• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswakelas IV SDN 01 Ji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswakelas IV SDN 01 Ji"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pada Program Studi Pendidikan Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan

Disusun oleh: IKA ZULIKAH

A54E090090

PENDIDIKAN SARJANA (S-1)

KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWAKELAS IV SDN 01 JIMBARAN KECAMATAN KAYEN

(2)

Ika Zulikah, A54E090090, Program SKGJ PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012

ABSTRAK

Bangun datar merupakan salah satu pokok bahasan yang dianggap sulit oleh siswa disebabkan oleh rendahnya pemahaman konsep siswa. Rendahnya pemahaman konsep siswa dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Sehingga untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dapat dilakukan dengan cara menggunakan model pembelajaran yang tepat. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan media visual. Model pembelajaran Creative Problem Solving memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari alternatif pemecahan masalah tentang pokok bahasan bangun datar. Media visual mempermudah siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan media visual yang dilaksanakan dalam dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data komparatif dan kritis serta deskriptif kualitatif. Sebelum pelaksanaan tindakan, diperoleh skor hasil tes sebanyak 12,5% siswa berada di atas nilai KKM atau > 70. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh skor hasil tes sebanyak 62,5% siswa berada di atas nilai KKM atau > 70. Kemudian setelah pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh skor hasil tes sebanyak 87,5% siswa berada di atas nilai KKM atau > 70. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving dengan media visual dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2012/2013.

Kata kunci : Pemahaman Konsep, Creative Problem Solving dengan Media Visual

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWAKELAS IV SDN 01 JIMBARAN KECAMATAN KAYEN

(3)
(4)

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa terhadap pemanfaatan dan penerapan pembelajaran matematika di masyarakat perlu ditingkatkan. Pembelajaran matematika yang saat ini dilaksanakan di SD lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan

menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari-hari.

Faktanya pelajaran matematika sering dihubungkan dengan kebosanan, keengganan, dan kegagalan bagi sebagian siswa. Matematika juga diklasifikasikan kedalam kelompok mata pelajaran yang sulit dan abstrak sehingga banyak siswa takut untuk mempelajarinya. Dengan suasana yang demikian, siswa akan sulit menerima materi yang diajarkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang variatifnya model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga pembelajaran matematika dianggap tidak menarik bagi para siswa.

Penggunaan model pembelajaran yang monoton dapat mengakibatkan siswa kurang termotivasi. Kurangnya minat belajar siswa juga dapat mengakibatkan mereka kesulitan dalam menerima pelajaran. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah bangun datar. Materi tersebut memuat konsep-konsep bangun datar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan fenomena tersebut maka dimunculkan gagasan untuk menerapkan model pembelajaran creative problem solving (pemecahan masalah secara kreatif). Model pembelajaran creative problem solving adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (Pepkin, 2004:1). Model

(5)

sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses maupun hasil belajarnya.

Manfaat creative problem solving (pemecahan masalah secara kreatif) adalah membuat siswa lebih berhati–hati dalam mengenali tahap–tahap yang sesuai dengan proses pemecahan masalah, menyediakan kerangka kerja yang tersusun rapi untuk menyelesaikan pemecahan masalah yang kompleks dan

panjang, menghilangkan rasa takut siswa terhadap pelajaran matematika, dan memotivasi siswa untuk menemukan konsep dengan pemecahan masalah.

Adanya fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun 2012/2013”.

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan Umum

a. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

b. Untuk meningkatkan peran siswa dalam proses pembelajaran. c. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

d. Untuk meningkatkan minat belajar siswa.

e. Agar siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. 2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran creative

problem solving dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen.

LANDASAN TEORI

(6)

berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar menghafal. Selain itu, siswa dapat menemukan dan menjelaskan kaitan suatu konsep dengan konsep lainnya. Pemahaman konsep dapat membantu siswa untuk mengingat. Hal tersebut dikarenakan ide-ide matematika yang siswa peroleh dengan memahami saling berkaitan, sehingga siswa lebih mudah untuk mengingat dan menggunaka, serta menyusunnya kembali saat lupa. Siswa mengingat kembali apa yang mereka

ingat dan mencoba menggambarkan dengan menggunakan pemikiran sendiri. Suatu proses belajar akan berlangsung secara optimal jika pembelajaran diawali dengan tahap enaktif, dan kemudian jika tahap belajar yang pertama ini dirasa cukup, siswa beralih ke tahap belajar yang kedua, yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus representasi ikonik. Selanjutnya kegiatan belajar itu dilanjutkan pada tahap ketiga, yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus representasi simbolik.

