PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
(Studi Deskriptif Analisis di SMA Negeri 1 Rajagaluh Kabupaten Majalengka)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Mempeeroleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh : Ratih Rahmawati
1001272
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA LINGKUNGAN
SEKOLAH
(Studi Deskriptif Analisis di SMA Negeri1 Rajagaluh Kab, Majalengka)
Oleh
Ratih Rahmawati
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Ratih Rahmawati
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan di cetak
RATIH RAHMAWATI
1001272
PERANAN EKSTRAKURIKULERPRAMUKADALAMMENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
(StudiDeskriftifAnalisis di SMA Negeri 1 RajagaluhKabupatenMajalengka)
DI SETUJUI DAN DI SAHKAN OLEH
PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Suwarma Al Muchtar.,S.H.,M.Pd NIP. 195302111978031002
Pembimbing II
Dr. Hj. KomalaNuramalina, M.Pd NIP. 13034502500
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah penelitian ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Oraganisasi Skripsi... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Mengenai Ekstrakurikuler... 8
1. Pengertian Ekstrakurikuler ... 8
2. Tujuan Ekstrakurikuler ... 10
3. Prinsip-prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ... 10
B. Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kewarganegaraan ... 12
1. Pendidikan Kewarganegaraan ... 12
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Ekstrakurikuler (Karakter) ... 13
3. Konsep Nilai ... 15
4. Pendidikan Nilai Moral dalam Pendidikan Kewarganegaraan ... 16
C. Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah ... 17
2. Manfaat dan Tujuan Pendidikan Kepramukaan ... 19
3. Sejarah Pramuka ... 19
4. Sejarah Pramuka Indonesia ... 20
5. Janji dan Kode Kehormatan Pramuka ... 24
6. Lambang Gerakan Pramuka ... 25
7. Struktur Organisasi Pramuka ... 26
D. Karakter ... 31
1. Pengertian Karakter ... 31
2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ... 31
3. Strategi Pengembangan Karakter ... 32
4. Pendidikan Karakter Hubungannya degan Pendidikan Nilai ... 34
E. Sikap ... 35
1. Pengertian Sikap ... 35
2. Ciri-ciri Sikap ... 35
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 36
F. Disiplin ... 37
1. Pengertian Disiplin ... 37
2. Terbentuknya Disiplin ... 39
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan ... 41
4. Pendekatan-Pendekatan Disiplin ... 41
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
A. Lokasi dan Subjek penelitian ... 44
1. Lokasi Penelitian ... 44
2. Subjek Penelitian ... 44
B. Desain penelitian ... 45
1. Tahap Pra Penelitian ... 45
2. Tahap Perizinan Penelitian ... 46
3. Tahap Pelaksanaan penelitian ... 46
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Tahap penyusunan Laporan ... 47
C. Pendekatan Metode penelitian ... 47
1. pendekatan Penelitian ... 47
2. Metode Penelitian ... 49
D. Definisi Konseptual ... 50
E. Instrument Penelitian ... 51
F. Proses Pengembangan Instrument ... 51
1. Uji Credibility ... 52
2. Transferability (Validitas Eksternal) ... 54
3. Depandability (Releabilitas) ... 55
4. Confimability (Obyektivitas) ... 55
G. Teknik Pengumpulan Data ... 55
1. Wawancara ... 56
2. Observasi... 56
3. Studi Dokumentasi ... 57
4. Studi Literatur ... 58
H. Analisis Data ... 58
1. Data Reduction (Reduksi data) ... 59
2. Data Display (Penyajian data) ... 60
3. Kesimpulan Data/ verification ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62
A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 62
1. Sejarah Sekolah ... 62
2. Profil Sekolah ... 62
3. Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Sekolah ... 63
4. Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 64
5. Data Ketenagaan ... 66
6. Data Peserta Didik ... 67
7. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 67
B. Gambaran Umum Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ... 69
1. Lambang atau Citra Ambalan ... 69
2. Susunan Struktur Organasi Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 71
3. Prestasi Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 75
C. Deskripsi Hasil Penelitian... 76
1. Hasil Observasi dan Catatan Lapangan ... 76
2. Hasil Wawancara... 79
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
1.Mengetahui Motivasi Siswa Dalam Mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Lingkungan Sekolah ... 98
2. Bentuk Kegiatan Pramuka yang Dapat Meningkatkan KedisiplinanSiswa di Lingkungan sekolah ... 102
3.Kendala yang di Hadapi Sekolah Dalam Melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Sikap Kedisiplinan Siswa di Lingkungan Sekolah ... 111
4.Upaya yang Dilakukan Sekolah Untuk Mengatasi Permasalahan Dalam Melaksanakan Kegiatan Ektrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Kedisiplinan siswa di Lingkungan Sekolah ... 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119
A. Kesimpulan ... 119
1. Kesimpulan Umum... 119
2. Kesimpulan Khusus ... 119
B. Saran ... 121
1. Bagi Mabigus ... 121
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi Orangtua dan Masyarakat ... 122
4. Bagi Anggota Pramuka ... 122
5. Bagi Siswa ... 122
6. Kepada Jurusan Pkn Universitas Pendidikan Indonesia ... 122
7. Kepada peneliti Selanjutnya ... 123
DAFTAR PUSTAKA ... 123
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 :Tingkat Pendidikan Guru ... 66
Tabel 4.2 :Tingkat Pendidikan Tata Usaha ... 67
Tabel 4.3 :Data Peserta Didik SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 67
Tabel4.4 :Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Motivasi Siswa Terhadap
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ... 100
Tabel4.5 :Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Bentuk kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka yang Dapat Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di
Lingkungan Sekolah ... 108
Tabel4.6 :Triangulasi Hasil Penelitian Kendala Yang Dihadapi Sekolah Dalam
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Untuk
Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
di Lingkungan Sekolah ... 114
Tabel4.7 :Triangulasi Hasil PenelitianUpaya yang Dilakukan Sekolah Untuk
Mengatasi Permasalahan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 30
Gambar 3.1 :Komponen-Komponen Analisis Data ... 59
Gambar 4.1 :Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 65
Gambar 4.2 :Lambang atau Citra Ambalan ... 69
Gambar 4.3 :Susunan Struktur Organisasi Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 71
Gambar4.4 :Sikap Disiplin Siswa Saat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka... 99
Gambar4.5 :Pelaksanaan Kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dalam Rangka Meningkatkan Sikap Kedisplinan Siswa ... 103
Gambar4.6 :Pemberian Aba-Aba dalam Pelaksanaan Kegiatan Peraturaan Baris-Berbaris (PBB) ... 104
Gambar 4.7 :Pelaksanaan Kegiatan Pecapa atau Berkemah Sebagai Salah Satu kegiatan yang dapat Meningkatkan Kedisiplinan Siswa... 105
Gambar4.8 :Pelaksanaan Kegiatan Berkemah Dalam Menumpuk Karakter Kedisiplinan ... 107
ABSTRAK
Ratih Rahmawati. (2014). Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningktkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan Sekolah.(Study Deskriptif Analitis di SMA Negeri 1 Rajagaluh)
Pembelajaran pendidikan karakter bisa di diperoleh salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan dapat membantu peserta didik selain memiliki kemampuan kongitif mereka juga memiliki karakter yang berdisiplin agar mampu memerankan dirinya dengan baik di lingkungan pergaulan sehari-hari, maka seluruh program karakter ekstrakurikuler pramuka ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik agar dapat mengambil makna dan manfaat atas nilai dari kegiatan yang telah diikuti mereka. Maka dari itu penulis meneliti tentang “ Peranan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan karakter disiplin siswa di
lingkungan sekolah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh
vi Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Role of Extracurricular Activities Scouting For Character Education Learning To appoint Discipline Students in the School Environment. (Descriptive Analytical
Study in SMA 1 Rajagaluh)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Penelitian
Globalisasitelah membawa dampak yang sangat luas di seluruh belahan
bumi termasuk di negara ini. Globalisasi tidak selalu berdampak positif bagi
kehidupan kita, tetapi ada juga dampak dari globalisasi yang membawa pengaruh
negatif diantaranya kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang, dan tindakan
kriminalitas lainnya. Sehingga tidak mengherankan hal tersebut berujung pada
hilangnya sebuah karakter bangsadan menyebabkandekadensi moral
sertahilangnyakreativitasdanproduktivitasbangsa.
