LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG
KARAKTERISTIK GC-MS DALAM KANDUNGAN SENYAWA EKSTRAK UMBI Cyperus rotundus L. YANG BERASAL DARI PROVINSI LAMPUNG DENGAN DUA
PELARUT YANG BERBEDA
Tim Pengusul
dr. Giska Tri Putri, M.Ling NIDN: 0007039004 SINTA ID: 6689689 dr. Nisa Karima, M.Sc. NIDN: 0021118808
SINTA ID: 6682617
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITASLAMPUNG
2021
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ... i
Ringkasan... 1
Bab 1. Pendahuuluan ... 2
1.1 Latar Belakang ... 2
1.2 Permasalahan ... 3
1.3 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Urgensi Penelitian ... 4
Bab 2. Tinjauan Pustaka ... 5
Bab 3. Metode Penelitian ... 10
3.1 Tipe Penelitian ... 10
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 10
3.3 Variabel Penelitian ... 10
3.4 Alat dan Bahan ... 10
3.5 Alur Penelitian ... 11
3.6 Luaran dan Indikator Capaian... 13
Bab 4. Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 14
4.1 Hasil Penelitian ... 14
Daftar Pustaka ... 16
i
RINGKASAN
Cyperus rotundus L. merupakan salah satu tanaman yang menjadi populer dikalangan peneliti. Dari beberapa penelitian Cyperus rotundus L diketahui memiliki banyak khasiat yaitu sebagai antikanker, antiparasit, antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, antiplatelet, antidiabetik, hepatoprotektor, neuroprotektor, dan banyak khasiat lainnya. Banyaknya khasiat tersebut diduga karena adanya kandungan senyawa aktif yang merupakan hasil metabolit sekunder yang terkandung didalam tumbuhan ini.
Senyawa utama yang telah berhasil diisolasi antara lain α-cyperone, cyperene, cyperotundone, cyperol, β-selinene, dan β-caryophyllene. Namun, komposisi dan konsentrasi senyawa aktif tersebut sangat bervariasi bergantung dari chemotypes, lokasi geografi, metode ekstrak dan metode analisisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan senyawa aktif yang terdapat pada umbi Cyperus rotundus L. yang berasal dari Provinsi Lampung dengan menggunakan dua bahan pelarut yang berbeda. Umbi Cyperus rotundus L. akan diambil dari wilayah Kota Bandar Lampung. Pelarut yang digunakan yaitu etanol 96% dan kloroform, sedangkan identifikasi senyawa aktif akan dilakukan dengan menggunakan metode GC-MS. Ekstrak kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung 36 komposisi senyawa dengan 11 senyawa utama, sedangkan ekstrak etanol umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung 42 komposisi senyawa dengan 4 senyawa utama.
Kata kunci: Cyperus rotundus L., GC-MS, pelarut etanol, pelarut kloroform,
senyawa aktif.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cyperus rotundus L. merupakan herba menahun yang tumbuh liar dan kurang mendapat perhatian bahkan sering kali dimusnahkan karena dianggap sebagai gulma. Namun saat ini Cyperus rotundus L. menjadi populer dikalangan peneliti karena memiliki banyak khasiat terutama sebagai obat (Lydia and Sundarsanam, 2012; Sivapalan and Jeyadevan, 2012). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan khasiat rumput teki sebagai antikanker, antiparasit, insektisida, repellent, antibakteri, antioksidan, neuroprotektor, antiinflamasi, antipiretik, analgesik, hipolipidemik, pengendalian berat badan, antiplatelet, obat gastrointestinal, hepatoprotektor, antidiabetik, obat nyeri haid, dan banyak efek lainnya (Al-Snafi, 2016). Berbagai khasiat ini diduga karena adanya aktifitas farmakologis yang dimiliki oleh senyawa aktif yang terkandung didalamnya.
Penelitian yang mengidentifikasi kandungan senyawa Cyperus rotundus L. telah
banyak dilakukan. Salah satu penelitian fitokimia memperlihatkan bahwa
Cyperus rotundus L. mengandung flavonoid, tanin, glikosida, monoterpen,
seskuiterpen, sitosterol, saponin alkaloid, terpenoid, minyak atsiri, pati,
karbohidrat, protein, asam amino, dan banyak metabolit sekunder lainnya
(Ghannadi et al., 2012). Menurut penelitian Hu et al. (2017), komponen utama
dari minyak atsiri umbi rumput teki adalah α-cyperone (38,46%), cyperene
(12,84%) dan α-selinene (11,66%), β-caryophyllene oxide (4,33%), (d)-limonene
(3,62%), α-calacorene (3,14%), dan γ-muurolene (3,13%), dan komponen lain
(0,13-1,58%).
