HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGETAHUAN ANAK
TENTANG GIZI DI LAPANGAN PADA REMAJA
DI LINGKUNGAN SSB
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Sains Olahraga
Freddy Harry Akbar
0808571
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
DI LINGKUNGAN SSB
Oleh
Freddy Harry Akbar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Freddy Harry Akbar 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
NAMA : FREDDY HARRY AKBAR
NIM : 0808571
JUDUL : HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGETAHUAN
ANAK TENTANG GIZI DI LAPANGAN PADA ANAK REMAJA
DI LINGKUNGAN SSB
Disahkan dan Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Dra. Surdiniaty Ugelta, M.Kes. NIP.195912201987032001
Pembimbing II
Afianti Sulastri, S.Si, Apt. NIP.198007282010122001
Mengetahui :
Program Studi Ilmu Keolahragaan
Ketua
ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pengetahuan Anak tentang Gizi di Lapangan pada Remaja di Lingkungan SSB
Oleh :
Freddy Harry Akbar 0808571
Pembimbing I : Dra. Surdiniaty Ugelta, M.Kes Pembimbing II : Afianti Sulastri, S.Si., Apt
Remaja masa kini memiliki masalah gizi yang diakibatkan oleh beberapa hal seperti diantaranya kebiasaan makan. Maka dari itu, orangtua mempunyai peranan penting dalam membentuk kebiasaan anak-anaknya. Dengan adanya pengetahuan gizi yang baik maka sikap yang timbul dalam keluarga diharapkan baik pula dan dapat diterapkan di remaja sehingga memiliki pengetahuan gizi yang baik dan dapat diaplikasikan di lapangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar hubungan gizi remaja di lapangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode korelasi terhadap 29 sampel berupa remaja dan orang tua (ibu) di SSB Locomotive dengan cara pengambilan sampel teknik Purposive sampling
karena diambil berusia 13 – 15tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket pengetahuan gizi untuk orangtua (ibu) dan angket pengetahuan gizi untuk anak.
Hasil analisis data yang diperoleh dari pengolahan data korelasi ialah -0.327. dengan nilai signifikansi 0.042 maka hasil ini mengartikan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan antara pengetahuan gizi keluarga (ibu) dengan pengetahuan gizi remaja dilapangan. Dan dari hasil analisis regresi pengaruh yang diberikan dari pengetahuan gizi keluarga terhadap penerapan pengetahuan gizi remaja hanya 10.4% dan sisanya ialah faktor lain.
DAFTAR ISI
B. Masalah Penelitian ...5
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Manfaat Penelitian ...6
E. Anggapan Dasar ...6
F. Hipotesis ...7
G. Batasan Penelitian ...7
H. Definisi Operasional ...8
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Pengetahuan Keluarga Tentang Gizi ...10
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja yang Berkaitan dengan Gizi ....20
BAB III : METODELOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ...41
B. Teknik Pengumpulan Data ...41
C. Populasi Dan Sampel ...42
D. Desain Penelitian ...42
E. Variabel Penelitian ...43
F. Instrument Penelitian ...43
1. Angket Pengetahuan Gizi ...44
2. Menyusun Kisi-Kisi Angket ...45
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis ...52
BAB IV : ANALISIS DATA A. Hasil Penelitian ...54
1. Analisis Deskriptif ...54
2. Uji Normalitas ...56
3. Uji Homogenitas ...57
4. Uji Korelasi ...58
5. Uji Regresi ...59
B. Diskusi Penemuan ...60
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia atau SDM merupakan kunci pembangunan bangsa.
Banyak faktor yang menentukan kualitas SDM, salah satunya adalah faktor gizi
masyarakat sebagai cerminan keadaan gizi keluarga. Rendahnya kualitas gizi
keluarga bisa mengakibatkan rendahnya kesehatan dan daya tahan fisik yang
merupakan unsur kualitas SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat
diperoleh dengan kesehatan yang baik dan pangan yang cukup sehingga bebas dai
kekurangan gizi. Untuk memenuhi hal tersebut maka gizi harus cukup dan
seimbang yang harus dibarengi dengan pengetahuan tentang gizi yang cukup.