Disinilahpentingnyasebuahinternalisasipendidikankaraktersalah satunya
dengan menerapkan pendidikan karakter di
sekolahsecaraintensifdenganketeladanan, kearifan, dankebersamaan, baikdalam
program intrakurikulermaupunekstrakurikuler, sebagaipondasikokoh yang
bermanfaatbagimasadepananakdidik.Karenapendidkankarakterbertujuanmembent
ukdanmembangunpolapikir, sikap, danperilakupesertadidik agar menjadipribadi
yang positifberahlakkarimah, berjiwaluhur,
danbertanggungjawab.Dalamkontekspendidikan,
pendidikankaraktermerupakanusahasadar yang
dilakukanuntukmemebentukpesertadidikmenjadipribadipositifdanberahlakkarimah
sesuaidenganStandarKompetensiLulusan (SKL)
sehinggadapatdiimplementasikandalamkehidupansehari- hari.
Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Dharma,dkk
(2011,hlm.9)”
Tujuan pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah ( setelah lulus dari sekolah).
Pengetahuan dan pengembangan memiliki makna pendidikan dalam
2
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saja melainkan sebuah proses untuk mendapatkan suatu pengalaman yang
bertujuan untuk mencapai terbentuknya suatu karakter bersifat positif.
Hal tersebutsejalandenganfungsipendidikannasional yang
terdapatdalampasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikannasional
yang menyebutkan :
Pendidikannasionalberfungsimengembangankemampuandanmembentukw
ataksertaperadabanbangsa yang
bermaktabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa,
bertujuanuntukberkembangnyapotensisiswa agar menjadimanusia yang berimandanbertaqwaterhadapTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.
Pengembangandiripadaseorangsiswatidakhanyacukupmelalui proses
pembelajaran formal di dalamkelas, tetapijuga perludikembangkandalamkegiatan
di luarkelas, sepertimelaluikegiatanekstrakulikuler. Hal inisejalandenganpendapat
Supiatin,Popi ( 2010, hlm.105) bahwa “kegiatan ekstrakurikuler merupakan
bagian dari proses pengembangan dan pendewasaan siswa, karena secara tidak
langsung kegiatan ekstrakurikuler dapat membuat siswa berdisiplin. Dan
bertanggung jawab.
Adanya kesinambungan dari program intrakurikuler ke dalam program
ekstrakurikuler akan memberikan peluang bagi siswa untuk terus melakukan
eksplorasi berbagai hal dalam proses pencarian identitas siswa, pengembangan
bakat, potensi, minat dan terutama dalam meningkatkan sikap kedisiplinan siswa
itu sendiri. Selain itu tujuan kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana diungkapkan
oleh supiatin, popi (2010 hlm. 99) adalah menumbuh kembangkan pribadi siswa
yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
kepribadian dan tanggung jawab kepada lingkungan sosial, budaya dan alam
sekitarnya, serta menampilkan sikap sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka bertujuan untuk
membangun manusia yang berkepribadian, berwatak, dan berbudipekerti luhur.
Sejalan dengan pendapat diatas, dalam Surat Keputusan Presiden RI No.
Dijelaskanbahwapramukaadalahkegiatanuntukmenjadikanmanusiadanwar ga Negara indonesia yang berkepribadiandanberahlakluhur, yang cerdas, cakap, tangkas, trampil, danrajinsertasehatjasmanidanrohani, yang berpancasila, dansetiapatuhkepada Negara kesatuanrepublikindonesia. Dalammembinadanmengembangkansikapdemokratissiswapramukaharusm
ampumenumbuhkan rasa tanggungjawab,
kebersamaansertakesetiakawananantarsiswa.
Salah satukarakter yang
dikembangkanolehkegiatanekstrakurikulerpramukainiadalahkedisiplinan, menurut
Darmodiharjo (dalam, Junjungan, 2012, hlm.48).“Disiplin adalah sikap mental
yang mengandung kerelaan untuk memenuhi semua ketentuan, peraturan, dan
norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya”. Dengan
kata lain disiplin menurut Darmodiharjo adalah sikap sadar dalam menjalankan
tugas dengan penuh rasa tanggung jawab yang sesuai dengan aturan dan
norma-norma yang berlaku dan tidak melanggar peraturan dan norma-norma-norma-norma tersebut.