Senyawa α-cyperone (29,38%), cyperene (13,97%), caryophyllene oxide (6,71%) dan β-selinene (6,47%) adalah senyawa utama dalam esensial minyak dari provinsi Zhejiang di China (Liu et al., 2016). Penelitian lain melaporkan bahwa cyperene (37,9%) dan cyperotundone (11,2%) adalah komponen utama dari minyak Cyperus rotundus L. yang tumbuh di Iran (Aghassi et al., 2013). Minyak rimpang Cyperus rotundus L. dari Tunisia dilaporkan memiliki cyperotundone (19,7%), cyperene (15,2%), mustakone (5,8%), caryophyllene oxide (2,6%), rotundene (3,6%) dan eudesma 5-en-11-α-ol (2,6%) (Essaidi et al., 2014).
Di Indonesia, penelitian terkait kandungan senyawa Cyperus rotundus L. mulai banyak dilakukan. Cyperus rotundus L. yang berasal dari Tanggamus, Provinsi Lampung, menunjukkan adanya enam puluh tujuh senyawa yang terdeteksi dan delapan senyawa yang paling dominan diantaranya adalah longiverbenone (17,55%), β-silinene (8,75%), caryophyllene oxide (6,23%), isopropenyl (4,54%), naphthalenone (4,22%), longifolenbromide (3,19%), 3,4-isopropylidene (2,17%), 1-eicosanol (2,15%) (Busman et al., 2018). Perbedaan kandungan senyawa aktif yang terjadi mungkin terkait dengan chemotypes, lokasi geografi, metode ekstrak dan metode analisisnya (Hu et al., 2017).
Dari sejumlah penelitian di atas, belum ada penelitian yang menganalisis komposisi senyawa Cyperus rotundus L. berasal dari satu tempat dengan menggunakan dua bahan pelarut. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan kandungan senyawa aktif dari ekstrak umbi Cyperus rotundus L. yang berasal dari Provinsi Lampung dengan menggunakan dua bahan pelarut yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan kandungan senyawa aktif dari
ekstrak umbi Cyperus rotundus L. yang berasal dari Provinsi Lampung dengan menggunakan dua bahan pelarut yang berbeda.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kandungan senyawa aktif dari ekstrak umbi Cyperus rotundus L. yang berasal dari Provinsi Lampung dengan menggunakan dua bahan pelarut yang berbeda.
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian mengidentifikasi kandungan senyawa Cyperus rotundus L. dari
Provinsi Lampung ini akan menghasilkan informasi ilmiah mengenai senyawa
aktif yang terkandungan didalam Cyperus rotundus L. yang berasal dari Provinsi
Lampung. Informasi mengenai senyawa ini nantinya dapat dilakukan untuk
penelitian lebih lanjut seperti melakukan isolasi senyawa untuk mengetahui
aktifitas farmakologis dari senyawa tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cyperus rotundus L.
2.1.1 Deskripsi
Rumput teki adalah nama Indonesia untuk purple nutsedge (Cyperus rotundus L.). Rumput ini merupakan salah satu jenis gulma perennial yang selalu ada disekitar tanaman budidaya karena mampu beradaptasi dengan baik. Gulma abadi ini milik keluarga Cyperaceae dan tersebar luas di daerah tropis, subtropis, dan beriklim sedang. Rumput teki tersebar luas hampir ke seluruh dunia dengan berbagai nama (Imam et al., 2014).
Rumput teki hidup sepanjang tahun, biasa tumbuh di kebun, tanah kosong, tegalan, lapangan rumput dan di pinggir jalan. Rumput teki biasa tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Rumput ini menyebar melalui sistem akar berserat. Rimpangnya berbetuk ramping awalnya berwarna putih, berdaging dan ditutupi dengan daun yang bersisik dan dimodifikasi, tetapi menjadi coklat dan berkayu karena usia. Saat mencapai permukaan, rimpang membengkak menjadi struktur kecil bulat (basal bulb), yang selanjutnya membentuk tunas, akar dan batang. Rimpang juga membentuk umbi, yang menyimpan pati sebagai cadangan makanan dan dapat membentuk rimpang baru atau tanaman baru (Bajpay et al., 2018).
Umbi berukuran sekitar 1 sampai 3,5 cm berwarna putih segar ketika muda, kemudian berubah menjadi cokelat dan keras (Sivapalan and Jeyadevan, 2012).
