• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan. Ahli Madya Manajemen Industri. Disusun oleh : Witdihan Tulus Haryono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan. Ahli Madya Manajemen Industri. Disusun oleh : Witdihan Tulus Haryono"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN

METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY

DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri

Disusun oleh :

Witdihan Tulus Haryono F3508050

PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012 commit to user

(2)

ii ABSTRAKS

“PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH

PRINTING TEXTILE” Oleh :

WITDIHAN TULUS HARYONO F3508050

Kondisi permintaan konsumen yang fluktuatif terhadap produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile menghadapkan perusahaan pada sebuah masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk mengadakan peramalan permintaan guna melihat dan menduga permintaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan juga sebagai langkah antisipasi dari dampak yang ditimbulkan.

Suatu peramalan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian dengan melalui pemilihan metode peramalan yang tepat.

Dalam tugas akhir ini, Penulis menggunakan data produksi tahunan kain grey yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk kemudian dianalisis dengan Metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing untuk menemukan peramalan besaran permintaan kain grey pada tahun 2011. Besaran produksi yang telah dapat diramalkan dengan kedua metode diatas kemudian dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang paling sesuai diterapkan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan membandingkan besaran Mean Square Error pada setiap metode. Nilai Mean Square Error yang kecil menunjukkan bahwa metode tersebut adalah metode yang paling tepat digunakan.

Dari analisis yang telah dilakukan, maka Penulis dapat menyimpulkan bahwa metode yang paling tepat digunakan dalam peramalan permintaan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah metode Single Moving Average 5 tahunan, karena mempunyai kesalahan terkecil dengan MSE sebesar 442.210.600. Peramalan permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile untuk tahun 2011 adalah sebesar 11.994.953 meter.

Kata kunci : peramalan, Single Moving Average dan Exponential Smoothing

(3)

iii commit to user

(4)

iv commit to user

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Ø Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh. Ø Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah

memecahkannya.

Ø Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.

Ø Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.

Karya ini dipersembahkan kepada: v Yesus Kristus yang selalu menopangku v Bapak, Ibu dan keluargaku tersayang v Teller Mandiri yang cantik dan

tercinta….(Panganti)^_^

v Sayin Suyanto sang pahlawan tanpa tanda tanya...

v Seluruh Rakyat Indonesia

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL

SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE. Penulisan tugas

akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk mencapai derajat Ahli Madya Program D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan, dan petunjuk dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sinto Sunaryo, SE., MSi Selaku Ketua Program D3 Manajemen Industry Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

(7)

vii

3. Yeni Fajariyanti SE., MSi. Selaku Pembimbing Akademis yang telah dengan ikhlas memberikan nasehat, bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah Printing Textile.

5. Bapak Agus Mulyo selaku karyawan pendamping selama penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile.

6. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan materi kuliah yang mendukung dalam penulisan tugas akhir.

8. Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.

9. Anang Wijayanto sebagai sahabat yang senantiasa memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir.

10. Panganti Widi Astuti yang senantiasa memberikan motivasi kepada penuli.

11. Teman-teman Menejemen Industri yang selalu memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis.

12. Teman-teman exe.net cafe yang selalu dengan ikhlas rela meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan kepada penulis.

(8)

viii

13. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan dan kekeliruan, walaupun penulis dalam menulis tugas akhir ini telah berusaha sebaik-baiknya tetapi kesalahan tetap tidak dapat dihindari karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk kepada hambaNya yang sedang menuntut ilmu.

Surakarta, 27 Juli 2011

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

ABSTRAK... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat penelitian... 5 E. Kerangka Pemikiran... 6 F. Metodologi Penelitian... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian peramalan... 12 B. Tujuan dan Kegunaan Peramalan Permintaan... commit to user 13

(10)

x

C. Langkah-langkah dan Teknik Pembuatan Peramalan Permintaan…... 14 D. Jenis Peramalan... 18 E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan

Permintaan... 19 BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Iskandar Indah Printing

Textile... 21 B. Laporan Magang Kerja... 52 C. Pembahasan Masalah... 55 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 66 B. Saran... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN commit to user

(11)

xi

DAFTAR TABEL

TABEL

3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja... 36 3.2 Jadwal Kegiatan Magang... 55 3.3 Jumlah Permintaan Kain Grey... 56 3.4 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010... 59 3.5 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010... 60 3.6 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010... 61 3.7 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010... 63 3.8 Permintaan Kain Grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2006-2010... 64

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

1.1 Kerangka Pemikiran... 6 3.1 Struktur Organisasi... 27 3.2 Proses Produksi Weaving... 47

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Magang Kerja Lampiran 2 : Surat Penilaian Magang Kerja Lampiran 3 : Surat Pernyataan

Lampiran 4 : Dukumentasi Magang Kerja Lampiran5 : Aplikasi POM for Window

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dalam sektor perdagangan dirasakan sangat pesat terutama dalam tahun-tahun terakhir ini. Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah meningkatnya permintaan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peningkatan permintaan konsumen akan suatu barang membuat perusahaan atau produsen semakin kreatif dan maju baik dalam produktifitas maupun pemasarannya. Tetapi permintaan konsumen yang semakin meningkat itu tidak selalu sama dari waktu ke waktu, ada kalanya permintaan tersebut menjadi tinggi, dan kadang menunjukkan suatu penurunan.

Fluktuasi dalam permintaan konsumen tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, terutama faktor yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti pesaing, pemasok, pemerintah, krisis ekonomi, dan keadaan lain yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti peningkatan atau penurunan di sektor lain yang dapat juga mempengaruhi penjualan perusahaan. Kondisi permintaan konsumen yang fluktuatif tersebut menghadapkan perusahaan pada sebuah masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu perlu bagi perusahaan untuk

(15)

2 mengadakan peramalan permintaan guna melihat dan menduga permintaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan juga sebagai langkah antisipasi dari dampak yang ditimbulkan dari faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol yang telah dijelaskan di atas.

Peramalan permintaan harus dibuat dengan cermat, teliti dan dengan perhitungan yang baik dengan bantuan dari metode-metode peramalan yang ada. Metode peramalan akan memberikan suatu dasar analisa dan cara berfikir yang sistematis atas pemecahan suatu masalah, serta akan memberikan urutan pengerjaan yang teratur dan terarah sehingga dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar. Dengan informasi berapa jumlah yang harus disediakan melalui analisa dengan metode peramalan, maka akan dapat menghindari jumlah persediaan yang menumpuk di gudang akibat tak terjual atau kekurangan stok barang ketika ada kenaikan permintaan. Melalui peramalan permintaan yang dibuat tersebut, maka akan dapat direncanakan dengan baik berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk penjualan yang akan datang.