Model “Creative Problem Solving” (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan. Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses berpikir (Pepkin, 2004:1)

Adapaun proses dari model pembelajaran CPS, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

a. Klarifikasi masalah b. Pengungkapan pendapat c. Evaluasi dan Pemilihan

d. Implementasi (Pepkin, 2004:2).

(7)

adanya keterbatasan sekolah dalam menyediakan peralatan elektonik seperti komputer atau laptop dan LCD cukup membatasi media pembelajaran yang ada. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas diajukan hipotesis tindakan: Melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen tahun

pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Jimbaran, Kayen Pati. Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang pelaksanaannya

antara bulan Juni - Agustus 2012. Adapun tahapan kegiatan tersebut meliputi: a. Tahap persiapan.

b. Tahap pelaksanaan. c. Tahap penyelesaian. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru sebagai pelaku peneliti dan kolabulator, dan siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran, Kayen Pati. Adapun jumlah siswa adalah 16 anak, terdiri dari laki – laki 8 anak, dan perempuan 8 anak.

Jenis Dan Sumber Data

Ditinjau dari jenis data maka dapat diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan jika ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data primer dan data sekunder.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, tes dan dokumen.

Instrumen Penelitian

(8)

2. Media visual (gambar dan alat peraga). 3. Kertas lembar ulangan dan lembar jawaban. 4. Lembar pengamatan terhadap guru dan siswa.

Validitas Data

Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus di uji

dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggung-jawabkan. Teknik pengujian ini diproses dengan triangulasi data.

Indikator Kinerja

Penerapan model pembelajaran creative problem solving dinyatakan dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar apabila 75 % dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70.

Teknik Analisis Data

1. Teknik Analaisis Data Komparatif dan Kritis

Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Kemudian teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

2. Analisis Data Interaktif

Data yang diperoleh dalam PTK, secara umum dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%) dan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian kualitatif (kategori).

Prosedur Penelitian

Prosedur yang akan dilaksanakan pada penelitian ini mengacu pada

penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus.

Adapun prosedur dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pra siklus : Menentukan masalah dan identifikasi masalah.

(9)

3. Siklus 2 : Perencanaan, Pelaksanaan, Tindakan dan Refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Latar Penelitian

SD Negeri 01 Jimbaran terletak di jalan Obyek Wisata Goa Pancur no.294 Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Sekolah ini terletak di daerah pedesaan, tetapi cukup ramai karena berdekatan dengan obyek wisata. Jumlah siswa di SD Negeri 01 Jimbaran adalah 117 siswa, dari kelas I sampai VI.

Refleksi Awal

[image:9.595.112.516.366.658.2]

Berdasarkan observasi awal, didapatkan informasi mengenai hasil pemahaman bangun datar siswa kelas IV SD Negeri Jimbaran 01 yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Hasil Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Pra Siklus

No. Nama Siswa Skor Kriteria

1. Ahmad Yulianto 50 Belum tuntas

2. Aly Rosyad Hadi 40 Belum tuntas

3. Any Ashrofah 60 Belum tuntas

4. Lita Korniasari 55 Belum tuntas

5. M. Indra Saputra 75 Tuntas

6. M. Rois 40 Belum tuntas

7. M. Ilman Nafia 60 Belum tuntas

8. Mulianti 60 Belum tuntas

9. M. Fiki Rafiza 40 Belum tuntas

10. Rizky Ibnu Maulana 40 Belum tuntas

11. Shinta Nuriyanti 60 Belum tuntas

12. Wulandhari 80 Tuntas

13. Yatakim Dwi Jayanto 40 Belum tuntas

14. Yunita Rahmawati 45 Belum tuntas

15. Zulaikha 50 Belum tuntas

16. Zuliyana 55 Belum tuntas

Jumlah siswa yang tuntas KKM 2

Persentase 12,5%

(10)

Analisis Pencarian Fakta

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa pada kondisi awal nilai mata pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun datar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jimbaran sebagian besar masih berada di bawah KKM atau kurang dari 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pra siklus. Selain itu, pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru hanya

menggunakan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran konvensional cenderung kurang melibatkan peran siswa sehingga guru nampak lebih aktif, suasana belajar di kelas menjadi sangat monoton dan kurang menarik. Hasil & Pembahasan

Siklus I

Adapun hasil capaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur hasil pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Neberi 01 Jimbaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Frekuensi Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Pada Siklus I

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 0 0 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 2 12,5 Tuntas Baik

3. 70 – 79 8 50 Tuntas Cukup

4. < 70 6 37,5 Belum Tuntas Kurang

Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat 10 siswa yang telah memenuhi KKM sehingga didapatkan persentase pencapaian KKM 62,5%, namun masih ada 6 siswa atau 37,5% siswa belum mencapai KKM.

Siklus 2

(11)
[image:11.595.112.516.116.221.2]

Tabel 3. Frekuensi Nilai Kemampuan Matematika Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen pada Siklus II.