Bentuk umbi ini memberi nama ilmiah rotundus yang berarti bulat. Batangnya
halus dan tegak, biasanya mencapai sekitar 30 hingga 40 cm, dan berbentuk
segitiga pada potongan melintang. Daunnya berasal dari pangkal tanaman dan
tersusun pada batang dalam tiga kelompok, permukaan halus, mengkilap
berwarna hijau gelap, dengan permukaan atas yang beralur dan ujung yang tajam, berbentuk panjang dan sempit, panjangnya 20-30 cm dan lebar 0,2-1 cm.
Bunga rumput teki majemuk, di ujung batang, bentuk bulir, panjang 1-3 cm, lebar 2 mm, benang sari tiga, kepala sari merah hingga keunguan , putik panjang + 1,5 cm, dan berwarna coklat. Buahnya berbentuk bulat telur, panjang + 1,5 cm, dan berwarna coklat (Tjitrosoepomo, 2016). Kalsifikasi Rumput teki menurut pembagian taksonomi yaitu Kingdom Plantae; Subkingdom Tracheobionta; Superdivision Spermatophyta; Division Magnoliophyta; Class Liliopsida; Subclass Commelinidae; Order Cyperales; Family Cyperaceae;
Genus Cyperus L.; Species Cyperus rotundus (Tjitrosoepomo, 2016)
2.1.2 Kandungan
Survei fitokimia mengungkapkan bahwa Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) mengandung flavonoid, tanin, glikosida, furokromon, monoterpen, seskuiterpen, sitosterol, saponin alkaloid, terpenoid, minyak atsiri, pati, karbohidrat, protein dan asam amino (Ghannadi et al., 2012). Senyawa utama dari minyak atsiri yang telah berhasil diisolasi dari rumput teki antara lain α- cyperone, cyperene, cyperotundone, cyperol, β-selinene, β-caryophyllene, valerenal, sugeonyl acetate, α-copaene, patchhoulene, trans-pinocarveol, patchoulenenone, aristrol-9-en-3-one, selina-4, 11 diene, aristrol-9-en-8-one, kobusone, sugetriol, isokobusone, isocyperol, sugeonol dan sitosterol (Singh et al., 2012).
Menurut penelitian Hu et al. (2017), komponen utama dari minyak atsiri umbi
rumput teki adalah α-cyperone (38,46%), cyperene (12,84%) dan α-selinene
(11,66%), β-caryophyllene oxide (4,33%), (d)-limonene (3,62%), α-calacorene
(3,14%), dan γ-muurolene (3,13%), dan komponen lain (0,13-1,58%). Senyawa
α-cyperone (29,38%), cyperene (13,97%), caryophyllene oxide (6,71%) dan β-
selinene (6,47%) adalah senyawa utama dalam esensial minyak dari provinsi
Zhejiang di China (Liu et al., 2016). Penelitian lain melaporkan bahwa cyperene (37,9%) dan cyperotundone (11,2%) adalah komponen utama dari minyak Cyperus rotundus L. yang tumbuh di Iran (Aghassi et al., 2013).
Minyak rimpang Cyperus rotundus L. dari Tunisia dilaporkan memiliki cyperotundone (19,7%), cyperene (15,2%), mustakone (5,8%), caryophyllene oxide (2,6%), rotundene (3,6%) dan eudesma 5-en-11-α-ol (2,6%) (Essaidi et al., 2014).
Sebuah penelitian melaporkan bahwa ada perbedaan jelas komponen minyak atsiri antara dua lokasi yang berbeda di Provinsi Kwa-Zulu Natal dari Afrika Selatan (Lawal and Oyedeji, 2009). Perbedaan-perbedaan dalam komponen dan kandungan minyak atsiri dari rimpang Cyperus rotundus L. mungkin terkait dengan chemotypes, lokasi geografi, metode ekstrak dan metode analisis (Hu et al., 2017). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kondisi tanah, iklim maupun lingkungan tempat tumbuhnya rumput teki akan menyebabkan perbedaan komposisi minyak atsiri yang terkandung di dalamnya.
Fourchemotypes (H-, K-, M-, O-) dari minyak esensial di berbagai bagian Asia telah dilaporkan. H-type dari Jepang yang ditemukan mengandung α-cyperone (36,6%), β-selinene (18,5%), cyperol (7,4%) dan caryophyllene (6,2%). M-type dari Cina, Hongkong, Jepang, Taiwan dan Vietnam mengandung α-cyperone (30,7%), cyperotundone (19,4%), β-selinene (17,8%), cyperene (7,2%) dan cyperol (5,6%). O-type dari Jepang, Taiwan, Thailand, Hawai dan Filipina ditandai oleh cyperene (30,8%), cyperotundone (13,1%) dan β-elemene (5,2%).
