• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden. Karakteristik tersebut meliputi Access Network Operation Karakteristik Responden Berdasarkan Departement

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden. Karakteristik tersebut meliputi Access Network Operation Karakteristik Responden Berdasarkan Departement"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik tersebut meliputi Access Network Operation Department dan Customer Care Department pada PT. Telkom DATEL Jakarta

Timur.

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Departement

Dilihat dari department ANO dan Customer Care, 71% responden (50 orang) dari department ANO dan 29% responden (20 orang) dari department Customer Care. Komposisi responden berdasarkan department, dapat dilihat dalam grafik berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Department No. Urut Department Jumlah Responden Persen %

1 Customer Care 20 29%

2 ANO 50 71%

Total 70 100%

(2)

Department

Customer  Care 29%

ANO

ANO Customer Care

71%

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Menurut Department 4.2 Rekapitulasi Data Mentah hasil penelitian

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Mentah Variabel Efektivitas SISKA

No Indikator

Skor total Total skor

% kondisi

indikator keterangan 1 2

1 Mudah dipelajari 306 306 4,72% Rendah

2 Kemudahan penggunaan 311 319 630 9,71% Tinggi 3 Kegunaan fungsi-fungsi

dari sistem 315 321 636 9,8% Tinggi

4 Kehandalan sistem 304 307 611 9,42% Tinggi

5 Relevan 310 310 4,78% Tinggi

6 Akurasi 311 311 4,79% Tinggi

7 Kepahaman 315 315 4,86% Tinggi

8 Kehandalan informasi 312 312 4,81% Tinggi

9 Kekinian 287 287 4,42% Rendah

10 Kelengkapan 310 310 4,78% Tinggi

11 Tepat waktu 302 302 4,65% Rendah

12 Frekuensi akses sistem 325 325 5,01% Tinggi 13 Ketepatan penggunaan 296 294 590 9,1% Tinggi 14 Kepuasan terhadap

perangkat sistem 309 313 622 9,6% Tinggi 15 Kepuasan terhadap

keputusan yang diambil 300 300 4,62% Rendah 16 Efektivitas kerja 320 320 4,93% Tinggi

6487

(3)

Keterangan:

Tinggi = Rata–rata lebih dari 4,76%

Sedang = Rata–rata sama dengan 4,76%

Rendah = Rata–rata kurang dari 4,76%

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Mentah Variabel Kinerja User

No Indikator

Skor

total % kondisi

indikator Keterangan 1 2

1 Pengetahuan dasar 309 5,22% Rendah

2 Keterampilan kerja 311 5,25% Rendah

3 Kerja sama 321 5,42% Tinggi

4 Pemecahan Masalah 315 325 10,82% Tinggi

5 Pemahaman sistem 321 5,42% Tinggi

6 Penguasaan bidang yang

dikerjakan 304 5,13% Rendah

7 Mengerti alur kerja sistem 319 5,39% Tinggi

8 Inisiatif 310 5,24% Rendah

9 Motivasi 312 5,27% Tinggi

10 Tingkat kepercayaan pada

sistem 315 297 10,34% Tinggi

11 Dukungan staf IT 312 297 10,3% Tinggi

12 Kuaalitas kerja 301 315 10,41% Tinggi

13 Produktivitas 314 315 10,63% Tinggi

14 Target kerja 301 5,08% Rendah

5915 100%

Keterangan:

Tinggi = Rata – rata lebih dari 5,26%

Sedang = Rata – rata sama dengan 5,26%

Rendah = Rata – rata kurang dari 5,26%

(4)

4.3 Pengujian Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi agar analisa korelasi dan analisa pengaruh antara efektivitas SISKA terhadap Kinerja User baik untuk kepentingan prediksi maupun untuk pengujian hipotesis.

Terdapat syarat - syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisa hubungan dan analisa pengaruh menggunakan metode korelasi sederhana dan regresi sederhana dengan 2 variabel, yaitu uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas dengan galat taksiran (Y-Ŷ) dari suatu regresi sederhana, uji homogenitas varians kelompok–kelompok skor Y yang di kelompokan berdasarkan kesamaan data variabel prediktor (X), dan uji signifikan bentuk regresi Y atas Xi untuk regresi sederhana.