Berdasarkan hal tersebut, PT Iskandar Indah Printing Textile yang bergerak dalam bidang produksi kain yang salah satunya adalah kain grey sangat perlu untuk melakukan peramalan permintaan konsumen akan hasil produksinya. Tiap

(16)

3 konsumen memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda, sehingga konsumen dari PT Iskandar Indah Printing Textile yang bervariatif akan menimbulkan pola permintaan yang bervariatif pula. Pola permintaan yang bervariatif tersebut akan mengantarkan PT Iskandar Indah Printing Textile pada kondisi permintaan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

Penumpukkan kelebihan stok kain grey di gudang PT Iskandar Indah Printing Textil akan menimbulkan pembengkakan biaya, sehingga akan mengurangi laba perusahaan. Selain itu, ketika permintaan konsumen sedang mengalami peningkatan namun tidak ditunjang dengan kesediaan stok yang mencukupi maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan laba.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merasa bahwa PT Iskandar Indah Printing Textil perlu melakukan suatu peramalan yang baik agar dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian dengan melalui pemilihan metode peramalan yang tepat.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam tugas akhir ini penulis mengambil judul :

(17)

4 “PENERAPAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK KAIN GREY DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

1. Dari metode Single Moving Average dan Exponential Smoothing, metode manakah yang paling tepat untuk meramalkan permintaan kain grey di PT Iskandar Indah Printing Textile?

2. Berapakah jumlah peramalan permintaan kain grey pada PT Iskandar Indah Printing Textile pada tahun 2011 berdasarkan metode yang terpilih?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian yang telah dilakukan hasilnya dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang kita kehendaki.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui metode yang paling tepat diantara metode Single Moving Average dan Exponential Smoothing

(18)

5 dalam peramalan permintaan kain grey di PT Iskandar Indah Printing Textile.

2. Untuk mengetahui jumlah peramalan permintaan kain grey pada PT Iskandar Indah Printing Textile pada tahun 2011 berdasarkan metode yang terpilih.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan

Memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran mengenai peramalan permintaan produk supaya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam penentuan berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk menghindari atau memperkecil resiko kerugian.

2. Bagi peneliti

a. Menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan serta dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai peramalan permintaan produk.

b. Memperoleh gambaran secara langsung mengenai dunia kerja nyata dari perusahaan yang diteliti.

3. Bagi pihak lain

(19)

6 Hasil peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan peramalan permintaan produk.

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Peramalan permintaan produk merupakan perkiraan terhadap besarnya permintaan produk yang kemungkinan terjadi pada masa yang akan datang. Data permintaan produk kain grey tersebut dianalisis dengan suatu metode peramalan untuk menghasilkan prakiraan yang memiliki derajat kepercayaan yang tinggi. Data Permintaan Kain Grey Metode Peramalan Ramalan Permintaan Produk Pembuatan Keputusan commit to user

(20)

7 Data permintaan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Tekstil ini dicatat setiap hari, data yang sudah dicatat setiap hari dikelompok-kelompokkan untuk setiap bulannya. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa permintaan kain grey mengalami fluktuasi secara random atau acak dan selalu berubah.

Tahap awal dalam melakukan analisis peramalan permintaan produk dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data kain grey pada tahun 2005-2010. Metode analisis yang digunakan dalam peramalan permintaan produk adalah dengan menggunakan metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing. Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan kebutuhan dengan kebutuhan aktual, menggunakan Mean Square Error (MSE) karena dengan menggunakan metode tersebut dapat menghasilkan standart error yang terkecil. Persamaan matematis yang diperoleh akan digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan mengenai kemungkinan produk kain grey untuk tahun 2011.

Hasil peramalan yng diperoleh akan menjadi data perhitungan peramalan sebagai masukan dalam pembuatan keputusan oleh perusahaan.

(21)

8 F. Metodologi Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini berupa studi kasus di perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Tekstil, jenis studi kasus merupakan penelitian terhadap obyek tertentu pada perusahaan yang pengumpulan datanya dengan menggunakan beberapa elemen untuk diselidiki, sehingga dapat diambil kesimpulan pada obyek yang akan diteliti untuk kemudian dianalisis menggunakan metode peramalan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu melakukan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan ataupun dengan karyawan yang bersangkutan dalam lingkungan perusahaan.

b. Studi literatur

Yaitu mencari data dengan tata cara membaca dan memahami buku-buku atau literature lainnya.

c. Pemeriksaan dokumen

Yaitu dengan cara memeriksa dokumen dan arsip-arsip yang berkaitan dengan perusahaan.

(22)

9 d. Observasi

Yaitu mengamati langsung proses produksi. 3. Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2033:127). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data permintaan kain grey

b. Data tentang sejarah perusahaan. 4. Teknik Pembahasan

a. Pembahasan Deskriptif

Yaitu teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti.

b. Optimasi Keputusan

Yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan optimal dalam bidang manajemen industri.

5. Metode Analisis

Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Single Moving Average dan Metode Exponential Smoothing. Hanya kedua metode tersebut yang diambil penulis karena kedua metode tersebut

(23)

10 cocok dengan data permintaan kain grey pada PT Iskandar Indah Printing Textile. Dimana data permintaan merupakan data time series dan fluktuatif.

Sedangkan rumus yang digunakan dalam penerapan metode analisis tersebut adalah sebagai berikut :

a. Metode Single Moving Average

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Cara membuat peramalan dengan metode ini sangat sederhana. Metode Single Moving Average memiliki rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Xt = data pengamatan periode t

N = jumlah deret waktu yang digunakan Ft+1 = nilai prakiraan periode t+1 (berikutnya) b. Metode Exponential Smoothing

Metode exponential smoothing merupakan pengembangan dari metode moving averages. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. commit to user Peramalan menggunakan metode

(24)

11 Exponential Smoothing dilakukan berdasarkan formula sebagai berikut

Keterangan :

Ft = data permintaan data t Ft-1 = prakiraan periode t α = konstanta

· Dengan α = 0,1 · Dengan α = 0,5 · Dengan α = 0,9

Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan dengan permintaan aktual dengan menggunakan kedua metode analisis yang telah dibahas diatas dapat menggunakan Mean Square Error (MSE) dengan rumus :

Keterangan :

= jumlah nilai data perhitungan periode t

n = jumlah data

(25)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian peramalan

Peramalan sangat penting karena merupakan landasan kerja bagi perusahaan yang mempunyai proses produksi terputus-putus. Peramalan untuk perusahaan yang mempunyai produksi terus menerus adalah merupakan kegiatan program kerja. Peramalan untuk perusahaan yang tidak mempunyai produksi terputus-putus tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan program kerja, hal ini disebabkan produk tersebut tergantung dari pesanan.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai peramalan, yaitu :

1. Menurut Sumayang (2003:24) peramalan adalah perhitungan yang objektif dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu dimasa yang akan dating.

2. Menurut Assauri (1987:140) peramalan penjualan adalah suatu perkiraan kuantitatif dan kualitatif termasuk harga daei perkembangan pasaran dari suatu produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu untuk masa yang akan datang.

(26)

13 3. Menurut Nasution (2003:25) Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan datang dan meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang maupun jasa.

4. Menurut Subagyo (2002:1) Peramalan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi.

B. Tujuan dan Kegunaan Peramalan Permintaan

Tujuan dari peramalan permintaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk membantu membuat kegiatan perencanaan dan

pengawasan produksi.