K-type yang juga berasal dari Hawai, didominasi oleh cyperene (28,7%),
cyperotundone (8,8%), patchoulenyl acetatet (8,0%) dan sugeonyl acetate
(6,9%) (Lawal and Oyedeji, 2009).
2.1.3 Manfaat
Penelitian sebelumnya menunjukkan khasiat rumput teki sebagai antikanker, antiparasit, insektisida, repellent, antibakteri, antioksidan, neuroprotektor, antiinflamasi, antipiretik, analgesik, hipolipidemik, pengendalian berat badan, antiplatelet, obat gastrointestinal, hepatoprotektor, antidiabetik, obat nyeri haid, dan banyak efek lainnya (Sivapalan and Jeyadevan, 2012; Al-Snafi, 2016).
Rumput teki sebagai anti kanker diketahui memiliki efek sitotoksik melalui mekanisme menginduksi terjadinya apoptosis (Soumaya et al., 2014).
2.2 Analisis Fitokimia
Analisis fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, buah, bunga dan biji) terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif, yaitu alkaloid, antrakinon, flavanoid, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tanin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid) dan sebagainya (Sivapalan and Jeyadevan, 2012).
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis fitokimia harus memenuhi beberapa persyaratan seperti khas untuk satu golongan, memiliki batas limit deteksi yang cukup lebar (dapat mendeteksi keberadaan senyawa meski dalam konsentrasi yang kecil), cepat dan sederhana (Simorangkir dkk., 2017)
2.1. Gas Chromatography-Mass Spectrometry
Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) merupakan gabungan dari
dua sistem dengan prinsip dasar yang berbeda satu sama lain tetapi dapat saling
melengkapi, yaitu gabungan kromatografi gas dan spektroskopi massa yang
dapat memberikan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang susunan atom dan
molekul dalam zat organik. Kromatografi gas berfungsi sebagai alat pemisah
berbagai komponen campuran dalam sampel, sedangkan spektroskopi massa
berfungsi untuk mendeteksi masing-masing komponen molekul yang telah
dipisahkan pada sistem kromatografi gas (Sparkman et al., 2011).
Metode Gas Chromatographyipertama kali diperkenalkan oleh James dan Martin pada tahun 1952. Gas Chromatography merupakan salah satu teknik kromatografi yang hanya dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap. Kriteria menguap adalah dapat menguap pada kondisi vakum tinggi dan tekanan rendah serta dapat dipanaskan (Sparkman et al., 2011).
Metode GC-MS ini merupakan metode yang dinamis untuk pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap dalam suatu campuran. GC-MS memiliki banyak kesamaan dalam tekniknya. Untuk kedua teknik tersebut sampel yang dibutuhkan dalam bentuk fase uap dan keduanya juga sama-sama membutuhkanjumlah sampel yang sedikit (<1mg). Disisi lain kedua teknik tersebut juga memiliki perbedaan yang besar yakni pada kondisi operasinya.
Pada kromatografi gas terdapat gas pembawa dengan tekanan kurang lebih 760 torr, sedangkan spektrometri massa beroperasi pada kondisi vakum dengan tekanan 10
-6-10
-5torr (Adesalu et al., 2016).
Hasil analisis ini diperoleh dua jenis data, yakni kromatogram dan spektra.
Kromatogram memberikan informasi mengenai jumlah komponen kimia yang terdapat dalam campuran yang dianalisis (jika sampel merupakan campuran).
Spektra massa merupakan gambaran mengenai jenis dan jumlah fragmen
molekul yang terbentuk dari masing-masing puncak pada kromatogram. Pola
pemecahan atau fragmentasi molekul yang terbentuk untuk setiap komponen
kimia sangat spesifik sehingga dijadikan sebagai patokan untuk menentukan
struktur molekul suatu komponen kimia yang diperoleh kemudian dibandingakan
dengan spektrum massa yang terdapat dalam suatu bank data (Darmapatni dkk.,
2016).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2021 hingga September 2021.
Adapun tempat dilakukannya penelitian berada didua tempat, yakni:
1. Determinasi umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) dilakukan di Laboratorium Botani Fakultas MIPA Universitas Lampung.
2. Pembuatan ekstrak etanol dan kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) dilakukan di Laboratorium Botani Fakultas MIPA Universitas Lampung.
3. Analisis komposisi senyawa ekstrak kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) menggunakan metode GC-MS dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gajah Mada.