Berdasarkan syarat–syarat tersebut terdapat dua persyaratan yang disajikan pengujiannya yaitu pertama, uji persyaratan normalitas galat taksiran regresi Y atas Xi dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal.

Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan bahwa berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kedua, uji persyaratan homogenitas varians kelompok–kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data Xi, sedang uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas Xi akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor–skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (Xi) memiliki varians yang homogen.

(5)

4.4 Instrumen Penelitian

Data yang akan disajikan pada bab ini adalah mengenai data variabel penelitian yang berasal dari variabel bebas , yaitu Efektivitas SISKA (X), dan variabel terkait dengan kinerja user(Y). Dimana data yang berhasil dikumpulkan, disajikan dalam bentuk uji validitas, uji relabilitas, dan uji normalitas

4.4.1 Uji validitas

Dari variabel yang hendak diuji validitasnya adalah variabel bebas, yaitu Efektivitas SISKA (X) dengan 21 butir indikator pernyataan dan 70 responden(populasi costomer care dan ANO) , sedangkan variabel terkait dengan kinerja user(Y) dengan 19 butir indikator pernyataan dan 70 responden. Untuk menguji validitas yang digunakan untuk menilai apakah data hasil kuesioner sudah benar – benar tepat/cermat/valid untuk mengukur penelitian, validitas dapat menguji ”korelasi skor – skor setiap item pernyataan dengan skor total variabelnya. Kriterianya sutu item instrumen valid jika nilai korelaisnya adalah ”positif” ”dan lebih besar atau sama dengan r tabel.

4.4.1.1 Uji Validitas Efektivitas SISKA

Dari 21 butir instrumen pernyataan dengan 70 responden maka diperoleh bahwa seluruh item instrumen pernyataan bernilai postif dan lebih besar dari r tabel dengan (a = 5%, n = 70) yang bernilai 0,235. Demikian pengelolaan yang dikelola dengan menggunakan excel 2007 dapat disimpulkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut:

(6)

Tabel 4.4 Uji Validitas Efektivitas SISKA

Korelasi antara Nilai korelasi (r)

Nilai r tabel n = 70, a = 5 %

Keterangan Kesimpulan

Butir 1 dengan

skor Total 0.67

0,235

r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 2 dengan

skor Total 0.65 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 3 dengan

skor Total 0.72 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 4 dengan

skor Total 0.80 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 5 dengan

skor Total 0.74 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 6 dengan

skor Total 0.74 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 7 dengan

skor Total 0.72 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 8 dengan

skor Total 0.75 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 9 dengan

skor Total 0.74 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 10 dengan

skor Total 0.65 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 11 dengan

skor Total 0.77 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 12 dengan

skor Total 0.79 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 13 dengan

skor Total 0.60 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 14 dengan

skor Total 0.71 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 15 dengan

skor Total 0.73 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 16 dengan

skor Total

0.45 r positif,

rhitung > rtabel Valid

(7)

Butir 17 dengan

skor Total 0.61 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 18 dengan

skor Total 0.53 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 19 dengan

skor Total 0.71 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 20 dengan

skor Total 0.82 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 21 dengan

skor Total 0.82 r positif

rhitung > rtabel Valid

4.4.1.2 Uji validitas Kinerja User

Dari 19 butir instrumen pernyataan dengan 70 responden maka diperoleh bahwa seluruh item instrumen pernyataan bernilai postif dan lebih besar dari r tabel dengan (a = 5%, n = 70) yang bernilai 0,235. Demikian pengelolaan yang dikelola dengan menggunakan excel 2007 dapat disimpulkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Uji validitas Kinerja User

Korelasi antara Nilai korelasi (r)

Nilai r tabel (n = 70, a =

5 %)

Keterangan Kesimpulan Butir 1 dengan

skor Total 0.81

0,235

r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 2 dengan

skor Total 0.69 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 3 dengan

skor Total 0.71 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 4 dengan

skor Total 0.81 r positif,

rhitung > rtabel Valid

(8)