Sedangkan yang dikemukakan oleh Soekanto (1983,hlm.237),
dikemukakan adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kedisiplinan seseorang diantaranya;
a. Seseorang patuh pada hukum karena faktor penyesuaian diri terhadap kaidah-kaidah tersebut.
b. Seseorang mematuhi hukum karena identifikasi, artinya dia mematuhi hukum bukan karena nilai yang sesungguhnya dari kaidah- kaidah tersebu, tetapi ingin memelihara hubungan dengan warga-warga lain sekelompok.
c. Seseorang patuh pada hukum karena faktor kepentingan dari seseorang atau mematuhi hukum karena merasa bahwa semua kepentingannya terpenuhi setidaknya terlindungi oleh hukum.
d. Penjiwaan dari pada norma-norma yang ada dalam diri warga masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, jelaslah terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kedisiplinan seseorang dalam hal ini siswa, untuk
mendapatkan pengakuan dan pengahargaan dari lingkungan, kelompok, dan
masyarakat tempatnya beraktivitas. Karena melalui disiplin seseorang dapat
dihargai, begitu juga sebaliknya dengan kedisiplinan yang rendah maka orang
akan berekspetasi yang buruk kepadanya karena dia melakukan pelanggaran dan
4
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sejalandengan visi dan misi SMA Negeri 1 Rajagaluh yang
menginginkanpesertadidiknyamemilikikarakterkedisiplinanmakadenganadanyake
giatanekstrakurikulerpramukainidapatmemantapkankarakterkedisiplinandalamdiri
pesertadidik dalam rangka mengembangkan diri dan kualitas pribadi siswa,
terkaiterat dengan penanaman dan pembiasaan untuk hidup disiplin sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Berangkatdarilatarbelakangdiatasmaka
penelititertarikuntukmenelitilebihlanjutbagaimanaperanankegiatanekstrakurikuler
pramuka dalam meningkatkan karakter disiplin siswa.
Dengandemikianjudulskripsiiniadalah “PerananKegiatanEkstrakurikulerPramuka
Dalam MeningkatakanKarakter DisiplinSiswa di LingkunganSekolah”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan Uraian Sebelumnya Identifikasi Masalah penelitiannya adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang
menjadiMotivasisiswadalammengikutikegiatanekstrakurikulerpramuka?
2. BentukKegiatanPramukaapasaja yang meningkatkankrakter disiplinsiswa?
3. Kendalaapasaja yang di
hadapisekolahdalammelaksanakankegiatanekstrakurikulerpramukadalam
meningkatkandisiplinsiswanyadilingkungansekolah?
4. Upayaapasaja yang
dilakukansekolahuntukmengatasipermasalahandalammelaksanakankegiata
nekstrakurikulerpramukaDalam meningkatkandisiplinsiswanya di
lingkungansekolah?
C. RumusanMasalah Penelitian
Berdasarkan Masalah yang telah penulis paparkan, maka terdapat suatu
rumusan masalah yang akan penulis ajukan guna membatasi suatu permasalahan
yang telah penulis paparkan agar penelitian ini bisa dicapai dengan baik, dan
Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di
Lingkungan Sekolah.
D. Tujuan Penelitian
1. TujuanUmum
Secaraumumpenelitianinibertujuanuntukmengetahuiperanandarikegiatanek
strakurikulerpramukasebagaipembelajarankarateruntukmeningkatkankedis
iplinansiswadilingkungansekolah.
2. Tujuankhusus
a. Untukmengetahuiapa yang
menjadimotivasiparasiswamengkutikegiatanekstrakurikulerpramukaini
.
b. Untukmengetahuibentukkegiatanpramukaapasaja yang berguna dalam
meningkatkankedisiplinansiswa di lingkungan sekolah
c. Untukmengetahuikendalaapasaja yang
dihadapisekolahdalammelaksanakankegiatanekstrakurikulerpramukase
bagaipembelajaranpendidikan karakteruntuk
meningkatkansikapkedisiplinansiswanya di lingkungansekolah.
d. Untuk mengetahui upayaapasaja yang
dilakukanpihaksekolahuntukmengatasipermasalahandalammelaksanak
ankegiatanekstrakurikulerpramukasebagaipembelajaranpendidikankara
kteruntukmeningkatkansikapkedisiplinansiswanya di
lingungansekolah.
E. Manfaat atau Signitifikasi Penelitian
1. Secarateoritis
a. Hasildaripenelitianinidiharapkandapatmenjadisebuahliteratur yang
dapatmenggambarkantentangkegiatanekstrakurikulerpramukasebagaip
embelajaranpendidikankarakteruntukmeningakatakankedisiplinansiswa
6
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sebagaisalahsatupengembangankedisiplinanilmu yang
ditekuniolehpenulisyaitupendidikankewarganegaraan, kuhususnya
yang
terkaitdenganpembelajaranpendidikankarakterdalamkegiatanekstrakuri
kuler.
2. Secarapraktis
Secarapraktis, kegunaanpenelitianiniadalahsebagaiberikut
a. Bagisiswa, denganadanyapenelitianini diharapkandapat di
jadikansebagaisalahsatumotivasisiswauntukmengikutikegiatankepramu
kaandalamrangkamengembangkankarakterkedisiplinansiswadilingkun
gansekolah.
b. Bagi Guru, khususnya guru pendidikankewarganegaraan, Mabigus,
Kordinatordan Pembina
kegiatankepramukaandiharapkandenganadanyapenelitianinidapatdijadi
kansebagaisalahsaturujukanmaupun barometer
dalammengembangkankegiatankepramukaan di sekolah.
c. Bagisekolah, guru
diharapkandenganadanyapenelitianinidapatmemberikanmasukandalam
membina,
mengembangkankarakterkedisiplinansiswadalamwadahkegiatankepra
mukaan yang mencerminkankesadaranberbangsadanbernegara.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi dari penelitian ini yang berjudul Peranan
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa
di Lingkungan Sekolah (Studi
1. BAB I Pendahuluan, berisikan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan struktur organisasi skripsi
2. BAB II Kajian Pustaka, merupakan konsep atau teori yang mendukung
adalah; Tinjauan Mengenai Teoritis, Ekstrakurikuler Pramuka dan
Pendidikan Kewarganegaraan, Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah,
Karakter, Sikap, Disiplin.
3. BABIII Metode Penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode
Penelitian dan beberapa komponen. Komponen yang dimaksud adalah
lokasi dan subyek Penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument,
teknik pengumpulan data dan analisis data.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan gambaran umum
lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Rajagaluh, gambaran umum kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, deskripsi hasil
pembahasan, dan pembahasan hasil penelitian
5. BAB V Kesimpulan dan Saran berisikan kesimpulan secara umum dan
khusus, dan saran untuk mabigus, pembina ekstrakurikuler, orangtua dan
Masyarakat, Anggota pramuka, siswa jurusan Pkn, dan peneliti
1
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Pada sebuah Penelitian hal penting yang harus di lihat atau di pertimbangkan adalah
lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian, yang di
cirikan oleh adanya unsur-unsur seperti, pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat di observasi.