3.3 Variabel Penelitian
Adapun variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat sebabai berikut.
1. Variabel Bebas
Ekstrak etanol dan ekstrak kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) dari Provinsi Lampung
2. Variabel Terikat Komposisi senyawa
3.4 Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian
Proses penelitian ini terdiri dari pembuatan bahan uji dan analisis kandungan
senyawa bahan uji. Alat yang digunakan dalam pembuatan bahan uji adalah perangkat alat ektraksi dan dalam identifikasi kandungan senyawa ekstrak adalah GC-MS.
2. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Pembuatan bahan uji: ekstrak etanol 96% dan ekstrak kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) dari Provinsi Lampung.
3.5 Alur Penelitian
Adapun alur penelitian ini adalah:
1. Determinasi Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Sampel umbi Cyperus rotundus L. yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tumbuhan liar yang berasal dari Provinsi Lampung. Sampel kemudian dibawa ke Laboratorium Botani Fakultas MIPA Universitas Lampung untuk dilakukan determinasi memastikan bahwa tanaman yang diambil benar-benar rumput teki (Cyperus rotundus L.) sesuai ciri-ciri yang disebutkan dalam tinjauan pustaka.
2. Pembuatan Ekstrak Kloroform Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Umbi rumput teki dicuci bersih, ditiriskan, kemudian dikeringkan di oven
pada suhu 50℃ selama + 24 jam. Umbi yang sudah kering dijadikan serbuk
dengan menggunakan mesin penyerbuk/ penggiling sampai halus. Serbuk
umbi rumput teki lalu ditimbang + 200 gram. Selanjutnya serbuk diekstraksi
dengan cara maserasi menggunakan pelarut kloroform (400 ml), kemudian
diaduk dengan stirer selama 30 menit dan diamkan 24 jam, lalu disaring
dengan saringan vacum. Filtrat diambil dan diuapkan, residu ditambah
kloroform, diaduk selama 30 menit, dan didiamkan 24 jam. Filtrat I, II, dan
III dicampur dan diuapkan dengan evaporator tekanan < 760 mmHg. Setelah
kental baru dituang ke cawan, kemudian dikeringkan hingga ekstrak
kloroform siap digunakan.
3. Analisis Senyawa dengan GC-MS
Analisis senyawa GC-MS dilakukan dengan menggunakan GC-QP2010 (Shimadzu) yang dilengkapi dengan kolom kapiler silika fusi Omegawax TM250 ID (30 m x 0,25 mm, ketebalan film 0,25 μm). Instrumen diatur ke suhu awal 100℃ dan suhu injeksi 270℃ dengan laju aliran kolom adalah 1,21 ml/menit. Gas pembawa adalah helium dengan laju aliran satu ml/menit dan kecepatan linier 35 cm/detik. Semua senyawa diidentifikasi dengan perbandingan spektra massa dan data indeks retensi komponen yang diketahui ditemukan dalam literatur dan database spektrum yang disimpan di perpustakaan GC-MS.
4. Analisis Data
Data komposisi senyawa yang terdeteksi dengan GC-MS ditampilkan secara deskriptif dengan menggunakan tabel.
Penelitian ini dilakukan sesuai alur yang dijelaskan pada gambar 1.
Gambar 1. Alur Penelitian Penyusunan Proposal Penelitian
Pencarian umbi Cyperus rotundus L.
Determinasi Cyperus rotundus L.
Pembuatan ekstrak etanol dan ekstrak kloroform umbi Cyperus rotundus L.
Analisis senyawa dengan metode GCMS
Analisis Data
Penyusunan Laporan Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian karakteristik GC-MS dalam kandungan senyawa ekstrak umbi Cyperus rotundus L. yang berasal dari Provinsi Lampung dengan dua pelarut yang berbeda ini berlangsung selama enam bulan terhitung dari bulan Maret sampai dengan bulan September 2021. Sampel umbi Cyperus rotundus L. yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tumbuhan liar yang berasal dari Kota Bandar Lampung dengan titik koordinat 5°22'44.6"S105°18'15.1"E. Sampel kemudian dibawa ke Laboratorium Botani Fakultas MIPA Universitas Lampung untuk dilakukan determinasi. setelah dipastikan benar Cyperus rotundus L. lalu dilakukan proses ekstraksi pembuatan ekstrak kloroform dan ekstrak etanol. Dari proses ekstraksi sebanyak 600 gram serbuk umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) didapatkan masing – masing 0,7 gram untuk ekstrak kloroform dan etanol.