Butir 5 dengan

skor Total 0.74 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 6 dengan

skor Total 0.76 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 7 dengan

skor Total 0.66 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 8 dengan

skor Total 0.78 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 9 dengan

skor Total 0.75 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 10 dengan

skor Total 0.64 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 11 dengan

skor Total 0.79 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 12 dengan

skor Total 0.63 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 13 dengan

skor Total 0.72 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 14 dengan

skor Total 0.73 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 15 dengan

skor Total

0.74 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 16 dengan

skor Total 0.42 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 17 dengan

skor Total 0.63 r positif

rhitung > rtabel Valid Butir 18 dengan

skor Total 0.57 r positif,

rhitung > rtabel Valid Butir 19 dengan

skor Total 0.70 r positif

rhitung > rtabel Valid

4.4.2 Uji reliabilitas

Dari variabel yang hendak diuji reliabilitasnya adalah variabel bebas, yaitu Efektivitas SISKA (X) dengan 21 butir indikator pernyataan dan 70 responden(populasi costomer care dan ANO) , sedangkan variabel

(9)

terkait dengan kinerja user(Y) dengan 19 butir indikator pernyataan dan 70 responden. Untuk menguji reliabilitas yang digunakan untuk menilai apakah data hasil kuesioner dapat dipercaya(reliable) atau tidak. Nilai–

nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari butir–butir pernyataan yang valid. Kriterianya instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisian yang diperoleh ≥ 0,60 (imam ghozali,2002:133).

Berdasarkan pengelolaan dengan menggunakan spss v.16, output yang dihasilkan adalah 0,94. sesuai kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari 0,60, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa data hasil kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil kuesioner dapat dipercaya.

4.4.3 Uji normalitas

Dari variabel yang hendak diuji normalitasnya adalah variabel bebas, yaitu Efektivitas SISKA (X) dengan 21 butir indikator pernyataan dan 70 responden(populasi costomer care dan ANO). menguji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal sehingga dapat dipergunakan dalam statistik parametris.

Pengujian normalitas galat taksiran regresi Y atas Xi dimaksudkan untuk menguji apakah galat taksiran regresi Y atas Xi atau (Y-Ŷ) berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah galat taksiran (Y-Ŷ) berdistribusi normal jika Ho diterima dan tidak berdistribusikan normal jika Ho ditolak. Hipotesis statistik adalah sebagai berikut :

(10)

Ho : (Y-Ŷ) berdistribusi normal, Hi : (Y-Ŷ) berdistribusi tidak normal

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran yang akan dianalisis dengan menggunakan uji liliefors dengan kriteria pengujian:

Ho : diterima jika L hitung < L tabel Ho : ditolak jika L hitung > L tabel

4.4.3.1 Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X

Terlebih dahulu menghitung nilai Y, Yi dan (Y-Ŷ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 10,243 + 0,8X yang hasilnya diolah dari hasil perhitungan . kemudian menghitung nilai Zi, F (Zi), S (Zi), dan L = F (Zi)- S (Zi)), melalui perhitungan ini yang diambil yang memiliki L hitung yang nilainya paling tinggi.

Melalui bantuan perhitungan komputer diperoleh L hitung yang paling tinggi adalah 0,104. Pada nilai L tabel dengan n = 70 dan alpha 0.05 yaitu 0.106. Jadi, L tabel sehingga keputusan Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa galat taksiran dari persamaan regresi Ŷ = 10,243 + 0,8X adalah berdistribusi normal.

(11)

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Pasangan

variabel penelitian

Pengujian Normalitas

Kesimpulan Lo

(L hitung) L(0,01 : 70) Keterangan

X – Y 0,104 0,106 Lhitung < Ltabel

Terima Ho : Galat taksiran

(Y-Ŷ) berdistribusi

normal

4.5 Pengujian Hipotesis (Statistika Inferensial)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji satu hipotesis yang telah dirumuskan yaitu : Terdapat Hubungan Efektivitas SISKA Dengan Kinerja User dan terdapat pengaruh efektivitas SISKA terhadap kinerja user.

4.5.1 Analisa Korelasi Efektivitas SISKA(X) Dengan Kinerja User (Y) Hipotesis penelitian pertama diuji ”Terdapat hubungan Efektivitas SISKA (X) dengan Kinerja User (Y)”.