Pengetahuan yang harus diketahui keluarga terkait dengan kesehatan remaja
meliputi: perubahan yang terjadi pada usia remaja, gizi pada remaja. Dengan
adanya pengetahuan yang baik maka sikap yang timbul dalam keluarga juga
diharapkan baik pula dan ini sangat berpengaruh terhadap perilaku keluarga pada
remaja, karena perilaku ini merupakan bentuk respon atau reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan.
Pengetahuan gizi merupakan salah satu syarat penting untuk melakukan
perubahan sikap dan prilaku bagi keluarga. Umumnya sebagian besar keluarga
mengetahui pengetahuan gizi yang diperoleh dari berbagai sumber seperti dari
kader program gizi yang telah disebar balai–balai kesehatan yang meliputi
seseorang maka akan semakin baik utuk memperhatikan kualitas dan kuantitas
pangan yang akan dikonsumsi keluarga. Pengetahuan juga mempengaruhi
seseorang dalam memilih bahan-bahan makanan untuk menyeimbangkan pola
makan sehat. Pengetahuan tentang gizi harus dimiliki oleh masyarakat khususnya
keluarga antara lain kebutuhan-kebutuhan bagi tubuhnya sendiri seperti
karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Selain itu jenis-jenis makanan
sehari-hari yang mengandung zat gizi baik secara kuantitatif maupun kualitatif,
akibat atau penyakit-penyakit yang disebabkan kekurangan gizi akan terhindar
dan jarang terkena penyakit. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau
kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih
maupun gizi kurang.
Alasan penelitian ini mengambi sampel remaja karena paling mewakili
populasi di lapangan khususnya di lingkungan SSB .Masalah gizi pada remaja
usia dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor penyebab langsung maupun
faktor penyebab tidak langsung. Menurut Depkes RI (1997) dalam Mastari
(2009), faktor penyebab langsung timbulnya masalah gizi pada remaja usia adalah
penyakit infeksi serta kesesuaian pola konsumsi makanan dengan kebutuhan
remaja, sedangkan faktor penyebab tidak langsung merupakan faktor seperti
tingkat sosial ekonomi, pengetahuan keluarga tentang kesehatan, ketersediaan
pangan di tingkat keluarga, pola konsumsi, serta akses ke fasilitas pelayanan.
Selain itu, pemeliharaan kesehatan juga memegang peranan penting dalam
3
Istilah gizi berasal dari bahasa arab “giza” yang artinya zat makanan;
dalam bahasa Inggris dikenal dengan nutrilion yang berarti bahan makanan atau
zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Lebih luas, gizi diartikan sebagai
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme,dan pengeluaran dan zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.
Bogert (1973) mendefinisikan “ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari cara
memberi makan tubuh yang layak atau pantas” (Irianto, 2007:2).
Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalah suatu keluarga yang mampu
mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu
keluarga disebut Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan
minimal dengan menimbang berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu
(ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif), makan
beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi (kapsul
vitamin A dosis tinggi) (Depkes RI, 2007).
Dalam hal ini, keluarga merupakan tatanan masyarakat terkecil dan paling
inti dengan beranggotakan bapak, ibu, dan remaja-remaja. Di sinilah tata cara
nilai, norma, kepedulian dan kasih sayang terbina sejak dini. Dalam keluarga,
sumber daya dimiliki dan dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
termasuk kebutuhan fisik yang paling dasar yaitu makan dan minum. Pada level
ini pula terjadi pengambilan keputusan tentang makanan, gizi dan kesehatan.
dan sebagainya, sangat erat kaitannya dengan perilaku keluarga yang
bersangkutan selain akar masalah adalah kemiskinan. Pemahaman Kadarzi oleh
semua yang bertujuan mewujudkan keluarga sehat, cerdas dan mandiri sangat
diperlukan untuk menjadikan bangsa sehat dan negara kuat (Syahartini, 2006).