Gambar 2. Ekstrak kloroform dan Ekstrak etanol
Kemudian dilakukan identifikasi kandungan senyawa kimia yang terkandung
dalam kedua ekstrak umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) ini dengan metode
GC-MS yang dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Ekstrak kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung 36 komposisi senyawa dengan 11 senyawa utama yaitu Cholesta-8,24-dien-3-ol,4- methyl-,(3ß,4a) (18,53%); Ylangenal (12,54%); Ethyl iso-allocholate (10,01%);
Hexadecanoic acid (6,57%); Spinasterone (5,82%); Panaxydol (5.05%);
Caryophyllene oxide (2,73%); Cyclopentanepropanoic acid (2,43%); 6- Octadecenoic acid, methyl ester (2,25%); Methyl 10,12-pentacosadiynoate (1,88%); 4,6,6-Trimethyl-2-(3-methylbuta-1,3-dienyl)-3- oxatricyclo[5.1.0.0(2,4)]octane (1,75%).
Ekstrak etanol umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung 42 komposisi senyawa dengan 4 senyawa utama yaitu Chlorfenapyr (12,86%), Diisooctyl phthalate (11,23%), Cyperotundone (8,83%), dan n- Hexadecanoicacid (8,70%).
Perbandingan komposisi senyawa utama yang terkandung dalam ekstrak kloroform dan ekstrak etanol umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) akan disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Senyawa Utama Ekstrak kloroform dan ekstrak etanol Cyperus rotundus L
Ekstrak Senyawa Area (%)
Kloroform Cholesta-8,24-dien-3-ol,4-methyl-,(3ß,4a) 18,53
Ylangenal 12.54
Ethyl iso-allocholate 10,01
Hexadecanoic acid, methyl ester 6,57
Spinasterone 5,82
Panaxydol 5,05
Caryophyllene oxide 2,73
Cyclopentanepropanoic acid 2,43
6-Octadecenoic acid, methyl ester 2,25
Methyl 10,12-pentacosadiynoate 1,88
4,6,6-Trimethyl-2-(3-methylbuta-1,3-dienyl)-3- oxatricyclo[5.1.0.0(2,4)]octane
1,75
Etanol Chlorfenapyr 12,86
Diisooctyl phthalate 11,23
Cyperotundone 8,83
n-Hexadecanoicacid 8,70
Kedua ekstrak kloroform dan ekstrak etanol menunjukan kandungan senyawa yang beragam. Ekstraksi dengan pelarut kloroform bertujuan untuk mendapatkan senyawa yang bersifat semipolar sampai non polar. Sedangkan senyawa yang bersifat
polardapat diekstraksi dengan etanol.
Senyawa yang dapat diekstrak dengan pelarut kloroform yaitu lipid dan terpenoid.
Senyawa yang tergolong dalam terpenoid antara lain minyak esensial, diterpenoid, gibberellin, triterpenoid (triterpene, steroid, saponin, glikosida, steroid, sterol, glikosida jantung) dan karotenoid, sedangkan pelarut alkohol (termasuk etanol) dapat mengekstrak senyawa-senyawa seperti polifenol, flavonoid dan alkaloid (Harborne, 1973).
DAFTAR PUSTAKA
Adesalu, T.A., Temenu, T.O., and Julius, M.L. 2016. Molecular characterization, lipid analysis and GC-MS determination of bioactive compound indentified in a west affricant strain of the green alga oedogonium (Chlorophyta). Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 5(6): 1-6.
Aghassi, A., Naeemy, A., and Feizbakhsh, A. 2013. Chemical composition of the essential oil of Cyperus rotundus L. from Iran. Journal of Essential Oil Bearing Plants. 16(3): 382–386.
Al-Snafi, A.E. 2016. A review on Cyperus rotundus A potential medicinal plant. IOSR Journal Of Pharmacy. 6(7): 32-48.
Bajpay, A., Nainwal, R.C., Singh, D., and Tewari, S.K. 2018. Medicinal value of Cyperus rotundus Linn: An updated review. Medicinal Plants. 10(3): 165-170.
Darmapatni, K.A.G., Basori, A., dan Suaniti, N.M. 2016. Pengembangan metode GC- MS untuk penetapan kadar acetaminophen pada spesimen rambut manusia.
Jurnal Biosains Pascasarjana. 18(3): 255-66.
Essaidi, I., Koubaier, H.B., Snoussi, A., Casabianca, H., Chaabouni, M.M. and Bouzouita, N. 2014. Chemical composition of Cyperus rotundus L. tubers essential oil from the south of Tunisia, antioxidant potentiality and antibacterial activity against foodborne pathogens. Journal of Essential Oil Bearing Plants.