Adapun lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Sementara itu yang menjadi
pertimbangan dasar di pilihnya sekolah tersebut sebagai lokasi subjek dalam penelitian ini di
karenakan di SMA Negeri 1 Rajgaluh memiliki kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang cukup
bagus dan terkadang mengikuti jambore nasional.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini di tunjukan kepada guru pembina pramuka, pelatih pramuka, dan siswa
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Subjek
penelitian sebagaimana yang di kemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 215) bahwa :
“Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi oleh Spradley
dinamakan “social Siluation”. atau situasi sosial yang terdiri dari atas tiga elemen
yaitu tempat (place), pelaku (actor). Dan aktivitas (activity) dan berinteraksi secara senegis situasi sosial tersebut dapat di nyatakan sebagai objek penelitian yang ingindi
fahami secara lebih mendalam “Apa yang ada terjadi “ di dalmnya.”
Sedangkan Subjek penelitian yang menjadi sampel penelitiannya seperti yang di
kemukakan oleh Nasution (2003, hlm.32)
Dalam penelitian kualitatif yang di jadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal peristiwa, manusia, situasi yang
diobservasi. Sering samapel di pilih secara “purposive” bertalian dengan purpose atau
tujuan tertentu. Sering pula responden diminta untuk menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi kemudian responden ini di minta pula menunjuk orang lain
dan seterusnya . cara ini lazim di sebut “Snowball sampling” yang di lakukan secara
beruntun.
Dari apa yang telah diungkapkan diatas, subjek, penelitian kualitatif adalah
pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih
secara puposive bertalian dengan tujuan tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, maka subjek
yang di teliti akan di tentukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah dan tujuan
Dalam pengumpulan data, responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data
dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh
informasi yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan data yang
diperlukan sehingga tidak perlu diminta keterangan dari responden berikutnya.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian ini adalah siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, Pembina Pramuka,
Pelatih pramuka, dan guru Pkn.
B. Desain Penelitian
Desain Penelitian di rancang secara sistematis agar penelitian berjalan sesuai dengan
apa yang diinginkan, guna mencapai hasil yang maksimal. Jika penelitian itu sesuai dengan
langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya, agar penelitian ini berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan hasil yang maksimal, maka peneliti menyusun tahap-tahap
penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penelitian
Tahap pra penelitian ini di lakukan sebelum penulis terjun langsung melaksanakn
penelitian tersebut. Gunanya tahap pra penelitian ini agar penulis bisa menyusun rancangan
penelitian, pertimbangan masalah penelitian lokasi penelitian, dan pengurus perizinan
penelitian. Sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar ketika proses kegiatan penelitian itu
di laksanakan. Tahap pra penelitian yang dilakukan adalah:
a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek
yang akan diteliti serta kajian teori mengenai upaya meningkatkan kedisiplinan
siswa di lingkungan sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian.
c. Menentukan judul penelitian
d. Menyusun proposal penelitian
1. Tahap Perizinan Penelitian
Tahap perizinan ini dilakukan agarpenulis lebih mudah mendapatkan data-data dari
sumber penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perizinan penelitian
adalah:
a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian yang ditandatangani oleh ketua jurusan
PKN, untuk melakukan penelitian ke instansi yang terkait dengan penelitian skripsi.
b. Mengajukan surat rekomendasi permohonan izin untuk mengadakan
3
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permohonan surat izin penelitian dengan menyerahkan proposal penelitian
yang disetujui pembimbing 1 (satu dan Pembimbing 2(dua) serta surat permohonan
izin penelitian yang di tanda tangani oleh ketua jurusan PKN, kwitansi spp serta foto
copy KTM
c. Pembantu rektor 1 mengeluarkan surat izin untuk di sampaikan kepada Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Rajagaluh
d. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Rajagaluh memberikan izin untuk mengadakan
penelitian di tempat ekstrakurikuler Pramuka.
2. Tahap pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan inti dalam penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian bertujuan
untuk mengumpulkan data dan fakta dari responden. Selain observasi penulis juga
memperoleh data melalui wawancara dengan responde. Adapun langkah-langkah yang di
tempuh sebagai berikut:
a. Menghubungi bagian Tata Usaha SMA Negeri 1 Rajagaluh untuk meminta
informasi dan meminta izin untuk melaksankan penelitian
b. Menghubungi pembina Pramuka
c. Mengadakan wawancara dengan Pembina pramuka
d. Menghubungi guru Pkn yang akan di wawancarai
e. Mengadakan wawancara dengan guru PKn
f. Menghubungi anggota pramuka sebagai subjek penelitian untuk di wawancarai
g. Melakukan wawancara dengan Anggota Pramuka
h. Membuat catatan yang di perlukan yang berkaitan dengan masalah yang di hadapi
3. Tahap Analisis Data
Setelah data-data yang telah di peroleh di lapangan di rasa cukup memadai maka
tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Analisis data sendiri munurut sugiyono
(2012,hlm,244) adalah sebagai berikut;
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang kurang penting, dan yang akan di pelajari, membuat kesimpulan dan diceritakan kepada orang lain.
Tahap Analisis data ini, data yang diperoleh dilapangan diolah dan dianalisis untuk
mencari keabsahan data dan kebenaran guna menjawab berbagai permasalahan yang menjadi
4. Tahap Penyusunan Laporan
Setelah tahap analisis data, peneliti selanjutnya memasuki tahap penyusunan laporan.
Pada tahap ini semua data-data dan temuan-temuan di lapangan telah di analisis, di
gabungkan dan di susun dalam suatu laporan penelitian yang ilmiah. Laporan ini di buat
peneliti adalah skripsi yang kemudian dipertanggungjawabkan pada sidang skripsi.
C. Pendekatan dan Metode penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu
suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang menyelidiki
suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian kualitatif berusaha melihat
kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun didalam melihat kebenaran
tersebut tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat suatu yang nyata, akan tetapi
kadang kita perlu juga melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya
lebih jauh ke balik suatu yang nyata tersebut.
Moleong (2013, hlm.6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif
sebagai berikut :
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami subyek penelitian misalnya, pelaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara horistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dn bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah”.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti
berusaha menggambarkan hasil penelitian atau fenomena-fenomena yang diteliti, kemudian
digambarkan ke dalam bentuk uraian-uraian yang menunjukan bagaimana suatu kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dapat membentuk perilaku disiplin siswa di lingkungan sekolah.