2. Untuk dapat memperbaiki semangat kerja karyawan atau buruh karena adanya perencanaan yang baik.

3. Dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dari awal sampai akhir, sebab telah diketahui aktivitas yang akan dijalankan. 4. Untuk mengadakan perencanaan perluasan perusahaan, 5. Untuk pengawasan pembelanjaan (financial control).

6. Untuk mengurangi atau mengganti produk yang tidak memberikan keuntungan.

Kegunaan membuat peramalan permintaan antara lain sebagai berikut :

1. Secara umum

a. Sebagai pedoman kerja commit to user

(27)

14 b. Sebagai alat koordinasi kerja

c. Sebagai alat pengawasan kerja 2. Secara khusus

Secara khusus berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran yang akan datang dalam perusahaan, sebab peramalan permintaan disusun paling awal daripada anggaran lainnya.

C. Langkah-langkah dan Teknik Pembuatan Peramalan Permintaan Langkah-langkah dalam pembuatan peramalan permintaan adalah sebagai berikut :

1. Penentuan tujuan

Penentuan tujuan ini menentukan kebutuhan-kebutuhan perusahaan dalam mengetahui masalah permintaan yang terjadi pada perusahaan, setelah masalah itu dapat dicari, maka dapat dibuat peramalan untuk permintaan produk dari perusahaan tersebut.

2. Pengembangan modal

Merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari dalam peramalan model adalah suatu kerangka analitik yang dimasukkan data, masukan menghasilkan istimasi penjualan di waktu mendatang.

a. Pengujian model

(28)

15 Pengujian dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi validitas dan reliabilitas yang diharapkan.

b. Penerapan model

Dalam tahap ini data histori dimasukan dalam model untuk menghasilkan suatu peramalan

c. Revisi dan evaluasi

Ramalan yang dibuat harus senantiasa dilakukan dan ditinjau kembali, perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan dalam perusahaan atau lingkungan perusahaan, langkah ini diperlukan intuk menjaga kualitas diwaktu yang akan dating.

Pada dasarnya peramalan atau forecasting penjualan dapat dilakukan dengan 2 teknik yaitu :

a. Teknik kualitatif

Teknik kualitatif adalah subjektif atau berdasarkan pada estimasi-estimasi dan pendapat. Berbagai sumber pendapat bagi peramalan kondisi bisnis adalah :

1) Para eksekutif

Sering mempunyai kemampuan untuk memberikan masukan-masukan forecasting yang berguna, terutama dari para manajer yang mempunyai pengalaman cukup lama dalam industry sejenis.

2) Orang-orang penjualan atau salesman commit to user

(29)

16 Para salesman diminta untuk mengukur ada kemajuan atau kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkah penjualan pada daerah masing-masing, kemudian mereka diminta untuk mengestimasi tenteng tingkat penjualan di daerah masing-masing.

3) Para ahli

Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh para salesman dan manajer sangat bertentengan satu sama lain, sehingga perusahaan menganggap perlu untuk meminta pertimbangan kepada para ahli.

4) Survey konsumen

Apabila ketiga pendapat di atas dianggap masih kurang dapat dipertanggung jawabkan, maka biasanya diadakan penelitian langsung pada konsumen.

Sedangkan berbagai teknik peramalan kualitatif yang dapat dipergunakan adalah :

1) Metode Delpi

Merupakan teknik yang mempergunakan prosedur yang sistematik untuk mendapatkan pendapat-pendapat para ahli. Proses Delpi ini diperlukan dengan cara meminta pada para anggota kelompok memberikan serangkaian daftar pertanyaan.

2) Riset pasar

(30)

17 Adalah peralatan peramalan yang berguna jika ada kekurangan data historik atau data yang tidak reliabel. Teknik ini digunakan secara khusus untuk meramalkan permimtaan jangka panjang dan penjualan produk baru. 3) Analogi panel

Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan peramalan yang lebih baik daripada dilakukan oleh seseorang.

b. Teknik kuantitatif

Ada beberapa metode peramalan yang sering digunakan dalam metode kuantitatif antara lain :

1) Analisis trend linier dengan metode last square 2) Analisis variasi musim

Dalam hal ini penulis hanya menggunakan metode last square yang dapat digambarkan secara sistematik yang dapat dihitung. Dimana garis itu memotong sumbu Y dan berapa kecenderungannya dapat memakai persamaan garis :

Y = a + bx

Dimana :

a = bilangan tetap

b = menunjukan kecenderungan garis commit to user

(31)

18 dengan diketahuinya nilai a dan b, maka dapat diramalkan tingkat penjualan pada masa mendatang dengan berdasarkan pada data penjualan tahun yang lalu.

D. Jenis Peramalan

Didalam perusahaan seorang manajer selalu dihadapkan pada masalah pembuatan perencanaan kegiatan perusahaan. Adapun rencana-rencana tersebut adalah penentuan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan pada periode tertentu pada masa yang akan dating. Untuk mencapai suatu tujuan di dalam pembuatan suatu rencana ini dibutuhkan peramalan, sebab apa yang kita rencanakan tentunya didasarkan pada apa yang kita ramalkan. Oleh karena itu pembagian jenis-jenis peramalan juga didasarkan atas pembagian jenis perencanaan yaitu :

1. Peramalan jangka pendek

Peramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari produk yang dihasilkan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. peramalan ini berguna untuk pembuatan :

a. Peramalan bagi perencanaan produksi

b. Pengawasan terhadap persediaan barang-barang yang telah diproduksi

c. Penentuan kebutuhan dimasa yang akan datang. commit to user

(32)

19 2. Peramalan jangka panjang

Peramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan selama 5 tahun yang akan dating. Dimaksudkan untuk memungkinkan membuat informasi dalam pengambilan keputusan seperti investasi jangka panjang dalam alat-alat modal, perluasan perusahaan dan lain-lain.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan

Suatu perusahaan dapat berfungsi secara akurat diperlukan data-data informasi dan pengalaman perusahaan dalam bidang permintaan produk. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam penyusunan peramalan permintaan dapat dibedakan menjadi :

1. Faktor Intern

a. Data permintaan tahun yang lalu baik kualitas maupun kuantitas barang, harga serta daerah penjualannya.

b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah permintaan produk, saluran distribusi, media promosi, metode penetapan harga jual dan lain-lain. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta

kemungkinan perluasan perusahaan dimasa yang akan datang.

d. Tenaga kerja yang tersedia. commit to user

(33)

20 e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

f. Fasilitas-fasilitas lainnya. 2. Faktor ekstern

a. Keadaan persiapan pasar. b. Posisi perusahaan.

c. Tingkat pertambahan penduduk. d. Tingkat penghasilan masyarakat.

e. Permintaan terhadap barang yang dihasilkan. f. Keadaan perekonomian stabil.

g. Kemajuan teknologi.

h. Faktor-faktor bagi perusahaan lainnya.