Hipotesis korelasi :

1. Ho: tidak ada hubungan (korelasi antara dua variabel; bebrarti angka korelasi adalah 0

2. Hi: ada hubungan (korelasi antara dua variabel ;atau angka korelasi tidak nol.

Uji dilakukan dua sisi karena yang dicari adalah ada atau tidak adanya hubungan dua variabel

(12)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan spss v.16 diperoleh hubungan Efektivitas SISKA(X) dengan Kinerja User(Y) yang dinyatakan oleh koefisien korelasi bivarate/product moment pearson yang menghasilkan nilai 0,97, artinya adanya hubungan sangat erat antara hasil pengamatan. Pengujian signifikasi persamaan korelasi tersebut didasarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Analisa Korelasi Efektivitas SISKA(X) Dengan Kinerja User (Y)

Correlations

x y

x Pearson

Correlation 1 .970**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

y Pearson

Correlation .970** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi hasil korelasi tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa korelasi yang bernilai 0,97 signifikan. tabel korelasi tersebut memberi arti bahwa berdasarkan probabilitas, data yang berkorelasi yaitu antara Efektivitas SISKA dan kinerja user (probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari 0,025). Karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut dinyatakan signifikan.

(13)

4.5.2 Analisa Regresi Efektivitas SISKA(X) Terhadap Kinerja User (Y) Hipótesis penelitian kedua diuji “terdapat pengaruh antara Efektivitas SISKA terhadap kinerja user” Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan manual, SPSS v.16 diperoleh pengaruh antara Efektivitas SISKA terhadap kinerja user dalam bentuk persamaan :

Ŷ = 10,243 + 0,8X

Tabel 4.8 Analisa Regresi Efektivitas SISKA(X) Terhadap Kinerja User (Y)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .970a .941 .941 1.754

a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.243 2.257 4.538 .000

x .801 .024 .970 33.041 .000

a. Dependent Variable: y

(14)

Hipotesis regresi

Hipotesis untuk penelitian ini:

Ho = koefisien regresi tidak signifikan Hi = koefisien regresi signifikan

Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi hasil regresi tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa ada dua cara pengambilan keputusan menggunakan uji t dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel:

1. Jika statistik t hitung < statistik t tabel, maka Ho diterima 2. Jika statistik t hitung > statistik t tabel, maka Ho ditolak

Tabel korelasi tersebut tertulis bahwa t hitung (tertulis t) adalah 33,041, dengan tingkat signifikansi (α) = 5% untuk uji dua sisi, df (derajat jebebasasn) = n – 2 atau 70 - 2 = 68. Uji ini dilakukan dua sisi, karena ingin mengetahui signifikan tidaknya koefisian regresi. Untuk t tabel dua sisi, didapat angka 2,000. Dalam hal ini dapat diambila kesimpulan yang pertama bahwa karena statistik hitung > statistik tabel (atau 33,041 > 2,000) maka Ho ditolak. Pengambilan keputusan yang kedua berdasarkan probabilitas:

1. Jika probabilitas > 0,025, maka Ho diterima 2. Jika probabilitas < 0,025, maka Ho ditolak

Terlihat pada tabel terutama kolom sig/signifinance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,025. Maka Ho ditolak, atau koefisian regresi

(15)

signifikan dan dengan kata Efektivitas SISKA benar–benar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja user.

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, koefisien determinasi (r2) merupakan angka yang ada di kolom R-square sebesar 0,941 atau 94,1%. Dimana 94,1% dari variasi yang terjadi dalam kinerja user dapat dijelaskan oleh variabel efektivitas SISKA melalui persamaan regresi atau dapat diartikan bahwa SISKA memberikan kontribusi sebesar 94,1% terhadap kinerja user, sementara 5,9% (100% - 94,1%) dipengaruhi oleh faktor lain.

4.6 Uji Asumsi Sebuah Model Regresi

Sebuah model regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan, model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik.

4.6.1 Uji Multikolinieritas

Pada model regresi yang bagus, variabel–variabel independent seharusnya tidak berkolerasi satu dengan yang lainnya. Berdasarkan spss v.16, hal ini dapat di deteksi dengan melihat korelasi antar variabel independen, atau lewat angka VIF.