Sejalan dengn hal tersebut, Bogdan dan Taylor (dalam Suwandi dan Broswi 2008,
hlm. 22) mengungkapkan harapan dari pendekatan kualitatif sebagai berikut :
“Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam
tentang ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang di kaji dari sudut pandang yang utuh, komperhensif, dan holistik.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul data utama. Sugiyono (2009, hlm. 59), menyatakan bahwa:
“Dalam penelitian Kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah
5
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
kelapangan”.
Selain itu, Sugiyono (2011 , hlm : 222) juga menyatakan bahwa :
“peneliti Kualitatif sebagai human instrument, berfungsi mendapatkan fokus
penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya”.
Maka selama proses penelitian ini, peneliti akan lebih banyak melakukan komunikasi
dengan subjek penelitian di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Selanjutnya, dalam penelitian ini akan
lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil dari temuan-temuan di lapangan.
2. Metode Penelitian
Secara harfiah kata metodelogi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata
“mefha” yang berati melalui, “ hados” yang berati jalan atau cara dan kata “logos” yang
berati ilmu pengetahuan. Metodelogi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam
mencari sesuatu hal dengan menggunakan logika berpikir, sehingga di peroleh suatu hal yang
di inginkan.
Masyuri dan Zainuddin (2008, hlm.151) menjelaskan mengenai pengertian metode yaitu :
“ Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai
langkah-langkah sistematis, sedangkan metodelogi adalah suatu pengkajian dalam memperoleh peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.
Fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini.
Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa
adanya. Hal tersebut sesuai seperti yang dikemukakan oleh Best (dalam Sukardi, 2003,
hlm.157), bahwa penelitian deskriftif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan mengintreprestasi objek sesuai dengan apa adanya.
Dalam peelitian deskriptif ini objek yang di teliti tidak di buat-buat dengan alasan
apapun. Objek peneliti ini bersifat alamiah, atau dibiarkan sesuai dengan keadaan sekarang.
Penelitian ini merupakan studi dekriptif analitis. Dalam penelitian studi deskriptif analitis,
disusun secara sistematis untuk mencari data hasil penelitian yang semprna. Penulis
melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif analitis karena, ingin
memperoleh gambaran yang nyata dan bukan ingin menguji hipotesis, yang sesuai dengan
sifat masalah serta tujuan penelitian yang ingin di peroleh mengenai “ Peranan Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan
Sekolah”.
D. Definisi Konseptual
Untuk menghindari miskonsepsi dan interpretasi konsep-konsep penting dalam
penelitian ini menghindari kesalahpahaman dan mengartikan judul, maka peneliti
memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Peranan
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1989, hlm. 677 ) peranan diartikan sebagai
bagian dari tugas utamanya yang harus dilaksanakan. Sehingga di hubungkan dengan judul,
maka peranan disini dapat di artikan sebagai bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan oleh kegiatan ekstrakulikuler sebagai pembelajaran dari pendidikan ka
rakter.
2. Ekstrakurikuler
Menurut Asmani, J. (2011, hlm. 62). Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
pendidikan di luar mata pelajaraan dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan
yang secara khusus di selenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berwenang di sekolah.
3. Pramuka
Dalam surat keputusan RI No. 238 tahun 1961 tentang gerakan pramuka (1985, hlm. 3
) dijelaskan bahwa pramuka adalah kegiatan untuk menjadikan manusia dan warga negara
indonesia yang berprikebadian berahlak luhur dan, yang cerdas, cakap, tangkas, trampil dan
rajin serta sehat jasmani dan rohani, yang berpancasila dan setia dan patuh kepada negara
persatuan republik indonesia.
4. Pendidikan Karakter
Megawangi,R.(dalam Kesuma,D dkk, 2009, hlm.5). mengemukakan bahwa;
pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempratikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka
7
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Kedisiplinan
Suryati (2007, hlm. 1) bahwa disiplin dianggap sebagai perilaku dasar atau suatu
prasyarat pendukung kesuksesan belajar atau bekerja.
6. Sekolah
Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online], sekolah adalah bangunan atau lembaga
untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima, dan memberi, pelajaran.
E. Instrument Penelitian
Sesuai dengan jenis pendekatan penelitian yang diguakan yaitu penelitian kualitatif
maka peneliti memilih menggunakan dirinya sendiri sebagai human instrument sebagai
pengumpul data primer. pendapat di atas di perkuat oleh Sugiyono (2011 , hlm : 222) yang
menyatakan bahwa :
“Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi mendapatkan fokus penelitian,
memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya”.
Dalam kedudukannya sebagai instrument utama, maka peneliti dapat menangkap
secara utuh situasi yang sesungguhnya serta dapat memeberikan makna atas apa yang
diamatinya itu.
F. Proses Pengembangan Instrument
Proses pengembangan Instrument bisa dilakukan dengan melalui empat tahap, seperti
dikemukakan Sugiyono(2010, hlm. 270), bahwa “ uji Keabsahan data dalam penelitian
kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),
dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektifitas).” 1. Uji Credibility
Uji kredibilitas seperti di kemukakan Sugiyono (2010, hlm. 270), bahwa :
“Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain di
lakukan dengan memperpajang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif , menggunakan bahan referensi dan membercheck.”
Uji kredibilitas atau disebut juga validitas internal penulis di terapkan dlam penelitian
ini, yaitu rinciannya seperti uraian di bawah ini.
a. Memperpanjang pengamatan
Memperpanjang pengamatan di lakukan penulis guna mendapatkan sebuah data yang
penulis dengan responden akan semakin akrab, semakin terbuka, semakin mempercayai
sehingga tidak ada informasi dari responden yang disembunyikan lagi. Memperpanjang
pengamatan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas pertemuan degan
memperhatikan pula kondisi dan waktu yang dimiliki responden.
Memperpanjang pengamatan di lakukan penulis ketika data yang diperoleh dari responden,
yaitu anggota Pramuka SMA Negeri 1 Rajagaluh dirasa kurang memuaskan. Untuk itu
penulis memperpanjang pengamatan untuk mendapatkan sumber data mengenai “ Peranan
Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin n Siswa di Lingkungan
Sekolah.
b. Meningkatkan Ketekunan dalam penelitian
Dengan meningkatkan ketekunan dalam penelitian mengenai “ Peranan Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka sebagai pembelajaran pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa Di lingkungan Sekolah”, penulis dapat kembali melakukan pengechekan
kembali apakah data yang didapatkan itu sudah benar dan sesuai dengan penelitian yang
dilakukan penulis. Selain itu, dengan meningkatkan ketekunan maka penulis dapat
mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis.