(34)

21 BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Iskandar Indah Printing Textile 1. Sejarah Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri pada tanggal 23 Mei 1975 berbentuk badan usaha CV (Commanditer vennonschap) dengan nama CV Iskandartex, berdasar akta perusahaan No 98 tanggal 23 Mei 1975. Perusahaan ini merupakan satu dari sekian banyak perusahaan textile yang mengolah bahan baku benang menjadi kain mentah (grey) yang kemudian meningkatkan jenis produksi berupa kain bercorak atau lebih dikenal dengan sebutan batik printing

CV Iskandartex memulai produksinya satu tahun setelah berdiri yaitu pada tahun 1976. Pada awal berdirinya perusahaan bermodalkan 25 unit mesin tenun, dan kemudian mengalami perkembangan hingga pada tahun 1977 perusahaan memiliki 77 unit mesin tenun. Produksi perusahaan terus meningkat, hal ini dibuktikan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan mesin kanji dari Taiwan yang fungsinya mengeringkan kain secara otomatis. Pada tahun yang sama perusahaaan juga memperluas bangunan dan menambah mesin tenun menjadi 300 unit. Karena permintaan yang terus meningkat, maka perusahaan merasa perlu menambah

(35)

22 mesin tenun, hingga pada akhir tahun 1993 jumlah mesin tenun yang dimiliki berjumlah 614 unit. Mesin-mesin yang dimiliki perusahaan selain mesin tenun adalah mesin palet sebanyak 50 unit, mesin warping sebanyak 3 unit, mesin kanji sebanyak 2 unit, mesin boiler sebanyak 1 unit, mesin folding sebanyak 5 unit, dan mesin kilos sebanyak 1 unit.

Konsumen tekstil dan batik berasal dari berbagai daerah dalam kota maupun luar kota, diantaranya seperti Pekalongan, Jakarta dan Bandung. Bahkan perusahaan mampu melayani pesanan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Korea, Singapura, Swiss, Dubai dan Arab Saudi.

Melihat usaha yang terus berkembang, maka pimpinan perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk mengubah bentuk perusahaan dari bentuk CV menjadi bentuk PT (Perseroan Terbatas). Berdasar SK Menkeu RI No.7/12/12 tertanggal 1 november 1989, akhirnya pada tanggal 2 Januari 1991 perusahaan resmi menjadi PT. Iskandartex dengan nomor izin usaha yaitu 199/11.16/PB/VIII/1991/PT. Pergantian nama berikutnya terjadi pada bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar Indah Printing Textile.

Faktor-faktor yang mendorong pendirian PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

(36)

23 a. Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha keluarga

menjadi jenis usaha yang lebih maju.

b. Adanya keyakinan bahwa permintaan akan tekstil di pasar masih sangat terbatas.

c. Adanya keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik atau orientasi pendirian perusahaan adalah untuk mencari laba (profit oriented).

d. Adanya dorongan dari pihak pemerintah agar pihak swasta turut serta untuk menciptakan kesempatan kerja.

2. Lokasi Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektare. Berdasarkan letak lokasinya PT. Iskandar Indah Printing Textile memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

a. Ditinjau dari segi ekonomis

1) Mudah dalam pendistribusian bahan baku untuk produksi dan barang jadi untuk dipasarkan sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan pengangkutan.

2) Cukup banyak tenaga kerja yang tersedia. b. Ditinjau dari segi sosial

1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar perusahaan.

2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan kampanye pemakaian produk dalam negeri.

(37)

24 c. Ditinjau dari segi teknis

1) Daerah sekitar masih cukup luas untuk mengenbangkan perusahaan tersebut.

2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, mesin tenun dan memperoleh ahli mesin atau montir.

Perusahaan ini terdiri dari bangunan-bangunan sebagai berikut : a. Bangunan kantor

Terdiri dari ruang direktur, komisaris umum, tamu, kepala bagian dan karyawan pembukuan.

b. Bangunan pabrik dan gudang

c. Bangunan ruang jaga atau pos satpam d. Bangunan ruang ketel uap (boiler) e. Tempat parker

f. Poliklinik g. Mushola

h. Ruang bengkel

i. Bangunan ruang diesel 3. Tujuan Perusahaan

Tujuan dari pendirian perusahaan tekstil ini yaitu :

a. Memperoleh keuntungan demi kelangsungsan hidup perusahaan, kesejahteraan karyawan maupun memenuhi kebutuhan konsumen.

(38)

25 b. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya

masyarakat sekitar lokasi perusahaan.

c. Meningkatkan hasil produksi dalam negeri melalui memproduksi kain grey untuk memenuhi bahan baku bagi perusahaan tekstil yang memiliki unit proses finishing.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi secara keseluruhan mencerminkan pola hubungan yang tetap, mempunyai rasa interaksi tertentu dan mencerminkan cara koordinasinya. Struktur organisasi merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan, karena struktur organisasi merupakan cara pembagian kerja untuk semua pelaku yang terlibat dalam suatu organisasi.

Pembuatan struktur organisasi dimaksudkan untuk :

a. Mengkoordinasikan suatu kelompok yang terdiri dari berbagai tugas.

b. Membantu agar setiap lini jelas akan fungsi dan tanggungjawab terhadap tugas.

c. Mendayagunakan kemampuan-kemapuan yang ada pada organisasi tersebut.

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah struktur organisasi lini atau garis, artinya semua kegiatan di dalam perusahaan dikoordinir langsung oleh pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan.

(39)

26 Gambar 3.1

Struktur Organisasi

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta, 2011 DIREKTUR Kepala Bagian Produksi Printing Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Pemasaran Kepala Bagian Produksi Weaving Kasie Proses Kasie Finishing K A R Y A W A N Kasie Tehnik Quality Control Kasie Administrasi Kasie Gudang Kasie Persiapan Kas Pembukuan Pembelian Gudang Kasie Personalia Kasie Sekretariat Kasie Kendaraan Kasie Keamanan Kasie Rmh Tangga commit to user

(40)

27 5. Tugas dan Wewenang

PT. Iskandar Indah Printing Textile dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi 5 kepala bagian, adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

a. Direktur utama

Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan sebagai pimpinan perusahaan. Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

1) Mendelegasikan wewenang pada manajer bawah dan mengawasi pelaksanaannya.

2) Bekerja sama dengan manajer yang berada di bawahnya dalam mengelola perusahaan.

3) Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

4) Mengadakan atau menjalin kerja sama dengan pihak luar perusahaan.

5) Meminta laporan pertanggungjawaban pada manajer.

6) Member saran, nasehat, petunjuk dan bimbingan pada manajer bawah.

7) Bertanggungjawab atas wewenang yang diberikan kepadanya dan juga atas informasi yang diturunkan pada manajer di bawahnya.

(41)

28 b. Kepala bagian produksi printing

1) Bertanggungjawab atas pemberian motif kain.

2) Mengatur cara kerja karyawan agar efisien dalam penggunaan waktu, tempat dan tenaga.

3) Mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya. c. Kepala bagian produksi weaving

1) Bertanggungjawab atas penenunan dari benang menjadi kain.

2) Mengatur cara kerja karyawan agar efisien dalam penggunaan waktu, tempat dan tenaga.

3) Mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya. d. Kepala bagian pemasaran

1) Mengarahkan, mengkoordinir dan mendelegasikan tugas atau kegiatan penjualan.

