjung ke kelas atau di tempat PKL pada kelas industri, (3) Pertemuan setelah pengamatan (Pasca Observasi). Pelaksanaan supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan berjenjang. c. Evaluasi supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono meliputi

kegiatan: (1) Evaluasi terhadap kegiatan supervisi akademik yaitu merekap nilai yang terdapat pada instrument pemantauan perangkat pembelajaran dan pada saat obsevasi pembelajaran. Hasil rekaitulasi pelaksanaan kegiatan supervisi akademik adalah 18% mendapat nilai A (sangat memuaskan), 82% mendapatkan nilai B (memuaskan), ada 10% guru yang terlambat mengumpulkan perangkat pembelajaran, ada 10 % pelaksanaan supervisi pengajaran tidak sesuai jadwal, 60% guru mengajar belum mencerminkan pembelajaran K13 (mengajar berpusat pada guru) penilaian sudah dilaksanakan tetapi tindak lanjut penilaian belum maksimal, butir soal belum dibuat belum HOTS. (2) evaluasi program yaitu ada 6 program supervisi , sudah 4 program ketercapaiannya 100%, masih ada 2 program ketercapaian masih 90%

d. Tindak lanjut supervi (1) tindak lanjut terhadap kegiatan: memberi hadiah pengumpul perangkat pembelajaran tercepat, memberi peringatan yang terlambat, mengadakan IHT untuk meningkatkan kemampuan mengajar, (2) tindak lanjut program supervisi akademik: memantau lebih intensif terhadap program yang keterlaksanaannya baru 90% sehingga dapat mendapai 100%.

(15)

11

Berdasarkan paparan data yang telah diuraikan di atas dapat menyampaikan implikasi sebagai berikut:

a. Untuk mencapai keberhasilan perencanaan supervisi akademik, perlu diwujudkan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah, supervisor dan supevise . Dibutuhkan juga kemauan yang keras untuk mewujudkan rencana menjadi kenyataan.

b. Pelaksanaan supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono agar berjalan lancar perlu fasilitas yang memadai dan sistem kerja yang baik.

c. Evaluasi supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono akan bermakna apabila adanya objektifitas dalam penilaian dan keterbukaan untuk menerima masukan.

d. Tindak lanjut supervisi akademik di SMK Negeri 1 Banyudono akan berhasil apabila adanya sikap keterbukaan dalam tim, dilakukan secara berkesinambungan.

Dari simpulan dan implikasi tersebut, peneliti dapat menyampaikan saran sebagai berikut:

a. Bagi kepala sekolah harus selalu mengembangkan diri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai terutama terkait tugasnya sebagai supervisor.

b. Bagi supervisor pelaksanaan supervisi akademik pada kelas industri dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi vidio conferece, sehingga dapat lebih menghemat tenaga dan waktu.

c. Bagi guru hendaknya selalu banyak belajar untuk mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan keprofesionalisme dalam mengajar dan dalam mengemban tugas lainnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di lingkungan pendidikan.

d. Pemberian hadiah sebaiknya tidak hanya diberikan pada guru yang mengumpulkan paling cepat, tetapi juga diberikan kepada guru yang mempunyai nilai tertinggi.

(16)

12 DAFTAR PUSTAKA

Adams, P. Dkk. 2018. A Study of Teacher Growth, Supervision, and Evaluation

in Alberta: Policy and Perception . Journal of Educational Supervision 1 –

16 Issue 1, Volume 2, 2018 a diunduh 18/12/18 jam 09:53

Albar, A. M. 2012. An Electronic Supervision System Architecture in Education

Environments. European Journal of Business and Management ISSN

2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 4, No.8, 2012 140 https://www.researchgate.net/publication/267688908 diunduh 18/12/18 jam 07:30

Alzyood, M. A. 2015. Supervisory Relationships: The Experiences of

International Masters Students. Brookes e-journal of Learning & Teaching.