Meningkatkan ketekunan dapat di lakukan dengan cara membaca buku, berbagai
referensi buku, hasil penelitian maupun dokumen –dokumen yang terkait dengan hasil
temuan yang diteliti.
1) Triangulasi Data
Triangulasi data menurut Sugiyono (2010, hlm. 273) bahwa :
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengechekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, daan berbagai waktu dengan demikian terdapat
triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
2) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menguji kredibilitas data dengan
mengechek kembali data yang diperoleh dari beberapa sumber. Seperti dalam penelitian ini,
penulis tidak hanya mendapatkan data dari Anggota Pramuka, tetapi mengambil data dari
pembina Pramuka, pelatih pramuka, dan guru Pkn dari ketiga sumber data tersebut, kemudian
di deskripsikan, dikatagorokan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana
spesifik dari ketiga data tersebut.
9
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Triangulasi teknik utuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengechek
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi teknik ini dilakukan
dengan menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur.
4) Triangulasi waktu
Kredibilitas data juga di pengaruhi oleh waktu. Responden yang diajak wawancara
diwaktu yang berbeda dapat mempengaruhi keakuratan data yang dihasilkan. Untuk itu
pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara pengecekan data kembali dengan
responden dalam waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasilnya berbeda maka dilakukan
secar terus-menurus sampai ditemukan kepastiannya.
c. Analisis kasus Negatif
Kasus negatif yaitu asus yang tidak sesuai dengan penelitian dalam situasi dan waktu
tertentu. Seperti dikemukakan Sugiyono (2010, hlm. 275), bahwa “ Melakukan analisis kasus
negatif berati peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang
telah di temukan. “
d. Menggunakan Bahan Referensi
Menggunakan bahan referensi menurut Sugiyono (2010, hlm. 275) menjelaskan,
bahwa “yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah pendukung untuk membuktikan
data yang telah ditemukan peneliti.”
Untuk itu penulis mengumpulkan bahan referensi yang mendukung penelitian ini, sehingga
sumber data yang di dapatkan dapat teruji kevaliditasannya.
e. Mengadakan Membercheck
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 276) bahwa “ Membercheck adalah, adalah proses
pengecheckan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck
adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yangdiperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data.”Dalam penelitin mengenai “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Sebagai Pembelajaran pendidikan karakter untuk meningkatkan kedisiplinan Siswa di
Lingkungan Sekolah” membercheck dilakukan kepada anggota pramuka, pembina pramuka,
pelatih Pramuka, dan Guru Pkn.
2. Transferability (Validitas eksternal)
Mengenai Transferability Sugiyono (2008, hlm. 368) menjelaskan bahwa :
populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkenaan dengan kenyataan, sehingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.
Agar pembaca memahami hasil penelitian mengenai “ Peranan Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan
Sekolah” dan mampu menerapkan hasil penelitian ini maka penulis dalam membuat
laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
Dengan begitu pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian ini, sehingga dapat memutuskan
dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian ini di tempat lain.
3. Dependability (Releabilitas)
Mengenai Dependability Sugiyono (2010, hlm. 227 ) menjelaskan bahwa :
Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data, penelitian ini perlu di uji dependabilitynya.
Untuk menguji dependability, penulis melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian. Proses audit dilakukan oleh tiga pembimbing untuk mengaudit keseluruhan
aktivitas penulis dalam melakukan penelitian mengenai “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah” Dimulai
dari menentukan masalah, focus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan
analisis data, melakukan keabsahan data, sampai membuat kesimpulan.
4. Confirmability (obyektivitas)
Mengenai confirmability Sugiyono ( 2010, hlm. 277) menjelaskan bahwa :
Dalam Penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Comfirmability berati menguji hasil penelitian, dikaitkan denganproses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan proses penelitin yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.
Berkenaan dengan hasil diatas, penulis menguji hasil penelitian dengan
mengkaitkannya kedalam proses penelitian dan mengevaluasi apakah hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan atau tidak. Dalam penelitian ini
jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun data-data yang diperlukan oleh peneliti, secara teknik di peroleh melalui
11
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
memperoleh informasi dan data yang faktual mengenai kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
dalam meningkatkan moral kedisiplinan siswa dilingkungan sekolah. Wawancara dilakukan
melaui proses tanya jawab lisan secara langsung kepada berbagai pihak, baik dengan guru
pembimbing, pembina, maupun siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, yang berkaitan dengan penelitian ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, Danial (2009, hlm. 71) menjelaskan bahwa:
“Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog, tanya
jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh. Wawancara dapat di lakukan dimana saja selama dialog masih bisa di lakukan misalnya sambil berjalan, duduk santai disuatu tempat, di lapangan, di kantor, di kebun, di bengkel atau dimana
saja”.
Adapun manfaat mengadakan wawancara, seperti di tegaskan oleh Nasution (2003,
hlm.114-115). Yaitu
“Melalui tanya jawab kita dapat memasuki alam fikiran orang lain sehingga kita
memperoleh gambaran tentang dunia mereka. Jadi wawancara dapat berfungsi deskriptif, yaitu melukiskan dunia kenyataan seperti dialami oleh orang lain. Selain itu, wawancara berfungsi eksploratif, yaitu bila masalah yang kita hadapi masih
samar-samar karena belum di selidiki secara mendalam oleh orang lain”.
Dari apa yang di ungkapkan di atas, jelas lah bahwa dengan menggunakan wawancara,
peneliti memperoleh gambaran yang lebih objektif dan mendalam tentang maslah yang di
seledikinya.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan ialah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Seperti apa yang dikatakan nasution
(2003, hlm.59), bahwa
“Data Obeservasi berupa deskripfi yang faktual, cermat, dan terperinci menegnai
keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial, serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi. Data itu di peroleh berkat adanya peneliti di lapangan dengan
mengadakan pengamatan secara langsung.”
“Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomenabaik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Alasan secara metedologis bagi penggunaan observasi atau pengamatan ialah
pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,
perilaku tak sadar, kebiasaan. dan sebagainya. Selain itu pengamatan memungkinkan
pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari observer maupun dari pihak
subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek pengamatan peneliti adalah
pembentukan sikap disiplin siswa, melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang ada di
sekolah.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan. Menganalisis
dokumen-dokumen., catatan-catatan yang penting dan berhubungan serta dapat memberikan data-data
untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian berkaitan dengan hal tersebut, Endang
Danial (2009, hlm.79) mengungkapkan bahwa”
“Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang di perlukan
sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai data siswa, data penduduk; gambar, surat-surat,
foto, akte sebagainyaa.”