2) Mengawasi pelaksanaan tugas yang dikerjakan bagian yang ada di bawahnya.

3) Mengatur dan menetapkan cara penjualan produk. 4) Membuat permintaan produksi.

5) Mengatur cara-cara promosi.

6) Bertanggungjawab atas pencapaian target penjualan dan tugas yang didelegasikan pada bawahannya.

(42)

29 e. Kepala bagian keuangan

1) Mengawasi semua penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan kepentingan perusahaan.

2) Mengatur dan mengurusi masalah administrasi dan keuangan.

3) Mengawasi dan mengarahkan tugas kepada bagian yang berada di bawahnya.

4) Mengawasi sekaligus memberikan naehat, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan dan meminta laporan atas kerja bawahannya.

f. Kepala bagian umum

1) Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personil, kebersihan dan kendaraan.

2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum.

Dari 6 kepala bagian tersebut masing-masing membawahi beberapa kasie yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

Bagian kepala produksi printing dan weaving dibantu oleh 5 kasie yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Kasie persiapan

1) Menyusun jadwal kerja kelompok warping, kanji, cucuk, palet sesuai dengan rencana produksi.

(43)

30 2) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan bahan

penolong.

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian pengawasan.

b. Kasie proses

1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai yang dengan yang direncanakan.

2) Membantu menyiapkan peralatan kerja.

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan bagian proses. c. Kasie finishing

1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang direncanakan.

2) Bertugas dalam proses penyelesaian kain.

3) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap unit. d. Kasie tehnik

1) Mengatur kerja perbaikan dan pemeliharaan peralatan-peralatan,

2) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian tehnik. 3) Bertanggungjawab atas kelancaran mesin produksi sehingga

dapat digunakan dengan baik. e. Quality control

1) Bertugas dan bertanggungjawab atas pengawasan pengendalian kualitas hasil produksi.

(44)

31 2) Bertanggungjawab atas hasil kerja pengawasan mutu,

pelayanan umum dan gudang.

3) Bertanggungjawab atas aktiva perusahaan yang berada di dalam wewenangnya.

Kepala bagian pemasaran membawahi 2 kasie, yaitu kasie gudang dan kasie administrasi. Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

a. Kasie gudang

1) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan barang spare part dan benang.

2) Melaksanakan perencanaan pengadaan barang spare part dan benang.

3) Memeriksa laporan persediaan barang spare part dan persediaan benang setiap saat.

b. Kasie administrasi

a) Mengatur dan menetapkan cara penjualan produk b) Mengatur strategi pemasaran atau promosi

Kepala bagian keuangan dibantu oleh 4 kasie, yaitu: a. Kas

1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.

2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan.

(45)

32 3) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan. b. Pembukuan

1) Menjamin kegiatan yang berada di bawahnya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan. 2) Mendelegasikan tugas pada bagian yang berada di

bawahnya dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembukuan per kuartal maupun tahunan serta laporan biaya per bulan serta bertanggungjawab atas penyusunan finansial dan anggaran perusahaan sesuai dengan rencana produksi.

3) Menilai dan mengawasi kegiatan yang dilakukan bagian yang berada di bawahnya.

4) Member saran, ide, petunjuk dan bimbingan pada para bawahannya.

5) Bertanggungjawab atas adminiatrasi pembukuan. c. Pembelian

1) Mengkoordinir pembelian bahan baku yang diperlukan perusahaan serta pembelian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

2) Mengawasi barang-barang yang dibeli, jika tidak sesuai dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas serta harga yang telah disepakati sebelumnya.

(46)

33 3) Mengatur dan menetapkan cara pembelian dan pengadaan

bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi. 4) Menentukan atau memilih pemasok.

5) Bertanggungjawab atas tugas-tugas yang didelegasikan pada bawahannya dan kelancaran penyediaan kebutuhan bahan proses produksi.

d. Gudang

1) Memeriksa laporan persediaan barang spare part dan persediaan benang setiap saat.

2) Melaksanakan pengadaan spare part dan benang. Kepala bagian umum dibantu oleh:

a. Kasie personalia

1) Membuat daftar hadir dan adminidtrasi kepegawaian. 2) Menentukan criteria atau syarat masuk menjadi karyawan. 3) Mengurusi kesejahteraan karyawan.

4) Bekerja sama dengan bagian produksi dalam pengadaan tenaga kerja karena dalam perusahaan tekstil bagian produksilah yang paling banyak dalam membutuhkan karyawan atau tenaga kerja.

5) Mengarahkan, mengkoordinir dan mendelegasikan tugas kepada bawahan.

6) Menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan perburuhan.

(47)

34 b. Kasie sekretariat

1) Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

2) Membantu penyelesaian pekerjaan-pekerjaan dari perusahaan.

3) Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang berhubungan dengan atasan.

c. Kasie kendaraan

1) Bertanggungjawab atas perawatan dan perbaikan kendaraan perusahaan.

2) Berugas menyiapkan kendaraan yang digunakan dalam kegiatan perusahaan.

d. Kasie keamanan

1) Bertugas dan bertanggungjawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan.

2) Melayani tamu sebagai pos terdepan. e. Kasie rumah tangga

Bertugas daan bertanggungjawab terhadap hal-hal yang bersifat kerumah tanggaan dalam perusahaan seperti perawatan taman, selokan dan lain sebagainya.

6. Personalia a. Tenaga Kerja

Secara garis besar karyawan-karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile dibagi dalam dua bagian, yaitu :

(48)

35 1) Bagian produksi, yaitu bagian yang bekerja di departemen

unit weaving dan departemen unit printing serta finishing. 2) Bagian non produksi, yaitu bagian karyawan kantor.

Pada saat ini jumlah karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah 1.295 orang. Berikut pembagian kerja karyawan di PT. Iskandar Indah Printing Textile :

Tabel 3.1

Jumlah Karyawan dan Pembagian

Shift dan bagian Jumlah karyawan 1. Day shift 2. Shift a. Opten RRT 552 b. Opten Picanol c. Opten Toyoda d. Pengisi palet e. Palet f. Warping g. Pengkanjian h. Cucuk i. Pengawas monitor j. Pengawas umum k. Bengkel l. Listrik m. Inspecting n. Rool kain o. Finishing p. Keamanan q. Transportasi r. Umum Jumlah 70 orang 210 orang 135 orang 225 orang 60 orang 105 orang 60 orang 90 orang 80 orang 45 orang 20 orang 45 orang 15 orang 45 orang 10 orang 30 orang 20 orang 20 orang 10 orang 1295 orang Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile, 2011

(49)

36 Sebelum menerima karyawan baru, perusahaan melakukan seleksi yang ketat. Diawali dari tes latihan kerja, tes wawancara dan tes kesehatan. Syarat yang dijadikan pertimbangan dalam penerimaan karyawan baru adalah :

1) Tingkat pendidikan 2) Jenis kelamin 3) Usia

4) Pengalaman kerja

5) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan

Pemberhentian karyawan dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut :

1) Tidak mengikuti training.

2) Melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. 3) Mengundurkan diri atas permintaan karyawan yang

bersangkutan. 4) Meninggal dunia.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan memberikan beberapa fasilitas dan hak yang perlu diterima karyawan, yaitu :

1) Tunjangan Hari Raya (THR)

2) Mengikutsertakan dalam Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK)

3) Fasilitas pengobatan atau kesehatan commit to user

(50)

37 4) Cuti hamil

5) Fasilitas kendaraan antar jemput.

6) Setiap setahun sekali diadakan acara santai bersama atau rekreasi.

7) Memberikan pakaian seragam. b. Sistem Kerja

Mesin-mesin tenun dijalankan selama jam kerja dan berhenti total pada saat jam istirahat selama satu jam. Sistem kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1) Day shift : masuk pagi terus, biasanya untuk karyawan kantor (07.00-15.00).

2) Shift : dibagi menjadi tiga kelompok shift (karyawan bagian produksi).

a) Group A : jam 07.00 s/d 15.00 istirahat jam 11.30 s/d 12.30

b) Group B : jam 15.00 s/d 23.00 istirahat jam 18.45 s/d 19.45

c) Group C : jam 23.00 s/d 07.00 istirahat jam 02.00 s/d 03.00

Pembagian waktu kerja di atas berlaku untuk karyawan bagian produksi dan tehnik, sedangkan untuk karyawan bagian non produksi bekerja dari jam 08.00 s/d 16.00 dengan istirahat antara jam 11.30 s/d 12.30. pergantian masuk kerja bagi

(51)

38 karyawan bagian produksi setiap seminggu sekali dan dimulai setiap hari Senin.

c. Sistem Pengupahan Karyawan

Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah :

1) Upah bulanan

Upah yang diberikan setiap akhir bulan. Sistem ini biasanya untuk karyawan staf, kepala bagian dan mandor.

2) Upah mingguan

Upah yang diberikan pada akhir minggu, biasanya untuk karyawan bagian operator mesin.

3) Upah borongan

Upah yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang diselesaikan, biasanya untuk bagian pengepakan dan pembungkusan.

4) Upah lembur

Upah yang diberikan untuk pekerjaan di luar jam kerja. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Upah mingguan = 150% gaji x hari lembur

Upah bulanan = x hari lembur

(52)

39 7. Bidang Produksi

a. Bahan dan Mesin

Proses produksi pada PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan proses produksi yang terus-menerus, yaitu mengolah dari bahan baku benang menjadi kain grey kemudian dicetak sehingga menghasilkan kain printing. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi adalah sebagai berikut :

1) Bahan baku

Bahan baku yang digunakan berupa benang rayon dan benang katun. Benang rayon yaitu benang yang berasal dari bahan serat buatan, sedangkan benang katun adalah benang yang berasal dari serat kapas. Ukuran benang diidentifikasikan dengan penomoran 30s, 40s dan seterusnya. Semakin besar nomor semakin kecil ukuran benangnya. Jenis benang 30s digunakan untuk benang pakan dan yang jenis 40s digunakan untuk benang lusi. 2) Bahan penolong

Bahan-bahan penolong yang digunakan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile antara lain :

a) PVA digunakan untuk melapisi bulu-bulu benang. b) Tepung jagung (cornstat), untuk melenturkan benang.

(53)

40 c) Acrylic, untuk melenturkan benang tetapi

kelenturannya lebih dari tepung jagung. d) Wax, sejenis malam pet.

e) Napol, Doskol, Reaktif, Pigmen dan Direk (untuk pewarna).

f) Bisulfat digunakan untuk menghilangkan bau pewarna.

g) SN untuk mengawetkan bahan agar tidak luntur. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi :

1) Mesin warping

Digunakan untuk menggulung kembali benang dalam kons (untuk menggulung benang dalam bentuk kerucut) yang dimasukkan dalam gulungan besar yang disebut boom.

2) Mesin kelos

Digunakan untuk memproses kembali benang yang putus dari mesin warping sehingga benang dapat dipakai kembali.

3) Mesin palet

Digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam palet, selanjutnya benang ini dimasukkan ke dalam teropong yang melintang pada kain grey.

(54)

41 4) Mesin tenun

Digunakan untuk menenun benang pakan dan benang lusi untuk dijadikan kain grey.

5) Mesin kanji

Digunakan untuk melapisi benang lusi dengan kanji sehingga benang menjadi kuat dan menghaluskan bulu-bulu pada benang, dengan demikian benang tidak akan mudah putus pada saat ditenun.

6) Mesin lipat

Digunakan untuk melipat kain yang sudah ditenun, dengan menentukan aturan tiap lipatan.

7) Mesin diesel

Digunakan untuk menggantikan tenaga listrik pada saat listrik padam sehingga mesen bisa tetap beroperasi.

8) Ketel uap

Digunakan untuk pemanas dalam proses pengnanjian. 9) Mesin folding

Digunakan untuk melipat sekaligus menghitung panjang kain.

10) Mesin inspecting

Digunakan untuk mengontrol kain dari hasil proses produksi.

(55)

42 11) Mesin printing

Digunakan untuk memberikan corak pada kain. b. Proses Produksi

PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua departemen, yaitu departemen tenun (weaving) dan departemen printing. Namun karena kebijakan perusahaan yang tidak memperbolehkan peneliti melakukan penelitian pada departemen printing maka penelitian ini hanya menguraikan proses produksi tenun.

Proses produksi kain grey pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

1) Pembuatan benang lusi

Benang lusi adalah benang yang membujur dalam proses penenunan. Benang digulung ke dalam alat yang disebut boom yang kemudian akan melalui mesin warping, mesin kanji dan mesin cucuk. Pada mesin warping dan mesin kanji diadakan penarikan benang sekaligus melapisi benang dengan campuran obat yang yang dapat menguatkan benang.

2) Pembuatan benang pakan

Benang pakan adalah benang yang melintang dalam proses penenunan. Benang akan diproses melalui mesin kelos dan mesin palet. Benang dimasukkan ke dalam

(56)

43 mesin kelos kemudian benang tersebut diteruskan ke mesin palet untuk menggulung benang ke dalam kayu klinting yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam teropong.

3) Tahap penghanian (warping)

Prosess menggulung benang sekaligus menentukan jumlah dan panjang benang yang diperlukan. Semakin halus dan lebar jenis kain yang akan dibuat, semakin banyak benang yang dibutuhkan. Karena semakin lebar kain yang akan dibuat, semakin lebar gulungannya. Demikian juga bila membuat kain yang halus akan memerlukan anyaman yang lebih rapat.

4) Tahap pengkanjian (sizing)

Tahap ini berfungsi untuk meratakan bulu-bulu, menghilangkan kotoran sehingga pada saat proses penenunan benang tidak mudah putus. Yaitu dengan memasukkan benang yang sudah disiapkan pada tahap warping ke dalam mesin stalk dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan benang.

5) Tahap cucuk (racing)

Proses pemasukkan benang lewat mata jarum ke sisir atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang

(57)

44 yang tersedia dari proses kanji, selanjutnya benang yang sudah dicucuk kemudian dipasang ke mesin tenun.