17(3): 522-32.
Ghannadi, A., Rabbani, M., Ghaemmaghami, L. and Malekian, N. 2012.
Phytochemical screening and essential oil analysis of one of the Persian sedges;
Cyperus rotuntdus L. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. 3(2): 424-7.
Hu, Q.P., Cao, X.M., Hao, D.L., and Zhang, L.L. 2017. Chemical composition,
antioxidant, DNA damage protective, cytotoxic and antibacterial activities of
Cyperus rotundus rhizomes essential oil against foodborne pathogens. Scientific
Reports. 7(1): 1-9.
Hu, Q.P., Cao, X.M., Hao, D.L., and Zhang, L.L. 2017. Chemical composition, antioxidant, DNA damage protective, cytotoxic and antibacterial activities of Cyperus rotundus rhizomes essential oil against foodborne pathogens. Scientific Reports. 7(1): 1-9.
Imam, H., Zarnigar, Sofi, G., Aziz, S., and Lone A. 2014. The incredible benefits of nagarmotha (Cyperus rotundus). International Journal of Nutrition, Pharmacology and Neurological Disease. 4(1): 23–7.
Lawal, A.O., and Oyedeji, A.O. 2009. Chemical composition of the essential oils of Cyperus rotundus L. from South Africa. Molecules. 14(8): 2909-17.
Liu, X.C., Lu, X.N., Liu, Q.Z. and Liu, Z.L. 2016. Chemical composition and insecticidal activity of the essential oil of Cyperus rotundus rhizomes against Liposcelis bostrychophila (Psocoptera: Liposcelididae). Journal of Essential Oil Bearing Plants. 19(3): 640-7.
Lydia, J. and Sundarsanam, D. 2012. Phytoconstituents of Cyperus rotundus. L that attribute to its medicinal value and antioxidant properties. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. 3(9): 3304-08.
Simorangkir, M., Surbakti, R., Barus, T., dan Simanjuntak, P. 2017. Analisis fitokimia metabolit sekunder ekstrak daun dan buah Solanum blumei Nees ex Blume Lokal. Jurnal Pendidikan Kimia. 9(1): 244-8.
Singh, N., Pandey, B.R., Verma, P., Bhalla, M., Gilca, M. 2012. Phyto- Pharmacotherapeutics of Cyperus rotundus L. (motha): an overview. Indian Journal of Natural Products and Resources. 3(4): 467–76.
Sivapalan, S.R. and Jeyadevan, P. 2012. Physico-chemical and phyto-chemical study of rhizome of Cyperus rotundus Linn. International Journal of Pharmacology and Pharmaceutical Technology. 1(2): 42-6.
Soumaya, K.J., Zied, G., Nouha, N., Mounira, K., Kamel, G., Genvieve, F.D.M., et al. 2014. Evaluation of in vitro antioxidant and apoptotic activities of Cyperus rotundus. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. 7(2): 105-112.
Sparkman, O.D., Penton, Z., and Kitson, F. 2011. Gas Chromatography And Mass Spectrometry: A Practical Guide. 2
ndEdition. Elsevier. United States of America. 632 hlm.
Tjitrosoepomo, G. 2016. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Edisi ke-4. Gajah
Mada University Press. Yogyakarta. 447 hlm.
LAMPIRAN
BIODATA KETUA PENELITI A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
dr. Giska Tri Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 231612900307201 5 NIDN/ SINTA ID 0007039004/ 6689689 6 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu, 7 Maret 1990
7 E-mail
giskaputri73@gmail.com8 Nomor Telepon/ Faks 081272445961
9 Alamat Kantor Jl. Prof. Dr. Soemantri Bojonegoro No. 1 10 Nomor Telepon/ Faks (0721) 773797
11 Lulusan yang telah dihasilkan
S1= 0 orang S2= 0 orang S3= 0 orang 12 Mata Kuliah yang Diampu Biokimia
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Lampung Universitas Lampung
-
Bidang Ilmu Pendidikan Dokter Ilmu
Lingkungan
-
Tahun Masuk-Lulus 2009-2015 2018-2021 -
Judul Skripsi/ Tesis/
Disertasi
Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Persentase Jumlah Neutrophil Pada Tikus Wistar Yang Dipapari Asap Rokok
Perbedaan Komposisi Senyawa Dan Efek Sitotoksik Terhadap Sel Kanker Serviks Hela Ekstrak Kloroform Umbi Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Dari Tiga Zona Ekologis Di Provinsi Lampung
-
Nama Pembimbing/
Promotor
Dr. Wiranto, Sp.PK Dr. dr. Susianti, M.Sc.