Teknik ini sudah lama di gunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena banyak
hal dokumen sebagai sumber data dapat di manfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan
bahkan untuk meramalkan. Teknik ini di lakukan dengan cara melihat, menganalisa data-data
yang berupa dokumentasi yang berkaitan dan menunjang penelitian.
4. Studi Literatur
Pada tahapan ini, peneliti melakukan apa yang di sebut dengan kajian pustaka, yaitu
mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah di
lakukan orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah
yang akan di teliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang di
teliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berfikir ilmiah.
Hal ini di maksudkan untuk memperoleh informasi tambahan yang erat dan dapat
menunjang masalah yang di kaji atau diteliti. Literatur yang di gunakan dalam penelitian ini
merupakan literatur yang berkaitan erat dengan peranan kegiatan ekstrakurikuler dalam
13
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian, karena dapat
memberikan hasil akhir dari jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan penelitian. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara, studi dokumentasi, dan studi
literatur, yang selanjutnyaakan dituangkan dalam laporan. Seperti dikemukakan
Sugiyono(2011, hlm.244). bahwa:
Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola memilih mana yang penting dan mana yang akan di pelajari dalam membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh dirisendiri maupun oranglain.
Analisis data dimulai dengan sumber penelitian, kemudian diambil memeriksa data
tersebut dan diambil makna-maknanya sesuai dengan kebutuhan peneliti ini. Seperti
dikemukakan Miles dan Huberman (1992, hlm. 16) bahwa “pengelolahan dan analisis data
data dilakukan melalui tiga jalur kegiatan yang yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi
data, penyajian data, penarikan keesimpulan / veritifikasi.”
Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / veritifikasi merupakan
siklus yang satu sama lainnya saling berkesinambungan. Penulis harus memperhatikan ketiga
jenis kegiatan tersebut agar mengahasilkan data yang akurat dan bersifat alamiah. Berikut ini
[image:32.595.70.545.549.741.2]proses dari ketiga kegiatan terebut dalam pengelolaan dan analisis kualitatif.
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis data
Pengumpulan
data Penyajian data
Kesimpulan:
1. Data Reduction (Reduksi data)
Reduksi data yaitu proses analisis data untuk mereduksi dan merangkum hasil-hasil
penelitian pada pada hal-hal yang penting bagi penulis. Penelitian di fokuskan kepada
Anggota Pramuka, pembina Pramuka, pelatih Pramuka, dan Guru Pkn mengenai “peranan
Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka sebagai pembelajaran Pendidikan Karakter untuk
meningkatkan Kedisiplinan Siswa di lingkungan sekolah”. Reduksi data bertujuan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan akan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencari kembali jika diperlukan.
2. Data Display (penyajian data)
Display data yaitu Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci
namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap
aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian
data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil
penelitian yang diperoleh.
Penyajian data diawali dari wawancara dengan anggota Pramuka, yang kemudian
disusun sesuai dengan rumusan masalah, kemudian untuk menguatkan hasil laporan yang
dilakukan wawancara dengan pembina Pramuka, pelatih pramuka, dan guru Pkn agar hasil
data yang diperoleh dengan akurat.
3. Kesimpulan data / verification
Kesimpulan merupakan tahap terakhir dari penelitian. Kesimpulan dialkukan dengan
tujuan mencari makna yang dianggap penting dari data yang telah dianalisis. Kesimpulan ini
berupa pernyataan singkat tentang “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai
Pembelajaran pendidikan karakter untuk meningkatkan kedisiplinan Siswa di lingkungan
sekolah.”
Proses pengelolaan data dimulai dari pencatatan data lapangan (data mentah) untuk
mengumpulkan data–data yang telah di dapat, kemudian di reduksi untuk menyeleksi data
yang dianggap penting, dan setelah itu proses display data untuk mendapatkan gambaran
secara menyeluruh dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian, selanjutnya data
dianalisis dan di veritifikasi melalui beberapa teknik, seperti yangdiungkapkan Moleong
15
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk
mengungkap permasalahan secara tepat.
b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik,
ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.
c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subsantif fokus penelitian.
Demikian teknik pengelolahan dan analisis data yang di lakukan penulis dalam
melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap ini diharapkan penulis mendapatkan
keakuratan data mengenai “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam
Meningktkan Karakter Displin Siswa di Lingkungan sekolah”.
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah
dilakukan peneliti pada kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1
Rajagaluh, tentang Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam
Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan Sekolah, maka peneliti
dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap pertanyaan dan fakta-fakta
penelitian. Disamping itu peneliti mengungkapkan beberapa saran yang kiranya
dapat membantu dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa keberadaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 rajagaluh, sangat berperan dalam
membentuk karakter yang positif terutama dalam meningkatkan sikap disiplin
siswa dalam lingkungan sekolah. Jadi kegiatan ekstrakurikuler pramuka
merupakan sarana yang tepat untuk membentuk dan meningkatkan karakter
disiplin siswa dan hal ini sesuai dengan tujuan Pkn
2. Kesimpulan Khusus
Secara khusus, dari hasil penelitian dapat di rumuskan beberapa
kesimpula sebagai berikut.
a. Motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah
karena kegiatan kepramukaan dapat membangun karakter siswa menjadi
lebih disiplin, mandiri dan bertanggung jawab. Minat siswa dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka atas inisiatifnya sendiri,
bahkan hampir semua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka di perkuat atas dasar keyakinannya selama mengikuti kegiatan
kepramukaan sewaktu di SMP dapat memberikan pengalaman yang
begitu berharga dan dapat melatih dirinya untuk menjadi pribadi yang
lebih disiplin, mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu didasari juga
2 Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pramuka menjadi ekstrakurikuler yang wajib di ikuti seluruh siswa di
sekolah.