6) Tahap palet

Proses menggulung benang ke dalam kayu klinting atau penggulung batang palet, kemudian dimasukkan ke dalam teropong. Kayu klinting atau penggulung batang palet yang telah berisi benang dipindahkan ke bagian penenunan bersama-sama benang lusi.

7) Tahap penenunan

Penenunan merupakan penyilangan dari benang lusi dan benang pakan sehingga terbentuk suatu kain yang memenuhi rancangan yang telah ditentukan. Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis mesin, yaitu mesin Toyoda, mesin Picanol dan mesin RRT. Operator pada bagian tennun bertugas untuk mengawasi jalannya mesin dan menyambung benang jika ada yang putus. Bila ada benang yang putus, secara otomatis mesin akan berhenti serta memasukkan teropong benang pakan yang baru.

8) Tahap penyelesaian

Proses penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya. Kain tersebut masih berupa kain grey atau kain mentah.

(58)

45 Untuk meningkatkan nilai ekonominya maka diperlukan proses penyempurnaan yang meliputi :

a) Inspeksi (inspection)

Memeriksa kain dari mesin tenun bila ada yang cacat dan perlu perbaikan.

b) Repairing

Memperbaiki anyaman yang rusak atau dobel. c) Smashing

Membersihkan sisa-sisa benang pada kain. d) Folding

Melipat dan sekaligus menghitung panjang kain.

(59)

46 PROSES PRODUKSI WEAVING

Gambar 3.2

Proses Produksi Weaving Benang Benang lusi Warping Cucuk Sizing Benang pakan Palet Tenun Kain grey Inspecting

Kain grey cacat

Kain grey baik

Repairing

Kain putih

(60)

47 8. Aspek Pemasaran

Selain standar kualitas, aspek pemasaran merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam perusahaan, sebab berhasil tidaknya suatu produk di pasaran tergantung dari baik atau buruknya sistem pemasaran yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Apabila sistem pemasaran tidak berjalan dengan baik akan menimbulkan penumpukkan hasil produksi serta terhambatnya perputaran uang dalam perusahaan.

Pada awal terbentuk atau pada waktu perusahaan masih berbentuk CV pemasaran hasil produksinya masih disekitar Surakarta, namun dengan semakin besarnya usaha, pemasaran hasil produksinya hampir di seluruh kota besar di Indonesia. sedangkan untuk ekspor, antara lain : Singapura, Timur Tengah, Brunei Darussalam dan Negara Amerika latin.

PT. Iskandar Indah Printing Textile juga menerapkan bauran pemasaran dalam sistem pemasarannya, yaitu suatu sistem yang mengkombinasikan 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran perusahaan. Variable-variabel tersebut adalah : a. Produk

Produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah berupa kain grey dan kain printing. Perusahaan benar-benar mengutamakan kualitas dari kain grey yang setiap proses produksinya diusahakan untuk meminimumkan jumlah kain yang cacat atau

(61)

48 rusak. Sedangkan untuk kain printing selain kualitas yang diutamakan juga mempunyai ciri khas tersendiri dari corak kainnya.

b. Harga

Penetapan harga jual yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba, memperoleh pengembalian investasi sesuai yang ditargetkan, selain itu juga untuk mempertahankan dan meningkatkan market share. Penetapan harga jual berdasarkan metode cost plus pricing, yaitu metode yang menetapkan harga jual dengan biaya per unit ditambah dengan presentase laba yang diinginkan.

c. Promosi

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan adalah dengan melakukan promosi. Promosi ini dilakukan dengan memberikan potongan harga atau diskon untuk pembelian produk dalam jumlah besar. Selain itu perusahaan juga memberikan sample produk pada konsumen yang meminta terutama konsumen yang berada di luar kota.

d. Distribusi

Dalam pendistribusian produksinya PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai dua saluran distribusi, yaitu :

1) Dari produsen disalurkan langsung ke konsumen.

2) Dari produsen disalurkan ke agen kemudian ke konsumen. commit to user

(62)

49 3) Dari produsen disalurkan ke pedagang besar kemudian ke

pedagang eceran kemudian baru ke konsumen. 9. Aspek Dana Perusahaan

a. Sumber Dana

Modal yang diperoleh PT. Iskandar Indah Printing Textile dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Sumber dana internal

Sumber dana ini berasal dari laba ynag ditahan, akumulasi penyusutan aktiva tetap yang sementara belum digunakan untuk mengganti aktiva lama dan cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh.

2) Sumber dana eksternal

Sumber dana ini berasal dari supplier, sector perbankan dan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Supplier memberikan dana kepada perusahaan dalam bentuk penjualan kredit untuk pembelian bahan baku. Perbankan memberikan dana dengan cara memberi pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan untuk pemilik perusahaan masih terbatas pada keluarga pendiri perusahaan.

b. Penggunaan Dana

Dalam penggunaan dana PT. Iskandar Indah Printing Textile dibedakan menjadi dua, yaitu :

(63)

50 1) Modal kerja (working capital assets)

Modal kerja digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan aktiva lancar yang biasanya dibiayai dengan kredit jangka pendek, yaitu: kas, piutang, persediaan dan bank.

2) Modal tetap (fixed capital assets)

Modal tetap digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan aktiva tetap, yaitu tanah, mesin, kendaraan, gedung dan inventaris kantor. Modal teteap biasanya dibiayai dengan kredit jangka panjang, kecuali tanah yang menggunakan modal sendiri.

c. Penggolongan Biaya

PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam menggolongkan biaya perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Biaya produksi

Yaitu biaya yang digunakan untuk menjalankan proses produksi perusahaan. Terdiri dari :

2) Biaya bahan baku

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku. Pada pembuatan kain katun printing bahan baku yang digunakan adalah benang katun, sedangkan bahan

(64)

51 baku yang digunakan dalam membuat kain rayon adalah benang rayon.

3) Biaya tenaga kerja langsung

Yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah karyawan pabrik yang terlibat langsung dalam proses produksi.

4) Biaya overhead pabrik

Yaitu semua biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile yaitu biaya listrik dan air, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya bahan penolong, biaya kendaraan, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, biaya asuransi pabrik danlain-lain.

5) Biaya non produksi

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan fungsi non produksi. Biaya non produksi yang ada pada PT. Iskandar Indah Printing Textile antara lain :

a) Biaya upah atau gaji bagi pegawai administrasi dan penjualan.

b) Biaya listrik dan penerangan kantor. c) Biaya telepon kantor.

d) Biaya peralatan kantor. commit to user

(65)

52 e) Biaya pemeliharaan kantor.

f) Biaya kendaraan kantor.

g) Biaya administrasi dan bunga bank. B. Laporan Magang Kerja

1. Deskripsi Magang kerja

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih membawa konsekuensi pada sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitasnya, baik dalam segi teori maupun praktek. Bagi seorang mahasiswa ilmu teori dapat diperoleh pada saat perkuliahan, sedangkan ilmu praktek diperoleh dari praktek kerja nyata atau magang kerja.