-
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp) 1 2017 Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Dalam Pemberian Umpan Balik Konstruktif
DIPA FK Unila
2 2019 Uji Sitotoksik Ekstrak Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Terhadap Sel Vero
DIPA FK Unila 7,5 Jt
3 2019 Analisis Kandungan Ekstrak Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) yang tumbuh di Provinsi Lampung dan Potensinya sebagai Anti Kanker
DIPA FK Unila 7,5 Jt
4 2020 Identifikasi Senyawa Potensial Sebagai
“Anticancer Agents” Pada Cyperus rotundus L. Yang Tumbuh di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
DIPA FK Unila 10 Jt
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp) 1 2018 Pemberdayaan Masyarakat Tentang Upaya
Pencegahan, Deteksi Dini, Dan Penanggulangan Penyakit Pada Komunitas Agrikultur Di Desa Karanganyar, Kabupaten Lampung Selatan
DIPA FK
Unila
2
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/ Tahun
1
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentastion) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Temu Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1. The 2
ndInternational
Conference on Environmental Sciences (ICES)
Identification of Anti-cancer Compounds and Cytotoxic Effects on HeLa Cervical Cells from Cyperus rotundus L. Growing in Tanggamus, Lampung, Indonesia.
2020
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.
Bandar Lampung, Maret 2021 Ketua Pengusul,
dr. Giska Tri Putri
Profil SINTA Ketua Peneliti
Biodata Anggota Peneliti
1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar )
dr. Nisa Karima, M.Sc 2. Jabatan Fungsional -
3. Jabatan Struktural -
4. NIP / NIK / Identitas lain 231804881121201
5. NIDN 0021118808
6. Tempat Tanggal Lahir Jakarta, 21 November 1988
7. Alamat Rumah Jl. Kamboja Raya no. 2 RT 08 LK 1 Kec.
Labuhan Dalam. B. Lampung 8. Nomor Telpon / HP 082138219636
9. Alamat Kantor Fakultas Kedokteran Unila 10. Nomor Telepon/FAX -
11. Alamat Email
dr.nisakarima@gmail.com nisa.karima@fk.unila.ac.id12. Lulusan Yang Telah
Dihasilkan
2 13. Mata Kuliah Yang
Diampuh
- Fisiologi
- CSL 4 2019-2020
- Guper Kurikulum 2012 T.A 2019-2020
2. Riwayat Pendidikan
S1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
FK UPN
“Veteran”
Jakarta
MIB FK UGM
Bidang Ilmu Pendidikan Dokter
Ilmu Kedokteran
Dasar dan
Biomedis minat Fisiologi
Tahun Masuk-Lulus 2006- 2012 2015-2017 Nama Pembimbing/
Promotor
dr. Aliya Siddiqa, Sp.FK
Prof. dr. Ginus Partadiredja, M.Sc., Ph.D
3. Penelitian Dan Pengabdian
No Judul Penelitian/Pengabdian Sponsor Tahun
1
(Penelitian)
Pengaruh Latihan Fisik terhadap Kadar IGF-1, BDNF, Aktivitas Motorik dan Jumlah Osteoklast dan Osteblast
DAMAS FK
UGM 2016
2
(Pengabdian Masyarakat)
Optimalisasi Peran Posyandu melalui Pelatihan Penggunaan Aplikasi Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan Dan Persalinan Yang Terencana Dan Antisipatif (Regita ®) Pada Kader Posyandu Di Puskesmas Simpur Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung
DIPA FK
UNILA 2018
3
(Penelitian)
Perbandingan Pemeriksaan IgM dan IgG dengan Limfosit Plasma Biru pada Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUD Pesawaran Lampung
DIPA FK
UNILA 2019
4
(Pengabdian Masyarakat)
Pelatihan Juru Pemantau Batuk (Jumantuk) Sebagai Upaya Peningkatan Case Notification Rate(CNR) Tuberkulosis Paru Di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran
DIPA FK
UNILA 2019
5
(Penelitian)
Validitas Skor Siriraj terhadap Hasil CT Scan Pasien Stroke di RSUDAM Lampung
DIPA FK
UNILA 2019
4. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Nasional dan Internasional 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun
Nama Jurnal 1 The Effects of Light and Moderate
Intensity Exercise on the Femoral Bone and Cerebellum of D- Galactose-Exposed Rats
DOI: 10.1089/rej.2018.2050
22/1/2019 Rejuvenation Research
ISSN: 1549-1684 Online ISSN:1557-8577