b. Hampir semua kegiatan dalam ekstrakurikuler pramuka memberikan
dampak posif untuk membentuk karakter disiplin bagi siswa,
diantaranya adalah kegiatan Peraturan Baris-berbaris, kegiatan tersebut
memerlukan konsentrasi yang penuh dalam mendengarkan aba-aba
yang diberikan oleh komando, sehingga dapat meningkatkan sikap
disiplin siswa di lingkungan sekolah. Sedangkan Berkemah atau Pecapa,
kegiatan yang memerlukan persiapan yang sangat matang sebab semua
materi yang telah diberikan ketika mengikuti kegiatan pramuka
semuanya dipraktekan dalam kegiatan pelaksaan pecapa, sehingga
secara langsung hal tersebut dapat membentuk karakter siswa untuk bisa
disiplin dalam memanfaatkan waktu, disiplin dalam bersikap, dan
menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
c. Terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka sebagai pembelajaran pendidikan karakter
untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah berupa
faktorinternal maupun eksternal diantaranya;
1) Faktor internal yaitu tmasalah SDM, meliputi : (a) mabigus dan
koordintor yang belum terlibat secara mendalam dan menyeluruh
(b) pembina yang masih kurang memiliki rasa tanggung jawab,
jumlahnya sedikit yaitu dua orang (c) Anggota Dewan penegak
dan calon penegak kurang memberikan partisipasi dalam kegiatan
kepramukaan, kurang memiliki kesadaran untuk menggunakan
atribut yang lengkap, dan tidak mengikuti kegiatan dengan
sungguh-sungguh.
2) Sedangkan faktor eksternalnya yaitu kurang memadai dan
kurangnya kepedulian orang tua siswa dan masyarakat untuk
menunjang kegiatan putra-putrinya dalam kegiatan ekstrakurikuler
d. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala dalam
kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai pembelajaran pendidikan
karakter dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah,
yaitu dengan cara (1) Menanggulangi perlengkapan pramuka yang
kurang dengan cara memakainya secara bergantian (2) Mengadakan
evaluasi setiap selesai mengadakan kegiatan kepramukaan (3)
Melakukan koordinasi yang baik antara anggota dengan pembina.
Untuk mengatasi siswa yang tidak mematuhi peraturan dengan cara
memberikan sanksi. Sedangakan untuk meningkatkan karakter disiplin
yaitu harus membiasakan diribersikap disiplin yang ada dalam kegiatan
ekstrakurikuler pramuka itu kedalam kehidupan sehari-hari, dan upaya
yang terakhir selalu memberikan dukungan dan kepercayaan, baik dari
pihak sekolah, pembina, dan orang tua serta masyarakat.
B. Saran
1. Bagi Mabigus
a. Mabigus hendaknya ikut berperan serta dalam upaya meningkatkan
kedisiplinan melalui kegiatan pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh,
dengan cara merealisasikan rencana yang telah diprogramkan seperti
mengadakan Raimuna Cabang, Pelantikan bantara.
b. Mabigus agar memperhatikan sarana yang dibutuhkan dalam
melaksanakan kegiatan kepramukaan di sekolah dengan cara
mengajukan proposal kepada dinas pendidikan.
2. Bagi pembina Ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh
a. Pembina hendaknya lebih berperan aktif dalam memonitoring dengan
memberikan angket pada seluruh anggota pramuka tujuannya untuk
dapat melihat bagaimana perkembangan siswa dalam upaya
membangun dan meningkatkan karakter disiplin siswa melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan dalam penerapannya di
lingkungan sekolah.
b. Pembina hendaknya mengadakan pendekatan dengan Mabigus yaitu
4 Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seluruh anggota pramuk tentang keberlangsungan program kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.
3. Bagi Orangtua dan masyarakat
a. Orangtua hendaknya mendukung putra-putrinya dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang tentunya kegiatan ini bersifat
positif bagi siswa.
b. Orangtua diharapkan lebih memberikan keleluasaan ketika
putra-putrinya melakukan kegiatan diluar sekolah yang merupakan bagian
dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Dalam bersosialisasi dengan
masyarakat.
4. Bagi Anggota pramuka
a. Hendaknya melakukan koordinasi yang baik antara anggota dengan
pembina. yaitu dengan selalu bersikap terbuka kepada pembinan
tentang pelaksanaaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
b. Agar kegiatan pramuka dapat berjalan efektif, maka anggota harus
berperan aktif yaitu dengan lebih meningkatkan kedisiplinan yang
berlaku dilingkungan sekolah dan harus menjadi teladan bagi anggota
lainnya. Hal ini dilakukan dengan tidak melanggar peraturan yang
telah ditetapkan di sekolah.
5. Bagi siswa
a. Siswa diharapkan bisa mengembangkan potensi, bakat, minat, dan
keterampilan yang dimiliknya dalam kegiatan ekstrakurikuler
pramuka, terlebih lagi saat ini ektrakurikuler pramuka merupakan
ekstra yang diwajibkan.
b. Siswa diharapkan dapat ikut meningkatkan kedisiplinan dilingkungan
sekolah denga cara mematuhi tata tertib yang berlaku disekolah.
6. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia
a. Jurusan Pkn hendaknya terus mengembangkan tujuan dari pendidikan
Kewarganegaraan sendiri sebagai mata pelajaran yang
b. Jurusan Pkn hendaknya lebih banyak mengadakan seminar-seminar
khususnya untuk guru-guru PKn di sekolah-sekolah dan calon-calon
guru dalam upaya membentuk karakter siswa.
7. Kepada Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang pembelajaran pendidikan
karakter dalam meningkatkan kedisiplinan tidak hanya melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka saja.
b. Peneliti selanjutnya hendaknya banyak menggali sumber-sumber
informasi dan teori-teori yang relevan dengan pembentukan karakter
Ratih Rahmawati, 2014
Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Ahmad, A. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Anoraga, Pandji (2009). Mnajemen Bisnis. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Asmani, J. (2011).Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah .Jogjakarta : DivaPress
Budimansyah, D. & Karim, S. (2008). Penguatan Pendidikan
Kewarganegaraan dan Masyarakat Multikultural. Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan indonesia.
Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.
Danial, E. (2009). Metode Penulisan Karya ilmiah. Bandung : laboraturium pendidikan kewarganegaraan UPI.
Djahiri , A. Kosasih (2006). Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung ; Laboraturium Pkn , FPIPS –
UPI.
Djahiri, A. Kosasih (1995/ 1996). Dasar-Dasar Umum Metodelogi dan
pengajaran Nilai –Moral PVCT. Bandung; Lab, Pengajaran PMPKN
IKIP.
Gerungan, W (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika aditama.
Imron, A.(2004). Management peserta Didik berbasis Sekolah. Malang: Depdiknas.
Kesuma, D., Permana, J., dan Triatna, C. (2011). Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktir di Sekolah, Bandung : PT R