Magang kerja merupakan kegiatan diluar perkuliahan dimana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama dibangku perkuliahan. Dengan adanya magang kerja diharapkan mahasiswa dapat memperoleh media untuk mendapatkan pengalaman sejak dini guna melatih kemampuan atau ketrampilan yang nantinya bisa digunakan dibidang usaha industry. Melalui magang kerja ini pula mahasiswa dapat memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir. Data yang diperoleh akan diolah dan kemudian akan dicari solusi atau penyelesaiannya.

2. Tujuan Magang Kerja

(66)

53 a. Memperoleh pangalaman kerja dan pengetahuan secara

langsung tentang berbagai aktivitas dalam dunia kerja. b. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar ahli madya.

c. Belajar berkomunikasi dengan pekerja atau karyawan di tempat magang kerja.

d. Melatih pengalaman untuk memecahkan masalah yang menjadi objek penelitian.

3. Manfaat Magang Kerja a. Bagi perguruan tinggi

1) Terjadinya hubungan kerja sama yang lebih baik dengan perusahaan yang ditempati untuk magang kerja.

2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh mahasiswa selama kuliah.

3) Sebagai bahan evaluasi dibidang akademik. b. Bagi perusahaan

1) Membantu menyiapkan sumber daya yang potensial untuk perusahaan.

2) Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari mahasiswa yang bersifat membangun dan menyempurnakan.

3) Menjalin hubungan kerja sama dengan dunia pendidikan. c. Bagi mahasiswa

1) Dapat mengetahui secara jelas bagaimana proses produksi atau kegiatan yang terjadi pada objek penelitian.

(67)

54 2) Dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan industri dan mencoba untuk mencari solusinya.

3) Memberikan pengalaman dan ketrampilan pada mahasiswa dalam memasuki dunia usaha.

4. Pelaksanaan Magang Kerja

a. Tempat dan waktu pelaksanaan magang

Tempat : PT. Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta. Waktu : 1 bulan (1 Februari- 28 Februari 2011)

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. Penulis memilih tempat ini sebagai tempat magang karena tempatnya yang strategis dan mempunyai data yang diperlukan.

b. Kegiatan magang kerja

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Magang

Minggu Bagian Kegiatan

Pertama Produksi kain grey

Mengamati proses produksi yang sedang berlangsung dari departemen weaving. Mengamati sistem kerja mesin-mesin produksi.

Kedua Gudang Memasukkan data keluar dan data masuk commit to user

(68)

55 spare part spare part setiap hari.

Ketiga Gudang bahan baku

benang

Mencatat data permintaan bahan baku. Mencatat data masuk bahan baku. Mencatat retur pembelian.

Keempat Ruang inspecting

Mengawasi proses inspecting yang dilakukan pada departemen weaving.

C. Pembahasan Masalah

Berikut adalah data jumlah permintaan kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile :

Tabel 3.3

Jumlah Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010 No Tahun Jumlah Permintaan Kain

Grey (m) 1 2 3 4 5 6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 12.786.734 12.972.565 12.891.471 12.029.356 10.879.331 11.202.044 Jumlah 72.761.501 Sumber: PT. Iskandar Indah Printing Textile

(69)

56 Data diatas menunjukkan data jumlah produksi pada PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilakukan perhitungan menggunakan metode Single Moving Avarage dan Exponential Smoothing.

1. Metode Single Moving Average

Cara membuat peramalan dengan metode ini sangat sederhana. Metode Single Moving Average memiliki rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Xt = data pengamatan periode t

N = jumlah deret waktu yang digunakan Ft+1 = nilai prakiraan periode t+1 (berikutnya)

2. Metode Exponential Smoothing

Peramalan menggunakan metode Exponential Smoothing dilakukan berdasarkan formula sebagai berikut

Keterangan :

(70)

57 Ft-1 = prakiraan periode t α = konstanta a. Dengan α = 0,1 b. Dengan α = 0,5 c. Dengan α = 0,9

Kemudian untuk mengetahui kesesuaian peramalan dengan permintaan aktual dengan menggunakan kedua metode analisis yang telah dibahas diatas dapat menggunakan Mean Square Error (MSE) dengan rumus :

Keterangan :

= jumlah nilai data perhitungan

periode t n = jumlah data

(71)

58 a. Metode Single Moving Avarage

Tabel 3.4

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Moving Avarage 3 tahunan

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m) Forecast 1 2 3 4 5 6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 12.786.734 12.972.565 12.891.471 12.029.356 10.879.331 11.202.044 - - - 12.883.590 12.631.131 11.933.386 Sumber : Hasil analisis

Keterangan :

F 2008 = 12.883.590

F 2009 = 12.631.131

F 2010 = 11.933.386

Sedangkan forecast tahun 2011 adalah sebagai berikut :

F 2011 = 11.370.244

(72)

59 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode single moving average 3 tahunan diatas dapat diketahui peramalan tahun 2011 adalah sebesar 11.370.244 meter.

1.444.459.000

Tabel 3.4

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Moving Avarage 5 tahunan

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m) Forecast 1 2 3 4 5 6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 12.786.734 12.972.565 12.891.471 12.029.356 10.879.331 11.202.044 - - - - - 12.311.891 Sumber : Hasil analisis

Keterangan :

F 2010 =12.311.891

(73)

60

F 2011 = 11.994.953

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode single moving average 5 tahunan diatas maka dapat diketahui peramalan tahun 2011 adalah sebesar 11.994.953 meter.

442.210.600

b. Metode Exponential Smoothing

Tabel 3.5

Permintaan Kain Grey

pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2005-2010

Exponential Smoothing α = 0,10

No Tahun Jumlah Permintaan Kain Grey (m) Forecast 1 2 3 4 5 6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 12.786.734 12.972.565 12.891.471 12.029.356 10.879.331 11.202.044 - 12.786.734 12.805.317 12.813.932 12.735.474 12.549.859

Sumber : Hasil analisis

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Rekonsiliasi selisih stok dengan memeriksa kartu stok, form permintaan barang, dan surat jalan untuk memastikan data stok telah di revisi sesuai dengan transaksi

Kadar matriks yang digunakan dalam proses spray drying berpengaruh terhadap pembentukan lapisan pelindung sel bakteri dari lingkungan yang tidak sesuai sehingga

Kajian tentang pengaruh leaching menggunakan larutan air dan ammonia 1% pada film lateks karet alam dengan pengisi selulosa mikrokristal dari ampas tebu dengan penyerasi

Pengambilan data dari responden menggunakan cara perhitungan IMT (Indeks Masa Tubuh) menggunakan tinggi badan dan berat badan, melakukan cetakan kaki dengan tinta

lunak yang akan dibuat, serta perancangan sistem. yang

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil simulasi terbaik untuk permasalahan ini adalah semua bahan baku akan dilakukan pemesanan dan pembelian daging

Artinya dari hasil penelitian karyawan menunju- kan rasa puas atas pengelolaan kompensasi yang telah dilakukan oleh perusahaan berdasarkan ketentuan yang telah ada,

Sedangkan menurut hasil rumusan Rapat Teknis di Jakarta pada bulan Pebruari 1991 hutan kota didefinisikan sebagai suatu lahan yang bertumbuhan pohon- pohonan di dalam