Diharapkan bahwa dalam satu keluarga sadar gizi sedikitnya ada seorang anggota
keluarga yang dengan sadar bersedia melakukan perubahan kearah keluarga yang
berperilaku gizi baik dan benar. Bisa seorang ayah, ibu, remaja, atau siapa pun
yang terhimpun dalam keluarga itu (Depkes RI, 1998).
Salah satu faktor masalah gizi pada remaja merupakan faktor seperti
tingkat sosial, ekonomi, pengetahuan keluarga tentang kesehatan, ketersediaan
pangan di tingkat keluarga, pola konsumsi, serta akses ke fasilitas pelayanan. Dari
faktor diatas pengetahuan keluarga tentang kesehatan dan pola konsumsi pada
remaja menjadi perhatian yang sangat penting bagi masalah gizi pada remaja.
Keluarga (Ibu) sangat berperan penting dalam pengendalian gizi pada remaja
dikarenakan keluarga berperan penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan /
keperluan dari inilah tingkat pengetahuan keluarga (Ibu) terhadap gizi sangat di
butuhkan untuk diterapkan oleh remaja di lapangan.
Dengan adanya pengetahuan gizi yang baik maka sikap yang timbul dalam
keluarga diharapkan baik pula dan dapat diterapkan di remaja sehingga memiliki
pengetahuan gizi yang baik dan dapat diaplikasikan di lapangan Tujuan dari
tingkat pengetahuan gizi keluarga untuk mengetahui seberapa besar hubungan
pengetahuan gizi remaja di lapangan karena pengetahuan gizi remaja tersebut
5
untuk menjaga kondisi tubuh saat beraktivitas di lapangan. Sehubungan dengan
hal tersebut diatas maka dilakukan kegiatan penelitian untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan Ibu dan remaja tentang gizi dilapangan khususnya di
lingkungan SSB.
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis
mencoba mengemukakan suatu permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini,
yaitu:
1. Sejauh mana tingkat pengetahuan Ibu?
2. Sejauh mana tingkat pengetahuan remaja tentang gizi dilapangan khususnya di
lingkungan SSB?
3. Adakah hubungan antara pengetahuan gizi Ibu dengan pengetahuan gizi
remaja di lapangan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengkaji sejauh mana tingkat pengetahuan gizi Ibu terhadap remaja.
2. Mengkaji sejauh mana tingkat pengetahuan gizi remaja dalamnya dilapangan.
3. Mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan gizi Ibu dengan
D. Manfaat Penelitian
Apabila penelitian ini telah selesai dan terbukti/berarti pada hal, yang
diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu :
1. Teoritis
Dapat menambah pengetahuan tentang pengetahuan gizi Ibu dan remaja
dilapangan.
2. Praktis
Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain untuk meneliti
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengetahuan gizi.
E. Anggapan Dasar
Dalam menentukan anggapan dasar penelitian, penulis terlebih dahulu
menentukan suatu anggapan dasar sebagai titik awal penelitian. Seperti
dikemukakan Surakhmad dalam Arikunto (2006:65) bahwa, “Anggapan dasar
adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik”.
Anggapan dasar penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
2. Kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk
menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi
7
dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan
perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Oleh
karena itu dianggap penting untuk memacu pembangunan di Indonesia
yang sekarang sedang membangun, khususnya yang berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
F. Hipotesis
Sugiono, (2010:64) ”hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaaan. ”Berdasarkan anggapan dasar yang telah
diungkapkan di atas, maka penulis data penelitian adalah:
H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi
Ibu dengan pengetahuan gizi remaja di lapangan.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi Ibu
dengan pengetahuan gizi remaja di lapangan.
G. Batasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian penulis perlu membatasi ruang lingkup
penelitian agar cakupan bahasan penelitian tidak terlalu luas,melenceng dari
pokok bahasan, dan lebih terarah pada tujuan yang ingin di capai. Adapun ruang
lingkup penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan gizi Ibu dan pengetahuan gizi remaja dilapangan sepak
2. Hubungan pengetahuan gizi Ibu dan pengetahuan gizi remaja dilapangan.
3. Penelitian di laksanakan di lapangan. Pengambilan data melalui kuisioner atau
data angket, serta pendukung tambahan studi berupa dokumentasi.
4. Sample penelitian ini yaitu Ibu dan remaja usia 13 – 15 tahun.di lapangan.
H. Definisi Operasional
Untuk menghindari interpretasi yang salah dalam penelitian ini, ada
beberapa istilah yang harus diberikan penjelasan antara lain:
1. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan
diperoleh melalui inatal (penglihatan) dan telinga (pendengaran).
(Notoadmodjo, 2005: 50).
2. Pengetahuan juga dapat mempengaruhi sikap keluarga terhadap remaja.
“Sikap merupakan respon seseorang sehari-hari merupakan reaksi emosional
terhadap stimulus sosial.” (Notoatmodjo, 2005: 52).
3. Bogert (1973) mendefinisikan “ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari cara
memberi makan tubuh yang layak atau pantas” (Irianto, 2007:2).
4. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004 : 70) mengemukakan
bahwa “ adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian
sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakkan oleh
9
5. Lapangan yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah di lapangan
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang dilakukan sebagai upaya
untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis dan logis.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan
menggunakan pendekatan studi korelasi,untuk membuat gambaran secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
yang terjadi antara pengetahuan gizi keluarga dengan pengetahuan gizi remaja di
lapangan sepakbola.
B. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes pengetahuan
gizi, yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket
pengetahuan gizi keluarga dengan pengetahuan gizi remaja di lapangan..Langkah
pertama yang dilakukan adalah membagikan soal angket kepada orang tua dan
remaja yang berada di SSB Locomotive,kemudian peneliti mengintruksikan dan
menjelaskan kepada kelompok sampel cara pengisian soal angket tes pengetahuan
gizi. Setelah itu sampel dibantu untuk mengisi soal angket kepada remaja yang
kurang mengerti pengisiannya guna menghindari kesalahan dalam persepsi
pengisian soal angket. Setelah terkumpul semua soal angket diperiksa oleh
42
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SSB Locomotive
yang berjumlah 200 siswa.Sampel yang diambil pada penelitian ini
berjumlah 29 orang dengan teknik Purposive Sampling.
Sugiyono (2011: 218) mengemukakan: “Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”.Alasan peneliti
menggunakan metode ini adalah karena sampel remaja (13 tahun -15 tahun) di
SSB Locomotive ini hanya 29 orang.
D. Desain Penelitian
Bentuk paradigm desain penelitian ini :
r
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :
X = Pengetahuan gizi keluarga R = Pengetahuan gizi
Y = Penerapan pengetahuan gizi remaja di lapangan
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 99). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variable terikat,
disebut juga dengan independen variabel ( Suharsimi Arikunto, 1998 :
101). Variabel bebas dalam penelitian ini ada 1 macam yaitu:Variabel
bebas (X) adalah pengetahuan gizi keluarga.
2.Variabel terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel akibat atau variabel dependent yang
dipengaruhi oleh variable bebas ( Suharsimi Arikunto, 1998 : 101).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gizi remaja di lapangan pada
siswa SSB Locomotive.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti cepat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah
diolah (Suharsimi Arikunto, 1998 : 91). Dalam penelitian ini ada dua
instrument yang digunakan untuk mengumpulkan mengukur seberapa
tinggi tingkat pengetahuan keluarga tentang gizi yang baik dan benar
44
1. Angket Pengetahuan Gizi
Dengan angket pengetahuan gizi ini tiap responden diberi pertanyaan atau
persoalan yang sama. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
laporan tentang diri sendiri atau setidak – tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi. Angket ini disusun sedemikian rupa, tegas, definitif, terbatas,
dan konkret, sehingga responden dapat dengan mudah mengisi atau menjawab.