(16)

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.376 2.301 4.509 .000

x .800 .025 .969 32.280 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: y

Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas, jika 1. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1

2. Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1

Berdasarkan tabel diatas angka VIF (1,000) berada tepat diangka 1, juga angka tolerance yang tepat berada pada angka 1. Hal ini

menunjukkan model regresi bebas dari multikolinieritas 4.6.2 Uji Heteroskedasitas

Gambar 4.2 Grafik Uji Heteroskedasitas

(17)

Berdasarkan grafik tersebut, pancaran data terlihat tidak memperlihatkan sebuah pola tertentu, misal pola menaik ke kanan atas, atau menurun ke kiri atas, atau pola tertentu lainnya. Hal ini menunjukkan model regresi bebas dari heteroskedastisitas.

4.6.3 Uji Normalitas

Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas (RSR)

Gambar 4.4 Grafik Histogram Normal P-P Plot of RSR

(18)

Berdasarkan histogram, data distribusi nilai residu (error) menunjukkan distribusi (lihat gambar berbentuk bel). Juga terdapat normal probability plot, terlihat sebaran error (berupa dot) masih ada sekitar garis lurus. Kedua hal ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas, atau residu model dapat dianggap berdistribusi secara normal.

4.6.4 Uji Homogenitas Varians Populasi

Pengujian homogenitas, maksudnya adalah menguji homogenitas varians antara kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan nilai Xi. Untuk itu pengujian homogenitas varians ini dilakukan dengan uji Bartlett. Pengujian ini menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut :

Ho : diterima jika X² hitung ≤ X² tabel

Ho : ditolak jika X² hitung > X² tabel

Terlebih dahulu membuat pengelompokkan data Y sesuai dengan kesamaan dataXi, kemudian menghitung nilai-nilai dk, 1/dk, varians Si², log Si², (dk)Si². Selajutnya nilai-nilai tersebut dihitung nilai X² dan hasilnya disebut X² hitung.

4.6.4.1 Uji Homogenitas Varians Y atas X

Melalui pengujian homogenitas varians Y atas X bahwa X² = 34,471 (L 35) nilainya lebih besar dari X² tabel dengan dk

= 50 didapat nilai X2 tabel (0,05) / dk = 19 = 30,114. sehingga X² hitung lebih besar dari x² tabel. Dengan demikian dapat

(19)

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan varians kelompok-kelompok Y atas X adalah tidak homogen.

4.7 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang mana dalam hasil analisanya menggunakan angka. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap tiga tahap (uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas), namun masih terdapat keterbatasan dalam kuesioner tersebut, terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner.

Penelitian ini menggunakan skala Likert yang digunakan uktuk mengukur sikap.

Pelaksanaan penelitian ini terbatas pada tempat dan akses informasi.

Keterbatasan tempat penelitian yang disediakan untuk memperoleh informasi adalah pada PT. Telkom Datel JakTim yang merupakan cabang Divre II. Divisi yang diberikan akses informasi hanya terbatas pada divisi Access Network Operation dan Costumer Service. Akses informasi yang dibutuhkan penuh dengan kerahasiaan karena SISKA merupakan core business system pada jasa telekomunikasi PT. Telkom.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Penatausahaan Keuangan Daerah Dan Pengelolaan Aset Tetap Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Trimester ketiga seringkali disebut periode meninggu/ penentian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester ketiga

Oleh karena itu penulis ingin membuat penelitian yang lebih mendalam tentang keistimewaan zaitun menurut Alquran serta manfaatnya di dalam ilmu kesehatan.

Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI,2008:170), Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah cadangan yang wajib dibentuk bank jika terdapat bukti obyektif

Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya yang menyuguhkan 6060 pot dari galon (AMERTA 2014), dan membuat konfigurasi berupa logo UNAIR, bendera merah putih dan UNAIR (AMERTA 2015),

BKKBN KPU MPR MENEG PPN DEPKEU BKKBN KPU MPR MENEG PPN DEPKEU BKN BAPETEN DPR MENKO EKUIN DEPDIKNAS PPATK BATAN DPD MENEG PAN DEPKES BNP2TKI BPLS MK MENEG POLKAM DEPKUMHAM KPK BMG

Akan tetapi itu adalah perhitungan dan perkiraan manusia yang tidak mengakibatkan pengertian yang meyakinkan, hanyalah bersifat ramalan, mereka tidak dapat

Jumlah luka pada tanaman yang memiliki ketahanan horizontal lebih sedikit daripada varietas yang rentan pada kondisi yang sama dan diinokulasi dengan jumlah spora