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 1 6,25 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 4 25 Tuntas Baik

3. 70 – 79 9 56,25 Tuntas Cukup

4. < 70 2 12,5 Belum Tuntas Kurang

Berdasarkan hasil evaluasi siswa untuk mengukur pemahaman siswa tentang konsep bangun datar pada siklus II diperoleh 14 siswa atau 87,5% siswa telah memenuhi batas KKM (70) dan masih ada 2 siswa atau 12,5% sisa yang belum memenuhi KKM.

Pembahasan

Dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih menggunakan model konvensional. Guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran sehingga kurang aktif dan pembelajaran kurang menarik. Tindakan yang dilakukan guru dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar kelas IV adalah dengan model Creative Problem Solving dengan media visual. Tujuannya adalah membantu siswa menemukan cara – cara kreatif dalam pemecahan masalah bangun datar dalam kehidupan sehari-hari. Adapun peningkatan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jimbaran dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 11. Daftar Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen pada Siklus I dan Siklus II.

No. Skor Siklus I Siklus II Keterangan Kategori

f % f %

1. > 90 0 0 1 6,25 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 2 12,5 4 25 Tuntas Baik

3. 70 – 79 8 50 9 56,25 Tuntas Cukup

4. < 70 6 37,5 2 12,5 Belum Tuntas Kurang

Setelah dilakukan tindakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving, kemampuan pemahaman konsep bangun datar siswa meningkat. Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung

(12)

Solving dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: "Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen tahun pelajaran 2012/2013”. Hal tersebut dikarenakan > 75% siswa berhasil menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan.

Implikasi

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Afni, C. 2007. Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan kemampuan Representasi Matematik Siswa SMA. Skripsi. Bandung: FPMIPA UPI.

Al-Barry, M Dahlan dan Pius Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Dahar, R. W. 1988. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darhim. 1993. Work Shop Matematika. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII.

Dasari, D. 2002. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Proceeding National Science Education Seminar. Universitas Negeri Malang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdiknas.

Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdikbud.

Gitanisari, M. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Skripsi. Bandung: FMIPA UPI.

Hidayat. 2004. Diktat Kuliah Teori Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008 . Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi Pressindo.

Kilpatrick, J. Dan Findell. 2001. Adding + It Up Helping Children Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.

Muhsetyo, Gatot, dkk. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

(14)

Pelajaran TIK. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer FMIPA UPI.

Pepkin K.L. 2004. Creative Problem Solving In Math. Tersedia di: http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm [diunduh tanggal 15 Juni 2012].

Putri, C. U. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Sekolah menengah Atas. Skripsi. Bandung: FPMIPA UPI.

Rofingatun, S. 2006. Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP. Skripsi. Bandung: FMIPA UPI.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Surabaya: Rajawali Pers.

Sari, Juwita. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP

Negeri 12 Malang”. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kanjuruhan Malang.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suherman, E., dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suhito. 2000. Strategi Pembelajaran Matematika. Semarang: FPMIPA IKIP Semarang.

Susilo, Muhammad Joko. 2006. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran. Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UAD.

Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Solo: Penerbit Qinant.

Suwandi, Sarwiji dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah Bibliografi. Surakarta: Yuma Pustaka – FKIP UNS.

(15)

Gambar

Tabel 1.  Hasil Skor Pemahaman Konsep Bangun Datar pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen Pra Siklus
Tabel 3.  Frekuensi Nilai Kemampuan Matematika Siswa Kelas IV SDN 01 Jimbaran Kecamatan Kayen pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Saudara tidak hadir sesuai jadwal tersebut diatas dengan alasan yang tidak dapat diterima, maka perusahaan Saudara beserta pengurusnya dimasukkan ke dalam Daftar Hitam

Referring to the religious text, disaster victims are categorized by Santana as weak people (mustad’afin).. I t has inspired this group to engage in their

Dari pengujian yang telah dilakukan yaitu ketika client di konfigurasi bandwidth yang sama dan berbeda tanpa menggunakan prioritas membuktikan bahwa konsep link sharing

Nilai rasio tersebut diperoleh dari hasil bagi antara komponen-komponen High Quality Liquid Asset (HQLA) dibandingkan dengan proyeksi arus kas keluar bersih ( Net

Sistem neural network dapat mengenali pola distribusi medan magnet untuk semua layer pengamatan walaupun dengan nilai performansi yang semakin rendah jika layer

In Proceedings of Asia-Pacific Microwave Conference (APMC ’10), (pp. Design Strategy for 4G Handset Antennas and a Multiband Hybrid Antenna. Microwave imaging for

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan anak usia prasekolah pada perawat di

Adapun hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan bertanya dan motivasi belajar biologi siswa yang diajar