Angket berbentuk pilihan dimana jawabannya telah disediakan dan responden
tinggal memilih jawaban yang telah tersedia.
Mengenai alternatf jawaban dalam angket pengetahuan gizi, peneliti
menggunakan skala Guttman dengan menetapkan dua ( 2 ) kategori penyekoran
sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Setuju 2 1
Tidak Setuju 1 2
Butir – butir soal yang terdapat dalam tes ini merupakan gambaran tentang
pengetahuan gizi keluarga dalam perawatan usia lanjut. Adapun cara menyusun
pertanyaan dalam bentuk soal, dengan langkah – langkah sebagai berikut,
melakukan spesifikasi data, dengan di tuangkan dalam bentuk kisi-kisi.
Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen-komponen atau variabel
terhadap penerapan pengetahuan gizi remaja di lapangan. Bentuk angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
2. Menyusun Kisi- Kisi Angket
Untuk mempermudah penulis dalam menyusun butir-butir penyataan
angket serta alternatif jawaban yang telah disediakan, maka dibuatlah kisi-kisi
angket. Kisi-kisi angket didasari pada penjelasan para ahli. Penulis membuat
kisi-kisi mengacu sebagaimana menurut (Maryam: 2008 dan Depkes RI: 2005) dalam
Pungky (2011: 45) untuk digunakan mengukur seberapa tinggi tingkat
pengetahuan keluarga tentang gizi remaja yang baik dan benar untuk orangtua dan
46
Tabel 3.2
Kisi-kisi Tes Pengetahuan Gizi Remaja (Maryam : 2008 dan Depkes RI:2005)
Variabel Sub-
variabel Komponen Indikator
Jumlah
Kisi-kisi angket didasari pada penjelasan para ahli. Penulis membuat
kisi-kisi mengacu sebagaimana menurut (Ali Khomsan: 2000 ) untuk digunakan
mengukur seberapa tinggi tingkat pengetahuan keluarga tentang gizi yang baik
dan benar untuk orangtua dan remajanya diterapkan di lapangan sepakbola,
Kisi-kisi Tes Pengetahuan Gizi Keluarga (Ibu) (Ali Khomsan: 2000)
G. ValiditasdanReliabilitasInstrumen
Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat diperlukan alat
pengumpul data yaitu ala tukur yang valid dan reliabel.Salah satu usaha yang
diperlukan yaitu dengan jalan uji coba (tryout).Dari ujicoba tersebut diharapkan
dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrument tersebut. Sebelum instrument
digunakan dilakukan ujicoba terlebih dahulu kepada 20 siswa SSB yang tidak
diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya. Data dianalisis dengan menggunakan
teknik statistic perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS)
48
for windows versi 11.5 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan
reliabilitas pada tes pengetahuan gizi remaja menurut Maryam (2008) dalam
Pungky (2011:47) menggunakan reliability scale didapat hasil 0,915 dan dari 20
soal yang diujikan ternyata semuanya valid, sedangkan pada uji validitas dan
reliabilitas pada tes pengetahuan gizi keluarga khususnya ibu menurut Ali
Khomsan (2000) dari 22 soal terdapat 6 soal yang tidak valid menggunakan
reability scale didapat hasil 0,747.
1. Uji Instrumen Pengetahuan Gizi remaja
Tabel 3.4 HasilReliabilitas
Cronbach’s Alpha N of Items
.915 20
Dalam buku pendekatan statistic Nisfianoor dalam Pungki (2011 :50)
bahwa “ apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji
validitas dan reabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliable.” Hasil dari
tes hubungan kelebihan berat badan adalah 0,915 lebih besar dari 0,05 berarti uji
Tabel 3.5
Hasil validitas Instrumen Tiap Item Remaja
No. Soal Corrected item-total
Correlation Keterangan
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan
50
(2011:51) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument
tersebut valid dan reliabel”.