File:///C:/Users/user/Downloads/Alcoodetal2014.pdf diunduh 18/12/18 jam 21:02

Arikunto, S. & Yuliana, L. (2012) . Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Dirjen Dikdasmen. 2017. Panduan Supdervisi Akademik.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dirjen GTK. 2017. Panduan Kerja Kepala Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Donni J. P dan Rismi Somad. 2011. Manajemen Supervisi dan kepemimpinan

Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta

Fattah, N. 2004. Konsep Mnajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Hamid. 2012. Kilas Balik Dunia Pendidikan Indonesia. http://www.prestasi-iief.org/php/id/feature/68-kilas-balik-pendidikan -di indonesia diunduh 10/12/2018 jam 16:00

Jahanian, R. 2013. Principles for Educational Supervision and Guidance. Journal of Sociological Research ISSN 1948-5468 2013, Vol. 4, No.2 k jam 9:00 Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Makawimbang, Jerry H. 2013. Supervisi Klinis. Bandung: Alfabeta Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Nordentoft, R. T & Wichmann , G. 2016. Collective Academic supervision: a

Model for Participation and Learning in Higher Education Helle High.

Helle High Educ DOI 10.1007/s10734-012-9564-x. https://pure.au.dk/ ws files/ 50814911 diunduh 18/12/18 jam 07:33

Ozdemir, T.Y & Yirci. 2015. A Situational Analysis of Educational Supervision in

The Turkist Educational System. Educational Process: International Journal,

Vol.4 ( 1-2), 56-70 : a diunduh 18/12/2018 jam 08.01: 59

Pardede, Doan. 2013. Hasil Uji Kompetensi Guru. Tribunnews.com. http://www.tribunnews.com/regional/2013/06/04/hasill-uji-kompetensi-guru-ukg-hanya-425 diunduh 10/12/2018 jam 16.12

Prasojo, Latip Diat & Sudiyono. 2011. Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: Gava Media.

(17)

13

Presiden RI. 1992. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun

1992 tentang Tenaga Pendidikan. Jakarta

Purwanto, Ngalim. 2017. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rodakarya.

Purwanto, Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rodakarya.

Rahabav, P. .2016. Effectiveness of Academic Supervision for Teachers. Journal of Education and Practice.www.iiste.org ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN 2222-288X (Online) Vol.7, No.9, 2016 https://files.eric.ed diunduh 18/12/2018 jam 09:30.

Rusdiana. 2015. Effect of Implementation Supervision Academic headmaster

Teacher Pedagogic and Teacher Professional Compenency Against Student

Achievement. Edunomic Volume 3 No. 1 2015.

file:///C:/Users/user/Downloads/122-239-1-SM.pdf diunduh 18/12/18 jam 08:19

Sagala, Syaiful. 2013. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sey, V. R. A. & Maina B.B. 2016. The Role of Effective Supervision on Academic

Performance of Senior High Schools in Ghan. Journal of Arts & Humanities

Vol. 05, No. 04: 73-83. 2016 http://www.theartsjournal.org ddiunduh 18/12/12 jam 8:30

Sukmadinata, Nana Syaodin. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT remaja Rosdakarya Offset

Tesfaw, T. A. & Hofman, R. H. 2014. Relationship Between Instructional

Supervision and Professional Development. The International Education

Journal: Comparative Perspectives Vol. 13, No. 1, 2014 diunduh 18/12/2018 jam

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini difokuskan pada alasan mengapa di zaman yang semakin modern ini, masih ada masyarakat Indonesia khususnya di daerah terpencil yaitu pada Suku Boti

Setelah dilakukan uji kelayakan media, peneliti melakukan observasi keaktifan, dari hasil observasi yang dilakukan oleh empat observer menunjukkan bahwa buku

Interview was conducted to gain deeper insight into the students’ perception toward the use of A.V.A as tools in learning process and identify the impact of visual aids in

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BG di dalam pakan menghasilkan nilai THC udang yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lain maupun kontrol.. BG bekerja

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba dengan nilai signifikan 0,116 > 0,05, risiko

Penutupan ruangan akibat premature loss gigi sulung ini dapat terjadi selama 6 bulan setelahnya, tetapi dapat juga terjadi dalam hitungan minggu; (2) Apabila gigi anterior

Pencarian makna hidup meliputi kemauan responden untuk menemukan arti dalam hidup melalui aspek-aspek sumber menemukan makna hidup (Frankl, 2004). Responden dalam

menentukan menyunting informasi iklan, slogan, dan poster sesuai bahasa yang baik dan benar.. Pertemuan Kedua