2. Uji Instrumen Pengetahuan Gizi Ibu
Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas
Cronbach’s Alpha N of Items
.747 22
Dalam buku pendekatan statistic Nisfianoor dalam Pungki (2011 :50)
bahwa “ apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji
validitas dan reabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliable.” Hasil dari
tes pengetahuan gizi keluarga (Ibu) adalah 0,747 lebih besar dari 0,05 berarti uji
Hasil Validitas Instrumen Tiap Ibu
No. Soal Corrected item-total
Correlation Keterangan
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan
reliability scale didapat hasil uji per item statistik. Nisfianoor dalam Pungki
52
tersebut valid danreliabel”. Maka dari 22 pertanyaan yag dinyatakan valid yaitu
16 soal, sedangkan yang tidak valid yaitu 6 soal.
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi
11.5 dengan level signifikansi 0,5, yaitu dengan :
1. Menggunakan analisis korelasi bivariate (variable lebih dari satu) yang
bertujuan untuk mengetahui dan melihat adanya hubungan antara
pengetahuan gizi keluarga dengan penerapan pengetahuan gizi remaja
di lapangan sepakbola di SSB Locomotive
2. Menggunakan analisis regresi linier sederhana yang bertujuan untuk
mengetahui besarnya hubungan antara pengetahuan gizi keluarga
dengan pengetahuan gizi remaja di lapangan sepakbola di SSB
Locomotive.
3. Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X dan variabel Y maka
Tabel 3.8
Indeks Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0, 00 – 0, 199 Sangat Rendah
0, 20 – 0, 33 Rendah
0, 40 – 0, 599 Sedang
0, 60 – 0, 799 Kuat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan menguraikan tentang rangkuman hasil penelitian yang ditarik
dari analisis dan pembahasan, saran berisi tentang alternatif perbaikan atau
masukan yang berkaitan dengan penelitian.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan Ibu tentang gizi kurang memahami dan tahu
mengenai gizi hanya secara umum.
2. Tingkat pengetahuan remaja tentang gizi kurang karena faktor
lingkungan mempengaruhi dan kurang kesadaran remaja itu sendiri
umtuk mendalami pengetahuan tentang gizi
3. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan Ibu dengan pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian pengamatan proses penelitian, maka penulis
ingin memberi saran sebagai berikut :
1. Disarankan bagi setiap keluarga (Ibu) untuk selalu meningkatkan
pengetahuan tentang asupan gizi untuk remajanya dan agar selalu
mengawasi asupan gizi remajanya supaya pengetahuan gizi yang
dimiliki keluarga dapat berguna dan bermanfaat untuk diterapkan
kepada remajanya.
2. Pengetahuan remaja tentang gizi harus lebih ditingkatkan contohnya
dengan cara memilih makanan yang dikonsumsi khususnya di luar
lingkungan rumah seperti di lingkungan SSB.
3. Perlu diadakan penelitian lanjut tentang hubungan pengetahuan gizi
kelurga dengan penerapan pengetahuan gizi remaja di lapangan
dengan instrument yang tepat sehingga dapat diperoleh hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Khomsan, Ali. (2000). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Skripsi IPB. Bogor: tidak diterbitkan
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Irianto, Djoko Pekik. (2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Lusiana, Novi. (2011). Pengetahuan Gizi Ibu Dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi Kaitannya Dengan Status Gizi Balita Di Desa Paberasan Kabupaten Sumene. Skripsi IPB. Bogor: tidak diterbitkan.
Ningsih, Pungky. (2012). Hubungan Pengetahuan Gizi dan Prilaku Keluarga dengan Perwatan Usia Lanjut di Wilayah Kelurahan Leuwigajah. Skripsi UPI. Bandung : tidak diterbitkan
Nisfiannoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Nurhasan dan Hasanudin, C. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai STATISTIK dengan SPSS 17. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Soetardjo, Susirah. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004